Pages - Menu

Pages

Minggu, 13 September 2015

Meng Po (Dewi Alam Sadar)

Meng Po
Meng Po (Hanzi=孟婆;pinyin=Mèng Pó) atau Nenek Meng merupakan salah satu dewi dalam Taoisme yang bertugas di Pengadilan Akhirat (Diyu) ke sepuluh. Tugasnya adalah menghapus ingatan jiwa-jiwa yang hendak bereinkaransi sehingga melupakan kehidupan mereka yang lampau serta kehidupan mereka selama berada di akhirat.
Kepercayaan
Meng Po Zun Shen (Hokkien=Beng Po Cun Sin adalah dewi yang bertugas di Nai He Qiao, yaitu sebuah jembatan yang merupakan batas akhirat dengan dunia. Ia membuat ramuan yang akan diberikan kepada setiap jiwa sebelum mereka meninggalkan Diyu sehingga menyebabkan mereka mengalami amnesia yang instan serta permanen, dan semua ingatan di kehidupan yang lain menjadi hilang.
Setelah dibersihkan dari segala dosa-dosa yang lampau berikut segala pengetahuan yang diperoleh, jiwa-jiwa akan dikirim untuk terlahir kembali dalam inkarnasi duniawi yang baru, selanjutnya lingkaran kehidupan dimulai kembali.
Jiwa-jiwa diwajibkan untuk meminum ramuan Nenek Meng untuk melupakan semua budi dan dendam pada masa hidupnya yang lalu, supaya dapat mulai lembaran baru lagi pada hidup yang akan datang. Manfaat lain adalah agar manusia tidak terjebak dengan popularitas, kemewahan, serta kepentingan pribadi di kehidupan yang sekarang. Bagi yang menolak, sepasang pasungan akan muncul mengunci kaki mereka, dan kuningan tajam akan menusuk kerongkongan mereka, memaksa mereka meminum ramuan itu.
Terkadang ada beberapa jiwa yang terhindar dari minum ramuan Meng Po sehingga ia memiliki ingatan kehidupan lampaunya semasa kanak-kanak.
Mihuntang
Nenek Meng mengumpulkan bahan-bahan herbal dari berbagai kolam serta sungai di bumi untuk membuat Ramuan Pelupaan Lima Rasa (t=迷魂湯; s=迷魂汤; pinyin=míhúntāng; w=Mi-hun-t'ang; lit. air pelupaan). Dalam berbagai versi, ramuan ini disebut berupa teh, arak, sup, dan sebagainya.
Ramuan Meng Po dipercaya memiliki lima jenis rasa, yaitu manis, pahit, pedas, asam, dan asin. Efek obat tersebut akan tetap dirasakan di dunia manusia, yaitu:
. 1, Manusia yang banyak berpikir akan merusak organ mereka dan mengeluarkan air liur.
2. Manusia yang berbahagia dan banyak senyum akan banyak bernafas.
3. Manusia yang khawatir akan mengeluarkan air mata.
4. Manusia yang marah akan banyak bersedih.
5. Manusia yang ketakutan akan banyak meludah.
6. Setiap individu yg datang ke dunia akan menderita suatu macam penyakit.
7. Mata, telinga, hidung, lidah, dan persendian manusia yang banyak melakukan kebajikan akan lebih sehat.
8. Manusia yang berbuat jahat akan mendapatkan suara, indera, jiwa, dan pikiran mereka mudah lelah.
Menara Pelupaan dan Jembatan Kelahiran Kembali
Meng Po tinggal di Menara Pelupaan yang berjarak enam jembatan dari Pengadilan Akhirat kesepuluh. Menara tersebut sangat tinggi dan memiliki 108 ruangan. Semua jiwa yang akan bereinkarnasi akan dibawa ke ruangan-ruangan ini dan di minta untuk minum sup dari mangkuk-mangkuk kecil yang tersedia, tidak penting seberapa banyak ramuan yang akan mereka minum. Setelah itu, jiwa-jiwa akan dibawa melalui jalan selebar 1 kaki 4 inci (40,64 cm) yang menuju ke arah Timur.
Pada ujung jalan, terdapat Nai He Qiao atau Jembatan Reinkarnasi yang berupa jembatan bambu. Di bawah jembatan, terdapat aliran sungai berwarna merah mengalir. Di tepinya sungai, terdapat tulisan:
“Mudah menjadi manusia, tapi sulit untuk hidup seperti manusia. Bahkan lebih sulit lagi untuk terlahir kembali sebagai manusia.”
“Mudah untuk dilahirkan di tempat penuh kekayaan. Selama pikiran, mulut kamu dan pikiran selaras.”
Dua prajurit yang menjaga jembatan itu bernama Huo Wu Chang dan Si You Wen. Huo Wu Chang mengenakan topi dan baju prajurit, beberapa kertas dan pena ditangan, pedang tajam di pundak, serta alat-alat penyiksaan di pinggangnya. Ia bermata lebar dan tertawa terbahak-bahak. Si You Wen berwajah kotor dan dipenuhi darah, membawa sempoa, mengenakan pakaian putih, menggantung beberapa kertas uang di dada, dan membawa satu sak nasi dipundak. Ia beroman kecewa dan suaranya penuh kekecewaan.
Pemujaan
Hari pemujaan Meng Po diperingati setiap tanggal 13 bulan 9 Imlek. Di Tainan, terdapat satu tempat yang memiliki altar pemujaan untuk Meng Po Zun Sheng, yaitu Kuil Fo Zi Guan.
Legenda
Asal-usul
Meng Po lahir pada zaman Han Barat. Ia menekuni ajaran Konfusius dan telah menguasai empat kitab dan Lima Klasik semenjak usia muda, kemudian mendalami kitab Buddha ketika beranjak dewasa. Menjelang akhir hidupnya, ia pergi ke gunung untuk berkultivasi dan menjadi orang yang tercerahkan.
Selama masih hidup, Meng Po tidak pernah mengingat-ingat masa lalu ataupun memikirkan masa depannya. Ia hanya tekun memberitahu orang-orang untuk tidak membunuh dan menjadi vegetarian. Ia tetap melajang hingga umur 81 tahun dan masih terlihat sangat muda. Meng Po masih hidup pada masa Dinasti Han Timur.
Menjadi Dewi
Pada periode Han Timur, banyak orang dapat mengetahui apa yang mereka alami di kehidupan sebelumnya sehingga banyak rahasia langit yang terbongkar. Banyak orang pintar di dunia yg dapat menggunakan kemampuan khusus untuk mengetahui cara hukum karma bekerja sehingga dapat membocorkan kejadian-kejadian di masa depan meskipun tidak diperlukan. Sebagai akibatnya, banyak orang mengenali relasinya dari kehidupan-kehidupan lalu dan berbuat serong. Oleh karena itu, Langit (Kaisar Giok) menunjuk Meng Po untuk bertugas menangani jiwa manusia yang akan reinkarnasi di alam baka. Ia harus memilih asisten-asistennya dan bertanggung jawab atas menara “Lupa Ingatan”.
Kultur populer
-- Meng Po muncul dalam legenda Putri Miao San. Ayah putri Miao San yang akan bereinkarnasi tidak dapat kehilangan ingatannya setelah meminum ramuan Meng Po dikarenakan kejahatan-kejahatan yang banyak ia lakukan di kehidupan sebelumnya. Akibatnya, ia masih memiliki ingatan sebagai manusia meskipun telah dilahirkan sebagai seekor sapi.
-- Dalam kisah perjalanan Kaisar Tang Taizong ke alam baka, Hakim Cui melarang Kaisar Tang Taizong untuk meminum ramuan Meng Po saat jiwanya hendak dikembalikan ke dunia untuk hidup kembali.
-- Sun Wukong menumpahkan ramuan Meng Po yang disodorkan kepadanya saat ia dipaksa untuk bereinkarnasi karena kehidupannya sudah usai.


Orang berdosa yang semasa hidup melafal Sutra dan Mantra ,
Setelah meninggal Raja Neraka sulit menjatuhkan hukuman .
Maka di bawa dulu ke pondok Meng Po .
Di beri sop pelupa roh .Lalu di lahirkan kembali dan di buat meninggal .
Supaya melupakan Sutra dan Mantra baru bisa di hukum .

Kaisar Langit memerintahkan Meng Po menjabat jadi Dewa alam sadar . Untuk membuat pondok pelepasan raga .seseorang yang  akan bereinkarnasi kembali
Harus datang ke pondok ini Minum Sop .
Melupakan hidupnya yang lampau Baru di lahirkan kembali .
孟婆亭
是非功過難消業 孟婆亭下忘前身
世道多坎坷、人心尚狡黠。道魔混雜,功過難分。世間不知多少藉善為惡、名正實非之人,生前勤持經咒卻謀私慾,死後墮地獄,閻王雖英明,一時亦難定其罪。故先押至孟婆亭促其飲下「醧忘湯」,令其速投夭折胎,令其忘卻經咒方得定期罪刑。
孟婆者,乃幽冥之天神也,於醧忘亭司掌投胎轉世之責。凡過奈何橋之遊魂,必先至此飲下醧忘湯,忘卻前生之事,方得「重新」投胎。
持經造業,先押孟亭報到
《玉歷》云:凡罪人生前持經念咒,死後閻王難判其罪刑,故先押至孟婆亭飲下忘魂湯,斥速投胎令其夭折,令其忘卻經咒,方得治其罪。
Foto Suzume Mei II. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar