Di dalam Tantra Tibet ada satu sadhana yang sangat istimewa yang disebut Wei Guang Ru Yi Fa. Sadhana ini adalah sadhana yang digunakan untuk mengadhistana sebuah permohonan, dimana permohonan kita tersebut bila tidak bisa terpenuhi, dengan menggunakan sadhana ini maka permohonan atau doa kita akan cepat terwujud. Dharma ini sangat istimewa dan sedikit orang membicarakannya.
Sadhana ini ada mudra, mantra, dan visualisasi, misalnya surat permohonan supaya disetujui, maka pegang surat tersebut di tangan kiri, gunakan mudra untuk mengadhistananya (memberkati) dan bacakan mantranya. Dengan demikian permohonan kita akan terpenuhi dan visualisasikan surat tersebut memancarkan cahaya.
Selain itu, juga bisa untuk memohon jodoh, memohon berkah dan juga dalam menghadapi perkara. Mudra untuk sadhana ini, tangan kanan : jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis tegak. Ibu jari menekan jari kelingking; tangan kiri : jari tengah tegak, jari telunjuk, jari manis dan jari kelingking kea rah bawah di tekan oleh ibu jari. Kemudian tangan kanan kita tadi mengenggam tangan kiri kita. Untuk mengadhistana sesuatu, maka letakkan surat, foto atau uang dalam tangan kiri yang membentuk mudra tadi.lalu baca mantranya “Om. Zuo La. Zuo La ya. Ben Da Ri. Hum. Pan.”
Untuk abhisekha sadhana ini boleh memakai Ruyi emas atau Ruyi giok. Terlebih dahulu Ruyi ini di lewatkan di atas api untuk pembersihan lalu memohon adhistana Buddha, Bodhisattva, Dharmapala dan Dakini memberkati Ruyi tadi.
Misalnya memohon jodoh maka taruh foto pasangan di tangan kiri yang bermudra, untuk memohon berkah, maka taruh uang di tangan kiri yang bermudra tadi ini menandakan adhistana dari cahaya wibawa. Mudra yang di bentuk ini sebenarnya adalah menyimbolkan Ruyi.
Dalam majalah dharma talk ini juga berisi penjelasan mengenai:
• Awal pengalaman menyeberangkan roh
• Reinkarnasi adalah ajaran inti dan paling mendasar dari ajaran Buddha. Tidak ada yang aneh mengenai reinkarnasi. Yang berbeda adalah apakah roh seseorang masih tidur atau sudah bangun. Bila roh masih tidur 9yang berarti masih hidup di dalam kegelapan; masih tidak sadar), maka yang terlihat adalah kelahiran dan kematian dengan mata orang yang masih tidur dan tidak sadar rohnya. Sewaktu roh berpindah dari satu alam ke alam lain, ada 6 alam yang aku maksud yaitu alam dewa, alam manusia, alam jin, alam hewan, alam setan kelaparan, dan alam neraka. Semua makhluk di 6 alam ini masih belum terbebaskan dari reinkarnasi.
• Saat kita menjadi tua, kita berubah menjadi mudah kuatir akan berbagai hal, dan kekuatiran ini akan tumbuh dari mana saja. Mahaguru tidak ingin orang – orang tua merasa kesepian, karena kesepian sangat sengsara dan menyiksa. Kita tidak boleh mengijinkan orang tua untuk mengalami kesepian dalam keheningan dan mati dalam penderitaan. Saya tidak akan memanggil pertolongan anda untuk menjaga orang – orang tua, karena penuaan dan penyakit akhirnya akan terjadi pada diri kita. Carilah cara dan metode untuk membantu orang - orang tua untuk menghapus kesepian. Membantu mereka mencari kekuatan pada keyakinan agama.
• Pikiran Manusia
• Kita berlatih Tantra, termasuk bukti nyata. Yang konsisten dan bersadhana sungguh – sungguh, pasti bisa mencapai keberhasilan. Seperti halnya kita mengumpulkan pahala, menekuni Dhumapuja dapat mengumpulkan pahala, melakukan homa adalah mengumpulkan pahala, melakukan Argampuja adalah mengumpulkan pahala, melakukan persembahan adalah mengumpulkan pahala, bila pahala Anda telah meningkat, rintangan karma telah tersingkir, suatu hari nanti Anda pun mengalami bukti nyata, inilah kontak yoga.
• Living Buddha Lian Sheng memimpin langsung homa Vajrasattva di Rainbow Temple
• Di dalam Tantra Tibet ada satu sadhana yang sangat istimewa yang disebut Wei Guang Ru Yi Fa. Sadhana ini adalah sadhana yang digunakan untuk mengadhistana sebuah permohonan, dimana permohonan kita tersebut bila tidak bisa terpenuhi, dengan menggunakan sadhana ini maka permohonan atau doa kita akan cepat terwujud.
• Inti ajaran “Sutra Satya Buddha” adalah Maha Kebijaksanaan atau Maha Prajna. Prajna tersebut mempunyai makna yang sanagt dalam bagaikan Samudera, dan sanagt luas bagaikan alam jagad raya yang tidak bertepi. Setiap Sadhaka Buddha yang sejati, pasti memiliki kebijaksanaan yang sejati dan semuanya memiliki Prajna yang tak terbatas.
• Meskipun kita mungkin mempunyai julukan Maha Guru ataupun Mahasattva, kita harus rendah hati dalam setiap situasi. Kita boleh dianggap Maha bila kita dapat menyatu dengan kebenaran hakiki dari alam semesta. Bila kita tidak bisa menyatu dengan kebenaran alam semesta, apanya yang hebat (Maha)?
Pages - Menu
▼
Pages
▼
Tidak ada komentar:
Posting Komentar