BUDDHA ADALAH GURU SPIRITUAL YANG MEMILIKI SEJARAH OTENTIK
Banyak pemimpin spiritual, penemu, penyelamat serta dewa-dewa yang belum tentu adalah orang-orang bersejarah. Tak ada bukti-bukti sejarah yang dapat diterima untuk membuktikan bahwa mereka benar-benar pernah ada. Akan tetapi, terdapat banyak sekali bukti yang mendukung fakta bahwa Buddha adalah seorang yang terkemuka dalam sejarah, dan bahwa beliau benar-benar pernah hidup di dunia ini.
Seluruh dunia sekarang ini telah mengakui fakta bahwa Beliau adalah seorang tokoh bersejarah. Garis keturunan Beliau (Sakya), marga (Gotama), nama Beliau (Siddharta) semua tercatat dalam naskah India kuno. Keseluruhan naskah terdapat dalam buku-buku Theravada dan Mahayana. Tempat kelahiran beliau, tempat di mana Beliau pertama kali memberikan khotbah, tempat Beliau mencapai nibbana, masih dapat ditemui. Raja Asoka mengunjungi banyak tempat tersebut dengan berjalan kaki. Ia mendirikan bangunan-bangunan batu di tempat-tempat tersebut. Kota-kota, desa-desa, batu-batuan, sungai yang dimaksud dalam khotbah dan percakapan Beliau, tetap masih ada sampai dengan sekarang. orang-orang yang beliau temui, raja Bimbisara, raja Asoka, raja Ajatasatta, dan raja-raja Licchavi, juga merupakan tokoh-tokah bersejarah.
Raja Asoka yang mengunjungi Lumbini, tempat di mana Pangeran Siddharta lahir, mendirikan pilar batu di sana untuk menandakan bahwa tempat tersebut sakral. Pada pilar tersebut tertulis sebagai berikut:
"Devanam piyena piyadasina lajina visati vasahi sitena atana agaca mahiyite hida Budhe jate sakya muniti sila vigada hiva kala pita, sila thabheva use papite hida bhagavam jateti Linmini game ukhalike kate ata bhagiyeva." (Raja Devanampriya Priyadarshi mengunjungi tempat ini pada tahun ke 20 sejak penobatannya, dan memberikan sujud di sini sebagaimana tempat ini adalah tempat kelahiran Buddha Sakyamuni. Dinding batu pun didirikan. Beliau membangun pilar batu. Desa Lumbini dibebaskan dari pajak. Dari pendapatannya juga didanakan untuk desa.)" (Pilar batu lumbini)
Di beberapa prasasti yang dibangun oleh raja Asoka disebutkan nama Buddha. Di berbagai tempat di mana Buddha pernah menetap dijelaskan "Savatthiyam Viharati Jetavane" (di hutan jeta di Savatthi); "Sakkesu Viharati Kapilavatthusmin (di Kapilavatthu); "Vesaliyam Viharati Mahavane" (di Vesali di hutan besar); "Rajagaha; "Kosambiyam Viharati Ghositarame" (di Ghositarana di Kosambi) ; "Rajagahe Viharati Mora Nivape" (di Mora Nivape di Rajagaha); "Saketa Viharati Kalakarame" (di Kalakarama di Saketa); "Rajagahe Viharati Gijjhakute Pabbate" (di batu Gijjhakuta di Rajagaha); "Rajagahe Viharati Veluvana Kalandaka Nivape" (di Veluvana, Kalandaka Nivapa, di Rajagaha); "Anthara ca Ukkuttham anthara ca setavyam" (berjalan diantara kota-kota Ukkuttha dan Setvya); "Bhaggesu Viharati Sumsumaragire" (di Bhagga di Sumsumaragira); "Koliyesu Viharati Sajjanelam" (di Sajjanela di tanah Koliya); "Kusinarayam Viharati Mallanam Salavana" (di hutan Sala di Mallas di Kusinara)
"Savatthiyanm Viharati Pubbarame" (di Pubbarama di Savatthi); "Bhagavanalike Viharati Niculavane (di Niculavane di Bhagava Nalike); "Baranasiya Viharati Gijjhakavasathe (di Gijjhakavasatha); "Kimbilayum Viharati Isipatane Migadaye" (di Kimbila di Isipatana); "Alaviyam Viharati aggalave Cetiye" (di Vihara Aggalava di Alaviya); "Campayam Viharati Pokkharani Tire" (di Campa dekat kolam); "Magadhesu Viharati Manimalake" (di manimalaka di Magadhe).
Semua tempat ini ditemukan di India Utara bahkan hingga sekarang. Beberapa sungai yang dimaksudkan Buddha, seperti Gangga, Yamuna, Aciravati, dan Godhavari, masih tetap mengalir. Gunung-gunung yang dikisahkan, misalnya Himalaya dan Gijjhakuta tetap berdiri. Brahmana-brahmana, juga masih ada di India pada zaman ini. Acara-acara ritual dan persembahan yang ditunjukkan oleh Buddha sebagai hal yang sia-sia masih tetap dipraktikkan juga.
Perpecahan kasta yang marak terjadi pada zaman itu tumbuh dengan subur juga di zaman sekarang ini. Daerah-daerah yang pernah Beliau lewati masih tetap ada. Buddha menunjukkan empat tempat yang harus dikunjungi oleh umat awam, mereka harus melihat keempat tempat tersebut.
Empat tempat tersebut adalah tempat kelahiran Buddha, tempat Buddha mencapai pencerahan, tempat di mana Buddha menyampaikan Dhamacakkapavattana Sutta, dan tempat Buddha parinibbana. Masing-masing tempat tersebut adalah Lumbini, Buddha Gaya, Isipatana, dan Kusinara (Catarrimani Ananda Saddhassa Kulaputassa dassaniyani samvejanithanani. Katamani Cattari: idaha tathagatena anuttarang Dhammacakkam Pavattitanti; idha tathagato anupadisesaya Nibbana dhatuya parinibbuto¯ti) (Mahaparinibbana Sutta)
Ribuan umat mengunjungi empat tempat suci yang disampaikan oleh Buddha. Melihat langsung tempat-tempat tersebut akan membuat mereka tergerak. Tempat-tempat indah yang disampaikan oleh Buddha kepada Ananda, juga masih dapat dilihat. (Ramaniya Sattamba Cetiyam, Ramaniya Bahuputta Cetiyam, Ramaniya Ananda Sarananda Cetiyam, Ramaniya Capala Cetiyam). (Mahaparinibbana Sutta)
Tempat-tempat yang disampaikan oleh Buddha sebagai tempat yang benar-benar menyenangkan adalah Vesali, Udena, Cetiya, Gotamaka Cetiya, Sattamba Cetiya, Capala Cetiya. Pada saat Buddha menjelang hari-hari terakhirNya Ananda bertanya kepada Beliau sebagai berikut:
"Guru tempat ini adalah pinggiran kota kecil. Janganlah meninggal di kota kecil seperti ini. Di India banyak kota besar seperti Campa, Rajagaha, Savatthi, Saketa, Kosambi dan Banarasi. Meninggal di salah satu kota tersebut". (Mahaparinibbana Sutta)
Sebagaimana yang telah ditunjukkan oleh Sang Buddha, 16 kerajaan besar di India, selama zaman Buddha, Anga, Magadha, Kasi, Kosala, Vajji, Malla, Ceti, Vanga, Kuru, Pancala, Maccha, Surasena, Assaka, Avanti, Gandhara dan Kamboja.
Tanah hitam yang terbakar saat tubuh Buddha dikremasikan dapat dilihat sampai sekarang. Pohon Bodhi di mana Buddha mencapai pencerahan masih terdapat juga hingga saat ini. Pohon muda dari pohon Bodhi telah tumbuh di Anuradhapura, Sri Lanka. Dua kotak berisi relik Y.M. Sariputta dan Y.M. Mogallana, dua pengikut utama Buddha yang dikembalikan ke India dari museum Albert dan Victoria di Inggris dan disimpan di Sanchi Stupa.
Dua kata "Saruputtasa" dan "Mugalanasa" diukir di atas kotak. Relik gigi yang disimpan di Vihara relik gigi di Kandy, Sri Lanka. Khotbah-khotbah Buddha di dalam Tipitaka dilindungi di negara-negara Buddhis. Garis kebhikkhuan masih berkembang dan terdapat puluhan ribu bhikkhu di negara-negara Buddhis.
Raja Kaniskha pada abad pertama membuat koin gambar Buddha di atasnya. Dua bhikkhu peziarah dari China Fa-Hien dan Huen-Tsiang, mengunjungi semua tempat-tempat Buddhis yang penting pada abad ke 5 dan ke 7 Masehi. Di sejumlah negara-negara di Asia, di mana Buddhisme berkembang, gambar Buddha ditemukan tidak hanya ribuan tetapi ratusan ribu. Oleh karena itu, Buddha merupakan tokoh besar dalam sejarah yang membuat sejarah. Buddha mengisi tempat yang paling penting diantara tokoh-tokoh besar yang mewarnai sejarah manusia dan sejarah dunia.
The pool in which the abution of Prince Siddhatta was performed
Asoka Pillar marks the exact spot where Prince Sidhartta was born
Kapilavastu, the Kingdom where Prince Siddhatta grew up.(15km from Lumbini)
The Ruins Palace of Kapilavastu
The Ruins of Piprahwa Stupa, Kapilavastu
Banyak pemimpin spiritual, penemu, penyelamat serta dewa-dewa yang belum tentu adalah orang-orang bersejarah. Tak ada bukti-bukti sejarah yang dapat diterima untuk membuktikan bahwa mereka benar-benar pernah ada. Akan tetapi, terdapat banyak sekali bukti yang mendukung fakta bahwa Buddha adalah seorang yang terkemuka dalam sejarah, dan bahwa beliau benar-benar pernah hidup di dunia ini.
Seluruh dunia sekarang ini telah mengakui fakta bahwa Beliau adalah seorang tokoh bersejarah. Garis keturunan Beliau (Sakya), marga (Gotama), nama Beliau (Siddharta) semua tercatat dalam naskah India kuno. Keseluruhan naskah terdapat dalam buku-buku Theravada dan Mahayana. Tempat kelahiran beliau, tempat di mana Beliau pertama kali memberikan khotbah, tempat Beliau mencapai nibbana, masih dapat ditemui. Raja Asoka mengunjungi banyak tempat tersebut dengan berjalan kaki. Ia mendirikan bangunan-bangunan batu di tempat-tempat tersebut. Kota-kota, desa-desa, batu-batuan, sungai yang dimaksud dalam khotbah dan percakapan Beliau, tetap masih ada sampai dengan sekarang. orang-orang yang beliau temui, raja Bimbisara, raja Asoka, raja Ajatasatta, dan raja-raja Licchavi, juga merupakan tokoh-tokah bersejarah.
Raja Asoka yang mengunjungi Lumbini, tempat di mana Pangeran Siddharta lahir, mendirikan pilar batu di sana untuk menandakan bahwa tempat tersebut sakral. Pada pilar tersebut tertulis sebagai berikut:
"Devanam piyena piyadasina lajina visati vasahi sitena atana agaca mahiyite hida Budhe jate sakya muniti sila vigada hiva kala pita, sila thabheva use papite hida bhagavam jateti Linmini game ukhalike kate ata bhagiyeva." (Raja Devanampriya Priyadarshi mengunjungi tempat ini pada tahun ke 20 sejak penobatannya, dan memberikan sujud di sini sebagaimana tempat ini adalah tempat kelahiran Buddha Sakyamuni. Dinding batu pun didirikan. Beliau membangun pilar batu. Desa Lumbini dibebaskan dari pajak. Dari pendapatannya juga didanakan untuk desa.)" (Pilar batu lumbini)
Di beberapa prasasti yang dibangun oleh raja Asoka disebutkan nama Buddha. Di berbagai tempat di mana Buddha pernah menetap dijelaskan "Savatthiyam Viharati Jetavane" (di hutan jeta di Savatthi); "Sakkesu Viharati Kapilavatthusmin (di Kapilavatthu); "Vesaliyam Viharati Mahavane" (di Vesali di hutan besar); "Rajagaha; "Kosambiyam Viharati Ghositarame" (di Ghositarana di Kosambi) ; "Rajagahe Viharati Mora Nivape" (di Mora Nivape di Rajagaha); "Saketa Viharati Kalakarame" (di Kalakarama di Saketa); "Rajagahe Viharati Gijjhakute Pabbate" (di batu Gijjhakuta di Rajagaha); "Rajagahe Viharati Veluvana Kalandaka Nivape" (di Veluvana, Kalandaka Nivapa, di Rajagaha); "Anthara ca Ukkuttham anthara ca setavyam" (berjalan diantara kota-kota Ukkuttha dan Setvya); "Bhaggesu Viharati Sumsumaragire" (di Bhagga di Sumsumaragira); "Koliyesu Viharati Sajjanelam" (di Sajjanela di tanah Koliya); "Kusinarayam Viharati Mallanam Salavana" (di hutan Sala di Mallas di Kusinara)
"Savatthiyanm Viharati Pubbarame" (di Pubbarama di Savatthi); "Bhagavanalike Viharati Niculavane (di Niculavane di Bhagava Nalike); "Baranasiya Viharati Gijjhakavasathe (di Gijjhakavasatha); "Kimbilayum Viharati Isipatane Migadaye" (di Kimbila di Isipatana); "Alaviyam Viharati aggalave Cetiye" (di Vihara Aggalava di Alaviya); "Campayam Viharati Pokkharani Tire" (di Campa dekat kolam); "Magadhesu Viharati Manimalake" (di manimalaka di Magadhe).
Semua tempat ini ditemukan di India Utara bahkan hingga sekarang. Beberapa sungai yang dimaksudkan Buddha, seperti Gangga, Yamuna, Aciravati, dan Godhavari, masih tetap mengalir. Gunung-gunung yang dikisahkan, misalnya Himalaya dan Gijjhakuta tetap berdiri. Brahmana-brahmana, juga masih ada di India pada zaman ini. Acara-acara ritual dan persembahan yang ditunjukkan oleh Buddha sebagai hal yang sia-sia masih tetap dipraktikkan juga.
Perpecahan kasta yang marak terjadi pada zaman itu tumbuh dengan subur juga di zaman sekarang ini. Daerah-daerah yang pernah Beliau lewati masih tetap ada. Buddha menunjukkan empat tempat yang harus dikunjungi oleh umat awam, mereka harus melihat keempat tempat tersebut.
Empat tempat tersebut adalah tempat kelahiran Buddha, tempat Buddha mencapai pencerahan, tempat di mana Buddha menyampaikan Dhamacakkapavattana Sutta, dan tempat Buddha parinibbana. Masing-masing tempat tersebut adalah Lumbini, Buddha Gaya, Isipatana, dan Kusinara (Catarrimani Ananda Saddhassa Kulaputassa dassaniyani samvejanithanani. Katamani Cattari: idaha tathagatena anuttarang Dhammacakkam Pavattitanti; idha tathagato anupadisesaya Nibbana dhatuya parinibbuto¯ti) (Mahaparinibbana Sutta)
Ribuan umat mengunjungi empat tempat suci yang disampaikan oleh Buddha. Melihat langsung tempat-tempat tersebut akan membuat mereka tergerak. Tempat-tempat indah yang disampaikan oleh Buddha kepada Ananda, juga masih dapat dilihat. (Ramaniya Sattamba Cetiyam, Ramaniya Bahuputta Cetiyam, Ramaniya Ananda Sarananda Cetiyam, Ramaniya Capala Cetiyam). (Mahaparinibbana Sutta)
Tempat-tempat yang disampaikan oleh Buddha sebagai tempat yang benar-benar menyenangkan adalah Vesali, Udena, Cetiya, Gotamaka Cetiya, Sattamba Cetiya, Capala Cetiya. Pada saat Buddha menjelang hari-hari terakhirNya Ananda bertanya kepada Beliau sebagai berikut:
"Guru tempat ini adalah pinggiran kota kecil. Janganlah meninggal di kota kecil seperti ini. Di India banyak kota besar seperti Campa, Rajagaha, Savatthi, Saketa, Kosambi dan Banarasi. Meninggal di salah satu kota tersebut". (Mahaparinibbana Sutta)
Sebagaimana yang telah ditunjukkan oleh Sang Buddha, 16 kerajaan besar di India, selama zaman Buddha, Anga, Magadha, Kasi, Kosala, Vajji, Malla, Ceti, Vanga, Kuru, Pancala, Maccha, Surasena, Assaka, Avanti, Gandhara dan Kamboja.
Tanah hitam yang terbakar saat tubuh Buddha dikremasikan dapat dilihat sampai sekarang. Pohon Bodhi di mana Buddha mencapai pencerahan masih terdapat juga hingga saat ini. Pohon muda dari pohon Bodhi telah tumbuh di Anuradhapura, Sri Lanka. Dua kotak berisi relik Y.M. Sariputta dan Y.M. Mogallana, dua pengikut utama Buddha yang dikembalikan ke India dari museum Albert dan Victoria di Inggris dan disimpan di Sanchi Stupa.
Dua kata "Saruputtasa" dan "Mugalanasa" diukir di atas kotak. Relik gigi yang disimpan di Vihara relik gigi di Kandy, Sri Lanka. Khotbah-khotbah Buddha di dalam Tipitaka dilindungi di negara-negara Buddhis. Garis kebhikkhuan masih berkembang dan terdapat puluhan ribu bhikkhu di negara-negara Buddhis.
Raja Kaniskha pada abad pertama membuat koin gambar Buddha di atasnya. Dua bhikkhu peziarah dari China Fa-Hien dan Huen-Tsiang, mengunjungi semua tempat-tempat Buddhis yang penting pada abad ke 5 dan ke 7 Masehi. Di sejumlah negara-negara di Asia, di mana Buddhisme berkembang, gambar Buddha ditemukan tidak hanya ribuan tetapi ratusan ribu. Oleh karena itu, Buddha merupakan tokoh besar dalam sejarah yang membuat sejarah. Buddha mengisi tempat yang paling penting diantara tokoh-tokoh besar yang mewarnai sejarah manusia dan sejarah dunia.
Taman Lumbini
The pool in which the abution of Prince Siddhatta was performed
Asoka Pillar marks the exact spot where Prince Sidhartta was born
Kapilavastu, the Kingdom where Prince Siddhatta grew up.(15km from Lumbini)
The Ruins Palace of Kapilavastu
The Ruins of Piprahwa Stupa, Kapilavastu
Taman Lumbini (Nepal)
Reruntuhan Kapilavastu (Nepal)
Mahabodhi Temple (Bodh Gaya, India)
Pohon Sri Maha Bodhi
Taman Rusa, Varanasi (Benares, India)
Kusinara (sekarang Kushinagar, India)
Laying Buddha (Kusinara, India)
Buddha's Cremation Site, tempat dimana jasad Sang Buddha Gautama di kremasi
Source : Wikipedia, Google Earth dan Panoramio
http://theampela.blogspot.com/
Reruntuhan Kapilavastu (Nepal)
Mahabodhi Temple (Bodh Gaya, India)
Pohon Sri Maha Bodhi
Taman Rusa, Varanasi (Benares, India)
Kusinara (sekarang Kushinagar, India)
Laying Buddha (Kusinara, India)
Buddha's Cremation Site, tempat dimana jasad Sang Buddha Gautama di kremasi
Source : Wikipedia, Google Earth dan Panoramio
http://theampela.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar