Pages - Menu
▼
Pages
▼
Senin, 12 November 2012
Darimana Kekuatan Menggambar Fu dan Menjapa Mantra Berasal?
Oleh: Grandmaster Sheng-yen Lu
Penanya bertanya, "Anda pernah menuliskan, ada seorang Bhiksu Lama Lianyan, ia menerima abhiseka menggambar Fu dari Anda, suatu kali ia menggambar selembar "Fu Bertenaga" untuk diminum seorang lansia yang duduk di kursi roda, alhasil, tak disangka ia dapat berdiri dan berjalan dengan kedua kakinya, bahkan dokter yang merawat si lansia ini pun merasa tak masuk akal. Selain itu, Anda menggambar selembar Fu "Dewa Angin", membantu seorang bule mendapatkan juara dalam lomba berlayar, darimana kekuatan menggambar Fu dan menjapa mantra Anda ini berasal? Apakah semua siswa yang bersarana pada Anda yang menerima Abhiseka Menggambar Fu, maka boleh menggambar Fu untuk membantu orang lain?"
Jawaban saya:
Menggambar Fu dan menjapa mantra pada zaman kuno dipelopori oleh seorang bernama Zhu Youke, sebenarnya yang paling ditekankan oleh Zhu Youke adalah "tulus berarti manjur".
Menggambar Fu dan menjapa mantra di China, sudah ada sejak zaman kuno, kita sering menyaksikan adegan dalam beberapa film, Taois komat-kamit, sambil memegang kuas cinnabar, menggambar Fu di atas kertas kuning, mengembuskan napas, lantas bisa mengusir hantu.
Semua ini hanya adegan dari "Menggambar Fu dan menjapa mantra".
Guru saya, Bhiksu Liaoming mewariskan saya Fu yang terdiri dari 2 aksara rahasia:
1. Aksara "Gui"
2. Aksara "Shang"
Inilah hasil saling kontak yoga antara kekuatan kesadaran dan kekuatan dewa dari luar. Hemat kata, meminjam kertas dan kuas, untuk mencapai "penyatuan dewa dan manusia", kekuatannya berasal dari "penyatuan dewa dan manusia", sehingga menghasilkan kemanjuran.
Saya pernah mengatakan, ada tidaknya kekuatan dalam menggambar Fu, tergantung apakah Buddha, Bodhisattva, dan Para Dewa turun memancarkan cahaya memberkati.
Jika ada, maka manjur.
Jika tidak ada, maka tidak efektif.
Zhu Youke tidak bisa asal-asalan, meremehkan, main-main, tidak sopan, berbuat jahat......
Sejak zaman kuno, Zhu Youke menaati sila dengan keras, bukan main-main, wahai orang yang belajar menggambar Fu dan menjapa mantra, camkan baik-baik! Camkan baik-baik!
Setelah menerima "Abhiseka Menggambar Fu" dari saya, agar Fu yang digambar manjur dan jitu, ingat pesan-pesan saya!
1. Yakin sedalam-dalamnya pada hukum karma -- berkah dan bencana tak berpintu, manusia sendirilah yang mengundangnya.
2. Menghentikan kejahatan dan meningkatkan kebajikan -- mesti menghentikan semua kejahatan, meningkatkan semua kebajikan.
3. Menghormati Buddha dan Dewa -- hati bersyukur pada Buddha dan Dewa, rendah hati, bersabar, dan menaruh hormat. Paling pantang sombong, tak sopan, dan sembrono.
4. Niat yang timbul harus jujur dan tulus -- belajar menggambar Fu dan menjapa mantra, mesti dijalankan dengan sangat tulus, sangat tulus maka batu emas pun terbuka, tulus maka pasti akan manjur, jika hanya mencoba-coba saja, berarti tidak tulus, tidak tulus, maka tidak akan manjur, oleh karena itu, niat yang timbul harus jujur.
5. Tatacara lengkap -- menggambar Fu dan menjapa mantra ada tatacaranya, silahkan baca prakata buku "The Divine Talismans I" (靈仙飛虹法).
Pokoknya:
Memohon putra terhormat, memohon putri berbakat.
Memohon kejayaan, memohon kekayaan.
Memohon jodoh, memohon kesehatan.
Semua ini adalah sifat alami manusia!
Namun: langit dan bumi tidak egois!
Buddha, Bodhisattva, dan Para Dewa maha tahu!
Apakah benar-benar bisa 100 persen manjur? Apakah benar-benar bisa 100 persen doa terkabulkan? Apakah benar-benar bisa 100 persen menyelamatkan manusia?
Saya tanya pada Anda: bagaimana batin Anda? Apakah Anda seorang dermawan? Apakah hati Anda welas asih? Apakah Anda sering berdana? Apakah Anda mengasihani orang lain? Apakah Anda mampu bermurah hati memaklumi orang lain? Apakah Anda berbuat kebajikan tanpa diketahui orang lain?
Apakah Anda menghormati orang tua? Apakah Anda mengormati guru-guru Anda? Apakah Anda menghormati langit dan bumi? Apakah Anda bermurah hati menyelamatkan dunia?
Apakah Anda menjalankan 10 karma baik?
Tidak membunuh, tidak mencuri, tidak berzinah, tidak berdusta, tidak bicara cabul, tidak bicara kasar, tidak mengadu domba, tidak kikir, tidak membenci, tidak bodoh.
Apakah Anda memberikan manfaat untuk manusia dan makhluk lain?
Siswa yang menggambar Fu dan menjapa mantra seperti ini, Buddha, Bodhisattva, dan Para Dewa turun memancarkan cahaya dan memberkati.
Jika tidak, kekuatan Fu ada batasnya. Ingin menggambar Fu dan menjapa mantra harus ada syarat demikian.
Saya berkata, "Wahai penipu diri sendiri dan orang lain, awas! Awas!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar