“Da Shi Ye” (大士爷)
Di kalangan Masyarakat Tionghoa, diyakini Avalokitesvara Bodhisattva menjelma (bermenasi) sebagai Raja Setan “Da Shi Ye” (大士爷). Di dalam agama Tao, Da Shi Ye dikenal dengan nama Pu Du Gong.
Dalam upacara Ullambana, terdapat ritual di mana patung Da Shi Ye ini dibakar. Sebagian masyarakat Tionghoa di Indonesia meyakini bahwa Da Shi Ye melepaskan arwah setan selama 1 bulan pada saat Bulan Ke-Tujuh Penanggalan Lunar Imlek. Ada juga beberapa orang yang meyakini bahwa pembakaran patung Da Shi Ye bertujuan untuk mengusir para setan atau kesialan.
Sebagai emanasi Avalokitesvara Bodhisattva, tentu ada ciri-ciri fisik yang menunjukkan bahwa Da Shi Ye adalah emanasi Avalokitesvara. Tampak di atas kepala Da Shi Ye ada rupang Avalokitesvara sedang berdiri atau duduk bersila.
Syair Maha Karuna Dharani yaitu “Hulu hulu Mara” disimbolkan oleh emanasi Avalokitesvara sebagai seorang Raja Setan:
观音示现鬼神王
Avalokitesvara muncul sebagai raja setan dan hantu
降伏诸魔守规章
Yang memerintah para iblis untuk menaati peraturan
一切众生依教诲
Tiap-tiap makhluk semuanya bergantung pada ajaran dan instruksi
强者调柔弱者昌
Yang kuat akan ditenangkan dan yang lemah dapat menjadi bangkit.
Dalam Karandavyuha Sutra, dikisahkan setelah pergi ke neraka Avici, Avalokitesvara Bodhisattva pergi ke kota setan kelaparan. Ketika Avalokitesvara berada di sana, api karma di kota tersebut padam dan kota setan berubah menjadi sangat sejuk. Avalokitesvara Bodhisattva menciptakan sungai yang mana airnya bisa diminum oleh para setan kelaparan dan ini memuaskan dahaga mereka yang amat sangat.
Upacara memberi makan setan kelaparan dalam Mahayana disebut sebagai Ritual Dharma Yogacara Ulka-Mukha.
[Upacara Ullambana di Vihara Jin De Yuan]
[Patung Da Shi Ye di depan altar Avalokitesvara Bodhisattva]
Dalam Yogacara Ulka-Mukha Preta Sutra, Ananda melihat emanasi Avalokitesvara Bodhisattva sebagai Raja Setan kelaparan. Bodhisattva Avalokitesvara beremanasi menjadi Raja Setan untuk menyelamatkan semua makhluk yang menderita di alam setan kelaparan.
Dalam perwujudannya tersebut, Avalokitesvara muncul dengan ciri-ciri seorang setan kelaparan: Tubuhnya kurus kering. Dari mulutnya mengeluarkan api dan tenggorokannya sempit bagaikan sebatang jarum. Rambutnya acak- acakan. Kuku dan taringnya panjang, sehingga nampak sangat menakutkan.
Dengan upaya kausalyanya, Avalokitesvara Bodhisattva dalam wujud setan kelaparan Mulut Berapi memberitahu Ananda bahwa ia akan meninggal dan dengan begitu Ananda dapat memohon Sang Buddha untuk memberikan tata cara dan Dharani yang dapat membebaskan para setan kelaparan dari penderitaan.
[Buddha berkata pada Ananda kembali], "Ananda aku dahulu adalah dewa Brahma. Kala itu, Bodhisattva Avalokitesvara menerima dharani tersebut dari seorang Buddha bernama Pahala Dashyat Tak Terintangi. Dharani itu, sanggup melimpahkan persembahan makanan pada tak terhitung hantu kelaparan maupun dewa serta membebaskan para hantu kelaparan dari penderitaan mereka; sehinga dapat terlahir di alam dewa. Oleh karenanya, Ananda, terimalah dan pertahankan dharani ini. Pahala keberuntungan serta panjang usia, seluruhnya akan berlipat ganda.
[Pretamukhagnijvalayasarakaradharanisutra]
"Bodhisattva Avalokitesvara memanifestasikan dirinya dalam berbagai macam wujud. Jika seseorang butuh untuk diselamatkan dalam wujud Raja Setan, maka Avalokitesvara akan muncul sebagai Raja Setan dan membabarkan Dharma padanya. Ada banyak ‘hantu kecil’ yang tidak takut akan wujud yang welas asih, maka Avalokitesvara Bodhisattva yang maha welas asih beremanasi menjadi Raja Setan untuk menyelamatkan mereka. Banyak ‘hantu kecil’ yang sulit untuk diubah [menjadi baik], maka Bodhisattva Avalokitesvara bermanifestasi menjadi Raja Setan [sebagai semacam polisi atau hakim], sehingga dapat menyelamatkan 'hantu-hantu kecil’ ini."
[Ven. Shenkai]
Wahh ternyata banyak sekali perwujudan dari Dewi Kwan Im, tidak hanya diwujudkan sebagai Dewi Seribu tangan, tapi ternyata ada juga wujud yang menyeramkan seperti ini,
BalasHapusSungguh Dewi yang sangat Welas Asih