Ikuanisme, I Kuan Tao atau Yi Guan Dao (一貫道) adalah aliran bukan agama yang bermula dari Republik Rakyat Cina awal abad ke-20. "I Kuan" berarti persatuan atau kesatuan, sementara Tao berarti jalan, kebenaran atau juga ke-Tuhan-an. Di Indonesia sering diterjemahkan sebagai Jalan Ke-Tuhan-an. Ajaran Ikuanisme menekankan ajaran moral berasal dari Tiongkok, menggabungkan aliran Konfusianisme, Taoisme and Buddha.
Ikuanisme bukan aliran atau kepercayaan Taoisme.
I Kuan Tao di Indonesia dikenal sebagai agama Buddha Maitreya. I Kuan Tao berkembang di Indonesia berasal dari Taiwan sekitar tahun 1950-an. Di Taiwan, I Kuan Tao berdiri sendiri sebagai sebuah agama baru .I Kuan Tao menyatakan bahwa pencipta alam semesta, bumi dan seluruh mahluk hidup adalah Tuhan yang berupa seorang Ibunda yang disebut Lao Mu. Lingkaran hidup bumi dan alam semesta adalah 108 000 tahun, dan kita berada dalam zaman terakhir dimana manusia telah hidup 60 000 tahun. Manusia sebagai anak-anak dari Tuhan (Lao Mu) karena telah terlalu lama di bumi, tersesat dalam hidup duniawi, terjerumus dalam dosa menyebabkan mereka hidup dalam roda reinkarnasi dan tidak bisa kembali ke Surga. Lao Mu sangat merindukan anak-anaknya di bumi ini, dan mengutus 10 Buddha untuk menyelamatkan anak-anaknya di bumi. 7 Buddha pertama telah datang saat bermulanya kebudayaan manusia, dan 3 Buddha terakhir mengemban tugas penyelamatan. Sehingga dibagi 3 zaman: Zaman Pancaran Hijau, Pancaran Merah, dan Pancaran Putih. Buddha Dipankara diutus saat Zaman Pancaran Hijau (sekitar 3000 SM) sampai lahirnya Siddharta Buddha. Zaman Pancaran Merah bermula dengan diutusnya Siddharta Gautama. Zaman Pancaran Putih atau zaman terakhir bermula saat Buddha Maitreya diutus. Menurut Ikuanisme Buddha Maitreya telah datang ke dunia sebagai Guru ke-17 Lu Zhong I.
Sejarah resmi I Kuan Tao membagi perkembangan Tao dalam 3 periode. Periode pertama disebut sebagai 18 Sesepuh Pertama dari Timur, yang bermula dari awal adanya manusia. Sesepuh pertama adalah Fu Shi, tokoh mistis dari Tiongkok, pencipta pa kwa (8 triagram). Kemudian berlanjut ke tokoh mitos dan sejarah: Shen Nong (penemu pertanian), Huang Ti (Kaisar Kuning), diteruskan ke raja-raja Tiongkok, sampai Kong Hu Cu, dan terakhir Lau Ce (Penulis Tao Te Ching). Dikatakan bahwa karena perang saudara di daratan Tiongkok, menyebabkan Lao Ce membawa Tao ke India dan meneruskan ke Siddharta Gautama. Di sini bermula periode ke-2 yang disebut 28 Sesepuh dari Barat, bermula dari Siddharta Gautama, diteruskan ke Mahakassapa, dan menurut aliran Zen sampai terakhir Bodhidharma. Bodhidharma dikatakan membawa Tao kembali ke Tiongkok, dan bermulalah periode ke-3: 18 Sesepuh Terakhir dari Timur. Bermula dari Bodhidharma sampai sesepuh ke-6 Hui Neng (sama seperti aliran Zen). Dari sesepuh ke-7 bermula nama-nama dari sekte atau aliran bawah tanah Tiongkok. Guru ke-9 yang bernama Huang Te Hui 黃德輝 (1624-1690) adalah juga pendiri sekte "Shien Thien Tao" 先天道 (atau Jalan Surga Pertama). Aliran Shien Thien Tao masih ada di Indonesia dalam bentuk kelenteng kelenteng yang dipegang oleh Bhiksuni (Chai Ma). Sehingga disebutlah I Kuan Tao bercabang dari Shien Thien Tao. Dokumen dinasti Ching yang ditemukan belakangan ini menunjukkan bahwa Wang Cue Yi 王覺一, sesepuh ke-15, mendirikan aliran "I Kuan Ciao" (Agama I Kuan) di zaman dinasti Ching (sekitar tahun 1850). Sejarah I Kuan Tao menunjuk ke sesepuh ke-17 Lu Chong I 路中一 sebagai jelmaan Buddha Maitreya, merupakan awal Zaman Pancaran Putih (zaman terakhir) di tahun 1905.
Chang Thien Ran, Bapak I Kuan Tao
I Kuan Tao mulai berkembang pesat saat sesepuh ke-18 Chang Thien Ran 張天然 memegang pemimpin. Sesepuh Chang lahir tahun 1889 pada tanggal Imlek 19 bulan 7, di Ji Ning, propinsi Shan Tong. Sesepuh Chang mengikuti aliran I Kuan Tao sejak tahun 1914. Sesepuh ke-17 Lu Zhong I yang dipercaya adalah jelmaan Buddha Maitreya melihat talenta Sesepuh Chang. Dan setelah meninggalnya sesepuh ke-17 tahun 1925, Sesepuh Chang diangkat menjadi sesepuh ke-18 tahun 1930. Sesepuh Chang dikatakan sebagai jelmaan Ci Kung, Buddha Sinting, atau disebut Buddha Hidup Ci Kung. Sesepuh Chang Thien Ran disebut sebagai Se Cun 師尊 (Bapak Guru Agung). Sesepuh Chang dikatakan atas mandat Lao Mu, menikahi Sesepuh Sun Su Chen 孫素真 yang disebut sebagai jelmaan Bodhisatwa Yek Huei 月慧菩薩 (Dewi Bulan Bijaksana). Sesepuh Sun Su Chen besama Sesepuh Chang Tien Jan menjabat sebagai sesepuh ke-18 I Kuan Tao. Sun dihormati sebagai Se Mu 師母 (Ibu Guru Suci).
I Kuan Tao menyebar pesat dari tahun 1930 sampai 1936. Dari tahun 1937-1947 selama kekuasaan Jepang, I Kuan Tao juga berhasil menarik penganut dari utara, tengah sampai selatan Tiongkok. Sesepuh Chang Tien Ran meninggal tahun 1947 saat komunis mulai berkuasa di Tiongkok.
Dengan meninggalnya Sesepuh Chang, dan berkembangnya komunis di China, I Kuan Tao tidak dalam keadaan yang bersatu. Para muridnya secara tersendiri melarikan diri ke Hong Kong dan Taiwan. Sesepuh Sun Su Cen (Se Mu) mengambil alih kedudukan dan membawa ajaran Ikuanisme ke Hong Kong dan Taiwan. Dari Taiwan I Kuan Tao berkembang pesat dan menyebar ke Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand). Sementara itu, para murid Sesepuh Chang secara individual menyebarkan ajaran I Kuan Tao, sehingga muncul kelompok-kelompok Ikuanisme dengan sesepuh atau pemimpin yang berbeda-beda. Di Taiwan, I Kuan Tao mulai resmi diakui pemerintah sejak tahun 1987.
Ikuanisme bukan aliran atau kepercayaan Taoisme.
I Kuan Tao di Indonesia dikenal sebagai agama Buddha Maitreya. I Kuan Tao berkembang di Indonesia berasal dari Taiwan sekitar tahun 1950-an. Di Taiwan, I Kuan Tao berdiri sendiri sebagai sebuah agama baru .I Kuan Tao menyatakan bahwa pencipta alam semesta, bumi dan seluruh mahluk hidup adalah Tuhan yang berupa seorang Ibunda yang disebut Lao Mu. Lingkaran hidup bumi dan alam semesta adalah 108 000 tahun, dan kita berada dalam zaman terakhir dimana manusia telah hidup 60 000 tahun. Manusia sebagai anak-anak dari Tuhan (Lao Mu) karena telah terlalu lama di bumi, tersesat dalam hidup duniawi, terjerumus dalam dosa menyebabkan mereka hidup dalam roda reinkarnasi dan tidak bisa kembali ke Surga. Lao Mu sangat merindukan anak-anaknya di bumi ini, dan mengutus 10 Buddha untuk menyelamatkan anak-anaknya di bumi. 7 Buddha pertama telah datang saat bermulanya kebudayaan manusia, dan 3 Buddha terakhir mengemban tugas penyelamatan. Sehingga dibagi 3 zaman: Zaman Pancaran Hijau, Pancaran Merah, dan Pancaran Putih. Buddha Dipankara diutus saat Zaman Pancaran Hijau (sekitar 3000 SM) sampai lahirnya Siddharta Buddha. Zaman Pancaran Merah bermula dengan diutusnya Siddharta Gautama. Zaman Pancaran Putih atau zaman terakhir bermula saat Buddha Maitreya diutus. Menurut Ikuanisme Buddha Maitreya telah datang ke dunia sebagai Guru ke-17 Lu Zhong I.
Sejarah resmi I Kuan Tao membagi perkembangan Tao dalam 3 periode. Periode pertama disebut sebagai 18 Sesepuh Pertama dari Timur, yang bermula dari awal adanya manusia. Sesepuh pertama adalah Fu Shi, tokoh mistis dari Tiongkok, pencipta pa kwa (8 triagram). Kemudian berlanjut ke tokoh mitos dan sejarah: Shen Nong (penemu pertanian), Huang Ti (Kaisar Kuning), diteruskan ke raja-raja Tiongkok, sampai Kong Hu Cu, dan terakhir Lau Ce (Penulis Tao Te Ching). Dikatakan bahwa karena perang saudara di daratan Tiongkok, menyebabkan Lao Ce membawa Tao ke India dan meneruskan ke Siddharta Gautama. Di sini bermula periode ke-2 yang disebut 28 Sesepuh dari Barat, bermula dari Siddharta Gautama, diteruskan ke Mahakassapa, dan menurut aliran Zen sampai terakhir Bodhidharma. Bodhidharma dikatakan membawa Tao kembali ke Tiongkok, dan bermulalah periode ke-3: 18 Sesepuh Terakhir dari Timur. Bermula dari Bodhidharma sampai sesepuh ke-6 Hui Neng (sama seperti aliran Zen). Dari sesepuh ke-7 bermula nama-nama dari sekte atau aliran bawah tanah Tiongkok. Guru ke-9 yang bernama Huang Te Hui 黃德輝 (1624-1690) adalah juga pendiri sekte "Shien Thien Tao" 先天道 (atau Jalan Surga Pertama). Aliran Shien Thien Tao masih ada di Indonesia dalam bentuk kelenteng kelenteng yang dipegang oleh Bhiksuni (Chai Ma). Sehingga disebutlah I Kuan Tao bercabang dari Shien Thien Tao. Dokumen dinasti Ching yang ditemukan belakangan ini menunjukkan bahwa Wang Cue Yi 王覺一, sesepuh ke-15, mendirikan aliran "I Kuan Ciao" (Agama I Kuan) di zaman dinasti Ching (sekitar tahun 1850). Sejarah I Kuan Tao menunjuk ke sesepuh ke-17 Lu Chong I 路中一 sebagai jelmaan Buddha Maitreya, merupakan awal Zaman Pancaran Putih (zaman terakhir) di tahun 1905.
Chang Thien Ran, Bapak I Kuan Tao
I Kuan Tao mulai berkembang pesat saat sesepuh ke-18 Chang Thien Ran 張天然 memegang pemimpin. Sesepuh Chang lahir tahun 1889 pada tanggal Imlek 19 bulan 7, di Ji Ning, propinsi Shan Tong. Sesepuh Chang mengikuti aliran I Kuan Tao sejak tahun 1914. Sesepuh ke-17 Lu Zhong I yang dipercaya adalah jelmaan Buddha Maitreya melihat talenta Sesepuh Chang. Dan setelah meninggalnya sesepuh ke-17 tahun 1925, Sesepuh Chang diangkat menjadi sesepuh ke-18 tahun 1930. Sesepuh Chang dikatakan sebagai jelmaan Ci Kung, Buddha Sinting, atau disebut Buddha Hidup Ci Kung. Sesepuh Chang Thien Ran disebut sebagai Se Cun 師尊 (Bapak Guru Agung). Sesepuh Chang dikatakan atas mandat Lao Mu, menikahi Sesepuh Sun Su Chen 孫素真 yang disebut sebagai jelmaan Bodhisatwa Yek Huei 月慧菩薩 (Dewi Bulan Bijaksana). Sesepuh Sun Su Chen besama Sesepuh Chang Tien Jan menjabat sebagai sesepuh ke-18 I Kuan Tao. Sun dihormati sebagai Se Mu 師母 (Ibu Guru Suci).
I Kuan Tao menyebar pesat dari tahun 1930 sampai 1936. Dari tahun 1937-1947 selama kekuasaan Jepang, I Kuan Tao juga berhasil menarik penganut dari utara, tengah sampai selatan Tiongkok. Sesepuh Chang Tien Ran meninggal tahun 1947 saat komunis mulai berkuasa di Tiongkok.
Dengan meninggalnya Sesepuh Chang, dan berkembangnya komunis di China, I Kuan Tao tidak dalam keadaan yang bersatu. Para muridnya secara tersendiri melarikan diri ke Hong Kong dan Taiwan. Sesepuh Sun Su Cen (Se Mu) mengambil alih kedudukan dan membawa ajaran Ikuanisme ke Hong Kong dan Taiwan. Dari Taiwan I Kuan Tao berkembang pesat dan menyebar ke Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand). Sementara itu, para murid Sesepuh Chang secara individual menyebarkan ajaran I Kuan Tao, sehingga muncul kelompok-kelompok Ikuanisme dengan sesepuh atau pemimpin yang berbeda-beda. Di Taiwan, I Kuan Tao mulai resmi diakui pemerintah sejak tahun 1987.
Sesungguhnya pendiri Yi Guan Dao adalah Wang Jue Yi yang mengangkat dirinya sebagai sesepuh ke 15. Dan gurunya Yao Ho Tian sebagai sesepuh ke 14. Yao Ho Tian sendiri adalah seorg tosu aliran Quanzhen dan beliau adalah sesepuh Quanzhen angkatan ke 14.
Dan kalangan Taoisme mengakui Yao Ho Tian sebagai sesepuh. Yi Guan Dao sendiri ada pengaruh dari paham Luo Jiao yang didirikan oleh Luo Meng Hong /Luo Wei Qun yang pada dinasti Qing menjadi Qing Bang [salah satu triad]. Mengenai Wu-Sheng Lao-Mu juga berasal dari Luo Jiao.
YiGuan Dao percaya bahwa sesepuh mereka itu adalah penjelmaan dari Tian Zun , Buddha dan Bodhisatva. Catatan diatas mengenai manifestasi adalah penjelmaan dan kata Buddha serta Tao itu menjelaskan penjelmaan dari aliran mana. Sesepuh Bai dan Yao tidak pernah mengatakan diri mereka adalah penjelmaan dari Nan-Yue Da-Di serta Yao-Ce Jin-Mu.
Dan kalangan Taoisme mengakui Yao Ho Tian sebagai sesepuh. Yi Guan Dao sendiri ada pengaruh dari paham Luo Jiao yang didirikan oleh Luo Meng Hong /Luo Wei Qun yang pada dinasti Qing menjadi Qing Bang [salah satu triad]. Mengenai Wu-Sheng Lao-Mu juga berasal dari Luo Jiao.
YiGuan Dao percaya bahwa sesepuh mereka itu adalah penjelmaan dari Tian Zun , Buddha dan Bodhisatva. Catatan diatas mengenai manifestasi adalah penjelmaan dan kata Buddha serta Tao itu menjelaskan penjelmaan dari aliran mana. Sesepuh Bai dan Yao tidak pernah mengatakan diri mereka adalah penjelmaan dari Nan-Yue Da-Di serta Yao-Ce Jin-Mu.
Urutan sesepuh menurut Yi Guan Dao sebagai berikut :
1. Tatmo [Bodhi Dharma] dan merupakan manifestasi dari [Hu-Cheng Gu-Fo (Buddhism)]
2. Shen Guang [manifestasi : Ran-Deng Gu-Fo (Buddhism)]
3. Sheng Chan [manifestasi :Ling-Bao Tian-Jun (Taoism)]
4. Dao Xin [manifestasi :Tian-Huang Jun-Zhi (Buddhism)]
5. Hung Ren [manifestasi :Ling-Xiao Jin-Tong(Tao)]
6. Hui Neng [manifestasi : Di-Zhang Gu-Fo(Bud)]
7. Ma Dao Yi / Ma Dan Yang [manifestasi :Ma-Ying Jun-Zhi(Buddhism)]
8. Bai Yu Chan [manifestasi : Nan-Yue Da-Di (Tao)]
9. Luo Wei Qun/Luo Meng Hong [manifestasi : Gong-Yuan Zhen-Ren(Tao)]
10. Huang De Hui [manifestasi :Yuan-Shi Tian-Jun(Tao)]
11. Wu Jing Lin/Wu Ce Xiang (Wen-Chang Di-Jun (Tao)
12. Ho Liao Ku [manifestasi : Jiu-Tian Dou-Mu (Tao)]
13. Yuan Tui An / Yuan ZiLian [manifestasi :YuanShi TianZhun(Tao)]
14. Yang Huan Hsu/Yang ShouYi [manifestasi :Nan Hai GuFo(Buddhism)]
15. Xu Huan Wu/ Xu Ji Nan [manifestasi :Mi-Le Gu-Fo(Buddhism)]
16. Yao Ho Tian [manifestasi :Yao-Ce Jin-Mu(Tao)]
17. Wang Jue Yi [manifestasi :Sui-Ling Gu-Fo(Buddhism)]
18. Liu Qing Hsu [manifestasi : Tai-Ji Zhen-Ren(Tao)]
19. Lu Zhong Yi [manifestasi :Mi-Le Zhu-shi(Buddhism)]
20. Zhang Tian Ran(m:Ji-Gong Huo-Fo(Buddhism)]
21. Sun Su Zhen(m:Hui-Guang Pu-sa(Buddhism)]
1. Tatmo [Bodhi Dharma] dan merupakan manifestasi dari [Hu-Cheng Gu-Fo (Buddhism)]
2. Shen Guang [manifestasi : Ran-Deng Gu-Fo (Buddhism)]
3. Sheng Chan [manifestasi :Ling-Bao Tian-Jun (Taoism)]
4. Dao Xin [manifestasi :Tian-Huang Jun-Zhi (Buddhism)]
5. Hung Ren [manifestasi :Ling-Xiao Jin-Tong(Tao)]
6. Hui Neng [manifestasi : Di-Zhang Gu-Fo(Bud)]
7. Ma Dao Yi / Ma Dan Yang [manifestasi :Ma-Ying Jun-Zhi(Buddhism)]
8. Bai Yu Chan [manifestasi : Nan-Yue Da-Di (Tao)]
9. Luo Wei Qun/Luo Meng Hong [manifestasi : Gong-Yuan Zhen-Ren(Tao)]
10. Huang De Hui [manifestasi :Yuan-Shi Tian-Jun(Tao)]
11. Wu Jing Lin/Wu Ce Xiang (Wen-Chang Di-Jun (Tao)
12. Ho Liao Ku [manifestasi : Jiu-Tian Dou-Mu (Tao)]
13. Yuan Tui An / Yuan ZiLian [manifestasi :YuanShi TianZhun(Tao)]
14. Yang Huan Hsu/Yang ShouYi [manifestasi :Nan Hai GuFo(Buddhism)]
15. Xu Huan Wu/ Xu Ji Nan [manifestasi :Mi-Le Gu-Fo(Buddhism)]
16. Yao Ho Tian [manifestasi :Yao-Ce Jin-Mu(Tao)]
17. Wang Jue Yi [manifestasi :Sui-Ling Gu-Fo(Buddhism)]
18. Liu Qing Hsu [manifestasi : Tai-Ji Zhen-Ren(Tao)]
19. Lu Zhong Yi [manifestasi :Mi-Le Zhu-shi(Buddhism)]
20. Zhang Tian Ran(m:Ji-Gong Huo-Fo(Buddhism)]
21. Sun Su Zhen(m:Hui-Guang Pu-sa(Buddhism)]
YiGuan Dao percaya bahwa sesepuh mereka itu adalah penjelmaan dari Tian Zun , Buddha dan Bodhisatva. Catatan diatas mengenai manifestasi adalah penjelmaan dan kata Buddha serta Tao itu menjelaskan penjelmaan dari aliran mana. Sesepuh Bai dan Yao tidak pernah mengatakan diri mereka adalah penjelmaan dari Nan-Yue Da-Di serta Yao-Ce Jin-Mu.
SEKILAS SEJARAH WANG JUE YI.
Wang Jue Yi lahir pada tahun 1821 di propinsi Shandong kota Qingzhou. Nama aslinya adalah Wang Xue Meng alias Wang Xi Xue. Jue Yi adalah nama Taoistnya, selain itu ia sering disebut Bei-Hai Lao-Ren. Mata pencahariannya adalah meramal. Ia berkelana didaerah Huabei,Huazhong , Huadong bahkan di Sechuan juga ada jejak keberadaanya.
Pada usia 27 tahun, ia mengangkat sesepuh Yao Ho Tian menjadi gurunya. Kemudian di kota Qingzhou ia mendirikan Dong Zhen Tang. Pada tahun 1877 ia membuat suatu pernyataan bahwa Wu-Sheng Lao-Mu datang ke Dong Zhen Tang dan menyatakan bahwa dirinya sebagai sesepuh/ketua ke 15. Yang mana hal ini mendapat tentangan dari Taoisme. Kemudian ia menyebarkan pahamnya ke daerah Jiangsu, Anhui ,Hunan , Beijing , Hubei , Guangxi , Guangdong. Pada tahun 1882 ia beranggapan bahwa pemberontakan bisa dimulai. Tapi ia gagal dan pada tahun 1884 ia meninggal. Kemudian Liu Qing Hsu [Liu Zi Gang] menggantikan kedudukannya sebagai Zhangmen [ketua]. Dan digantikan lagi oleh Lu Zhong Yi. Pada masa kepemimpinan mereka berdua , Yi Guan Dao tidak berkembang pesat.
Pada tahun 1930 , seorang mantan tosu bernama Zhang Guang Bi [nama Taoistnya adalah Tian Ran] menjadi pemimpin, dan dibawah kepemimpinannya Yi Guan Dao berkembang pesat. Terutama pada masa perang melawan Jepang. Pada tahun 1949, ketika komunis berkuasa , Yi Guan Dao dihantam habis sehingga bisa dikatakan lenyap di Republik Rakyat Tiongkok. Aliran tersebut dibagi 18 zhu [organisasi/unit] tapi sekarang cuma tersisa lima zhu.
Aliran Maitreya Indonesia kalau tidak salah ingat adalah Bao Guang Zhu sedangkan yang Tian Dao itu adalah
FaYi Zhu. 5 Zhu itu sebagai berikut : Ji Yi Zu, Fa Yi Zu , Bao Guang Zu,Wen Hua Zu ,Zheng Yi Zu. Walau demikian mereka satu sumber dan sama2 TianDao atau YiGuan Dao. Perkembangan YiGuan Dao amat pesat di Taiwan sehingga pemerintahan Guo Min Dang pada tahun 1953 melarang ajaran Yi Guan Dao , baru pada tahun 1987 diakui pemerintah.
Kitab2 utama Yi Guan Dao adalah Yi Guan Tan Yuan Tu Suo, San Yi Tan Yuan, Li Jiao Ho Jue, Tu Ming Fan Ke, Zi Yue Jie ,Yi Guan Can Dao Yao Yuan dll.
SEKILAS SEJARAH WANG JUE YI.
Wang Jue Yi lahir pada tahun 1821 di propinsi Shandong kota Qingzhou. Nama aslinya adalah Wang Xue Meng alias Wang Xi Xue. Jue Yi adalah nama Taoistnya, selain itu ia sering disebut Bei-Hai Lao-Ren. Mata pencahariannya adalah meramal. Ia berkelana didaerah Huabei,Huazhong , Huadong bahkan di Sechuan juga ada jejak keberadaanya.
Pada usia 27 tahun, ia mengangkat sesepuh Yao Ho Tian menjadi gurunya. Kemudian di kota Qingzhou ia mendirikan Dong Zhen Tang. Pada tahun 1877 ia membuat suatu pernyataan bahwa Wu-Sheng Lao-Mu datang ke Dong Zhen Tang dan menyatakan bahwa dirinya sebagai sesepuh/ketua ke 15. Yang mana hal ini mendapat tentangan dari Taoisme. Kemudian ia menyebarkan pahamnya ke daerah Jiangsu, Anhui ,Hunan , Beijing , Hubei , Guangxi , Guangdong. Pada tahun 1882 ia beranggapan bahwa pemberontakan bisa dimulai. Tapi ia gagal dan pada tahun 1884 ia meninggal. Kemudian Liu Qing Hsu [Liu Zi Gang] menggantikan kedudukannya sebagai Zhangmen [ketua]. Dan digantikan lagi oleh Lu Zhong Yi. Pada masa kepemimpinan mereka berdua , Yi Guan Dao tidak berkembang pesat.
Pada tahun 1930 , seorang mantan tosu bernama Zhang Guang Bi [nama Taoistnya adalah Tian Ran] menjadi pemimpin, dan dibawah kepemimpinannya Yi Guan Dao berkembang pesat. Terutama pada masa perang melawan Jepang. Pada tahun 1949, ketika komunis berkuasa , Yi Guan Dao dihantam habis sehingga bisa dikatakan lenyap di Republik Rakyat Tiongkok. Aliran tersebut dibagi 18 zhu [organisasi/unit] tapi sekarang cuma tersisa lima zhu.
Aliran Maitreya Indonesia kalau tidak salah ingat adalah Bao Guang Zhu sedangkan yang Tian Dao itu adalah
FaYi Zhu. 5 Zhu itu sebagai berikut : Ji Yi Zu, Fa Yi Zu , Bao Guang Zu,Wen Hua Zu ,Zheng Yi Zu. Walau demikian mereka satu sumber dan sama2 TianDao atau YiGuan Dao. Perkembangan YiGuan Dao amat pesat di Taiwan sehingga pemerintahan Guo Min Dang pada tahun 1953 melarang ajaran Yi Guan Dao , baru pada tahun 1987 diakui pemerintah.
Kitab2 utama Yi Guan Dao adalah Yi Guan Tan Yuan Tu Suo, San Yi Tan Yuan, Li Jiao Ho Jue, Tu Ming Fan Ke, Zi Yue Jie ,Yi Guan Can Dao Yao Yuan dll.
Pada masa kepemimpinan Wang Jue Yi , tingkatan dalam ajaran adalah sebagai berikut : Yi Phin Zhong Sheng , Erl Ping Tian En, San Ping Zheng En , shi ping Yin en , wu ping bao en, liu ping ding xing , qi ping se guo , ba ping se di , jiu ping lien tai. Mengikuti hirarki pejabat pemerintahan Manchu. Kemudian pada masa kepemimpinan Zhang Tian Ran diubah lagi sebagai berikut: Shi Zun, Shi mu , dao zhang , dian chuan shi , tan zhu, qian ren , san cai , yin bao shi , dao qing.
Wu Sheng Lao Mu [Ming-Ming Shang-Di Wu-Liang Qing-Hsu Zi-Zun Zi-Sheng San-Jie Se-Fang Wan-Ling Zhen-Zai] dan Maitreya adalah fokus pemujaan mereka. Tulisan "Mu" pada Wu Sheng Lao Mu itu diubah dari tulisan "mu" biasa menjadi memiliki makna yaitu Wuji dan Taiji.
Selain membicarakan persamaan 3 ajaran (Buddhism , Taoism dan Confuciusm) , Wang JueYi (Yi GuanDao)
menitik beratkan pada teknik membina diri (xiu lian nei dan). Hal ini tidaklah aneh mengingat dirinya adalah ex murid QuanZhen. Teknik membina diri itu dalam kitab YiGuan Dao disebut JiuJie ShenGong.
Ada pendapat bahwa Wang Jue Yi sebagai kepala Yi He Tuan [kaum boxer]. Namun pendapat itu tidaklah cocok , karena pada tahun 1884 ia meninggal dunia. Yi He Tuan memang banyak orang-orang Yi Guan Dao yang menjadi anggotanya dan akhirnya banyak vihara [para bhiksu] , daoguan [para tosu] , kelenteng bergabung melawan dominasi barat.
Zhao Duo Shan selain sebagai murid Yi Guan Dao , ia juga merupakan ketua perguruan dari Tinju Bunga Mei.
Masalahnya itu bermula dari kemarahan yang memuncak kepada orang-orang Barat. Pada masa itu agama Kristen dan Katolik disebut agama "menang perkara" , maksudnya adalah jika penganut Kristiani berperkara pasti menang dipengadilan. Selain itu hampir rata2 perjanjian2 tidak adil memasukkan masalah missionaris / kristenisasi. Brosur2 Fu Qing Mie Yang [basmi barat dukung Qing] menggambarkan para tosu , dewa-dewa dan para bhiksu bekerja sama membasmi "kambing" [yang].
Wu Sheng Lao Mu [Ming-Ming Shang-Di Wu-Liang Qing-Hsu Zi-Zun Zi-Sheng San-Jie Se-Fang Wan-Ling Zhen-Zai] dan Maitreya adalah fokus pemujaan mereka. Tulisan "Mu" pada Wu Sheng Lao Mu itu diubah dari tulisan "mu" biasa menjadi memiliki makna yaitu Wuji dan Taiji.
Selain membicarakan persamaan 3 ajaran (Buddhism , Taoism dan Confuciusm) , Wang JueYi (Yi GuanDao)
menitik beratkan pada teknik membina diri (xiu lian nei dan). Hal ini tidaklah aneh mengingat dirinya adalah ex murid QuanZhen. Teknik membina diri itu dalam kitab YiGuan Dao disebut JiuJie ShenGong.
Ada pendapat bahwa Wang Jue Yi sebagai kepala Yi He Tuan [kaum boxer]. Namun pendapat itu tidaklah cocok , karena pada tahun 1884 ia meninggal dunia. Yi He Tuan memang banyak orang-orang Yi Guan Dao yang menjadi anggotanya dan akhirnya banyak vihara [para bhiksu] , daoguan [para tosu] , kelenteng bergabung melawan dominasi barat.
Zhao Duo Shan selain sebagai murid Yi Guan Dao , ia juga merupakan ketua perguruan dari Tinju Bunga Mei.
Masalahnya itu bermula dari kemarahan yang memuncak kepada orang-orang Barat. Pada masa itu agama Kristen dan Katolik disebut agama "menang perkara" , maksudnya adalah jika penganut Kristiani berperkara pasti menang dipengadilan. Selain itu hampir rata2 perjanjian2 tidak adil memasukkan masalah missionaris / kristenisasi. Brosur2 Fu Qing Mie Yang [basmi barat dukung Qing] menggambarkan para tosu , dewa-dewa dan para bhiksu bekerja sama membasmi "kambing" [yang].
Tiga pusaka Yi Guan Dao adalah Guan , Ying dan Jie.
1. Xuan Guan merupakan titik jalan darah YingTang , juga salah satu Qiao semangat/spirit. [note:Terkadang sering digunakan oleh aliran2 berbau mistik utk mengikat atau mengunci semangat pengikutnya, yang ini jgn ditulis kedalam buku, hanya mereka yg berbakat dalam membina diri/qigong diberitahu secara jelas apa itu Xuan Guan Qiao oleh orang-orang Tian Dao]
2. Ying (mudra)/Ho Tong Ying. Dimana dikatakan bahwa mudra penghormatan itu hanya boleh di vihara mereka,jika disembarangan kelenteng atau vihara memberikan penghormatan dengan mudra itu , dewa2 disana tidak sanggup menerima penghormatan itu bahkan bisa membuat dewa2 itu merasa berdosa. Sebenarnya merupakan pengubahan dari cara penghormatan Taoist yang sering disebut BaoQuan atau ZiWu Jie. Dan merupakan satu mudra bagi praktisi pemula meditasi Taoism.
3. Jie /khou jie (kata2 rahasia). Kata2 rahasia aliran TianDao adalah 5 yaitu "Wu Tai Fo Mi Le". Dan setahu saya lima kata rahasia itu tidak membuat yang membaca menjadi Buddha tapi bisa menghindari dari 99 malapetaka.
maaf bukannya ada larangan tidak boleh mencantumkan kata suci dimanapun itu.
BalasHapusI Kuan Tao ajaran yang menyesatkan. Semoga para dien tjuan se, siang se, dan cu, taojin bertobat dan kembali ke agamanya masing-masing.
BalasHapussetuju dengan Edi Purwanto, kata suci tidak boleh dicantumkan...
BalasHapusdan untuk Anonim, fitnah itu dosanya berat... semoga anda bertobat
Janganlah menilai sesuatu dari kulitnya tetapi kupaslah isi maka kamu akan mengerti
BalasHapusKEMBALI LAGI KE KEPERCAYAAN MASING2 , SEKALIPUN MANUSIA TERSEBUT MENYEMBAH POHON ATAUPUN BATU, NAMUN MANUSIA TERSEBUT TIDAK PERNAH MEMBAWA PENGARUH BURUK PADA ORANG LAIN, MENURUT SAYA PRIBADI ITU SAH2 SAJA, MOHON UNTUK SALING MENGHORMATI KEPERCAYAAN MASING2, KITA PARA PENGANUT I GUAN DAO, SANGAT MENJUNJUNG TINGGI NILAI KETUHANAN, DAN KAMI JUGA SANGAT MENGHORMATI BUDDHA JUNJUNGAN KITA BUDDHA SAKYAMUNI, WE DO BELIEVE IT THOUGHHH... JADI UNTUK ANDA SIAPAPUN YANG MEMBUAT ARTIKEL INI, KAMI TAHU KAMU MENCINTAI AGAMA BUDDHA, TAPI DENGAN CARA ANDA SEPERTI INI, ANDA TIDAK LAIN MENODAKAN AJARAN AGAMA ANDA SENDIRI,BAHKAN KALAUPUN BUDDHA MASIH ADA, SUNGGUH TERCORENG NAMA BAIKNYA MEMILIKI PENGIKUT SEPERTI ANDA, KARENA BUDDHA SENDIRI TIDAK MENEBAR KEBENCIAN, NAMUN DENGAN WELAS ASIH BELIAU, BANYAK PENGIKUT YANG SANGAT TERSENTUH ATAS AJARANNYA, SAYA TEKANKAN SEKALI LAGI, WE DO BELIEVE IN BUDDHA , BUT THE WAY WE DO THE PRAYER IT'S DIFFERENT, YAH WALAUPUN KAMI PARA PENGIKUT YI GUAN DAO MEMILIKI PANDANGAN YANG BERBEDA, NAMUN KITA TETAP BERFOKUS UNTUK MEMBINA UMAT DENGAN AJARAN YANG BAIK, PENGARUH YANG POSITIF, JADI MOHON UNTUK TIDAK MELANJUTKAN UNTUK MENGUMBAR KEBENCIAN ANTAR ALIRAN YANG MASIH DALAM KORIDOR KEBAIKAN...
BalasHapus