Pages - Menu

Pages

Selasa, 26 Juni 2012

Asal-Usul Buddhisme Esoterik

Asal-Usul Buddhisme Esoterik




┊  ┊  ┊  ┊
┊  ┊  ┊  ★ 祕密佛教的淵源
┊  ┊  ☆ Asal-Usul Buddhisme Esoterik
┊  ★ Om Guru Liansheng Siddhi Hum
☆ Namo Suvarnaprabha Sutra - Om Sarasvatyai Svaha

source : Dharmaraja Liansheng Book 209

Translated by Lianhua Jun Shian

Kita mengetahui bahwa urutan transformasi Agama Buddha di India adalah :  
1. Buddhisme awal.
2. Buddhisme Sektarian.
3. Buddhisme Hinayana.
4. Buddhisme Mahayana.
5. Buddhisme Esoterik.  



Buddhisme Esoterik ini ditempatkan urutan akhir, sebab utamanya adalah karena sutra dan teks tantra dari Buddhisme Esoterik banyak bermunculan belakangan, saat itu baru diperhatikan.

Sesungguhnya, sejak awal, di empat tempat suci, sudah ada orang yang menekuni Buddhisme Esoterik, terlebih lagi di daerah Uddiyana, banyak Maha Siddha yang tidak diketahui namanya, mendadak menghilang dan mendadak muncul, juga paripurna tanpa menunjukkan diri pada khalayak.  

Bersadhana dengan rahasia.

Realisasi juga rahasia.

Keluar masuk dengan rahasia.

Hanya saja orang awam tidak mengetahuinya.

Buddhisme Esoterik, karena ditekuni dengan rahasia, Para Mahasiddha nya juga mencapai realisasi dengan rahasia, parinirvana dengan siddhi tubuh sinar pelangi, ini menyebabkan orang awam sukar memahami kondisi yang sesungguhnya.  

Buddhisme Esoterik mempunyai banyak sebutan :

Tantrayana

Tantra-sampradaya

Vajrayana

Mantrayana

Esoterik dan eksoterik nampaknya bertentangan, sesungguhnya tidak demikian, sebab semua Buddha Dharma memiliki satu tujuan :  
“Bertekad menuntun para insan memasuki Nirvana tanpa sisa.”

Menurut saya, munculnya Tantrayana adalah berkat jasa dan harus menghormati Mahaguru Leluhur yang menyebar luaskan Tantrayana :

Yang pertama adalah Padmasambhava.

Yang ke dua adalah Nagarjuna Bodhisattva.

Yang ke tiga adalah Mahaguru Virupa.

Yang ke empat adalah Guru Leluhur Naropa.

Yang ke lima adalah Mahaguru Tsongkapa.

Saya menyebutkan demikian adalah menurut urutan kelahiran Beliau di dunia, semua adalah Maha-siddha, yang telah mencapai realisasi Agung. Silsilah 5 Guru Leluhur Agung ini, sampai sekarang tidak terputus.  

Ada orang yang berprasangka bahwa Buddhisme esoterik mencampur adukkan ajaran Brahmanisme, sehingga Buddhisme esoterik bukanlah Buddhisme murni.  

Menurut saya :

Saat Sang Buddha mengajarkan Dharma, dari awal sampai akhir , senantiasa ada pengaruh Hinduisme.

Hal tersebut selamanya tidak akan dapat dipisahkan.

Contohnya :

Kosmologi dalam Brahmanisme India, Gunung Sumeru di tengah, kemudian empat benua besar, delapan benua kecil, tujuh lapis gunung, tujuh samudera dan lain sebagainya.  
Kosmologi dalam Buddhisme, Gunung Sumeru di tengah, empat benua besar, delapan benua kecil, tujuh lapis gunung, tujuh samudera . . .

“Sama.”

Dewa Brahma dan Dewa Indra memohon Buddha membabarkan Dharma, memutar Dharmacakra, ini juga fakta.

Dewata Agung dalam Brahmanisme-lah yang meminta supaya Sang Buddha membabarkan Dharma, kemudian Sang Buddha membabarkan Dharma kepada para dewata Brahmanisme, demikian adanya.

Dalam Sutra Buddha penuh dengan :

Kata-kata Buddha, kata-kata Bodhisattva, kata-kata para siswa, kata-kata Dewa Brahma, kata-kata Para Dewata.

Dua siswa Sang Buddha , Sariputra dan Maudgalyana, asalnya juga adalah non-Buddhist.  

Bahkan 53 kunjungan Sudhanakumara sekalipun, diantara para Kalyana-mitra Agung yang dikunjungi Nya, ada yang berasal dari non Buddhist, wanita tuna susila, Dewa Ratri, Raja Bhuta yang berlengan dan berkaki banyak, Upasaka Agung, Brahmana dan lain sebagainya.

“Bagaimana dengan kemurnian Tantrayana ?”

Menurut saya pribadi :

“Makna Ajaran Dharma dalam Tantrayana sangat unggul, sesungguhnya penekunannya menghasilkan realisasi agung. Adapun mengenai meyakini keberadaan Para Dewata, Yaksa, Raja Bhuta, juga merupakan Buddha dan Deva satu hakekat, sekalipun pantheisme juga merupakan satu, bukankah demikian ?”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar