Pages - Menu

Pages

Rabu, 24 Oktober 2012

Meditasi dan Jalan Tengah


  1. Meditasi
Meditasi : membiasakan diri kita agar senantiasa mempunyai sikap yang positif, realistis dan konstruktuf. Atau Semadi atau meditasi adalah praktik relaksasi yang melibatkan pelepasan pikiran dari semua hal yang menarik, membebani, maupun mencemaskan dalam hidup kita sehari-hari
Meditasi buddhis ada dua macam
1)      Samatha bhavana
Pengembangan ketenangan batin atau menuju pada pemusatan pikiran yang penuh untuk mencapai jhana.
Samatha bahvana terbagi dua:
a)      Paritta samatha
b)      Mahaggata samatha
Meditasi  Samatha bhavana memiliki objek dalam bermeditasi. Yaitu ada 40 objek
  1. Kasina 10 (10 wujud benda)
  2. Asubha 10 (10 wujud kekotoran)
  3. Anussati 10 (10 macam renungan)
  4. Appammana 4 (keadaan yang tidak terbatas
  5. Aharepatikulassana 1(renungan makanan menjijikan)
  6. Catudhatuvavatthana 1(analisa  kepada 4 unsur)
  7. Arupa (4 renungan tanpa materi)
2)      Vipassana bhavana
Vipassana Bhavana artinya pandangan terang atau penerangan batin untuk mencapai (Nibbana)
  1. Jalan tengah
Jalan tengah atau jalan mulia.
Ada delapan jalan mulia
a)      Pandangan yang benar
b)      Pikiran yang benar
c)       Perkataan yang benar
d)      Tindakan yang benar
e)      Kehidupan yang benar
f)       Usaha yang benar
g)      Kesadaran yang benar
h)      Konsentrasi yang benar
Cara melakukan samadi :
Cari tempat yang tenang.
Kenakan pakaian yang longgar dan nyaman.
Bagi sebagian orang duduk bersila terasa tenang. Anda boleh duduk di atas bantalan atau handuk. Anda juga bisa menggunakan kursi, tapi usahakan duduk hanya pada setengah bagian depan kursi. Ada orang-orang yang suka memakai handuk atau syal pada bahu untuk mencegah kedinginan.
Bahu Anda harus rileks dan tangan diletakkan di pangkuan.
 Buka mata setengah tanpa benar-benar menatap apa pun.
 Jangan berusaha mengubah pernapasan Anda biarkan perhatian Anda terpusat pada aliran napas. Tujuannya adalah agar kehebohan dalam pikiran Anda perlahan menghilang.
Lemaskan setiap otot pada tubuh Anda. Jangan tergesa-gesa, perlu waktu untuk bisa rileks sepenuhnya; lakukan sedikit demi sedikit, dimulai dengan ujung kaki dan terus ke atas sampai kepala.
Visualisasikan tempat yang menenangkan bagi Anda. Bisa berupa tempat yang nyata atau khayalan
ilakkana,Pattica Sammuppda,Tumimbal Lahir dan Nibbana
  1. Tilakkhana
Tilakkana adalah tiga corak yang universal dan termasuk hukum kesunyayatan, hukum ini berlaku di mana-mana dan pada setiap waktu.
Tiga corak umum tilakkana:
1)      Anicca
Anicca : tidak kekal (segala sesuatu yang ada di alam semesta terus menerus mengalami perubahan)
2)      Dukkha
Dukkha (dalam pandangan filsafat) : suatu pikiran atau perasaan yang tidak puas yang timbul karna tidak tercapainya suatu keinginan atau karena perubahan-perubahan yang senantiasa terjadi di dalam diri ataupun di luar diri kita.
Yang menimbullkan dukkha menurut Hukum Paticca samupadda
  • Tanha diikuti oleh upadana
  • Upadana diikuti oleh Bhava
  • Bhava di ikuti oleh jati jaramarana.
Ajaran agama Buddha bukan tidak mengakui adanya “kebahagiaan” atau “Sukha”, karena yang dinamakan kebahagiaan oleh orang pada umumnya adalah tidak kekal, akan berubah menjadi Dukkha.
Didalam kitab Majjhima-Nikaya 82 : Ratthapala-Sutta, terdapat empat kalimat yang mencerminkan makna Dukkha, yaitu:
  1. Kehidupan dalam alam manapun juga adalah tidak kokoh/kuat, dan akan tersapu habis (Upaniyati loko addhuvo’ti).
  2. Kehidupan dalam alam manapun juga tidak memiliki pernaungan dan tidak ada perlindungan (Attana loko anabhissaro’ti).
  3. Kehidupan dalam alam manapun juga adalah tidak memiliki suatu apapun dan segala sesuatunya akan ditinggalkan serta kehidupan berlangsung terus (Assako loko, sabbang pahaya gamani yan’ti).
  4. Kehidupan dalam alam manapun juga adalah tidak lengkap, tidak terpuaskan dan diperbudak oleh hawa nafsu.
3)      Anatta
Anatta adala suatu corak yang universal, yang meliputi semua keadaan dari bentuk-benuk jasmani dan rohani.
  1. Pattica Sammuppada
a)      Bunyi hukum paticca Sammuppada
Perkataan paticca Sammuppada: paticca (diisyaratkan) dan sammuppada (muncul bersamaan). Artinya muncul bersamaan karna syarat berantai, atau yaitu pokok permulaan sebab akibat yang saling bergantungan.
Empat unsur ajaran hukum paticca sammuppada:
  • Dengan adanya ini maka terjadilah itu
  • Dengan timbulnya ini, timbulah itu
  • Dengan tidak adanya ini maka tidak adalah itu
  • Dengan terhentinya ini, maka trhentilah itu.
  1. Tumimbal Lahir
Tumimbal Lahir :hukum kelahiran kembali.
Tumimbal Lahir makhluk hidup ada empat cara:
  1. Jalabuja Yoni :makluk yang lahir dalam kandungan
  2. Andaja Yoni : makhluk yang lahir dari telur
  3. Sansedaja Yoni : makluk yang lahir dari kelembaban
  4. Opapatika Yoni: makhluk yang lahir dari  cara sepontan
  5. Nibbana
Nibbana adalah kebehagiaan tertinggi. Nibbana adalah tujuan akhir agama buddha.
Nibbana/ nirvana di bagi atas dua bagian
  • Nibbana yang masih mengandung lima kelompok kehidupan
  • Nibbana yang tidak mengandung sisa-sisa kelompokkehidupan
JALAN UNTUK MENCAPAI NIBBANA 
1. Delapan Ruas Jalan Utama/Jalan Tengah
Bodhisattva pangeran Siddhartha Gotama, melalui pengalaman-pengalamannya sendiri telah menemukan Jalan Tengah yang telah menghasilkan pandangan dan pengetahuan yang membawa Beliau ke ketenangan, pengertian benar, kesadaran Agung dan Nibbana. Hal ini merupakan salah satu jalan untuk mencapai Nibbana, yang demikian sederhana, tetapi mempunyai nilai untuk memberikan kepuasan kepada emosi emosi keagamaan. 
  • 2.  Yang lenyap di Nibbana
  • Orang yang telah mencapai Nibbana dapat disebut “orang yang sempurna”, seperti YMS Budha Gotama, orang yang telah sempurna membuang semua ikatan, semua ikatan terhadap badan jasmaninya, perasaannya, penserapannya, bentuk-bentuk pikirannya dan kesadarannya sampai ke akar-akarnya dan selanjutnya tidak dilahirkan kembali kedalam kehidupan. 
  • 3. Orang Yang Telah Mencapai Nibbana Bebas dari Lahir, derita, Umur Tua dan mati; lobha, dan dosa moha.
  • Tiada lagi penderitaan bagi mereka yang telah mencapai Nibbana, yang telah terbebas dari penderitaan, yang telah membebaskan diri dari segala ikatan nafsu, yang telah memutuskan semua ikatan. Orang yang sempurna, sikapnya toleran. Pikirannya tenang, tutur kata dan perbuatannya senantiasa dilakukan dengan tenang setelah Ia mencapai kebebasan melalui pengetahuan sejati dan menjadi tenang serta seimbang.

1 komentar: