Pages - Menu

Pages

Kamis, 29 Maret 2012

kitab berkeliling dialam neraka X (Giok Shi Thum Chi)

BAB 51
MENGUNJUNGI TINGKAT KE-SEMBILAN BERBINCANG-BINCANG DENGAN PHIN THENG WUANG
TAHUN 1978, SA GWEE JI CAP KAUW

Chi Hoet:
Tingkat Delapan sudah lewat, berkunjung ke Alam Neraka kini sudah sampai ke Tingkat ke-Sembilan. Yang Shen siap naik ke Teratai.
Yang Shen:
Hari ini mau mengunjungi Tingkat Sembilan, tugas mengarang buku hampir selesai, Sungguh bergembira.
Chi Hoet:
Setelah melewati Tingkat ke-9, maka kitapun bisa tenang, cuma jangan bergembira dulu, tugas ini masih berat, kita harus berhati-hati, jika buku sudah jadi, kamu dapat jasa yang pertama, baik-baiklah menggunakan kesempatan yang baik ini, cepat naik ke Teratai.
Yang Shen:
Siap, saya sudah duduk, silahkan Guru berangkat.
Chi Hoet:
Sudah tiba, Yang Shen turun.
Yang Shen:
Di depan kelihatannya sudah begitu ramai, seperti ada pesta.
Chi Hoet:
Tingkat ke-9 Phin Teng Wuang sudah dapat kabar bahwa hari ini kita mau kemari, maka sudah disiapkan acara penyambutan ini, coba kau dengar, suara drum sedang mengiringi musik-musik lain.
Yang Shen:
Musik ini seperti musik klasik.
Chi Hoet:
Ya.
Yang Shen:
Pernah dengar omongan, jika terdengar suara musik Dewa, pertanda ada orang yang akan masuk ke Surga, benar tidak Guru?
Chi Hoet:
Bisa, setiap manusia jika sudah sempurna dari pertapanya, waktu mau pulang ke Langit, di telinganya pasti terdengar musik Dewa, tetapi kalau bukan orang yang benar-benar berjasa besar atau benar-benar mulia, Langit juga tidak akan mengadakan penyambutan tersebut, di Alam Dunia ada upacara memberikan hadiah juga diiringi musik tidak terkecuali di Langit, kalau sering berbuat kejahatan, sebelum meninggal yang didengar adalah suara-suara tangisan setan, atau suara rantai besi. Ini pertanda dirinya akan ditangkap oleh prajurit Alam Baka, cepat kita ke depan, para pejabat Tingkat ke-9 sedang menantikan kita.
Yang Shen:
Salam jumpa Phin Teng Wuang dan para pejabat Dewa, saya adalah Yang Shen, hari ini ikut Guru Chi Hoet kemari meninjau, harap banyak membantu.
Yiam Wong:
Tidak usah sungkan, cepat berdiri. Hari ini saya ada acara perjamuan untuk kalian, cepat ikut saya masuk ke dalam Istana.
Yang Shen:
Terima kasih atas jamuan Yiam Wong.
Chi Hoet:
Mari kita masuk.
Yiam Wong:
Silahkan masuk, karena tugas mengarang buku mengelilingi Alam Neraka, dari Tingkat Pertama sampai kemari sungguh lelah, karena itulah saya mengadakan perjamuan ini untuk kalian berdua.
Chi Hoet:
Terima kasih atas perhatiannya Phin Then Wuang.
Yiam Wong:
Kalian berdua tidak usah sungkan, ambillah Buah Dewa dan silahkan mencicipinya.
Yang Shen:
Terima kasih, buah-buahan ini seperti anggur di Alam Dunia, merah kehijau-hijauan, rasanya enak, manis dan segar lagi.
Yiam Wong:
Ya, ini anggur hitam, tumbuhnya di gunung Kun Lun dapat Hawa Langit dan Bumi jadilah buah ini, maka warnanyapun agak hitam, silahkan makan.
Chi Hoet:
Kita sambil makan dan sambil ngobrol, Yang Shen punya pertanyaan, boleh minta pendapat Yiam Wong.
Yang Shen:
Ya, saya mau tanya Yiam Wong, karena namanya Phin Theng Wuang, apa sebabnya Phin Theng Wuang artinya ADIL.
Yiam Wong:
Saya dijuluki RAJA ADIL artinya Roh-roh dosa setelah dihukum dari Tingkat Pertama sampai ke Tingkat ke-8 hukumannya sudah cukup lumayan berat, setelah diserahkan kemari sisa dosanya tinggal sedikit, maka sayapun ADIL mengurusnya, yang ringan dosanya langsung diserahkan ke Tingkat ke-10, juga akan adil mengurusnya, karena perlakuan adil saya, maka saya dijuluki RAJA ADIL.
Yang Shen:
Oh, begitu, dan Yiam Wong berkuasa di Neraka-neraka apa saja?
Yiam Wong:
Neraka utamanya adalah Neraka Besar APHI dan juga tersedia 16 Neraka kecil untuk menghukum Roh dosa.
Yang Shen:
Ada orang bilang setelah meninggal masuk ke Neraka Delapan Belas Lapisan, apa maksudnya itu?
Yiam Wong:
Itu maksudnya NERAKA APHI, karena NERAKA APHI ada 18 lapisan menuju ke sumber bumi, di dalamnya gelap gulita sampai tidak kelihatan lima jari, di dasarnya penuh dengan cairan bumi, warnanya seperti warna kopi, Roh-roh di dalamnya seperti minum kopi, apakah kau juga mau meminumnya?
Yang Shen:
Tidak mau, saya hanya ingin minum teh, tidak ingin minum kopi itu, takut tidak tahan.
Yiam Wong:
Kau cukup cerdik, coba makan Buah Dewa ini.
Yang Shen:
Buah ini seperti PAGODA SEMBILAN MENARA yang terdapat di Alam Dunia, baunya sungguh wangi, dimakan rasanya manis juga segar, lebih enak dibandingkan buah yang ditanam di Alam Dunia itu, ini buah apa?
Yiam Wong:
Betul, buah ini disebut juga PAGODA SEMBILAN MENARA, tumbuhnya hanya di Tingkat ke-9, banyak manfaatnya, baik untuk kesehatan badan, makanlah yang banyak.
Chi Hoet:
Ha, ha, ha, banyak-banyaklah naik ke atas Pagoda Sembilan Menara, tetapi sedikit-sedikit yang turun ke bawah Neraka delapan belas lapisan.
Yiam Wong:
Kalian berdua tidak usah sungkan dengan jamuan ini, makanlah sampai kenyang, namun kotoran duniawi masih ada, bagaimana kalau saya ajak Yang Shen ke tempat Sembilan Cabang Air Terjun untuk dimandikan.
Yang Shen:
Saya agak takut, mohon Guru pergi bersama saya.
Chi Hoet:
Baiklah.
Yiam Wong:
Silahkan jalan.
Yang Shen:
Banyak terima kasih kepada Yiam Wong dan para Pejabat untuk menemani, jalan ini sunguh bersih dan rata, jarang kelihatan seperti jalanan ini yang ada di Alam Neraka.
Chi Hoet:
Jalanan ini khusus untuk dilewati para pertapa, setiap Dewa yang sudah diangkat dan akan mendapat jabatan di Alam Dunia, sebelumnya harus kemari memandikan badannya baru boleh menuju ke Alam Dunia menerima persembahan, hari ini kamu sungguh mujur bisa merasakannya juga, coba kau lihat di depan ada tiga Dewa sedang menuju kemari, mereka sudah selesai mandi, sekarang mau menerima Titah untuk menuju ke Alam Dunia menjabat sebagai Dewa disana.
Yang Shen:
Kelihatannya mereka sedang riang gembira, di wajahnya memancarkan sinar suci.
Yiam Wong:
Cepat kalian berdua jalannya.
Yang Shen:
Di depan ada sebuah gunung yang tinggi, di atas gunung tumbuh pohon-pohon yang subur dan mengalir air dari atas turun ke bawah bagaikan tiang air, hawa yang panas ini, kalau mandi sungguh sejuk rasanya.
Yiam Wong:
Sudah tiba.
Yang Shen:
Benar, di tebing gunung ada tulisan SEMBILAN CABANG AIR TERJUN dan benar ada sembilan air terjun.
Yiam Wong:
Yang Shen sudah siap untuk mandi, perintahkan para Jendral minggir.
Pejabat:
Siap.
Yiam Wong:
Yang Shen kamu sendiri ke bawah air terjun itu.
Yang Shen:
Airnya kencang, saya tidak berani sendirian, mohon Guru menemani saya, boleh tidak?
Chi Hoet:
Baiklah, badan Budha saya ini sudah tiga tahun tidak dibersih-bersihkan, pergunakan kesempatan ini mandi-mandi disini biar bersih, ayo jalan.
Yang Shen:
Sungguh sejuk dan adem, oh, matapun jadi tertutup.
Chi Hoet:
Cepat buka kedua matamu, bersihkan "mata pasirmu" itu.
Yang Shen:
Baiklah, sungguh sejuk, tapi pakaian sudah basah semua, bagaimana ya?
Chi Hoet:
Tidak apa-apa, nanti saya kipaskan, pasti kering, cepat bersihkan telapak kakimu, disitulah tempat yang paling kotor.
Yang Shen:
Guru, jangan meledek.
Chi Hoet:
Yang tidak kelihatan, justru yang paling kotor, di bawah kaki, di bawah ranjang, di bawah meja,kalau tidak dibersihkan total bisa menimbulkan bibit penyakit, lain hari mana kamu bisa terbang.
Yang Shen:
Ya, masuk akal juga omongan Guru.
Chi Hoet:
Sudah cukup, Sembilan Air Terjun ini disemburkan oleh sembilan ekor Naga, tiap-tiap kotoran akan bersih dicuci, tidak usah pakai sabun segala, manusia di dunia harus menjaga kebersihan badannya, jangan sampai setelah meninggal diperiksa dan tidak diizinkan masuk, cepat keluar, sudah selesai mandi.
Yang Shen:
Guru, cepat gunakan kipas.
Chi Hoet:
Lihat kipas saya ini, lebih hebat dari mesin pengering.
Yang Shen:
Wah, benar sudah kering, badan terasa sejuk, terima kasih Guru dan Yiam Wong.
Yiam Wong:
Baik-baiklah bertugas di Vihara, agar lebih giat lagi.
Yang Shen:
Siap, harap Yiam Wong banyak membantu.
Yiam Wong:
Lewatnya awan, sinarpun timbul, tidak dicuci tetap akan bersih, camkanlah.
Chi Hoet:
Karena waktunya sudah tiba, kami mau permisi dahulu, tidak bisa mengantar Yiam Wong pulang.
Yiam Wong:
Tidak apa-apa, perintahkan Jendral berbaris mengantarkan tamu.
Yang Shen:
Banyak terima kasih atas jamuan Yiam Wong dan memberi kesempatan mandi di Sembilan Cabang Air Terjun ini, sungguh tidak terlupakan, terima kasih, selamat tinggal.
Chi Hoet:
Vihara Shen Shien telah tiba, Yang Shen turun, Roh kembali ke badan.
BAB 52
MENGUNJUNGI NERAKA KECIL PELETIKAN MINYAK PANAS KE BADAN
TAHUN 1978, SI GWEE CHE KAUW




Chi Hoet:
Hari semakin panas, di toko-toko, terminal penuh sesak dengan orang, bagaimana rasanya kepanasan itu, lihat di jalanan Nerakapun ramai berdesak-desakan, sebaliknya lihat di Vihara, Kelenteng sepi dan sunyi setelah berputar dalam dunia yang penuh kepalsuan ini, sudah cukup menikmati kesenangan pelan namun pasti masuk ke dalam jurang dosa, maka di jalanan Alam Nerakapun setiap harinya kian ramai, cepat-cepatlah sadar manusia, hari ini siap keliling ke Neraka lagi, Yang Shen naik ke Teratai.
Yang Shen:
Siap, saya sudah duduk, silahkan Guru berangkat.
Chi Hoet:
Sudah tiba, Yang Shen cepat turun.
Yang Shen:
Di depan telah datang Dewa-dewa dari mana?
Chi Hoet:
Mereka adalah Pejabat dan Jendral dari NERAKA KECIL PELETIKAN MINYAK PANAS KE BADAN mau menyambut kita.
Yang Shen:
Selamat berjumpa Pejabat dan Jendral.
Pejabat:
Tidak usah sungkan, kalian atas Titah datang kemari, selamat meninjau.
Yang Shen:
Terima kasih, di alam dunia banyak kantor dan pabrik di depan pintunya tergantung tulisan TIDAK ADA LOWONGAN, namun kalian malah menyambut kami.
Chi Hoet:
Ha ha ha, di pabrik tidak sembarangan mengizinkan orang masuk, di Neraka tidak ada pintunya, tidak menyambut kedatangan orang, namun manusia tidak melihat dengan jelas tulisan yang mengancam, tetap menyerobot masuk sehingga celakalah mereka.
Pejabat:
Chi Hoet benar, tempat yang tidak diizinkan lebih baik jangan kesana, kalau sampai jatuh ke dalam jurang, maka jangan menyesal, hari ini kami menyambut kedatangan kalian, tenang sajalah, Neraka ini termasuk wilayah Tingkat Sembilan, silahkan kalian masuk meninjau.
Yang Shen:
Terima kasih, di dalam Neraka terdengar suara jeritan, dimana-mana tersedia kuali besar yang penuh berisi minyak yang sedang mendidih, seperti mau menggoreng kerupuk, di bawah kuali api menyala, prajurit Alam Baka sedang sibuk menambah minyak dan memanaskan api, Roh dosa diikat di tiang dan kuali berminyak ada di sampingnya, panasnya minyak sampai mendidih dan prajurit Alam Baka menuangkan air ke dalam minyak yang panas itu, sehingga terjadilah peletikan minyak itu sampai ke tubuh Roh dosa, badannya sudah telanjang kini penuh dengan noda peletikan minyak panas itu, cacatlah seluruh badan itu, tiap Roh dosapun menjerit kesakitan, sungguh kasihan, apa dosa mereka yang telah diperbuat?
Pejabat:
Saya akan keluarkan dua Roh dosa, biarlah mereka yang bicara.
Yang Shen:
Baiklah.
Pejabat:
Sudah dibawa kemari. Roh dosa dengarkanlah, ini adalah Chi Kung Budha dan Yang Shen dari Vihara Shen Shien kota Tai Chung, telah terima Titah sehingga ke dalam Neraka mencari bahan-bahan keadaannya Neraka, kalian harus bercerita dengan jujur, dosa apa yang telah kalian lakukan waktu masih hidup di dunia.
Roh:
Sungguh malu jika diceritakan, waktu masih hidup saya sebagai pengarang buku, karena buku-buku yang saya karang tidak laris, maka saya pikir lebih baik mengarang buku porno, mungkin bisa lebih banyak mendapatkan untung, akhirnya sayapun mengarang buku porno, memang banyak mendapat untung, namun kehidupan kemudian saya bercerai dengan istri saya, dan di masa tuapun mendapat penyakit Pian Sui (badan mati sebelah), mungkin ini pembalasan buat saya, setelah meninggal masuk ke Neraka dan perbuatan saya dicerminkan, kemudian dihukum di beberapa tingkatan, tangan dipotong, hati dicongkel, sekarang diserahkan kemari lagi untuk menerima hukuman peletikan minyak panas ke badan, setiap hari rasanya tersiksa, minta ampun kepada Langit dan Bumi, tetap tidak dikasihani, karena ini titiplah nasehat saya buat manusia di dunia, janganlah mengarang buku porno sehingga mencelakakan orang lain, kalau tidak, bisa dihukum berat dalam Neraka.
Pejabat:
Buku porno sungguh menyesatkan, mempengaruhi pemuda-pemudi berbuat perlakuan yang tidak benar, pergi melacur dan juga kadang memperkosa, sungguh berdosa yang mengarang buku porno, selain dihukum berat, terakhir harus dimasukkan ke dalam Neraka APHI. Setelah buku porno yang dikarang telah musnah, barulah boleh dibebaskan dan menerima Reinkarnasi ke dunia, dan akan mendapat Karma pembalasannya lagi, Roh dosa kedua, kau juga ceritakan dosamu.
Roh:
Saya buka toko potret dan mahir di bidang ini, hanya usaha saya kurang maju akhirnya diajak teman buat foto porno, dan dijualkan untuk mencari keuntungan yang besar, akhirnya usaha saya terbongkar oleh pihak yang berwajib, sehingga saya ditangkap, dihukum dan didenda, seumur hidup saya hanya berbuat dosa ini, setelah meninggal selain dihukum di Neraka lain, sekarang dihukum lagi disini, sungguh tersiksa.
Pejabat:
Yang mengarang buku porno, membuat foto porno untuk diperjual-belikan atau disebarluaskan, membuat obat seksual, mencetak buku porno, toto-toko yang menjualkannya, dosa ini sama beratnya, karena segala kejahatan seksual utamanya manusia macam inilah yang harus dihukum berat, dan sebagai manusiapun janganlah membaca dan melihat buku atau foto porno itu sehingga bisa tergoda dan mengotori rohani, jika sampai Dewa marah sudah bisa menurunkan amarahnya.
Chi Hoet:
Hari ini sudah cukup peninjauannya, waktunya juga sudah tiba. Kami mau pulang, sungguh merepotkan Pejabat.
Yang Shen:
Banyak terima kasih atas bantuannya Pejabat dan Jendral, permisi.
Pejabat:
Para Jendral berbaris antarkan tamu.
Chi Hoet:
Vihara Shen Shien telah tiba. Yang Shen turun, Roh kembali ke badan.
BAB 53
MENGUNJUNGI NERAKA KECIL ULAR BERACUN MENEMBUS PANCA INDRA
TAHUN 1978, SI GWEE CAP KAUW




Chi Hoet:
Surga hanya menampung orang-orang yang telah sempurna dari ajaran, berbudi luhur yang tinggi serta mempunyai jasa amal kebaikan, sebaliknya di Neraka hanya menerima orang yang jahat, lain bedanya kedua tempat, maka beda juga isi manusianya, seperti di tempat Kasino yang disambutnya adalah tamu yang hobbynya judi, jika tujuan kamu bukan mau judi pasti tidak diizinkan masuk, hari ini siap keliling Alam Neraka lagi. Yang Shen naik ke Teratai.
Yang Shen:
Siap, saya sudah duduk, silahkan Guru berangkat.
Chi Hoet:
Sudah tiba. Yang Shen turun.
Yang Shen:
Hari ini kita ke tempat mana?
Chi Hoet:
Kau lihat pejabat berikut barisannya telah menyambut kita, mereka adalah Pejabat dari NERAKA KECIL ULAR BERACUN MENEMBUS PANCA INDRA, cepat beri salam.
Yang Shen:
Selamat berjumpa Pejabat dan para Jendral.
Pejabat:
Tidak usah sungkan, kami telah menerima perintah untuk menyambut kalian, mari masuk ke dalam Neraka meninjau.
Yang Shen:
Terima kasih, ai di dalam Neraka ular yang besar-besar beraneka warna, sedang masuk melalui panca indra Roh dosa dan keluar dari pusar, dan ada yang seluruh panca indra dimasuki oleh ular beracun itu sehingga darahpun keluar dari seluruh panca indra, setiap roh dosa sudah pucat mukanya dan ada yang jejeritan, juga banyak yang sudah pingsan, saya menjadi gemetar melihatnya. Pejabat, mereka sudah berbuat dosa apa sehingga menerima hukuman ini?
Pejabat:
Neraka ini disebut ular beracun menembus panca indra, ular-ular disini ada dua macam, yang berwarna merah keungu-unguan, dan berwarna ungu kehitam-hitaman, sifat ular ini tidak menembus tanah namun menembus panca indra Roh dosa, ini ada sebabnya, setiap manusia di dunia yang melakukan kejahatan, mampu menembus kelemahan hukum yang berlaku di dunia atau yang melakukan korupsi, serakah akan harta benda sehingga mencelakakan orang lain, atau hatinya bagaikan ular yang sering melukai orang lain, mengadu domba, membunuh orang atau yang sengaja berbuat jahat, juga pemborong bangunan di waktu membangun rumah atau kantor-kantor, proyek besar dan sebagiannya sengaja mengurang-ngurangi bahan-bahan bangunan yang bisa menimbulkan bahaya di kemudian hari, kelakuan begini seperti ular menembusi lubang, setelah meninggal selain dihukum di tingkatan lain, dan terakhir harus diserahkan kemari untuk dihukum.
Yang Shen:
Sungguh menyeramkan, ular menembus ke panca indra manusia, apakah masih ada dosa-dosa yang lain harus menerima hukuman disini?
Pejabat:
Yang saya utarakan tadi hanyalah sebagian dari yang terjadi, ada juga kasus lain sehingga Roh dihukum disini juga.
Chi Hoet:
Yang suka memanfaatkan peluang, mencari kesempatan justru mendapat peluang kecil sehingga hilang kesempatan yang besar. Coba pikir dalam seumur hidup bisa mendapat peluang berapa, semua ada batasnya, kenapa tidak mau usaha yang benar, kerja yang benar, lihatlah mereka ini akibatnya, apakah kau juga ingin dihukum untuk itu. Setelah membaca buku ini, perbaikilah sikapmu, jangan tahunya hanya tangan memasukkan ke lubang mencari belut(lindung) tidak terkira di dalam lubang ada ular, ini namanya mencari penyakit sendiri. Hari ini kunjungan kita cukup sudah. Yang Shen siap untuk pulang.
Yang Shen:
Terima kasih atas petunjuk pejabat, kami mau permisi.
Pejabat:
Antarkan tamu.
Chi Hoet:
Vihara Shen Shien telah tiba, Yang Shen turun, Roh kembali ke badan.
BAB 54
MENGUNJUNGI NERAKA BESAR APHI
TAHUN 1978, SI GWEE JI CAP LAK




Chi Hoet:
Di depan Vihara sudah berdiri bangunan bertingkat tinggi, manusia sekarang benar-benar beruntung bisa tinggal dalam setengah langit, namun harus tahu bahwa lebih bagus tenang hatinya daripada tenang tinggalnya, jika hati tidak tenang biar tinggal dalam gedung bertingkat belum pantas disebut orang yang beruntung, kehidupan manusia yang terpenting ialah tenang hatinya, jika berdiri atau duduk tidak tenang, apa artinya kehidupan?
Yang Shen:
Benar, omongan Guru.
Chi Hoet:
Cepat naik ke Teratai, siap berkeliling ke Alam Neraka lagi.
Yang Shen:
Saya sudah duduk, silahkan Guru berangkat.
Chi Hoet:
Sudah tiba, Yang Shen turun.
Yang Shen:
Saya sudah turun, ini tempat apa?
Chi Hoet:
Hari ini kita mengunjungi Neraka besar APHI.
Yang Shen:
Neraka besar APHI menakutkan, kita ganti ke tempat lain saja!
Chi Hoet:
Kau tidak usah takut, ada saya disini, kalau kau masih takut, saya berikan satu Pil Tenang. Cepat makan dan jalan.
Yang Shen:
Terima kasih Guru, setelah makan sayapun tenang. Di depan para Pejabat dan Jendral sudah kemari menyambut kita.
Pejabat:
Menyambut kedatangan Chi Kung Budha dan Yang Shen dari Vihara Shen Shien. Neraka ini adalah Neraka besar APHI, termasuk wilayah tingkat sembilan, selamat meninjau.
Yang Shen:
Lingkungan Neraka APHI kenapa begitu luas?
Pejabat:
Neraka APHI bentuknya seperti hidung manusia, dibilang besar juga tidak begitu besar, tetapi bisa menembus ke seluruh badan juga digunakan untuk bernapas, yang dikurung dalam Neraka besar APHI adalah Roh dosa yang benar-benar besar dosanya.
Yang Shen:
Di depan ada goa besar, saya tidak berani menengok ke dalam, di dalam sungguh gelap hanya terdengar suara rintihan dan suara air yang sudah mendidih, apakah para Roh dosa semuanya sudah tenggelam di dalam?
Pejabat:
Di dalam goa ini banyak tedapat Roh dosa, Neraka ini ada delapan belas lapisan, di dalam Neraka banyak terdapat batu-batu yang runcing juga penuh mengalir cairan larva, Roh dosa setelah didorong masuk dan disedot oleh magnit bumi, terdengar satu kali jeritan dan berhenti sejenak, kemudian berjeritan lagi, di dalam Neraka gelapnya sampai tidak kelihatan lima jari, Roh dosa yang dihukum disini, terasa sangat sakit dan merupakan hukuman yang terberat.
Yang Shen:
Sering mendengar jika orang yang meninggal, yang paling ditakuti adalah masuk ke Neraka APHI, ini apa ada sebabnya?
Pejabat:
Masuk ke dalam Neraka APHI, kebanyakan tidak bisa Reinkarnasi lagi seperti hukuman seumur hidup yang berlaku di Alam Dunia.
Yang Shen:
Bolehkah dikeluarkan beberapa Roh dosa untuk diwawancara?
Pejabat:
Vihara kalian mendapat Titah mengarang buku, Yiam Wong ada perintah boleh mengizinkan beberapa Roh dosa saja untuk sebagai contoh, sebenarnya di hari biasa tidak boleh dilepaskan, lihat permata saya ini, di dalam Neraka kini terang benderang, segala alat hukumanpun berhenti berputar, Jendral cepat keluarkan beberapa Roh dosa.
Jendral:
Siap sudah keluarkan.
Yang Shen:
Semua pada terluka, seluruh badan penuh cairan larva dan darah, kedua buah bola mata sudah keluar, badanpun sudah tidak sempurna lagi, sungguh kasihan.
Chi Hoet:
Lihat ilmu saya, biar mereka bisa sadar, mengurangi sakitnya ini biar bisa bercerita.
Yang Shen:
Sungguh hebat ilmu Guru, mereka kini sudah sadar, bisa bicara sekarang.
Pejabat:
Dua Guru disini, sekarang kalian harus menceritakan dosa apa yang telah diperbuat, untuk bisa menasehati manusia di dunia.
Roh:
Saya sudah berbuat dosa yang tidak berbakti kepada kedua orang tua saya, kehidupan sehari-hari tahunya hanya bermain, jika minta uang tidak diberikan, sayapun mencaci maki kedua orang tua saya, kadang-kadang memukul, seumur hidup tidak berbakti kepada ajaran orang tua. Setelah meninggal, selain dihukum di tingkatan-tingkatan lain, terakhirnya dihukum dalam Neraka APHI dan tidak boleh menuju Reinkarnasi lagi, mohon kedua Guru tolonglah saya, jika bisa bebas dari Neraka APHI, mau menjadi sapi, jadi anjingpun rela, disini sungguh tersiksa.
Chi Hoet:
Segala kebaikan yang utama adalah berbakti, sudah tidak memberi malahan memukul kedua orang tua, sungguh jahat, hukuman di dalam Alam Neraka bagi yang tidak berbakti kepada orang tua termasuk dosa yang tidak dapat diampuni, saya tidak bisa berbuat apa-apa.
Pejabat:
Manusia di dunia hanya karena kepentingan diri sendiri, buat perkawinan atau merebut harta warisan sehingga melawan kedua orang tua, jika tidak mau memperbaiki sikapnya maka ada bagiannya di dalam Neraka APHI. Roh kedua cepat cerita.
Roh:
Waktu di masa hidup saya suka hal seksual, dan sering melakukan pemerkosaan, juga pernah menggagahi seorang janda serta merenggut seorang anak angkatnya juga, memang puas mencari kesenanganm tidak tahunya setelah meninggal disiksa habis-habisan di dalam Neraka, akhirnyapun dimasukkan ke dalam Neraka APHI dan tidak boleh bereinkarnasi lagi, mohon Guru menolong saya. Jika bisa bebas, saya rela menjadi kuda maupun menjadi anjing.
Chi Hoet:
Saya tidak perlu kuda maupun anjing, di waktu masih hidup begitu bejad moralnya, tidak berkelakuan yang baik segala kejahatan khususnya seksual. Kini biar kau menyesal dalam Neraka APHI.
Pejabat:
Roh ketiga, katakan dosa yang dibuat oleh kamu.
Roh:
Waktu di dunia, saya banyak memalsukan obat-obatan juga memalsukan arak obat yang punya merek terkenal, serakah mencari keuntungan karena bukan usaha yang benar. Sehingga sayapun dihukum dalam Neraka APHI, mohon Chi Kung Budha bisa menolong saya, memohon pada Yiam Wong untuk membebaskan saya, di kehidupan yang akan datang saya pasti menjadi orang yang benar dan mencari usaha yang benar.
Chi Hoet:
Memalsukan obat dan arak-arak obat sungguh dosa yang besar, tidak berprikemanusiaan, juga berbahaya bagi orang yang menggunakan obat dan arak-arak tersebut, seperti racun yang bisa merenggut nyawa orang. Sekarang rasakan cairan larva ini, untuk menghilangkan racun-racun tersebut bagaimana rasanya?
Pejabat:
Roh keempat, kau juga cepat ceritakan dosamu.
Roh:
Saya adalah pelaku pertama penyelundup, juga menghisap ganja, menyuntik morfin, sehingga jadi ketagihan, untuk mengimbangi biaya pengeluaran yang begitu besar sayapun mengedarkan obat-obat yang dilarang oleh pemerintah, sehingga banyak mencelakakan orang-orang lain, setelah meninggal Yiam Wong marah sekali, dan menghukum saya masuk ke dalam Neraka APHI untuk selamanya, tiap hari tersiksa disini, biar menyesal sudah terlambat, sekarang sudah tidak tertolong lagi.
Chi Hoet:
Penyelundup melanggar hukum negara, mengedarkan obat terlarang bisa mencelakakan orang lain, hukum dunia tidak mengizinkannya, dan juga tidak bisa diampuninya di dalam hukum Alam Baka, dosa ini sungguh besar bagi manusia yang sudah melanggar, cepat-cepatlah insyaf dan merubah sikap, kalau tidak setelah meninggal semua yang berdosa berat akan dimasukkan ke dalam Neraka APHI, biar tidak bisa Reinkarnasi lagi.
Pejabat:
Keempat Roh dosa hanya sebagai contoh saja, diharapkan semua umat setelah membaca buku ini, jika pernah berbuat kesalahan, sekarang harus insyaf dan merubah sikap, baru bisa diampuni, cepat-cepatlah sadar, jangan hanya karena serakah jadi menyesal seumur hidup.
Chi Hoet:
Waktunya sudah tiba.
Yang Shen:
Terima kasih atas bantuannya para Pejabat dan Jendral, sekarang kami mau permisi pulang.
Pejabat:
Perintahkan para Jendral berbaris mengantar tamu.
Chi Hoet:
Yang Shen cepat naik ke Teratai.
Yang Shen:
Saya sudah duduk, silahkan berangkat.
Chi Hoet:
Vihara Shen Shien telah tiba. Yang Shen turun. Roh kembali ke bada
BAB 55
MENGUNJUNGI TINGKAT KE-SEPULUH BERJUMPA CHUAN LUN WUANG
TAHUN 1978, GO GWEE CHE KAUW

Chi Hoet:
Meninjau di Alam Baka sudah sampai ke Tingkat Sepuluh, buku MENGELILINGI ALAM BAKA sudah mendekati tamat namun tamatnya sadis suaranya, itu karena berisiknya suara RODA PERPUTARAN, para umat diputar sampai mabuk, juga linglung sudah tidak mengenal timur dan barat atau arah selatan atau utara, karena itulah setelah umat lahir kembali ke Alam Dunia, merekapun sudah lupa keadaan Kehidupan Yang Lalu, untuk itu sebagai pertapa, jika tanya kepada diri sendiri SIAPAKAH SAYA INI SEBENARNYA, jika bisa tahu KAU ADALAH SIAPA, maka dia sudah berhasil dari pertapaannya, hari ini siap berkeliling Alam Baka. Yang Shen naik ke Teratai.
Yang Shen:
Tunggu dulu, saya mau tanya Guru, ada orang tanya pada saya, jika mau mencetak buku Mengelilingi Alam Baka, jika ada permintaan harus memohon di depan DEWA DAPUR, namun di dunia semuanya sekarang sudah menggunakan kompor gas, di dapur tempat masak bukan terbuat dari batu atau tanah liat seperti yang terdapat di zaman dahulu, apakah DEWA DAPUR masih ada?
Chi Hoet:
Perubahannya bangunan rumah sekarang dari rumah kayu sampai rumah bertembok semen hingga bertingkat, isi di dalamnya tetap manusia, Dewa Dapur tidak akan hilang hanya karena perubahan dapur karena perlengkapan kompor gas, justru perlengkapan semakin baik, tidak seperti zaman dahulu yang penuh asap kayu bakar, Dewa lebih suka turun ke rumah itu, setiap makanan manusia semuanya dibuat di dapur, karena makanan maupun minuman manusia baru bisa hidup, yang mengatur semuanya ini adalah Dewa Dapur kompor gas, kompor minyak sama penggunaannya, bisa menyalakan api untuk memasak, karena itu Dewa Dapur juga bisa disebut Dewa Api atau Huo Thek Sin Ciun, contohnya Dewa Lampu, dahulu menyalakan lampu minyak, kini dinyalakan dengan lampu listrik, tidak akan mempengaruhi kedatangan Dewa di Kelenteng maupun di Vihara, harus ingat biar zaman mau maju seperti apa, jika Rohani manusia tidak hilang, maka selamanya Dewa ada di samping kiri dan kanan kamu.
Yang Shen:
Oh begitu, biar perlengkapan dapur mau modern kayak apa jika mau masak tetap menggunakan bumbu masak dapur. Saya sudah duduk, silahkan Guru berangkat.
Chi Hoet:
Sudah tiba, cepat turun.
Yang Shen:
Di depan Istana Tingkat Sepuluh banyak manusia berkumpul seperti mau menyambut kita.
Chi Hoet:
Ya, Tingkat Sepuluh Chuan Lun Wuang telah memimpin pasukannya menyambut kita, cepat kau berikan salam.
Yang Shen:
Salam jumpa Chuan Lun Wuang, saya adalah Yang Shen dari Tai Chung Vihara Shen Shien, atas Titah keliling Alam Baka untuk mengarang buku, kini tiba di Tingkat Sepuluh, harap Yiam Wong bisa banyak membantu.
Yiam Wong:
Tidak usah sungkan, kalian berdua keliling Alam Neraka dari Tingkat Pertama sampai Tingkat Sepuluh, sungguh perjalanan yang melelahkan, namun karena tugas juga berjasa besar, cepat ikut ke dalam Istana istirahat sebentar.
Yang Shen:
Terima kasih Yiam Wong.
Chi Hoet:
Karena waktunya terbatas, saya pikir tidak usah istirahat lagi, kita langsung mengajak Yang Shen meninjau daerah-daerah Tingkat Sepuluh, bagaimana pendapat Yiam Wong?
Yang Shen:
Para Roh dosa di Tingkat Sepuluh paling istimewa banyaknya, tingkatan lain tidak terlihat suasana yang begitu ramai, ini apa sebabnya?
Yiam Wong:
Istana ini adalah tingkat yang terakhir yang terdapat di Alam Baka, tugasnya mengurus Roh dosa yang akan Reinkarnasi ke dunia dan merupakan perbatasan untuk menuju ke Alam Dunia, semua Roh dosa pada berkumpul disini, juga kerjaan di Tingkat Sepuluhpun paling sibuk, saya akan mengajak Yang Shen meninjau ke Panggung Melihat Kehidupan.
Yang Shen:
Terima kasih, panggung ini sungguh tinggi, tangga-tangga melingkar sehingga menembus ke atas awan, sungguh lelah menaikinya.
Chi Hoet:
Saya akan membantu kamu naik ke atas.
Yang Shen
Terima kasih atas bantuan Guru.                                              
Chi Hoet:
Mau naik tangga Langit harus menggunakan tenaga seperti bertapa, jika tidak ingin maju mana bisa ke atas.
Yang Shen
Sudah sampai di atas, dari panggung atas melihat ke bawah hanya terdengar suara yang berbisik, hanya nampak bayangan, tidak kelihatan apa-apa, itu tempat apa?
Chi Hoet:
Mau naik ke Panggung Melihat Kehidupan, harus melalui 360 tingkat tangga ini, merangkap hitungan satu minggu sekarang kita berada di Panggung Langit, sudah jauh dari Alam Baka, bayangan yang dilihat oleh kamu itu adalah empat benua yang terdapat di Alam Dunia, karena kedua matamu belum murni benar, maka terbatas kelihatannya, saya akan melemparkan satu Mutiara Sinar.
Yang Shen:
Begitu Mutiara Sinar Guru dilempar, kinipun terang dalam kegelapan, pemandangan di depan sudah jelas kelihatan, seperti berada di atas Langit, melihat keadaan di bawah muka dunia, disana sepertinya tempat tinggal orang Amerika, keberadaannya manusia beserta bangunannya seperti menonton film dalam bioskop.
Chi Hoet:
Tidak salah, itulah negaranya Amerika, di Panggung Langit bisa jelas melihat keadaan empat besar benua ini juga kelihatan roda berputar di Tingkat Sepuluh seperti memancarkan bunga-bunga, jatuh dan dilahirkan di seluruh pelosok dunia, bisa kelihatan dari Panggung Langit ini, mari kita turun.
Yang Shen:
Baiklah.
Chi Hoet:
Karena waktunya terbatas, lain kali baru kita meninjau ke Tingkat Sepuluh, mohon diri pada Yiam Wong.
Yiam Wong:
Waktunya sudah tiba, sayapun tidak bisa memaksa, perintahkan seluruh Pejabat berbaris mengantarkan tamu.
Chi Hoet:
Yang Shen naik ke Teratai.
Yang Shen:
Saya sudah duduk, silahkan Guru berangkat.
Chi Hoet:
Vihara Shen Shien telah tiba, Yang Shen turun, Roh kembali ke badan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar