Pages - Menu

Pages

Rabu, 14 Desember 2011

Arsip untuk Kundalini

Bervegetarian dan melatih api kundalini

Umat bertanya, “Mahaguru pernah mengatakan kita harus makan daging hewan untuk menyuplai energi kita, bagaimana dengan orang yang makan vegetarian untuk melatih api dalam?”
Maha guru menjawab :
Penekunan api kundalini itu sendiri sangat dalam, jika tidak ada kunci sejati dari guru, maka sangat sulit, seperti Milarepa fokus berlatih api kundalini, juga harus  melewati waktu bertahun-tahun.
Harus  ada guru yang mengajarkan kunci visualisasi, kunci mudra tubuh, kunci mudra, bahkan kunci dari banyak gerakan yoga baru boleh, syarat untuk membangkitkan api kundalini sangat banyak, jika Anda seorang vegetarian, carilah tonik hangat di toko obat China, yang dapat membangktikan api, obat China yang menghangatkan, jika dipadu dengan makan vegetarian, bisa lebih bertenaga.
Berlatih Api kundalini tidaklah  mudah, sejujurnya sangat tidak gampang, menggunakan bermacam-macam visualisasi, dimulai dari visualisasi yang paling sederhana, yaitu di bagian tan thien, 4 jari di bawah pusar ada teratai berkelopak 4, di tengah pusat teratai ada sebuah aksara A, sebelah kiri  aksara A, dan  sebelah kanan lagi  aksara A lagi adalah teratai berkelopak seribu di kening, yaitu bindu, atau teratai berkelopak seribu, disebut “Cairan bulan Bodhicitta”, bindu teratai berkelopak seribu adalah separuh aksara A, di bawah pusar adalah teratai berkelopak 4, visualisasi paling sederhana adalah aksara A di teratai berkelopak 4.
Gaya duduk ada 3 macam, pertama adalah “Duduk Singa”: gaya duduk singa, bagaimana singa duduk?

Satu adalah “Gaya Gajah”: bagaimana gajah duduk? Satu lagi adalah cara “Duduk Dewa”: bagaimana dewa duduk? belum dibuka untuk umum.
Terapkan ketiga gaya duduk ini untuk berlatih api kundalini.
Ada satu lagi yaitu mudra 6 tungku, yaitu yang dilakukan Guru Milarepa, Ia sepenuhnya menekan cakra pusar, harus tekan, bahkan harus peras, harus rutin di latih, bermacam-macam cara baru bisa berlatih api kundalini.
Menjawab pertanyaan yang tadi Anda ajukan, dapat menggunakan tonik hangat obat China dan makan vegetarian, dengan demikian baru dapat membangkitkan api kundalini.
Dalam usaha membangkitkan api kundalini ada 3 mudra, tidak gampang dilakukan, orang biasa tidak tahu, dan  tidak sembarangan ditransmisikan, yang saya lakukan adalah  duduk singa, harus gunakan bantal duduk yang agak tinggi, saya perlihatkan beberapa gaya pada kalian.
Duduk singa — kedua tangan di dalam kaki, gaya duduk singa, seperti singa, tancap di kaki, tekan cakra pusar, ini adalah duduk singa,
Anda ingin lihat bagaimana singa duduk?  lihat gambar di atas , lalu Tekan cakra pusar.
Gaya singa — bersujud, kedua tangan menopang wajah, tekan bawah pusar, seluruhnya bersujud, kebetulan kedua lutut menahan cakra pusar. (Mahaguru memperagakan 2 macam mudra tubuh melatih api kundalini — duduk gaya singa,
Duduk gaya gajah

Umat bertanya: Apakah cukup melakukan salah satu gaya saja? Atau ketiga gaya tersebut harus dilakukan semua?
Mahaguru menjawab: ada tiga gaya, ketiga gaya ini adalah untuk melatih api kundalini, pilih salah satu saja,  saya hanya mengajari 2 saja sudah cukup. (Hadirin tepuk tangan, tepuk tangan!)

Vajravarahi – Jin Kang Hai Mu

Vajravarahi Dance by Zhenfozong Student Qiuyue – Taiwan
translated by Lienhua shian.

藏名译音: 多杰帕嫫(Dorje Pagmo)
金刚亥母是胜乐金刚的明妃。因其头上有一猪头,猪属亥,故称金刚亥母。金刚亥母是空乐根本,本质上就是大手印,属于瑜伽母(或称空行母,Yogini)之一。
Tibetan name : Dorje Pagmo
Vajravarahi -Jin Kang Haimu adalah pasangan dari Heruka, dimana di atas kepala Nya terdapat satu kepala babi. Vajravarahi merupakan akar dari sunyasukha, merupakan Mahamudra, termasuk sebagai salah satu dari  Yogini.
为修拙火之根本大法。金刚亥母对有情众生特具悲心,行者如修习此法可速得加持,于修上师相应法时自观为亥母,能迅速生起相应。空行母对修密的行者而 言,可 分为两类,一为出世间空行,一为世俗空行;乃空乐根本,一切成就根本之源,先修得空行相应,然后再修习本尊法极容易成就。
Merupakan akar dari sadhana pembangkitan api kundalini, Vajravarahi sangat berwelas asih pada para insan, bila sadhaka menekuni sadhana ini akan segera memperoleh adhistana, bila saat melakukan sadhana Guruyoga kita bisa bervisualisasi diri kita adalah Vajravarahi maka akan segera memperoleh kontak dalam Guruyoga.
Ada dua macam dakini, yaitu :
Dakini lokuttara (Adi duniawi – bersumber dari manifestasi Adinata tingkat tinggi) dan Dakini Lokiya (duniawi – merupakan dewi biasa).
Bila dapat menekuni sadhana dakini yang bersangkutan dengan yidam, maka akan semakin mudah mencapai kontak dengan Yidam.
金刚亥母修法以生起拙火,调气、脉、明点,进而证得无死虹光身为终。修亥母法可与上师相应,断除烦恼、所知二障,启发俱生智,调柔气脉证无死果,降伏魔仇,摄十法界,乃了脱生死的殊胜法门。
Sadhana Vajravarahi adalah untuk membangkitkan kundalini, menyeimbangkan prana, nadi dan bindu, sampai memperoleh tubuh pelangi. Menekuni sadhana Vajravarahi akan menyebabkan segera mencapai kontak dengan Guru, memotong kilesha, membangkitkan prajna, menaklukkan mara dan merupakan sadhana yang unggul dalam pembebasan.
金刚亥母身如十六妙龄女郎,一面两臂,全身红光遍满十方三世,头部侧面有一猪形 头。右手持金刚钺刀,左手持盈血颅骨器,左肩斜倚天杖(喀章嘎,katvanga)。三目全圆睁,獠牙紧咬着下唇,戴五骷髅冠,细腰婀娜;颈部挂着五十鲜 人骨饰项链,以小铃花朵为装饰。右足悬空,左足踏一人尸于莲花日轮座,身后有般若烈焰。
其功德为:一、净除烦恼显俱生智;二、调柔气脉证无死果;三、降伏魔仇摄十法界。
Vajravarahi berwujud gadis 16 tahun, satu muka dan dua lengan, sinar merah disekujur tubuh Nya memenuhi sepuluh penjuru Dharmadhatu dan tiga masa, di atas kepala atau di samping kepala ada satu kepala babi, tangan kanan membawa pisau vajra, tangan kiri membawa kapala, lengan kiri mengapit Katvanga. Tiga mata yang membelalak, taring Nya menggigit bibir bawah, mengenakan mahkota Pancadhyani dari tengkorak, kalung untaian lima puluh kepala, bunga-bunga sebagai hiasan. Kaki kanan diangkat dan kaki kiri menginjak tubuh mara di atas cakra matahari, dibelakang tubuh Nya ada api kebijaksanaan yang berkobar.
Pahala berlatih sadhana Vajravarahi adalah :
1. Menyucikan kilesha , menimbulkan prajna ;
2. Mengatur prana nadi dan bindu hingga merealisasikan keabadian ;
3. Menaklukkan mara dan menarik Dasadharmadhatu.

Pernapasan Botol/Vase Breathing/Bradha Kumbha

Berlatih pernapasan botol/ Bradha Kumbha/vase breathing
sesi tanya – jawab dengan Maha guru
dari buku ke-100
tanya :
Bagaimana melatih pernapasan botol ?
Jawab : Sadhana pernapasan botol ini, mohon anda perhatikan sebentar, dibuku yang aku tulis buku “ilmu membangkitkan roh” di dalamnya ada yang disebut dengan sadhana da wen yang.
Pernapasan botol adalah juga sadhana dawenyang.
Intisarinya ada pada pernapasan penuh. Ketika anda menarik napas, lakukan pernapasan penuh sambil menvisualisasikan warna prana itu. Lalu tahan napas kemudian bayangkan diri anda menjadi sebuah botol pusaka seperti bejana/vase lalu didalamnya penuh dengan prana.
Bentuklah prana ini dari dan tian lalu menyebar ke empat sisi menjadi sebuah botol pusaka. Seluruh botol penuh dengan prana.Anda menahan napas hingga samapai tahap tidak tahan lagi barulah boleh mengeluarkan napas. Saat itu tubuh boleh di goyang kekiri dan kekanan atau ke depan dan belakang. Karena bergoyang, prana akan memasuki semua pori-pori dan nadi cakra. Tubuh anda akan dipenuhi prana. Kelak jika telah berhasil melatihnya anda akan sanggup menahan napas selama 2 menit.
Dapat menahan napas selama 2 menit adalah salah satu pertandan keberhasilan di dalam sadhana botol.
Tanya : Berapa kali pernapasan botol perlu dilakukan dalam sehari ?
Jawab : Pernapasan botol boleh dilakukan berkali-kali. (ada keterangan di buku lain hanya boleh 21x sehari)
Tanya ; apakah pernapasan botol harus dilakukan terus menerus, bolehkah istirahat sebentar kemudian melakukan lagi ?
Jawab : pernapasan botol boleh dilakukan sesuai dengan kemampuan pernapasan anda.
Tanya : Berapa kali sadhana api dalam kundalini perlu dilakukan dalam sehari ?
Jawab : Dalam berlatih api dalam kundalini lakukan dalam 6 kali sehari selanjutnya setelah api dalam muncul baru dikurangi hingga 4 kali saja. Setelah api dalam berhasil dilatih ada yang langsung mencapai level tertinggi bisa melihat cahaya, keberhasilan level kedua adalah melihat semacam kabut/hawa. Adanya rasa hangat di dalam dan tian adalah keberhasilan awal.
Catatan:
Sadhana diatas tidak boleh dilatih sembarangan dan dan sadhana pernapasan botol yang dilatih sebenarnya lebih kompleks dari keterangan singkat di atas.

Melindungi diri dari kebocoran bindu


Menurut ajaran “Lam Drey”, adalah suatu kesalahan besar bila sadhaka mengalami kebocoran “bindu”(mani)
Apalagi sepatah kalimat di dalam “Sutra Kalachakra”, yang paling mengejutkan adalah: “Kebocoran adalah penyebab kemunduran.”
Sebenarnya kebocoran dapat dibagi menjadi berbagai kondisi:
1. Kebocoran di tengah melimpahnya kenikmatan.
2. Kebocoran di tengah mimpi kebiasaan buruk mara setan.
3. Kebocoran di tengah gangguan penyakit pada malam hari.
4. Kebocoran di tengah keserakahan berhubungan dengan pasangan.
5. Kebocoran di tengah diet yang tidak teratur.
6. Kebocoran di tengah perilaku yang tidak layak.
Saya akan jelaskan keenam poin di atas sebagai berikut:
“Kebocoran di tengah kelimpahan kenikmatan” –
setelah kekuatan bersadhana mencukupi, bindu pun meningkat, namun, ketika berkelimpahan, ia akan mengalir keluar dengan sendirinya.
Cara perlindungannya adalah “Modifikasi Enam Gaya”, “寂忿語導引“, dan “Aksara Hum dengan Kekuatan Istimewa”.
Menggunakan “Mudra Pembebasan Singa” juga boleh.
Pokoknya, bindu yang berkelimpahan, “dipencar” ke nadi-nadi.
“Kebocoran di tengah mimpi kebiasaan buruk mara setan” — kebocoran jenis ini paling mudah terjadi pada diri sadhaka, alias “bhiksu ngompol” atau “menggambar peta”, sehingga seprai dan celana dalam pun basah dan lengket, bangun tengah malam untuk cuci celana, sungguh memalukan!
Cara perlindungannya adalah “Sadhana Tidur Bersinar”.
1. Ambil tali berwarna hitam, ikat 21 simpul, masing-masing dijapa mantra yidam 108 kali, lalu ikat di pinggang.
Atau
2. Ambil benang pancawarna yang dipilin oleh bocah perempuan, ikat 3 simpul, saat senja, japa mantra masing-masing 1080 kali, ikat di pinggang.
Mantra berbunyi:
Om. Muzha. Dala Dsala. Bianda. Mixitadie. Suoha.”
Dengan demikian dapat dilindungi.
“Kebocoran di tengah gangguan penyakit pada malam hari” – kebocoran ini dialami oleh sadhaka yang menderita sakit, ia mengalami kebocoran bindu karena gangguan makhluk halus.
Cara perlindungannya: “simabandhana”.
“Simabandhana” makin ketat makin bagus, simabandhana terdiri dari kanopi Vajra, fondasi Vajra, tembok Vajra, dan api Vajra.
Lebih lanjut, serap makanan yang basah dan gatal, tutup bagian kemaluan dan pinggang dengan kulit dan bulu hewan liar.
Pasti bisa melindunginya.
“Kebocoran di tengah keserakahan berhubungan dengan pasangan” — ketika melakukan Sadhana Yab Yum dengan pasangan, pasangan bergerak dengan hebatnya, memperlihatkan berbagai gerakan mempesona. Saat ini, sadhaka segera melakukan perlindungan dengan “Modifikasi Enam Gaya”, itu yang terpenting.
Lebih lanjut, ambil bunga dan buah yang mekar sepenuhnya, haluskan menjadi bubuk, lalu makan pada saat perut kosong, bisa melindungi.
Lebih lanjut, segera berdiri terbalik, visualisasi yidam, maka bisa segera berhenti.
Kebahagiaan tertinggi dari pasangan dan pasangan memperlihatkan berbagai pesona, paling mudah membuat sadhaka kehilangan perlindungan, sadhaka segera “visualisasi sunya”, japa mantra:
Om. A li heng da qie cha zhu. Qie cha zhu.”
“Kebocoran di tengah diet yang tidak teratur” dan “kebocoran di tengah perilaku yang tidak layak” ada sangkut pautnya dengan keempat poin sebelumnya, sadhaka tentu harus memperhatikan keseimbangan diet dan perilaku yang layak.
Cara perlindungannya tidak istimewa, secara garis besar hampir sama dengan keempat cara perlindungan sebelumnya, semua boleh digunakan.
“Modifikasi Enam Gaya.”
“Sadhana Tidur Bersinar.”
“Mudra Pembebasan Singa.”
“Simabandhana.”
“Metode Mengikat Tali.”
“Japa mantra.” dan lain-lain.
Jika ada yang tidak dimengerti, sebaiknya meminta petunjuk dari Vajracarya sejati.
from gm. book 201

Sadhana Api Tummo Vajravarahi

(Intisari Ceramah Dharma Raja Buddha Lian Sheng Tanggal 6 Januari 2009 di Cetiya Faming)
(Lama Shi Lian Dian (semula adalah Sdri. Qiuyue) memohon Mahaguru berceramah tentang “Samadhi Api Tummo Vajravarahi”)
Sembah sujud pada Y.M. Liao Ming, Guru Sakya Zhengkong, Gyalwa Karmapa XVI, Guru Thubten Dhargye, sembah sujud pada Triratna Mandala!
Ketua Faming Tongxiuhui, Para Acarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat se-Dharma, selamat siang semuanya! (Hadirin tepuk tangan)
Mengenai “Samadhi Api Tummo Vajravarahi”, tadi saat melakukan abhiseka “Bradha Kumbha Prana” dan “Api Tummo” di Cetiya Dapeng,
saya pernah menjelaskan pada Anda semua, pada posisi 4 jari di bawah pusar, ada sebuah segitiga. Segitiga itu melambangkan api; bulat dalam lima unsur melambangkan logam, kayu berbentuk persegi panjang; bujursangkar adalah tanah; air berbentuk tak beraturan, air bentuknya macam-macam. Api adalah segitiga.
Jadi, kita visualisasi sebuah segitiga pada posisi 4 jari di bawah pusar, lantas, di tengah ada sebelah aksara “AH”, tulisannya begini ““, agak mirip api yang menyala, yakni sebelah dari aksara “AH”.
Di tengah segitiga, sekali menyalakan api, asalkan Anda merasakan api ini, ini dapat menggunakan visualisasi, dalam bervisualisasi dikatakan, api yang merah, panas, dan terang ini langsung berubah menjadi “Vajravarahi”, dari setitik api ini langsung berubah menjadi “Vajravarahi”, perlahan-lahan membesar, menjadi sebesar tubuh Anda, Anda sendiri pun berubah menjadi “Vajravarahi”; saat ini, Anda menjapa mantra “Vajravarahi”, mengukuhkan diri sendiri, memasuki samadhi, yakni “Samadhi Api Tummo Vajravarahi”. Alasannya bukan pada kita mengundang “Vajravarahi”, yakni “Dorje Pagmo”. Wujud “Vajravarahi” adalah memegang “khatvanga”, ada tiga buah tengkorak, melambangkan “loba”, “dosa”, dan “moha”, dirangkaikan dengan tulang seorang manusia.
Mantera Vajravarahi :
Mantera yang sama dengan di agama Hindu yaitu
“Om Vajra Vairocaniye Hum Hum Phat” (hasil search di google)
Anda harus bervisualisasi wujud “Vajravarahi”, satu kaki berdiri, satu kaki diangkat, warna merah, sama seperti api. Setelah Anda bervisualisasi api tummo ini menjadi “Vajravarahi” yang sangat halus, buatlah tubuh “Vajravarahi” membesar lewat pernapasan penuh Anda, setelah bernapas penuh 10 kali, tiba di cakra reproduksi;
setelah bernapas di cakra reproduksi 10 kali, tiba di cakra pusar;
setelah bernapas 10 kali di cakra pusar,tiba di cakra hati;
setelah bernapas 10 kali, tiba di cakra tenggorokan;
setelah bernapas 10 kali, tiba di cakra kening,
kemudian “menyentuh”, dari semacam “sentuhan”, api ini “menyentuh” bodhi putih di cakra kening, yakni cairan candra bodhicitta, biarkan ia menetes, kemudian mundur atau turun kembali, mundur ke cakra hati. Cairan candra bodhicitta dan api tummo, menyatu di cakra hati, buka cakra hati, inilah “Samadhi Api Tummo Vajravarahi”
Yang terpenting. Lebih dulu menggunakan metode visualisasi wujud, ubah diri sendiri menjadi “Vajravarahi”, inilah “Samadhi Api Tummo Vajravarahi”. Pada dasarnya seperti itu, yakni visualisasi api menjadi “Dorje Pagmo”.
Bagaimana dengan air? Yakni cairan candra bodhicitta, juga separuh aksara “AH”, ini adalah aksara “HAN”, aksara “HAN” turun, saling menyatu mengikuti separuh aksara “AH”, di atas cakra hati adalah sebuah “AH”.
dikutip dari www.indonesia.tbsn.com
N.B
jangan sembarangan berlatih sebelum mendapat abhiseka dari seorang guru

Mula Dakini 1

Gm.book ke-108
Menurut Pengetahuan saya, ada terdapat banyak Dakini, secara garis besar dapat terbagi menjadi 6 golongan yaitu adalah sebagai berikut :

1. Bunda Dakini Cahaya Terunggul

Ini adalah Dakini Maha Tinggi  Maha Agung, bagaikan kecemerlangan rembulan purnama di langit yang cerah,  tak pernah terpisahkan dan hadir setiap saat.
2. Bunda  Dakini Vajra Kebijaksanaan
Tubuh sejati Vajra yang kokoh,  anggun nan suci, penuh dengan prajna , suci murni.
3. Bunda Dakini  Karman yang Membebaskan.
Merupakan abhayakaya (Tubuh tak gentar) , bagaikan nyala api, mampu memotong segalanya.
4. Bunda Dakini Padma Mahasukha
Tubuh rupa dalam tarian penuh sukha, membuat orang timbul sukha tanpa akhir, dari Mahasukha merealisasikan Mahasunya.
5. Bunda Dakini  Ratnasambhava nan Agung
Merupakan cahaya yang menyinari insan, keanggunan dan keagungan- Nya tiada tandingan, Aku Sejati dalam batinnya sangat agung tanpa batas.
6. Bunda Dakini Dunia.
Tubuh dengan tulang jade dan urat es bening,  kharismanya menggetarkan, bagaikan padma yang keluar dari lumpur,  sunya adalah sukha, sukha adalah sunya, senantiasa mendampingi sadhaka di dunia.
Menurut sepengetahuan saya beberapa Mahasiddha Tantra yang mencapai realisasi bersama dengan Dakini adalah :
  1. Padmasambhava dan Yeshe Tsogyel.
  2. Milarepa dan Dewi panjang usia.
  3. Birvapa dan Nairatmya.
  4. Duibabazhajie dan Arya Machig Labdron.
Selain itu ada Guru Leluhur Sukasiddhi,  Guru Thangtong Gyalpo, Guru Danalada, Guru Saraha, Guru Xiawalu, Guru Yahuola…
Semuanya mencapai realisasi dengan bantuan Dakini.
Gatha berikut digunakan pada saat waktu manggala, jika sadhaka tantra hendak mengundang kehadiran Dakini :

至心召 請,行母來顧。
Zhixin zhaoqing, xingmulaigu.
Dengan tulus mengundang kehadiran Bunda Dakini untuk melindungi.

作金剛伴,蓮宮哺乳。

Zuojingangban, Liangongburu.
Jadilah pendamping vajra, yang merawat di Istana Padma.

雙證佛位,長生普度。

Shuangzhengfowei, changshengpudu.
Bersama merealisasikan Kebuddhaan,
panjang usia untuk penyelamatan universal.

時已不早,行者將老。

Shiyibuzao, xingzhejiangsi
Waktu sudah tidak banyak lagi, sadhaka akan mati.

哀我獨修,無人指導。

Aiwoduxiu, wurenzhidao
Kasihanilah saya yang bersadhana sendiri
Tanpa seorang pembimbing

不明雙運,法亦顛倒。

Bumingshuangyun, fayidiandao
Tidak memahami penyatuan karuna dan prajna
Berpandangan salah pada Dharma

空樂未有,枯木死灰。

Konglemoyou, Kumusihui
Tak memiliki sukhasunya
Bagaikan abu kayu kering

任重道遠,證量難到。

Renzhongdaoyuan, zhengliangnandao
Memiliki tanggungan berat dan jauh dari Kebenaran
Realisasi sukar tercapai.

今盼降臨,唯尊引導。

Jinpanjiangling, weizunyindao.
Sekarang mengharap kehadiran Mu, hanya Engkaulah sang pembimbing.
diterjemahkan oleh lien hua shian

Vajravarahi Pembangkit api kundalini

Vajravarahi Dance by Zhenfozong Student Qiuyue – Taiwan
Tibetan name : Dorje Pagmo
Vajravarahi (jingang Haimu) adalah pasangan dari Heruka, di atas kepala Nya terdapat satu kepala babi. Vajravarahi merupakan akar dari sunyasukha, merupakan Mahamudra, termasuk sebagai salah satu  Yogini.
Merupakan akar dari sadhana pembangkitan api kundalini, Vajravarahi sangat berwelas asih pada para insan, bila sadhaka menekuni sadhana ini akan segera memperoleh adhistana, bila saat melakukan sadhana Guruyoga kita bisa bervisualisasi diri kita adalah Vajravarahi maka akan segera memperoleh kontak dalam Guruyoga.
Ada dua macam dakini, yaitu : Dakini lokuttara (Adi duniawi – bersumber dari manifestasi Adinata tingkat tinggi) dan Dakini Lokiya (duniawi – merupakan dewi biasa).
Bila dapat menekuni sadhana dakini yang bersangkutan dengan yidam, maka akan semakin mudah mencapai kontak dengan Yidam.
Sadhana Vajravarahi untuk membangkitkan kundalini, menyeimbangkan prana, nadi dan bindu, sampai memperoleh tubuh pelangi. Menekuni sadhana Vajravarahi akan menyebabkan segera mencapai kontak dengan Guru, memotong kilesha, membengkitkan prajna, menaklukkan mara dan merupakan sadhana yang unggul dalam pembebasan.
Vajravarahi berwujud gadis 16 tahun, satu muka dan dua lengan, sinar merah disekujur tubuh Nya memenuhi sepuluh penjuru Dharmadhatu dan tiga masa, di atas kepala atau di samping kepala ada satu kepala babi, tangan kanan membawa pisau vajra, tangan kiri membawa kapala, lengan kiri mengapit Katvanga. Tiga mata yang membelalak, taring Nya menggigit bibir bawah, mengenakan mahkota Pancadhyani dari tengkorak, kalung untaian lima puluh kepala, bunga-bunga sebagai hiasan. Kaki kanan diangkat dankaki kiri menginjak tubuh mara di atas cakra matahari, dibelakang tubuh Nya ada api kebijaksanaan yang berkobar.
Pahalanya adalah :
1. Menyucikan kilesha , menimbulkan prajna ;
2. Mengatur prana nadi dan bindu hingga merealisasikan keabadian ;
3. Menaklukkan mara dan menarik Dasadharmadhatu.
Gm. book  ke-92

Pujian dari Jutaan Dakini

Saat penanggalan lunar bulan lima tanggal delapan belas, saya membersihkan diri dan menjalankan puasa,  memakai baju yang longgar dan bersih, siang hari di tengah Loteng Lingxian,  duduk bermeditasi di sebelah utara menghadap selatan.
Tangan membentuk Mudra Cahaya Pelangi.
Memejamkan mata , bervisualisasi lingkar cahaya panca warna di dalam tubuh, keluar melalui ubun-ubun dan memenuhi angkasa, cahaya panca warna menyatu menjadi seberkas  cahay pelangi, berubah memancar ke delapan penjuru, terlebih dahulu mengitari tubuhku dan terbang menari menuju Istana Surga.
Saya menjapa mantra rahasia, makna mantra tersebut adalah :
Menjelma cahaya, bagai cahaya senja, merasuk sukma menyinari batin, mencerahi perenungan , menampilkan panca warna, menembus lorong sampai kejauhan, sekarang keluar ke angkasa, terbang di langit tak ber tepi, perubahan yang terus terjadi, masuk dan keluar tanpa batas, segera terlaksana HRIH !”
Pada awal saya menyadari adanya cahaya panca warna , kemunculannya bagaikan awan yang
kemudian menyatu menjadi seutas pelangi.
Melalui nadi tengah naik menembus cakra usnisa, perlahan membesar , mengitari tubuh, menjadi tanpa wujud , namun kemudian menjadi rupa Dewata, bagaikan air dan api membakar tubuh, panca warna sinarnya menerangi langit dan bumi, menembusi luar dan dalam, mencapai semua Istana Surga, Ini adalah pencapaian Tubuh Sinar Pelangi.
Di langit ada muncul lapisan titik titik cahaya, saling bersilangan dari segala arah, memenuhi angkasa, ternyata ini adalah :
Enam kelompok Dakini menampakkan tubuh jade,
Mendukung dan memuji Tubuh Sinar Pelangi.
Jumlah Enam (kelompok) Dakini ini tak terhitung banyaknya, ada orang mengatakan , saat seseorang mencapai realisasi akan ada jutaan Dakini yang berkumpul dan memuji, kumpulan enam Dakini ini mungkin mencapai jutaan.
Ke-enam Jenis Dakini adalah :
1. Bunda Dakini Cahaya Keunggulan
2. Bunda Dakini Vajra Kebijaksanaan.
3. Bunda Dakini Karman Pembebasan.
4. Bunda Dakini Padma Mahasuka,
5. Bunda Dakini Ratnasambhava nan Agung
6. Bunda Dakini Dunia.
Saya, Rinpoche Liansheng memahami, tak akan terpisahkan dari cahaya ini, Prajna Anuttara, terbebas dari kilesha, selamanya memiliki enam sukha, mendapat keagungan dalam segala hal, menyelamatkan alam semesta.
Enam kelompok Dakini ini jumlahnya jutaan, ada yang datang dari tengah, Timur, Utara, Selatan dan Barat, maupun ada yang berasal dari alam semesta.
Sejujurnya, saat saya merealisasikan Tubuh Sinar Pelangi, tidak hanya dipuji oleh jutaan Dakini, namuan Para Dharmapala  turut berkumpul dan memuji, bagai sebuah pasamuan, sungguh luhur dan tiada duanya .
Dharmapala tersebut antara lain :
12 Manifestasi Sridevi, Mahakala, Hayagrivalokesvara dan shakti-Nya, Veda Dharmapala, Trirakta Arya, Acalanatha, Astamaharajanaga dan kerabatnya, Garuda, Lima Dewi Panjang Usia, 12 Mahapati Bhaisajyaguru Buddha, Caturmaharjika, Mahesvara dan lain sebagainya…
Padmasambhava mengatakan , “Sejak dahulu sampai sekarang, hanya Aku lah satu-satunya yang merealisasikan keberhasilan Tubuh Sinar Pelangi.”
Pujian yang diperolehnya dari para Dharmapala sangat luas sekali.  Dengan nyata memahami makna kata “leluasa” dari Padmasambhava.
Tentu saja pimpinan dari para Dakini, yaitu “Vajravarahi” , sudah sejak awal saya undang dalam sadhana setiap hari, pembangkitan api kundalini yang saya tekuni adalah Api Kundalini Vajravarahi.
Vajravarahi adalah Dakinimula, merupakan kalyanamitra dari Rinpoche Liansheng,  Vajravarahi mempunyai Ikrar Agung yaitu menjadi kalyanamitra dari semua sadhaka.
Ini adalah gatha sujud pada Muladakini Vajravarahi :
至心召請。
Zhixinzhaoqing
Dengan tulus mengundang
亥母來顧。
Haimu laigu
Bunda Varahi melindungi
作金剛師。
Zuojingangshi
Menjadi Guruvajra
蓮宮乳哺。
Liangongrubu
Mencurahkan kasih dan merawat
速證佛果。
suzhengfoguo
(semoga aku ) Segera mencapai Kebuddhaan
長生普度。
changshengpudu
Memperoleh panjang usia demi menyelamatkan insan luas.
Saya memahami kesunyataan sejati dari tiada mati, sukha , pembebasan, prajna, Dharmarasa, Samatha, panjang usia, nidana dan realisasi. Samadhi saya sungguh luhur , sukha dan penuh ketenangan.
Segala sesuatu di semesta ini bagaikan bunga dan bayangan bulan di air !
Saya memasuki Samadhi dan terbang ke angkasa, tubuh sinar pelangi yang abadi menyinari tiada pernah padam, menembusi Para Buddha Sepuluh penjuru tiga masa. Trikaya yang paripurna.
Padmasambhava berbelas kasihan pada saya, sungguh merasa berhutang budi .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar