Ketuhanan dalam Buddhisme Maitreya
Buddhisme Maitreya menganut konsep Ketuhanan ganda. Di satu sisi, ia dapat menerima konsep Ketuhanan yang personal, dengan menghadirkan sosok LAO MU (Bunda Semesta) sebagai Tuhan Yang Maha Esa. Di sisi lain, ia menerima pula konsep Ketuhanan non-personal, di mana keberadaan Tuhan sesungguhnya adalah suatu kebenaran yang harus direalisasikan dalam pribadi kita, dalam wujud kebaikan, cinta kasih, dan perjuangan. Untuk selengkapnya baca di artikel Ketuhanan Maitreya.
Silsilah dan Keselamatan Buddhisme Maitreya
Dikisahkan bahwa pada masa setelah sesepuh Hui Neng, perkembangan Buddhisme memasuki dua periode, yaitu periode terbuka dan periode tertutup. Periode tertutup ditandai dengan munculnya Buddhisme Maitreya. Dalam periode ini, dipercaya adanya ajaran Buddha yang sifatnya rahasia, dan hanya dapat diwariskan kepada mereka yang berjodoh, yaitu mereka yang memiliki tumpukan pahala karma baik yang amat besar. Ajaran rahasia tersebut merupakan misi keselamatan tunggal dari Buddha Maitreya untuk membebaskan kita dari samsara. Kesalahan terbesar yang diwariskan dari generasi ke generasi adalah menganggap upacara pendhiksaan (semacam baptis di kr****n, atau visudhi di Buddhis) sebagai sarana atau tiket ke Nirwana. Padahal, secara Buddhis, hal itu tidak mungkin.
Penyimpangan oleh Intern Buddhisme Maitreya
Kekeliruan
- Anggapan bahwa upacara pendhiksaan merupakan upacara keselamatan.
- Keselamatan berarti setelah mati masuk Nirwana (surga).
- Seseorang yang belum di-dhiksa, setelah mati akan masuk Neraka.
- Adanya misi keselamatan tunggal dari Buddha Maitreya.
- Anggapan Triratna sebagai tiga mustika keselamatan: pintu nurani, pertanda suci, dan perkataan suci; yang semuanya bersifat rahasia.
Penyebab
- Pengaruh kepercayaan non-Buddhis yang menganggap adanya hadiah keselamatan
- Anggapan salah bahwa Nirwana adalah alam bahagia seperti surga.
- Kepercayaan salah bahwa setiap manusia yang mati akan terlahir di Neraka.
Pelurusan
- Pendhiksaan hanyalah upacara perlindungan, menunjuk Maitreya sebagai guru.
- Berlindung berarti meneladani pribadi Maitreya yang maha cinta kasih.
- Tiga mustika hanyalah simbolis: pintu suci (pikiran), pertanda suci (perbuatan), dan perkataan suci (ucapan), haruslah dijaga supaya bersih dan suci.
- Keselamatan bergantung pada faktor karma. Dengan kekuatan keyakinan dalam doa, memang ada faktor-faktor eksternal yang dapat membantu dalam batasan tertentu, tetapi segala akibatnya pun tidak terlepas dari faktor karma.
- Dengan meneladani pribadi Maitreya, berarti mengkondisikan cetana untuk terlahir di surga Tusita, tempat Bodhisatva Maitreya mengajar sekarang, sebelum mencapai Kebuddhaan yang sempurna (Samma Sam-Buddha).
- Dengan cinta kasih, memupuk jasa pahala, membangun tekad untuk terlahir di alam tempat Buddha Maitreya mengajar nantinya setelah mencapai Kebuddhaan yang sempurna (Samma Sam-Buddha).
- Dengan terlahir di alam Maitreya, mendengarkan ajaran-Nya, maka kita dapat terbebas dari samsara, sehingga tercapailah Nirwana.
Penyimpangan oleh Ekstern Buddhisme Maitreya
Kekeliruan
- Anggapan Maitreya telah hadir sebagai Buddha di dunia.
- Umat Maitreya ber-vegetarian karena dapat membuat orang menjadi suci.
Penyebab
- Anggapan bahwa sebagai umat Maitreya berarti mengikuti ajaran Buddha Maitreya.
- Semua umat Maitreya dianjurkan untuk ber-vegetarian.
Pelurusan
- Umat Maitreya meneladani pribadi Maitreya yang maha cinta kasih, tidak terlalu menekankan ajaran-ajaran yang teoritis dan filosofis, melainkan penekanan pada ajaran-ajaran yang praktis dalam kehidupan sehari-hari.
- Secara badani Maitreya memang belum terlahir sebagai seorang Buddha, tetapi bagi umat Maitreya, Beliau adalah seorang Buddha.
- Maitreya adalah pribadi yang maha cinta kasih, sehingga tidaklah mengherankan umat Maitreya dianjurkan bervegetarian, tetapi umat Maitreya menganggap vegetarian hanyalah salah satu sarana mendasar dalam membina diri. (bd)
Artikel berikut ini hanyalah pandangan pribadi saya,
setelah bertahun-tahun mengikuti Buddhisme tradisi Maitreya, khususnya setelah mempelajari ajaran Ketuhanan dalam tradisi ini,
dan semua terserah Anda menilai, karena kebebasan berargumentasi adalah hak setiap orang, dan pada dasarnya setiap ajaran agama hendaknya boleh dikaji dan dianalisa, demi sebuah pencarian kebenaran!
Buddhisme Maitreya, seperti halnya agama dan tradisi Buddhis yang lain, juga terpecah menjadi beberapa sub aliran, sehingga di antara tiap aliran itu pun memiliki pandangan mengenai konsep Ketuhanan yang dapat saling berbeda satu sama lain. Ajaran dari Buddha yang diwariskan kepada murid-muridNya, dari generasi ke generasi, selalu mungkin bagi seorang siswa yang belum mencapai pencerahan, dan belum mengerti dengan benar sang jalan kebenaran, sehingga ajaran dari siswa tersebut kepada generasi berikutnya menjadi keliru. Belum lagi generasi yang sudah keliru itu mencoba mempersepsikan kebenaran sesuai dengan pola pikirnya, hanya sebatas pemahamannya tentang sang kebenaran.
Inilah yang terjadi dalam ajaran Buddha, dan pasti juga terjadi dalam agama lainnya!
Dalam Buddhisme Maitreya, ada kalanya sosok Tuhan dipersonifikasikan sebagai Bunda Lao Mu, Tuhan yang memiliki sifat dan perasaan bagaikan seorang ibu yang mengasihi anak-anaknya. Kehadiran seorang bunda yang mendambakan anak-anakNya kembali ke pangkuanNya, dengan anggapan bahwa manusia adalah seperti anak-anak yang telah tersesat di rimba duniawi ini.
Dijelaskan bahwa manusia asalnya dari roh suci, tetapi karena selama berada di alam duniawi ini, mata rohaninya tertutup oleh hal-hal duniawi, maka pintu suci menjadi tertutup, kita tidak lagi mengetahui jalan pulang ke pangkuan Sang Bunda. Saat kematian, kita hanya berputar dan terus berputar di sejumlah alam kehidupan yang tidak kunjung habis. Hanyalah dengan membuka mata batin yang suci ini, kita mengetahui jalan pulang kembali ke surgawi/Lao Mu, itulah Nirwana sejauh pemahaman tradisi Maitreya.
Beberapa sub aliran Maitreya saling berbeda pendapat dan meyakini hanyalah mereka yang memiliki otoritas langsung untuk membuka pintu suci ini, mereka saling klaim masing-masing telah tersesat jalan. Permasalahan utama hanyalah pada apa yang dianggap sebagai benang emas, yaitu otoritas pendhiksaan yang diturunkan oleh sesepuh dari generasi ke generasi. Yang memiliki rantai warisan otoritas ini yang dianggap berhak melakukan pembukaan pintu suci. Dan, di antara mereka saling meyakini otoritas murni hanya ada pada tradisinya.
Selain menggambarkan Tuhan sebagai personal, ada lagi yang mencirikan Tuhan sebagai sesuatu yang luhur. Pandangan ini lebih mendekati pendekatan Tuhan secara impersonal. Umumnya mereka yang telah memiliki pemahaman sejauh ini adalah mereka yang telah mewujudkan pribadi yang luhur dalam dirinya. Mereka menyadari betul bahwa Tuhan yang sesungguhnya adalah sesuatu yang tidak dapat digambarkan secara manusiawi dan dipersonifikasikan. Tuhan hanya dapat dirasakan melalui perjuangan nyata dalam kehidupan sehari-hari: Pelayanan kasih terhadap sesama manusia, demi mewujudkan sebuah dunia Maitreya yang lebih baik di bumi.
Sayangnya, pendekatan Tuhan sebagai personal lebih dapat diterima sebagian besar orang, tetapi ini bukan berarti mereka benar seluruhnya. Ini lebih disebabkan kecenderungan manusia yang lebih membutuhkan sosok orang tua sebagai pelindung dan tumpuan harapan dan kasih sayang. Padahal, pada tingkatan tertinggi, Tuhan adalah suatu wujud kesempurnaan batin seorang manusia yang telah mencapai pencerahan mutlak. Tuhan hanya dapat direalisasikan secara nyata dalam wujud kasih dan keluhuran pribadi seorang manusia. Tuhan tidak dapat dibicarakan secara konseptual, tetapi lebih merupakan jalan yang harus dilalui bagi setiap manusia untuk merealisasikan inti kebenaran.
Tuhan adalah bagaimana anda memperlakukan orang-orang di sekitar Anda, bagaimana Anda membahagiakan orang-orang sekitar Anda, bagaimana Anda membuat dunia ini lebih baik. Itulah Tuhan!
jalan ketuhanan adalah jalan kembalinya roh ke nirvana, sebelum manusia dilahirkan semuanya adalah kesatuan roh yg berada dinirvana. nirvana atau alam abadi itu tempat asalnya roh. pada mulanya turun memasuki tubuh manusia melalui jalan benar tetapi sampai menjelang akhir hayatnya akan meninggalkan dunia tidak mengetahui dimana harus kembali. karena tersesat dari jalan benar yg semula. sehingga terjerumus dalam perputaran roda neraka melewati 4 pintu kelahiran
hanya org kebijaksaan yg tinggi dapat menyadari akan kehidupan manusia yg mengalami derita pada perputaran kelahiran, tua, sakit dan mati, dengan berusaha melepaskan untuk mencari yg sejati, untuk mencari jalan kembali pada pokok sumbernya. Ia rela melepaskan jabatan dan mengembara di pegununggan mencari guru agama. Demi mencari jalan ketuahan guna kembali pada alam abadi, ia rela menerima segala derita dengan menempuh beribu-ribu kilometer jauhnya mencari guru sejati. Misalnya Sakyamuni, Avalokitesvara, para Buddha sepanjang masa, semuanya mencari jalan ini utk membebaskan diri dari penderitaan roda lahir dan mati agar kelak menjadi Buddha, maka ada ucapan bunyi :
nabi konghocu : pada pagi hari mendengar jalan ketuhanan, sore hari matipun puas.
Kata-kata itu semuanya membuktikan tingginya nilai ketuhanan
Kesimpulan :
1. jalan ketuhanan adalah satu-satunya jalan tunggal bagi kembalinya roh ke nirvana
2. roh adalah watak ( sifat ) asal manusia, dan merupakan pengendali dari tubuh manusia.
3. yg tersesat dari jalan ketuhanan tidak akan tahu lahir itu dari mana datangnya dan mati kemana perginya, maka terjatuhlah perputaran penderitaan neraka
4. setelah mendengar jalan ketuhanan yg merupakan jalan kesadaran ( penerangan ) dari petunjuk guru, maka memungkinkan roh kembali kealam abadi yaitu nirvana
5. ketuahan itu tanpa rupa dan wujud, sebagai mustika kemujijatan surgawi
6. ketuahan diturunkan pada watku yg tepat, diajarkan pada org yg baik dan diberikan pada yg berbudi.
Bab II
Sebab diajarkan ketuhanan
Pada jaman sekarang ini org telah melupakan pokok pangkal, yg dikejar hanya pangkal ujungnya saja, untuk mencari yg kelihatan, hati manusia sudah tidak luhur, selalu mengumbar nabsu sesukanya, keji, maling, serong, cabul, membunuh, bunuh diri dll.
Yg dianggapnya sudah melupakan hal biasa. Persoalan sex dan ketidak sopanan serta tata karma yg kalut sudah tdak merasakan malu lagi, tidak setia dan tidak berbaktipun tidak diketahui kebenaranya, kesopanan kian hari kian mundur. Akhlak pun kian hari kian mundur sehingga menjadi bencana besar yg belum pernah terjadi sebelumnya.
Karena itu pada akhir-akhir ini, bencana air, api, keributan, peperangan, wabah penyakit, kurang makanan dan bahaya paceklik datangnya saling susul menyusul, ini sebabnya manusia tidak mentaati hukum tuhan dan menjaga budi etika kemanusiaan, sehingga hawa kejahatan membumbung naik dan membuat marahnya tuhan.
Tuhan menurunkan bencana untuk menghukum yg berbuat jahat, yg menimbulkan bencana dan kejahatan dimana mana. Akan tetapi diantar manusia pun masih ada yg bijak dan sadar mana boleh tidak membedakan antara yg baik dan buruk atau membiarkan kumala dan batu hancur bersama. Karena itulah atas kemurahan para suci memohon perkenan tuhan yme agar mengajarkan ketuhana utk menolong wanita dan pria yg beriman.
Syukur atas rahmat tuhan yg tiada taranya, mengijinkan ketuhanan diajarkan demi menyelamatkan dunia. Dengan khusus mengutus Buddha chikung dann bodhisattva dewi bulan turun kedunia. Menerima firman tuhan untuk menyelamatkan 3 alam, barang siapa diantara pria dan wanita memiliki jodoh kebuddhaan, maka akan mendapat jalan ketuhanan. Bilamana setelah mendapat ketuhanan dapat secepatnya mengubah perbuatan buruk utk menjadi lebih baik, meleyapkan penyelewengan utk kembali pada kebenaran guna dapat mengembalikan hati ketuhananya dan menolong dari terbebasnya dan bencana yg sudah didepan mata, menghindarkan malapetaka serta mengubah kefanaan menjadi sukavati. Semua ini menjadi keprihatinan para Buddha utk menyelamatkan dunia, dan oleh karenanya menjadi sebab diajarkan ketuhanan secara umum.
Kesimpulan :
1. akhlak moral manusia merosot menjadi hawa kejahatan membumbung tinggi dan turun kembali mengakibatkan bencana
2. para suci tidak sampai hati membiarkan yg buruk dan yg baik membaur tak terpisah, maka memohon kepada tuhan untuk menurunkan ketuhanan utk menolong dunia dari bencana dan menyelamatkan umatnya yg beriman.
3. barang siapa yg telah memperoleh ketuhanan dan masing-masing dapat berlaku bajik, merubah kesalahan utk memperbaiki diri, masing-masing dapat menjaga ketuhanan, dengan sendirinya akan terhindar dari bencana.
Bab III
Beruntung memperoleh ketuhanan
Hari ini mendapat ketuhana, sungguh merupakan keberuntungan pada tiga kelahiran dan berlimpahnya budi leluhur. Sejak dahulu kala org mencari jalan ketuhanan harus meninggalkan rumah tangga utk melepaskan usaha bisnisnya mencari guru sejauh ribuan kilometer dng susah payah melawan badai salju. Melalui pembinaan diri dgn 3000 kebaikan ( pahala ) dan berbuat jasa 800 kali sampai jasa pahalanya cukup barulah org
tersebut mancapai ketuhanan, namun biasanya hanya satu saja yg dapat memperoleh antara puluhan ribu pembina.
Hari ini kita mendapatkan ketuhanan yg seseungguhnya terlalu mudah, hal ini disebabkan menjelang akhir stadium ketiga, dunia akan menemui bencana besar yg belum pernah terjadi sebelumnya. Juga berkat tuhan yg sll bermurah hati tidak sampai hati melihat yg baik dan yg buruk hancur bersama-sama. Maka ajaran surgawi yg sejak dahulu tidak diajarkan dgn sembarangan, terbentang sejalur jalan besar yg cemerlang, bagaikan perahu suci menyelamatkan dunia.
Karena ada yg mempunyai ikatan kebuddhaan dan keberuntungan, barulah ada pengajak dan penanggung, yg menggunakan macam-macam omongan utk mengingatkan anda. Hari mengajak anda untuk mencari ketuhanan tak lain demi menolong anda terlepas dari bencana dan agar dpt hidup melampaui kematian.
Hendaknya setelah menuntut ketuhanan, dapat menghentikan keburukan dan berbuat kebajikan utk menegakan diri guna memperbaiki org lain, bukan saja dapat merubah kemalangan menjadi keberuntungan, atau pada saat menemui kesukaran akan berbalik menjadi lancer, malah masih dapat terbebas dari samudra derita, dan menghentikan derita tunimbal lahir, untuk mencapai tingkat kebuddhaan di nirvana.
Perlu diketahui, bahwa yg paling sukar terlahir didunia ini adalah sebagai manusia sedangkan manusia tidak gampang mendapatkan ketuhanan.
Hari ini, sesungguhpun sudah mendapatkan ketuhanan yg berarti telah beruntung. Sebagai anak tuhan yg baik ikatanya dengan kebuddhaan, maka seharusnya melaksanakan dgn sungguh-sungguh, jgn sampai mudah di dapat pun mudah dilepas.
Nabi kong ho cu pernah berkata : seorg budiman rela mati demi ketuhanan” maka jgn pula telah mendapatkan kesempatan malah menyia-yiakannya.
Kesimpulan :
1. pada dahulu kala org membina atau tapa terlebih dahulu, baru memperoleh ketuhanan, diantara ribuan yg membina, seorgpun sulit menemukannya.
2. kini mendapat terlebih dahulu, baru kemudian membinanya. Bagi setiap org yg mendapat, mempunyai kesempatan mencapai kesempurnaan.
3. bagi yg berkebajikan besar pada ketiga kelahiran baru menemui pengajak penanggung untuk diajak masuk memohon ketuhanan.
4. setelah memohon ketuhanan, hanya perlu membinanya, bukan saja hanya bisa merubah kemalangan menjadi kebajikan bahkan masih dapat hidup melampaui kematian dan terbebas dari tunimbal lahir serta penderitaan neraka.
5. jangan berpenyakit, mudah dapat mudah lepas. Seharunya melaksanakan ketuhan dengan sungguh-sungguh, jgn melalaikan sebagai org beruntung.
Bab IV
Apa yg didapat dalam ketuhanan
Mengucapkan selamat kepada anda hari ini sudah medapatkan ketuhanan, pribahasa berbunyi : “ bila berjodoh, sekalipun terpisah ribuan kilometer tapi dapat juga bertemu, dan sebaliknya, bila tidak berjodoh sekalipun berhadapan maka tidak mengenalnya”.
Yg berjodoh berarti berakar baik. Biar terpisah ribuan kilometer dari vihara juga bisa memperoleh ketuhanan, yg tidak berjodoh walaupun sebelah rumah ataupun berkeluarga dekat dgn yg Pembina ketuhanan juga tidak dilintaskan. Ada sebabnya mungkin berprilaku kurang baik atau bila dilintaskan mungkin mereka pun tidak mau.
Maka dikatakan : “ Hujan sekalipun lebat, tidak dapat membasahi rumput yg tidak berakar. Sebaliknya Buddha dharma sekalipun luas juga sulit melintaskan org yg tidak berjodoh. Org yg berjodoh ( berbakat ) memenuhi Buddha pada saat hidup. Yg tidak berjodoh menemukan Buddha sudah kembali kenirvana. Karena itu ada perbedaan antara org yg berjodoh dng yg tidak.
Hari ini karena mempunyai ikatan jodoh, maka anda suka datang memohon ketuhanan. Apakah yg didapatkan ketuhanan itu ?. yaitu mendapatkan triratna ( tiga mustika ). Mustika ada sesuatu yg berharga , tentu saja sangat tinggi nilainya. Di bumi mempunyai 3 pustika yaitu : air, api dan angina. Manusia mempunyai 3 musitka yaitu : saripati, hawa dan semangat. 3 mustika yg didapat hari ini adalah mustika kemujijatan surgawi yakni : pintu, ucapan dan tanda
Mustika pertama : pintu gerbang yaitu tempat kontaknya manusia dgn tuhan, titik letak roh suci, yg merupakan pintu keluar masuknya atau datang perginya roh suci, bukan condong kesisi tapi ditengah-tengah, sebagai jalan roh suci untuk kembali kenirvana tempat asalnya.
Kaun pengikut nabi kong ho chu pernah mengatakan : “ tanah mustika yg sempurna terdapat pada kewajaran rohani “
Buddha mengatakan “ dharma berada didepan mata, itulah sari mujijatnya nirvana”
Kaun taois mengatakan “ pintu gerbang suci ini adalah pusat dari pada langit dan bumi”
Pintu merupakan inti kekuatan dari langit, bumi dan manusia, kemujijatanya tidak dapat dimengerti oleh setan dan dewa
Itulah mujijat kekuatan surgawi yg tidak sembarang diajarkan sejak dahulu kala, barang siapa membina dengan baik akan menjadi Buddha.
Dalam kitab diujarkan:” yg tertembus pintu sucinya, tidak akan dipanggil oleh penguasa neraka, sedangkan namanya dinereka sudah dihapuskan, sekaligus terdaftar di surga.
Juga dikatakan, suatu petunjuk dapat melampau 3 alam loka, satu titik dapat bebas dari 10 tahanan neraka.
Pribahasa berujar : “ membaca habis ribuan kitab, tidak sebaik mendapat satu petunjuk guru.”
Pun dikatakan :” membaca kitab ribuan jilid, tapi satu pengertian pun tidak di dapat, sekalipun perutnya penuh dengan kalam karangan ( kepintaran ) tapi tidak tahu soal lahir mati “.
Para suci mengatakan ;” ketuhanan sebenarnya tidak sukar, hanya menusia sendiri yg mencari sukar, bagi org sesat dihayati seperti tersekat lapisan gunung, namun bila guru membuka ( menunjuk ) pintu suci, tidak usah repot sudah mencapai nirvana.
Org suci dahulu mengatakan ; “ pintu suci tidak ternilai harganya, kalau terbuka sudah berarti beerada dipulau dewa yg ada guanya, didalam gua itu terhuni raja rohani sendiri.”
Bodhisattva Avalokitesvara mengatakan :” di rimba bambu nampak rohani sendiri, dipot bunga tangkai hu menyadari kemujijatannya, beodhisatva selalu berada di tengah rimba gunung. Sekejappun tidak terpisahkan, itulah yg sejati.”
Di kitab Buddha mengatakan : “ Buddha digunung suci, tidak perlu mencarinya jauh-jauh, gunung suci hanya di ujung hati, tiap-tiap org mempunyai pagoda gunung suci, kalau hendak menjadi Buddha harus membinanya dibawah pagoda itu.”
Juga dikatakan : “ surga barat walaupun sejauh sepuluh laksa delapan ribu kilometer, yg mengerti hanya menunjuk surga sudah di depannya”.
Yesus Kristus berkata : “ barang siapa tidak mau memanggul salibnya sendiri untuk mengikuti saya, ia tidak dapat menjadi murid saya.”
Sabda diatas adalah peninggalan dari pada suci jaman dahulu yg membuktikan hakekat sebenarnya dari pintu suci. Dari sini dapat dimengerti bahwa para Buddha sepanjang masa / jaman semua mencapai kesempurnaan hanya dari pintu suci ini.
Para suci jaman dahulu sekalipun telah mengerti pintu mujijat itu, akan tetapi mereka tidak berani membeberkan terang-terangan. Dan hanya mengisyaratkan saja didalam kitab sbg petunjuk agar memperoleh ketuhanan dapat menyadari akan bukti kebenaranya.
Hari ini anda dapat petunjuk dari guru sejati, seluruhnya sama dengan yg diperoleh dari Buddha dijaman dahulu.
Setelah mendapatkan ketuhanan berarti telah mengerti rohani dirinya adalah Buddha, lebih pula mengerti akan tempat kedudukan Buddha ( roh ) kita berada. Oleh karena itulah bagi para Pembina ketuhanan harus dapat menyempurnakan jasa pahalanya seumur hidup. Dan setitik roh inilah yg nantinya akan kembali kenirvana dgn melewati jalan benar dari pintu suci ini, untuk menemui tuhan yme dan menerima kedudukan di nirvana sesuai dengan kesempurnaanya.
Nabi kong ho chu pernah berkata : “ pagi hari mendapatkan ketuhanan, sore hari matipun puas,.” Apa gunanya ? karena dapat terbebas dari tunimbal lahir dan tidak terjatuh ke neraka mengalami derita samsara.
Pada waktu bhikkhu shen kuang menyembah Buddha bodhi dharma, ada sebuah syair berbunyi : “ tidak tahu sesungguhnya satu itu meninggal kemana ? karena sen kuang belajar dari bodhi dharma rela berdiri ditengah salju di vihara shao lim. Hanya ingin satu petunjuk terbebas dari penguasa neraka.
Mustika ke-2 : ucapan suci
Yaitu mantra tidak berupa tulisan. Pada waktu dahulu org mencari guru ingin mendapatkan mantra dengan menempuh jarak sampai ribuan kilometer jauhnya, mantra itu adalah ajaran sejati sedangkan ajran sejati itu tidak ada pada kitab suci, ajaran sejati hanya diberikan secara lisan dan langsung.
Pada jaman pancaran hijau ada mantra yg berbunyi : u liang sou fu. Dijaman pancaran merah pun ada bunyi NAMO OMI TO HUT. Kini pancaran putih sesuai dgn ajaran sejati harus diingat dalam hati. Bila menghadapi 3 bencana dan 8 kesukaran yg berada diluar kemampuan manusia utk mengelakanya diharapkan memiliki kesungguhan hati berdoa pada tuhan, dgn mengucapkan dalam hati, maka dengan sendirinya tuhan akan menitahkan para Buddha datang memberikan perlindungan pada kita dan pada bersamaan itu segala kemalangan akan berubah menjadi aman.
Para Buddha mengatakan : “ membaca mantra akan membuat para setan dan dewa gemetaran karena mantra itu. Ini adalah titah suara 3 alam yg membuat para bodhisattva turun memberi pertolongan.”
Oleh karena itu perlu dng ketulusan hati dan bertobat dengan sebenarnya sbg Pembina diri agar selalu doa itu dapat terkabul. Membina sampai kelak menjelang sampai akhir hayat, hendak melewati pintu surga juga perlu menggunakan ucapan suci ini, malah jgn sampai dilupakan, lebih-lebih jgn sampai dianggap lemeh.
Mustika ke-3 : pertandaan suci
Bila pejabat perlu menggunakan stempel, tapi bagi Pembina ketuhanan perlu menggunakan pertandaan suci. Karena pertandaan suci sbg symbol kesucian dan merupakan pengakuan resmi bagi yg ditabishkan sebgai anak tuhan, serta dapat diandalkan untuk diri dari 81 bencana. Pada masa pancaran hijau diajarkan tanda suci satu tangan sebagai andalan terbebas dari 9 bencana. Pada masa pancaran mereh diajarkan tanda suci dng dua telapak tangan dirangkap sbg andalan terbebas dr 18 bencana. Skg pada masa pancaran putih diajarkan tanda suci dng kedua tangan saling dilipat sebagai andalan utk terbebas dari 81 bencana, ini berarti sebagai tanda manunggal kembali pada tuhan.
Yesus kristus pernah berkata : “ saya memberitahukan kalian, barang siapa yg ingin menerima kerajaan tuhan, bila tidak berlaku sbg anak kecil tidak dapat memasukinya, karena merangkul anak kecil dng merangkap tangan mereka utk memohon berkat.
Apa yg dibeberka diatas adalah 3 pustika yg didapat dari pada memohon ajaran ketuhanan ini. Yg merupakan mustika mujijat surgawi yg tidak sembarangn diajarkan sejak dahulu kala. Berdasarkan 3 mustika ini, hendaknya kita selalu ingat siapa yg mendapatkanya harus merubah segala kesalahanya utk menuju pada kebaikan. Dengan demikian semasa hidup didunia dapat perlindungan selamat dari pada Buddha dan menjelang kematiannya akan melampaui lahir dan mati serta terhindar dari penderitaan tunimbal lahir dineraka.
Tiga mustika didapat hari ini. Adalah mustika mujijat surgawi adalah tidak boleh diajarkan sesuka hati, lebih-lebih tidak boleh dibocorkan, mengingat sudah mengucapkan
ikrar, peraturan tuhan sangat keras, andaikan ada handai taulan yg ingin menempuh ketuhanan blh diajak mereka kevihara. Deadpan altar Buddha hanya blh guru mengajarkan dan tidak ada rahasia apapun. Setelah mendapatkan ajaran ketuhanan harus sering kevihara bersembayang dan banyak belajar agar dapat mengerti hakikat ketuhanan sedalam dalamnya. Serta mengerti nilai keberhargaan dan sekaligus byk menegakan jasa pahala, karena memfaat berbuat jasa pahala tiada batasnya.
Kesimpulan :
1. bagi yg berjodoh baik, baru dapat memperoleh ketuhanan
2. musitka mujijat surgawi ialah pintu, uacapan dan tanda suci
3. pintu suci adalah pintu yg benar bagi keluar masuknya roh suci. Roh kini berada di pintu, pintu yg dibuka oleh guru, kelak sebagai jalan tembus plg kenirvana
4. ucapan suci ialah titah bagi 3 alam yg merupakan ajran sejati utk perlindungan dari pada Buddha
5. pertandaan suci adalah tanda kode ketuhanan untuk bebas dari 3 stadiun dan sebagai suatu ikatan pertemuan antara kita dng tuhan
6. berpegang pada 3 mustika ini, sewaktu dapa terlolos dari bencana alam, dan setelah meninggal dunia dapat menjadi Buddha
7. ajaran khusus halus lembut tidak sembarangan terungkap, hendak dijaga hati-hati dan melaksanakanya dng hati tulus.
Bab V
Tujuan dari ketuhanan
Membimbing manusia sehingga dapat menghormati langit dan bumi, mengadakan upacara dan kebaktian para suci, mencintai Negara dan setia pada tugas, menjunjung tinggi tata susila, berbakti pada org tua, menghormati para guru, mempunyai kepercayaan diantara kawan, rukun sesame tetangga, mengubah kebiasaan buruk menjd baik, menguraikan lima relasi kemanusiaan, dan delapan kebajikan, mengembangkan ajran para suci dari para pembabar agung dan mentaati kesusilaan luhur ttg tiga azas kemanusiaan ( azas antara kepada Negara dan mentri, ayah dan anak, suami dan istri ) 4 kemurnian ( kesusilaan, keberanian, tidak korup dan tahu malu ) dan panca budi
Mensucikan hati dan pikiran, menggunakan raga yg palsu utk membina rohani yg sejati, guna mengembalikan kesucian watak sejati. Mengembangkan kebijaksaan tersempurna dari akal budi, sehingga dirinya cukup tegak utk menegakan org lain. Dirinya cukup sempurna utk menyempurnakan org lain.
Dan terakhir adalah mengembalikan dunia kembali damai dan sentosa, mengubah manusia menjadi baik dan suci serta mencita-citakan suatu didunia yg adil dan makmur.
Ajran ketuhanan tiada latar belakang. Tiada maksud lainya, tidak bergerak dalam politik, tidak berpikiran jahat, dan tidak bertentangan dng masyarakat, penuh ketulusan dan keterbukaan, laksana beningnya Kristal, itulah kesucian dari ajaran ketuhanan
Seperti apa yg dikatakan nabi kong ho chu : “ hanyalah keagamaan tanpa memperbedakan suku bangsa.” Dikatakan lagi : “ barang siapa mempelajari ajaran sesat akan berbalik mencelakan dirinya sendiri .”
Diharapkan setelah memohon ketuhanan dapat menyelami tujuannya, dan taqwa kepada tuhan yme, bagi yg tekun membina ketuhanan ini, masa depanya cerah sekali. Apalagi jasa kebajikannya terus ditumpuk, akan memperoleh kesempurnaanya.
Kesimpulan :
1. tujuan dari ketuhanan adalah cerah dan mulia
2. luruskan hati dan memperbaiki tingakah laku badan serta menegakan diri utk mengubah org lain
3. tujuanya tiada latar belakang, tiada bergerak dibidang politik, dan tiada maksud lainya.
Bab VI
Teknik membina ketuhanan
Pada waktu dahulu waktu membina ketuhanan harus menyepi / bertapa diluar keluarga, atau menyepi didalam gunung, mengalami segala susah payah menempuh badai salju dan menderita dalam pembinaanya hanya hendak usaha sendiri utk memperbaiki kesalahan, serta membenahi diri sebagai cara utk melintaskan diri
Hanya memperbaiki diri sendiri tetapi tidak dapat mengubah dunia akan tidak mempunya jasa pahala luar maka itu yg memperoleh kesempatan pda saat itu sangat dikit sekali
Namun kini, org membina ketuhanan, sangat beruntung mendapatkan kemurahannya tuhan yme, membiarkan para Pembina distadiun ke-3 ini sebagai setengah awam dan setengah suci, tidak usah meninggalkan anak istri, ibu dan bapak, tidak usah melepaskan usaha rumah tangga dan bisnis, sambil melakukan perkerjaan masing-masing. Tidak peduli tingkat golongan apa saja tidak akan pertentangan dgn pekerjaan.
Teknik pembinaan diri adalah berusaha memperbaiki diri sekaligus melintaskan org lain, menyempurnakan diri sendiri berarti memperbaiki tingkah laku badan dan bertobat untuk merubah segalah kesalahanya serta tindak tanduknya dng aturan. Meyempurnakan org lain berarti melintaskan org. diri sendiri telah mendapatkan ajaran ketuhanan, harus berusaha meluaskanya, agar semua org dapat merubah kekeliruannya untuk berjalan sesuai dng hukum ketuhanan, itulah teknik pembinaan ketuhanan.
Kitab tengah harmonis mengutarakan : “ firman tuhan disebut dgn watak sejati.” Yg berarti mendapat ketuhanan akan mengerti juga kerohanian, mengikuti watak sejati dinamakan kebenaran, berarti setelah mendapatkan ketuhanan mengerti watak sejatinya akan dapat merubah yg menyimpang utk kembali pada yg benar. Melaksanakan ketuhanan dinamakan beragama, berarti yg membina ketuhanan harus atas nama tuhan menyebarkan dharma utk melintaskan org, melintaskan org untuk mendapatkan ketuhanan akan berbuat jasa pahala besar. Sedangkan membina diri dng memperbaiki kesalahan akan berbuah sebagai jasa pahala dalam.
Kini, justru berada pada stadium jaman ketiga,menjelang datangnya bencana akhir, masa peredaran sudah merubah kritis, bagi yg telah mendapatkan ketuhanan harus mengutamakan jasa pahala luar. Karena bila jasa pahala luarnya sempurna, jasa pahala dalamnya akan ikut sempurna dng sendirinya.
Pokoknya teknik pembinaan ketuhanan sebaiknya tidak membedakan antara jasa pahala luar dan jasa pahala dalam, dapat kedalam pun dapat keluar, asalkan perbuatan dan pikiran sama, inilah teknik yg sebenarnya dari membina ketuhanan.
Kesimpulan:
1. waktu dahulu membina ketuhanan harus meninggalkan rumah tangga, berpisah dng ibu bapak serta anak istri utk menyepi atau bertapa digunung
2. sekarang membina ketuhanan cukup dirumah saja pun tidak menghalangi usaha pekerjaan
3. melintaskan org lain sebagai pahala luar, memperbaiki tingkah laku badan sebagai jasa pahala dalam, luar dan dalam dibina bersamaan utk menghasilkan jasa pahala sempurna.
Bab VII
Setelah menuntut ketuhanan, apa yg harus didahulukan agar dapat memperoleh kemajuan
1. Bedakan antara sejati dan palsu dgn jelas
Seseorg yg baru menuntuk ketuhanan menginjakan kakinya ke vihara Buddha. Hal utama yg hrs dilakukan adalah mengerti jelas ketuhanan yg diperoleh apakah sejati, wajib mengenalnya dan mempelajarinya dng baik. Sekalipun telah mendapatkan ajran sejati namun tidak membinanya berarti memperoleh kesempatan dan menyia-yiakannya dan mengabaikan jodoh kebuddhaan. Bila badan jasmaninya telah tiada menyesalpun sudah terlambat.
Nabi kong ho chu pernah berkata :” bila sesuai dengan ketuhana dapat bertindak maju, bila sebaliknya dapat bertindak mundur”
Ajran sejati itu tidak terbentuk dan berwujud tetap tidak berubah, tiada lahir tiada musnah, adalah watak sejati kita, juga dikatakan sebagai sifat kebuddhaan.
Org yg memohon ketuhanan adalah memohon akan ini utk menjernihkan hati menampak rohani, mengenal aku sejati. Menuntun kita menuju kemanunggalan dari segalanya mengenal keesaan utk kembali pada yg sejati, hingga dapat melampaui dunia fana masuk kedunia suci dan dapat melampau kelahiran utk mengakhiri kematian dan memutuskan tunimbal lahir, semua inilah kesejatian dari dharma tingkat tinggi
2. percaya pada ketuhanan
atas rahmat tuhan yme diturunkan kedunia. Guru sejati datang kedunia fana dan para suci membantu melaksanakan tugas penyelamatan umum. Kita yg telah menjumpai gurusejati dan memperoleh ketuhanan,
dapat terbebas dari lautan kesengsaraan utk mencapai pantai bahagia.
Tetapi harus mempunyai keyakinan yg teguh, melaksanakan segala urusan ketuhanan.
Bila hendak memperoleh kemajuan seharusnya dari keyakinan mewujudkan kebaikan, sebab keyakinan merupakan merupakan dasar utk membina ketuhanan dan sumber dari pahala jasa
Jika org tidak menaruh keyakinan, bernujumpun tidak mujarab apalagi dapat membina ketuhanan ? maka yg telah mendapatkan triratna seharusnya memiliki keyakinan baru dapat mencerminkan kesungguhan hati dan kegairahannya
Didalam kegiatan pembinaan, keyakinan pada ketuhanan akan dapat memperoleh lindungan dari triratna. Asal ada keyakinan disitu akan tampak ketulusan hati. Bila niat tulus hati benar, tuhan dan para Buddha tidak akan mengabaikan pembalasan berkahnya.
Kini dimasa stadiun ke-3 merupakan masa datangnya bencana dan malapetaka, hanya memperoleh ajaran sejati dan membina dgn sesungguhnya serta mengandalkan kekuatan triratna, baru bebas dari jurang api tunimbal lahir dan terhindar dari bencana malapetaka. Percaya pada kekuatan welas asih tuhan yme yg senantiasa menuntun kita meuju jalan yg terang. Kita akan mendapatkan semangat yg padat dan utuh, bagaikan anak kecil yg mendapatkan tekanan dari luar lalu meminta perlindungan dalam pelukan ibunya baru merasa tidak takut lagi dan merasa tentram hatinya.
Begitupun Pembina ketuhanan, yg mempercayai pada ketuhanan, berarti berlindung darinya sehingga dapat lolos dari bencana dan malapetaka. Maka itu keyakinan adalah suatu factor yg memegang peranan penting.
3. ketulus ikhlasan mendengarkan dharma
dharma dimaksudkan sebagai ajran sebagai cara membina ketuhanan, kita tlah memahami dgn baik ketuhanan dan percaya tuhan yme, sepatutunya menunjukan ketulusan hati, akan tetapi dharma sedikitpun tidak kita pahami, bagaimana dapat memuaskan ketentram hati ? bapak guru mengatakan :” tidak mengerti dharma bagaimana dapat membina ketuhanan “
oleh kerena itu. Setelah mendaptakan ketuhanan harus menunjukan kesungguhan. Sering datang kevihara bersembayang. Memohon rahmat tuhan yg maha esa dan lindungan dari pada Buddha. Disamping itu sambil mempelajari dharma / hakekat ketuhanan.
Juga menerapkan pembinaan etika kemanusiaan serta mempelajari peraturan Buddha, tata kebaktian, menyelami cara untuk mencapai kebuddhaan, melatih pembinaan moral dan sebagainya.
Siapapun setelah mendengarkan dharma, tidak satupun yg tidak merasa batinya memperoleh ketentraman terhadap kehidupan yg penuh gairah dan harapan, lebih-lebih lagi akan membuat hidup penuh dng kebahagiaan.maka sering datang kevihara mempelajari dharma / hakekat ketuhanan merupakan suatu hal yg penting sekali.
Kesimpulan :
1. hendaknya memperoleh kemajuan seharusnya menghayati dharma / hakekat ketuhanan. Bila sesuai dng ketuhanan dapat bertindak maju dan sebaliknya
2. bila ajran itu sejati, hakekat ketuhananya sejati dan firman tuhannya pun sejati, seharusnya pun menunjukan hati sejati untuk mempercayai ketuhanan
3. mengandalkan keampuhan sejati triratna dan rahmat tuhan yme dapatlah terlindung
4. harus sering berkunjung kevihara, bersembayang dan mempelajari dharma / hakekat tuhan, setelah mengerti dharma baru kemudian membina ketuhanan
Kesimpulan :
1. bagi yg berjodoh baik, baru dapat memperoleh ketuhanan
2. musitka mujijat surgawi ialah pintu, uacapan dan tanda suci
3. pintu suci adalah pintu yg benar bagi keluar masuknya roh suci. Roh kini berada di pintu, pintu yg dibuka oleh guru, kelak sebagai jalan tembus plg kenirvana
4. ucapan suci ialah titah bagi 3 alam yg merupakan ajran sejati utk perlindungan dari pada Buddha
5. pertandaan suci adalah tanda kode ketuhanan untuk bebas dari 3 stadiun dan sebagai suatu ikatan pertemuan antara kita dng tuhan
6. berpegang pada 3 mustika ini, sewaktu dapa terlolos dari bencana alam, dan setelah meninggal dunia dapat menjadi Buddha
7. ajaran khusus halus lembut tidak sembarangan terungkap, hendak dijaga hati-hati dan melaksanakanya dng hati tulus.
Bab V
Tujuan dari ketuhanan
Membimbing manusia sehingga dapat menghormati langit dan bumi, mengadakan upacara dan kebaktian para suci, mencintai Negara dan setia pada tugas, menjunjung tinggi tata susila, berbakti pada org tua, menghormati para guru, mempunyai kepercayaan diantara kawan, rukun sesame tetangga, mengubah kebiasaan buruk menjd baik, menguraikan lima relasi kemanusiaan, dan delapan kebajikan, mengembangkan ajran para suci dari para pembabar agung dan mentaati kesusilaan luhur ttg tiga azas kemanusiaan ( azas antara kepada Negara dan mentri, ayah dan anak, suami dan istri ) 4 kemurnian ( kesusilaan, keberanian, tidak korup dan tahu malu ) dan panca budi
Mensucikan hati dan pikiran, menggunakan raga yg palsu utk membina rohani yg sejati, guna mengembalikan kesucian watak sejati. Mengembangkan kebijaksaan tersempurna dari akal budi, sehingga dirinya cukup tegak utk menegakan org lain. Dirinya cukup sempurna utk menyempurnakan org lain.
Dan terakhir adalah mengembalikan dunia kembali damai dan sentosa, mengubah manusia menjadi baik dan suci serta mencita-citakan suatu didunia yg adil dan makmur.
Ajran ketuhanan tiada latar belakang. Tiada maksud lainya, tidak bergerak dalam politik, tidak berpikiran jahat, dan tidak bertentangan dng masyarakat, penuh ketulusan dan keterbukaan, laksana beningnya Kristal, itulah kesucian dari ajaran ketuhanan
Seperti apa yg dikatakan nabi kong ho chu : “ hanyalah keagamaan tanpa memperbedakan suku bangsa.” Dikatakan lagi : “ barang siapa mempelajari ajaran sesat akan berbalik mencelakan dirinya sendiri .”
Diharapkan setelah memohon ketuhanan dapat menyelami tujuannya, dan taqwa kepada tuhan yme, bagi yg tekun membina ketuhanan ini, masa depanya cerah sekali. Apalagi jasa kebajikannya terus ditumpuk, akan memperoleh kesempurnaanya.
Kesimpulan :
1. tujuan dari ketuhanan adalah cerah dan mulia
2. luruskan hati dan memperbaiki tingakah laku badan serta menegakan diri utk mengubah org lain
3. tujuanya tiada latar belakang, tiada bergerak dibidang politik, dan tiada maksud lainya.
Bab VI
Teknik membina ketuhanan
Pada waktu dahulu waktu membina ketuhanan harus menyepi / bertapa diluar keluarga, atau menyepi didalam gunung, mengalami segala susah payah menempuh badai salju dan menderita dalam pembinaanya hanya hendak usaha sendiri utk memperbaiki kesalahan, serta membenahi diri sebagai cara utk melintaskan diri
Hanya memperbaiki diri sendiri tetapi tidak dapat mengubah dunia akan tidak mempunya jasa pahala luar maka itu yg memperoleh kesempatan pda saat itu sangat dikit sekali
Namun kini, org membina ketuhanan, sangat beruntung mendapatkan kemurahannya tuhan yme, membiarkan para Pembina distadiun ke-3 ini sebagai setengah awam dan setengah suci, tidak usah meninggalkan anak istri, ibu dan bapak, tidak usah melepaskan usaha rumah tangga dan bisnis, sambil melakukan perkerjaan masing-masing. Tidak peduli tingkat golongan apa saja tidak akan pertentangan dgn pekerjaan.
Teknik pembinaan diri adalah berusaha memperbaiki diri sekaligus melintaskan org lain, menyempurnakan diri sendiri berarti memperbaiki tingkah laku badan dan bertobat untuk merubah segalah kesalahanya serta tindak tanduknya dng aturan. Meyempurnakan org lain berarti melintaskan org. diri sendiri telah mendapatkan ajaran ketuhanan, harus berusaha meluaskanya, agar semua org dapat merubah kekeliruannya untuk berjalan sesuai dng hukum ketuhanan, itulah teknik pembinaan ketuhanan.
Kitab tengah harmonis mengutarakan : “ firman tuhan disebut dgn watak sejati.” Yg berarti mendapat ketuhanan akan mengerti juga kerohanian, mengikuti watak sejati dinamakan kebenaran, berarti setelah mendapatkan ketuhanan mengerti watak sejatinya akan dapat merubah yg menyimpang utk kembali pada yg benar. Melaksanakan ketuhanan dinamakan beragama, berarti yg membina ketuhanan harus atas nama tuhan menyebarkan dharma utk melintaskan org, melintaskan org untuk mendapatkan ketuhanan akan berbuat jasa pahala besar. Sedangkan membina diri dng memperbaiki kesalahan akan berbuah sebagai jasa pahala dalam.
Kini, justru berada pada stadium jaman ketiga,menjelang datangnya bencana akhir, masa peredaran sudah merubah kritis, bagi yg telah mendapatkan ketuhanan harus mengutamakan jasa pahala luar. Karena bila jasa pahala luarnya sempurna, jasa pahala dalamnya akan ikut sempurna dng sendirinya.
Pokoknya teknik pembinaan ketuhanan sebaiknya tidak membedakan antara jasa pahala luar dan jasa pahala dalam, dapat kedalam pun dapat keluar, asalkan perbuatan dan pikiran sama, inilah teknik yg sebenarnya dari membina ketuhanan.
Kesimpulan:
1. waktu dahulu membina ketuhanan harus meninggalkan rumah tangga, berpisah dng ibu bapak serta anak istri utk menyepi atau bertapa digunung
2. sekarang membina ketuhanan cukup dirumah saja pun tidak menghalangi usaha pekerjaan
3. melintaskan org lain sebagai pahala luar, memperbaiki tingkah laku badan sebagai jasa pahala dalam, luar dan dalam dibina bersamaan utk menghasilkan jasa pahala sempurna.
Bab VII
Setelah menuntut ketuhanan, apa yg harus didahulukan agar dapat memperoleh kemajuan
1. Bedakan antara sejati dan palsu dgn jelas
Seseorg yg baru menuntuk ketuhanan menginjakan kakinya ke vihara Buddha. Hal utama yg hrs dilakukan adalah mengerti jelas ketuhanan yg diperoleh apakah sejati, wajib mengenalnya dan mempelajarinya dng baik. Sekalipun telah mendapatkan ajran sejati namun tidak membinanya berarti memperoleh kesempatan dan menyia-yiakannya dan mengabaikan jodoh kebuddhaan. Bila badan jasmaninya telah tiada menyesalpun sudah terlambat.
Nabi kong ho chu pernah berkata :” bila sesuai dengan ketuhana dapat bertindak maju, bila sebaliknya dapat bertindak mundur”
Ajran sejati itu tidak terbentuk dan berwujud tetap tidak berubah, tiada lahir tiada musnah, adalah watak sejati kita, juga dikatakan sebagai sifat kebuddhaan.
Org yg memohon ketuhanan adalah memohon akan ini utk menjernihkan hati menampak rohani, mengenal aku sejati. Menuntun kita menuju kemanunggalan dari segalanya mengenal keesaan utk kembali pada yg sejati, hingga dapat melampaui dunia fana masuk kedunia suci dan dapat melampau kelahiran utk mengakhiri kematian dan memutuskan tunimbal lahir, semua inilah kesejatian dari dharma tingkat tinggi
2. percaya pada ketuhanan
atas rahmat tuhan yme diturunkan kedunia. Guru sejati datang kedunia fana dan para suci membantu melaksanakan tugas penyelamatan umum. Kita yg telah menjumpai gurusejati dan memperoleh ketuhanan,
dapat terbebas dari lautan kesengsaraan utk mencapai pantai bahagia.
Tetapi harus mempunyai keyakinan yg teguh, melaksanakan segala urusan ketuhanan.
Bila hendak memperoleh kemajuan seharusnya dari keyakinan mewujudkan kebaikan, sebab keyakinan merupakan merupakan dasar utk membina ketuhanan dan sumber dari pahala jasa
Jika org tidak menaruh keyakinan, bernujumpun tidak mujarab apalagi dapat membina ketuhanan ? maka yg telah mendapatkan triratna seharusnya memiliki keyakinan baru dapat mencerminkan kesungguhan hati dan kegairahannya
Didalam kegiatan pembinaan, keyakinan pada ketuhanan akan dapat memperoleh lindungan dari triratna. Asal ada keyakinan disitu akan tampak ketulusan hati. Bila niat tulus hati benar, tuhan dan para Buddha tidak akan mengabaikan pembalasan berkahnya.
Kini dimasa stadiun ke-3 merupakan masa datangnya bencana dan malapetaka, hanya memperoleh ajaran sejati dan membina dgn sesungguhnya serta mengandalkan kekuatan triratna, baru bebas dari jurang api tunimbal lahir dan terhindar dari bencana malapetaka. Percaya pada kekuatan welas asih tuhan yme yg senantiasa menuntun kita meuju jalan yg terang. Kita akan mendapatkan semangat yg padat dan utuh, bagaikan anak kecil yg mendapatkan tekanan dari luar lalu meminta perlindungan dalam pelukan ibunya baru merasa tidak takut lagi dan merasa tentram hatinya.
Begitupun Pembina ketuhanan, yg mempercayai pada ketuhanan, berarti berlindung darinya sehingga dapat lolos dari bencana dan malapetaka. Maka itu keyakinan adalah suatu factor yg memegang peranan penting.
3. ketulus ikhlasan mendengarkan dharma
dharma dimaksudkan sebagai ajran sebagai cara membina ketuhanan, kita tlah memahami dgn baik ketuhanan dan percaya tuhan yme, sepatutunya menunjukan ketulusan hati, akan tetapi dharma sedikitpun tidak kita pahami, bagaimana dapat memuaskan ketentram hati ? bapak guru mengatakan :” tidak mengerti dharma bagaimana dapat membina ketuhanan “
oleh kerena itu. Setelah mendaptakan ketuhanan harus menunjukan kesungguhan. Sering datang kevihara bersembayang. Memohon rahmat tuhan yg maha esa dan lindungan dari pada Buddha. Disamping itu sambil mempelajari dharma / hakekat ketuhanan.
Juga menerapkan pembinaan etika kemanusiaan serta mempelajari peraturan Buddha, tata kebaktian, menyelami cara untuk mencapai kebuddhaan, melatih pembinaan moral dan sebagainya.
Siapapun setelah mendengarkan dharma, tidak satupun yg tidak merasa batinya memperoleh ketentraman terhadap kehidupan yg penuh gairah dan harapan, lebih-lebih lagi akan membuat hidup penuh dng kebahagiaan.maka sering datang kevihara mempelajari dharma / hakekat ketuhanan merupakan suatu hal yg penting sekali.
Kesimpulan :
1. hendaknya memperoleh kemajuan seharusnya menghayati dharma / hakekat ketuhanan. Bila sesuai dng ketuhanan dapat bertindak maju dan sebaliknya
2. bila ajran itu sejati, hakekat ketuhananya sejati dan firman tuhannya pun sejati, seharusnya pun menunjukan hati sejati untuk mempercayai ketuhanan
3. mengandalkan keampuhan sejati triratna dan rahmat tuhan yme dapatlah terlindung
4. harus sering berkunjung kevihara, bersembayang dan mempelajari dharma / hakekat tuhan, setelah mengerti dharma baru kemudian membina ketuhanan
kalau ada org mau belajar agama Buddha benar2 pemula, mungkin ketemu topic seperti ini akan menjadi binggung, benar2 gampang ajaran Buddha menjanjikan masuk Nirvana, dan ini tidak bisa diterima pakai logika. hanya 1 titik ke nirvana.
bahkan di forum sebelah ada yg pengen belajar agama Buddha dan dia bertanya ttg konsep surga neraka dan karma, karena jawabanya yg dia dapat tidak sleg akirnya membatalin niatnya ukt belajar ajaran Buddha. setelah ditanya oleh teman2 forum ternyata dia belajar dari org i kuan toa ( kebetulan kali yah )
kemaren barusan ada agama lain juga tanya saya seperti ini , fung, kenapa sih umat Buddha itu kalau ada yg meninggal, pasti ada keluarganya yg bakar rumah, uang kertas, pembantu, emang disana ada tempat pengiriman ?
saya hanya bilang itu bukan ajaran Buddha, Buddha tidak mengajarkan hal seperti itu, bahkan seperti itu kalau saya melihat saya hanya bisa bilang permborosan, dan saya tertawa aja,dan itu hanya ajaran kong ho cu bukan ajaran Buddha.
akhrinya dia jawab oh gitu ya, saya kira umat buddha itu percaya tahayul.
memang bagi kita sekarang utk memperjelas dan benar2 memperjelas dimana ajran Buddha dan dimana suatu ajaran yg hanya memakai label Buddha sehingga ajrang Buddha tidak dianggap tahayul dan tidak masuk akal oleh masyarakat non buddhist dan yg ingin belajar pun tidak menjd ragu.
pada hal ajaran Sang Buddha kalau dipelajari oleh siapapun juga, benar2 membuat nyaman bagi yg mempelajarinya
mantap, sy senang dpt bacaan ini. admin nya ciu tao dimana?
BalasHapussaya sangat senang membaca artikel ini.
BalasHapusSemoga setiap orang dapat menemui kebenaran sejati dalam hidupnya.
ntah itu dipandang dari agama apa. selagi itu sesuai dengan ajaran kebenaran.
Ada yg kurang, setahu saya, mempelajari keTuhanan
BalasHapusdalam buddha maitreiya, bahkan diperbolehkan
masuk beribadah di gereja, mesjid.
Karena Buddha Maitreya itu universal °°°世界一家°°°😀🌏
HapusKarena Buddha Maitreya itu universal °°°世界一家°°°😀🌏
HapusLebih tepatnya bukan masuk beribadah. Tapi menghormati agama lainnya.
HapusIni bahas secara baik atau menjelek" kan ya?
BalasHapusHanya bertanya saja.
BalasHapusTakutnya kan jadi salah paham.
jika ingin terlahir di jaman Buddha Metteyya =
BalasHapusBuddha Gotama pernah berkata kepada Y.A. Bhikkhu Sariputta, “Tidak semua orang akan melihat tubuh fisik-Ku. Jika mereka bertemu dengan ajaran-Ku, memberikan dana, mematuhi sila, dan melatih meditasi (bhavana). Melalui buah dari perbuatan-perbuatan ini, mereka akan terlahir pada masa Buddha Metteya.”
Kehadiran seorang Buddha di dunia sangatlah sulit untuk ditemui. Sangat penting bagi kita yang belum mencapai tingkat kesucian (Sotapanna, Sakadagami, Anagami, Arahat) apa pun saat ini untuk berjumpa dengan Buddha Metteya karena Beliau merupakan Buddha terakhir pada kappa sekarang.(saat ini terlahir sbg manusia, berusahalah untuk mencapai (minimal) tingkat Sotapanna agar tidak terjatuh ke alam rendah yg mengakibatkan semakin jauh perjalanan menuju jaman Buddha Metteyya.
https://indonesianbuddhistsociety.wordpress.com/2010/01/26/metteya-buddha-yang-akan-datang/
BalasHapusKEMBALI LAGI KE KEPERCAYAAN MASING2 , SEKALIPUN MANUSIA TERSEBUT MENYEMBAH POHON ATAUPUN BATU, NAMUN MANUSIA TERSEBUT TIDAK PERNAH MEMBAWA PENGARUH BURUK PADA ORANG LAIN, MENURUT SAYA PRIBADI ITU SAH2 SAJA, MOHON UNTUK SALING MENGHORMATI KEPERCAYAAN MASING2, KITA PARA PENGANUT I GUAN DAO, SANGAT MENJUNJUNG TINGGI NILAI KETUHANAN, DAN KAMI JUGA SANGAT MENGHORMATI BUDDHA JUNJUNGAN KITA BUDDHA SAKYAMUNI, WE DO BELIEVE IT THOUGHHH... JADI UNTUK ANDA SIAPAPUN YANG MEMBUAT ARTIKEL INI, KAMI TAHU KAMU MENCINTAI AGAMA BUDDHA, TAPI DENGAN CARA ANDA SEPERTI INI, ANDA TIDAK LAIN MENODAKAN AJARAN AGAMA ANDA SENDIRI,BAHKAN KALAUPUN BUDDHA MASIH ADA, SUNGGUH TERCORENG NAMA BAIKNYA MEMILIKI PENGIKUT SEPERTI ANDA, KARENA BUDDHA SENDIRI TIDAK MENEBAR KEBENCIAN, NAMUN DENGAN WELAS ASIH BELIAU, BANYAK PENGIKUT YANG SANGAT TERSENTUH ATAS AJARANNYA, SAYA TEKANKAN SEKALI LAGI, WE DO BELIEVE IN BUDDHA , BUT THE WAY WE DO THE PRAYER IT'S DIFFERENT, YAH WALAUPUN KAMI PARA PENGIKUT YI GUAN DAO MEMILIKI PANDANGAN YANG BERBEDA, NAMUN KITA TETAP BERFOKUS UNTUK MEMBINA UMAT DENGAN AJARAN YANG BAIK, PENGARUH YANG POSITIF, JADI MOHON UNTUK TIDAK MELANJUTKAN UNTUK MENGUMBAR KEBENCIAN ANTAR ALIRAN YANG MASIH DALAM KORIDOR KEBAIKAN...
BalasHapus