Homa IBU PERTIWI 17 april 2012
Mantra : Om Timmu Sit ti Hum
一切所有的財神,沒有一尊逃過地母娘娘的手掌 / Semua Dewa Rejeki Ada Dalam Genggaman Ibu Pertiwi
地母菩薩是最大的財神,密教絕不貶抑女性,一切眾生皆由修行要先一尊深入,一尊相應就是一切相應
Bodhisattva Ibu Pertiwi Adalah Dewa Rejeki Yang Paling Agung
Tantrayana Tidak Meremehkan Wanita, Karena Para Insan Lahir Dari Ibu
Bhavana Harus Mendalami Satu Yidam,
Beryukta Dengan Satu Yidam Berarti Beryukta Dengan Semua Adinata
✽Homage To Grand Master Liansheng
✽Homage To The Golden Light of The Most Victorious Kings Sutra
✽Homage To Sarasvati Bhagavati
Source : 蓮生活佛法語開示精要
Kutipan Intisari Dharmadesana Mahaguru Lian-sheng
Event : 2012年3月3日台灣雷藏寺地母菩薩護摩大法會
Upacara Api Homa Ibu Pertiwi 03 Maret 2012 di Vihara Vajragarbha Taiwan
Translated by Lianhua Jun Shi An
✽ 一切所有的財神,沒有一尊逃過地母娘娘的手掌
✽ Semua Dewa Rejeki Ada Dalam Genggaman Ibu Pertiwi
地母菩薩的護摩,可能沒有人聽過。但是,在台灣,地母菩
Mungkin tidak ada yang pernah mendengar Api Homa Bodhisattva Prthivi, namun di Taiwan Bodhisattva Prthivi atau Ibu Pertiwi merupakan Bodhisattva yang sangat agung, banyak kuil didirikan untuk Nya. Dalam kepercayaan rakyat Taiwan, Ibu Pertiwi merupakan Bodhisattva yang sangat agung, sedangkan kita Satyabuddha merupakan Tantra Lokal, sehingga Ibu Pertiwi juga merupakan salah satu Adinata yang kita hormati.
Saya telah membaca Sutra Ibu Pertiwi 《地母經 / Di-mu Jing》, Sutra Sejati Ibu Pertiwi 《地母真經 / Di-mu Zhen-jing 》 dan Sutra Keluhuran Ibu Pertiwi 《 地母妙經 / Di-mu Miao-jing 》, ketiga kitab ini banyak persamaan dan sedikit perbedaannya, semua hampir sama. Diantaranya yang paling penting, menurut saya, tidak peduli Dewa Rejeki dari arah manapun, seperti yang kita sebut sebagai Dewa Rejeki Lima Arah ( 五路財神 / Wu-lu Cai-shen ), Lima Jambhala (五姓財神 / Wu-xing Cai-shen ) atau Lima Dewa Rejeki Tantra, Dewa Rejeki Surgawi, Raja Naga (龍王 / Long Wang), Raja Giri (Dewa Gunung / 山王 / Shan-wang), Vajra Prthivi (堅牢地神 / Jian-lao Di-shen) , bahkan Dewa Ganesha, Dewa Rejeki Akademik (文財神 / Wen Caishen), Dewa Rejeki Militer (武財神 / Wu Caishen), semua ada dalam kekuasaan Dewi Rejeki Ibu Pertiwi. Mahaguru pernah mengatakan bahwa yang paling kaya di surga adalah Catur Maharajika dan Dewa Indra ; Yang paling kaya di samudera adalah Raja Naga ; Yang paling kaya di bumi adalah Dewa Gunung, Vajra Prthivi, Dewi Bumi berbagai penjuru, semuanya merupakan Dewata kemakmuran. Namun Anda tidak mengetahui bahwa termasuk Catur Maharajika di Surga masih merupakan Bhu Svarga, surga yang berlokasi di pinggang Gunung Sumeru merupakan daerah Ibu Pertiwi ; Raja Naga Samudera juga termasuk dalam kekuasaan Ibu Pertiwi ; Bahkan semua Dewa Gunung, Dewa Bumi Lokal, Lima Penjuru, Lima Jambhala dan semua Dewa Rejeki, tidak ada satupun yang lolos dari kekuasaan Ibu Pertiwi. (Suara tepuk tangan hadirin) Jadi , hari ini saya katakan bahwa dalam mengundang Dewa Rejeki, yang paling utama adalah Ibu Pertiwi . Termasuk Bhu Svarga, semua merupakan kekuasaan Beliau.
✽偉大的地母菩薩
✽Bodhisattva Prthivi Yang Agung
地母菩薩怎麼偉大呢?看祂的金身就知道,右手拿著拂塵,
Kenapa Bodhisattva Prthivi sangat agung ? Dengan memahami Pratima Nya maka Anda akan tahu, tangan kanan membawa vyajana (kebutan) , tangan kiri membawa Delapan Trigram (八卦 / Ba-gua) dan kaki berpijak pada bumi. Pratima Ibu Pertiwi yang saya ketahui adalah, tangan kanan membawa vyajana, tangan kiri membawa Delapan Trigram dan kaki kiri berpijak pada bumi. Kaki yang berpijak pada bumi ini melambangkan seluruh Bhu-loka, Gunung Sumeru, Empat Benua Besar, Delapan Benua Kecil, Samudera Sapta-guna, Samudera Sapta-parimala, semua termasuk dalam kekuasaan Bhu-shakti. Semua emas, mutiara, permata, perak, perunggu, logam dan semua benda berharga yang bukan berasal dari (unsur) bumi ? Coba pikirkan, Beliau adalah Dewa Rejeki yang paling agung, termasuk semua bangunan, mobil mewah, semua perkakas, termasuk pangan, sandang, transportasi, tempat tinggal, keperluan untuk tidur, semuanya berasal dari bumi, merupakan kekuasaan Bodhisattva Prthivi. Oleh karena itulah budi jasa kebajikan Ibu Pertiwi sangat agung.
Kita mendaraskan Nama Nya sebagai Mantra Hati : “Om Di-mu Xidi Hum.” , mudra Nya sama dengan mudra semua Bhagavati, demikian juga dengan mudra Yaochijinmu, mudra Ibu Pertiwi juga demikian. Dengan adanya mudra, mantra, pratima, maka menjadi Sadhana Tantra. Oleh karena itu, Sadhana Ibu Pertiwi merupakan Mahasadhana Avenika Satyabuddha, Beliau juga merupakan Dewa Rejeki kita yang paling agung, karena semua macam permata mutu manikam, rumah, tanah, mobil, rumah mewah dan semua benda berasal dari Bodhisattva Ibu Pertiwi. Asalkan menjadi pemohon utama pada Bodhisattva Ibu Pertiwi, jika pada mulanya berkah Anda adalah satu, maka akan bertumbuh menjadi seratus. (Suara tepuk tangan hadirin) Disini kita berdoa kepada Bodhisattva Ibu Pertiwi, semoga semua yang mendaftar pada hari ini, yang menjadi pemohon utama, yang turut hadir, mohon Bodhisattva Ibu Pertiwi menganugerahkan kemakmuran yang paling agung kepada mereka semua. Saat ini disini, dengan khusus berdoa kepada Bodhisattva Ibu Pertiwi, dengan kekuatan agung Dharmabala Api Homa, mohon Anda menganugerahkan kepada pemohon utama, yang mendaftar, yang hadir, supaya mereka semua memiliki kekayaan.
✽貪法的弟子,每一尊都要修看看,然後,修了一百尊,卻
✽Siswa Yang Serakah Akan Metode, Ingin Mencoba Sadhana Tiap Adinata,
✽Setelah Melakukan Ratusan Macam Sadhana, Hasilnya Tidak Ada Satupun Yang Beryukta
到現在,已經有兩年的時光,快三年的時光回到這裡,每個
舉一個例子來講,講比較簡單的,有一個人在高速公路上開
釣魚只能釣一條。像我們做護摩,做了幾百尊的護摩,那麼
Sampai saat ini, sudah hampir tiga tahun di Taiwan, tiap minggu memimpin Upacara Api Homa, selalu ada satu Adinata yang baru. Dalam waktu dua tahun ini, saya tidak tahu telah memimpin Api Homa dari berapa macam Adinata, saya tidak dapat menghitungnya. Kalian yang mengerti computer, tekan-tekan tombol maka akan tahu kita telah melaksanakan Api Homa berapa Adinata, banyak Adinata api homa yang baru. Sebenarnya demikian juga tidak terlalu baik, tentu saja ada manfaatnya, manfaatnya adalah supaya saat Anda memilih yidam ada banyak pilihan. Namun sisi buruknya adalah bagi siswa yang serakah akan metode, menjadi ingin mencoba-coba sadhana tiap Adinata, kemudian, setelah menekuni ratusan macam sadhana, ternyata tidak ada satupun yang beryukta, inilah sisi buruknya.
Saya beri satu contoh sederhana, ada seseorang yang menyetir dengan kecepatan melebihi batas di jalan tol, dia melihat semua mobil disekitarnya melaju dengan cepat sehingga dia juga ikut-ikutan memacu mobilnya dengan cepat, akhirnya dia tertangkap oleh polisi lalu lintas dan tanpa banyak bicara langsung diberi surat tilang. Dia bertanya kepada polisi lalu lintas : “Banyak sekali mobil yang dikendarai melebihi kecepatan maksimum, kenapa Anda hanya menilang saya ? Kenapa mereka tidak ditilang juga ?” Orang ini merasa diperlakukan tidak adil. Namun polisi tersebut masih tetap menulisi surat tilang, kemudian diserahkan kepadanya dan bertanya : “Anda pernah memancing ?” , Pengendara itu menjawab : “Saya memancing saat masih muda.” ; Polisi : “Jadi satu kali terpancing berapa ekor ikan ? “ , pengendara menjawab : “Tentu saja satu ekor !” ; Polisi lalu lintas itu menjawab : “Nah ! Satu kali terpancing pasti hanya satu ekor ! Sederhana saja saya beritahu Anda, saat ini saya sedang memancing Anda satu ekor ! Demikian banyak mobil yang berlalu, bagaimana mungkin saya bisa menghentikan semuanya sekaligus ? Pasti hanya bisa memancing satu diantaranya, yaitu satu yang sedikit lebih lambat.” Yang terlampau cepat tidak dapat dihadang, sedangkan mobilnya meskipun melebihi kecepatan maksimum , namun masih lebih lambat dibanding yang lainnya.
Memancing ikan hanya bisa satu ekor. Seperti kita melakukan Api Homa, sudah melakukan Homa ratusan Adinata, demikian banyak Adinata, Anda ingin beryukta dengan semuanya, ini sungguh-sungguh atau tidak ? Bagaimana mungkin ? Bahkan saya juga tidak bisa. Asalkan Anda mampu beryukta dengan satu Yidam, kemudian dengan yukta Yidam ini mengundang semua Adinata yang lainnya, maka dengan demikian juga akan mampu beryukta dengan Adinata lainnya. (Suara tepuk tangan hadirin)
Manusia berteman dengan manusia, Dewa berteman dengan Dewa, Bodhisattva berteman dengan Bodhisattva, Buddha berteman dengan Buddha ; Asalkan Anda beryukta dengan satu dewa, maka Anda akan mampu beryukta dengan semua dewa. Asalkan Anda beryukta dengan satu Bodhisattva, maka Anda akan mampu beryukta dengan semua Bodhisattva. Asalkan Anda beryukta dengan satu Buddha, maka Anda akan mampu beryukta dengan semua Buddha, Vajra, Dharmapala, Daka-Dakini dan Para Dewata.
Pada mulanya Mahaguru beryukta dengan Mahadewi Rsi Yaochi, beryukta dengan Dorje Pagmo (Vajra-varahi /金剛亥母/ Jin-gang Hai-mu) , beryukta dengan Kilikilaya (Vajra Phurba) .
Jadi , setelah Anda berhasil mencapai yukta, maka Anda akan mampu beryukta dengan semua Dewa Dharmapala, semua Buddha Bodhisattva, Vajra, Dharmapala, Daka-Dakini dan para Dewata. Pada saat itu, apa yang Anda mohon akan terpenuhi, Anda akan memperoleh jawaban, setiap saat Beliau akan bersama Anda. Jadi dari satu Yidam yang telah beryukta dengan Anda, Anda dapat mengundang semua Adinata, dan semua Adinata akan hadir.
✽母性金剛神的威力很大 , 而且最容易相應
✽Bhagavati Vajrini dan Devi Memiliki Kekuatan Dahsyat, Bahkan Yang Paling Mudah Beryukta
今天的地母菩薩,當我一坐下來,祂就跟我相應。為什麼?
Hari ini, begitu saya duduk di Dharmasana, Bodhisattva Ibu Pertiwi langsung beryukta dengan saya. Kenapa demikian ? Karena Mahadewi Rsi Yaochi. Asalkan Anda beryukta dengan Bodhisattva Shakti ini (Bhagavati atau Adinata Wanita) , seperti Prajna-paramita Bhagavati, Dorje Pagmo, Mahadewi Rsi Yaochi maupun Bodhisattva Ibu Pertiwi, maka Anda juga akan beryukta dengan semua Bodhisattva Bapa (Adinata Laki-laki).
Asalkan beryukta dengan Bodhisattva Ibunda , kenapa takut tidak mampu beryukta dengan Bodhisattva Bapa ? Alasannya sangat sederhana, karena laki-laki lah yang melamar wanita ! Asalkan Anda beryukta dengan Bhagavati, coba Anda lihat semua Devi dan Vajrini dalam Tantrayana, semua Adinata Ibunda memiliki kekuatan yang dahsyat, seperti Lima Devi Panjang Usia, 12 Sri Devi, semua adalah Ibunda.
Dalam Tantrayana kebanyakan lhama adalah pria, namun Guru Padmasambhava pernah mengatakan :
“Harus terlebih dahulu beryukta dengan semua Dakini , bahkan yang paling mudah untuk beryukta.”
Guru Padmasambhava mengatakan bahwa Dakini adalah yang paling mudah untuk beryukta, asalkan Anda telah beryukta dengan Dakini, maka semuanya juga akan beryukta, asalkan bersadhana maka akan beryukta.
Oleh karena itu, asalkan Anda beryukta dengan Bodhisattva Ibu Pertiwi, Mahadewi Rsi Yaochi, Sita Dakini, Syama Tara, Dorje Pagmo (Vajra Varahi) maupun Prajna-paramita Bhagavati , saya beritahu Anda, semua Bodhisattva pria dilahirkan oleh Bodhisattva Wanita. (Suara tepuk tangan hadirin)
Dengan demikian, dalam Tantrayana sudah pasti tidak memandang remeh kaum wanita, dalam 14 Sila Utama Tantrayana ada sila supaya tidak memandang rendah wanita. Demikianlah pada hakekatnya bahwa para insan terlahir dari Ibu.
Anda perhatikan, Bapa di surga menurunkan hujan (Mahaguru melafalkan ungkapan ini dalam dialek Kanton dan Minan) Kemudian, seperti halnya Bapa Surga dan Ibu Pertiwi dalam Delapan Trigram, “Qian” melambangkan Langit , dan “Kun” melambangkan bumi. Semuanya menghormati Bapa Surga, apakah dengan demikian tidak perlu menghormati Ibu Pertiwi ? Oleh karena itulah langit dan bumi perlu dihormati. Karena bumi melahirkan segalanya, maka disebut sebagai Ibu Pertiwi.
✽先一尊相應,不要每一尊都修,千萬不要這樣
✽Harus Beryukta Terlebih Dahulu Dengan Satu Yidam
✽Jangan Serakah Ingin Menekuni Sadhana Tiap Adinata, Sungguh Jangan Demikian
跟大家講修法,先一尊相應,不要每一尊都修,千萬不要這
講一個道理。我很喜歡講精神病院的笑話,有一個精神病院
Saya beritahu Anda mengenai sadhana, terlebih dahulu beryukta dengan satu Yidam, jangan ingin menekuni sadhana tiap Adinata, sungguh jangan sampai demikian. Asalkan Anda melihat Anda sangat berjodoh dengan yidam tersebut, maka tekunilah satu yidam tersebut sampai beryukta. Kemudian barulah Anda bisa menekuni Adinata yang lain. Sedangkan terhadap yidam Anda , Anda harus sering berdoa supaya Beliau senantiasa beserta Anda, asalkan Anda beryukta dengan satu Yidam, maka akan mampu beryukta dengan banyak Adinata, ini pengalaman saya.
Dalam penjelasan Hevajra saya telah mengatakan bahwa saat seorang sadhaka yogi menerima adhistana Guru, yukta dengan Yidam dan perlindungan Dharmapala, maka kemudian yang paling penting adalah merealisasi “Kekuatan Sendiri”, yaitu kekuatan diri sendiri.
Terlebih dahulu adalah yukta , ini merupakan “Kekuatan Luar”, seperti halnya saat Mahadewi Rsi Yaochi menolong saya, ini termasuk kekuatan luar ; Kemudian setelah Anda sendiri memiliki realisasi, maka Anda mulai memiliki “Kekuatan Sendiri”.
Seperti sekte Zen, ini termasuk mengandalkan “Kekuatan Sendiri”, sekte Tanah Murni termasuk “Kekuatan Luar”. Sekte Vinaya termasuk “Sedikit Kekuatan Luar” dan “Banyak Kekuatan Sendiri” ; Sedangkan Tantrayana ada semua “Kekuatan Luar” dan “Kekuatan Sendiri”.
Diantara empat sekte : Zen, Tanah Murni, Tantra dan Vinaya, hanya Tantrayana yang terdapat “Kekuatan Luar” dan “Kekuatan Sendiri”. Pada saat baru saja beryukta , ini disebut “Kekuatan Luar”, kemudian berubah menjadi “Kekuatan Sendiri”, terakhir kalinya penekunan bhavana adalah realisasi kekuatan diri sendiri. Asalkan Anda telah beryukta dengan satu yidam, Guru mengabhiseka Anda, ini termasuk kekuatan adhistana ; Yang disebut dengan Yidam berkenan dengan Anda yaitu saat Yidam telah mengetahui bahwa Anda menekuni sadhana Nya, kemudian Beliau beryukta dengan Anda, maka berarti berkenan dengan Anda ; Saat itu, semua Dharmapala disekitar yidam akan melindungi Anda, dengan demikian Anda telah mempunyai kekuatan Dharmapala. Jadi, ada tiga kekuatan, yaitu kekuatan Guru, kekuatan Yidam dan kekuatan Dharmapala, kemudian terakhir harus merealisasikan kekuatan diri sendiri.
Ada sebuah alasannya, saya sangat menyukai lelucon mengenai rumah sakit jiwa, ada sebuah rumah sakit jiwa, di dalamnya ada dua orang pasien, mereka telah menyusun rencana untuk bersama kabur dari rumah sakit jiwa, tapi ada sepuluh lapis tembok, jadi mereka harus memanjat sepuluh tembok. Kedua pasien ini mulai memanjat tembok, setelah melewati tembok pertama, kemudian tembok ke dua, kemudian memanjat lagi, setelah memanjat tembok ke enam, salah satu pasien itu bertanya pada yang lainnya : “Tidakkah kamu lelah ?” ,Yang satu menjawab : “Sudah memanjat enam tembok, masih lumayan, tidak lelah ! Kita lanjutkan memanjat !” Mereka melanjutkan memanjat dan terus memanjat. Mereka sudah memanjat sampai tembok ke Sembilan, dimana setelah yang ke sepuluh maka sudah bisa lolos. Pasien yang satu bertanya lagi : “Tidakkah kamu lelah ?” , yang satu menjawab : “Setelah memanjat sampai tembok ke Sembilan saya sudah mulai lelah.” :Pasien yang tadi mengatakan : “Kalau begitu, lebih baik kita memanjat kembali !”
Terhadap orang sakit jiwa, tentu saja kita tidak dapat menggunakan pemikiran biasa untuk membayangkan apa yang mereka pikirkan, “Jika memang telah memanjat tembok ke Sembilan dan sudah lelah, lebih baik kita kembali saja !” Demikian juga dengan bhavana kita, saat Anda sudah hampir sampai tujuan, sudah hampir beryukta, Anda jangan menoleh kebelakang mencari yidam yang lain, untuk menekuni sadhana yang lain.
Mungkin Anda mengatakan : “Aduh ! Saya pasti tidak bisa beryukta dengan yidam ini, benar-benar tidak mampu.” Kemudian kembali lagi menekuni yidam lain. Sesungguhnya, asalkan Anda telah memutuskan bahwa Anda berjodoh, memilih satu yidam sampai beryukta, maka satu adalah semua ! Dan semua adalah satu ! Asalkan Anda beryukta dengan satu yidam, maka dengan Adinata yang lain juga akan dapat beryukta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar