(Intisari Ceramah Dharmaraja Liansheng Pada Upacara Akbar Homa Kalacakra - Yen Shang Lei Zang Temple, Sydney, Australia Tanggal 17 Oktober 2010)
Sembah sujud pada Bhiksu Liaoming! Sembah sujud pada Guru Sakya Zhengkong! Sembah sujud pada Gyalwa Karmapa XVI! Sembah sujud pada Guru Thubten Dhargye! Sembah sujud pada adinata homa Dharmapala Kalachakra! Sembah sujud pada para yidam mandala!
Gurudhara, Para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, para umat se-Dharma, dan ketua vihara, dan umat se-Dharma di internet, hari ini tamu kehormatan kita antara lain: perwakilan gubernur New South Wales John Niland, Menteri Kehakiman, Menteri Reformasi UU (The Hon John Hatzistergos, MLC, Attorney General, Minister for Regulatory Reform), perwakilan Walikota Sydney Coucillor Robert Kok, anggota parlemen Kota Auburn Nona Li Linhua, perwakilan TETO Sydney Bpk. Lu Mingze, Ketua CCCA DR. Pan Ruiliang, Perkembangan Ekonomi Dewan Kota Marrickville Yth. Bpk. Duncan dan istri. Selamat siang semuanya!
Hari ini saya memimpin Homa Kalacakra dan transmisi Sadhana Adidharma Kalachakra. Tempat homa hari ini agak istimewa, karena ini adalah sebuah meeting center, kita mengadakan homa di sini, harus mempertimbangkan persoalan asap dan api, jadi, mudra Mahaguru sangat cepat, mantra juga cepat, bahan persembahan juga cepat, apapun cepat. Karena jika saya bekerja lambat, di dalam ruangan akan turun hujan, upacara pun akan gagal, jadi, saya mohon Kalachakra harus bergerak cepat, menerima persembahan harus cepat, so quickly! Apapun harus cepat, segalanya mujur dan sempurna.
Yang lebih baik adalah, dari awal hingga akhir Kalachakra di sini, karena Ia memenuhi seluruh alam semesta, memenuhi pusat (pertemuan) ini. Saya berharap permohonan, doa, harapan kita semua bisa tercapai dengan sempurna! Karena Buddha Kalachakra di sini, Mahaguru Lu juga percaya, Ia pasti bisa mengabulkan doa kita.
Di sini saya juga melihat banyak sinar prajna, tidak hanya sinar Kalachakra, Mereka turun dari tengah angkasa, kamera kalian pasti bisa menangkap sinar prajna. Sebelum mulai memasuki tempat upacara, sinar prajna ini dari awal telah turun, ketika kita berbaris mau memasuki tempat upacara, Acarya Lianjie kita yang dari Seattle justru berhasil memotret sinar prajna, silahkan Acarya Lianjie kita berdiri agar kita lihat sebentar, ini semua fakta, ketika berbaris pun terpotret sinar prajna. Ketika saya melakukan pengundangan di atas Dharmasana, Kalachakra pun turun, kata True dalam Zhenfo Zong True Buddha School kita justru nyata! Justru di sinilah, mutlak tidak bohong. Saya sendiri menjamin Anda semua di sini, menjamin apa, saya jamin semua orang yang hadir hari ini, semuanya bisa mencapai kebuddhaan. (Hadirin tepuk tangan lama) Karena, di dalam Adidharma Kalacakra mengatakan, asalkan Anda yakin terhadap Kalachakra, dalam 7 kali kehidupan, pasti mencapai kebuddhaan.
Sebelum berceramah Dharma, kita lebih dulu membahas silsilah Kalachakra. Setiap sadhana Tantra memiliki silsilah, silsilah sangat penting di dalam ajaran Tantra, Anda tidak ada silsilah, maka tidak dapat menjadi Vajracarya, ini pasti. Marilah kita lihat silsilah Kalachakra Mahaguru secara singkat:
Silsilah pertama dari Panchan Lama ke-9; ketika melakukan abhiseka agung Kalachakra di Yushu - Qinghai, Guru Sakya Zhengkong (Sakya Dezhung) menerima abhiseka Panchan Lama ke-9, kemudian Guru Sakya Zhengkong memberikan saya abhiseka agung Kalachakra. Ini adalah silsilah pertama.
Silsilah kedua adalah Kanjurwa Rinpoche dari Mongol, mewariskan Sadhana Kalachakra kepada Thubten Nyima, Thubten Nyima mewariskan Sadhana Kalachakra kepada Thubten Dali, Thubten Dali mewariskan Sadhana Kalachakra kepada Thubten Dhargye, Thubten Dhargye mewariskan Sadhana Kalachakra kepada Mahaguru Lu. Silsilah demikian disebut silsilah dunia manusia, silsilah di dunia ini, dunia manusia, silsilah seperti ini juga merupakan silsilah sejati dunia manusia.
Ada satu lagi silsilah yang sangat unik, jarang orang punya silsilah demikian, namun, silsiilah ini memang ada di seluruh angkasa, silsilah ini adalah silsilah yang diperoleh saat memasuki samadhi ketenangan yang paling mendalam, disebut "Silsilah Dhyana Ketenangan nan Rahasia".
Silsilah ini memang ada, apa artinya, yakni Anda bermeditasi memasuki Dhyana yang paling mendalam dan rahasia, silsilah arus Dharma yang diberikan guru sesepuh di tengah angkasa kepada Anda, ini adalah rahasia yang sangat rahasia, jarang dimiliki orang, juga jarang disinggung orang. Mulaguru silsilah kita Mahaguru Liansheng, memiliki silsilah demikian -- saya benar-benar melihat Tsongkhapa, saya benar-benar melihat Padmasambhava, saya benar-benar melihat Buddha Amitabha, saya benar-benar melihat Yaochi Jinmu, saya juga benar-benar melihat Bodhisattva Avalokitesvara, saya juga benar-benar melihat Bodhisattva Ksitigarbha, saya juga benar-benar melihat Yamantaka, saya juga benar-benar melihat Kalachakra--penglihatan sejati ini justru adalah silsilah sejati. Ini tidak palsu sedikit pun, loh! Ini disebut "Silsilah Dhyana Ketenangan nan Rahasia".
Tentu saja ada orang yang bingung, apa sih silsilah Mahaguru, apakah tidak sambung? Bagaimana tidak sambung, otak kalian yang tidak sambung, saya sambung, Anda tahu tidak sambung berarti tidak ada setrum, sekujur tubuh Mahaguru ada setrum, silsilah itu tidak palsu, loh! Zhenfo Zong kita memiliki silsilah sejati. Ada sebuah cerita lucu tentang silsilah, sekretaris sebuah perusahaan menerima telepon dari istri manajer, sekretaris perempuan memberitahu manajer, "Istri Anda telepon ke sini, mau kiss sebentar dengan Anda di telepon." Manajer pun berkata pada sekretaris perempuan, "Anda terima dulu, nanti baru berikan pada saya." Begitukah silsilah, terima dari telpon sini lalu sambung lagi ke sana, ini sepertinya tidak ada setrum, ada satu tempat tidak ada setrum, tentu saja ada satu tempat ada setrum, di sisi mana yang ada setrum? Di sisi mana tidak ada setrum? Silsilah adalah setrum, setrum ini masuk dari ubun-ubun kepala saya, keluar dari tangan saya, tangan Mahaguru sendiri menjamah kepala Anda, inilah silsilah, inilah setrum. Barusan kedua tangan ada setrum.
Seperti hari ini, saat naik, saya heran, pokoknya memberikan saya sebuah barang elektronik, di dalamnya tertulis "Menyalakan Pelita Hatimu", alat ini dikirim ke atas, tadinya tidak akan berfungsi sebagai pengeras suara, setelah digantung, tak disangka berfungsi sebagai pengeras suara, ini artinya saya punya daya gaib, ada setrum, loh! Punya Yen Shang Lei Zang Temple barulah alat pengeras suara, jarak Taiwan Lei Tsang Temple jauh sekali dari sini, mana mungkin ada setrum, Yen Shang Lei Zang Temple baru ada setrum! Tadi kedua pihak ada setrum, inilah daya gaib! Yang bisa mengeraskan suara. Selanjutnya, kelewatan beberapa hal, sebentar tidak ada daftar nama, sebentar tidak ada air pemberkatan pernikahan, air pemberkatan pernikahan tadi saya percikkan dari air keran.
Daftar nama ini juga sangat aneh, seperti daftar nama Sila Bodhisattva, hanya ada satu perwakilan, seharusnya yang menerima Sila Bodhisattva, seharusnya dipersiapkan secara lengkap, supaya setelah Mahaguru lihat, Buddha Bodhisattva juga melihat. Tapi, hari ini tidak apa-apa, hari ini banyak Buddha Bodhisattva di sini, Buddha Bodhisattva akan tahu segalanya. Jadi, kalian yang hari ini menjadi bhiksu seharusnya efektif, menerima Sila Bodhisattva juga efektif, pemberkatan pernikahan juga efektif.
Ada seorang suami menatap akta nikahnya, menatap lama, istrinya menghampiri dan bertanya, "Apa yang sedang kamu lihat?" "Di akta nikah." "Mengapa kamu melihat lama sekali?" "Saya sedang melihat jatuh temponya kapan?" Hari ini kita melihat kedua mempelai yang pemberkatan pernikahan naik ke atas panggung, begitu saya lihat, aduh! Kedua orang ini pasti sangat rukun, suami bernyanyi istri mengiringi, mereka naik bersama-sama, memberikan persembahan bersama-sama, turun lagi bersama-sama, jalan sana jalan sini selalu begini, melihatnya jadi kagum.
Sekarang, resmi menjelaskan topik utama Sadhana Adidharma (prinsip dasar), apa prinsip dasar Kalacakra yang paling utama, yakni mengubah materi dalam tubuh kalian, yang kasar menjadi halus, yang halus menjadi lebih halus lagi, hingga semua materi tidak ada lagi, semua materi kasar tidak ada lagi, semua berubah menjadi Kalachakra. Pelatihan diri Kalachakra sampai akhirnya, materi kasar dilebur, semua menjadi Buddha Kalachakra yang terang.
Saya menggunakan kalimat yang paling sederhana untuk menjelaskan prinsip dasar-Nya, "prinsip dasar" -- Ia memang seperti ini! Di dalam tubuh kita ada tanah, air, api, dan angin. "Tanah" adalah Body kita, "air" adalah darah, keringat kita tergolong air, "api" adalah suhu badan, "angin" adalah napas, setiap tubuh manusia memang terbentuk seperti ini. Penekunan Sadhana Kalachakra melatih diri menggunakan tanah, air, api, dan angin. Tanah adalah diri Anda, api dilambangkan dengan warna merah, air dilambangkan dengan warna putih, angin dilambangkan dengan warna biru, Anda lihat wujud Kalachakra, tubuh-Nya berwarna biru, sebelah warna putih, sebelah lagi warna merah, Ia punya lambang-Nya, warna biru melambangkan angin, warna putih melambangkan air, air adalah bindu, warna merah melambangkan Bodhi merah, juga melambangkan api, Ia menggunakan tubuh kita, melatih diri dengan tanah, air, api, apa yang dilatih? Prana, nadi, dan bindu kita. Saya pernah mengatakan, prana Tantra disebut "prana kebijaksanaan", prana biasa kita sebut "prana kemudahan". Penekun Qigong adalah prana kemudahan; penekun Tantra, asalkan prana ini masuk ke dalam nadi tengah Anda, ia pun berubah menjadi prana kebijaksanaan.
Kita baru mulai menekuni prinsip dasar Kalachakra, harus mengerti bahwa, prinsip dasar-Nya disebut "tidak lahir", dengan kata lain "tiada kelahiran". Kalian merasa heran! Di dalam prinsip dasar bicara "tidak lahir", bicara "tiada kelahiran" apa artinya? Ini berhubungan dengan pencerahan, saya mengatakan "tidak lahir" dan "tiada kelahiran" berhubungan dengan pencerahan, prinsip dasar-Nya adalah "tiada kelahiran", "tidak lahir". Mengapa lahir? "Lahir" demi membuktikan, demi kemudahan, baru ada "kelahiran".
Saya berikan sebuah contoh yang paling sederhana, hari ini kita manusia di atas bumi, kita semua terlahir menjadi manusia. Coba kita semua berpikir sejenak, apakah di bulan ada manusia? Kita semua tahu di atas planet bulan tidak ada makhluk hidup, di bulan tidak ada manusia, bulan justru "tidak lahir", bumi justru "lahir", lantas, tanya Anda sebuah pernyataan sederhana, saat tidak lahir, apa itu Buddhadharma? Di bulan, apa itu Buddhadharma? Apa itu kebaikan dan kejahatan? Di atas bulan, apa itu "benar"? Apa itu "salah"? Apa yang dimaksud kebajikan? Apa yang dimaksud kejahatan? Mari kita pikirkan sejenak, segala yang di bulan membuktikan "tiada kelahiran", "tiada kelahiran" juga membuktikan bulan.
Di bumi kita ini, sebelum ada manusia, di dalam Tripitaka berargumen, dewa Surga Sinar dan Suara terbang ke bumi, setelah makan makanan bumi, tubuhnya menjadi berat, tidak bisa kembali lagi, berubah menjadi manusia bumi, inilah nenek moyang umat manusia; Alkitab mengatakan Tuhan menciptakan Adam dan Hawa; Taoisme mengatakan Nuwashi menciptakan manusia. Ada orang bertanya pada Nuwashi, "Mengapa Anda menciptakan manusia?" Ia menjawab, "Saya telah memperbaiki surga." Apa hubungan Nuwa memperbaiki surga dengan menciptakan manusia, ia berkata, "Menciptakan manusia bisa mengutip ongkos perbaikan." Manusia juga harus memperbaiki surga.
Mitos ini berbeda-beda, namun, hari ini jika setelah Anda menjelaskan Buddhadharma, mengapa Patriak VI bisa mengatakan "tidak memikirkan kebaikan maupun kejahatan", apa prinsip yang disabdakan-Nya, sebenarnya sangat sederhana, Ia hanya menyampaikan perihal "tiada kelahiran", kebenaran Sang Buddha. Buddha Sakyamuni akhirnya mencapai pencerahan di bawah Pohon Bodhi, Ia telah menulis "SUTRA MAHAPRAJNA", diringkas menjadi "SUTRA VAJRA", diringkas lagi menjadi "SUTRA HATI", Ia telah menyampaikan setumpuk teori, diringkas menjadi SUTRA HATI, Anda perhatikan SUTRA HATI, "Avalokitesvara, saat menjalankan Prajnaparamita secara mendalam, menyaksikan pancaskanda adalah sunya, tiada mata-telinga-hidung-lidah-tubuh-pikiran, tiada rupa-suara-wewangian-rasa-sentuhan-kesan pikiran, tiada ruang penglihatan, hingga tiada ruang kesadaran, tiada kegelapan batin, juga tiada akhir dari kegelapan batin, tiada tua dan mati, juga tiada akhir dari tua dan mati, tiada kebijaksanaan juga tidak dapat apa-apa." Apa artinya, "tiada kebijaksanaan" yaitu tidak ada kebijaksanaan; "tidak dapat apa-apa", tidak ada yang disebut dapat; tidak ada tua dan mati, tiada duka, sebab-sebab duka, lenyapnya duka, dan jalan menuju lenyapnya duka, pancaskanda pun tidak ada, mata-telinga-hidung-lidah-tubuh-pikiran, rupa-suara-wewangian-sentuhan-kesan pikiran, semuanya tidak ada.
"Tiada kebijaksanaan juga tidak dapat apa-apa" di dalam dhyana yang paling mendalam, justru adalah "tiada kelahiran". Di dalam SUTRA HATI diterangkan sangat jelas. Mengapa Buddha Sakyamuni berceramah Dharma 49 tahun, namun mengatakan bahkan satu kata pun tidak dilontarkan -- "tiada kelahiran"; mengapa Buddha Sakyamuni mengatakan Ia tidak memutar Dharmacakra sebanyak 3 kali -- "tiada kelahiran"; mengapa Mahaguru Lu juga mengatakan demikian, Mahaguru Lu sama sekali tidak berceramah Dharma, tiada penceramah Dharma, tiada pendengar Dharma, apa alasannya? "Tiada kelahiran"! Ini adalah Adidharma Buddha Kalachakra, prinsip dasar Kalachakra adalah "tiada kelahiran".
Buddha Sakyamuni mencapai pencerahan di bawah Pohon Bodhi, Mahaguru Lu telah menerima pencerahan Buddha Sakyamuni, telah mengetahui "tiada kelahiran". Hari ini dan sekarang saya menerangkan "tiada kelahiran", prinsip ini juga pernah diperdengarkan pada Anda semua, kalian juga telah menerima prinsip "tiada kelahiran". Saya pernah membuat satu pernyataan, bila Anda mencapai pencerahan, Anda pun tidak akan serakah, marah, dan bodoh. Mengapa tidak akan serakah, marah, dan bodoh? "Tiada kelahiran"! Tidak ada kelahiran, dari mana datangnya kebodohan, tidak ada kelahiran dari mana datangnya keserakahan, tidak ada kelahiran dari mana datangnya kemarahan. Di dalam SUTRA VAJRA mengatakan, "hati yang telah berlalu tidak bisa diperoleh, hati yang sekarang tidak bisa diperoleh, hati yang akan datang tidak bisa diperoleh." Yang ia katakan adalah hati, hati adalah "tiada kelahiran", tiada kelahiran mana ada yang diperoleh. Menurutmu! Mahaguru Lu tidak lahir, Mahaguru Lu juga telah mati, Mahaguru yang sekarang tidak lebih dari kelahiran maya, sensasi maya. Kelahiran maya, lahir di dalam mimpi; sensasi maya, di dalam mimpi ada sensasi maya, di dalam mimpi ada sensasi. Apakah di dalam mimpi Anda ada sensasi? Ada, di dalam mimpi ada sensasi, Anda di dalam mimpi makan dengan sangat lahap, ke mana Anda pergi di dalam mimpi, semua ada sensasi, seperti nyata, setelah bangun pun tahu itu palsu, disebut kelahiran maya.
Hari ini kita manusia juga adalah kelahiran maya, mengira menggelar upacara besar di sini adalah nyata, setelah hari ini berlalu tidak ada lagi. Kita setiap hari mengalami kelahiran maya, sensasi maya, setelah 100 tahun berlalu, apapun tidak ada lagi. Saat umur 1 tahun, terlahir cakap; saat umur 10 tahun, prestasi belajar melambung; saat umur 20 tahun, gejolak remaja; saat umur 30 tahun, bersaing dalam karir; saat umur 40 tahun, berat badan agak meningkat; saat umur 50 tahun, tua tapi semakin bersemangat; umur 60 tahun, tekanan darah meningkat; saat umur 70 tahun, kadang-kadang lupa; saat umur 80 tahun, terhuyung-huyung; saat umur 90 tahun, tersesat, keluar rumah tidak bisa pulang lagi; saat umur 100 tahun, digantung di tembok. Setiap orang sama! Setiap orang kurang lebih sama!
Sekarang, orang terkaya di dunia, banyak konglomerat, sekarang sudah mengerti, uang itu sama sekali bukan milik sendiri, uang yang dihasilkan juga kosong, begitu kedua tangan tergeletak, apapun tidak ada lagi. Buddha telah mencerahi prinsip ini, sungguh, begitulah prinsipnya, dari umur 1 tahun hingga 100 tahun, Anda hidup sampai umur 100 tahun, juga tidak lebih dari ini, setelah berlalu tidak ada lagi, apa yang Anda dapatkan, "tidak dapat apa-apa", Anda mana ada mendapatkan sesuatu, benar-benar tidak dapat apa-apa, mampukah Anda memahami ini?
Ada seorang kakek umur 90 tahun bawa pacarnya ke MOTEL, setelah ia masuk, ia bayar, kemudian di dalam MOTEL, ia berkata pada pacarnya, saya lupa apa yang mau saya lakukan di MOTEL, kemudian keluar lagi dari MOTEL, ia sedang berpikir, "Hari ini saya bawa pacar saya ke MOTEL, sudah bayar, sepertinya mau melakukan satu hal, tetapi tidak dilakukan, keluar lagi, sebenarnya apa yang mau saya lakukan?" Begitulah umur 90 tahun, pikun! Yang saya katakan ini nyata, banyak senior ketika sudah tua, Anda pergi cari mereka, mereka berkata, "Siapa kamu? Who are you?", "Saya putramu!" Ia berkata, "Tidak mirip." "Kamu bukan putraku, yang transfer uang kepada saya itu baru putraku." "Yang setiap hari menyuapiku baru putraku." Putra-putri ini datang menjengukku, saya tidak kenal, mungkinkah demikian? Mungkin. Kita semua juga tahu Presiden Amerika Serikat Lincoln, saat tua juga amnesia, ia tidak kenal istrinya NANCY, ia hanya kenal istri orang lain, ia tidak kenal istrinya, begitulah kehidupan, sebuah mimpi semata.
Prinsip dasar Kalachakra adalah "tiada kelahiran". Apa itu "tiada kelahiran"? Ketahuilah, itulah "sunyata". Hari ini saya belum mengatakan pada Anda semua apa yang dicerahi Buddha Sakyamuni di bawah Pohon Bodhi, dulu yang mengatakan "tiada kelahiran" dianggap mencapai pencerahan, sekarang saya telah ungkapkan, di dalam "tiada kelahiran" masih ada tingkatan yang lebih dalam lagi, kalian tidak tahu saja, bila kalian telah mengungkapkan, baru dianggap mencapai pencerahan. Jika kalian menuliskan pencerahan Buddha Sakyamuni di bawah Pohon Bodhi adalah "tiada kelahiran", di tempat Mahaguru, Anda tulis "tiada kelahiran", memang tidak salah, namun, Anda harus ungkapkan apa yang lebih dalam lagi baru dianggap mencapai pencerahan, mengapa setelah Buddha Sakyamuni mencapai pencerahan justru ingin parinirvana? Mengapa? Saya juga tidak mengungkapkan, karena jika diungkapkan, kalian pun tahu, semuanya mencapai pencerahan, lantas buat apa saya berceramah Dharma lagi, benar tidak? Saya bisa duduk berceramah Dharma di Dharmasana, saya masih harus menyimpan sedikit rahasia! Orang yang mengundang saya berceramah Dharma baru akan memberikan persembahan, Mahaguru Lu baru bisa terus eksis di dunia manusia, bekal bisa terpenuhi.
Prinsip dasar pertama dari Sadhana Kalachakra adalah "tiada kelahiran" dan "sunyata", ini yang paling penting, kemunculan Kalachakra itu sendiri adalah tiada kelahiran; kedua, kita meminjam penekunan Tantra, prana kasar diubah menjadi prana halus, prana kemudahan diubah menjadi prana kebijaksanaan. Kita melatih pernapasan botol itu melatih apa? Memanfaatkan fisik kita, memanfaatkan pernapasan angin kita, melatih angin, agar angin memasuki nadi tengah, berubah menjadi prana kebijaksanaan, prana halus. Prana halus ini asalkan masuk ke nadi tengah, setelah berubah menjadi prana halus, nadi tengah tembus, Anda pun bisa melihat asap, melihat langit cerah tanpa awan, melihat Buddha, melihat cahaya kunang-kunang, terakhir berubah menjadi terang, inilah pelatihan Tantra yang paling penting. Sadhana ini adalah Sadhana Adidharma Kalachakra, yang namanya tubuh melebur menjadi sinar pelangi, Padmasambhava melebur menjadi sinar pelangi, sinar banyak warna. Seperti Gongkar Rinpoche, tadinya tinggi badannya 6-7 kaki, saat ia mangkat, tiba-tiba berubah menjadi 3 kaki, mengapa bisa berubah menjadi 3 kaki? Tubuhnya menjadi 3 kaki, selebihnya melebur, mengapa bisa melebur, meleburkan fisik dengan prananya. Ini adalah penekunan Sadhana Kalachakra, penekunan ini sangat luar biasa! Yang terpenting, Padmasambahva mengatakan, "Segala pahala berasal dari Pernapasan Botol!" Penjapaan vajra, pernapasan botol, api kundalini, sadhana bindu, terakhir meleburkan seluruh fisik material, Anda pun menjadi cahaya, cahaya ini adalah Buddha Kalachakra, proses demikian, berubah menjadi cahaya, disebut terang -- terang matahari dan bulan.
Apa yang dimaksud "terang"? Sebenarnya satu pernyataan yang sangat gampang, yakni "cahaya terang". Anda dapat mengubah tubuh Anda menjadi cahaya terang, saat Anda melatih prana, prana memasuki nadi tengah, nadi tengah tembus, Anda buka 5 cakra, 5 cakra dilebur, melebur mesti mengandalkan api tummo Anda untuk meleburkan bindu Anda. Karena prana dan bindu Anda ini, sebenarnya bindu adalah api, bindu bukan api, bindu adalah Buddhata diri Anda sendiri, Buddhata dan tubuh Anda menyebabkan berbagai macam perubahan kimiawi, meleburkan benda materi Anda dengan Buddhata, saat anda mangkat, sekujur tubuh Anda akan menyusut.
Dulu, tinggi badan Mahaguru 163 cm, walaupun tidak terlalu tinggi, 170, 180 baru tergolong tinggi, namun saya sangat beruntung karena lebih tinggi daripada Acarya Lianjie. Zhenfo Zong kita ada beberapa acarya lebih pendek dari saya, sesuatu yang menggembirakan! Mau cari seorang yang lebih pendek dari saya sangat sulit, namun, kalian jangan tertawa loh! Dulu, pacar Mahaguru juga sangat tinggi. Saya ingat dulu saya paling tinggi adalah 163 cm, sekarang diukur menjadi 158 cm, menjengkelkan, mengapa bisa begitu pendek? Benar-benar menjengkelkan saya! Semua ini berhubungan dengan menekuni Sadhana Kalachakra. Kelak saat saya mangkat, saya juga akan menyusut, siut! Berubah menjadi 3 kaki, lebih kecil daripada Gongkar Rinpoche, jika fisik bisa tidak rusak, tentu saja kremasi juga ada sarira! Bukan kremasi, maka menjadi 1 kaki, lebih pendek 2 kaki dari Gongkar Rinpoche, dengan demikian, kalian mudah untuk mempersemayamkannya, enteng sekali.
Mengapa bisa demikian? Dulu ada seorang bhiksu melatih diri, ia melatih diri dengan sangat rahasia, melatih diri hingga akhirnya, ia mangkat dalam posisi duduk, sarira di sekujur badan tidak rusak, ia mangkat dalam posisi duduk di sana, setelah mangkat, dibangunkan tidak bangun-bangun lagi, ada orang perlahan menyentuhnya, guru memberitahu umat itu, "Anda jangan menyentuhnya, begitu Anda sentuh, ia pun melebur." Tetapi, tangan umat itu perlahan-lahan menyentuh fisiknya sebentar, shua! Semua berubah menjadi sarira berserakan di lantai, apapun tidak ada lagi. Inilah tingkat tertinggi dalam melatih diri, ia sudah berubah menjadi terang, memenuhi seluruh alam semesta, menjadi Buddha. Begitulah melatih diri, ini disebut "terang", yaitu prinsip dasar Kalachakra.
Antara terang dan sunya Kalachakra disebut perpaduan, terang tergolong "ada", Buddhata tergolong "ada", kita jangan mengatakan Buddhata adalah sunya, jangan berkata seperti itu, karena ia memiliki Buddhata, eksis, kita mengatakan sunya, jangan mengatakan segala sesuatu adalah sunya. Jadi, orang yang mengatakan sunya, sering mengatakan segalanya adalah sunya, sebenarnya tidak, karena di dalamnya "ada" Buddhata. Buddhata disebut "terang", sunyata adalah "kosong". Di dalam dunia materi, mengubah pikiran menjadi "sunya", dunia yang diubah oleh materi disebut "terang", yaitu "Buddhata", keduanya berpadu disebut "Perpaduan terang dan sunya". Ketika Sadhana Kalachakra mencapai tingkat tertinggi, disebut "Sadhana Perpaduan Terang dan Sunya", Sadhana Perpaduan Terang dan Sunya adalah terang dan sunyata saling berputar, berubah menjadi Buddha Kalachakra. Inilah mencapai pencerahan, disebut "menyaksikan Buddhata". Setelah memahami hati, memahami hati berarti memahami "tiada kelahiran", "sunyata"; menyaksikan Buddhata adalah melihat terang, perpaduan memahami hati dan menyaksikan Buddhata disebut "perpaduan terang dan sunya", ini adalah prinsip dasar Sadhana Kalachakra.
Sebenarnya, kita melatih diri mesti lebih dulu melatih pernapasan botol, agar prana pada aspek ini berubah menjadi prana kebijaksanaan. Setiap kali melatih pernapasan botol, masuk sedikit, berubah menjadi sedikit prana kebijaksanaan. Setelah prana kebijaksanaan menguat, nadi tengah Anda pun tembus, saat ini Anda harus melatih pernapasan botol, visualisasi api tummo di dalam suhu tubuh Anda dengan prana, Sadhana Api Tummo di dalam ajaran Tantra, Mahaguru juga telah berkali-kali menerangkan, api tummo Anda harus menyala, api tummo menyala, Anda pun bisa membuat sekujur tubuh Anda penuh kehangatan, malah kulit Anda senantiasa sangat halus, karena api ini akan membakar seluruh tubuh Anda, daya imun seluruh tubuh Anda akan meningkat, semua virus tidak akan menyerang, Anda pun tidak mudah terserang penyakit. Semakin kuat api tummo Anda, pori-pori Anda terbuka dan memancarkan cahaya, ketika orang lain memotret Anda, tubuh Anda akan menghasilkan sinar roh, sinar roh terus terpancar, itulah yang dinamakan sinar punggung, sinar kepala, dan sinar badan Buddha Bodhisattva, semua ada. Ketika api tummo Anda menyala dan memenuhi sekujur tubuh, Anda harus melatih Sadhana Bindu.
Setelah Sadhana Api Tummo berhasil, harus melatih Sadhana Bindu. Setelah api tummo Anda berhasil terus membakar, sama dengan mengubah "tanah" materi Anda menjadi halus, tubuh Anda yang tadinya kasar menjadi halus, prana kasar menjadi prana halus, prana halus menjadi prana lebih halus, tubuh menjadi tubuh yang lebih halus.
Api tummo bisa menarik bindu turun, air bindu saling melebur dengan api, ketika berada pada 5 cakra, bisa membuka 5 cakra, begitu 5 cakra terbuka, Anda akan menghasilkan daya gaib, banyak keajaiban bisa muncul.
Walaupun Anda hanya sendirian di dunia ini, sebenarnya Anda juga sesosok Buddha. Ketika Anda membuka 5 cakra, Anda pun bisa mengetahui kejadian yang lampau, itulah "daya gaib mengetahui tumimbal sebelumnya"; ketika Anda membuka 5 cakra, roh Anda bisa bebas leluasa terbang menjelajahi itulah "daya gaib kaki dewa"; Anda tahu masalah orang lain, begitu mata dipejamkan, Anda pun tahu pikiran orang lain, itulah "daya gaib membaca pikiran orang lain"; mata Anda bisa melihat Buddha Bodhisattva, melihat cahaya, melihat segala sesuatu dari 10 alam Dharma, Anda pun memiliki "daya gaib mata dewa"; Anda bisa mendengar ceramah Buddha Bodhisattva kepada Anda, Anda pun memiliki "daya gaib telinga dewa"; Anda meleburkan tanah di sekujur tubuh Anda, menjadi Buddha Bodhisattva, semua kerisauan dan segala ilusi, sekujur tubuh memancarkan terang, itulah "daya gaib lenyapnya kerisauan". Ini baru disebut daya gaib sejati. Atau, Anda mengandalkan petunjuk orang lain, mengandalkan petunjuk dewa Anda baru tahu, ini disebut "daya gaib mengandalkan", dewa dan hantu memiliki daya gaib, ini disebut "daya gaib mengandalkan", yakni mengandalkan baru ada daya gaib, bukan milik sendiri. Jika Anda telah membuka 5 cakra, maka itu milik Anda sendiri, saat ini Anda pun melihat terang, hemat kata, terang ini adalah Buddhata, langit cerah tanpa batas, sehampar terang, mulai dari melihat sinar, melihat api, melihat sinar kunang-kunang, melihat terang langit cerah tanpa batas, saat itu Anda pun dapat melebur, tubuh Anda sendiri telah melebur menjadi cahaya, boleh dikatakan ini disebut "mencapai kebuddhaan dalam tubuh sekarang", inilah Sadhana Adidharma Kalachakra.
Mahaguru sudah jelaskan banyak hal secara ringkas dalam waktu yang singkat, namun, bagian yang harus dijelaskan secara detil membutuhkan waktu yang sangat panjang. Bagaimana semestinya kalian melatih? Prana kemudahan harus diubah menjadi "prana kebijaksanaan", bagaimana menembus nadi tengah? Apa sensasinya? Prana kemudahan Anda menjadi prana kebijaksanaan, Anda harus menyalakan api tummo, Anda pun bisa menghentikan bodhi putih, menghentikan bodhi merah, tidak bocor bodhi putih, tidak bocor bodhi merah. Inilah "Sadhana Anasrava"; Sadhana Anasrava dijadikan landasan, api tummo pun mudah menyala, mudah naik; lantas harus melatih api tummo, bagaimana melatihnya? Vajracarya tahu bagaimana melatihnya, di dalam ada piramida Kalachakra, ditaruh di bagian 4 jari di bawah pusar Anda, inilah titik awal api tummo, visualisasi bagian 4 jari di bawah pusar Anda ada 2 piramida, di bawah piramida ini adalah setengah aksara A, setengah aksara A berubah menjadi Vajravahari -- Dorje Pagmo, berdiri di sini. Kemudian, Anda menggunakan pernapasan angin, cara mengubah prana kemudahan menjadi prana kebijaksanaan, prana kebijaksanaan perlahan-lahan meningkatkan api tummo, terus membakar di dalam nadi tengah Anda. Ketahuilah, piramida Anda ini, prinsip dasar Kalachakra, titik pusat piramida, benda tidak akan rusak. Mengapa Mesir mengerti piramida, mengerti energi piramida, diam-diam selaras dengan Sadhana Kalachakra, titik pusat piramida ini, benda tidak akan rusak, ia akan menghasilkan semacam energi di dalam tubuh Anda, ia terbentuk menjadi api tummo, api tummo ini bisa mengubah seluruh nadi tengah Anda menjadi nadi angin terang. (Hadirin tepuk tangan)
Nadi angin terang dimulai dari titik ini, sampai sekujur tubuh Anda, setelah Anda memiliki nadi angin terang, berarti di dalam tubuh Anda ada sebuah lampu neon, lampu neon berbentuk panjang, lampu neon itu memancarkan terang, semua yang terpancar dari pori-pori adalah sinar, sinar Buddha Bodhisattva, kelak sinar dan api ini pun membuka 5 cakra, seluruh fisik Anda dilebur menjadi abu, menjadi seberkas sinar pelangi. Cara ini harus dikuasai Vajracarya, bagaimana menurunkan bindu, menyalakan api tummo, berkumpul di cakra hati, bagaimana lagi visualisasi Kalachakra yang paling halus di dalam nadi tengah Anda, sering membinanya, meningkatkan cahaya-Nya, meningkatkan kekuatan-Nya, meningkatkan fisik, wujud, wujud fisik dewa, meningkatkan terang-Nya, meningkatkan power-Nya, kelak Buddhata tersebut adalah Buddha yang berhasil Anda capai dalam melatih diri.
Kalachakra memiliki 2 prinsip dasar, prinsip dasar pertama adalah "sunya", "tiada kelahiran"; prinsip dasar kedua adalah "terang", disebut "perpaduan terang dan sunya", jika Anda melatih diri berdasarkan kedua cara ini, kelak berhasil dalam Sadhana Adidharma Kalachakra.
Jika ada kesempatan ke Indonesia, saya akan menerangkan cara penekunan yang lebih detil lagi, dengan kata lain, setelah Anda bisa melihat sinar kunang-kunang, sebenarnya itulah sinar bindu, sinar bindu harus diubah menjadi rantai Vajra, rantai Vajra harus diubah lagi menjadi layar Vajra, layar Vajra harus diubah lagi menjadi api terang, inilah yang kelak ingin saya terangkan kepada Anda semua di Indonesia. Apakah ada kesempatan ini, saya justru tidak tahu. (Hadirin tepuk tangan)
Ketahuilah! Jika Anda mengubah prana kemudahan menjadi prana kebijaksanaan, memasuki nadi tengah maka berubah menjadi prana kebijaksanaan, di dalam prana kebijaksanaan Anda pun bisa melihat sinar, karena prana kebijaksanaan adalah prana yang paling halus, prana halus, prana kemudahan adalah prana kasar. Di sini ada seorang acarya yang bisa melihat sinar, Lianwang, apakah Anda sudah melihat sinar? Lebih keras sedikit! (Ada!) Ia telah melihat sinar bindu, loh! Saya mau katakan lagi padanya, sinar bindu berubah lagi menjadi rantai Vajra, rantai Vajra diubah lagi menjadi layar Vajra, terang di dalam layar Vajra sangat benderang, Buddhata Anda justru berada di dalam layar Vajra. Di sini apakah masih ada acarya yang bisa melihat sinar? Silahkan berdiri sendiri, kalian semua duduk!
Yang bisa melihat sinar, mengubah prana kemudahan menjadi prana kebijaksanaan, prana kebijaksanaan adalah prana halus, saat ini, mata Anda pun dapat melihat sinar. Saya bukan membual pada Anda semua! Mahaguru selalu mengatakan saya melihat apa, kalian pun berkata, "Saya tidak lihat! Mahaguru pasti membual!" Ketahuilah, ini bukan membual! Sungguh, saya mengajarkan banyak pada Acarya Lianwang, ia akhirnya melihat sinar, saat ia pertama kali melihat sinar, ia lari memberitahu saya, "Saya benar-benar melihat!" Saya kira apa hebatnya, jika Anda tidak memberikan saya persembahan lagi, saya pun tidak ajari Anda lagi.
Semua transmisi sadhana dari Mahaguru sangat nyata! Tidak seperti cerita tidak sambung ini. Ada sebuah cerita lucu, berapa nomor telepon darurat di sini, Amerika 911, Taiwan 119, Australia? 000! Gampang sekali diingat, Amerika Serikat nine-one-one, Taiwan adalah one-nine-nine, Australia adalah zero-zero-zero! Ada orang telepon ke 000, di sana pun bertanya, "Di mana kebakaran?" Ia pun menjawab, "Dapur saya kebakaran." "Sebenarnya di mana ada kebakaran?" "Saya sudah katakan pada Anda, dapur kebakaran." "Kalau begitu, saya tanya Anda, bagaimana kami ke sana?" Orang itu pun menjawab, "Bukankah kalian punya mobil pemadam kebakaran?" Orang ini bertanya panjang lebar, maksudnya agar orang ini menyebutkan lokasi kebakaran, sebenarnya di mana, seperti kita tinggal di Hilton, Anda harus sebutkan alamatnya, mobil pemadam kebakaran baru bisa ke sana, namun, penjelasannya tetap tidak dimengerti, ceramah Mahaguru itu sambung. (Hadirin tepuk tangan)
Saya akan memilih beberapa orang untuk diajari, jika Anda mau melihat sinar, bagaimana melatih prana kemudahan memasuki nadi tengah. Jika prana kemudahan tidak memasuki nadi tengah, Anda selamanya tidak akan melihat sinar; setelah berubah menjadi prana kebijaksanaan, prana halus, baru bisa melihat sinar, ini adalah satu titik berat.
Selama Mahaguru mengajarkan Dharma, sebenarnya banyak taktik, banyak rahasia, harus melihat orangnya, baru bisa diajarkan. Bisakah orang ini diajarkan mahasadhana ini, harus diamati sebentar. Prana kemudahan, bagaimana mengubah prana kemudahan wanita menjadi prana kebijaksanaan, bagaimana mengubah prana kemudahan pria menjadi prana kebijaksanaan. Wanita melatih boleh visualisasi cakra hati, pria melatih boleh visualisasi cakra pusar, sebenarnya semua adalah prana kemudahan. Manusia memiliki 5 macam prana, Tantra melatih 5 macam prana: prana atas, prana bawah, prana merata, prana hati, prana api, bagaimana Anda menghimpun kelima macam prana ini, bagaimana memasuki nadi tengah, setelah memasuki nadi tengah, bagaimana membina agar prana mencukupi, bagaimana lagi menyalakan api tummo. Tadi, saya jelaskan pada Anda semua, rahasia sekali, Anda visualisasi piramida, piramida segitiga, pusat piramida, tersusun piramida, visualisasi aksara A di piramida pertama, naik ke piramida kedua, berubah menjadi prana kebijaksanaan, visualisasi makin halus makin baik, juga api tummo, juga prana kebijaksanaan, prana kebijaksanaan memasuki nadi tengah Anda, nadi tengah baru tembus.
Sekarang banyak orang, "membukakan nadi tengah Anda", 5000 AUD, nadi tengah tembus dalam waktu 3 detik; membuka nadi tengah, menekan sebentar kepala Anda, Anda pun tembus, berikan saya 5000 AUD. Mahaguru tidak akan melakukan seperti itu. Penekunan nadi tengah sepenuhnya mengandalkan diri sendiri, kekuatan pemberkatan Mahaguru pada Anda adalah mempertahankan titik asal api tummo Anda. Mahaguru tentu saja juga bisa membantu Anda membukakan nadi tengah, namun, bukan setiap orang boleh, harus melihat apakah bakat Anda cukup atau tidak, bukan setiap orang diajarkan. Seperti hari ini, saya menerangkan piramida Kalachakra, piramida segitiga, rahasia didalamnya berada pada segitiganya, titik asal di pusat piramida, benda itu tidak akan rusak, asalkan ia naik, api tummo pun menyala, menghasilkan terang; begitu api tummo muncul, bisa meleburkan bindu, Anda pun bisa melihat Buddhata dengan jelas, terang pun muncul. Ini bukan membual! Melihat cahaya bukan bohong, melihat Buddha bukan bohong, semua penglihatan nyata, semua nyata.
Zhenfo Zong kita adalah kepercayaan rasional, bukan tahayul. Tahayul ada sebuah cerita lucu, ada sepasang pria dan wanita di dalam kamar, di luar ada suara ketukan pintu, keras sekali, ternyata suami dari si wanita sudah pulang, wanita ini pun memberitahu pria tersebut, "Cepat buka jendela dan loncat, karena suami saya sudah pulang." Suami mengetuk pintu sangat keras, hampir gila, si istri menyuruh pria tersebut, "Cepat loncat!" Ia buka jendela dan melihat, "Wah! Lantai 13, tinggi sekali." Wanita itu berkata, "Ada apa, suruh Anda loncat ya loncat saja, saat ini masih tahayul! Lantai 13 tidak bisa loncat?"
Ceramah Dharma Mahaguru bukan tahayul, melainkan kepercayaan rasional, kepercayaan yang bijaksana. Ketahuilah, dunia ini benar-benar "tidak dapat apa-apa", bagaimana Anda menghasilkan terang dalam melatih diri, prinsip dasar Kalachakra justru menghasilkan terang, meleburkan materi. Kelak, Mahaguru jika mencapai kebuddhaan secara fisik, pasti akan menyusut menjadi 1 kaki. (Hadirin tepuk tangan) Sebenarnya, jangan begitu juga, kremasi saja, menghasilkan sarira saja; Mahaguru juga bukan membual, sarira Mahaguru minimal ada 2 biji, kalian jangan berpikiran miring. Dua biji juga ada sebuah cerita lucu, ada seorang wanita sedang jalan kaki, ada sebuah mobil menghampiri, dikendarai perlahan-lahan, kebetulan menabrak dadanya, wanita itu pun jatuh, kebetulan dikendarai perlahan, supir ini pun buru-buru turun memapahnya, tentu saja mau bawa ke rumah sakit! Si pria pun berkata, "Kalau begitu, mau periksa di spesialis mana?" Si wanita berkata, "Omong kosong, tentu saja mau periksa 2 biji, dada justru periksa 2 biji." (mandarin dari dokter spesialis dan biji memiliki nada yang sama)
Mahaguru katakan paling sedikit 2 biji, sebenarnya banyak! Saya lihat di telinga, bertahtahkan di telinga kanan dan kiri, masing-masing 1 biji, jadi saya katakan paling sedikit juga ada 2 biji, benar tidak?
Masalah hidup sangat menakjubkan, menurut Sadhana Kalachakra, prinsip dasar-Nya adalah "sunyata", "tiada kelahiran", prinsip dasar kedua adalah "terang", prinsip dasar ketiga adalah "peranan nidana", "peranan nidana" disebut bebas leluasa.
Seperti Mahaguru di dunia ini tidak menuntut apa-apa, saya juga tidak dapat apa-apa, saya juga tidak mohon apa-apa, saya hanya bebas leluasa, itulah peranan nidana. Gampang sekali, hari ini saya berceramah Dharma di Sydney - Australia, di Meeting Center ini berceramah Dharma, karena ada jodoh dan karma ini kita berkumpul bersama, ia pun menghasilkan semacam peranan, disebut "peranan nidana". Karena jodoh ini, Mahaguru berjalan menuruti jodoh ini; jika ada jodoh ke Indonesia, saya pun pergi ke Indonesia, peranan nidana, maka akan berceramah Dharma di Indonesia, jika tidak ada jodoh ini, sayapun tidak ada peranan apa-apa. Mahaguru tergolong bebas leluasa, saya datang ke Indonesia, saya juga akan mengucapkan beberapa kata dalam Bahasa Indonesia, benar tidak; peranan nidana ini, satu, dua, tiga, empat, lima, enam, Selamat pagi! Selamat malam! Terima kasih! (Mahaguru mengucapkan Bahasa Indonesia) Bahasa Inggris, saya sekarang juga menguasai sedikit, sekarang ingat 2 kalimat, paling jelas, saya pernah katakan di Taiwan Lei Tsang Temple, I can't live without you! I can't stop missing you! Kedua kalimat ini mudah digunakan, I every second miss you. Jika sedang kasmaran, Anda harus sering menyebutkan kata-kata demikian; peranan nidana, saya tiba di Jepang, saya pun berpikir seluruh Bahasa Jepang, sungguh, tadinya saya jarang sekali menggunakan Bahasa Jepang, begitu sampai di sana, tak disangka saya bisa berbahasa Jepang. Sampai tempat itu pun nidana berperan, karena jodoh ini, Anda pun bisa memanfaatkannya, itu disebut "peranan nidana". Apa yang dimaksud "peranan nidana"? Prinsip dasar ketiga dari Kalachakra, bebas leluasa, menggunakan satu ungkapan yang sangat umum, alami adalah bahasa umum, bahasa Tantra disebut bebas leluasa, Buddhadharma sejati adalah peranan nidana, ini adalah 3 prinsip dasar Kalachakra, satu adalah sunya, satu adalah terang, satu adalah bebas leluasa, ini adalah prinsip dasar Kalachakra.
Segala perbuatan Mahaguru adalah peranan nidana, jika jodoh sudah datang, maka muncul peranan, jodoh tidak ada maka tidak ada gunanya. Hari ini kami melakukan hal apapun jangan memaksa, mencari nafkah juga, jangan memaksa, peranan nidana, ini barulah penekunan Tantra, yakni bebas leluasa. Anda dapat bebas leluasa, dapat berlatih sungguh-sungguh berdasarkan Buddhadharma, berlatih sungguh-sungguh berdasarkan Dharma Tantra, Anda pun akan memiliki pahala yang sangat besar, peranan yang sangat besar, keberhasilan yang sangat besar.
Acarya Lianwang, sekarang setiap kali bisa melihat sinar? (Sering melihat) Sering melihat. Acarya Lianwang sekarang bisa sering melihat sinar. Kapan Anda mulai melihat sinar? (Dua bulan yang lalu) Dua bulan yang lalu. Dulu ia tidak pernah melihat sinar, saya mengajarkannya bagaimana cara melihat sinar, 2 bulan yang lalu ia akhirnya melihat sinar, seterusnya bisa melihat sinar kapan pun. Lain kali, jika ada kesempatan, saya ajari lagi Anda rantai Vajra, layar Vajra. Ini benar-benar, Lianwang tidak pintar menipu orang, ia bicara apa adanya, ia sangat lurus, sangat jujur, cukup polos. Sungguh, ia benar-benar sangat bodoh sangat jujur, namun, ia sangat tulus! Ia juga tidak akan marah, terserah bagaimana saya memukulnya, memarahinya. Ia sangat baik, sungguh seorang budiman besar! Orang seperti ini saya baru ajari. Sebenarnya, saya harus menemukan beberapa saksi, kalau tidak, hanya saya seorang saja yang melihat, kesepian sekali! Apakah ceramah saya terlalu lama, seharusnya terlalu lama, lain kali semoga dapat bebas leluasa di Indonesia. Om Mani Padme Hum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar