Pages - Menu

Pages

Selasa, 22 Mei 2012

"VAJRASATTVA DHAYANI BODHISATTVA"

"VAJRASATTVA DHAYANI BODHISATTVA"


Vajrasattva (Sansekerta: वज्रसत्त्व, Tibet: རྡོ་རྗེ་སེམས་དཔའ། - bentuk pendek adalah: རྡོར་སེམས། China : 金 刚 薩 埵) adalah seorang Bodhisattva yang sangat dikenal dalam Tradisi Mahayana dan Tradisi Vajrayana. Didalam tradisi Vajrayana Buddhisme Jepang, tradisi Shingon, Vajrasattva adalah aspek esoteris dari Bodhisattva Samantabhadra dan pada umumnya berhubungan dengan praktisi para siswa yang melalui ajaran para guru, untuk mencapai landasan untuk memperkaya tingkatan yang sangat halus dan sangat langka dalam praktek esoteris mereka. Dalam Buddhisme Tibet Vajrasattva berhubungan dengan Dharmakaya dan juga dengan praktek pemurnian dari kekotoran batin.

Vajrasattva muncul terutama didalam dua teks Buddhis yaitu Sutra Mahavairocana dan Sutra Vajrasekhara. Dalam Vajra Loka Mandala, Vajrasattva duduk diarah Timur dekat dengan Akshobhya Buddha.

Dalam beberapa garis keturunan esoteris, Nagarjuna dikatakan telah bertemu Vajrasattva dalam sebuah menara besi di India Selatan, dan diajarkan Tantra, sehingga transmisi ajaran esoterik turun untuk tokoh-tokoh sejarah lainnya.

Vajrasattva digambarkan berwarna putih murni dan kadang-kadang dikenal sebagai "Prince of Purity" atau dengan kata puitisnya "Realitas perwujudan".

Beliau digambarkan sebagai seorang pemuda yang tampan, dengan semua kain sutra dan perhiasan bagaikan seorang pangeran yang sangat kaya. Di tangan kanannya beliau penuh dengan perhatian menyeimbangkan Vajra ditaruh dekat hatinya. Di tangan kirinya ia memegang sebuah lonceng ditaruh sekitar pinggangnya. Vajra mewakili Realitas, dan Welas Asih, sedangkan bel lonceng mewakili Kebijaksanaan.


"Shingon Buddhisme"

Dalam Tradisi Shingon silsilah Buddhis, Vajrasattva secara tradisional dipandang sebagai patriark kedua, sedangkan patriark pertama adalah Buddha Vairocana sendiri. Menurut Kukai dalam tulisan Rekaman Transmisi Dharma ia menceritakan sebuah cerita berdasarkan dari Amoghavajra tentang Nagarjuna bertemu dengan Vajrasattva dalam sebuah menara besi di daerah selatan India. Vajrasattva memulai dengan mengajarkan kepada Nagarjuna tentang abhiseka ritual yang dipercayakan kepadanya ajaran esoteris tersebut yang telah ia pelajari dari Buddha Vairocana, seperti yang tertulis didalam Sutra Mahavairocana. Kukai tidak menjelaskan lebih lanjut tentang Vajrasattva atau asal-usulnya.

Di tempat lain, Vajrasattva adalah sosok penting dalam dua sutra Buddhis esoteris, yaitu Sutra Mahavairocana dan Sutra Vajrasekhara. Dalam bab pertama dari Sutra Mahavairocana, Vajrasattva menyebabkan sejumlah makhluk agar mengunjungi Buddha Vairocana untuk mempelajari Dharma. Vajrasattva bertanya tentang tujuan, sebab dan dasar dari semua yang mencakup tentang kebijaksanaan, yang mengarah ke wacana filosofis ajaran Para Buddha. Para makhluk tidak bisa memahami pengajarannya, sehingga Sang Buddha Vairocana menunjukkan dengan menggunakan mandala. Vajrasattva kemudian mempertanyakan mengapa ritual dan benda-benda tersebut diperlukan jika kebenaran berada di luar bentuk. Vairocana Buddha menjawab pertanyaan Vajrasattva bahwa ini adalah cara yang mudah dan bijaksana untuk membawa praktisi mengalami pencerahan lebih mudah. Dalam tradisi aliran Shingon ritual Buddhis untuk inisiasi tersebut Kanjo kechien, yang memulai kembali tradisi peran Vajrasattva dalam membacakan mantra dan dialog dari sutra tersebut. Para Maha Acharya mengajarkan peran Buddha Mahavairocana sebagai Buddha kebijaksanaan dan menganugerahkan ajaran tersebut kepada para siswa-siswanya.

"Buddhisme Tibet"

Dalam Buddhisme Tibet aliran Tantra berakar dari Vajrasattva adalah Dorje Gyan, atau 'Ornament Vajra'. Praktek Vajrasattva yang umum untuk semua dari empat sekolahan dari Buddhisme Tibet dan digunakan baik untuk memurnikan halangan-halangan sehingga para siswa dari tardisi Vajrayana dapat berkembang dalam melampaui praktek Ngondro ke berbagai praktek yoga tantra dan juga untuk memurnikan setiap patah kata samaya sumpah setelah inisiasi. Dengan demikian, praktek Vajrasattva adalah elemen terpenting dari praktik Buddhisme Tibet.

Selain praktek pribadi, mantra Vajrasattva dianggap sebagai memiliki kemampuan untuk memurnikan karma buruk, membawa kedamaian, dan menyebabkan aktivitas tercerahkan secara umum. Setelah 11 September 2001 serangan WTC di Amerika Serikat, Dzogchen Ponlop Rinpoche mengumumkan sebuah bhaktipuja, Doa untuk Perdamaian dunia, untuk mengumpulkan satu miliar doa dari enam suku kata pelafalan Vajrasattva oleh praktisi di seluruh dunia. Mantra enam suku kata (OM VAJRASATTVA HUM), adalah versi terpendek dari mantra seratus suku kata yang didasarkan, tetapi sudah berisi poin terpenting spiritual dari mantra ini, menurut lama dan tulku Jamgon Kongtrul.

"Seratus Mantra Sukukata"

Dalam praktik Buddhis Tibet tradisi Vajrayana, Vajrasattva digunakan dalam Ngondro, atau praktik awal, untuk "memurnikan" kekotoran batin, sebelum melakukan lebih maju teknik tantra yang lainnya. Dalam 'Yik Gya', yang berarti 'Seratus Mantra Suku kata' ( Tibet : ཡིག་བརྒྱ, atau : yig brgya) permohonan dari Vajrasattva, mendekati universalitas dalam Ngondro berbagai dasar sadhana untuk para sadhaka dari semua aliran Mantrayana dan Sarma disekolah bar Bonpo tersebut. Meskipun Pengucapan dan ortografi mereka berbeda antara garis keturunan dalam tradisi ini.

Mengapa saya mempostingkan sedikit mengenai Bodhisattva Vajrasattva semalam saya bermimpi tentang mantra sang Bodhisattva tersebut didalam mimpi tersebut dikatakan bahwa mantra Bodhisattva Vajrasattva adalah mantra yang mulia dan termasuk jajaran mantra tertinggi diantara mantra para Bodhisattva lainnya bahkan melebihi mantra para Maha Deva, Mantra tersebut berguna untuk Menjernihkan pikiran dan kekotoran batin kita mantra tersebut bermanfaat untuk menolak bala, menghalau mahkluk-mahkluk jahat yang ingin mengoda ataupun mencelakai kita, mampu mendatangi hujan ataupun menenangkan bencana alam yang sedang bergejolak, mantra tersebut disukai oleh para Deva dan dimuliakan oleh para Deva bagi yang membaca mantra tersebut akan memperoleh perlindungan dari para Deva dan para Bodhisattva, dalam mimpi saya terus membaca mantra tersebut sampai saya terbangun dari tidur entah apa yang terjadi seumur hidup baru kali ini saya bermimpi seperti ini semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua.

"Mantra pendek dari Vajrasattva Bodhisattva"

"OM VAJRASATTVA HUM"

"Mantra panjang dari Vajrasattva Bodhisattva"

ཨོཾ་བཛྲ་སཏྭ་ས་མ་ཡ་མ་ནུ་པ་ལ་ཡ། བཛྲ་སཏྭ་ཏྭེ་ནོ་པ་ཏིཥྛ།
དྲྀ་ཌྷོ་མེ་བྷ་བ། སུ་ཏོ་ ཥྱོ་མེ་བྷ་བ།
སུ་པོ་ ཥྱོ་མེ་བྷ་བ། ཨ་ནུ་ར་ཀྟོ་མེ་བྷ་བ།
ས་རྦ་སི་དྡྷི་མེ་པྲ་ཡ་ཙྪ། ས་རྦ་ཀ་རྨ་སུ་ཙ་མེ ཙི་ཏྟཾ༌ཤེ་ཡཿ་ཀུ་རུ་ཧཱུྂ།
ཧ་ཧ་ཧ་ཧ་ཧོཿ བྷ་ག་བ་ན
ས་རྦ ཏ་ཐཱ་ག་ཏ་བཛྲ་མཱ་མེ་མུ་ཉྩ།
བཛྲཱི་བྷ་བ་མ་ཧཱ་ས་མ་ཡ་སཏྭ
ཨཱཿ །། ཧཱུྂ ཕ་ཊ

"OM VAJRA SATTVA SAMAYA MANUPALAYA
VAJRA SATTVA TVENOPATISTHA
DRDHO ME BHAVA SUTOSYO ME BHAVA
SUPOSYO ME BHAVA ANURAKTO ME BHAVA
SARVA SIDDHI ME PRA YACCHA SARVA KARMA
SU CA ME CITTAM SRE YAH KU RU HUM
HA, HA, HA, HA, HO BHAGAVAN SARVA TATHAGATA
VAJRA MA ME MUNCA VAJRI BHAVA
MAHA SAMAYA SATTVA AH"


"ARTINYA DALAM TERJEMAHAN BEBAS"

O Vajrasattva, yang mengenapi ikrar suciMu
Semoga Anda tetap teguh di dalam diriku
Kabulkanlah keinginanku yang sempurna
Tumbuh dalam diriku
Kasihi dan cintailah diriku
Berikanlah aku seluruh siddhiMu
Tunjukkan semua karmaku
Agar membuat pikiran saya lebih baik, berbudi luhur dan menguntungkan untuk semua mahkluk!
(Ha, Ha, Ha, Ha, Ho adalah Inti benih dari suku kata Vajrasattva)
O yang terberkati, yang mewujudkan semua Tathagata Vajra
Jangan tinggalkan aku
Berikanlah aku realisasi Alam Vajra
O yang besar Samayasattva ikrar sucinya
Membuat saya menjadi satu dengan diriMu!

TADYATA OM GATE GATE PARAGATE PARASAMGATE BODHI SVAHA

SARVE SATTVA BHAVANTU SUKHINAH
SEMOGA SEMUA MAHKLUK BERBAHAGIA

OM...SANTI...SANTI...SANTI...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar