Ritual Api Homa bisa digunakan untuk menolak bala, menyembuhkan penyakit, mendatangkan kesejahteraan duniawi dan lain-lain. Bahan persembahan yang berbeda digunakan untuk mencapai tujuan yang berbeda pula.
Misalnya untuk penyembuhan penyakit, kita mempersembahkan obat-obatan, karena Bhaisajyaguru Buddha dikenal atas kemampuan penyembuhan-Nya, Beliau selalu diundang datang dan menjadi Yidam Buddha utama saat Ritual Api Homa penyembuhan penyakit dilakukan.
Buddha Panjang Umur, Tara Putih dan sebagainya diundang untuk menghalangi kedatangan Mara kematian dan memperpanjang usia orang yang sedang sakit dan sudah tua.
Bodhisattva Acalanatha dan Ucchusma, dua Dharmapala utama Satya Buddha biasanya dimintai tolong untuk mendamaikan konflik dan kesalahan yang kita perbuat kepada hantu, setan bahkan dengan dewa.
Pertolongan para Dakini biasanya diminta untuk bertahan terhadap serangan roh-roh jahat.
Bahan-bahan persembahan yang digunakan juga menentukan tujuan dari
Ritual Api Homa yang dilakukan. Untuk penyembuhan, digunakan obat. Untuk panjang umur, digunakan bambu khusus. Untuk perdamaian dari sebuah konflik, digunakan daging-daging hewan tertentu, dan sebagainya.
Kita harus mencamkan akibat sampingan dari Ritual Api Homa yang kita lakukan bila ritual tersebut untuk kepentingan orang lain. Bila kita bukan seorang sadhaka yang mahir / berpengalaman, kita mungkin harus menanggung akibat dari apa yang kita lakukan.
Misalnya, sewaktu Mara kematian terpaksa meninggalkan tubuh calon korbannya, dia (Mara kematian) akan membalas dendam pada orang yang telah menyelamatkan calon korbannya. Dalam hal ini, Acarya yang melakukan penyelamatan tapi hal itu berdasarkan permohonan kita, maka kitalah yang akan dituju oleh Mara kematian.
Begitu pula bila kita ingin melakukan Ritual Api Homa lainnya seperti penaklukan roh, penyembuhan penyakit dan sebagainya bagi kepentingan orang lain, kita sendiri harus cukup kuat dalam bertahan dari serangan hantu atau Mara kematian dan yang lainnya juga, bila tidak, kita sendiri yang akan terkena akibatnya seperti diikuti hantu, berpenyakitan, nasib sial atau bahkan kematian.
Jadi laksanakan Ritual Api Homa untuk diri kita sendiri dulu sebelum melaksanakan Ritual Api Homa untuk orang lain.
Dengan membantu orang lain, kita harus menanggung karma orang lain. Jadi, sangat penting untuk menasehati mereka yang akan kita bantu untuk banyak berbuat kebajikan, berusaha menyebarkan Dharma Buddha, menjapa nama para Buddha atau Bodhisattva setiap saat, dan kita sendiripun harus melaksanakan sadhana harian kita. Kita hanya akan mengundang masalah bila kita tidak melakukan Ritual Api Homa untuk diri sendiri.
Bantulah mereka yang mampu kita bantu, dan bukan acap kali setiap kita dimintai bantuan.
Bila kita dimintai bantuan dalam hal bisnis yang berkaitan dengan pembunuhan binatang (seperti restoran, etc.), kita harus siap menerima tumpukan karma buruk bila usaha bisnis orang itu menjadi maju dan berkembang setelah upacara ritual kita lakukan. Jadi kita harus cukup bijaksana untuk memutuskan kapan saat yang tepat untuk menolong dan kapan saatnya untuk tidak menolong.
Tentunya pandangan ini hanya diperuntukkan bagi para sadhaka pemula yang masih belum mempelajari dan memahami esoteris secara mendalam. Diluar kondisi tersebut malah terjadi yang sebaliknya, harus berkorban demi insan lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar