Pages - Menu

Pages

Minggu, 06 Mei 2012

Agama Khong Hu Cu, Upacara dan Hari besarnya

Agama Khong Hu Cu, Upacara dan Hari besarnya

 
 
Karena banyak dari orang awam yang belum mengetahui ciri khas agama Khong Hu Cu. Belum mengerti apa saja keaneka ragaman Budaya Khong Hu Cu, termasuk Hari Besar dan Upacaranya, maka saya coba posting dibawah ini. Sekedar untuk menambah pemahaman dan pengetahuan kita

1.(tanggal 24 bulan 12 Imlek)
Malaikat dapur naek ke langit.


2.(tanggal 29 bulan 12 Imlek)
Sembayang kepada arwah leluhur


3.Tahun Baru Imlek
(tanggal 1 bulan 1 imlek)

Penanggalan yang dipakai oleh agama Khongcu untuk mengatur persembayangan yang di buat oleh Nabi Khongcu.
Nabi Khongcu mengambil sumbernya dari penangalan dinasti Sia (2200 SM) yang sudah di tata kembali oleh Nabi Khongcu.

Tahun Zaman Nabi Khongcu Tahun Baru jatuh 22 Desember. 4 February pergantian musim dingin ke musim semi. Jadi imlek bukan perayaan musim semi. Perkiraan tanggal 1 imlek, rentang waktunya 15 hari kedepan dan 15 hari kebelakang dari 4 Pebruary tersebut.
Tiap 4 atau 5 tahun sekali ada bulan ke 13, untuk menggenapi agar perhitungan tersebut tidak berubah.
Pada hari Tahun Baru tersebut Orang yang lebih muda memberikan salam kepada yang lebih tua.


4. Sembayang kepada Tuhan Yang Maha Esa
(tanggal 8 bulan 1 imlek)

Sebelumnya menyucikan diri (berpantang makan-makanan tertentu), kemudian pada hari tersebut menyiapkan altar, khusus bersembayang kepada Tuhan YME. Atau bisa juga sembayang di Klentheng / Bio

5.Cap Go Mek
(tanggal 15 bulan 1 Imlek)

Upacara sembayang kepada Tuhan untuk mengucapkan terimakasih dan memulai kehidupan baru.

6. Cing Bing
( 5 April)(bulan 3 imlek)

Membersihkan makam, menata makam yang rusak.


7.Twan Yang
( Tanggal 5 Bulan 5 Imlek)

Matahari, bulan dan Bumi, posisinya membentuk sudut 90 derajat.
Sebagai hari yang dipandang mempunyai daya alam yang luar biasa.
Dibarengi dengan upacara kematian Kut Gwan ( perdana menteri Negeri Chu yang bunuh diri pada zaman Chan Kuo (300 SM))


8.Hari sembayang Rebutan / sembayang arwah umum
( Tanggal 15 Bulan 7 Imlek)

Upacara yang ditujukan kepada arwah yang tidak disembayangi oleh keluarganya pada tanggal tanggal 29 bulan 12 Imlek dan 5 april.

Bulan 7 menurut penanggalan imlek dianggap bulan yang tidak baik. Karena posisi Im dan Yang saling menjauhi. Pada bulan itu banyak roh-roh yang bergentayangan karena tidak disembayangi oleh keluarganya.


9. Sembayang Tiong Jiu
(tanggal 15 Bulan 8 imlek)

Sembayang terhadap Tuhan karena berkah yang diberikan kepada manusia.
Panen disimpan untuk persediaan musim dingin dan musim berikutnya.

10.Hari Tangcik / Sembayang Ronde
( tanggal 22 desember)

Sembayang puncak musim dingin.
Untuk Agama Khong Cu disebut juga hari genta rohani.
Pada hari itu Nabi Khongcu mulai melakukan perjalanan mengajarkan ajaran agamanya selama 14 Tahun. Setelah Pulang Nabi Khongcu kemudian mendirikan sekolah.

catatan
Penanggalan imlek baru dipakai resmi setelah dinasti Han (Abad 2 SM).

khusus utk upacara besar sembahyang kepada Tian Tuhan yang Maha Agung dalam 1 tahun ada 4 yaitu:

Sembahyang Yak (King Thi Kong)
Tgl 8 bln 1 Imlek

Sembahyang kepada Tuhan, menyampaikan pengharapan / permohonan agar ditahun yg baru (akan berjalan) ini, Tian berkenan melimpahkan berkah, rahmat serta perlindungan agar tahun ini dapat dilalui / dijalani dg baik.

Sembahyang Su (Twan Yang)
Tgl 5 bln 5 Imlek

Sembahyang Kepada Tuhan atas kondisi alam yg tidak harmonis, ( krn posisi matahari, bulan, bumi dlm satu garis lurus sehingga gaya tarik menarik (gravitasi) sangat besar), terjadi banyak bencana alam, mengungkapkan keprihatinan, memohon perlindungan.

Sembahyang Cien (Tiong Jiu)
Tgl 15 bln 8 Imlek

Sembahyang kpd Tian memuja kebesaran Nya atas kondisi alam yg harmonis serta berkah yg dikaruniakanNya.

Sembahyang Siang (Tang Cik)
Tgl 22 Desember

Sembahyang kepada Tian menyampaikan puji syukur atas segala berkah, rahmat serta perlindunganNya sehingga tahun ini dapat dilalui dengan baik..

Hari Besar Sinbing / Kongco (Roh Suci / Dewa-Dewi)
 
 Xuan Tian Shang DI ( Hian Thian Siang Tee)
+hari turunnya ("kedatangan Nya") : tanggal 03 bulan 03 Khongculik (imlek)
+ Hari naiknya (Kesaktian Nya) : Tanggal 09 bulan 09 (khongculik) imlek.

HUT Hok Tik Cing Sien
2 / Jie Gwee (Bulan 2)

Kelahiran Tay Siang Lo Kun
15 / Jie Gwee (Bulan 2)

Kelahiran Kwan In Pauw Sat / Guan Yin Niang Niang
19 / Jie Gwee (Bulan 2)

Kelahiran Kong Tik Cun Ong
22 / Jie Gwee (Bulan 2)

Kelahiran Kwan Sing Tee Kun
24 / Lak Gwee (Bulan 6)

Kelahiran Tee Cong Ong (Tee Cong Ong 'Seng Too')
29-30 / Ciet Gwee (Bulan 7)
 
Ada beberapa penambahan dari saya, tentang sedikit sejarah peribadatan dan beberapa hal termasuk asal-mula imlek

Pada dasarnya Nabi Khongcu mengajarkan agama Ru Jiao (Khong Hu Cu), sambil menata kembali struktur altar kelenteng disesuaikan dengan ajaran agama Ru Jiao (Khong Hu Cu) yang sebenarnya. Adanya altar untuk Thi Kong atau altar Tuhan YME di bagian paling depan dari kelenteng adalah atas petunjuk Nabi Khongcu. Sejak saat Nabi Khongcu menata kelenteng agama Ru Jiao semua kelenteng agama Ru Jiao pasti ada altar untuk sembahyang kepada Tuhan YME.

Selain menata struktur altar kelenteng, Nabi Khongcu juga menentukan Kalender yang cocok untuk melakukan upacara sembahyang. Menurut Nabi Khongcu, panganut Ru Jiao (Khong Hu Cu) wajib melakukan upacara sembahyang besar kepada Tuhan dan para arwah pada waktu yang tepat. Supaya rakyat mengetahui waktu yang tepat melakukan upacara sembahyang perlu dibuatkan Kalender yang khusus. Nabi Khongcu menggunakan Kalender dinasti Xia yang sesuai untuk mengatur pekerjaan petani juga ditambahkan agar sesuai untuk menentukan waktu melaksanakan upacara besar.

Menurut Kalender Xia pergantian tahun itu jatuh pada tanggal empat bulan Februari. Nabi Khongcu menetapkan pergantian tahun tanggal satu bulan satu Imlik tidak tepat pada tanggal 4 Februari (menurut perhitungan matahari), tetapi bisa maju dan mundur tidak lebih dari 15 hari. Nabi Khongcu melakukan perhitungan-perhitungan yang cermat menyusun Kalender Imlik agar rakyat Tiongkok dan orang Tionghua dapat memanfaatkan Kitab Yi Jing (I-Ching) sebagai kitab yang menuntun perbaikan hidup manusia.

Kitab Yi Jing adalah salah satu dari Enam Kitab yang disusun Nabi Khongcu sebagai Kitab Suci agama Ru Jiao (Khong Hu Cu). Kitab ini menjelaskan rahasia Ba Gua atau Pat Kwa, dan menjadi pedoman orang dalam menjalankan segala usaha termasuk usaha bisnis. Ilmu Feng Shui, ilmu Pengobatan Tiongkok juga dikembangkan dari isi Kitab Yi Jing ini. 
 
Tahun baru Imlek biasanya berlangsung hingga 15 hari. Pada malam tanggal 8 menjelang tanggal 9 pada saat (Pk. 23.00 – 01.00) dilakukan sembahyang lagi. Sembahyang ini disebut Sembahyang King Thi Kong ( Sembahyang Tuhan Allah ) dan dilakukan di depan pintu rumah menghadap langit lepas dengan menggunakan altar yang terbuat dari meja tinggi berikut sesaji berupa sam-poo (teh, bunga, dan air jernih), tee-liau (teh dan manisan tiga macam), mi swaa, ngo koo (lima macam buah), sepasang tebu, dan tidak lupa beberapa peralatan seperti hio - loo (tempat buah), swan - loo (tempat dupa ratus), bun - loo (tempat menyempurnakan surat doa), dan lilin besar. Kegiatan ini boleh dilakukan sendiri – sendiri ataupun bersama – sama.
 
Hari Raya Twan Yang/ Pek Cun

Hari Raya Twan Yang ialah hari suci saat bersujud kehadirat Thian Yang Maha Esa, yang telah dilakukan umat Khonghucu / Ru jiao sejak jaman purbakala. Hari itu disebut dengan nama perayaan Go Gwee Chee GO atau Hari Raya tanggal 5 bulan 5 Imlik.

Twan berarti lurus, Yang berarti positip. Twan Yang ialah saat matahari memancarkan Cahaya Paling keras. Disebut juga Twan Ngo. Ngo artinya saat antara pukul 11.00-13.00 siang.

Hari Twan Yang dilaksanakan tepat pada Tengah hari. Pada saat itu matahari benar-benar melambangkan curahnya Rahmat Tuhan. Pada hari itu dipercaya sebagai saat yang paling besar Thian melimpahkan rakhmat karuniaNya, khususnya pada saat tengah hari.

Hari Twan Yang ini juga disebut sebagai Pek Cun. Yang Diwarnai dengan perlombaan Perahu dan makan Bakcangnya.

Karena Pada hari Twan Yang / Pek Cun ini diperingati juga Hari dimana seorang Pahlawan Besar di Tiongkok yang bernama Khut Gwan, bunuh diri di Sungai Bik Loo.Khut Gwan adalah seorang yang mau mengembangkan Jalan Suci Nabi Khongcu untuk kesejahteraan dan kebahagiaan Rakyat. Beliau adalah seorang pahlawan yang mempertahankan negeri Cho dari perpecahan. Tetapi akhirnya beliau malah di fitnah dan dijatuhi hukuman buang ke daerah danau Tiong Ting, dekat sungai Bik Loo. (pada Zaman Cian Kok / Zaman peperangan 403 SM - 231 SM).

Setelah mendengar Negeri Cho hancur, Khut Gwan yang sudah lanjut Usia tersebut merasa tiada arti lagi hidup pribadinya. Setelah di rundung kesedihan yang mendalam akhirnya Beliau memutuskan untuk menjadikan dirinya yang telah Tua itu sebagai tugu peringatan bagi rakyatnya atas peristiwa yang sangat menyedihkan atas negerinya itu. Semoga bangkit semangat rakyatnya menegakkan kebenaran dan mencuci bersih aib yang menimpa dirinya.

Beberapa orang dengan perahu berlomba-lomba menolongnya / mencarinya. Tetapi tidak berhasil menemukannya.

Untuk menghormati Jasa Khut Gwan, mulanya banyak yang menuang tempurung bambu berisi beras di sungai tersebut. Setelah perkembangan jaman, akhirnya diganti dengan beras ketan yang dibungkus dengan daun bambu yang kita kenal sebagai Bakcang.

Pada Hari Twan yang / PekCun ini sekarang biasanya dimeriahkan dengan perlombaan perahu, memberdirikan sebuah telur dan makan Bakcang.



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar