Sepenggal kisah ( 月下老人 ) Yue Xia Lao Ren ( sering disingkat ‘Yue Lao’)
Konon dalam kepercayaan Tiongkok kuno, ada seorang dewa yang bernama
Yue Lao. Beliau adalah dewa yang bertugas mengatur jodoh para umat
manusia di bumi ini. Berbeda dengan profil dewa asmara versi Romawi
yaitu si Cupid, malaikat kecil yang suka memanah sepasang hati manusia
untuk saling jatuh cinta, profil Yue Lao digambarkan sebagai seorang
laki-laki tua berwajah lembut dan berjenggot putih.
Beliau dalam tugasnya menentukan jodoh manusia sering turun ke dunia
dan gemar mengikat simpul benang merah diantara kaki dua anak manusia
(pria & wanita). Tentunya benangnya tidak dapat terlihat oleh
mata manusia awam seperti kita.
Ada sebuah kisah dimana suatu hari ada seorang pemuda berusia 35
tahunan yang sifatnya suka usil, menggoda seorang gadis kecil berusia 5
tahunan dengan melempar sebutir batu kerikil ke arah gadis kecil tsb.
Kasihan khan, si gadis kecil tadi berlari dan menangis karena dahinya
terluka dan mengeluarkan darah.
Pada saat itu muncul seorang laki2 tua berjenggot putih menegur si
pemuda tadi atas perbuatannya yang tidak terpuji. Beliau menegurnya
dan mengatakan bahwa kenapa ia tega menyakiti sang ‘calon istri’ karena
salah satu kakinya telah terikat benang merah dengan salah satu kaki si
gadis kecil.
Mendengar hal ini si pemuda tertawa terbahak-bahak dan berkata, “Hai
Pak Tua, anda ini ngomong sembarangan dan ngawur, mana mungkin anak
kecil itu merupakan jodohku ? Bukankah ia hanya seorang anak kecil
dan tidak memiliki hubungan apapun denganku !”
Laki-laki tua tadi yang sesungguhnya merupakan Yue Lao hanya
tersenyum dan pergi meninggalkannya sendirian. Bulan berganti bulan,
tahun berganti tahun, si pemuda tadi telah berhasil menjadi seorang
pejabat menengah dan cukup terpandang di saat usianya sudah mulai
matang.
Suatu hari dia mengumumkan akan mengadakan sebuah pesta pernikahan
besar-besaran. Dia akan menikahi seorang gadis muda yang cantik
jelita. Setelah pesta yang meriah itu usai, di dalam kamar pengantin
sang mempelai pria perlahan-lahan membuka kerudung merah yang menutupi
wajah rupawan sang mempelai wanita.
Betapa heran dan terkejutnya dia setelah melihat ada tanda bekas luka
di dahi sang istri. Dia bertanya kepada istrinya, “Dindaku sayang,
bagaimana ceritanya sampai bisa ada bekas luka di dahimu, siapa yang
telah begitu kejam dan tega menyakitimu seperti ini, coba utarakanlah
padaku ? Aku akan membuat perhitungan dengan ba-jing-an itu!”
Sang istripun menjawab, “Kakanda sayang, belasan tahun yang lalu,
waktu aku masih kanak-kanak, ada seorang pemuda brengsek & usil yang
dengan sengaja melemparkan batu ke arahku sehingga dahiku terluka dan
meninggalkan bekas luka hingga kini !” Seketika itu juga sang suami
tersentak dan ingatannya kembali ke masa lalunya dan dia percaya bahwa
teguran Yue Lao bukan sekedar isapan jempol belaka.
Ini adalah sebuah cerita rakyat yang disampaikan dari generasi ke
generasi hingga kini. Btw, bagi yang pingin tahu wajah Yue Lao, kita
bisa melihatnya di ‘Repulse Bay’ Hongkong yang membelakangi pantai
berpasir putih nan indah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar