oleh: Tim Rohani KMBUI XV
Begitu banyak Bodhisattva yang kita puja. Namun, akan lebih baik kita mengenal lebih dekat siapa mereka. Pada kesempatan ini, penulis ingin memberikan informasi tentang beberapa Bodhisattva yang mungkin kita puja, tetapi kita masih kurang jelas tentang mereka. Di dalam ajaran Buddha, Bodhisattva (Pali: Bodhisatta) adalah seseorang yang mendedikasikan hidupnya untuk mencapai pencerahan. Dari asal katanya, Bodhi berarti ?pencerahan? dan Sattva berarti ?menjadi?, dan dapat juga merujuk pada Buddha dalam kehidupan lampaunya. Dalam tradisi Mahayana, Bodhisattva akan berusaha menjadi Buddha agar memiliki kemampuan terbaik untuk menolong semua makhluk. Begitu banyaknya jumlah Bodhisattva, berikut ini hanya beberapa contoh Bodhisattva yang pada umumnya kita puja:
1. Akasagarbha Bodhisattva (虛空藏菩薩 :Xūkōngz?ng p?s?), adalah salah satu dari delapan Bodhisattva besar. Mantranya: Namo Akasagarbhaya om ārya kamari mauli svāhā. Mantra ini dipercaya dapat meningkatkan kebijaksanaan bagi mereka yang membacanya.
2. Avalokitesvara atau Chenrezig (觀音 :Guānyīn), adalah Bodhisattva yang mewakili welas aih para Buddha. Dilihat dari asal katanya, Avalokota (tertampak) dan Isvara (Tuhan) dan dalam bahasa Mandari diterjemahkan sebagai Bodhisattva yang melihat dan mendengar suara dunia. Mantranya: Om Mani Padme Hum. Avalokitesvara berikrar tidak akan pernah istirahat sampai semua makhluk bebas dari samsara.
3. Mahasthamaprapta (大勢至 Da Sh? Zh?), adalah Bodhisattva yang melambangkan kekuatan kebijaksanaan dan sering digambarkan bersama Avalokitesvara dan Amitabha. Tidak seperti Bodhisattva lainnya, nama Bodhisattva ini umumnya kurang dikenal. Dalam Shurangama Sutra, Mahasthamaprapta menceritakan bagaimana Beliau mendapatkan pencerahan melalui pelafalan Buddha, atau kesadaran murni terhadap Buddha secara berlanjut, untuk mencapai Samadhi.
4. Ksitigarbha (地藏王菩薩: D?z?ng W?ng P?s?), dapat diterjemahkan sebagai ?Bumi tempat menyimpan ke-sepuluh sutra). Ksitigarbha sering digambarkan dengan mahkota yang terdapat Dhyani Buddha dan memgang tongkat. Bodhisattva ini memiliki ikrar, sebagai berikut: ?Jika neraka tidak kosong, maka tidak akan menjadi Buddha.?
5. Maitreya, adalah Buddha yang akan datang, yang akan muncul di dunia, mencapai pencerahan, dan mengajarkan Dharma. Maitreya diturunkan dari kata ma?tri, yang berarti cinta kasih. Bhiksu Pu Tai, yang hidup pada zaman Dinasti Tang. Mantranya: Om maitri maitreya maha karuna ye.
6. Manjusri (文殊師利菩薩: W?nshūshili P?s?), adalah dikenal sebagai Pangeran Dharma. Beliau mewakili kebijaksanaan, intelejensi, dan realisasi. Beliau juga disebut Manjughosa. Beliau digambarkan memegang pedang di tangan kanan yang melambangkan realisasi kebijaksanaan dan menolak pandangan salah. Mantranya: Om Ah Ra Pa Tsa Na Dhih, dipercaya memperkuat kebijaksanaan dan meningkatkan keahlian mengingat, berdebat, menulis, dan menjelaskan.
7. Samantabhadra (普賢菩薩: Pŭxi?n p?s?), adalah Raja Kebenaran yang melambangkan praktek dan meditasi semua Buddha. Di dalam Avatamsaka Sutra, dijelaskan bahwa Beliau membuat sepuluh ikrar yang menjadi dasar praktek Bodhisattva.
8. Vajrapani (permata di tangan), adalah salah satu dari Bodhisattva terawal di tradisi Mahayana. Beliau adalah pelindung dan pemandu Buddha, melambangkan kekuatan Buddha. Vajrapani menjadi salah satu dari tiga sifat Buddha, yaitu melambangkan kekuatan. Selain itu, terdapat Avalokitesvara yang melambangkan welas asih dan Manjusri yang melambangkan kebijaksanaan.
9. Tara atau Arya Tara (Tibetan: Jetsun Dolma), umumnya leboh dikenal dalam Budhisme Tibetan. Beliau adalah ibu pembebas dan melambangkan kesuksesan dalam aktivitas dan pencapaian. Tara memiliki berbagai bentuk seperti: Tara Hijau, Putih, Merah, Hitam, Kuning, Biru, Cittamani, dan Khadiravani. Mantra Tara: Om Tare Tu Tare Ture Svaha
10. Skanda Bodhisattva, (韋馱菩薩; Wei Tuo Pu Sa), sebagai Bodhisattva yang dihormati sebagai penjaga Dharma di monastery. Beliau adalah satu dari dua puluh empat Bodhisattva penjaga. Dalam sutra Cina, biasanya gambar Bodhisattva ini ditemukan di akhir, mengingat ikrarnya untuk melindungi Dharma.
11. Sangharama Bodhisattva (伽藍菩薩: Q?el?n P?s?), dihormati sebagai Bodhisattva dan pelindung Dharma. Beliau adalah penjaga vihara dan rupangnya berada di sebelah kiri, berlawanan dengan Skanda Bodhisattva yang berada di kanan.
Selain di atas, masih banyak lagi nama-nama Bodhisattva yang dipuja dan dihormati. Namun, sesungguhnya kita perlu menyadari bahwa selain melakukan pemujaan, kita harus meneladani sifat-sifat Mereka. Kita menjadikan Mereka figur, berjuang tanpa henti untuk menjadi seperti Mereka demi menolong semua makhluk bebas dari lautan penderitaan menuju ke pantai seberang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar