Riwayat Hidup Maha Guru Ching Hai | |
Guru Ching Hai dilahirkan di Au Lac. Ayahnya seorang naturopath terkenal yang suka mempelajari aneka sastra dunia, terutama filsafat. Di antara favoritnya adalah karya Lau Tze & Chuang Tze, yang telah dapat dibaca oleh Guru Ching Hai sejak kecil, Beliau membaca buku-buku tersebut serta buku-buku filsafat timur dan barat lainnya sebelum memasuki sekolah dasar. Guru Ching Hai tidak seperti anak biasa pada umumnya. Beliau sering ditemukan sedang asyik membaca sastra filsafat, ketika anak lainnya mengerjakan perkerjaan rumah atau bermain. Ayahnya mengkhawatirkan hal ini dan bertanya kepadaNya, apakah Beliau mengerti isi bacaan itu? Beliau menjawab, "Ayah, jika saya tidak mengerti, saya tidak akan tertarik membaca terus." Walaupun ayahNya tetap masih belum lega, namun pelajaranNya di sekolah tetap memperoleh nilai terbaik, akhirnya ayahNya mendukung kegemaranNya yang luar biasa ini. |
Walaupun kedua orang tuaNya adalah umat Katolik, mereka sangat terbuka untuk ajaran Buddha. Nenek Beliau seorang Buddhis. Guru Ching Hai suka meluangkan waktu mempelajari kitab suci dan cara pemujaan Buddha. Beliau mengembangkan sikap yang sangat terbuka terhadap semua agama. Karena latar belakang ini, pagi-pagi Beliau pergi ke gereja Katolik, sore hari ke vihara, dan malamnya mendengarkan khotbah ajaran suci. Maka, dalam benakNya dipenuhi dengan berbagai pertanyaan rohani, "Dari mana kita berasal? Kehidupan apakah setelah mati? Mengapa begitu banyak perbedaan antar sesama umat manusia?"
Pada waktu perang, di kotaNya kekurangan tenaga dokter dan perawat, maka Beliau membantu di rumah sakit setelah pulang dari sekolah. Beliau memandikan pasien, membersihkan pispot, mengerjakan tugas yang rendah dan kotor, berusaha untuk meringankan penderitaan si pasien. Teman-temanNya dari berbagai negara menjuluki Beliau sebagai "Buddha Hidup" atau Orang Suci yang lucu" karena Beliau penuh dengan rasa humor dan berbaik hati terhadap setiap orang.
Beliau selalu bersifat lembut hati terhadap hewan, dan sering membawa pulang hewan yang sedang terluka, merawatnya sampai sembuh, lalu melepaskannya kembali. Jika melihat hewan dibunuh, Beliau akan menangis, berharap memiliki kekuatan untuk mencegah penderitaan dunia. Beliau telah menjadi vegetarian dan selalu muak terhadap pembunuhan sepanjang hidupNya.
Sewaktu Guru masih kanak-kanak, seorang ahli nujum mengatakan bahwa Beliau adalah seorang yang luar biasa, sangat cerdas, berbudi luhur, dan bermoral tinggi. Diramalkan bahwa Beliau akan meninggalkan keduniawian dan mencapai Pencerahan. Jika berumah tangga, Beliau akan membina keluarga yang bahagia dan memiliki suami yang baik. Ramalan-ramalan serupa banyak berulang di kemudian hari.
Ketika Beliau meninggalkan rumah untuk menjadi biarawati, ibuNya pergi ke kuil Quan Yin untuk memohon petunjuk. Ia memilih Kuil Bodhisattva Avalokitesvara yang dikatakan selalu menjawab semua pertanyaan umat yang tulus. IbuNya diberitahu, "Sang Guru adalah seorang anak yang langka dan mulia, satu di antara semiliar. Beliau datang ke dunia ini mengemban misi untuk menyelamatkan mahkluk hidup yang sengsara."
Beliau pernah bekerja di Palang Merah Jerman sebagai penerjemah. Beliau dengan sukarela bekerja lebih lama dengan mengorbankan kesehatan dan kenyamananNya demi pengungsi Au Lac. PekerjaanNya di Palang Merah membuatNya memahami penderitaan pengungsi dari banyak negara. Secara terus-menerus Beliau melihat penderitaan dan kekacauan yang diakibatkan oleh peperangan dan bencana alam. Guru menderita sekali dan terus mencari jalan untuk meringankan kepedihan yang dilihatNya. Beliau menyadari bahwa tidak mungkin hanya dengan mengandalkan kekuatan seorang awam untuk menghentikan penderitaan umat manusia. Hal tersebut lebih kuat mendorongNya untuk mencapai Pencerahan, ketika Beliau menyadari bahwa hanya dengan jalan ini dapat meringankan kesengsaraan manusia. Maka, bahkan waktu di Eropa, Beliau berlatih meditasi dengan sungguh-sungguh. Beliau sering merasakan bahwa jalan yang ditempuhNya ini tidak berguna, bagaimanapun Beliau tidak mengalami alam batin seperti yang dilukiskan dalam kitab suci, ataupun mencapai Pencerahan. Hal ini sungguh mengecewakan Beliau.
Guru Ching Hai berpandangan sangat luas terhadap semua agama. Beliau telah mempelajari dan mengajarkan kata-kata Yesus, Buddha, Lao Tze, dan banyak lagi yang lainnya. Beliau selalu menunjukkan persamaan antara ajaran-ajaran agung dan membeberkan pandanganNya agar kita mengetahui bahwa semua Guru Sejati mengajarkan Kebenaraan yang sama. Beliau sering menjelaskan bagaimana timbulnya perbedaan pandangan-pandangan agama yang hanya disebabkan perbedaan pendapat dan penggunaan bahasa di setiap bangsa yang berlainan dan pada waktu yang berbeda.
Saat di Jerman, Guru Ching Hai menikah dengan seorang ilmuwan bangsa Jerman yang memiliki dua gelar doktor, hidup mereka bahagia. SuamiNya seorang yang baik hati, penuh perhatian, dan suka membantu. Ia juga menjadi vegetarian, sering menemani istrinya berziarah dan mendukung pekerjaan sosial sang istri. Namun akhirnya, Guru merasa perlu meninggalkan suamiNya untuk menuntut cita-cita rohani Beliau. Beliau merundingkan hal ini dengan sang suami untuk waktu yang cukup lama yang akhirnya menyetujui perpisahan ini. Ini adalah keputusan yang sangat sulit bagi mereka, namun Beliau memiliki perasaan yang kuat bahwa ini adalah keputusan yang tepat bagiNya dan dibutuhkan demi mencapai Pencerahan.
Setelah meninggalkan suamiNya, Guru mencari metode sempurna yang dapat membimbing seseorang mencapai pembebasan abadi dalam satu masa kehidupan. Dalam Sutra Surangama, Buddha Shakyamuni mengatakan bahwa Metode Quan Yin adalah metode tertinggi. Namun, tidak ada satu pun dari guruNya mengetahui hal ini. Beliau menjelajahi dan mencari di mana saja, akhirnya setelah bertahun-tahun kemudian, Beliau bertemu dengan seorang Guru Himalaya yang menginisiasi Beliau dalam Metode Quan Yin dan memberkahiNya dengan kekuatan Ilahi yang telah dicariNya selama bertahun-tahun. Setelah berlatih dalam kurun waktu yang relatif singkat, Beliau akhirnya mencapai Pencerahan sepenuhnya dan terus-menerus berlatih serta menyempurnakan pengetahuanNya. Beliau menyepi di Himalaya beberapa saat untuk melanjutkan latihan harian.
Akhirnya, Guru Ching Hai berkelana sampai di Formosa (Taiwan). Pada suatu malam hujan lebat turun disertai badai. Ketika Beliau bermeditasi di suatu bilik di belakang kuil kecil di Formosa, sekelompok orang mengetuk pintu. Ketika Guru bertanya apa maksud kedatangan mereka, mereka menjawab, "Ketika menanggapi doa kami, Bodhisattva Avalokitesvara memberitahukan bahwa Anda adalah Guru Agung dan kami harus memohon kepada Anda untuk memperoleh metode Pencapaian Pembebasan (Abadi). "Beliau berusaha menyuruh mereka pergi, tetapi mereka tidak mau meninggalkan tempat itu. Akhirnya, Guru terharu oleh ketulusan dan kepatuhan mereka dan setuju menginisiasi mereka setelah mereka melakukan penyucian moral selama beberapa bulan. Mereka juga harus berjanji untuk menjadi vegetarian seumur hidup.
Guru Ching Hai adalah seorang pemalu dan tidak mencari murid. Beliau pernah melarikan diri dari orang-orang yang mencariNya untuk memohon inisiasi. Hal ini terjadi di India dan Amerika Serikat, di mana Beliau hidup sebagai biarawati Buddhis yang bersahaja. Ketika Beliau diketemukan ketiga kalinya di Formosa, Beliau menyadari bahwa seharusnya tidak melarikan diri dari tugas yang tidak dapat dihindari. Sejak saat itu Beliau mulai membagi pengalaman dengan semua yang ingin mendengarkan ajaran Kebenaran, dan menginisiasi murid-murid yang tulus ke dalam Metode Quan Yin.
Penyebaran ajaran Beliau berlangsung dari mulut ke mulut oleh sekelompok kecil muridNya yang pertama di Formosa hingga saat ini mencapai ratusan ribu orang. Sebagian besar muridNya berada di Formosa, karena Beliau paling lama tinggal di sana. Beliau melakukan perjalanan ceramah ke seluruh Asia, Amerika Serikat, Amerika Latin, Australia, Kanada, Meksiko, Eropa, Afrika, dan belahan dunia lainnya. Orang dari berbagai profesi dengan latar belakang agama yang berbeda, berkat pertolongan Beliau, mereka mencapai kemajuan rohani yang pesat. Walaupun tanpa organisasi yang formal untuk menyebarkan ajaran Beliau, namun para simpatisan dan murid-muridNya dapat ditemukan di seluruh dunia, mereka siap membantu orang-orang yang ingin belajar dengan Guru mereka yang tercinta.
Untuk membantu orang yang tak terhitung banyaknya melalui ajaran rohaniNya dan inisiasi, Guru Ching Hai telah mencurahkan tenagaNya yang tak terbatas untuk membantu mereka yang menderita atau membutuhkan. Usaha kemanusiaanNya telah mengharukan hati dan jiwa berjuta-juta orang di seluruh dunia. Guru tidak membeda-bedakan apakah itu penderitaan yang disebabkan oleh kegelapan batin, kekurangan materi, atau peristiwa yang tidak terduga. Di mana ada penderitaan, Beliau akan membantunya.
Kegiatan-kegiatan kemanusiaan Guru Ching Hai termasuk bantuan kepada tunawisma seluruh Amerika Serikat dan sebagian di negara-negara lain, korban kebakaran California Selatan; korban banjir di Barat Tengah Amerika Serikat dan sebagian di negara-negara lainnya, bagian Tengah dan Timur daratan China, Malaysia, Au Lac, Belanda, Belgia, Perancis; kaum jompo yang diabaikan di Brasil; korban letusan gunung berapi Pinatubo di Filipina; korban bencana di Thailand Utara; keluarga miskin di Formosa dan Singapura; penderitaan kusta di Molokai, Hawai, kumpulan spiritual di India, Jerman dan Uganda; anak cacat mental di Hawai; korban gempa bumi di Los Angeles dan Jepang; veteran di Amerika Serikat; yatim piatu di Au Lac; Institut Penelitian Penyakit AIDS dan Kanker di Amerika Serikat; dan sebagainya. Tentu saja, kami tidak lupa akan menyebut usaha bantuan Guru Ching Hai yang tidak mengenal akhir dan lelah terhadap pengungsi Au Lac, baik yang berada di dalam maupun yang di luar kamp pengungsi.
Walaupun Beliau tidak mencari segala macam penghargaan, Guru Ching Hai telah dikenal dan dihormati oleh pejabat pemerintah di seluruh dunia atas kegiatan kemanusiaanNya. Sebagai contoh: Pada tanggal 25 Oktober 1993 diumumkan sebagai " Hari Supreme Master Ching Hai" oleh Walikota Honolulu-Hawai, dan pada tanggal 22 Februari 1994 juga diumumkan yang serupa oleh Gubernur negara-negara bagian Illinois, Otawa, Winsconsin, Kansas, Missouri, dan Minnesota AS. Beliau juga menerima "Penghargaan Perdamaian Dunia di Honolulu, dan Pemimpin Spiritual Dunia" pada suatu upacara di Chicago tertanggal 22 Februari 1994. Surat ucapan selamat dikirimkan ke Pesta Upacara di Chicago oleh banyak pejabat pemerintah di seluruh dunia termasuk Presiden Clinton, Bush, dan Reagan.
Guru Ching Hai juga mengabdikan diri dalam karya seni yang mengungkapkan keindahan alam rohani yang dihayati oleh Beliau. Karya-karyaNya meliputi lukisan, kipas, dan lentera hias, tata ruang, kesenian taman, rancangan pakaian, puisi, musik dan perhiasan. Kebanyakan karya seni ini diciptakan dengan tujuan mengumpulkan dana untuk keperluan sosial (amal).
Guru Ching Hai berkata bahwa Beliau sejak dilahirkan tidak dalam keadaan Pencerahan. Beliau juga pernah hidup seperti orang awam dan belajar dari pengalaman mengetahui masalah kita, sakit hati kita, nafsu, hasrat dan keragu-raguan kita. Di samping itu Beliau juga mengetahui alam suci kebuddhaan, dan cara mencapai ke sana dari sini. Tujuan hidupNya hanya untuk membantu tanpa mengenal balas jasa menuju kebahagiaan kesadaran ilahi yang cerah. Jika Anda sudah siap, Beliau akan datang untuk membawa Anda pulang!
Guru Ching Hai memberi ceramah yang beraneka ragam untuk menarik perhatian murid-murid menurut latar belakang dan budaya masing-masing, tidak membedakan apakah penganut Kristen, Islam, Buddhisme, atau Taoisme dan lain-lain. Beliau berkhotbah dalam bahasa Inggris, Perancis, Jerman, China, dan Au Lac. Bagi mereka yang ingin belajar dan berlatih metode Quan Yin, akan disambut dengan tangan terbuka untuk menerima inisiasi. Ceramah dan inisiasiNya diberikan tanpa dipungut biaya apa pun. "Selama saya tinggal di ashram mana pun, saya tidak pernah mendekati apalagi melekat pada Guru Sejati atau menarik perhatianNya ketika saya bekerja. Saya hanya melayani orang. Saya mengepel tangga, membersihkan lantai, menyirami tanaman, dan melaksanakan pekerjaan-pekerjaaan yang tidak disukai orang lain. Saya mencuci piring dan sendok karena tidak seorang pun yang sudi membersihkannya. Sesudah makan, piring, alat masak, bertumpukan seperti gunung. Tetapi, saya menemukan kebahagiaan dalam hal mencuci piring setiap hari."
Setelah bekerja tanpa lelah di banyak ashram, akhirnya perjalanan pencarian-Nya yang benar-benar menakjubkan telah mencapai pada bab terakhir di pegunungan yang paling tinggi, paling misterius di seluruh dunia, Himalaya, di tempat yang selama berabad-abad dipercayai oleh orang India bahwa itu adalah tempat tinggal para dewa. Oleh karena itu, setiap tahun berjuta-juta peziarah suci mempertaruhkan jiwa mereka untuk pergi ke Himalaya untuk mengunjungi banyak tempat suci dan mungkin sekali mereka dapat menjumpai salah satu makhluk langka yang telah mencapai pencerahan yang dikatakan hidup terpencil di gua-gua sunyi dan rahasia. Sangat disayangkan, banyak peziarah yang meninggal dalam perjalanan mereka karena menghadapi cuaca yang sangat buruk, tanah longsor, atau hamparan lapisan es yang sangat berbahaya. Kurangnya barang kebutuhan hidup dan bekal, sehingga beberapa orang ada yang meninggal karena kelaparan. Ketakutanlah yang menghalangi peziarah-peziarah untuk memasuki lebih jauh ke pedalaman. Hanya seorang manusia yang sangat langka dengan penuh keyakinan kepada Yang Maha Kuasa dan keberanian yang luar biasa, dapat mengabaikan segala mara bahaya.
Ketika berbicara mengenai sejumlah petualangan-Nya di Himalaya yang membawa Beliau ke tempat yang lebih dalam dan lebih tinggi di daerah yang bersalju, Maha Guru Ching Hai berkata: "Ketika Saya berada di Himalaya, saya tidak mampu menyewa kuda atau kuli. Saya tidak mempunyai apa-apa, jadi saya harus berjalan kaki. Mungkin karena terus-menerus berjalan kaki membuat badan saya tetap hangat. Kalau tidak, saya sudah membeku, karena saya memakai pakaian dan sepatu yang basah di tengah hujan dan salju pegunungan. Beberapa puncak sangat tinggi dan curam, sungguh sangat mengerikan. Saat itu saya pasti sudah gila seperti sepasang kekasih yang sedang dilanda cinta berat dan tidak ingat pada apa pun juga. Mereka yang sedang dilanda cinta, buta dengan risiko dan beban pernikahan dari kehidupan berkeluarga. Mereka juga tidak memikirkan masa depan. Mereka saling terpesona oleh cinta mereka, dan hidup hanya untuk menikmati saat-saat itu."
"Tetapi, Tuhan memberkati orang bodoh seperti saya. Pada waktu saya mencari seorang Guru Sejati, saya hanya mempunyai dua pasang pakaian, tetapi saya tidak pernah terserang oleh flu ketika menjelajahi pegunungan Himalaya. Kadang-kadang, saya tidak mampu membeli kayu bakar untuk mengeringkan pakaian saya, jadi saya mendekati api unggun orang lain, sambil memegang pakaian di tangan saya. hawa panas membuat pakaian saya cepat kering dan saya pun dapat menghangatkan diri saya. Saya tentunya sudah buta (cinta) dan "tergila-gila akan Tuhan." Jika sekarang, mungkin saya tidak berani melakukannya."
"Dalam pikiran saya hanyalah Tuhan; dan yang dapat saya lihat hanyalah Tuhan. Tidak ada pikiran untuk keluarga atau uang. Saya begitu bodoh, tetapi tidak sesuatu pun yang dapat menembus pikiran saya karena dalam ruang hati saya telah dipenuhi Tuhan. Sama seperti ketika kita jatuh cinta, kita benar-benar buta akan kesalahan-kesalahan kekasih kita, dan kita menolak untuk mendengarkan hal-hal yang tidak baik mengenai dirinya. Mungkin itulah sebabnya Tuhan selalu melindungi saya, kalau tidak, saya pasti sudah meninggal sejak lama."
Kesetiaan Maha Guru Ching Hai kepada Tuhan, membuat-Nya dapat mengatasi kesulitan-kesulitan sewaktu berjalan kaki seorang diri dalam lingkungan pegunungan yang tidak ramah. Berikut ini adalah cerita-Nya "Beberapa tempat di Himalaya, tekanan udaranya sangat rendah sehingga menyebabkan kita sulit untuk memasak makanan. Saya hanya dapat membersihkan makanan di Sungai Gangga dan memakannya mentah-mentah. Lezat rasanya. Himalaya adalah tempat yang paling indah. Saya dapat hidup tanpa air panas. Senang rasanya masuk ke dalam air yang dingin. Demikian dingin airnya sehingga badan saya rasanya mengerut. Saya hitung sampai lima, lalu saya melompat ke luar dari sungai yang dinginnya seperti es. Tubuh saya seolah-olah mengembang bagaikan beribu-ribu bunga dan saya merasa begitu bahagia."
Pada akhir perjalanan-Nya di tempat kediaman para dewa ini, Maha Guru Ching Hai masih seperti sebelumnya hanya membawa dua pasang pakaian, sepasang sepatu, kantong tidur, tempat air, beberapa buku, dan sepotong kayu. Beliau hampir selalu basah dan kedinginan jika Beliau naik lebih tinggi. Semakin tinggi Beliau pergi, semakin banyak barang yang harus Beliau buang untuk menghemat tenaga. Setelah membuang hampir semua barang-Nya, Beliau serahkan seluruh jiwa-Nya ke tangan Tuhan.
Semua benda akan datang kepada mereka yang mencari Tuhan dan hanya Tuhan. Jadi, tak dapat dielakkan, suatu hari Beliau menemukan Guru yang selalu Beliau rindukan. Guru tersebut adalah Guru Agung Khuda Ji, yang hidup menyendiri di tempat terpencil Gunung Himalaya. Guru Khuda Ji berumur 450 tahun pada waktu Guru Khuda Ji menginisiasi dan mengajarkan Maha Guru Ching Hai suatu metode meditasi yang kuno melalui pengamatan Suara Surgawi dan Cahaya Ilahi. Guru Khuda Ji tinggal di Himalaya dengan sabar menunggu Maha Guru Ching Hai yang merupakan murid pertama dan satu-satu-Nya. Meskipun Maha Guru Ching Hai pernah berlatih meditasi dengan metode sejenis ini sebelumnya, Guru Khuda Ji tetap memberikan Maha Guru Ching Hai transmisi rohani tertinggi, yaitu intisari dari inisiasi. Hanya sedikit sekali Guru Agung yang telah mencapai Pencerahan Sempurna, dapat memberikan inisiasi kepada para murid-Nya.
Guru Khuda Ji segera meninggalkan tubuh fisik-Nya setelah menunaikan misi mulia-Nya. Maha Guru Ching Hai jarang menceritakan tentang Guru Khuda Ji. Maha Guru Ching Hai berterima kasih kepada semua Guru yang pernah membimbing-Nya dalam perjalanan untuk mencapai Kesejatian. Tetapi, Maha Guru Ching Hai memberikan penghargaan tertinggi kepada Tuhan: "Saya mempunyai banyak Guru baik yang berwujud maupun tak berwujud, dan masing-masing mengajarkan saya bermacam-macam metode yang tidak sama. Sesungguhnya, Tuhanlah satu-satunya Guru Sejati saya. "Tetapi, pada suatu saat Maha Guru Ching Hai ditanya oleh saudara sepelatihan mengenai Guru Besar-Nya dari Himalaya, dan Dia berkata "Oh, Saya mengikuti seorang Guru Sejati - seorang yang sangat agung! Tetapi Ia sudah meninggal. Ia hanya mempunyai satu murid, itulah saya. Dan saya harus meneruskan pekerjaan-Nya."
Setelah berjumpa dengan Guru Khuda Ji, Maha Guru Ching Hai tinggal beberapa bulan di Himalaya untuk menyempurnakan latihan-Nya dengan metode meditasi kuno ini. Meskipun dalam kondisi yang sangat sulit dan bahaya, Maha Guru Ching Hai merasa kagum terhubung secara aneh dengan daerah spiritual yang unik ini. Ia pernah berkata, "Di Himalaya, Anda dapat merasakan semua hewan dan tumbuhan bersama-sama memberikan suatu suasana yang ramah dan penuh persahabatan. Langit begitu tenang dan luas tak terhingga; pohon-pohon pinus sangat bersahabat. Saya hidup di dataran yang tinggi sekali dan dapat merasakan awan-awan putih mengelilingi sekitar kita. Sepertinya saya sedang berjalan di atas awan. Saya tidak memanggil awan untuk membawa saya; mereka datang sendiri. Anda mungkin pernah melihat lukisan orang yang dapat mengemudikan awan-awan. Keadaan itu sama persis dengan apa yang saya ceritakan. Itu bukan fenomena Surgawi, itu adalah kenyataan umum di Himalaya."
Turun kembali ke dataran, Maha Guru Ching Hai mengunjungi salah satu ashram yang pernah Beliau tinggali sebelumnya. Ketika Maha Guru Ching Hai duduk dengan santai membaca koran lama, salah satu murid yang paling senior di ashram tersebut yang telah berguru kepada 3 suksesi ketua ashram yang berbeda, secara tak terduga menyembah dengan merebahkan seluruh tubuhnya di hadapan-Nya, memegang dan mencium kaki-Nya. Tentu saja, Maha Guru Ching Hai terkejut dan tercengang. Setelah itu Maha Guru Ching Hai menjelaskan "Ini bukan pertama kali kita bertemu, kita pernah bekerja bersama selama beberapa bulan dan kita minum teh bersama." Tetapi, ia menyembah kepada saya setelah saya kembali dari perjalanan saya di pegunungan Himalaya. Saya takut bahwa ego saya akan tumbuh setinggi gunung! Orang-orang di sekitar pun sangat terkejut. Saya demikian terperanjat sehingga saya tidak dapat berpikir apa pun. Pikiran saya kosong dan tidak dapat memikirkan lebih lanjut tentang kejadian tersebut. Saya hanya mengetahui bahwa saya harus cepat pergi dari sana." Maka, Maha Guru Ching Hai langsung pergi.
Maha Guru Ching Hai berusaha sedapat mungkin menyamar agar tidak menarik perhatian orang ketika berkelana ke seluruh India. Tetapi, Sinar Rohani mahamulia yang Beliau miliki tidak mungkin ditutupi.
Di India, saat pesta Maha Kumbh Mela, yang diselenggarakan setiap 12 tahun di Hardwar, tepi Sungai Gangga di Uttar Pradesh, berjuta-juta orang Hindu dari seluruh negeri berkumpul selama sebulan. Itu adalah suatu pertemuan yang langka dari para Guru Spiritual. Banyak Guru Spiritual turun dari Himalaya hanya untuk peristiwa tersebut, jadi peziarah-peziarah datang dengan menyiapkan banyak pertanyaan dan segala macam persembahan. Tak heran, kehadiran Maha Guru Ching Hai di sana menimbulkan suatu keributan. "Pada waktu saya berada di Kumbh Mela, banyak orang mengikuti saya. Di India jika seorang wanita pergi sendirian, orang-orang akan melempari batu kepadanya dan mengira bahwa dia seorang wanita jalang. Tetapi, meskipun saya berpergian sendiri, orang-orang menghormati saya dan memberikan rempah-rempah, kelapa, bunga-bunga, dan makanan. Malah mereka memberi saya tenda terbaik yang biasanya diberikan kepada para Guru Agung. Mereka membiarkan saya memakai tenda besar untuk saya sendiri, sedangkan beberapa Guru harus berdesakan dalam satu tenda."
"Tidak ada sesuatu pun dari diri saya yang istimewa yang dapat menarik perhatian. Saya tidak memaku diri saya dengan paku dan tidak memelihara jenggot; saya pun tidak membuat diri saya hitam dengan abu; saya juga tidak kurus seperti kerangka. Anda dapat mengenali para suci pada saat Anda melihat-Nya. Mereka terkena terik matahari sepanjang hari, jadi kebanyakan dari mereka menjadi hitam. Mereka memelihara jenggot karena mereka tidak ada waktu untuk mencukurnya. Mereka juga berambut panjang. Anda segera dapat mengenali bahwa mereka adalah Guru Agung atau para Suci. Saya sama sekali tidak serupa dengan mereka!"
Kemudian, Beliau meninggalkan India dan ke mana pun Beliau pergi, orang-orang secara intuitif mengenal kehebatan spiritual-Nya. Maha Guru Ching Hai tidak mempunyai keinginan untuk menarik pengikut; tetapi beberapa kali Beliau melarikan diri dari mereka yang menemukan-Nya, mereka terus berdatangan. Akhirnya, di Formosa sama seperti yang terjadi di India, New York, dan beberapa bagian dunia, Maha Guru Ching Hai ditemukan oleh sekelompok pencari spiritual yang dibimbing oleh Ketuhanan menuju kepada-Nya. Pada saat itu, Maha Guru Ching Hai hidup tanpa dikenal nama-Nya di belakang sebuah kuil yang tidak dikenal. Beliau tersentuh oleh ketulusan mereka dan menyadari bahwa Beliau tidak dapat menghindari misi hidup-Nya. Para pencari spiritual dengan tulus menghendaki inisiasi, akhirnya Maha Guru Ching hai mengabulkan permintaan mereka, demikianlah Beliau hidup sebagai seorang Guru di masyarakat.
Di samping misi Maha Guru Ching Hai yang utama yang bersifat spiritual, Beliau juga sering memberikan bantuan material kepada orang-orang yang membutuhkan. Oleh sebab itu, Maha Guru Ching Hai menerima banyak sekali penghargaan atas kepedulian kemanusiaan-Nya yang telah membantu berjuta-juta manusia di seluruh dunia dalam mengatasi bencana alam, kemiskinan, dan penyakit. Yang paling menonjol adalah penghargaan World Spiritual Leadership Award (Penghargaan Pemimpin Spiritual Dunia Tahun 1994) yang diberikan oleh 6 orang gubernur dari 6 negara bagian di Amerika Serikat (Illinois, Iowa, Wisconsin, Kansas, Missouri dan Minnesota) karena bantuan-Nya pada tahun 1993 untuk bencana banjir Sungai Missisippi. Banyak sekali bantuan-Nya yang tidak diketahui orang karena dilaksanakan secara diam-diam tidak melalui pemerintahan. Kasih sayang-Nya yang tidak membeda-bedakan, seperti kesabaran, ketegasan, dan ketekunan-Nya yang selalu terpapar jelas dalam kehidupan sehari-hari Beliau, adalah kualitas penting bagi semua praktisi rohani. Kualitas tersebut juga diajarkan dan diteladankan oleh Guru-guru Agung terdahulu seperti Yesus Kristus, Budha Shakyamuni, Khrisna, Lao-Tze, Nabi Muhammad, Guru Nanak, dan lain-lain. Meskipun kehidupan masing-masing Guru Agung mempunyai keunikan tersendiri, namun perjalanan rohani yang mereka tempuh selalu sama. Mereka melakukan meditasi dengan mengamati Cahaya dan Suara Ilahi. Maha Guru Ching Hai menamakan metode tersebut Metode Quan Yin, karena Beliau memulai ajaran-Nya di Formosa. "Quan Yin" adalah suatu istilah dalam bahasa Mandarin yang berarti: Pengamatan Arus Suara Batin.
Getaran Asli atau Suara yang bersifat transendental, oleh sebab itu hanya dapat dirasakan di dalam keheningan. Murid-murid Yesus Kristus menyebut-Nya "Roh Kudus" atau "Firman" (dalam bahasa Yunani kata "Logos", berarti Suara). Pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama Allah, dan Firman itu adalah Allah". Setelah Buddha Shakyamuni mencapai Pencerahan, Dia juga memperkenalkan Suara ini dan menyebutnya "Genderang Surgawi". Khrisna menyatakan diri-Nya sebagai "Suara dalam Eter". Nabi Muhammad mengamati Suara ini di Gua Gare Hira ketika Ia melihat Malaikat Jibrail (Gabriel); dan Lau-Tze menyatakan Tao sebagai "Suara Agung".
Cahaya Rohani juga merupakan perwujudan dari kehadiran Tuhan. Oleh sebab itu, para Guru Sejati zaman dahulu mentransmisikan Cahaya dan Suara Ilahi kepada murid-murid mereka, sama seperti yang diterangkan oleh Maha Guru Ching Hai: "Jadi, kita berhubungan dengan Jiwa (Jati Diri) ini, yang merupakan perwujudan Cahaya dan Getaran Suara Ilahi, dan dengan melakukan hal ini, kita dapat mengenal Tuhan. Sebenarnya, ini bukan suatu metode. Ini adalah kekuatan Guru Sejati. Seandainya Anda memiliki kekuatan ini maka Anda juga dapat mengalihkannya kepada orang lain. Metode ini adalah metode transendental yang tidak berwujud sehingga tidak dapat dijelaskan dengan bahasa. Meskipun seseorang menjelaskannya kepada Anda, Anda tidak akan dapat menerima Cahaya dan Suara Ilahi, kedamaian batin dan kebijaksanaan Ilahi. semua ini ditransmisikan di dalam keheningan dan ketenangan. Anda dapat melihat Guru-Guru Sejati terdahulu seperti Yesus Kristus atau Buddha. Anda akan menerima semua yang Anda butuhkan untuk mengikuti jejak mereka, dan sedikit demi sedikit Anda akan menjadi seperti Kristus, dan Anda akan bersatu dengan Tuhan."
Dalam waktu kurang dari 10 tahun, Metode Quan Yin, Seni Meditasi yang kuno, telah tersebar di banyak negara di semua benua. Banyak ceramah Maha Guru Ching Hai dan diskusi non-formal telah dicetak dalam banyak buku dan kaset audio/video dalam berbagai bahasa dan ratusan ribu orang dari berbagai kepercayaan telah diinisiasi. Maha Guru Ching Hai menginisiasi pencari Ketuhanan yang tulus. Maha Guru Ching Hai membiayai misi-Nya dengan menjual karya seni yang beraneka warna, gaun yang indah, perhiasan surgawi SM yang dirancang oleh Beliau.
Derap cepat dari tugas maha penting dan pengorbanan diri Maha Guru Ching Hai masih terus berlanjut, dan atas kemurahan Tuhan misi mulia-Nya akan berjalan sepanjang masa, bahkan terus ke masa yang akan datang. Maha Guru Ching Hai sering berkata bahwa kesempatan yang langka tersebut mungkin terjadi sekali dalam berjuta-juta tahun, jadi Beliau menerima semua yang merasa bahwa waktu mereka sudah tiba saatnya untuk menerima inisiasi dan ajaran Kebenaran.
Setelah bekerja tanpa lelah di banyak ashram, akhirnya perjalanan pencarian-Nya yang benar-benar menakjubkan telah mencapai pada bab terakhir di pegunungan yang paling tinggi, paling misterius di seluruh dunia, Himalaya, di tempat yang selama berabad-abad dipercayai oleh orang India bahwa itu adalah tempat tinggal para dewa. Oleh karena itu, setiap tahun berjuta-juta peziarah suci mempertaruhkan jiwa mereka untuk pergi ke Himalaya untuk mengunjungi banyak tempat suci dan mungkin sekali mereka dapat menjumpai salah satu makhluk langka yang telah mencapai pencerahan yang dikatakan hidup terpencil di gua-gua sunyi dan rahasia. Sangat disayangkan, banyak peziarah yang meninggal dalam perjalanan mereka karena menghadapi cuaca yang sangat buruk, tanah longsor, atau hamparan lapisan es yang sangat berbahaya. Kurangnya barang kebutuhan hidup dan bekal, sehingga beberapa orang ada yang meninggal karena kelaparan. Ketakutanlah yang menghalangi peziarah-peziarah untuk memasuki lebih jauh ke pedalaman. Hanya seorang manusia yang sangat langka dengan penuh keyakinan kepada Yang Maha Kuasa dan keberanian yang luar biasa, dapat mengabaikan segala mara bahaya.
Ketika berbicara mengenai sejumlah petualangan-Nya di Himalaya yang membawa Beliau ke tempat yang lebih dalam dan lebih tinggi di daerah yang bersalju, Maha Guru Ching Hai berkata: "Ketika Saya berada di Himalaya, saya tidak mampu menyewa kuda atau kuli. Saya tidak mempunyai apa-apa, jadi saya harus berjalan kaki. Mungkin karena terus-menerus berjalan kaki membuat badan saya tetap hangat. Kalau tidak, saya sudah membeku, karena saya memakai pakaian dan sepatu yang basah di tengah hujan dan salju pegunungan. Beberapa puncak sangat tinggi dan curam, sungguh sangat mengerikan. Saat itu saya pasti sudah gila seperti sepasang kekasih yang sedang dilanda cinta berat dan tidak ingat pada apa pun juga. Mereka yang sedang dilanda cinta, buta dengan risiko dan beban pernikahan dari kehidupan berkeluarga. Mereka juga tidak memikirkan masa depan. Mereka saling terpesona oleh cinta mereka, dan hidup hanya untuk menikmati saat-saat itu."
"Tetapi, Tuhan memberkati orang bodoh seperti saya. Pada waktu saya mencari seorang Guru Sejati, saya hanya mempunyai dua pasang pakaian, tetapi saya tidak pernah terserang oleh flu ketika menjelajahi pegunungan Himalaya. Kadang-kadang, saya tidak mampu membeli kayu bakar untuk mengeringkan pakaian saya, jadi saya mendekati api unggun orang lain, sambil memegang pakaian di tangan saya. hawa panas membuat pakaian saya cepat kering dan saya pun dapat menghangatkan diri saya. Saya tentunya sudah buta (cinta) dan "tergila-gila akan Tuhan." Jika sekarang, mungkin saya tidak berani melakukannya."
"Dalam pikiran saya hanyalah Tuhan; dan yang dapat saya lihat hanyalah Tuhan. Tidak ada pikiran untuk keluarga atau uang. Saya begitu bodoh, tetapi tidak sesuatu pun yang dapat menembus pikiran saya karena dalam ruang hati saya telah dipenuhi Tuhan. Sama seperti ketika kita jatuh cinta, kita benar-benar buta akan kesalahan-kesalahan kekasih kita, dan kita menolak untuk mendengarkan hal-hal yang tidak baik mengenai dirinya. Mungkin itulah sebabnya Tuhan selalu melindungi saya, kalau tidak, saya pasti sudah meninggal sejak lama."
Kesetiaan Maha Guru Ching Hai kepada Tuhan, membuat-Nya dapat mengatasi kesulitan-kesulitan sewaktu berjalan kaki seorang diri dalam lingkungan pegunungan yang tidak ramah. Berikut ini adalah cerita-Nya "Beberapa tempat di Himalaya, tekanan udaranya sangat rendah sehingga menyebabkan kita sulit untuk memasak makanan. Saya hanya dapat membersihkan makanan di Sungai Gangga dan memakannya mentah-mentah. Lezat rasanya. Himalaya adalah tempat yang paling indah. Saya dapat hidup tanpa air panas. Senang rasanya masuk ke dalam air yang dingin. Demikian dingin airnya sehingga badan saya rasanya mengerut. Saya hitung sampai lima, lalu saya melompat ke luar dari sungai yang dinginnya seperti es. Tubuh saya seolah-olah mengembang bagaikan beribu-ribu bunga dan saya merasa begitu bahagia."
Pada akhir perjalanan-Nya di tempat kediaman para dewa ini, Maha Guru Ching Hai masih seperti sebelumnya hanya membawa dua pasang pakaian, sepasang sepatu, kantong tidur, tempat air, beberapa buku, dan sepotong kayu. Beliau hampir selalu basah dan kedinginan jika Beliau naik lebih tinggi. Semakin tinggi Beliau pergi, semakin banyak barang yang harus Beliau buang untuk menghemat tenaga. Setelah membuang hampir semua barang-Nya, Beliau serahkan seluruh jiwa-Nya ke tangan Tuhan.
Semua benda akan datang kepada mereka yang mencari Tuhan dan hanya Tuhan. Jadi, tak dapat dielakkan, suatu hari Beliau menemukan Guru yang selalu Beliau rindukan. Guru tersebut adalah Guru Agung Khuda Ji, yang hidup menyendiri di tempat terpencil Gunung Himalaya. Guru Khuda Ji berumur 450 tahun pada waktu Guru Khuda Ji menginisiasi dan mengajarkan Maha Guru Ching Hai suatu metode meditasi yang kuno melalui pengamatan Suara Surgawi dan Cahaya Ilahi. Guru Khuda Ji tinggal di Himalaya dengan sabar menunggu Maha Guru Ching Hai yang merupakan murid pertama dan satu-satu-Nya. Meskipun Maha Guru Ching Hai pernah berlatih meditasi dengan metode sejenis ini sebelumnya, Guru Khuda Ji tetap memberikan Maha Guru Ching Hai transmisi rohani tertinggi, yaitu intisari dari inisiasi. Hanya sedikit sekali Guru Agung yang telah mencapai Pencerahan Sempurna, dapat memberikan inisiasi kepada para murid-Nya.
Guru Khuda Ji segera meninggalkan tubuh fisik-Nya setelah menunaikan misi mulia-Nya. Maha Guru Ching Hai jarang menceritakan tentang Guru Khuda Ji. Maha Guru Ching Hai berterima kasih kepada semua Guru yang pernah membimbing-Nya dalam perjalanan untuk mencapai Kesejatian. Tetapi, Maha Guru Ching Hai memberikan penghargaan tertinggi kepada Tuhan: "Saya mempunyai banyak Guru baik yang berwujud maupun tak berwujud, dan masing-masing mengajarkan saya bermacam-macam metode yang tidak sama. Sesungguhnya, Tuhanlah satu-satunya Guru Sejati saya. "Tetapi, pada suatu saat Maha Guru Ching Hai ditanya oleh saudara sepelatihan mengenai Guru Besar-Nya dari Himalaya, dan Dia berkata "Oh, Saya mengikuti seorang Guru Sejati - seorang yang sangat agung! Tetapi Ia sudah meninggal. Ia hanya mempunyai satu murid, itulah saya. Dan saya harus meneruskan pekerjaan-Nya."
Setelah berjumpa dengan Guru Khuda Ji, Maha Guru Ching Hai tinggal beberapa bulan di Himalaya untuk menyempurnakan latihan-Nya dengan metode meditasi kuno ini. Meskipun dalam kondisi yang sangat sulit dan bahaya, Maha Guru Ching Hai merasa kagum terhubung secara aneh dengan daerah spiritual yang unik ini. Ia pernah berkata, "Di Himalaya, Anda dapat merasakan semua hewan dan tumbuhan bersama-sama memberikan suatu suasana yang ramah dan penuh persahabatan. Langit begitu tenang dan luas tak terhingga; pohon-pohon pinus sangat bersahabat. Saya hidup di dataran yang tinggi sekali dan dapat merasakan awan-awan putih mengelilingi sekitar kita. Sepertinya saya sedang berjalan di atas awan. Saya tidak memanggil awan untuk membawa saya; mereka datang sendiri. Anda mungkin pernah melihat lukisan orang yang dapat mengemudikan awan-awan. Keadaan itu sama persis dengan apa yang saya ceritakan. Itu bukan fenomena Surgawi, itu adalah kenyataan umum di Himalaya."
Turun kembali ke dataran, Maha Guru Ching Hai mengunjungi salah satu ashram yang pernah Beliau tinggali sebelumnya. Ketika Maha Guru Ching Hai duduk dengan santai membaca koran lama, salah satu murid yang paling senior di ashram tersebut yang telah berguru kepada 3 suksesi ketua ashram yang berbeda, secara tak terduga menyembah dengan merebahkan seluruh tubuhnya di hadapan-Nya, memegang dan mencium kaki-Nya. Tentu saja, Maha Guru Ching Hai terkejut dan tercengang. Setelah itu Maha Guru Ching Hai menjelaskan "Ini bukan pertama kali kita bertemu, kita pernah bekerja bersama selama beberapa bulan dan kita minum teh bersama." Tetapi, ia menyembah kepada saya setelah saya kembali dari perjalanan saya di pegunungan Himalaya. Saya takut bahwa ego saya akan tumbuh setinggi gunung! Orang-orang di sekitar pun sangat terkejut. Saya demikian terperanjat sehingga saya tidak dapat berpikir apa pun. Pikiran saya kosong dan tidak dapat memikirkan lebih lanjut tentang kejadian tersebut. Saya hanya mengetahui bahwa saya harus cepat pergi dari sana." Maka, Maha Guru Ching Hai langsung pergi.
Maha Guru Ching Hai berusaha sedapat mungkin menyamar agar tidak menarik perhatian orang ketika berkelana ke seluruh India. Tetapi, Sinar Rohani mahamulia yang Beliau miliki tidak mungkin ditutupi.
Di India, saat pesta Maha Kumbh Mela, yang diselenggarakan setiap 12 tahun di Hardwar, tepi Sungai Gangga di Uttar Pradesh, berjuta-juta orang Hindu dari seluruh negeri berkumpul selama sebulan. Itu adalah suatu pertemuan yang langka dari para Guru Spiritual. Banyak Guru Spiritual turun dari Himalaya hanya untuk peristiwa tersebut, jadi peziarah-peziarah datang dengan menyiapkan banyak pertanyaan dan segala macam persembahan. Tak heran, kehadiran Maha Guru Ching Hai di sana menimbulkan suatu keributan. "Pada waktu saya berada di Kumbh Mela, banyak orang mengikuti saya. Di India jika seorang wanita pergi sendirian, orang-orang akan melempari batu kepadanya dan mengira bahwa dia seorang wanita jalang. Tetapi, meskipun saya berpergian sendiri, orang-orang menghormati saya dan memberikan rempah-rempah, kelapa, bunga-bunga, dan makanan. Malah mereka memberi saya tenda terbaik yang biasanya diberikan kepada para Guru Agung. Mereka membiarkan saya memakai tenda besar untuk saya sendiri, sedangkan beberapa Guru harus berdesakan dalam satu tenda."
"Tidak ada sesuatu pun dari diri saya yang istimewa yang dapat menarik perhatian. Saya tidak memaku diri saya dengan paku dan tidak memelihara jenggot; saya pun tidak membuat diri saya hitam dengan abu; saya juga tidak kurus seperti kerangka. Anda dapat mengenali para suci pada saat Anda melihat-Nya. Mereka terkena terik matahari sepanjang hari, jadi kebanyakan dari mereka menjadi hitam. Mereka memelihara jenggot karena mereka tidak ada waktu untuk mencukurnya. Mereka juga berambut panjang. Anda segera dapat mengenali bahwa mereka adalah Guru Agung atau para Suci. Saya sama sekali tidak serupa dengan mereka!"
Kemudian, Beliau meninggalkan India dan ke mana pun Beliau pergi, orang-orang secara intuitif mengenal kehebatan spiritual-Nya. Maha Guru Ching Hai tidak mempunyai keinginan untuk menarik pengikut; tetapi beberapa kali Beliau melarikan diri dari mereka yang menemukan-Nya, mereka terus berdatangan. Akhirnya, di Formosa sama seperti yang terjadi di India, New York, dan beberapa bagian dunia, Maha Guru Ching Hai ditemukan oleh sekelompok pencari spiritual yang dibimbing oleh Ketuhanan menuju kepada-Nya. Pada saat itu, Maha Guru Ching Hai hidup tanpa dikenal nama-Nya di belakang sebuah kuil yang tidak dikenal. Beliau tersentuh oleh ketulusan mereka dan menyadari bahwa Beliau tidak dapat menghindari misi hidup-Nya. Para pencari spiritual dengan tulus menghendaki inisiasi, akhirnya Maha Guru Ching hai mengabulkan permintaan mereka, demikianlah Beliau hidup sebagai seorang Guru di masyarakat.
Di samping misi Maha Guru Ching Hai yang utama yang bersifat spiritual, Beliau juga sering memberikan bantuan material kepada orang-orang yang membutuhkan. Oleh sebab itu, Maha Guru Ching Hai menerima banyak sekali penghargaan atas kepedulian kemanusiaan-Nya yang telah membantu berjuta-juta manusia di seluruh dunia dalam mengatasi bencana alam, kemiskinan, dan penyakit. Yang paling menonjol adalah penghargaan World Spiritual Leadership Award (Penghargaan Pemimpin Spiritual Dunia Tahun 1994) yang diberikan oleh 6 orang gubernur dari 6 negara bagian di Amerika Serikat (Illinois, Iowa, Wisconsin, Kansas, Missouri dan Minnesota) karena bantuan-Nya pada tahun 1993 untuk bencana banjir Sungai Missisippi. Banyak sekali bantuan-Nya yang tidak diketahui orang karena dilaksanakan secara diam-diam tidak melalui pemerintahan. Kasih sayang-Nya yang tidak membeda-bedakan, seperti kesabaran, ketegasan, dan ketekunan-Nya yang selalu terpapar jelas dalam kehidupan sehari-hari Beliau, adalah kualitas penting bagi semua praktisi rohani. Kualitas tersebut juga diajarkan dan diteladankan oleh Guru-guru Agung terdahulu seperti Yesus Kristus, Budha Shakyamuni, Khrisna, Lao-Tze, Nabi Muhammad, Guru Nanak, dan lain-lain. Meskipun kehidupan masing-masing Guru Agung mempunyai keunikan tersendiri, namun perjalanan rohani yang mereka tempuh selalu sama. Mereka melakukan meditasi dengan mengamati Cahaya dan Suara Ilahi. Maha Guru Ching Hai menamakan metode tersebut Metode Quan Yin, karena Beliau memulai ajaran-Nya di Formosa. "Quan Yin" adalah suatu istilah dalam bahasa Mandarin yang berarti: Pengamatan Arus Suara Batin.
Getaran Asli atau Suara yang bersifat transendental, oleh sebab itu hanya dapat dirasakan di dalam keheningan. Murid-murid Yesus Kristus menyebut-Nya "Roh Kudus" atau "Firman" (dalam bahasa Yunani kata "Logos", berarti Suara). Pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama Allah, dan Firman itu adalah Allah". Setelah Buddha Shakyamuni mencapai Pencerahan, Dia juga memperkenalkan Suara ini dan menyebutnya "Genderang Surgawi". Khrisna menyatakan diri-Nya sebagai "Suara dalam Eter". Nabi Muhammad mengamati Suara ini di Gua Gare Hira ketika Ia melihat Malaikat Jibrail (Gabriel); dan Lau-Tze menyatakan Tao sebagai "Suara Agung".
Cahaya Rohani juga merupakan perwujudan dari kehadiran Tuhan. Oleh sebab itu, para Guru Sejati zaman dahulu mentransmisikan Cahaya dan Suara Ilahi kepada murid-murid mereka, sama seperti yang diterangkan oleh Maha Guru Ching Hai: "Jadi, kita berhubungan dengan Jiwa (Jati Diri) ini, yang merupakan perwujudan Cahaya dan Getaran Suara Ilahi, dan dengan melakukan hal ini, kita dapat mengenal Tuhan. Sebenarnya, ini bukan suatu metode. Ini adalah kekuatan Guru Sejati. Seandainya Anda memiliki kekuatan ini maka Anda juga dapat mengalihkannya kepada orang lain. Metode ini adalah metode transendental yang tidak berwujud sehingga tidak dapat dijelaskan dengan bahasa. Meskipun seseorang menjelaskannya kepada Anda, Anda tidak akan dapat menerima Cahaya dan Suara Ilahi, kedamaian batin dan kebijaksanaan Ilahi. semua ini ditransmisikan di dalam keheningan dan ketenangan. Anda dapat melihat Guru-Guru Sejati terdahulu seperti Yesus Kristus atau Buddha. Anda akan menerima semua yang Anda butuhkan untuk mengikuti jejak mereka, dan sedikit demi sedikit Anda akan menjadi seperti Kristus, dan Anda akan bersatu dengan Tuhan."
Dalam waktu kurang dari 10 tahun, Metode Quan Yin, Seni Meditasi yang kuno, telah tersebar di banyak negara di semua benua. Banyak ceramah Maha Guru Ching Hai dan diskusi non-formal telah dicetak dalam banyak buku dan kaset audio/video dalam berbagai bahasa dan ratusan ribu orang dari berbagai kepercayaan telah diinisiasi. Maha Guru Ching Hai menginisiasi pencari Ketuhanan yang tulus. Maha Guru Ching Hai membiayai misi-Nya dengan menjual karya seni yang beraneka warna, gaun yang indah, perhiasan surgawi SM yang dirancang oleh Beliau.
Derap cepat dari tugas maha penting dan pengorbanan diri Maha Guru Ching Hai masih terus berlanjut, dan atas kemurahan Tuhan misi mulia-Nya akan berjalan sepanjang masa, bahkan terus ke masa yang akan datang. Maha Guru Ching Hai sering berkata bahwa kesempatan yang langka tersebut mungkin terjadi sekali dalam berjuta-juta tahun, jadi Beliau menerima semua yang merasa bahwa waktu mereka sudah tiba saatnya untuk menerima inisiasi dan ajaran Kebenaran.
Rahasia yang Terungkap dari Rambut Guru
Di Korea terdapat beberapa orang yang telah menemukan mesin sangat menarik yang dapat memberitahukan Anda tentang DNA, penyakit, dan segalanya mengenai Anda. Dan bahkan dapat memberitahukan Anda seberapa banyak dan seberapa tinggi Cakra Anda yang telah terbuka. Mungkin Anda dapat pergi dan mengeceknya. [Tertawa] Saya sangat lelah saat ini, dan salah satu saudara sepelatihan mengetahui orang yang menemukan mesin seperti itu. Ia kemudian mengambil rambut saya dan pergi ke sana untuk mengeceknya. Orang tersebut tidak mengetahui siapa saya, dan saudara sepelatihan itu juga tidak memberitahukannya. Lalu, ia kembali dengan keseluruhan daftar: semua chakra terbuka, dan sampai tingkat yang tertinggi. [Tepuk tangan]
Pencerahan Sempurna dan Kode Tubuh
Menarik juga, orang tersebut menemukan semacam kode tubuh. Ia berkata bahwa ia tidak pernah melihat kode tubuh yang demikian sebelumnya dan siapa pun yang memiliki kode tubuh ini dapat tercerahkan kapan saja, secara seketika. Jadi, kemungkinan itulah sebabnya kenapa saya tercerahkan sedemikian cepatnya. Jika Anda ingin menyalahkan sesuatu, salahkanlah kode tubuh saya. Saya pikir Sang Buddha memiliki suatu kode tubuh yang berbeda. Kode tubuhNya membutuhkan enam tahun untuk pencerahan, kode tubuh saya membutuhkan enam bulan. [Tertawa]
Apakah saudara sepelatihan kita itu ada di sini? Ia adalah salah satu saudara sepelatihan Anda. Ia mengambil rambut saya untuk mengecek penyakit saja. Dokternya sangat kaget dan berkata, "Siapakah ini? Merupakan kehormatan bekerja untuk pasien seperti ini. Siapakah pasien ini?" Ia terus menanyakan hal tersebut sepanjang waktu. Saya tidak tahu bagaimana menjelaskannya, demikian juga saya tidak tahu kenapa saya dapat tercerahkan dengan cepat. Saudara, coba Anda jelaskan. Beritahukan segalanya kepada mereka seperti yang Anda beritahukan kepada saya kemarin.
Mesin Duniawi Lainnya
Murid (Dr. Kim) (Berasal dari Korea): Mesin tersebut merupakan sejenis alat pengukur magnet. Pada umumnya orang memiliki tingkat chakra 4, 7, atau berkisar antara itu, tetapi Guru memilik tingkat 21. Orang yang menjalankan mesin tersebut sangat kaget dan merasa terhormat untuk mengecek rambut semacam ini. Kemungkinannya mesin ini telah dipergunakan di alam yang lebih tinggi, sehingga sangatlah baik bagi orang yang menemukan mesin ini. Pada umumnya kode tubuh seseorang dapat dibagi atas 64 sistem. Tetapi, kode Guru sangatlah khusus. Ia tidak pernah melihat kode seperti itu sebelumnya. Ia berkata bahwa ia merasa sangat terhormat melihat hasil itu, dan orang yang memiliki rambut ini dapat memperoleh pencerahan dengan seketika. Orang yang menemukan mesin dan orang yang menjalankan perusahaan ini adalah juga praktisi rohani seperti kita. Kemungkinannya mereka membuat sesuatu yang istimewa, bukan alat yang biasa.
Guru: Ia bukan seorang murid. Ia tidak mengetahui bahwa rambut tersebut merupakan milik saya. Hanya setelah ia memperoleh hasilnya, ia bertanya, "Siapakah orang ini?" Tetapi, saya memberitahukannya untuk diam. Hari ini Anda mendesak saya dua atau tiga kali tentang kenapa saya memperoleh pencerahan sempurna sedemikian cepatnya, sedangkan orang lain tidak dapat melakukannya. Saya lupa dan kelepasan bicara, tetapi tidak ada yang perlu dirahasiakan, memang tidak perlu.
Dr. Kim: Demikian juga dengan Chakra, halo yang tidak kasat mata atau aura dari seorang Guru yang tercerahkan dapat diukur dengan mesin tersebut.
Guru: Mesin itu dapat mengukurnya, ya. Mesin ini sangat canggih; tidak setiap orang dapat mempergunakannya. Ia baru saja menemukan mesin ini tanpa sengaja. Kita tidak bermaksud mencari tahu mengenai ini; hanyalah suatu kebetulan saja, suatu hal yang sambil lalu. Suhu badan saya saat itu panas dingin, panas dingin, sedemikian cepatnya, dan saya terus-menerus berganti pakaian. Waktu itu suhu badan saya sangat berbeda dan saya merasa sangat letih, sehingga saudara sepelatihan tersebut mengkhawatirkan bahwa saya kemungkinan menderita penyakit yang serius. Ia berkata bahwa di Korea mereka telah menemukan suatu mesin yang sangat canggih yang dapat memberitahukan suatu penyakit dari rambut, sehingga ia meminta beberapa rambut saya. Saya memotong beberapa rambut dan memberikannya. Belakangan ini, karena saya baru saja mengecat rambut saya sehingga ada kemungkinan tidak tepat, lalu saya juga memberikan rambut hitam panjang yang sudah lama dimiliki oleh salah satu saudara sepelatihan yang menetap di sini. Saudara itu memberikannya secara bersamaan, dan kedua potongan rambut tersebut memiliki hasil yang sama. [Tepuk tangan]
Saya merasa sungguh tergetar. Sewaktu ia mengenalkan mesin tersebut kepada saya, saya tahu apa itu sebenarnya, dan saya merasa sungguh berbahagia untuk Korea bahwa Anda memiliki mesin seperti itu. Mesin tersebut bukanlah berasal dari dunia ini. Mesin itu ditransmisikan melalui orang ini untuk dipergunakan, untuk menolong umat manusia di dunia ini. Mesin ini bukanlah salah satu yang terbaik atau yang tertinggi, tetapi mesin ini berguna untuk dunia ini. Ia adalah manusia yang sangat jarang, ia seorang ilmuwan dari dunia lain. Tetapi, tentu saja, saya tidak dapat membuktikannya kepada Anda, tidak apa-apa, saya hanya memberitahukan saudara sepelatihan tersebut saja. Mesin ini begitu canggihnya sehingga orang biasa tidak dapat mempergunakannya. Dokter biasa tidak dapat mempergunakannya walaupun mesin tersebut memiliki tombol yang sama seperti komputer. Anda harus memusatkan pikiran di sini (Guru menunjukkan mata kebijaksanaanNya) agar dapat menjalankan mesin tersebut. Walaupun ia bukan praktisi Quan Yin, tetapi ia berlatih metode meditasi lain dan konsentrasi pikirannya sangat dalam, cukup dalam untuk menghubungi dunia sebelah dalam guna memperoleh semacam perintah membuat mesin ini. Ia memperolehnya secara kebetulan.
Menurut saya, di negara lainnya seperti Amerika atau Jepang, mereka juga memiliki mesin yang sama. Segera di waktu yang akan datang, kita akan menggunakan mesin seperti ini atau sesuatu yang seperti ini untuk menemukan dan menyembuhkan penyakit. Anda dapat berjalan ke dalam suatu ruangan yang penuh dengan getaran yang berasal dari mesin tersebut dan disembuhkan. Anda tidak membutuhkan terlalu banyak pekerjaan dan terlalu banyak obat yang membuat Anda menderita. Pada salah satu ceramah saya yang paling pertama kepada murid Formosa, saya menceritakan tentang bagaimana orang disembuhkan di dunia yang lebih tinggi. Mereka hanya mempergunakan cahaya dan getaran. Ini merupakan salah satu dari berbagai cara yang dipergunakan di planet yang lebih maju.
Saudara sepelatihan kita juga memperoleh suatu mesin dan coba mempergunakannya, tetapi hanya pada saat ia memusatkan pikiran secara baik, barulah mesin tersebut menjawabnya. Jika ia memikirkan persoalan lainnya, mesin tersebut tidak akan menjawabnya. Persis seperti UFO atau fenomena lainnya. Walaupun kita memiliki UFO di planet ini, sangat jarang orang dapat mempergunakan pesawat tersebut; karena Anda harus menggunakan pikiran, terlatih dalam pikiran; bukan permasalahan teknik atau keahlian tangan, tetapi terlatih secara pikiran, terprogram dalam pikiran. Mereka menggunakan kekuatan pikiran untuk menjalankan mesin tersebut. Cukup menarik sekali bahwa dunia kita memperoleh sesuatu dari dimensi yang lebih tinggi, planet yang lebih tinggi.
Sebenarnya, saya merasa bahagia memberitahukan Anda bahwa saya tidak menderita sakit apa pun, hanya terlalu letih saja. [Tepuk tangan] Namun demikian, agar dapat menentukan apakah saya sakit atau tidak, ia harus menemukan tipe tubuh, kode tubuh, dari enam-puluh-empat. Manusia terbagi atas enam-puluh-empat jenis tipe tubuh dan delapan pola yang di antaranya dapat menderita kanker. Jika kode tubuh Anda sesuai dengan delapan tipe tersebut, maka Anda cenderung terkena kanker. Sebagai contoh, jika Anda termasuk salah satu tipe tubuh tersebut dan Anda merokok serta minum minuman keras juga, maka Anda akan dengan mudah terkena kanker dibandingkan dengan tipe tubuh lainnya. Untuk menentukan apakah saya menderita sesuatu penyakit, maka ia harus menemukan tipe tubuh saya, dan tanpa disadari ia menemukan bahwa tipe tubuh ini sangat jarang sekali. Ia tidak pernah melihat ini sebelumnya, dan ia adalah dokter yang sangat terkenal. Ia telah melihat ratusan ribu, atau mungkin jutaan orang. Saya sangat terkesan oleh penemuannya dan juga pemusatan pikiran yang demikian mendalam. Ia adalah seorang ilmuwan yang sangat berdedikasi.
Saya harap di masa yang akan datang akan lebih banyak dokter yang dilatih untuk dapat menggunakan mesin ini. Hal ini akan sangat membantu para pasien. Mereka tidak perlu lagi menjalani berbagai pembuktian, penyuntikan, dan sama sekali tidak membutuhkan segala macam contoh dan darah. Ini merupakan prosedur yang sangat menyakitkan hanya untuk menentukan apa jenis penyakit Anda. Tetapi, prosedur dari mesin ini sangatlah sederhana. Kita hanya membutuhkan beberapa contoh dari rambut Anda, dan mereka dapat memberitahukan segala hal kepada Anda.
Bagaimanapun juga, saya merasa sangat berbahagia untuk rakyat Korea. karena mereka pada umumnya dapat memusatkan pikiran secara mendalam, mereka memiliki banyak benda. Saya sangat berterima kasih untuk dedikasi dokter tersebut. Ia menemukan keunikan saya, kode tubuh yang khusus, hanya karena ia ingin menentukan penyakit saya, bukan karena ia mengetahui siapa saya dan berusaha menemukan segalanya. Ini hanyalah suatu kebetulan belaka bahwa ia menemukannya. Dan kemudian, secara kebetulan ia juga menemukan semua hal tentang cakra.
Aneh juga bahwa saya mendapatkannya kemarin, dan hari ini Anda menanyakan segala sesuatu tentang kenapa saya tercerahkan sedemikian cepatnya, dan kenapa tidak ada lainnya yang sama; dan kenapa Sang Buddha membutuhkan enam tahun, dan Yesus bertahun-tahun lamanya. Saya tidak tahu, kemungkinan karena kode tubuh saya. Dokter mengatakan tipe kode tubuh ini sangat jarang. Ia tidak pernah melihatnya sebelum ini. Siapa pun yang memiliki kode tubuh ini dapat memperoleh pencerahan kapan pun; maksud saya, kapan pun ia dapat tercerahkan. Mungkin itulah sebabnya ketika saya menginginkan pencerahan, saya segera memperolehnya. Enam bulan untuk mencapainya, tetapi saya telah mendapatkan yang seketika.
Kekuatan Pemusatan Pikiran
(Dr. Kim: Terima kasih, Guru, untuk memuji mesin tersebut) Tidak, saya memuji dokter tersebut, penemu mesin itu. Mesin itu takkan berguna tanpa konsentrasi dan dedikasinya. Ialah orang yang membuat mesin itu bekerja. Dokter itu membawa kekuatan dan pengetahuannya dari dunia yang lebih tinggi karena mesin tersebut, jika diberikan kepada seseorang yang tidak memiliki kekuatan memusatkan pikiran, maka alat itu tidak akan bekerja. Saudara sepelatihan itu berkata bahwa jika ia memikirkan sesuatu yang tidak berguna atau hal-hal lainnya selain memusatkan pikiran, maka mesin itu tidak akan memberikan jawaban kepadanya. Anda lihat, kekuatan pemusatan pikiran dapat menggerakkan mesin. Semua UFO yang telah Anda dengar dijalankan dengan menggunakan kekuatan pikiran, kekuatan pemusatan pikiran.
Adakah yang ingin mendapatkan pencerahan sempurna dalam waktu yang singkat? Anda semua telah tercerahkan. Anda hanya perlu memusatkan pikiran pada pencerahan dan mengetahui diri sendiri dengan baik. Anda jarang memusatkan pikiran dan terlalu banyak memikirkan banyak hal. Jika Anda memusatkan pikiran sedikit saja, lalu Anda akan mengingat Jati Diri Anda yang agung. Itulah sebabnya Anda tidak menyadari kebesaran Anda. Bukannya karena Anda tidak tercerahkan, sungguh Anda tercerahkan. Tetapi, untuk dapat menyadari pencerahan sepenuhnya, maka Anda harus membaktikan lebih banyak waktu untuk memusatkan pikiran. Memang sulit.
Dulu saya agak sedikit buta, buta untuk pencerahan. Katakanlah, sekarang saya telah mengetahui segalanya. Jika Anda berkata, "Kembalilah ke pegunungan Himalaya, maka Anda akan memperoleh pencerahan." Saya akan berkata, "Tidak, terima kasih!" Pada waktu itu, saya buta. Saya buta dalam kasih Tuhan dan terlalu bodoh untuk menyadari bahaya serta kesulitan yang ada. Sekarang, mata saya telah terbuka, mata kebijaksanaan saya telah terbuka, dan saya merasa takut saat saya memikirkan apa yang telah saya lakukan. Saya tidak dapat melakukannya lagi. Boleh saja jika Anda benar-benar buta seperti itu, Anda akan memperolehnya. Tuhan melihat ke bawah dan berkata, "Tuhanku, betapa bodohnya anak ini! Saya harus melindunginnya. Ia begitu menginginkannya sehingga ia menjadi sedemikian bodoh dan buta. Baik, berikan ia pencerahan sehingga ia tidak akan mati." [Tertawa] Saya pikir Tuhan merasa kasihan kepada saya.
Ingatkah akan kisah yang saya ceritakan kepada Anda tentang dua orang yang mencari pencerahan? Orang yang pertama adalah bhikshu, dan ia berlatih dengan rajin. Setiap hari, ia menggantungkan satu kakinya dengan rantai besi ke pohon. Ia menggantung dirinya di sana sepanjang waktu untuk memperoleh pencerahan. Dan kemudian, seorang lagi yang juga ingin memperoleh pencerahan, tetapi ia tidak mengetahui apa yang harus dilakukan. Kebetulan ia melewati tempat tersebut dan melihat sang bhikshu menggantungkan satu kakinya dengan rantai besi ke pohon, dan bertanya, "Apa yang sedang engkau lakukan?" Dan bhikshu itu menjawab, "Saya dengar bahwa jika engkau menggantungkan kaki seperti ini ke pohon, Tuhan akan merasa kasihan kepadamu dan engkau akan memperoleh pencerahan." Maka, pada saat orang kedua mendengar hal ini, ia pergi dan mencari benda apa pun, beberapa jerami, dan memintalnya menjadi tali yang sederhana. Lalu ia mempersiapkan diri untuk menggantungkan kakinya dari pohon, dan sang bhikshu berkata, "Oh Tuhanku, apakah engkau bodoh! Tahukah engkau saya telah bergantungan dengan rantai besi sejak lama sekali, dan saya masih belum memperoleh pencerahan. Jika engkau bergantungan dengan tali jerami seperti itu, engkau akan terjatuh dan mati sebelum memperoleh pencerahan. Pergilah dan cari rantai besi supaya lebih aman." Tetapi, orang kedua tersebut berkata, "Saya tidak memiliki waktu untuk menunggu, begini saja baik." Lalu ia menggantungkan dirinya, dan tentu saja talinya putus, karena tali itu terbuat dari jerami dan dipintal bersama dengan kebodohannya. Kemudian Tuhan datang dan menangkapnya, dan tidak membiarkannya mati terbentur batu. Orang satunya yang bergantungan dengan rantai besi kemudian mengeluh, "Tuhanku, Tuhan macam apakah Engkau ini! Aku telah menggantung diri selama beberapa tahun, dan Engkau tidak pernah muncul di hadapanku; sedangkan orang bodoh ini yang datang bersama dengan tali jerami, lalu Engkau muncul di hadapannya, membantunya, dan melindunginya! Jenis Tuhan apakah ini?"
Saya harap Anda tidak menggantungkan diri malam ini, ini hanyalah suatu cerita perumpamaan saja. Saya tidak mempunyai cerita apa pun tentang diri saya, maka saya meminjam cerita orang lain. Saya tidak mempunyai cerita seperti Yesus dan Buddha, sehingga saya meminjam dari mereka. Tidak perlu untuk memiliki cerita tentang diri saya. Sudah terlalu banyak dari mereka yang dapat saya pinjamkan, dan tidak pernah berakhir. Pada zaman Sang Buddha dan Yesus, mungkin mereka memiliki begitu banyak waktu dan tidak memiliki banyak pekerjaan, dan dalam kehidupan ini, kita terlalu sibuk -- pencerahan seketika atau tidak sama sekali! Saat ini, segala sesuatunya sangatlah cepat. Kita harus mengikuti gaya tersebut, dengan era tersebut.
Metode Quan Yin Mempertinggi Kode Tubuh
Dr. Kim: Guru, saya ada satu pertanyaan mengenai tipe tubuh. Saya ingin mengetahui jika kita berlatih Metode Quan Yin, dapatkah kode tubuh kita berubah setelah kita berlatih Metode Quan Yin?
Guru: Saya tidak berpikir demikian. Saya pikir Anda harus pergi dan bertanya kepada si penemu. Saya tidak berpikir kode tubuh itu berubah karena terdapat dua tipe rambut yang saya berikan kepada dokter, yaitu satu yang sekarang - rambut yang baru dan baru dipotong kemarin, dan satunya yang saudara sepelatihan setempat berikan dari waktu yang lama ketika saya masih berambut panjang. Dan kedua rambut tersebut memberikan hasil yang sama, sehingga berarti walaupun saya berlatih sejak lama dulu, tetapi saya masih tidak berubah. Itu berarti kita tidak berubah. Kita dilahirkan dengan kode tersebut. Tetapi, kita dapat mengubah getaran kita, mengubah segala sesuatu yang lain dan menambahkannya. Kode tubuh hanyalah sesuatu yang bersifat fisik. Tetapi, menurut saya, tipe tertentu memiliki tipe kode tubuh tertentu. Namun bagaimanapun juga, saudara sepelatihan dapat mengalami sesuatu yang baru dan kemungkinan ia akan melaporkannya kepada Anda.
Kode tersebut tidak pernah berubah. Kode tubuh, menurut saya, hanyalah seperti penampilan Anda yang telah ada di sana. Tetapi, Anda dapat menambahkannya hanya dengan berlatih Metode Quan Yin, hanya memuliakannya, itu saja. Seperti wajah Anda adalah seperti itu; Anda dapat menggunakan lebih banyak rias muka dan mengubah gaya rambut Anda untuk menjadikan Anda kelihatan lebih menawan, tetapi wajah Anda tidak berubah. Saya tidak berpikir kode tubuh itu berubah, tetapi cukup membantu apabila berlatih Metode Quan Yin. Sebagai contoh, Anda menderita kanker, maka penyakit itu menjadi berkurang, atau penyakit itu menghilang. Banyak saudara sepelatihan kita memiliki cerita seperti ini. Metode Quan Yin banyak membantu dalam hal ini.
Bagaimana Sehelai Rambut Bisa Memberikan Anda Begitu Banyak Informasi?
Oleh Kelompok Berita Korea (Asal dalam bahasa Korea)
Ketika Guru tinggal di Korea baru-baru ini, Beliau sedang sakit. Untuk menemukan alasan penyakit tersebut, seorang saudara inisiat Korea yang adalah seorang dokter pengobatan timur membawa beberapa helai rambut Guru kepada seseorang yang telah mengembangkan suatu mesin khusus. Mesin itu dinamakan "MRT" (Magnetic Resonance Tester = Penguji Resonansi Magnetik). Mesin tersebut dapat memberitahukan alasan suatu penyakit dan banyak pernyataan lainnya, hanya dengan menggunakan sehelai rambut seseorang.
Sewaktu menguji rambut Guru, ia sungguh sangat terkejut. Ia tidak pernah melihat rambut yang demikian. Sesuai dengan hasilnya, Guru hanya kecapaian, dan sama sekali tidak sakit. Tetapi, hasil pemeriksaannya menunjukkan bahwa Beliau sungguh suci dan seluruh cakra Beliau terbuka dengan sempurna. Juga, menurut mesin tersebut, getaran Beliau adalah yang tertinggi. Setelah mengetahui itu, ia merasa terhormat karena bisa mendapatkan kesempatan untuk menguji rambut semacam itu. Ia juga berkata bahwa orang yang memiliki rambut tersebut dapat memperoleh pencerahan kapan pun. Ia bukanlah seorang inisiat dan tidak menyadari bahwa rambut itu adalah rambut Guru.
Kemudian, kami mewawancarai orang yang mengembangkan mesin tersebut agar dapat memperoleh pandangan yang lebih ilmiah pada hasil dan penelaahan ini.
Asal-Muasal MRT
Tanya: Apakah itu MRT? Bagaimana mesin itu terbentuk?
Jawab: Tubuh manusia memiliki bidang informasi (bidang magnet) dari energi alam bawah sadar yang dinamakan aura, atau chi dalam pengobatan timur. Sistem transmisi informasi antara serebrum dan masing-masing organ tubuh sebelah dalam, dsb. adalah termasuk dalam bidang informasi tersebut. Sekarang, mesin ini dilengkapi dengan suatu pemindai untuk membaca informasi hidup yang demikian, yang berbentuk bidang magnet alam bawah sadar dari suatu tubuh yang hidup, sehingga kita menamakannya "Penguji Resonansi Magnetik."
Coba bandingkan MRT dengan MRI (Magnetic Resonance Imaging = Gambaran Resonansi Magnetik) yang dipergunakan dalam pengobatan barat. Kedua jenis mesin tersebut pada dasarnya sama dalam hal mempergunakan energi magnet. Namun demikian, dalam contoh kasus MRI, sistem magnet dari tingkat ukuran yang sangat tinggi dipancarkan ke tubuh manusia. Energi magnet menyebabkan fenomena resonansi dengan kandungan hidrogen yang terdapat di dalam kelembaban tubuh. Lalu fenomena tersebut diolah ke dalam suatu gambar. MRI hanya dipergunakan untuk manusia. Dalam kasus MRT, mesin tersebut membaca informasi tubuh yang merupakan sistem magnet tubuh yang hidup secara alami dalam bentuk alam bawah sadar. Jadi, segala sesuatu yang memiliki gelombang informasi dari tubuh seperti rambut, darah, air seni, dsb. dapat dipergunakan untuk pengujian. Mempergunakan benda seperti itu, kita dapat dengan sederhana membaca informasi umum tubuh manusia.
Versi sebelumnya dari MRT adalah MRA (Magnetic Resonance Angiograph= Grafik-Angio Resonansi Magnetik), yang dikembangkan di Amerika Serikat 20 tahun lalu. Mesin MRA berdasarkan teori bahwa suatu fenomena resonansi terjadi apabila energi ini dan energi itu memiliki gelombang yang sama. Jadi, kita dapat mengatakan bahwa MRT adalah sama dengan MRA dalam hal konsep perangkat keras. Namun demikian, MRT lebih maju dalam hal fitur-nya. Perombakan yang kreatif dengan penelitian yang berkelanjutan telah melahirkan MRT. MRT kemudian dilengkapi dengan fitur yang unik, yang ada kaitannya dengan dunia tidak kasat mata, konsep chi timur, dan konsep pengobatan timur.
Pengaturan Tubuh Manusia
Kinerja MRT kebanyakan diakui dari pengujian konstitusi pembawaan lahir. Mesin tersebut memperoleh informasi tubuh yang merupakan pembawaan keturunan dengan cara merasakan pola perbedaan dua kutub (polaritas) yang terdapat dalam tubuh manusia atau benda yang ada secara alami. Polaritas tubuh manusia diakui sebagai pola pengaturan. Sejauh ini, analisa tersebut dapat dilakukan sampai tingkat keenam. Jadi, tubuh manusia secara mendasar dapat dikelompokkan ke dalam 64 pola. Seorang manusia memiliki pola pengaturan polaritas yang unik tanpa kecuali. Pola tersebut merupakan pembawaan lahir dan tidak dapat diubah sepanjang hidup.
Jika kita menganalisa ciri-ciri pengaturan pola polaritas, kita dapat memperoleh informasi pembawaan keturunan seseorang. Yaitu, kita dapat mengetahui konstitusi pembawaan lahir, penyakit setelah kelahiran, kesehatan, dsb. Proyek GENOME juga membaca informasi pembawaan keturunan dari tubuh manusia, tetapi dalam analisa tersebut para ilmuwan melihat ke dalam pola susunan DNA; namun demikian MRT membaca informasi polaritas yang tidak kasat mata, yang hanya dapat dibaca dengan menggunakan bentuk energi.
Konsep pembacaan informasi pengaturan polaritas adalah berdasarkan "Kitab Perubahan" (I-Ching). Seperti komputer yang menggunakan angka nol dan satu. Jadi, kita dapat mengatakan bahwa "Kitab Perubahan" merupakan 'digitalogi' alam atau 'sistem pengaturan polaritas'. Pengaturan polaritas memiliki 64 pola. Tingkat pertama adalah non-polaritas, dari mana unsur Yin (negatif) dan Yang (positif) (= bipolar) berasal. Dari unsur Yin dan Yang muncul 4 bentuk dan 8, 16, 32 dan 64 pola. Dari 8 pola, unsur materi dan padat, fenomena alam semesta dijelaskan. Pada tingkat energi, terdapat 4 bentuk, dan konsep yang lebih abstrak, termasuk di sini antara lain aura, chakra, dsb.
Tanya: Dapatkah kita memperoleh juga informasi non-material, dan sampai sejauh apa?
Jawab: Segala sesuatu yang terdiri atas bentuk energi memiliki fenomena resonansi yang dapat diukur, sehingga dengan demikian dapat dijadikan obyek pengukuran. Oleh karena itu, tubuh manusia, atau rambut, air seni, darah, dsb. dapat diuji juga.
Mesin ini bermanfaat dalam memahami asal suatu material, unsur asli material yang terkandung dalam berbagai benda. Ilmu alam yang konvensional terbatas dalam menganalisa turunan material. Kelihatannya ilmu alam konvensional adalah berdasarkan material sementara ilmu alam rohani tidak berkaitan dengan hal tersebut. Namun demikian, material dan unsur asal material (non material) tidak dapat dipisahkan. Pola energi tanpa bentuk yang terkandung dalam material dapat dibaca, sehingga material dapat dipahami. Sangat bermanfaat dapat memahami material.
Chakra yang disebut sebagai 'Pusat Energi', dan bidang aurik (gelombang terkomposisi) merupakan kumpulan informasi umum yang dapat dibaca dari hasil penelaahan energi.
Mengukur Tingkat Pencerahan Guru
Tanya: Apakah itu berarti bahwa Anda dapat mengukur tingkat pencerahan?
Jawab: Ya, dapat dilakukan sampai tingkat tertentu. Pada awalnya, mesin ini dikembangkan untuk tujuan pengobatan dan tujuan utama kami terbatas pada bidang pengobatan saja. Namun demikian, Chakra dan aura dapat dianalisa, ditentukan kodenya, dan diberikan angka digitnya karena hal-hal tersebut juga merupakan bentuk energi.
Dalam kasus Guru Ching Hai, hasil pengujian rambutNya menunjukkan bahwa aura Beliau sangat murni dan bersih. Sungguh menarik sekali; sehingga waktu itu saya juga melakukan pengujian chakra. Namun demikian, kami tidak mengajarkan orang mengenai pengujian tersebut karena proses tersebut tidak umum dilakukan dalam bidang pengobatan.
Pencerahan batin terungkap dalam bentuk cahaya atau pancaran energi. Mesin tersebut dapat menganalisa dan menentukan angka digit dari bentuk energi, warna, besaran, dsb. sampai suatu tingkat tertentu. Itulah yang dinamakan tingkat pencerahan (tingkat kesadaran) yang dapat diuji dari bentuk dan besaran pancaran aura.
Pada saatnya, saya berharap dapat meneliti secara lebih mendalam alam rohani. Seseorang dapat memeriksa kedudukan dan latihannya. Chakra terkait dengan kesadaran dan tubuh, sehingga kita dapat memperoleh informasi mengenai kesadaran dan tubuh dengan chakra. Saya mempercayai bahwa kesadaran kita akan sempurna apabila tubuh kita sempurna. Maka, dengan menjaga tubuh akan membantu latihan rohani. Pengujian chakra berkaitan dengan kondisi tubuh dan penyakit, tetapi pengujian itu tidaklah berkaitan secara langsung dengan tingkat kesadaran.
Pengobatan Masa Depan Tersedia Sekarang
Tanya: Apa saja pencapaian yang dapat dicatat dalam bidang pengobatan?
Jawab: Mesin tersebut menguji pola pengaturan polaritas tubuh manusia hingga tingkat ke-6, sehingga terdapat 64 pola. Kita dapat memperoleh informasi pembawaan lahir seseorang yang berkaitan dengan tubuh dengan cara mengamati pola tersebut. Misalnya, kanker dapat terjadi hanya dalam 8 pola tanpa pengecualian. Ini telah terbukti. Leukemia masuk dalam 2 pola. Pengujian konstitusi pembawaan lahir ini cukup membantu dalam mengatasi penyakit yang sulit disembuhkan seperti kanker, leukemia, dsb. Dengan pengujian organ yang dikembangkan oleh pengobatan barat, kanker hanya dapat ditemukan apabila terdapat bisul yang berkisar atau lebih besar dari 1 cm (100 juta sel). Jadi, suatu penyakit biasanya hanya dapat ditentukan pada saat penyakit tersebut telah mencapai tahapan stadium tertentu. Sedangkan MRA dapat membaca beberapa sel, dan demikian juga dengan MRT. Tetapi, MRT dapat memperhitungkan kemungkinan penyakit kanker bahkan sebelum sel kanker itu terjadi dengan cara membaca pola pengaturan polaritas. Diagnosa dini adalah penting sekali dalam penyakit kanker. Penyakit kanker dapat disembuhkan apabila ditemukan pada tahapan stadium dini.
MRT memiliki 2.300 kode yang terpasang sejauh ini. Kita dapat memperoleh informasi yang berkaitan khusus dengan tubuh dari resonansi kode tersebut. Proyek GENOME akan membutuhkan banyak waktu dan biaya agar dapat secara nyata menguntungkan umat manusia. Dibandingkan dengan ini, maka MRT jauh lebih mudah dan murah.
Penyakit Kanker Yang Menyebabkan Material Dapat Ditelusuri Juga
Tanya: Bagaimanakah suatu penyakit itu disembuhkan?
Fungsi bidang non-polaritas (energi tanpa polaritas) sangatlah khusus. Fungsi tersebut dapat menghilangkan informasi penyakit yang negatif dan menampung sifat pembawaan keturunan, kesehatan, dan informasi yang positif, sehingga dengan demikian mengembalikan tubuh ke suatu keadaan yang paling positif. Ini menjelaskan kenapa praktisi rohani dapat menyembuhkan semua penyakit. Keadaan yang paling sempurna dan asli adalah non-polaritas. Guru Ching Hai memiliki tingkat resonansi non-polaritas 21, yang merupakan nilai paling tinggi. Angka ini dapat memberitahukan pencapaian tingkat rohani seseorang.
Tanya: Bagaimanakah mesin MRT dapat dipergunakan dalam penelitian?
Jawab: Mesin ini sekarang lebih banyak dipakai untuk tujuan pengobatan, tetapi mesin tersebut dapat juga digunakan dalam berbagai bidang lainnya di mana informasi kehidupan (pembawaan lahir/keturunan) dapat dipergunakan seperti dalam bidang pertanian, kehutanan, pengawasan ekspor/impor, dsb. Sebagai contoh, kita dapat menguji ciri-ciri dan kemurnian suatu makanan dan obat-obatan, dsb, dengan sangat sederhana dan ekonomis.
Tanya: Apakah pengujian tersebut membutuhkan pemusatan pikiran?
Jawab: Informasi tersebut sangat halus, dan dengan demikian dapat terganggu oleh kekacauan pikiran atau perbuatan dari si pemakai. Jadi, si pemakai perlu memiliki pikiran yang tenang.
Menurut ibu saya, saya datang pada satu hari kemudian. Saya selalu terlambat dalam segala hal, sejak dari kecil. (Tertawa) Anda tahu, itulah sebabnya saya selalu terlambat sekarang. Anda harus memaafkan saya. Saya dilahirkan seperti itu, lahir dengan malas, lahir dengan terlambat.
Beberapa orang bertanya pada saya sebelumnya, pada saat saya dilahirkan, apakah Cahaya memancar seluruh tubuh dan ruangan. Saya berkata, "Tidak, saya dilahirkan dengan sangat normal, tidak ada Cahaya." Ini benar, tetapi satu hari kemudian, ruangannya baru dipenuhi oleh Cahaya; karena saya datangnya terlambat.
Menurut orangtua saya, saat saya dilahirkan, saya tidak menangis dan mata saya terbuka sepanjang hari; tidak pernah berkedip dan tidak pernah menutup. Maka, orangtua saya merasa sangat aneh! Anak seperti apa ini?
Tetapi, ayah saya berkata bahwa sore berikutnya, sekitar 6 jam ketika hari mulai gelap, tiba-tiba seluruh ruangan, terutama ranjang tempat saya tidur, sangat terang. Dan mereka berpikir, "Bagaimana mungkin Cahaya datang dari suatu tempat di jalan? "Karena kami tinggal di jalan kecil, jalanan, dan mereka mencari apakah ada seseorang yang menaruh lampu di jendela. "Tidak ada orang di sana! Tetapi, Cahaya itu ada di sana sekitar 15 menit," kata mereka. Dan setelah Cahaya itu keluar, mereka kemudian sadar, "Oh, ini sudah gelap!" Lalu mereka mulai menyalakan lampu di rumah. Karena Cahaya itu telah bersinar sekitar 15 menit, jadi mereka tidak menyalakan lampu. Dan sampai Cahaya itu hilang, mereka baru menyadari bahwa hari sudah gelap. Dan tidak ada orang yang menyalakan lampu apa pun di luar, tidak ada lampu di luar jalan. Jadi, karena itu, tubuhnya tidak berfungsi dengan baik, matanya terus terbuka dan tidak bisa menangis. Dan setelah itu, saya menangis sangat keras. (Guru tertawa.)
Saya pikir, saya sangat ketakutan karena diturunkan di sini. Saya mencoba untuk menundanya sedapat mungkin, sampai Tuhan menendang saya ke bawah. Ia berkata, "Pergi saja," dan tidak ada pilihan lagi. Ya, mungkin, saya melihat dari surga - kelaparan, AIDS, pencurian permata (Guru tertawa), peperangan, banyak kekacauan. Untuk apa? Tidak ada kesenangan. Tetapi mungkin, suatu janji adalah suatu janji. Sekali Anda berjanji, Anda harus melakukannya, dan demikian saya berusaha untuk melakukan pekerjaan saya dengan Anda sampai waktunya habis.
Beberapa orang bertanya pada saya sebelumnya, pada saat saya dilahirkan, apakah Cahaya memancar seluruh tubuh dan ruangan. Saya berkata, "Tidak, saya dilahirkan dengan sangat normal, tidak ada Cahaya." Ini benar, tetapi satu hari kemudian, ruangannya baru dipenuhi oleh Cahaya; karena saya datangnya terlambat.
Menurut orangtua saya, saat saya dilahirkan, saya tidak menangis dan mata saya terbuka sepanjang hari; tidak pernah berkedip dan tidak pernah menutup. Maka, orangtua saya merasa sangat aneh! Anak seperti apa ini?
Tetapi, ayah saya berkata bahwa sore berikutnya, sekitar 6 jam ketika hari mulai gelap, tiba-tiba seluruh ruangan, terutama ranjang tempat saya tidur, sangat terang. Dan mereka berpikir, "Bagaimana mungkin Cahaya datang dari suatu tempat di jalan? "Karena kami tinggal di jalan kecil, jalanan, dan mereka mencari apakah ada seseorang yang menaruh lampu di jendela. "Tidak ada orang di sana! Tetapi, Cahaya itu ada di sana sekitar 15 menit," kata mereka. Dan setelah Cahaya itu keluar, mereka kemudian sadar, "Oh, ini sudah gelap!" Lalu mereka mulai menyalakan lampu di rumah. Karena Cahaya itu telah bersinar sekitar 15 menit, jadi mereka tidak menyalakan lampu. Dan sampai Cahaya itu hilang, mereka baru menyadari bahwa hari sudah gelap. Dan tidak ada orang yang menyalakan lampu apa pun di luar, tidak ada lampu di luar jalan. Jadi, karena itu, tubuhnya tidak berfungsi dengan baik, matanya terus terbuka dan tidak bisa menangis. Dan setelah itu, saya menangis sangat keras. (Guru tertawa.)
Saya pikir, saya sangat ketakutan karena diturunkan di sini. Saya mencoba untuk menundanya sedapat mungkin, sampai Tuhan menendang saya ke bawah. Ia berkata, "Pergi saja," dan tidak ada pilihan lagi. Ya, mungkin, saya melihat dari surga - kelaparan, AIDS, pencurian permata (Guru tertawa), peperangan, banyak kekacauan. Untuk apa? Tidak ada kesenangan. Tetapi mungkin, suatu janji adalah suatu janji. Sekali Anda berjanji, Anda harus melakukannya, dan demikian saya berusaha untuk melakukan pekerjaan saya dengan Anda sampai waktunya habis.
Kita akan mencari ke mana-mana
Untuk sedikit cinta kasih,
Mencari sedikit cinta kasih,
Untuk berbagi dengan semua makhluk,
Di semua sudut dunia.
Untuk sedikit cinta kasih,
Mencari sedikit cinta kasih,
Untuk berbagi dengan semua makhluk,
Di semua sudut dunia.
Maha Guru Ching Hai, sebagaimana Ia dikenal oleh mereka yang telah bertemu dan bekerja sama denganNya, memberikan pesan kepada kita untuk berjalan dalam jalur kasih.
Sebagai pekerja sosial/humanitarian, seniman dan pelopor spiritual yang ternama, kasihNya dan bantuan yang Ia berikan kepada orang-orang di seluruh dunia telah melampaui batas budaya dan ras/negara, menolong kaum miskin dan gelandangan, institusi medis untuk penelitian terhadap penyakit AIDS dan kanker, veteran perang di Amerika Serikat, orang jompo, orang cacat fisik dan mental, kaum pengungsi dan korban bencana alam seperti gempa bumi, banjir, dan kebakaran.
Melalui pekerjaan sosial tersebut, kita menyaksikan begitu banyak pesan tak tertulis yang bertujuan untuk mengingatkan kita akan kasih sayang, yang merupakan tanda/ciri khas khusus akan kepedulian wanita ini dan organisasi internasional yang berkembang dalam mendukung contoh kasih dariNya
Maha Guru Ching Hai pernah berkata: “Apa pun yang dapat kita bagi, kita dapat mulai membaginya. Kemudian kita akan mulai merasakan perubahan yang perlahan dalam diri kita – lebih banyak kasih akan mengalir ke dalam kesadaran kita, dan itu adalah permulaan. Tujuan kita berada di dunia ini adalah untuk belajar, belajar untuk berkembang dan juga belajar untuk menggunakan kekuatan kita, kekuatan kita akan Cinta Kasih dan Kreativitas yang tidak terbatas adanya, untuk membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih baik, di manapun juga.”
Maha Guru Ching Hai lahir di Au Lac Tengah. Dalam masa mudanya, Ia sering memberikan bantuan dan menghibur para pasien rumah sakit dan orang-orang yang miskin. Selain itu, pencarian Jalan Kebenaran yang telah membara dalam diriNya sejak kecil, menuntunNya ke berbagai jalur pemujaan terhadap Tuhan. Di masa remaja, Ia pindah ke Eropa untuk belajar dan melanjutkan usahanya sebagai perawat sukarela dan penerjemah Palang Merah Dunia. Kemudian Ia mendapatkan bahwa kesusahan dan penderitaan terjadi pada semua bangsa di seluruh penjuru dunia, dan inilah yang membuat pencarian obat untuk mengatasi semua kesusahan tersebut menjadi tujuan utama dalam hidupNya
Ia memiliki pernikahan yang berbahagia dengan seorang dokter berkebangsaan Jerman, dan meskipun merupakan keputusan yang sangat sulit bagi mereka berdua, sang suami akhirnya menyetujui perpisahan itu. Ia kemudian memulai perjalanan pencarian pemahaman spiritual.
Akhirnya, di pelosok pedalaman Himalaya di India, Ia menemukan seorang Guru sejati yang mengajarkanNya Metode Quan Yin, suatu teknik meditasi yang berkontemplasi pada cahaya dan suara batin. Setelah berlatih untuk beberapa saat lamanya, akhirnya Ia mencapai Pencerahan Sempurna.
Segera setelah Ia kembali dari Himalaya, atas permintaan yang tulus dari mereka yang berada di sekelilingNya, Guru Ching Hai mulai mengajarkan Metoda Quan Yin, memberikan dorongan pada orang lain supaya melihat ke dalam batin masing-masing untuk mendapatkan realisasi akan keagungan diri mereka. Orang-orang dari berbagai latar belakang yang berbeda menemukan bahwa melalui meditasi dengan metoda Quan Yin, mereka mencapai pemenuhan, kebahagiaan, dan kedamaian dalam hidup mereka sehari-hari. Tak lama kemudian, berdatangan undangan dari Amerika Serikat, Eropa, Asia, dan Amerika Selatan, memohon Guru Ching Hai untuk memberikan ceramah umum di negara mereka.
Selain menjadi contoh panutan sebagai pekerja sosial, Guru Ching Hai juga mendorong manusia untuk mempercantik Bumi yang kita tempati ini. Dengan meditasi metoda Quan Yin, Guru Ching Hai telah merealisasikan berbagai bakat terpendam yang Ia ekspresikan melalui karya seni lukis, musik, dan puisi serta rancangan batu permata dan gaun yang artistik. Hasil karya seni tersebut melukiskan keindahan dalam batin maupun fisik luar dari berbagai budaya dan orang-orang yang Ia temui. Di tahun 1995, oleh permintaan umum, hasil rancangan gaunNya dipertunjukkan di sirkuit mode baju internasional di London, Paris, Milan, dan New York. Hasil penjualan karya-karya artistik inilah yang memungkinkan Guru Ching Hai memiliki sumber dana yang berdikari yang tidak bergantung pada orang maupun pada organisasi lainnya untuk didanakan pada kegiatan sosialNya, mengejawantahkan kasihNya yang mulia untuk semua anak-anak Tuhan dan tanggung jawab/kepedulian kita terhadap mereka yang kurang beruntung.
Meskipun Ia tidak mencari ketenaran dari setiap tindakan dan bantuan yang diberikanNya, Maha Guru Ching Hai telah menerima berbagai penghargaan baik dari pemerintah maupun dari organisasi swasta di seluruh dunia seperti: World Peace Award (Penghargaan Perdamaian Dunia), World Spiritual Leadership Award (Penghargaan Kepemimpinan Spiritual Dunia), Penghargaan untuk Promotion of Human Right (Peningkatan Hak Asasi Manusia), World Citizen Humanitarian Award (Penghargaan atas Pekerjaan Sosial Penduduk Dunia) dan Penghargaan untuk Outstanding Public Service to Humankind (Pekerja Sosial yang Luar Biasa).
Seperti yang dikatakan oleh Walikota Fasi (Walikota Hawaii): “Ia membawa kasih ke tempat di mana terdapat kebencian. Ia membawa harapan ke tempat di mana terdapat keputusasaan. Dan, Ia membawa pengertian ke tempat di mana terdapat kesalahpahaman. Ia adalah cahaya dari orang yang agung, dan malaikat yang murah hati bagi kita semua.”
Maha Guru Ching Hai adalah seorang yang benar-benar berdedikasi di zaman ini, yang membantu orang lain menemukan dan menciptakan visi yang indah di kemudian hari. Banyak orang besar dalam sejarah kita yang memiliki angan-angan/cita-cita akan masa depan dunia kita, dan begitu pula halnya Maha Guru Ching Hai: “Saya mengangankan seluruh dunia ini menjadi damai. Saya mengangankan pembunuhan akan terhenti. Saya mengangankan semua anak-anak akan berjalan dalam damai dan keharmonian. Saya mengangankan semua bangsa akan berjabatan tangan dengan bangsa yang lainnya, saling melindungi dan menolong satu sama lain. Saya mengangankan dunia kita tidak akan hancur. Memakan waktu yang sangat lama untuk menjadikan planet ini seperti sekarang ini dan planet ini sangatlah indah, sangat luar biSeperti yang dikatakan oleh Walikota Fasi (Walikota Hawaii): “Ia membawa kasih ke tempat di mana terdapat kebencian. Ia membawa harapan ke tempat di mana terdapat keputusasaan. Dan, Ia membawa pengertian ke tempat di mana terdapat kesalahpahaman. Ia adalah cahaya dari orang yang agung, dan malaikat yang murah hati bagi kita semua.”
Sifat Tidak Mementingkan Diri
dari Seorang Guru Tercerahkan
dari Seorang Guru Tercerahkan
Oleh seorang siswa di masa awal (Asal dalam bahasa China)
Dua puluh tahun yang lalu, sebelum Guru dikenal secara luas dengan banyak pengikut yang terdiri dari praktisi spiritual, Beliau tinggal di sebuah gunung di Sindian, daerah pinggiran Kota Taipei dengan beberapa orang murid biarawan-biarawati. Kami tinggal di sebuah rumah yang semula rusak dan dikelilingi rumput liar, yang kami sewa dengan harga rendah. Pada waktu itu, kami hanya mempunyai sekitar NT$10.000 (sekitar 300 dolar AS) sebulan, yang harus menutupi biaya tenda, biaya hidup, keperluan, dan perbaikan rumah. Walaupun dalam keadaan anggaran yang ketat, Guru selalu menyuruh para murid untuk membeli dan mengantarkan keperluan harian untuk berbagai rumah yatim dan orang-orang yang memerlukan.
Guru tidak pernah khawatir tentang uang, bahkan ketika kami melaporkan kepada-Nya bahwa hanya sedikit uang yang tersisa. Dia tidak mengkhawatirkannya dan terus menyuruh kami untuk memberikan sisa uang tersebut kepada orang dengan kondisi yang lebih menyedihkan. Suatu saat, ketika saya memberitahu Guru bahwa saya khawatir mengenai situasi keuangan kami, Beliau kemudian mengatakan bahwa itu akan baik-baik saja, bahkan sampai kami tidak memiliki penghasilan sama sekali. Beliau kemudian menambahkan bahwa Beliau dapat mengajar bahasa Inggris untuk membiayai kami selama kami rajin dalam latihan spiritual kami. Kata-kata Guru menyentuh hati saya secara dalam dan meninggalkan bekas yang tidak terhapuskan dalam ingatan saya.
Guru mempunyai hati yang dermawan kepada orang lain, sekalipun begitu, Beliau tidak pernah mencari kenyamanan fisik untuk diri-Nya sendiri. Beliau tidak pernah meminta apa pun untuk diri-Nya sendiri, bahkan keperluan yang sangat mendasar sekalipun. Sebuah peristiwa yang tidak dapat terlupakan adalah ketika Guru membutuhkan sebuah mantel musim dingin, tetapi Beliau tidak meminta para murid untuk membelinya. Secara kebetulan, seorang rekan sepelatihan datang dengan sehelai kain yang telah dibuang oleh sebuah pabrik. Dia berpikir bahwa sangat sayang untuk membuangnya dan kemudian membawanya kepada kami. Ketika saya memberikan kain tersebut kepada Guru, Beliau berkata, “Tuhan tahu apa yang saya butuhkan.” Pada saat itulah, saya baru menyadari bahwa Guru tidak mempunyai mantel musim dingin yang cukup. Saya tidak tahan dan bertanya kepada Guru mengapa Beliau harus menahan penderitaan seperti itu, karena Beliau hanya perlu meminta dan kami, para murid, akan melakukan seperti apa yang diminta. Guru berkata, “Ini bukanlah penderitaan. Setiap hal direncanakan oleh Tuhan. Jika Tuhan berpikir bahwa saya benar-benar memerlukan sesuatu, maka Ia akan mengirim seseorang untuk membawanya kepada saya.” Saya tidak akan pernah melupakan peristiwa ini. Di dalam hati-Nya, Guru hanya memikirkan makhluk hidup lain dan tidak pernah memikirkan diri-Nya sendiri. Bahkan hanya untuk sebuah mantel yang sederhana, Beliau tidak memintanya. Bagaimana seseorang dapat berada dalam tingkat pikiran yang mulia tanpa keinginan-diri kecuali orang tersebut adalah benar-benar tidak mempunyai ego.
Guru selalu mengajarkan kita untuk menjadi jujur dan lurus. Suatu saat, kami sedang berjalan melalui sebuah kebun buah dan beberapa orang murid memetik beberapa buah untuk memuaskan rasa haus mereka. Ketika Guru mengetahui hal ini, Beliau segera memberitahu kami, “Apa pun yang bukan milik kita, bahkan sebilah rumput atau sebatang pohon, kita tidak seharusnya mengambilnya. Praktisi spiritual haruslah lurus.” Guru menginstruksikan kami untuk meletakkan sejumlah uang—lebih dari cukup untuk membayar buah tersebut—dalam sebuah kantong plastik dan mengikatnya ke sebatang pohon untuk pemilik kebun tersebut. Ini adalah kejadian kecil, tetapi tetap tertanam dalam hati para murid. Orang biasa mungkin tidak menganggap bahwa memetik beberapa buah ketika tidak ada saksi luar yang melihat, adalah sebuah persoalan besar. Akan tetapi, Guru berkata, “Kita harus berperilaku yang terbaik bahkan ketika tiada seorang pun yang mengawasi kita.”
Suatu saat, seorang narapidana yang telah divonis mati menulis surat kepada Guru dan mengatakan bahwa dia mendapat kesempatan untuk meminjam satu buku “Kunci Pencerahan Seketika” dari seseorang dan sangat tersentuh dengan ajaran-Nya. Dia mengatakan bahwa jika saja dia memiliki nasib baik untuk mempelajari ajaran Guru lebih awal, maka dia tidak akan melakukan kesalahan yang begitu besar sebagai akibat dari ketidaktahuan. Dia kemudian berterima kasih kepada Guru karena telah memberikan dia hidup yang baru dan membantunya menghadapi kematian tanpa rasa takut. Dia juga bersumpah untuk mengabdikan kehidupan berikutnya untuk mengikuti seorang guru tercerahkan dalam latihan rohani. Selama membaca surat tersebut, mata Guru dipenuhi air mata dan Beliau berkata, “Apa pun yang bermanfaat bagi orang lain, maka saya akan mengorbankan hidup saya untuk melakukannya.”
Dapatkah seorang Guru tercerahkan yang senantiasa memberikan hidup-Nya untuk kepentingan makhluk hidup kemudian mencari keuntungan materi yang fana untuk diri-Nya sendiri? Cerita yang kecil tetapi nyata ini, walaupun hanya diketahui sedikit orang, telah menjadi bukti bahwa setiap kata dan tindakan Guru adalah sebuah contoh Kebenaran dan sifat tidak mementingkan diri sendiri untuk semua murid. Guru tidak peduli akan reputasi diri-Nya dan telah lama melepaskan ikatan apa pun dari kehidupan fisik dan kematian, oleh sebab itu kami masih sangat suka bercerita tentang aspek-aspek mulia Guru melalui beberapa cerita biasa antara Guru dan murid.
asa; saya mengangankan dunia ini akan tetap berlangsung, tetapi dalam kedamaian, keindahan dan dalam Cinta Kasih. Ya, itulah angan-angan saya.” Guru tidak pernah khawatir tentang uang, bahkan ketika kami melaporkan kepada-Nya bahwa hanya sedikit uang yang tersisa. Dia tidak mengkhawatirkannya dan terus menyuruh kami untuk memberikan sisa uang tersebut kepada orang dengan kondisi yang lebih menyedihkan. Suatu saat, ketika saya memberitahu Guru bahwa saya khawatir mengenai situasi keuangan kami, Beliau kemudian mengatakan bahwa itu akan baik-baik saja, bahkan sampai kami tidak memiliki penghasilan sama sekali. Beliau kemudian menambahkan bahwa Beliau dapat mengajar bahasa Inggris untuk membiayai kami selama kami rajin dalam latihan spiritual kami. Kata-kata Guru menyentuh hati saya secara dalam dan meninggalkan bekas yang tidak terhapuskan dalam ingatan saya.
Guru mempunyai hati yang dermawan kepada orang lain, sekalipun begitu, Beliau tidak pernah mencari kenyamanan fisik untuk diri-Nya sendiri. Beliau tidak pernah meminta apa pun untuk diri-Nya sendiri, bahkan keperluan yang sangat mendasar sekalipun. Sebuah peristiwa yang tidak dapat terlupakan adalah ketika Guru membutuhkan sebuah mantel musim dingin, tetapi Beliau tidak meminta para murid untuk membelinya. Secara kebetulan, seorang rekan sepelatihan datang dengan sehelai kain yang telah dibuang oleh sebuah pabrik. Dia berpikir bahwa sangat sayang untuk membuangnya dan kemudian membawanya kepada kami. Ketika saya memberikan kain tersebut kepada Guru, Beliau berkata, “Tuhan tahu apa yang saya butuhkan.” Pada saat itulah, saya baru menyadari bahwa Guru tidak mempunyai mantel musim dingin yang cukup. Saya tidak tahan dan bertanya kepada Guru mengapa Beliau harus menahan penderitaan seperti itu, karena Beliau hanya perlu meminta dan kami, para murid, akan melakukan seperti apa yang diminta. Guru berkata, “Ini bukanlah penderitaan. Setiap hal direncanakan oleh Tuhan. Jika Tuhan berpikir bahwa saya benar-benar memerlukan sesuatu, maka Ia akan mengirim seseorang untuk membawanya kepada saya.” Saya tidak akan pernah melupakan peristiwa ini. Di dalam hati-Nya, Guru hanya memikirkan makhluk hidup lain dan tidak pernah memikirkan diri-Nya sendiri. Bahkan hanya untuk sebuah mantel yang sederhana, Beliau tidak memintanya. Bagaimana seseorang dapat berada dalam tingkat pikiran yang mulia tanpa keinginan-diri kecuali orang tersebut adalah benar-benar tidak mempunyai ego.
Guru selalu mengajarkan kita untuk menjadi jujur dan lurus. Suatu saat, kami sedang berjalan melalui sebuah kebun buah dan beberapa orang murid memetik beberapa buah untuk memuaskan rasa haus mereka. Ketika Guru mengetahui hal ini, Beliau segera memberitahu kami, “Apa pun yang bukan milik kita, bahkan sebilah rumput atau sebatang pohon, kita tidak seharusnya mengambilnya. Praktisi spiritual haruslah lurus.” Guru menginstruksikan kami untuk meletakkan sejumlah uang—lebih dari cukup untuk membayar buah tersebut—dalam sebuah kantong plastik dan mengikatnya ke sebatang pohon untuk pemilik kebun tersebut. Ini adalah kejadian kecil, tetapi tetap tertanam dalam hati para murid. Orang biasa mungkin tidak menganggap bahwa memetik beberapa buah ketika tidak ada saksi luar yang melihat, adalah sebuah persoalan besar. Akan tetapi, Guru berkata, “Kita harus berperilaku yang terbaik bahkan ketika tiada seorang pun yang mengawasi kita.”
Suatu saat, seorang narapidana yang telah divonis mati menulis surat kepada Guru dan mengatakan bahwa dia mendapat kesempatan untuk meminjam satu buku “Kunci Pencerahan Seketika” dari seseorang dan sangat tersentuh dengan ajaran-Nya. Dia mengatakan bahwa jika saja dia memiliki nasib baik untuk mempelajari ajaran Guru lebih awal, maka dia tidak akan melakukan kesalahan yang begitu besar sebagai akibat dari ketidaktahuan. Dia kemudian berterima kasih kepada Guru karena telah memberikan dia hidup yang baru dan membantunya menghadapi kematian tanpa rasa takut. Dia juga bersumpah untuk mengabdikan kehidupan berikutnya untuk mengikuti seorang guru tercerahkan dalam latihan rohani. Selama membaca surat tersebut, mata Guru dipenuhi air mata dan Beliau berkata, “Apa pun yang bermanfaat bagi orang lain, maka saya akan mengorbankan hidup saya untuk melakukannya.”
Dapatkah seorang Guru tercerahkan yang senantiasa memberikan hidup-Nya untuk kepentingan makhluk hidup kemudian mencari keuntungan materi yang fana untuk diri-Nya sendiri? Cerita yang kecil tetapi nyata ini, walaupun hanya diketahui sedikit orang, telah menjadi bukti bahwa setiap kata dan tindakan Guru adalah sebuah contoh Kebenaran dan sifat tidak mementingkan diri sendiri untuk semua murid. Guru tidak peduli akan reputasi diri-Nya dan telah lama melepaskan ikatan apa pun dari kehidupan fisik dan kematian, oleh sebab itu kami masih sangat suka bercerita tentang aspek-aspek mulia Guru melalui beberapa cerita biasa antara Guru dan murid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar