Xuan Tian Shang Di [Hian Thian
Siang Te - Hokkian] adalah salah satu Dewa yang paling populer, wilayah
pemujaannya sangat luas, dari Tiongkok utara sampai selatan, Taiwan, Malaysia
dan Indonesia.
Pemujaan terhadap Xuan Tian Shang Di mulai berkembang pada masa Dinasti Ming. Dikisahkan pada masa permulaan pergerakannya, Zhu Yuan Zhang (pendiri Dinasti Ming), dalam suatu pertempuran pernah mengalami kekalahan besar, sehingga ia terpaksa bersembunyi di pegunungan Wu Dang Shan (Bu Tong San - Hokkian], di propinsi Hubei, dalam sebuah kelenteng Shang Di Miao.
Berkat perlindungan Shang Di Gong (sebutan populer Xuan Tian Shang Di), Zhu Yuan Zhang dapat terhindar dari kejaran pasukan Mongol yang mengadakan operasi penumpasan besar-besaran terhadap sisa-sisa pasukannya. Kemudian berkat bantuan Xuan Tian Shang Di , maka Zhu Yuan Zhang berhasil mengusir penjajah Mongol dan menumbangkan Dinasti Yuan. Ia mendirikan Dinasti Ming, setelah mengalahkan saingan-saingannya dalam mempersatukan Tiongkok.
Pemujaan terhadap Xuan Tian Shang Di mulai berkembang pada masa Dinasti Ming. Dikisahkan pada masa permulaan pergerakannya, Zhu Yuan Zhang (pendiri Dinasti Ming), dalam suatu pertempuran pernah mengalami kekalahan besar, sehingga ia terpaksa bersembunyi di pegunungan Wu Dang Shan (Bu Tong San - Hokkian], di propinsi Hubei, dalam sebuah kelenteng Shang Di Miao.
Berkat perlindungan Shang Di Gong (sebutan populer Xuan Tian Shang Di), Zhu Yuan Zhang dapat terhindar dari kejaran pasukan Mongol yang mengadakan operasi penumpasan besar-besaran terhadap sisa-sisa pasukannya. Kemudian berkat bantuan Xuan Tian Shang Di , maka Zhu Yuan Zhang berhasil mengusir penjajah Mongol dan menumbangkan Dinasti Yuan. Ia mendirikan Dinasti Ming, setelah mengalahkan saingan-saingannya dalam mempersatukan Tiongkok.
Untuk mengenang jasa-jasa Xuan Tian Shang Di dan berterima kasih atas perlindungannya, ia lalu mendirikan kelenteng pemujaan di ibu kota Nanjing (Nanking) dan di gunung Wu Dang Shan.
Sejak itu Wu Dang Shan menjadi
tempat suci bagi penganut Tao. Kelentengnya, dengan patung Xuan Tian Shang Di
juga diangkat sebagai Dewa Pelindung Negara. Tiap tahun tanggal 3 bulan 3 Imlek
ditetapkan sebagai hari She-jietnya dan tanggal 9 bulan 9 Imlek adalah hari
beliau mencapai kesempurnaan dan diadakan upacara sembahyangan besar-besaran
pada hari itu.
Sejak itulah pemujaan Shang Di Gong meluas ke seluruh negeri, dan hampir setiap kota besar ada kelenteng yang memujanya.
Di Taiwan pada masa Zheng Cheng Gong berkuasa, banyak kelenteng Shang Di Gong didirikan. Tujuannya adalah untuk menambah wibawa pemerintah, dan menjadi pusat pemujaan bersama rakyat dan tentara. Oleh sebab itu, maka kelenteng Shang Di Miao tersebar diberbagai tempat. Diantaranya yang terbesar adalah di Taiwan yang dibangun pada waktu Belanda berkuasa di Taiwan.
Pembangunan kelenteng-kelenteng Shang Di Miao sejak itu sangat berkurang. Pada masa Dinasti Wing ini pembangunan kelenteng Shang Di Miao hanya satu, yaitu Lao Gu She Miao di Tainan. Tetapi sebetulnya kaisar-kaisar Qing sangat menghormati Xuan Tian Shang Di , ini terbukti dengan dibangunnya kelenteng pemujaan khusus untuk Shang Di Gong di komplek kota terlarang, yaitu Istana Kekaisaran di Beijing, yang dinamakan Qin An Tian dan satu lagi di Istana Persinggahan di Chengde.
Mengenai riwayat Xuan Tian Shang Di ini, seorang pengarang yang hidup pada akhir Dinasti Ming, Yu Xiang Tou telah menulis sebuah novel yang bersifat dongeng yang berjudul "Bei You Ji" atau "Catatan Perjalanan Ke Utara".
Lahir pada keluarga Liu. Ayahnya Liu Tian Jun, kemudian memberi nama Zhang Sheng yang berarti "Tumbuh Subur". Liu Zhang Sheng tumbuh menjadi anak yang cerdas. Pada usia tiga tahun ia sudah dapat membawakan sajak dan membuat syair.
Kembali Liu Zhang Sheng menitis di dunia, kali ini menjadi seorang putra raja yang bernama Xuan Ming. Karena kegagahannya Xuan Ming akhirnya diangkat menggantikan ayahnya yang wafat dan menjadi raja di negeri itu. Pada suatu hari Miao Le Tian Zun [Biauw Lok Thian Cun - Hokkian] datang dan mendidiknya memahami masalah kedewaan.
Titisan berikutnya adalah sebagai seorang putera raja di negeri Jing Luo Guo [Ceng Lok Kok - Hokkian] yang bernama Xuan Yuan Tai Zi.
Setelah melewati beberapa ujian dalam hidupnya, Xuan Yuan berhasil mencapai kesempurnaan dan menjadi Dewa dengan gelar Xuan Tian Shang Di .
Xuan Tian Shang Di memiliki beberapa nama atau gelar sebagaimana yang dicantumkan di bawah ini.
Xuan Tian Shang Di (Hanzi: 玄天上帝;Hokkien:
Hian Thian Siong Te; Kantonis: Yuen Tin Sheung Tai; lit. Kaisar Tinggi Surga
Misterius).
Xuan Tian Da Di (Hanzi: 玄天大帝; lit. Kaisar
Agung Surga Misterius).
Xuan Wu (Hanzi: 玄武; lit. "Ksatria
Gelap/ Misterius ") atau Xuan Wu Di (Hanzi: 玄武帝; lit. "Kaisar
Kesatria Gelap/ Misterius ").
Shang Di Gong (Hanzi: 上帝公; Hokkien: Siang
Te Kong; lit. Kakek Kaisar dari Shang/ Kakek Kaisar Agung).
Di Gong (Hanzi: 帝公; Hokkien: Teh Kong; lit.
Kakek Kaisar).
Yuan Tian Da Di (Hanzi: 元天大帝).
Yuan Wu Di (Hanzi: 元武帝).
Bei Ji Da Di (Hanzi: 北極大帝).
Beidi (Hanzi: 北帝; Kantonis: Pak Tai ; lit.
Kaisar Utara).
Kai Tian Da Di (Hanzi: 開天大帝).
Zhen Wu Da Di (Hanzi: 真武大帝; Hokkien: Cin Bu
Tay Te; lit. Kaisar Agung Maha Ksatria).
Zhen Wu Di (Hanzi: 真武帝); lit. Kaisar Maha
Ksatria).
Xuan Tian Shang Di digambarkan
sebagai seorang ksatria yang mengenakan jubah kekaisaran (pakaian perang
keemasan); tangan kirinya membentuk "mudra tiga gunung "[2] yang
menyerupai mudra Kwan Im, dan tangan kanannya memegang sebilah pedang yang
konon merupakan pedang milik Lü Dong Bin (salah satu dari Delapan Dewa
(Tiongkok)).
Biasanya ia ditampilkan duduk
pada sebuah kursi kerajaan. Kedua kakinya tidak mengenakan sepatu; kaki
kanannya menginjak seekor ular sementara yang kiri menginjak kura-kura air
tawar(bulus). Wajahnya berwarna merah, berjanggut hitam panjang, dan matanya
membuka lebar terlihat garang
Kedudukan Xuan Tian Shang Di di
kalangan Dewa Langit sangat tinggi, berada setingkat di bawah Yu Huang Da Di Xuan
Tian Shang Di mempunyai kekuasaan di Langit bagian Utara dan menjadi pemimpin
tertinggi para Dewa di kawasan tersebut. Ia merupakan salah satu dari Si Tian
Shang Di atau Empat Maha Raja Langit, yaitu[1]:
Qing Tian Shang Di (青天上帝) di Timur.
Yan Tian Shang Di (殷天上帝) di Selatan.
Bai Tian Shang Di (白天上帝) di Barat.
Xuan Tian Shang Di (玄天上帝) di Utara.
Xuan Tian Shang Di terkadang
digambarkan bersama dua jenderal yang berdiri di sampingnya. Mereka adalah Jenderal
Wan Gong (萬公) dan Jenderal Wan Ma (萬媽) (atau Jenderal Zhao dan
Jenderal Kang.
Sebagian besar kuil yang didedikasikan untuk Xuan Tian Shang Di juga memiliki
altar untuk mereka. Kedua jenderal tersebut dipuja untuk menangani berbagai
masalah, dari kelahiran bayi, pengobatan, masalah keluarga, hingga konsultasi
fengshui, bahkan menjadi penangkal black magic (dewa tolak balak).
Xuan Tian Shang Di merupakan
tubuh penjelmaan dari Guan Shi Thian Cun dan merupakan bagian dari diri Maha
Guru tersebut. Ia menyerap hawa intisari matahari, masuk ke dalam kandungan
wanita Sian Ceng Hujin dari negeri Jing Le (di utara Hebei) pada masa
pemerintahan Kaisar Kuning. Ia dilahirkan setelah dikandung selama 14 bulan
sebagai seorang pangeran dari negeri tersebut.
Saat berusia 10 tahun, ia sudah
dapat memahami semua kitab yang ada pada masa tersebut. Saat berusia 15 tahun,
ia merasakan penderitaan kehidupan sebagai manusia biasa sehingga memutuskan
untuk mengundurkan diri pada sebuah gunung terpencil untuk memperlajari Tao.
Giok Ceng Seng Cow Chi Hi Guang Kun memberinya petunjuk untuk bertapa di Gunung
Tay Ho selama 42 tahun kemudian dipanggil untuk datang ke langit.
Pada masa jatuhnya Dinasti Shang,
sesosok Raja Iblis (Kui Sin) menghancurkan dunia. Dewa Tao Yuen Chi Tin Chuen (元始天尊)
menyuruh Kaisar Giok untuk menunjuk Xuan Wu sebagai komandan atas 12 legiun
surga untuk membinasakannya. Rakyat sudah tidak sanggup memikul penderitaan
sehingga Xuan Wu berangkat dengan terburu-buru; tanpa memakai alas kaki dan memakai helm
dengan cepat sehingga rambutnya terurai berantakan. Setelah pertempuran yang
dahsyat, Kui Sin berubah menjadi kura-kura dan ular yang sangat besar, Xuan Wu
menempatkan keduanya di bawah kakinya sebagai pijakan. Sekembalinya di langit,
Yuen Chi Tin Chuen menganugerahinya gelar Xuan Tian Shang Di. kura-kura (bulus)
dan ular perunggu di bawah kaki efigi Xuan Wu melambangkan bahwa kebaikan selalu
mengalahkan kejahatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar