Sebelum imlek ada yang namanya Sembayang Thian, Leluhur, Juga Para dewa serta mengantar Dewa dapur ).
Ini adalah tata cara yang bisa dapat membantu anda
1. Sembayang Thian
Sembayang
ini merupakan paling penting dalam saat imlek, Sembayang Thian
dilakukan pada 1 hari sebelum Imlek atau Malam menjelang pagi saat detik
detik terakhir Tahun. Sembahyang kepada Thian dimulai pada jam 11 pm - 1
am. Maknanya adalah pergantian
qi Yin menuju Yang dan juga jam tersebut adalah jam Zi, dimana Zi
dianggap permulaan dari pergerakan waktu.
, Sembayang Thian atau Tuhan Yang Maha Esa. Merupakan paling penting dalam Sembayang masyarakat Tionghoa.
Sesajian penting :
Pengunaan tebun hanya orang Hokian , sub etnis lain tidak ada
yang menggunakan tebu.
Penggunaan srikaya dan pepaya biasanya digunakan oleh kaum peranakan,
kaum totok amat jarang menggunakan buah itu.
Hal ini dikarenakan adanya arti bunyi dalam bahasa Melayu atau
Indonesia seperti srikaya menjadi kaya dan pepaya artinya menjadi
payah. Di Tiongkok sendiri tidak ada hal seperti itu.
Jeruk Bali.
Apel Dan jeruk.
Kue Keranjang.
Disarankan mengunakan Hasil bumi seperti buah - buahan dalam hal ini
sembayang kepada Tian bisa menggunakan 3 batang hio atau 1 batang hio besar.
Mengenai masalah menggunakan hio sebagai pengharum ruangan , itu sah-
sah saja.
Pada jaman dahulu , mereka para scholars sebelum mebaca kitab-kitab
klasik banyak yang menggunakan hio sebagai pengharum ruangan dan
membawa ketenangan , ada kemungkinan juga untuk menunjukkan rasa
hormat.
Sebenarnya hio dengan tangkai untuk ditancap itu adalah perubahan
dari model sebelumnya. Sepanjang yang saya tahu , pada masa dinasti
Tang , hio yang digunakan itu seperti hio yang dipakai oleh orang
Jepang masa ini.
Tidak ditancapkan tapi diletakkan dalam kotak.
Pada masa dinati Shang dan Zhou , hio itu disebut Yin dan merupakan
tumpukan kayu harum yang dibakar.
2.Sembahyang kepada Leluhur:
Rangkaian
kedua adalah sehari sebelum Sincia, tepatnya tanggal 30 bulan 12 Imlek,
kembali diadakan upacara sembahyangan yang dikenal sebagai upacara
Sembahyang Tutup Tahun. Sembahyangan ini khusus diadakan untuk
menghormati dan memuliakan leluhur, sebagai bagian yang tak terpisahkan
dari ungkapan rasa Bhakti (Hauw) anak terhadap Orang Tua / Leluhur.
Upacara ini merupakan wujud dari pelaksanaan ajaran moral Confusianis
yang bersifat humanis religius dan yang berakar kuat pada penekanan
konsep bakti atau disebut xiao
Perlengkapan: Foto/papan nama, hio lo (tempat hio), Tee liau (teh,
arak, manisan), nasi sayur dll, jeruk, pisang, kue ku (kura), hwat
kwee (kue mangkuk), wajik, cik tai (tempat lilin).
Penjelasan:Meja dibuat lebih tinggi dari meja makan biasa, meja
paling ujung harus lebih tinggi daripada meja didepannya, meja
sembahyang leluhur sebaiknya diletakkan di bagian tengah rumah yang
menghadap pintu luar, Nasi sayur dll terserah keinginan keluarga
boleh lengkap boleh sederhana boleh makanan yang disukai almarhum.
3. Sembahyang kepada Para Dewa (termasuk Dewa Rejeki):
sesajian: sam sheng (ikan, ayam, babi), tapi tidak dipakai untuk Para
Bodhisatva, buah2, kue2, teh, arak, lilin.
Pada Saat Sebelum imlek Terdapat Pembersihan altar Sembayangan para Dewa.
Itu dapat anda lakukan setelah tanggal 15 bulan 12 kalender Tionghoa.
Sebelum anda membersihkan altar disarankan sembayang terlebih dahulu.
Dan dibersihkan mengunakan air bersih dan bunga. Tujuan Tradisi ini adalah Balas budi
Kebaikan
Para dewata yang telah membantu kita selama Setahun. Atau bersifat
Penghargaan kepada mereka yang telah Membantu Manusia dan menjaga
Kedamaian bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar