Pages - Menu

Pages

Jumat, 19 Oktober 2012

Silsilah Karma Kagyu



Buddha Parinirvana

Rabu ini 24 okt 2012 saya akan Belajar dari Sangter Tulku Rinpoche. adalah Ripoche dari tradisi Kagyud.berikut profilnya :

 Sangter Tulku Rinpoche

Sangter Tulku Rinpoche adalah inkarnasi ke-8 dari seorang ‘Terton’ terkenal, Dorje Lingpa. Beliau lahir di Sikkim pada 1977. Pada masa mudanya, beliau dikenali sebagai inkarnasi seorang praktisi agung, kepala biara Dorling Gompa (‘Dorling’ merupakan singkatan dari Dorje Lingpa), sebuah biara kecil tradisi Nyingmapa di Sikkim. Rinpoche telah belajar secara intensif di bawah bimbingan guru-guru teragung masa kini dari tradisi Nyingma. Selama 8 tahun beliau belajar di Nyingmapa Shedra di Sikkim dan selama lebih dari 2 tahun beliau secara khusus berlatih logika dan debat di Shedra besar Penor Rinpoche di India Selatan.

Ketika beliau kira-kira berusia dua puluh tahun, guru beliau, Chatral Rinpoche, menyatakan bahwa Sangter Tulku akan membawa manfaat yang lebih besar kepada semua makhluk jika beliau membaktikan kehidupan kali ini pada praktik-praktik tradisi Kagyu dan menjadi siswa Yang Terhormat Tenga Rinpoche. Selama 10 tahun kemudian Sangter Tulku berdiam di biara Benchen di Kathmandu, mempelajari ajaran-ajaran Kagyu secara intensif.
Setelah menerima berbagai abhiseka dan transmisi-transmisi lisan yang diperlukan dari Yang Unggul Sangye Nyenpa Rinpoche dan Tenga Rinpoche, beliau dengan gemilang merampungkan pertapaan tertutup selama tiga tahun tujuh bulan di Parping, sebuah pusat pelatihan meditasi biara Benchen. Yang Terhormat Tenga Rinpoche merekomendasikan Sangter Tulku sepenuhnya sebagai seorang guru Buddhis, menggaris bawahi bahwa kita dapat bertumpu pada pembelajaran beliau yang luas dan pengalaman-pengalaman meditatif beliau yang mendalam.

Berikut adalah profil silsilah Karma kagyu.

Silsilah Karma Kagyu

Buddha Parinirvana
Sebelum Buddha Sakyamuni Parinirvana, pada suatu ketika, saat beliau membabarkan Dharma di Vidarbha, Sang Buddha memprediksikan akan ada lima guru besar yang menyebarkan Dharma yang mendalam  di India, kelima guru besar  adalah Manjushri, Avalokitesvara, Saraha, Nagarjuna, dan Shawari. Ajaran-ajaran mendalam dari kelima guru besar tersebut saat ini dikenal sebagai tradisi Kagyud, yang telah diturunkan baik melalui transmisi panjang maupun singkat dari garis silsilah di India, kepada Marpa, Sang penerjermah dari Tibet.
Bagaikan untaian tasbih yang saling berkait satu sama lain tanpa hubungan terputus, garis silsilah Kagyud juga telah diturunkan melalui deretan panjang para guru ke murid-muridnya yang tak terputus.  Suatu barisan panjang dari para guru India mulai dari  Mahasidha Tilopa, Naropa, di teruskan pada Marpa Sang penterjermah dari Tibet, kemudian Milarepa, Yogi / pertapa Agung yang tak terkalahkan, Gampopa, dan akhirnya Karmapa pertama Dusum Kyempa, garis silsilah ini berhasil diturunkan pada guru-guru Tibet, dan mereka juga telah mencapai pencerahan melalui praktek-praktek tradisi Kagyu, dan hal ini telah berkesinambungan tak terputus sampai dengan hari ini.
Ajaran-ajaran Kagyud yang memadukan jalan Buddhisme Hinayana, Mahayana, dan Vajrayana bisa membawa realisasi kesadaran bagi yang menjalankannya dengan sungguh-sungguh pada satu masa kehidupan. Dalam ajaran Kagyud dikenal meditasi yang akan berbuah pencerahan diri dengan nama Mahamudra atau the great seal.  Praktek Enam yoga Naropa dan penyelesaian meditasi total di dalam retread tiga tahun, tiga bulan, dan tiga hari, yang biasanya juga disertai dengan sekolah tinggi Buddha Dharma pada fakultas-fakultas vihara (Shedras), semua ini merupakan latihan-latihan inti dari garis silsilah Kagyud.
Melalui garis sil­silah Tibet penganut Gampopa, aturan kebhikhuan, Vinaya, dan latihan pikiran Kadampa sejak awal diperkenalkan kepada aliran utama garis silsilah Kagyud, belakangan pengajaran Dzog-chen (Nyingma),pandangan Shengton, penggunaan terma, dan ajaran-ajaran garis ke-turunan Shangpa Kagyud juga diperkenalkan. Para umat silsilah Shangpa Kagyud yang dikenal saat ini adalah Bokar Rinpoche. Demikian juga yang mulia Chetsang Rimpoche dikenal dari garis silsilah Drikung dan Gyalwang Drukpa ke 12 dari garis silsilah Drukpa.
Karmapa XVII
Karmapa XVII
Yang mulia tertinggi dari garis silsilah Karma Kagyud, yang paling menyebar, terluas pengaruhnya dan sedang berkembang terus saat ini adalah Gyalwa Karmapa ke 17, Ogyen Trinley Dorje. Garis silsilah Karma Kagyud telah dipimpin para Gyalwa Karmapa selama berabad-abad.  Karmapa pertama Dusum Kyenpa merupakan salah satu murid terbaik Gampopa, dan sampai saat ini Karmapa menjadi salah satu pemimpin Buddha yang terkemuka di Tibet, paling bijaksana dan welas asih. Karmapa dipandang sebagai teladan hidup dari pencerahan para Buddha, beliau merupakan perwujudan Bodhisattva welas asih atau dikenal dengan nama Avalokitesvara atau Chenrezig ( Kwan Im ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar