ASAL USUL ULAMBANA
Upacara Ritual Penyelamatan Arwah/Ulambana dimulai dari saat Yang Arya Maha Mogalana. Waktu itu siswa Sang Buddha Yang Arya Maha Mogalana, sedang melakukan hidup suci bersama Sang Buddha Sakyamuni dan telah memperoleh kesaktian Mata Dewata dan Kaki Dewata.
Dengan mata dewata nya beliau melihat ibunya terjerumus dalam alam Pretta (setan kelaparan) di Neraka, badannya kurus tapi perutnya buncit, sangatlah menderita. Maka dengan kaki dewata nya beliau mengantarkan makanan kepada ibunya, tapi begitu makanan sampai di mulut ibunya segera berubah menjadi bara yang merah berkobar. Yang Arya Maha Mogalana telah habis segala upayanya, maka beliau mohon kepada Sang Buddha agar arwah ibunya dapat diselamatkan. Sang Buddha bersabda kepada Yang Arya Maha Mogalana, bahwa ibunya semasa hidupnya telah berbuat karma buruk yang sangat berat, tak mungkin dapat diselamatkan oleh kekuatan seorang diri saja, harus mengundang para Bhikkhu dari sepuluh penjuru memanjatkan doa Sutra-Sutra Suci, membantunya dengan Siddhi Kekuatan Ilmu secara bersama-sama, dengan cara demikian barulah ibunya dapat diselamatkan.
Di samping itu pun Sang Buddha mengajarkan kepada Yang Arya Maha Mogalana, bahwa pada setiap tahun kalender candrasangkala tanggal 15 atau memilih suatu hari di bulan 7 (Imlek Chit Gwe), mengisi penuh tempayan dengan berbagai macam makanan pilihan untuk dipersembahkan kepada Sang Buddha, juga kepada para Bhikkhu yang memanjatkan Sutra suci, maka selain dapat menghapus karma buruk serta memperpanjang usia sang ayah bunda yang masih hidup, bahkan bisa mengangkat arwah sang ayah bunda yang pada masa kehidupan lampau, agar mereka dapat bebas dari tiga alam Samsara rendah yang menderita, terlahir di alam dewa atau pun alam surgaloka barat Sukhavati.
Dengan metode yang sama ini pun dapat pula menyelamatkan semua arwah - arwah yang berada di alam akhirat.
MAKNA UPACARA RITUAL PENYELAMATAN ARWAH
1. Mengenang dan memperingati para leluhur
2. Melalui pancaran cahaya suci para Buddha Bodhisattva serta Kekuatan Ilmu (Siddhi) dari Pemimpin Upacara, akan dapat :
- Mengangkat kondisi lingkungan hidup sang arwah atau dari alam yang rendah ke alam yang lebih tinggi dan lebih baik.
- Memberikan pertolongan dan pembantuan yang tepat pada saatnya kepada arwah-arwah yang berada dalam alam yang sangat gelap dan sangat menderita, memberikan mereka dengan materil dan moril yang patut menunjang mereka untuk terlahir pada alam Buddha, memberikan mereka pujana, membantu mereka melafalkan nama suci sang Buddha, membabarkan kepada mereka Buddha Dharma, agar cahaya suci sang Buddha dan Bodhisattva menyinari mereka, untuk melenyapkan atau meringankan karma-karma buruk, penyakit, kecacatan serta segala macam penderitaan atas siksaan mereka, sehingga mereka terbebas dari alam rendah yang penuh dengan kedukaan, kemudian menuju ke alam surgaloka barat Sukhavati tanah suci sang Buddha.
CUKUPKAH SATU KALI SAJA MENGIKUTI UPACARA RITUAL PENYELAMATAN ARWAH
Keberhasilan dari Upacara Ritual Penyelamatan Arwah sangat tergantung kepada Kekuatan Ilmu (Siddhi) yang dimiliki oleh Pemimpin Upacara dan apakah terjalin kerja sama yang baik dengan arwah yang diupacarai. Di antaranya tak sedikit arwah-arwah yang hanya bersikap memandang di sudut jauh, tidak bersiap untuk menerima upacara tersebut. Sama halnya seperti manusia di dunia ini, tidak mudah juga agar umat manusia dapat meyakini Buddha Dharma, karena Buddha Dharma adalah kesunyataan, tidak mudah difahami. Apalagi dalam menjalankan hidup suci memang terdapat banyak liku-likunya. Maka apa yang disebut bahwa Buddha Dharma sulit untuk didengarkannya, ialah demikian maksudnya.
Maka dari itu, tidaklah cukup hanya mengikutsertakan dalam Upacara Ritual Penyelamatan Arwah dengan satu kali belaka. Janganlah lewatkan setiap kesempatan untuk lebih sering kali mendaftarkan nama-nama sang almarhum dalam Upacara Ritual Penyelamatan Arwah.
SIAPA SAJA YANG PERLU DISELAMATKAN
1. Almarhum leluhur, sanak keluarga dan teman-teman yang telah meninggal dunia.
2. Dewa Bumi (Penunggu Bumi Setempat) :
- Yaitu arwah yang menunggui rumah dimana kita tempati, mereka tergolong dalam dewa alam rendah, juga perlu diselamatkan, agar bisa berpindah ke alam yang lebih baik.
- Ditunggangi oleh arwah yang penuh dendam atau penasaran.
- Seperti arwah bayi yang digugurkan dengan sengaja atau arwah seseorang yang mati terbunuh atau arwah penasaran dari binatang yang dibunuh.
- Mereka yang ditunggangi oleh arwah penasaran, penderita yang bersangkutan, yang ringan akan merasakan badannya kurang sehat, bagi penderita yang berat bahkan bisa mengakibatkan lupa ingatan atau sakit jiwa. Keadaan demikian sudah harus diselamatkannya sang arwah penunggang tersebut, agar berpindah ke alam yang lebih baik dan penderita bersangkutan pun terbebas dari deritanya.
- Arwah janin yang keguguran atau mati dalam kandungan, arwah bayi yang mati sesaat dilahirkan dan lain sebagainya.
- Arwah yang terumbang-ambing tiada menentu tempatnya, arwah yang terkucil sendiri, arwah yang liar dan lain sebagainya, bagi mereka lebih-lebih perlu diselamatkan, agar dapat terlahir di tempat yang lebih baik.
PAHALA BAGI PEMOHON UPACARA PENYELAMATAN ARWAH
Kita sebagai pemohon untuk mengikutsertakan arwah leluhur atau famili serta handai taulan dalam Upacara Ritual Penyelamatan Arwah, bukan saja bermanfaat bagi para arwah juga mendapatkan kebaikan bagi pemohon. Pahala dalam Upacara Ritual Penyelamatan Arwah, bila dibagi menjadi 7 bagian, bagi almarhum mendapatkan 1 bagian dan pahala sisanya semua dimiliki oleh sang pemohon.
Dalam sebuah upacara ritual Tantra yang dipimpin oleh seorang Vajra Acharya, pasti akan menghadirkan para Dewa Kahyangan dan para Dewa Bumi serta Dewa Vajra Pelindung Dharma yang ikut menjunjung kesuksesan upacara dan diberkahi dengan kekuatan Adhistana para Buddha Bodhisattva yang memancarkan cahaya suci.
Maka dianjurkan pemohon agar hadir dalam upacara ritual penyelamatan arwah tersebut, karena baginya pasti akan memperoleh berkah rahmat yang tiada tara, selain menghimpun jasa pahala, juga menunjukkan hati tulus yang sujud dan penuh khusyuk dari diri anda, yang hadir diri untuk bersama-sama memanjatkan Mantra dan Sutra, akan memperoleh penghimpunan jasa, melenyapkan karma buruk, dianugerahi sumber kebahagiaan yang tak putus-putusnya adalah pahala yang tak terhingga.
API PUJANA HOMA PEMBERKAHAN dan ULAMBANA SADHANA TANTRA SATYA BUDDHAGAMA (ZHENFO ZONG)
Upacara Ritual Penyelamatan Arwah dari Sadhana (Ilmu penekunan) Tantra Satya Buddhagama (Zhen Fo Zhong) berdasarkan dari ajaran Sang Buddha Sakyamuni dalam sejarah terjadinya Upacara Ulambana.
Upacara Ritual Penyelamatan Arwah dari Zhen Fo Zhong menggunakan ‘Sadhana Bodhisattva Ksitigarbha Penyelamatan Arwah di Alam Pertengahan Akhirat’ dan ‘Sadhana Tantra Maha Maya Nirmita Jala’, yang disusun oleh Yang Arya Lian Sheng Rinpoche Lu Sheng Yen berdasarkan Taoisme, Mahayana dan Tantrayana, yang diambil intisarinya dan menghimpun yang terbaik diantaranya, sehingga terasa mudah namun padat. Api melambangkan kekuatan pikiran, kebijaksanaan, pencerahan, kesucian dan kebebasan mutlak/Nirvana.
Getaran dari persembahkan yang melalui api pujana, dapat mengundang kehadiran para Buddha-Bodhisattva, memperoleh Siddhi (keberhasilan ilmu) yang dituju dalam upacara ritual yang penuh kemukjizatan dan terkabullah semua cita-cita yang diungkapkan oleh para umat dalam doa yang tulus dan khusyuk. Maka Upacara Ritual Penyelamatan Arwah dari Sadhana Tantra Satya Buddhagama (Zhen Fo Zhong) dengan Api Pujana Homa adalah penuh dengan pahala yang berlipat ganda.
Ditambah pula dengan kekuatan Siddhi dan kekuatan batin dari sang Vajra Acharya, kemudian dengan kekuatan Mantra serta mengembangkan Maha Mudra yang bervariasi 108 jurus. Menyatupadukan kekuatan Adhistana dari para Buddha dan Bodhisattva.
Digabungkan lagi dengan kekuatan batin dari masa peserta, yang ikut melafalkan Mantra dan tangan membentuk Mudra, yang bersama-sama mendoanya dengan sepenuh hati yang tulus dan khusyuk. Maka timbullah kemukjizatan yang benar-benar akan terlaksanakan dan dengan sesungguh-sungguhnya.
Dalam majalah dharma talk ini juga berisi penjelasan mengenai:
- Alam Surga – Mahaguru menjelaskan mengenai Alam Surga, dan persyaratan agar dapat masuk surga.
- Arsip Transmisi Rahasia - dalam artikel ini, Mahaguru menjelaskan mengenai Transmisi Rahasia, dan Bagaimana kita dapat mengetahuinya jika Mahaguru telah memberikan abhiseka rahasia kepada seorang Vajra Acarya.
- Menjalankan Sadparamita Melalui Sadhana Persembahan Adalah Mahasadhana Tantra - Mahaguru menjelaskan mengenai sadhana Persembahan.
- Mengamati Secara Mendalam dan Menjalankan Secara Luas Memahami Hati dan Menyaksikan Buddhata
- Makna Dari 10 Tahap Perkembangan Pikiran - Mahaguru menerangkan bahwa Seberapa jauh penyucian pikiran yang anda lakukan akan menentukan tahap perkembangan pikiran anda. Karena semua Buddha telah mencapai penerangan sempurna, mereka bermukim di tahap pikiran rahasia dan agung.
- Makna Upacara Ritual Penyelamatan Arwah - Penjelasan Mahaguru mengenai Makna Upacara Penyeberangan / Penyelamatan Arwah (Chao Du / Ulambana).
- Semoga Semua Makhluk Menyaksikan Buddhata Adalah Satu Raga - Penjelasan Dari Sabda Patriak VI : “Dharma non duniawi”, yakni menyucikan jati diri Anda yang semula, itulah “Dharma non duniawi”, yakni menyaksikan Buddhata, memahami Buddhata.
- Maling pun Datang Konsultasi - Suatu hari, seorang maling pun datang berkonsultasi kepada Mahaguru.
- Sesepuh Generasi kedua Zhenfo Zong – Alasan Mahaguru mewariskan atau menjadikan V.A Lian Ning sebagai Penerus Beliau
- Tragedi Besar Hubungan Manusia - “Anak bunuh ayah, total 39 tusukan, satu tusukan maut mengenai pembuluh darah leher, menggenaskan.” Mahaguru menjelaskan teka - teki dari Tragedi Besar Hubungan Manusia.
- Penjelasan Sutra Zhen Fo Jing / Sutra Satya Buddha Bagian VIII
================================================== =
Tidak ada komentar:
Posting Komentar