清水祖師 Qing Shui Zu Shi {Hok Kian = Ching Cui Co Su} adalah Dewa Pelindung para imigran yang berasal dari Quan Zhou {Hok Kian = Coan Ciu}. Panggilan akrab beliau adalah 祖師公 Zu Shi Gong {Hok Kian = Co Su Kong}.
Terdapat pula berbagai sebutan kehormatan untuknya, seperti : Qing Shui Yan Zu Shi (Guru Besar dari cadas air jernih), 昭應祖師 Zhao Ying Zu Shi (Guru Besar Zhao Ying), San Dai Zu Shi (leluhur dari 3 keturunan), Luo Bi Zu Shi (Dewa yang hidungnya terlepas), Hei Mian Zu Shi (leluhur yang berwajah hitam).
Co Su Kong adalah seorang Bikkhu yang bernama Chen Zhao Ying {Hok Kian = Tan Ciao Eng}.
Beliau lahir di propinsi Fu Jian {Hok Kian}, kabupaten Qing Xi, pegunungan Feng Chai Shan pada tanggal 6 bulan 11 Imlek, tahun 1044 M, pada zaman Dinasti Song [960-1279 M], masa pemerintahan Kaisar Ren Zhong tahun keempat. Chen Zhao Ying sejak usia kanak-kanak telah meninggalkan hidup keduniawian, berguru kepada Acharya San Bing Sian Su, yang kemudian menamainya kembali dengan Pu Zu {Pho Ciok}.
Chen Zhao Ying mahir dalam pengobatan & mendatangkan hujan bagi penduduk di sekitar An Xi {An Hui} & Xia Men { E Meng}.
Beliau sering membantu penduduk yang miskin dalam hal pengobatan dan menolong orang-orang membangun jembatan. Di dekat gua tempat beliau bertapa terdapat sumber air yang jernih, yang bernama Qing Shui Yan {Ching Cui Giam} yang berarti Cadas Air Bersih. Dengan air jernih & meditasi di gua ini Chen Zhao Ying mengobati orang-orang yang meminta pertolongannya. Karena itu beliau mendapat sebutan 清水巗祖師 Qing Shui Yan Zu Shi {Qing Shui Zu Shi} yang berarti Guru Besar dari Cadas Air Jernih.
Qing Shui Zu Shi sering ditampilkan dengan wajah berbeda-beda, kadang berwarna hitam, kuning atau merah. Wajah yang hitam melambangkan kemenangan atas roh-roh jahat yang mengganggunya pada saat bermeditasi di Qing Shui Yan. Ada pula ahli sejarah yang berpendapat bahwa perbedaan warna muka disebabkan karena asal daerah pemujaan yang berbeda-beda. Arca Qing Shui Zu Shi ditampilkan sebagai seorang Bikkhu yang yang duduk bersila dengan memakai topi 5 warna Buddhis, dengan memakai jubah {Jia Sha} berwarna merah.
Konon pada saat marah, hidungnya dapat terlepas, tapi setelah berdoa, batang hidung itu dapat ditemukan kembali dalam lengan jubahnya. Hidung itu lalu ditempelkan kembali pada tempat semula. Karena hal ini, Qing Shui Zu Shi disebut juga 落鼻祖師 Luo Bi Zu Shi, yang berarti Dewa yang Hidungnya Terlepas.
Co Su Kong wafat pada saat bersemedi tanggal 6 bulan 6 Imlek, tahun 1143 M, pada masa pemerintahan Kaisar Wei Zhong dari Dinasti Song tahun ke sembilan.
Kelenteng Qing Shui Zu Shi banyak terdapat di propinsi Fu Jian {Hok Kian}. Di Taiwan & negara Asia lainnya, kelenteng Qing Shui Zu Shi didirikan oleh kelompok imigran dari 廈門 Xia Men { E Meng}. Karena para imigran dari Xia Men ini banyak terdapat pula di Indonesia, maka kelenteng yang memuja Qing Shui Zu Shi juga ada, antara lain : Kelenteng 金德院 Kim Tek Ie, Jakarta; Kelenteng Da Jue Si {Tai Kak Si}, Jl. Gg Lombok, Semarang; & Kelenteng Tanjung Kait, Tangerang.
Terdapat pula berbagai sebutan kehormatan untuknya, seperti : Qing Shui Yan Zu Shi (Guru Besar dari cadas air jernih), 昭應祖師 Zhao Ying Zu Shi (Guru Besar Zhao Ying), San Dai Zu Shi (leluhur dari 3 keturunan), Luo Bi Zu Shi (Dewa yang hidungnya terlepas), Hei Mian Zu Shi (leluhur yang berwajah hitam).
Co Su Kong adalah seorang Bikkhu yang bernama Chen Zhao Ying {Hok Kian = Tan Ciao Eng}.
Beliau lahir di propinsi Fu Jian {Hok Kian}, kabupaten Qing Xi, pegunungan Feng Chai Shan pada tanggal 6 bulan 11 Imlek, tahun 1044 M, pada zaman Dinasti Song [960-1279 M], masa pemerintahan Kaisar Ren Zhong tahun keempat. Chen Zhao Ying sejak usia kanak-kanak telah meninggalkan hidup keduniawian, berguru kepada Acharya San Bing Sian Su, yang kemudian menamainya kembali dengan Pu Zu {Pho Ciok}.
Chen Zhao Ying mahir dalam pengobatan & mendatangkan hujan bagi penduduk di sekitar An Xi {An Hui} & Xia Men { E Meng}.
Beliau sering membantu penduduk yang miskin dalam hal pengobatan dan menolong orang-orang membangun jembatan. Di dekat gua tempat beliau bertapa terdapat sumber air yang jernih, yang bernama Qing Shui Yan {Ching Cui Giam} yang berarti Cadas Air Bersih. Dengan air jernih & meditasi di gua ini Chen Zhao Ying mengobati orang-orang yang meminta pertolongannya. Karena itu beliau mendapat sebutan 清水巗祖師 Qing Shui Yan Zu Shi {Qing Shui Zu Shi} yang berarti Guru Besar dari Cadas Air Jernih.
Qing Shui Zu Shi sering ditampilkan dengan wajah berbeda-beda, kadang berwarna hitam, kuning atau merah. Wajah yang hitam melambangkan kemenangan atas roh-roh jahat yang mengganggunya pada saat bermeditasi di Qing Shui Yan. Ada pula ahli sejarah yang berpendapat bahwa perbedaan warna muka disebabkan karena asal daerah pemujaan yang berbeda-beda. Arca Qing Shui Zu Shi ditampilkan sebagai seorang Bikkhu yang yang duduk bersila dengan memakai topi 5 warna Buddhis, dengan memakai jubah {Jia Sha} berwarna merah.
Konon pada saat marah, hidungnya dapat terlepas, tapi setelah berdoa, batang hidung itu dapat ditemukan kembali dalam lengan jubahnya. Hidung itu lalu ditempelkan kembali pada tempat semula. Karena hal ini, Qing Shui Zu Shi disebut juga 落鼻祖師 Luo Bi Zu Shi, yang berarti Dewa yang Hidungnya Terlepas.
Co Su Kong wafat pada saat bersemedi tanggal 6 bulan 6 Imlek, tahun 1143 M, pada masa pemerintahan Kaisar Wei Zhong dari Dinasti Song tahun ke sembilan.
Kelenteng Qing Shui Zu Shi banyak terdapat di propinsi Fu Jian {Hok Kian}. Di Taiwan & negara Asia lainnya, kelenteng Qing Shui Zu Shi didirikan oleh kelompok imigran dari 廈門 Xia Men { E Meng}. Karena para imigran dari Xia Men ini banyak terdapat pula di Indonesia, maka kelenteng yang memuja Qing Shui Zu Shi juga ada, antara lain : Kelenteng 金德院 Kim Tek Ie, Jakarta; Kelenteng Da Jue Si {Tai Kak Si}, Jl. Gg Lombok, Semarang; & Kelenteng Tanjung Kait, Tangerang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar