Pages - Menu
▼
Pages
▼
Kamis, 28 Februari 2013
Memasuki Sutra Raja Agung Avalokitesvara
Saat melakukan perjalanan astral dalam Samadhi, saya memasuki alam yang menakjubkan, ternyata saya masuk dalam sebuah Sutra, bertemu dengan Samadhiprabha Tathagata (定光佛 / Ding Guang Fo). Huruf dalam Sutra itu membesar, dari dalam tiap huruf muncul Para Buddha yang tak terhitung banyaknya, Samadhiprabha Tathagata berada di depan, sedangkan Para Buddha yang lain berada di belakang, masing-masing duduk diatas padmasana, memancarkan cahaya tiada batasnya. Suasananya sungguh penuh keagungan.
Sutra ini adalah Sutra Raja Agung Avalokitesvara (高王觀世音真經 / Gaowang Guanshiyin Zhenjing), yang disebut juga Sutra Raja Agung (高王經 / Gaowangjing), merupakan Sutra yang saya junjung tinggi.
Kita semua tahu, Samadhiprabha Tatagatha disebut juga Dipankara Buddha (燃燈佛 / Randeng Fo).
Dalam Prajnaparamita Upadesa Sastra (智度論) dikatakan, "Saat Buddha Dipankara lahir, sekeliling tubuh-Nya bagaikan pelita, maka dinamakan Pangeran Dipankara. Mencapai ke-Buddha-an juga bernama Dipankara, nama lainnya adalah Samadhiprabha Tathagata."
Sakyamuni Buddha memperoleh vyakarana dari Samadhiprabha Tathagata:
"Di masa Samadhiprabha Tathagata, Aku adalah seorang Bodhisattva yang bernama Bocah Bijak (儒童), membeli bunga teratai untuk di taburkan sebagai persembahan kepada Samadhiprabha Tathagata. Bunga teratai yang Aku taburkan melayang diudara, Sang Tathagata yang memahami makna dibalik fenomena ini memuji : Kesucian yang telah Engkau latih sejak masa lampau yang tak terhingga, merupakan penyebab peristiwa ini, dan dalam 91 kalpa kemudian Engkau akan menjadi Buddha dengan nama Sakyamuni."
Saat saya memasuki Sutra Raja Agung, berjumpa dengan Samadhiprabha Tathagata dan Para Buddha dari sepuluh penjuru Negeri Buddha yang tak terhingga banyaknya bagaikan butiran debu. Masing-masing duduk diatas Padmasana dan memancarkan cahaya.
Saya mengatakan, "Dalam Sutra Raja Agung tercantum nama Para Buddha dan Bodhisattva, membuat umat timbul sukacita."
Samadhiprabha Tathagata bertanya, "Apakah Anda mengetahui kebenaran yang terkandung di dalamnya?"
Saya menjawab, "Kebenaran yang bagaimanakah?"
Samadhiprabha Tathagata menjawab, "Praktek!"
"Praktek? Saya tidak paham."
Samadhiprabha Tathagata memberitahukan kepada saya, "Sutra ini adalah Sutra Praktek, umat di dunia hanya melihat tampak luarnya saja, tidak memahami makna yang terkandung di dalamnya. Sekarang, Saya khusus memberitahu Anda, kemudian ajarkanlah kepada para umat."
Samadhiprabha Tathagata mengatakan :
Suddharasmiprabhaguhya Buddha (淨光秘密佛 / Jing Guang Mi Mi Fo) adalah praktek cahaya kesucian Tantrika.
Dharmakara Buddha (法藏佛 / Fa Zhang Fo) adalah pelaksanaan dari hati adalah Dharma, Dharma adalah hati.
Simhanada Rddhividhijnanaraja Buddha (獅子吼神足幽王佛 / Shi Zi Hou Shen Zhu You Wang Fo) adalah praktek dari siddhi kaki dewa untuk menyelamatkan makhluk. (Ket :Siddhi kaki dewa adalah kemampuan untuk dalam sekejap sampai di tempat yang ingin dituju.)
Merupradiparaja Buddha (佛告須彌燈王佛 / Fo Gao Xu Mi Deng Wang Fo) adalah praktek memancarkan cahaya ke sepuluh penjuru.
Dharmapala Buddha (法護佛 / Fa Hu Fo) adalah praktek melindungi Buddha Dharma. (Ket : melestarikan dan menyebarluaskan demi keuntungan para makhluk)
Vajragarbha Simhakridanika Buddha (金剛藏獅子遊戲佛 / Jin Gang Zhang Shi Zi You Xi Fo) adalah bermakna praktek dan permainan ( Ket : praktek diumpamakan sebagai permainan dari karuna-prajna, iddhi dan lain-lain)
Ratnavijaya Buddha (寶勝佛 / Bao Sheng Fo) adalah praktek kesuksesan menjalankan Buddharatna (Ket : Berlindung pada Buddha sampai realisasi ke-Buddha-an).
Rddhiabhijnana Buddha (神通佛 / Shen Tong Fo) adalah praktek enam kekuatan batin. (Ket : enam kekuatan batin meliputi : kaki dewa, mata dewa, telinga dewa, kemampuan untuk mengetahui isi hati, mengetahui kehidupan lampau dan mendatang, dan kemampuan menghapus segala kilesha mencapai pembebasan sejati.)
Bhaisajyaguru Vaiduryaprabharaja Buddha (藥師流璃光王佛 / Yao Shi Liu Li Guang Wang Fo) adalah pelaksanaan sebagai Maha Tabib yang menolong dunia. (Ket : Mengobati lobha, dosha dan moha dari para makhluk)
Samantaprabhagunagiriraja Buddha (普光功德山王佛 / Pu Guang Gong De Shan Wang Fo) adalah pelaksanaan yang berupa cahaya dari pahala yang memenuhi semesta. (Ket : merupakan gelar ke-Buddha-an dari Avalokitesvara Bodhisattva kelak, sebagai teladan bagi sadhaka tantra)
Supratisthitagunaratnagiriraja Buddha (善住功德寶王佛 / Shan Zhu Gong De Bao Wang Fo) adalah pelaksanaan pahala kebajikan di semesta. (Ket : merupakan gelar ke-Buddha-an dari Mahastmaprapta Bodhisattva kelak, sebagai teladan bagi sadhaka tantra.)
Samadhiprabha Buddha mengatakan, "Sedangkan Saya, Samadhiprabha Buddha adalah praktek dari Samadhi yang memancarkan cahaya."
Dan lain-lain.
Setelah saya mendengarnya, tiba-tiba tersadarkan.
"Ternyata nama dari Para Buddha dan Bodhisattva mengandung kebenaran dari praktek!"
Coba kita pikir, Sutra Raja Agung mengandung makna rahasya dari praktek :
Cahaya kesucian.
Rahasya hati Dharma.
Kaki dewa.
Raja Pelita.
Dharmapala.
Permainan.
Kesuksesan dari pelatihan diri.
Kekuatan batin.
Mengobati penyakit.
Pahala.
Samadhiprabha Tathagata menganalisis satu demi satu jalan praktek dari Sutra Raja Agung, sungguh membuat saya menjadi amat sangat takjub. Saya kira Sutra Raja Agung hanya berisi nama dari Para Buddha dan Bodhisattva saja, ternyata semua merupakan jalan praktek!
Ada orang yang menganggap bahwa Sutra Raja Agung adalah Sutra palsu, bagaimana dia bisa paham bahwa Sutra Raja Agung merupakan jalan praktek dan sangat unggul!
Buku ke-185_Voyage in Serenity
Tidak ada komentar:
Posting Komentar