Pendahuluan
Saat alam semesta baru saja terbentuk , tersebutlah 3 orang sesepuh dewata yaitu YuanShi TianZun, TaiShang LaoJun & TongTian JiaoZhu yg membagi Taoisme menjadi 2 aliran, yaitu;
-Aliran pegunungan (Chan) yg dipimpin oleh YuanSi TianZun & TaiShang LaoJun.
Pengikut dari aliran ini berasal dari orang2 suci yg mayoritas berwatak welas asih, sabar & suka menolong. (dewa2 macam Er Lang, Nacha, dewa petir, dewa pagoda dsb tergabung dalam aliran ini)
-Aliran kepulauan (Jie) yg dipimpin TongTian JiaoZhu.
Berkebalikan dg aliran pegunungan yg dihuni oleh orang2 suci, aliran kepulauan justru diisi oleh siluman2, baik yg berasal dari hewan, tumbuhan ato bahakan benda mati yg berwatak arogan, egois, pencemburu & gemar mengumbar hawa nafsu .
Karena sifatnya yg sangat bertolak belakang itulah kedua aliran ini tidak pernah akur & sering bentrok diberbagai kesempatan
Pertempuran para dewa
(disarikan dari novel FengShen YanYi bab 76-78 & 82-84)
Raja Zhou (Hokkian; Tiu Ong) dari dinasti Shang adl tiran terkejam dalam sejarah China yg terkenal suka menindas rakyat. Karena tidak tahan lagi dg kekejamannya maka rakyatpun ahirnya memberontak dibawah pimpinanan raja Wu (Hokkian; Bu Ong). Dalam peperangan itu pasukan raja Wu mendapat bantuan dari para dewa & calon dewa dari aliran Chan, sementara pasukan dinasti Shang didukung oleh para siluman2 dari aliran Jie. Karena dewa2 aliran Chan berada dipihak yg benar maka mereka selalu menang & mengalahkan murid2 aliran Jie.
Setelah melalui perjuangan yg panjang & melelahkan pasukan raja Wu yg dipimpin Jiang ZiYa (Hokkian; Kiang Cu Gee) sudah semakin dekat dg ibukota dinasti Shang, namun sesampainya dilintasan Jie Pai perjalanan mereka terpaksa terhenti karena dihadang oleh kabut merah yg sarat dg kekuatan jahat.
Dari balik kabut muncullah sesososk pertapa tua yg nampak sangat agung & berwibawa. "Salam paman guru, saya beserta seluruh murid2 aliran Chan memberi hormat pada paman" kata Jiang ZiYa sambil membungkuk hormat pada sang pertapa yg ternyata adl TongTian JiaoZhu, mahaguru dari aliran Jie.
"Hmmm, bagus kau masih mengenalku sebagai paman gurumu, tapi kenapa kalian seenaknya membunuhi murid2 aliran kami heh?" saut TongTian ketus.
"Sejak dulu guru selalu mengajari kami untuk menghormati aliran paman, sayang ada beberapa murid paman yg membela raja Zhou sehingga.......".
"Sehingga kalian boleh seenaknya membantai mereka karena aliran kalian aliran putih sementara aliranku inialiran sesat, begitu? bentak TongTian memotong kalimat JianZiya. "Sudah tidak perlu munafik lagi, dari dulu aku sudah tahu kalian memang selalu meremehkanku, tp CUKUP SAMPAI DISINI!" lanjutnya sambil mengibaskan tangannya menyibak kabut merah yg menutupi lintasan JiePai. Sekonyong2 nampaklah sebuah benteng pertahanan yg sangat kokoh & angker dilengakpi dg 4 pedang pusaka dikeempat gerbangnya.
"Yg ada dihadapan kalian adl Jiu Xian Zhen (formasi pemusnah dewata) ciptaanku & bila kalian ingin pergi keibukota Shang maka harus melewatinya dulu. Tapi kuperingatkan formasiku ini sangat sempurna & tidak punya kelemahan, sehingga tanggung sendiri akibatnya kalau kalian berani menerobosnya!" tantang sang mahaguru.
Melihat keangkeran Jiu Xian Zhen para dewa alrian Chan keder jg, apalagi merekapun mahfum dg kehebatan ilmu paman gurunya itu sehingga tidak berani bertindak sembarangan. Tiba2 muncullah seberkas sinar keemasn yg sangat indah dilangit disertai munculnya dua mahaguru aliran Chan yaitu YuanShi TianZun & TaiShang LaoJun.
"Hahaha adik TongTian kenapa kau galak sekali, lihat anak2 itu sampai ketakutan begitu. Bila kau memang ingin bermain2 bagaimana bila aku saja yg melayanimu" kata LaoJun santai seraya menggiring kerbaunya memasuki Jiu Xian Zhen. Begitu LaoJun tiba digerbang utama dy langsung disambut oleh pedang pusaka yg terbang menghujam kearahnya, namun sekonyong2 muncullah pagoda emas yg melindungi tubuh Lao Jun sehingga diapun dapat melewati Jiu Xian Zhen dg selamat tanpa terluka sedikitun.
"Nah bagaimana? Nampaknya formasi pemusnah dewamu itu tidak begitu hebat jg ya?" kata LaoJun meledek.
"Puih jangan melucu Li Er (2), kau baru melewati 1 gerbang & masih ada 3 yg tersisa! Kita lihat saja bagaimana kau mengatasi sisanya" saut TongTian geram.
"Wah masih ada 3 lagi? Aduh adik, tega benar kau pada kakek tua ini.... untunglah aku membawa beebrapa teman untuk membantuku" jawab LaoJun ringan seraya menunjuk 2 orang biksu India disampingnya yg bernama JieYin (3) & ZhunTi
Kini Tongtian baru sadar akan kehadiran Jie Yin & Zhun Ti yg merupakan mahaguru tertinggi Budhisme kala itu (4). "Mau apa kalian para biksu kesini, bukannya baik2 membaca sutra malah ikut campur urusan orang lain" gerutu TongTian.
Dengan tenang JieYn pun menjawabnya"Amithaba, kami para biksu memang biasanya menghindari kekerasan, sayangnya formasi pemusnah dewamu itu terlalu membahayakan umat manusia sehingga kami terpaksa ikut campur, apalagi LaoJun & YuanShi TianZun sudah berbaik hati mengijinkan kami menyebarkan Budhisme diTiongkok, sehingga kamipun harus membalas budi mereka".
"Terserah! Tapi jangan katakan aku menindas agama kalian bila kalian berdua tewas oleh formasiku" balas TongTian ketus.
Tanpa dikomando lagi keempat mahaguru; TaiShang LaoJun, YuanShi TianZun, Jie Yin & Zhun Ti segera memasuki Jiu Xian Zhen yg langsung disambut oleh keempat pedang pusaka & berbagai jebakan maut lainnya. Namun rupanya kedahsyatan Jiu Xian Zhen tidak ada apanya dibanding kesaktian 4 mahaguru ini sehingga dalam waktu singkat saja benteng pemusnah dewa itupun berhasil dijebol juga.
Melihat formasi kebanggaannya hancur lebur membuat TongTian sangat malu & murka sehinga dypun segera menggempur keempat mahaguru itu dg ganasnya. TongTian JiaoZhu sebenarnya memiliki kesaktian yg hampir tidak ada bandingannya didunia ini, tp karena pertarungan ini sangat tidak adil (4 lawan 1) sehingga lama2 dypun keteteran jg & ahirnya melarikan diri....
Setelah musnahnya Jiu Xian Zhen para dewa aliran Chan bernapas lega & mengira tidak akan ada lagi gangguan dari TongTian & murid2nya, saipa tahu sesampainya di lintasan mereka kembali menjumpai sebuah formasi iblis yg bahkan lebih angker dari Jiu Xian Zhen. "Aduuuuuh mau apa lagi sih kakek tua itu, apa dy belum puas dihajar sampai lari terkencing2 seperti dulu" gerutu NeZha kesal.
Tidak lama kemudain datanglah utusan TongTian yg memberitahu bahwa formasi itu bernama Wan Xian Zhen (formasi pembantai puluhan ribu dewa) & para dewa aliran Chan diundang memasukinya untuk beradu ilmu. Berbeda dg sebelumnya, pertempuran kali ini bukan hanya melibatkan para mahaguru tp jg mengadu murid2 senior dari kedua aliran, rincian singkat jalannya pertempuran adl sebagai berikut;
-Siluman kura2 berjanggut emas (aliran Jie) mengalahkan Guang Cheng Zi & Chi Jing Zi (aliran Chan) tp dy balik dikalahkan oleh Zhun Ti
-Siluman singa biru & gajah putih (Jie)ditaklukan dewa Wen Shu & Pu Xian (Chan), kedua siluman itu kemudian dijadikan tunggangan kedua dewa itu
-Jin Gong Xian (Jie) ditaklukan CiHang DaShi (Chan)
Setelah menaklukan ketiga siluman atas petunjuk JieYin. Wen Shu, Pu Xian & CiHang DaShi memutuskan pindah keagama Budha & menjadi Bodhisatwa Manjusri, Samanthabrada & Kwan Im.
-GuLing ShengMu (Jie) mati dihisap ratusan nyamuk yg emnhisap darahnya
-JinLing SheMu yg merupakan tangankanan TongTian membunuh putri pertama kaisar langit yg bernama putri LongJi & suaminya, para dewa aliran Chan kemudian mengeroyok JinLing ShengMu yg ahirnya tewas ditangan pertapa Ran Deng (5)
-28 dewa rasi bintang (Jie) dibantai habis oleh murid2 aliran Chan
Melihat gugurnya murid2nya membuat TongTian jadi mata gelap & hendak menggunakan bendera saktinya untuk memusnahkan para dewaaliran Chan, beruntung senjata pemunah masal itu sudah dicuri & disembunyikan oleh dewa kuping panjang (mantan murid TongTian yg membelot kealiran Chan). Mengetahui pengikutnya sudah hampir habis & senjatanya jg sudah tidak ada membuat TongTian kehilangan semangat bertempurnya sehingga ahirnya dapat diringkus dan dibawa pergi untuk disuruh bertapa kembali oleh gurunya yg bernama HongJun LaoRen.
(1) Meskipun sering digambarkan jahat dilegenda2 namun dalam Taoisme yg sebenarnya aliran Jie bukanlah aliran sesat
(2) TongTian senang memanggil TaiShang LaoJun dg sebutan LiEr
(3) Jie Yin konon merupakan cikal bakal/reinkarnasi sebelumnya dari Budha RuLai
(4) Dalam sejarah yg sebenarnya belum ada Budhisme pada dinasti Shang
(5) Pertapa Ran Deng adl guru dari dewa pagoda Li Jing
TongTian JiaoZhu dalam legenda2 lain
Selain dalam novel Feng Shen Bang, TongTian jg sering muncul sebagai antagonis dalam legenda2 lainnya. Misalnya dalam cerita 8 dewa TongTian murka karena murid kesayagannya yg bernama siluman kerang berpindah kealiran Chan. TongTian kemudian membuat kekacauan dihari pengagnkatan siluman kerang menjadi dewi, tp kemabli berhasil ditaklukan oleh TaiShang LaoJun & dewa2 lain. selain itu TongTian jg muncul dalam novel jendral DiQing (seorang jendral kenamaan dr dinasti Song), disini TongTian kembali meneggelar formasi iblisnya untuk mencelakai jendral DiQing yg didukung dewa2 aliran Chan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar