Pages - Menu

Pages

Sabtu, 15 November 2014

18 ARAHAT (Se Pa Lo Han)

18 ARAHAT (Se Pa Lo Han)


Menurut LEGENDA, Dikatakan bahwa BUDDHA memerintahkan 16 orang ARAHAT untuk menunda parinibbana-nya untuk terus membabarkan dharma dan menolong umat manusia. TEtapi dalam perkembangannya, terutama dalam kebudayaan tertentu (apalagi dengan adanya personifikasi dalam bentuk patung) kemudian muncul lagi 2 orang ARAHAT sehingga total menjadi 18 ARAHAT atau dalam tradisi Tiongkok disebut dengan Se Pa Lo Han (18 ARAHAT).


Menurut Nandimitrāvadāna (法住記 -Da Aluohan Nandimiduoluo Suoshuo Fazhuji )
Ditulis oleh Arahat Nandimitra, Taisho Tripitaka 2030 yang diterjemahkan oleh Bhiksu Tang Xuanzang terdapat daftar dari 16 Arahat:

1. 賓度羅跋羅惰闍 (Sk: Pindolabharadvaja)
2. 迦諾迦伐蹉 (Sk:Kanakavatsa)
3. 迦諾迦跋釐堕闍 (Sk: Kanakabharadvaja)
4. 蘇頻陀 (Sk: Subinda)
5. 諾距羅 (Sk:Nakula)
6. 跋陀羅 (Sk: Bhadra)
7. 迦哩迦 (Sk:Kalika)
8. 伐闍羅弗多羅 (Sk: Vajraputra)
9. 戌博迦 (Sk:Jivaka)
10. 半託迦 (Sk:Panthaka)
11. 羅怙羅 (Sk:Rahula)
12. 那伽犀那 (Sk:Nagasena)
13. 因掲陀 (Sk:Angaja)
14. 伐那波斯 (Sk:Vanavasin)
15. 阿氏多 (Sk:Ajita)
16. 注荼半託迦 (Sk:Chudapanthaka)

Angaja atau Angida terkadang digantikan oleh Bodhidharma (Damo Zushi).

16 Arahat pertama kali disebutkan dalam Mahayana Vataraka Shastra yang ditulis oleh Sthiramati dan diterjemahkan oleh Bhiksu Daotai ke dalam bahasa Tionghoa pada abad ke-5 M. Dalam Taiwan Wenxian (dokumen dari Taiwan) disebutkan bahwa di anatara 18 Arahat, yang tercatat dalam sutra-sutra hanayalah 16 Arahat, dua lainnya ditambahkan oleh umat Buddhis di Tiongkok. 18 Arahat dalam lukisan Guan Xiu pada tahun 891 M:

01. Rahula, Arahat Pemikir, 罗怙罗多尊者,Luo Hu Luo Duo Zun Zhe, 沉思罗汉, Chen Si
 Luo Han.
 

02. Pindola Bharadvaja, Arahat Penunggang Rusa, 宾度罗跋罗堕阇尊者,Bin Du Luo Ba Luo Duo She  Zun Zhe, 骑鹿罗汉,Qi Lu Luo Han. 
 
03. Subinda, Arahat Pembawa Pagoda, 苏频陀尊者,Su Pin Tuo Zun Zhe, 托塔罗汉,

Tuo Ta Luo Han.
 

04. Panthaka, Arahat Pengangkat Tangan, 半托迦尊者,Ban Tuo Jia Zun Zhe, 探手罗汉,Tan Shou  Luo Han.
 

05. Bhadra, Arahat Pengelana, 跋陀罗尊者,Ba Tuo Luo Zun Zhe, 过江罗汉,Guo Jiang Luo Han.
 

06. Vanavasa, Arahat di bawah pohon pisang, 伐那婆斯尊者,Fa Na Po Si Zun Zhe, 芭蕉罗汉,Ba Jiao Luo Han.
 

07. Nakula, Arahat Pemeditasi, 诺距罗尊者,Nuo Ju Luo Zun Zhe, 静座罗汉,Jing Zuo Luo Han.
 

08. Kalika, Arahat Penunggang Gajah, 迦理迦尊者,Jia Li Jia Zun Zhe, 骑象罗汉,Qi Xiang Luo Han.
 

09. Chudapanthaka, Arahat Penjaga Pintu, 注茶半托迦尊者,Zhu Cha Ban Tuo Jia Zun Zhe, 看门罗汉, Kan Men   Luo Han.
 

10. Nandimitra, Arahat Penjinak Naga, 庆友尊者,Qing You Zun Zhe, 降龙罗汉,Jiang Long Luo Han.
 

11. Kanaka Bharadvaja, Arahat Pembawa Mangkok, 迦诺迦跋黎堕阇尊者, Jia Nuo Jia Ba Li Duo 
She Zun Zhe,  举钵罗汉,Ju Bo Luo Han. 
 
12. Angida, Arahat Karung Besar, 布袋罗汉,Yin Jie Tuo Zun Zhe, 因揭陀尊者, Bu Dai Luo Han. 

 
13. Asita/Ajita, Arahat dengan Alis Panjang, 阿氏多尊者,A Shi Duo Zun Zhe, 长眉罗汉,Chang Mei Luo Han.
 

14. Gobaka, Arahat pembuka Hati, 戌博迦尊者,Xu Bo Jia Zun Zhe, 开心罗汉,Kai Xin Luo Han.
 

15. Kanakavatsa, Arahat Bahagia, 迦诺迦代蹉尊,Jia Nuo Jia Dai Cuo Zun Zhe, 喜庆罗汉, Xi Qing Luo Han.
 


16. Nagasena, Arahat Pembersih Telinga, 那迦犀那尊者,Na Jia Xi Na Zun Zhe, 挖耳罗汉,Wa Er Luo Han.
 

17. Vajraputra, Arahat Singa Tertawa, 伐阇罗弗多尊者,Fa She Luo Fu Duo Zun Zhe, 笑狮罗汉,Xiao Shi Luo  Han.
 

18. Pindola, Arahat Penjinak Macan, 宾头庐尊者,Bin Tou Lu Zun Zhe, 伏虎罗汉, Fu Hu Luo Han.

Arahat Penunggang Rusa terkadang menunjuk pada Pindola Bharadvaja dan terkadang menunjuk pada Ajita. Mahakasyapa dengan Nandimitra juga sering tertukar-tukar.

Versi lainnya:
1. 彌勒尊者 (Mile Zunzhe) - Maitreya
2. 達摩祖師 (Damo Zushi) - Bodhidharma
3. 志公禪師 (Zhigong Chanshi) - Bhiksu Zhigong
4. 降龍尊者 (Jianglong Zunzhe) - Mahakashyapa
5. 目蓮尊者 (Mulian Zunzhe) - Maudgalyayana
6. 飛杖尊者 (Feizhang Zunzhe)
7. 開心尊者 (Kaixin Zunzhe)
8. 進花尊者 (Jinhua Zunzhe)
9. 進香尊者 (Jinxiang Zunzhe)
10.獅子尊者 (Shizi Zunzhe) / 戲獅尊者 (Xishi Zunzhe)
11.長眉尊者 (Changmei Zunzhe) - Pindola Bharadvaja
12.伏虎尊者 (Fuhu Zunzhe)
13.洗耳尊者 (Xier Zunzhe)
14.弄鈸尊者 (Longpo Zunzhe)
15.戲笠尊者 (Duoli Zunzhe) / 优婆尊者 (Youpo Zunzhe) / 道悟尊者 (Daowu Zunzhe)
16.進燈尊者 (Jindeng Zunzhe)
17.進果尊者 (Jinguo Zunzhe)
19.梁武帝尊者 (Liang Wudi Zunzhe) - Raja Liang Wudi

Jadi dua Arahat lainnya tersebut ada berbagai macam versi:

1. Manjusri Bodhisattva dan Samantabhadra Bodhisattva
2. Nandimitra (Arahat Penjinak Naga) dan Pindola (Arahat Penjinak Macan)
3. Raja Liang Wudi dan Bhiksu Zhi Gong (guru Kaisar Liang)
4. Ji Gong (Dao Ji - 濟公尊者) dan Mahamaudgalyayana (Mogallana)
5. Mahakashyapa (Arahat Penjinak Naga) dan Maitreya (Arahat Penjinak Macan)


VERSI TIONGHOA

Orang Tionghoa menamakan murid Sakyamuni Buddha, yang setingkat lebih rendah dari Boddhisatva, Luo Han, yang berarti "Arhat" atau "Arahat" atau "Arahan" yaitu "Pemusnah Nafsu" dan "yang patut dihormati", atau "Zun-zhe. ( Cun Cia - Hokkian ). para Luo Han itu diberi kekuasaan diberbagai tempat dunia ini. Ditiap tempat Luo Han yang berkuasa, di bantu oleh sekelompok Luo Han bawahan yang terdiri dari 500 sampai 1.600 orang. Mereka itu umumnya berasal dari orang - orang yang pernah berbuat kesalahan dan kemudian insyaf setelah menghayati ajaran - ajaran Buddha. Kemudian mereka - mereka itu menjadi penyebar - penyebar Dharma yang tangguh. Menurut sejarah,catatan tentang para Luo Han diperkenalkan di Tiongkok bersamaan menyebarkan agama Buddha di sana. Umumnya catatan-catatan itu diteijemahkan dan dibawa ke Tiongkok oleh musyafir Tiongkok seperti Fa Xian dan Xuan Zhang. FaXian seorang pendeta yang pergi ke India dan Ceylon pada tahun 399 Masehi, sedangkan Xuan Zhang pergi ke India pada jaman dinasti Tang pada tahun 629.

Adapun 16 Luo Han yang berasal dari India adalah sebagai berikut :
 

1). Bin-du-lo-ba-duo-Zun-zhe atau Pindola Bharadvaja
Pindola mempunyai wilayah kekuasaan di wilayah sebelah barat Surga Barat. menurut legenda, pada waktu usia muda, ia adalah seorang yang kejam dan sangat tidak patuh pada orang tuanya. Ia kemudian dilemparkan ke neraka dan harus memakan karang dan batu - bata sebagai santapan sehari - hari. Karena penderitaan ini badan menjadi kurus kering. Tapi kemudian ia menyesali dosa - dosanya dan menjadi penganut ajaran Buddha. Ia menjadi salah satu murid Buddha yang terkemuka dan punya Luo Han bawahan sebanyak 1.000 orang. Ia mempunyai kesaktian antara lain dapat terbang diudara dan terapung di atas air. Seringkali ia ditampilkan dengan membawa buku yang sedang terbuka di atas pahanya dan sebatang tongkat pengemisnya tersandar disampingnya.



2). Ba-tuo-luo Zun-zhe atau Badra 
Ia digambarkan sebagai orang perkasa yang menaklukkan seekor harimau, sebagai lambang kesaktidan
kekuatannya dalam menaklukkan kejahatan secara umum, ia disebut Fu hu Zun-zhe (Hok Houw Cun Cia - Hokkian) atau Luo Han yang menaklukkan harimau.

 



3). Jia-nuo-jia-fa-she Zun-zhe atau Kanaka Vatsa. 
Luo Han ini mempunyai kekuasaan di suatu tempat di Kashmir. Sesudah menjadi pengikut Buddha, ia rajin belajar dan menjadi orang yang sangat berpengetahuan. Ia mempunyai bawahan sebanyak 500 Arhat. Ia dilukiskan sebagai orang yang berparas luar biasa dan beralis panjang. Secara umum ia disebut Chang-mei Zun-zhe



4). Jia-li-jia Zun-zhe atau Kalika. 
 Juga dikenal sebagai Kala. Ia mempunyai wilayah kekuasaan dibagian Sri Lanka. Dalam legenda ia adalah Raja Kala yang mencapai tingkatan Arhad setelah melalui pengorbanan. Iamempunyai bawahan yangterdiri dari : 1.000 Arhad. Seringkali ia di - tampilkan sedang meditasi atau sedang membersihkan telinga. Sebabitu ia disebut juga Xi-er Zun-zhe atau orang terhormat yang mencuci telinga. 

5). Jia-nuo-ba-li-duo Zun-zhe atau Kanaka Baridvaja 
Disebut juga Pintoulosuoshe atau Pinkola yang muda. Ia bertugas di wilayah Purva Videha dibantu oleh 600 Arhad bawahan, sering digambarkan beijenggot Di Tiongkok ia disebut juga Fei-zhang Zun-zhe (Hui Tiang Cun Cia - Hokkian ) atau orang suci bertongkat terbang.
 


6). Fa-na-bo-si Zun-zhe atau Vanavasa. 
adalah penguasa pegunungan Gan Zhou, Dia membawahi 1.400 Luo Han sebagai pembantu pembantunya. Ia sering dilukiskan sebagai seorang pertapa yang sedang bersemedi dengan mata tertutup. Ia juga di sebut sebagai Long-po Zunzhe atau ( Lang-poat Cun Cia - Hokkian) atau orang suci yang memainkan kecer, sebab beliau sering ditampilkan dengan membawa kecer.

7). Su-pinduo Zun-zhe atau Subhinda 
Luo Han ini biasanya ditampilkan sebagai seorang suci yang terpelajar, dengan mangkok untuk sedekah dan sebuah kitab suci ditangan kirinya. Jari-jari tangan kanannya membentuk "mudra" yang menyatakan bahwa ia akan masuk ke nirwana dalam waktu singkat. Wilayah kekuasaannya berada di negeri Kuru, dengan dibantu 800 Arhad. Secara umum ia disebut sebagai Dao-wu Zun-zhe (To Ngo Cun Cia - Hokkian) yang berarti "orang suci yang menyadari Tao".

8). Nuo-ju-luo Zun-zhe atau Nakula 
disebut juga sebagai Puchulo. Ia menguasai wilayah India, mempunyai bawahan sebanyak 800 Arhad yang menjadi pembantu - pembantunya. Ia berhasil melepaskan diri dari kehidupan sesat dan memeluk ajaran Buddha pada usia 120 tahun. Seringkali ditampilkan dengan kedua tangan membuka dadanya, dan dalam rongga itu dada itu terlihat wajah sang Sakyamuni Buddha, sebab itu ia secara umum disebut Kai-xin Zun-zhe (Khay-sim Cun-cia - Hokkian ) yang berarti "orang suci yang membuka hati".

9). Fa-she-luo-fu-duo-luo Zun-zhe atau Vajra Putra
Wilayah kekuasaannya ada di Parnadvipa dan dibantu oleh 1.100 Arhad. Secara umum ia disebut
sebagai Duo-li Zun-zhe atau (To Li Cun Cia-Hokkian) atau "orang suci yang memberikan keuntungan berlimpah".


10). Ba-tuo-jia Zun-zhe atau Pantoka, Pantha  
Namanya ini berarti "melanjutkan jalan dan penyebaran agama Buddha". Pos-nya berada di sorga Troyastrimsat, dengan dibantu oleh 1.300 Arhad bawahan. Menurut legenda ia dilahirkan pada saat ibunya sedang dalam peijalanan. Ia bertemu dengan Buddha mengikuti pelajarannya, sampai akhirnya mencapai nirwana. Ia mempunyai kesaktian antara lain dapat menembus benda - benda padat dan pergi tanpa meninggalkan bekas. Secara umum disebut Bai-na Zun-zhe (Pek Lap Cun Cia- Hokkian).

11). Shu-bo-jia Zun-zhe atau Gobaka
Kedudukannya ada di pegunungan Gandhamadana. Arhad pembantunya terdiri dari 900 orang. Sering ditampilkan dalam keadaan semedi, dengan tangannya memegang kipas, Dalam bahasa Tionghoa ia sering disebut sebagai Jin-xiang Zun-zhe atau (Cin Hio Cun Cia - Hokkian) yang berarti : "Orang suci yang mempersembahkan dupa".


12). Na-jia-xi-na Zun-zhe atau Nagasina  
Ia diberi kekuasaan di gunung Pandhava, wilayah Inagadha, dengan dibantu oleh 1.200 Arhad. Luo Han yang satu ini terkenal suka humor tapi cerdik. Ia seorang penceramah dan guru yang ulung dalam hal ajaran - ajaran Buddha. Nagasina sering disebut sebagai Jin-deng Zun-zhe (Cin Teng Cun Cia - Hokkian) yang berarti "orang suci yang membawa penerangan".


13). Luo-hu-luo Zun-zhe atau Rahula  
Ia adalah seorang murid Buddha yang sangat rajin dan sangai. taat akan hukum - hukum Buddhisme, setelah menyadari bahwa dia hidupnya penuh kesesatan.Orang - orang percaya bahwa dia akhirnya akan kembali ke dunia sebagai putra Buddha. Sekarang ini ia bertanggungjawab atas suatu daerah yang penuh keharuman tanaman - tanaman obat, dengan dibantu oleh 1.000 Arhad pembantu. Ia biasanya ditampilkan dengan wajah luar biasa, kepala berbentuk kubah dan halis yang tebal. Secara umura ia disebut sebagai Xi-she Zun-zhe (Hi Say Cun Cia - Hokkian), sebab ia sering digambarkan dengan mempermainkan seekor singa kecil dilangannya.


14). A-she-duo Zun-zhe atau Ajita  
Ajita dianggap sebagai reinkarnasi dari Maitreya (Mi-le-fo). Ia selalu digambarkan sebagai seorang pendeta yang menggendong kantong besar yang diikatkan dipunggungnya. Di dalam kantong itu terdapat banyak perampok dan Mencuri serta pembuat dosa yang lain. Menurut legenda ia hidup pada
kira - kira abad ke-6 Masehi. Di Tiongkok, Luo Han ini terkenal sebagai Bu-dai Zun-zhe (Poh Tay Cun Cia - Hokkian) atau "orang suci dengan kantong dari kain".


 15). Yin-he-duo Zun-zhe atau Angida
Ia menguasai sebuah pegunungan yang disebut Guang-xie, dibantu dengan 1.300 Arhad sebagai  bawahannya.Dalam patung ia sering diwujudkan sebagai seorang pendeta tua yang membawa tongkat kayu dan kitab suci. Di Tiongkok ia sering disebut sebagai Jin-hua Zun-zhe (Cin Hoa Cun Cia - Hokkian) atau "orang suci yang mempersembahkan bunga".

 
16). Zhu-tu-ban-duo-jia atau Pantha, Choto Panthaka 
Pada waktu muda ia bebal dan sulit untuk mencerna pelajaran. Tapi dengan bantuan Sakyamuni ia menjadi rajin dan cerdas sekali. Akhirnya ia mencapai tingkatan Arhad dan masuk nirwana. Karena punya kesaktian untuk terbang, ia ditunjuk sebagai penguasa pegunungan, Ishidara dengan dibantu oleh 1.600 Arhad bawahan. Ia adalah adik kandung Pantha atau Panthoka, merupakan salah satu murid kesayangan Buddha. Ia digambarkan sebagai seorang tua yang bersandar dibatang pohon tua memegang kipas sambil mengajar Dharma. Dalam kalangan Tionghoa ia disebut juga Jin guo Zun-zhe (Cin Ko Cun Cia - Hokkian)
atau "orang suci yang mempersembahkan buah". 


Setelah masuk ke Tiongkok, dari ke - 16 Arhad, ini Ym-he duo digantikan oleh Boddhidharma pendiri aliran Chan (Zen Buddhisme) yang dalam bahasa Tionghoa disebut Da Mo Zu Shi (Tat Mo Couw Su - Hokkian) di tambah dengan dua tokoh lagi yaitu seorang kaisar yang hidup pada jaman dinasti Liang, Liang Wu Di (Liang Bu Te - Hokkian) yang memerintah dari tahun 502 - 549 Masehi, dan seorang pendeta jaman Tang bernama Zhi Kuan.
 

Kaisar Liang Wu Di giat sekali memajukan Buddhisme dan berusaha menghayati ajaran - ajarannya. Ia rajin sembahyang ke kelenteng - kelenteng dan menelaah kitab - kitab suci dan membuat pembahasannya. Dia berusaha menerapkan ajaran Sakyamuni dalam hidupnya. Sebab itu ia enggan membunuh mahluk hidup, dan melarang orang untuk membunuh semua barang yang berjiwa untuk sesajian. Bahkan orang yang telah dijatuhi hukuman mati oleh pengadilanpun dibebaskan dengan cucuran air matanya. Seperti Raja Acoka
dari India, ia pun menjadi paderi. Sifatnya yang penyayang ini mengakibatkan ia mengabaikan pertahanan negeri. Seorang jenderal dari utara, IIou Qing, menyerbu ke kota raja dan menangkapnya. Kaisar ini meninggal dunia dalam tahanan para musuhnya. Pada masa pemerintahan Liang Wu Di inilah, Boddhidharma datang ke Tiongkok
 

Tentang Zhi Kuan, tidak banyak yang kita ketahui. Hanya ia adalah seorang pendeta yang pernah berbuat banyak bagi masyarakat. Ia berbuat antara lain dengan mengusir Han - ba, mahluk halus yang menjadi penyebab bencana kekeringan, demikian menurut legenda. Zhi Kuan secara umum sering disebut Zhi Gong.
 

Mengenai tambahan dua orang Arhad ini, memang ada banyak versi. Kecuali versi di atas, ada juga versi yang memasukkan Nandimitra dan Pindola yang muda, sebagai Arhad tambahan. Ji Gong (Ce Kong - Hokkian), itu pendeta jenaka yang berwatak eksentrik tapi ringan tangan dan suka menolong sesama orang, juga tercatat menjadi salah satu dari 18 Luo Han (tentang Ji Gong ini, lihat bab tentang Ji Gong Huo Fo).

3 komentar:

  1. Mantab broo, keep up date your blog, dan terus sebar luas kan ajaran Buddha. Agar semua orang semakin percaya dan tidak goyah iman nya

    BalasHapus
  2. arahat bukannya banyak sekali ya di jaman Buddha Gautama?

    BalasHapus
  3. setuju and mantap... tulisan menurut catatan and sumber. sgt jelas... sy jg mengerti, arahat itu lohan, dan cuma ada 16 bkn 18. mungkin org chinese suka angka 18..haha..

    keep posting ya. salut..

    BalasHapus