Mahasadhana Avineka Vishnu
Intisari Ceramah Dharmaraja Liansheng pada Upacara Penyeberangan Musim Gugur Buddha Amitabha Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, Amerika Serikat pada 15 September 2012
Pertama-tama kita lebih dulu sembah sujud pada guru silsilah Bhiksu Liaoming, sembah sujud pada Guru Sakya Dezhung, sembah sujud pada Gyalwa Karmapa XVI, sembah sujud pada Guru Thubten Dhargye, sembah sujud pada Triratna Mandala, sembah sujud pada adinata upacara hari ini Tathagata Amitabha di Sukhavatiloka Barat, sembah sujud pada Śubhakrtsna Vishnu.
Gurudhara, Para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat se-Dharma, dan umat se-Dharma di internet, selamat siang semua, salam sejahtera semua.
Hari ini datang banyak tamu agung, saya akan baca semua dengan sangat cepat. (Mahaguru membacakan nama-nama tamu agung) serta semua tamu agung dan umat se-Dharma yang datang dari berbagai penjuru dunia dan dari sini. Hari ini dapat memimpin Upacara Agung Penyeberangan Arwah Buddha Amitabha, terima kasih sekali kepada ketua Seattle Ling Shen Ching Tze Temple Acarya Dehui, dan ketua Rainbow Temple Acarya Lianyin, terima kasih sekali kepada mereka berdua. (Hadirin tepuk tangan)
Sebelum berceramah Dharma, lebih dulu umumkan satu hal, ini mungkin merupakan Leizang Si terbesar di kawasan Amerika dan Kanada, luas bangunan Leizang Si ini ada 20.000 kaki persegi, inilah Jing Yin Temple di Toronto, Kanada, yang diketuai oleh Acarya Lianxiong. Bulan depan, Sabtu, 13 Oktober, Mahaguru akan pergi ke Jing Yin Temple untuk kaiguang dan transmisi sadhana. Leizang Si baru selesai dibangun, bangunan interior mencapai 20.000 square feet, besar sekali, saat ini mungkin yang terbesar di kawasan Amerika dan Kanada. Khusus memberikan penghargaan pada Acarya Lianxiong, Beliau tidak menggalang dana secara terbuka, namun, dalam waktu yang singkat merampungkan pembangunan Jing Yin Temple, Toronto dalam waktu setahun dua tahun. Ia sendiri menjadi teknisi, mengawasi pekerja sendiri, menciptakan sendiri, (hadirin tepuk tangan) tidak ada penggalangan dana secara terbuka! Ia pun dapat membangun Leizang Si terbesar di Amerika dan Kanada, sangat luar biasa, sangat mulia. Ia tidak pernah melelang barang apapun untuk Jing Yin Temple, ia sendiri membangun Leizang Si, 20.000 kaki persegi! 20.000 square feet! Luas sekali, luas bangunan Jing Yin Temple mungkin lebih luas daripada aula pertama, di lantai bawah juga ada satu aula (aula kedua) kita yang sekarang. Betul? Acarya Lianxiong, silahkan berdiri, biar semua orang melihat lagi sekali, terima kasih! Membabarkan Dharma Tantra Zhenfo, seperti ini, inilah orang berbakat yang sangat mulia. Selamat datang, kalau sempat, main ke sini.
Acarya yang hadir hari ini tidak sedikit. Acarya yang tidak datang, ada yang menulis surat memberitahukan bahwa mereka sakit dan tidak bisa hadir, sekarang kita berdoa dalam hati selama 10 detik untuk mereka, memberikan restu pada mereka, semoga yang sakit lekas sembuh, yang tidak sakit juga lekas sembuh. (Mahaguru beranjali dan berdoa dalam hati) Baik, 10 detik selesai. Hari ini akan mengulas Sadhana Vishnu, Sadhana Vishnu ini, sepanjang hidup saya, hanya diulas sekali saja. Di dalam Tantra pun tidak ada yang mengulas sadhana ini. Mau mendengarkan lagi sadhana ini, 500 tahun kemudian mungkin baru akan diturunkan sekali. Setelah 500 tahun kemudian, jika saya kembali lagi, saya akan ulas sekali lagi. Kalian acarya yang tidak datang, seperti Acarya Lianhan di Hong Kong, benar-benar sakit, badannya kurang sehat. Ia benar-benar, 100 persen telah mencapai pencerahan, 100 persen! Kita memberikan hormat padanya. Selain itu, Acarya Lianye di Tainan, konon ia mengidap penyakit lama, juga sangat parah. Mereka yang sakit, kita memohon Buddha Bodhisattva memberkati mereka lekas sembuh, yang tidak sakit, juga berkati mereka lekas sembuh, yang tidak sakit juga harus diberkati! Penyakit hati! Mohon Buddha Bodhisattva memberkati semoga kembali normal, itu pesan dari Gurudhara, bukan saya.
Di India ada 3 dewa utama, satu adalah Dewa Pencipta Mahabrahma, satu lagi adalah Dewa Pelindung Vishnu, satu lagi adalah Shiva Mahesvara Dewa Perusak. Seluruh India percaya pada Shiva. Namun, yang percaya pada Śubhakrtsna,yaitu Vishnu, di India terdapat seribu pura. Pura Shiva paling banyak, pura Mahabrahma jarang sekali. Karena Mahabrahma Dewa Pencipta, sehabis menciptakan, tidak ada lagi pekerjaan, Ia pun pergi ke Thailand, Mahabrahma di Thailand berwajah empat, Buddha Berwajah Empat adalah Mahabrahma. Seattle Ling Shen Ching Tze Temple kita terdapat Mahabrahma, juga ada Mahesvara, yakni Dewa Perusak, juga ada Śubhakrtsna Dewa Pelindung. Dewa Pelindung sngat penting, namun, tidak ada yang menurunkannya, Anda cari saja mudra Śubhakrtsna, tidak ada yang tahu, hanya Mahaguru baru ada. (Hadirin tepuk tangan) Karena, Mahaguru pada zaman kuno, pernah bereinkarnasi pada zaman 2500 tahun yang lalu saat Buddha Sakyamuni berceramah Dharma, Ia mengulas Sutra Amitabha, Buddha Amitabha adalah adinata upacara hari ini, namun, kepada siapa Ia ulas? Saat Ia mengulas Sutra Amitabha, setiap kalimat menyebut nama Sariputra, mengapa? Karena Sariputra berasal dari tempat Buddha Amitabha. (Hadirin tepuk tangan) Sedangkan Sariputra adalah titisan dari Padmakumara. Buddha Sakyamuni berceramah Dharma ada sumbernya, Ia mau berceramah Dharma pada siapa, semua ada tujuan-Nya, Ia mengulas Sutra Mahamitabha, mengulas Sutra Amitabha, semua diulas untuk Sariputra, tidak diulas untuk Mahakasyapa, tidak diulas untuk Moggalana, tidak diulas untuk Ananda, Ia khusus menyebut Sariputra, karena Amitabha Padmakumara menitis menjadi Sariputra. (Hadirin tepuk tangan)
Buddha Sakyamuni memiliki sebuah Dharmasangkha yang sangat istimewa, Ia mewariskan Dharmasangkha ini kepada Sariputra, Sariputra wariskan lagi kepada Vishnu, kemudian Vishnu menimbun Dharmasangkha di tempat yang tidak diketahui orang, kemudian orang yang menemukan Dharmasangkha ini, menggali Dharmasangkha ini, tak disangka adalah Tsongkhapa. Setelah Tsongkhapa mendapatkan Dharmasangkha ini, lalu menyerahkan pada murid-Nya, nama murid ini tidak saya ungkapkan sekarang. Ketika Tsongkhapa mendapatkan Dharmasangkha ini, Ia berkata pada murid ini, "Bawalah Dharmasangkha ini dan tiuplah di suatu tempat, di mana Dharmasangkha ini berbunyi ketika ditiup, di sanalah Anda bangun sebuah vihara." Alhasil murid ini bawa Dharmasangkha ini ke lokasi Drepung Monastery, Tibet yang sekarang, begitu ia menitup Dharmasangkhanya, Dharmasangkhanya berbunyi, murid ini pun mendirikan Drepung Monastery. Drepung Monastery merupakan vihara pertama yang dibangun di antara 3 vihara terbesar di Tibet. Semua ini ada sebab musababnya.
Sekarang saya bahas tentang Shiva, di tangan-Nya ada sebuah Dharmasangkha, Dharmasangkha ini adalah Dharmasangkha Buddha Sakyamuni, Ia bisa meniupnya sangat keras. Tiga dewa utama India: Shiva, Mahabrahma, Vishnu, satu adalah Dewa Perusak, satu adalah Dewa Pencipta, satu adalah Dewa Pelindung. Bagaimana Dewa Pelindung melindungi? Mahabrahma tadinya berkepala lima, sekarang berubah menjadi dewa berwajah empat yang berkepala empat, tahukah kalian apa sebabnya? I know you don't know. Saat itu, ada Maharabhma, juga ada Shiva Dewa Perusak, juga ada para dewa. Mahabrahma tanding daya gaib dengan Shiva. Mahabrahma berkata, "Daya gaib saya besar." Shiva Dewa Perusak berkata, "Daya gaib saya paling besar, daya gaib Anda Dewa Pencipta, tidak sebanding dengan saya Dewa Perusak." Mahabrahma lebih welas asih, Ia adalah seorang budiman, juga tidak bisa mengatakan Dewa Perusak adalah orang jahat, namun, ada sebagian orang berkata, "Orang yang lebih dulu turun tangan pasti menang, orang yang belakangan turun tangan akan celaka, yang tidak turun tangan lebih celaka lagi." Mahabrahma justru tidak turun tangan. Shiva menebas dengan pedangnya, kepala Mahabrahma dipenggal satu. Sehingga Mahabrahma tinggal empat kepala. Saat itu, Shiva masih mau terus memenggal, Dewa Pelindung merasa menindas seorang budiman Mahabrahma, ini kurang baik. Ia pun mengambil Dharmasangkha, Dharmasangkha berbunyi, Shiva pun tidak bisa mendengar semua jenis suara, namun, Ia bisa melihat. Ia mengambil pedangnya, mau menebang kepala Mahabrahma lagi, saat ini, Vishnu melempar dua kelopak teratai di tangannya, kelopak teratai yang dilempar menutupi kedua mata Shiva. Namun, Shiva masih memiliki satu mata, mata ketiganya, namun, tidak dapat melihat kepala Mahabrahma, sehingga, dari mata ketiganya ini, keluar api yang membakar Mahabrahma, saat ini, Vishnu pun melempar palu Vajranya, memukul mata ketiga Shiva. Shiva berlari cepat sekali, lari kembali ke Qomolangma di Gunung Himalaya, lari ke gunung tertinggi. Menurut kalian, di antara mereka bertiga, daya gaib siapa yang terbesar? Daya gaib Vishnu sangat besar. (Hadirin tepuk tangan) bahkan Mahabhrama pun dilahirkan oleh Vishnu. Semua surga di dalam Agama Buddha, surga tertinggi di Karmadhatu adalah Mahesvara, yaitu Shiva; di atasnya adalah Rupadhatu, Mahabrahma justru berada di Surga Rupadhatu; di atas Surga Rupadhatu, Dhyana ketiga, yaitu Surga Śubhakrtsna/Vishnu, segalanya adalah terang, itulah alam Surga Śubhakrtsna, lebih tinggi daripada Mahabrahma. Kalian lihat di Nepal, yang namanya Dewa Pelindung itu berbaring di atas permukaan air, Ia memperlihatkan sebuah mata pusar, kemudian dari mata pusar tumbuh sekuntum teratai, di atas teratai, lahirlah Mahabrahma. Jadi, Mahabrahma dilahirkan oleh Vishnu, dengan kata lain, Dewa Pencipta dilahirkan oleh Dewa Pelindung.
Dewa Pelindung memiliki 10 titisan, menurut Agama Hindu, titisan kesembilan, adalah Buddha Sakyamuni. Namun, di dalam Agama Buddha, tidak boleh mengatakan demikian, karena tingkat pencerahan Sang Buddha sangat tinggi, Anuttara Samyaksambodhi, tidak ada yang lebih tinggi daripada Sang Buddha! Menurut Agama Buddha, perintis tertinggi Agama Buddha adalah Buddha Sakyamuni, Anuttara Samyaksambodhi yang dicapai-Nya, tidak ada yang lebih tinggi daripada ini lagi. Di sini, jika ada Orang India, so sorry (maaf sekali), karena dalam Agama Buddha, tentu saja menganggap Buddha Sakyamuni paling tinggi. Agama Hindu menganggap 3 dewa utama adalah yang tertinggi, daya gaib Shiva juga sangat tinggi. Marilah kita berpikir sejenak, satu adalah Pencipta, satu adalah Perusak, satu adalah Pelindung, seluruh filsafat di dunia ini tertuang di dalam ketiganya. Bukan mencipta, berarti merusak, kemudian melindungi, selain dari tiga ini, masih ada apa lagi? Tiga hal ini adalah filsafat terbesar. Oleh karena itu, di surga tidak hanya ada Dewa Perusak, ada Dewa Pelindung, ada Dewa Pencipta, dunia manusia juga sama. Sebenarnya, mencipta, merusak, melindungi, adalah filsafat terbesar di dunia ini, juga filsafat terbesar di India.
Sekarang mau bicara tentang topik utama. Kita sebut mantra Vishnu adalah "OM. BIEZHA. WEISHINUYA. SUOHA." Tunggangannya adalah Garuda, mantra hati-Nya adalah, "OM. BIEZHA. JIALUDA. ZHALIE. ZHALIE. HUM PEI." Tunggangan Shiva adalah seekor sapi putih, selain tiu, Mahabrahma adalah angsa putih, Ia memiliki banyak angsa yang dijadikan tunggangan-Nya. Setiap dari mereka memiliki hewan peliharaan. Apakah Mahaguru memiliki hewan peliharaan? Ya, namun, tidak boleh disebutkan. Ada sebuah cerita lucu, Xiaoming mengatakan hewan peliharaan ibunya, ia suka memelihara seekor anjing; hewan peliharaan kakak laki-laki, ia suka seekor beo; hewan peliharaan kakak perempuan, ia suka seekor kucing; hewan peliharaan adik, ia suka kura-kura; lalu apa hewan peliharaan ayah? Tidak bisa menjawab, guru bertanya untuk terakhir kali, ia menjawab, "Siluman rubah." Inilah hewan peliharaan ayah.
Garuda memiliki Sadhana Memindahkan Tumor, karena Ia menyatu dengan Vishnu, maka harus menjapa mantra Vishnu dan mantra Garuda 200 ribu kali. Ketika Anda japa 10 ribu kali, ambil sebutir beras, japa 20 ribu kali, ambil butir beras kedua, japa 30 ribu kali, ambil butir beras ketiga, japa 40 ribu kali, ambil butir beras keempat, japa 50 ribu kali, ambil butir beras kelima, dua puluh butir beras, berarti 200 ribu kali; mencakup mantra Vishnu dan mantra Garuda, cukup 200 ribu kali saja sudah efektif. Saat ini, Anda visualisasi di bagian tubuh Anda yang tumbuh tumor, mulut Garuda masuk ke dalam, mengulum tumor tersebut, mengeluarkan tumor tersebut dan ditaruh di dalam beras yang sudah Anda japa 200 ribu kali, kemudian, Anda HAH (lewat mulut) ke atas beras, HAH bukan mengembuskan napas, mengembuskan napas itu meniup, HAH itu tergolong prana dalam, harus HAH, HAH di atas 20 butir beras. Anda visualisasi paruh Garuda masuk ke tempat yang tumbuh tumor, satu per satu dikeluarkan dan ditaruh di atas beras, berapa tumor di atas tubuh Anda, berapa kali pula ia dikeluarkan, semua tumor dipindahkan ke dalam beras, kemudian HAH di atas beras. Saat japa mantra, harus bentuk mudra Vishnu, japa terus-menerus, 10 ribu kali, 20 ribu kali, 30 ribu kali, terakhir, bentuk mudra Vishnu, bungkus 20 butir beras dan HAH, cukup HAH sekali saja. Kemudian, Anda ambil ke-20 butir beras ke sebatang pohon besar, atau Anda menjalankan sadhana ini di samping pohon besar, sebagian besar pohon ada lubangnya, paling bagus jika pohon besar itu berlubang, jika tidak berlubang, Anda harus gali sebuah lubang, kemudian, taruh ke-20 butir beras tersebut di dalamnya, kemudian HAH sekali. Ketika Anda mau menjalankan sadhana ini, harus japa mantra Vishnu 7 kali. Namun, sehari-harinya Anda harus japa genap mantranya 200 ribu kali. Jadi, saat melaksanakan sadhana ini, Anda harus bentuk mudra, japa mantra 7 kali, di atas beras HAH sekali, ke-20 butir beras dimasukkan ke dalam lubang pohon, kemudian japa mantra Vishnu dan Garuda, kemudian HAH sekali ke dalam lubang pohon, terakhir tambal lubang dengan tanah liat hingga rata. Kanker, tumor di tubuh Anda pun akan pindah ke pohon tersebut, pohon ini akan tumbuh tumor Anda. Sudah mengerti? Itu menggunakan pohon untuk menanggung tumor di tubuh kita, mulai hari itu, tumor perlahan-lahan akan mengecil, index kanker akan terus menurun, kemudian, hilang. Sementara pohon itu akan tumbuh tumor, pohon memang akan tumbuh tumor, biarkan ia tumbuh beberapa lagi, tidak ada masalah. Manusia tidak boleh tumbuh tumor, begitu tumbuh tumor akan Dingding (meninggal dunia), Dingding adalah habislah.
Bagaimana cara memindahkan tumor? Yaitu japa Mantra Dewa Pelindung Vishnu dan Mantra Garuda 200 ribu kali, 20 butir beras, saat melakukan sadhana, harus bentuk mudra Vishnu. Acarya Lianning, silahkan Anda berdiri dan bentuklah Mudra Vishnu pada kita semua, kalian lihat mudranya, di atas Garuda duduk seseorang, mudra tersebut disebut Mudra Vishnu. Garuda mengeluarkan tumor di tubuh Anda dengan paruhnya, ditaruh di dalam 20 butir beras, selanjutnya ke-20 butir beras dipindah ke dalam lubang pohon, lalu relai mudra, japa mantra Vishnu dan Garuda 7 kali, Anda boleh visualisasi Garuda mengulum tumor Anda masuk ke dalam lubang pohon, kemudian lubang pohon ditambal dengan tanah liat, kelak di sana akan tumbuh sebuah tumor pohon, yaitu cenderamata tumor Anda. Inilah sadhana memindahkan tumor, metode memindahkan tumor di tubuh Anda ke atas pohon. Namun, metode ini hanya efektif untuk orang yang telah diabhiseka, yang tidak pernah diabhiseka, yang menyaksikan di internet, semua tidak efektif. Sekalipun Anda tahu metode ini, namun, tidak pernah diabhiseka, juga tidak efektif. Ada orang mengira bawa foto, foto juga ikut diabhiseka, lantas mengira sudah diabhiseka, tidak bisa, tergantung peruntungan Anda! Tergantung apakah Anda sudah diabhiseka, yang diabhiseka, tentu efektif! Tidak diabhiseka ya tidak efektif! Anda mesti mendapatkan abhiseka ini, barulah dapat melakukan sadhana ini, tanpa mendapatkan abhiseka ini, tidak dapat melakukan sadhana ini. Vishnu sangat hebat, Ia kerja sama dengan Garuda.
Dokter menganjurkan Anda kemoterapi atau apapun, sebenarnya..... sulit dikatakan! Ada yang sembuh, ada yang tidak, ada yang kemoterapi sebentar, malah meninggal dunia. Tidak kemoterapi, tidak secepat itu meninggal dunia, sekali kemoterapi, langsung meninggal dunia. Namun, kemoterapi tetap sangat penting. Betul? Pentingkah minum obat? Minum obat tentu penting juga, sekarang sedang populer minum B17, seperti vitamin B17 ini, di beberapa negara justru dilarang. Namun, di internet, ia akan mengajari kita, B17 sepertinya sedikit bermanfaat untuk tumor maupun cancer. Saya bukan dokter, jadi, tidak bisa mengatakan 100 persen. Pokoknya, orang lain mengatakan B17 juga efektif untuk tumor, tidak ada salahnya Anda coba minum B17. Pokoknya, tumor sampai stadium 3, stadium 4, stadium 2! Sudah sangat parah! Orang lain mengatakan minum B17 sangat efektif, bisa menurunkan indeks kanker, tumor juga bisa mengecil. Demikian juga kemoterapi, ada yang sembuh, ada yang sekali kemoterapi, meninggal dunia! Ini juga sulit dikatakan. Sadhana yang Mahaguru terangkan ini, hanya kita yang hadir, boleh menggunakannya, yang tidak hadir, yang sudah sangat parah, sudah mendekati ambang batas, saya juga tidak berani katakan. Saya bukan bermaksud hari ini begitu kalian pulang, cepat japa! Japa Vishnu 200 ribu kali, Garuda 200 ribu kali, "OM. BIEZHA. WEISHINUYA. SUOHA." "OM. BIEZHA. JIALUDA. ZHALIE. ZHALIE. HUMPEI."
Sadhana kedua, banyak orang mengalami masalah dalam hal reproduksi, ibu-ibu saat melahirkan, timbul masalah. Ia khusus melindungi ibu melahirkan, asalkan Anda lebih dulu japa mantra 200 ribu kali, pada penanggalan imlek tanggal 15, mandi dan duduk tenang, japa mantra 7 kali, bentuk mudra, taruh bunga putih di atas kepala si ibu, pada penanggalan imlek tanggal 15, cukup satu saja, si ibu sudah hamil, ia mandi dulu, duduk tenang, japa mantra 7 kali, jug abentuk mudra, taruh bunga putih di atas kepala si ibu, pasti melahirkan laki-laki. Namun, harus diketahui, yang sudah hamil. Namun, ada juga orang yang ingin melahirkan perempuan, bagaimana? Taruh bunga merah di tas kepala si ibu, setelah ia mandi, duduk tenang, mengenakan pakaian bersih, japa mantra 7 kali, tentu saja, pertama-tama harus japa dulu 200 ribu kali, saat melakukan sadhana, japa mantra 7 kali, taruh bunga merah di atas kepala si ibu, maka akan melahirkan perempuan. Oleh karena itu, memohon laki-laki mendapatkan laki-laki, memohon perempuan mendapatkan perempuan, kita ajari ia japa mantra 200 ribu kali, saat menjalankan sadhana, pada penanggalan imlek tanggal 15, sehabis mandi, memakai pakaian putih bersih, duduk, japa mantra 7 kali, taruh bunga putih di atas kepalanya, mau laki-laki mendapatkan laki-laki; taruh bunga merah di atas kepalanya, mau perempuan mendapatkan perempuan. Bahkan saat melahirkan, semuanya selamat. Sudah paham? Paling bagus! Yang tidak datang, maaf! Mulai sekarang, Mahabrahma dan Dewa Pelindung Vishnu tidak akan diabhiseka lagi.
Sadhana ketiga, menyingkirkan "Ilmu Guna-guna". Ada orang berkata, "Ah! Saya diguna-guna orang lain." Ada puluhan tahun, juga ada 10 tahun, juga ada 6 tahun, diguna-guna. Bagaimana jika sudah diguna-guna? Sama saja, japa mantra 200 ribu kali. Saat menjalankan sadhana, gunakan benang 5 warna, bentuk mudra, dan japa mantra, japa sekali, ikat 1 simpul; japa 7 kali, ikat 7 simpul; japa 14 kali, ikat 14 simpul. Pakai benang 5 warna di badan, guna-guna akan ditolak. Banyak orang kena guna-guna! Seketika, tidak sadarkan diri, tiba-tiba pingsan, tiba-tiba seperti bermimpi ada hantu! Sering bicara aneh, ada dewa menempel di badan, hantu menempel di badan, dewa dan hantu tidak beda jauh! Kekuatan hantu lebih kecil, kekuatan dewa lebih besar, yang berkekuatan besar disebut dewa, sedikit kekuatan menjadi hantu, dewa dan hantu menempel di badan, diusir pun tidak mempan, belasan tahun pun ada. Maka, gunakan metode ini, japa mantra 200 ribu kali, ikat simpul dengan benang 5 warna, ikat 14 simpul, japa 14 kali, digantung di badan, maka akan sembuh.
Sekarang, di mana-mana banjir bandang, Anda ingin meredakan hujan, ketahuilah, mudah sekali, suruh hujan reda, hujan pun reda. Mengapa? Karena Garuda memangsa naga, naga paling takut Garuda. Kalau begitu, bagaimana bisa ada Dharmabala? Sama saja, Anda japa mantra yang mendasar 200 ribu kali, saat melakukan sadhana, tulis sebuah kata "naga" dengan pena, yakni memerintahkan naga menurunkan hujan, memohon naga menurunkan hujan, japa lagi mantra Dewa Pelindung 7 kali, naga pun menurunkan hujan. Dulu, makanan Garuda adalah naga, naga disebut mahabala, namun, mahabala pun kalah dengan Garuda, Garuda lebih kuat lagi, Ia adalah raja burung. Jadi, asalkan Ia muncul, naga pun takut padanya. Memohon turun hujan, tulis sebuah kata "naga", japa mantra Vishnu dan Mantra Garuda 7 kali di hadapan kata "naga", maka hujan pun turun, memerintahkan naga menurunkan hujan, maka akan turun hujan. Persoalannya adalah, jika hujan turun terlalu banyak, bagaimana? Sama saja, japa mantra ini, naga pun akan lari ketakutan. Metode meredakan hujan yang lebih kuat lagi, ada orang memakamkan leluhur di tanah, saat dimakamkan, bukankah tubuh leluhur mengenakan banyak pakaian? Yaitu baju yang membungkus tubuh jenasah, jika saat buka peti, baju masih utuh, ada sepotong kain, ambillah kain tersebut, baju itu sangat bermanfaat. Atau, orang yang meninggal dunia mengenakan banyak pakaian, Anda berikan lagi sepotong pakaian untuk dipakainya, tunggu hingga tutup peti, baju tersebut ditanggalkan, dengan kata lain, bajunya kurang sepotong. Karena, baju itu kelebihan, lalu ambillah. Ketika Anda mau menjalankan sadhana, Anda pun duduk di atas kain jenasah, juga japa mantra 7 kali, memerintahkan dewa naga menyingkir, hujan pun langsung reda. Namun, Anda harus duduk di atas kain jenasah. Di India ada kain kafan, kain itu paling bagus. Jika kita orang timur, begitu dimakamkan, tunggu sampai kita memungut tulang, saat dibuka, jika ada kain yang masih utuh, ambillah, sangat berguna, saat mau meredakan hujan, duduk di atas sepotong kain ini dan japa mantra, paling kuat. Apa sebabnya? Saya tidak tahu. Namun, beginilah sadhana ini dijelaskan, hujan akan langsung reda. Jika, hujan tidak reda, Anda pun visualisasi Garuda menggigit naga tersebut, naga itu pun mati, dimangsa oleh Garuda, penting sekali. Inilah metode menurunkan hujan dan meredakan hujan.
Kita menggunakan metode Vajrapani, bentuk mudra Vajra 5 kali, yaitu mencap kening, tenggorokan, cakra hati, pundak kiri, pundak kanan, kembali ke atas kepala, inilah Simabandhana. Kita sering melakukan Simabandhana. Jika Anda membentuk mudra Vishnu dan Garuda, dengan kata lain, Anda bentuk mudra Vishnu, setelah japa 200 ribu kali, Anda bentuk lagi mudra Vishnu, mencap diri sendiri, cap 5 kali, sama halnya dengan simabandhana tubuh Anda sendiri; mencap orang lain, berarti simabandhana pada orang lain; mencap rumah, berarti simabandhana rumah; jika mencap pasien, pasien ini sakit di bagian mana, misalnya sakit di bagian jantung, sakit di bagian hidung, atau sakit di bagian mana, Anda bentuk mudra ini, menghadap tempat yang sakit tersebut, sama-sama japa mantra Garuda dan Vishnu 7 kali, gunakan bagian segitiga dari mudra, kepalanya sakit, cap di bagian kepala, tenggorokan sakit, cap tenggorokan, jantung sakit, cap hati, sakit maag, cap maag, sakit punggung, cap punggung, sakit lutut, cap lutut, sakit kaki, cap kaki, asalkan telah dicap, penyakit pun akan sembuh. Tidak hanya bisa melindungi diri, juga bisa menyembuhkan penyakit, asalkan Anda bentuk mudra dan cukup dicapkan saja.
Vishnu memiliki keong pengabul keinginan, teratai, Dharmacakra dan palu Vajra, Ia memiliki 4 alat Dharma, keempat alat Dharma ini bisa digunakan. Asalkan Anda japa 21 kali, visualisasi Dharmacakra memancarkan cahaya, memasuki ubun-ubun Anda, berhenti di bagian cakra kening dan berputar, daya ingat Anda pun menguat. Anda semua akan bertanya mengapa daya ingat Mahaguru tidak menguat, karena saya tidak ingin mempunyai daya ingat, saya mau lupakan apa saja, benda apapun tidak tahu, asalkan bermeditasi, cepat sekali memasuki sunyata, mudah sekali memasuki samadhi. Ingat terlalu banyak, akan berulang-ulang di dalam otak, berguling di sana! Berputar! Orang biasa mau daya ingat yang baik, Mahaguru mau daya ingat kurang baik. Mengapa? Karena asalkan daya ingat kurang baik, buku yang dulu sudah lupa semua, pokoknya saya juga tidak risau, saya tidak tonton apapun, television (televisi), saya hanya menonton yang bunuh diri, ada orang bunuh diri, saya pun menyeberangkannya, selebihnya saya tidak tonton, semua perselisihan, saya tidak tonton. Saya tidak punya surat kabar, tidak punya internet, tidak ada address internet (website), tidak ada e-mail, semua tidak ada, apapun tidak ada, telepon genggam juga tidak ada, kecuali kalian diam-diam selipkan untuk saya. Sekalipun ada telepon genggam, juga tidak dibuka, kalian tidak dapat menghubungi saya. Saya tidak dengar, tidak melihat apapun, apapun tidak ada, saat seperti ini, saya lupakan segalanya, mudah sekali memasuki samadhi, gampang sekali. Langsung mengosongkan pikiran, langsung memasuki samadhi, langsung dari Dhyana pertama, Dhyana kedua, Dhyana ketiga, Dhyana keempat, kembali lagi ke Dhyana ketiga Dhyana kedua, Dhyana pertama, kemudian keluar dari samadhi, mudah sekali, membersihkan seluruh rintangan karma di dalam badan sendiri, termasuk semua benih, dibersihkan semua. Jadi, paling bagus tidak ada daya ingat. Namun, bagi kalian yang masih bekerja, tidak ada daya ingat itu tidak baik. Jadi, kita mesti japa 200 ribu kali, visualisasi Dharmacakra masuk ke dalam kening Anda dan berputar, daya ingat pun menguat.
Jika tubuh Anda mengidap penyakit, asalkan beli sekuntum teratai putih, bentuk mudra, japa mantra 7 kali. Namun, sebelumnya, Anda sudah japa 200 ribu kali, lalu japa lagi mantra 7 kali, putik bunga teratai dilempar ke dalam bak mandi, kemudian taruh air, Anda turun dan mandi. Keesokan harinya, penyakit di tubuh Anda pun akan sembuh. Anda japa 200 ribu kali, visualisasi keong pengabul keinginan Dewa Pelindung, Anda butuh benda apa, visualisasikan, dalam bidang karir, Anda mau naik pangkat, Anda japa 7 kali, keesokan harinya, atasan Anda akan panggil Anda, besok Anda pun naik pangkat. Dalam bidang karir, Anda ada musuh, sering memperlakukan Anda dengan buruk, Anda japa mantra Dewa Pelindung dan Garuda 200 ribu kali, asalkan Anda ambil hammer (palu), palu vajra! Ambil palu vajra, Anda visualisasikan, visualisasikan atasan yang memperlakukan Anda dengan tidak baik tersebut! Umumnya, cukup visualisasi palu ini digoyangkan 3 kali, jangan ketuk dia, karena ketuk dia, dia bisa meninggal, cukup goyangkan palu 3 kali, kanan kiri 1, 2, 1, 2, 1, 2, 3 kali, ketuk palu dengan lembut di kepalanya sekali, ia pun melupakan keburukan Anda, hanya ingat kebaikan Anda, ia pun akan bersikap baik terhadap Anda. Terhadap musuh, kita tentu saja tidak boleh membunuh, begitu diketukkan, ia pun meninggal, tamatlah riwayat kita. Jadi, cukup goyangkan 3 kali saja, inilah metode menyingkirkan musuh. Mahaguru tidak melakukannya. Mengapa? Karena Jika Mahaguru tidak sengaja ambil palu, japa mantra 200 ribu kali, saat melakukan sadhana, japa lagi 7 kali, Anda divisualisasikan di hadapan, kemudian ketuk Anda sekali. Aduh! Gawat, Anda kecelakaan lalu lintas, otak pecah. Mahaguru masih harus membayar pada Anda di kehidupan yang akan datang. Tidak boleh tidak boleh! Saya tidak lakukan. Kalian sebaiknya jangan lakukan juga. Cukup goyang 3 kali saja, supaya musuh Anda menyingkir. Kita melarang membunuh. Karena membunuh tetap ada pembalasan karmanya, tidak boleh.
Sudah menjelaskan berapa sadhana? A, B, C, D, E, F, semua sadhana bisa ditarik menjadi banyak kesimpulan. Sebenarnya, Dewa Pelindung memiliki banyak sadhana, sehingga Ia baru dapat melindungi insan. Sadhana-Nya sangat banyak. Saya hanya menunjukkan beberapa saja untuk Anda semua ketahui, sadhana menyingkirkan tumor, sadhana melindungi ibu-ibu melahirkan, sadhana menurunkan hujan dan meredakan hujan, mudra dicap 7 kali ke tempat orang sakit, dan dicap 5 kali sebagai sadhana simabandhana perlindungan diri. Selain itu ada sadhana Dharmacakra, ada sadhana putik teratai putih, ada sadhana keong pengabul keinginan, ada sadhana palu vajra, tergantung bagaimana Anda menggunakannya. Asalkan Anda japa genap 200 ribu kali, japa lagi 7 kali, maka bisa menjalankan sadhana. Jadi, kelak pewaris sadhana yang sudah pernah menerima abhiseka ini boleh menjalankan sadhana ini. Namun, jika orang yang ditolong belum menerima abhiseka, sedangkan acarya yang pernah menerima abhiseka membantu orang melakukannya, maka bisa melahirkan laki-laki atau perempuan sesuai keinginan? Walaupun orang yang ditolong tidak pernah diabhiseka, paling tidak juga harus japa mantra 200 ribu kali, acarya baru bantu orang tersebut. Karena paling tidak, orang yang ditolong mengikis sedikit rintangan karma. Kadang-kadang seperti ini, ada sebagian orang, rintangan karmanya tidak dapat disingkirkan, karena Sang Buddha pernah bersabda, Ia memiliki 3 ketidakmampuan, karma tetap tidak dapat diubah, manusia memiliki karma tetap, Ia tidak mampu ubah; tidak dapat menyeberangkan makhluk tak berjodoh, jika orang ini tidak berjodoh, Ia juga tidak mampu menyeberangkannya, orang ini sama sekali tidak berjodoh dengan sadhana ini, melakukan sadhana apapun tidak ada gunanya; ketiga, insan tidak dapat diseberangkan semua, selamanya ada insan, tidak bisa menggunakan sadhana ini untuk menyeberangkan semua insan, mustahil. Insan tidak dapat diseberangkan semua, yang tidak berjodoh, juga tidak dapat diseberangkan, yang memiliki karma tetap juga tidak dapat diseberangkan, yang tidak mempunyai karma tetap, jika melakukan sadhana ini, semua sembuh, semua bisa. Jadi, paling baik, orang yang ditolong juag japa mantra Vishnu 200 ribu kali, agar orang yang ditolong menghasilkan sedikit jodoh kebuddhaan. Yang tidak pernah diabhiseka, apakah tidak boleh japa mantra? Menurut saya, boleh, kalian boleh japa mantra, namun, sadhana yang dijalankan tidak manjur, sebelum memohon acarya melakukan sadhana ini untuk Anda, Anda juga harus japa 200 ribu kali, acarya sudah japa genap 200 ribu kali, japa lagi 7 kali, maka boleh bantu Anda jalankan sadhana. Ini juga sebuah kemudahan, karena acarya mau menyeberangkan insan, mau menyembuhkan penyakit orang lain. Setiap sadhana harus japa 200 ribu kali, 200 ribu kali mantra adalah dasar, "OM. BIEZHA. WEISHINUYA. SUOHA." "OM. BIEZHA. JIALUDA. ZHALIE. ZHALIE. HUMPEI." Harus japa genap 200 ribu kali baru boleh melakukan sadhana. Biarkan insan membangkitkan niat japa mantra, kalian bangkitkan niat menyeberangkan insan, membangkitkan Bodhicitta.
Mari cerita sebuah cerita lucu! Ada seorang yang telah bertahun-tahun menikah, namun masih tidak bisa hamil, lalu berdoa di gereja, setahun kemudian, ia pun melahirkan seorang putra. Setelah temannya tahu, lalu bertanya padanya, "Wah! Doa kamu sangat manjur! Saya juga ingin berdoa, bisakah melahirkan seorang anak." Wanita ini berkata, "Tentu tidak ada masalah, asalkan pastur muda itu masih ada." Ketahuilah! Yang mandul, sama sekali tidak dapat melahirkan, bahkan seekor kecoak pun tidak bisa lahir, japa genap 200 ribu kali, Anda minum lagi "Fu Hamil Bawaan Langit", maka akan melahirkan, ini benar-benar.
Peringatan untuk orang yang menikah, ada seseorang bernama Asan, yang dikenal oleh Si A dan Si B, Si A berkata pada Si B, "Asan mengumumkan bahwa setelah menikah, ia pun insaf, tidak minum minuman keras lagi, tetapi sekarang, ia masih setan arak yang bermata merah begitu melihat minuman keras, tetap minum minuman keras." Si B berkata, "Asan punya kesulitan yang membuatnya terpaksa minum minuman keras, sebelum menikah, ia minum-minum mengisi waktu senggang, kini setelah menikah, ia minum-minum untuk menghilangkan kemurungan." Mau menikah dengan baik, sebenarnya mudah sekali, ketahuilah, putik teratai putih, putik teratai merah, setelah japa genap 200 ribu kali, putik teratai putih, putik teratai merah lempar ke dalam bak mandi, setelah dimandikan oleh suami istri, maka akan harmonis dan saling mencintai, ini sangat nyata. Kita harus mengerti menerapkannya!
Suami dan istri berjalan bersama-sama di jalan raya, tiba-tiba datang angin kencang, rok si istri tiba-tiba terangkat ditiup angin, si istri sangat panik, menekan roknya yang terangkat, berkata, "Oh Tuhan! Pemandangan musim semi saya tersibak!" Si suami menatap sebentar padanya, berkata, "Tolong! Itu menguak borok dalam rumah tangga." Sebelum menikah beda dengan sesudah menikah, harus menekuni sadhana cinta kasih!
Ini harus menekuni Sadhana Keong Pengabul Keinginan. Sepasang suami istri banting tulang mencari nafkah, akhirnya membeli villa dengan pemandangan laut, karena dibeli dengan KPR, sehingga pasangan suami istri ini setiap hari banting tulang mengerjakan dua jenis pekerjaan, sedangkan pembantu rumah tangga di rumah mereka setiap hari melakukan paling banyak pekerjaan, yaitu merangkul anjing mereka di balkon sambil menikmati pemandangan laut dan minum kopi. Mau penuh kebahagiaan, maka visualisasi keong pengabul keingingan. Ah! Segepok dolar Amerika, ada sepuluh ribu dolar, kemudian visualisasi dolar Amerika mengucur terus-menerus, kotak deposit Anda pun sudah tidak muat lagi, bahkan kotak deposit yang paling besar, terus hingga atap rumah, Anda pun akan untung.
Pria itu setia dengan cintanya, saat umur 18 tahun, suka dengan yang umur 18 tahun, umur 28 tahun tetap suka yang 18 tahun, umur 38 tahun masih suka yang umur 18 tahun, 88 tahun masih suka yang 18 tahun, pria itu setia dengan cintanya. Ketahuilah! Sadhana ini perlu dijapa dengan konsentrasi, japa genap 200 ribu kali, asalkan Anda japa penuh 200 ribu kali, Anda gunakan lagi metode Anda, terapkan dalam segala hal! Walau Anda umur 80 tahun pun bisa memperistri wanita berumur 18 tahun, terapkan dalam segala hal, pasti! Pasti, saya tidak beritahu Anda bagaimana cara penekunannya, saya tekuni sendiri.
Ini adalah lelucon Orang Tionghua, karena bersifat harfiah. Saat baru lulus kuliah, berteriak, "Saudara-saudaraku! Sampai jumpa lain kali." Setahun setelah lulus kuliah, slogan yang diteriakkan adalah, "Saudara-saudaraku! Lain kali akan ada istri." Setelah menikah, "Saudara-saudaraku! Menyesal punya istri." Selanjutnya, "Saudara-saudaraku! Akan ada istri muda." Memperistri lagi. Terakhir, "Saudara-saudaraku! Menyesel punya istri muda." Tetap tidak baik. Pemerintah menetapkan sistem monogami adalah tepat. Anak perempuan yang baru kelas 2 SD berkata pada guru, "Guru, saya tidak mau naik kelas 3." Guru heran, bertanya, "Mengapa kamu tidak mau naik kelas 3? Buat apa selalu di kelas 2?" "Saya mau naik kelas 4." "Tidak bisa! Kamu tidak bisa loncat kelas." Anak itu berkata, "Saya tidak mau menjadi Xiaosan." (sebutan untuk SD kelas 3, homonim dengan istri muda)
Kita semua tertawa sejenak menghibur diri. Apakah ada pertanyaan? Tidak ada. Pada dasarnya japa mantra 200 ribu kali, Dharmabala Dewa Pelindung sangat besar, Ia tetap merindukan insan. Ada sebagian dewa, tidak merindukan insan, selain Dewa Brahma, karena Ia adalah Dewa Pencipta, selain Mahesvara, karena Ia adalah Dewa Perusak, salah satu tugas Dewa Pelindung adalah melindungi insan, asalkan kita japa mantra-Nya, menekuni sadhana-Nya, memiliki gambarupang-Nya, memiliki mantra-Nya, memiliki mudra-Nya, maka menjadi tatacara Tantra, asalkan Anda menekuni hingga kontak yoga dengan Dewa Pelindung, Anda akan mendapatkan perlindungan dari Dewa Pelindung dalam setiap kehidupan, selamanya tidak akan mengalami kecelakaan.
Makanan Garuda dari Dewa Pelindung adalah amrta, Ia sekarang tidak memangsa naga, karena Sang Buddha telah membantu mereka compromise (mendamaikan), "Semoga Anda (Garuda) jangan memangsa naga, karena jika Anda memangsa naga, suku naga akan punah, naga pun tidak ada lagi." Jadi, Garuda itu makan amrta. Anda boleh persembahkan Ia dengan air apapun, jadi, harus mempersembahkan air pada Garuda, menggunakan air yang diubah menjadi air amrta untuk dipersembahkan kepada Garuda. "Garuda, para makhluk halus di padang belantara, raksasa dan Hariti, amrta berlimpah-ruah. OM. MUDILI. SUOHA. OM. MUDILI. SUOHA. OM. MUDILI. SUOHA." Japa 3 kali, lalu gunakan jari Vajra tulis sebuah aksara "HUM", berubah menjadi air amrta, dipersembahkan kepada Garuda, cukup gunakan air amrta. Jika persembahkan pada Vishnu, antara lain: bunga, dupa, pelita, teh, buah-buahan, apapun boleh, benda apapun boleh, asalkan bersih, benda apapun boleh, asalkan Anda suka, Vishnu pun suka. Om Mani Padme Hum.
Intisari Ceramah Dharmaraja Liansheng pada Upacara Penyeberangan Musim Gugur Buddha Amitabha Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, Amerika Serikat pada 15 September 2012
Pertama-tama kita lebih dulu sembah sujud pada guru silsilah Bhiksu Liaoming, sembah sujud pada Guru Sakya Dezhung, sembah sujud pada Gyalwa Karmapa XVI, sembah sujud pada Guru Thubten Dhargye, sembah sujud pada Triratna Mandala, sembah sujud pada adinata upacara hari ini Tathagata Amitabha di Sukhavatiloka Barat, sembah sujud pada Śubhakrtsna Vishnu.
Gurudhara, Para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat se-Dharma, dan umat se-Dharma di internet, selamat siang semua, salam sejahtera semua.
Hari ini datang banyak tamu agung, saya akan baca semua dengan sangat cepat. (Mahaguru membacakan nama-nama tamu agung) serta semua tamu agung dan umat se-Dharma yang datang dari berbagai penjuru dunia dan dari sini. Hari ini dapat memimpin Upacara Agung Penyeberangan Arwah Buddha Amitabha, terima kasih sekali kepada ketua Seattle Ling Shen Ching Tze Temple Acarya Dehui, dan ketua Rainbow Temple Acarya Lianyin, terima kasih sekali kepada mereka berdua. (Hadirin tepuk tangan)
Sebelum berceramah Dharma, lebih dulu umumkan satu hal, ini mungkin merupakan Leizang Si terbesar di kawasan Amerika dan Kanada, luas bangunan Leizang Si ini ada 20.000 kaki persegi, inilah Jing Yin Temple di Toronto, Kanada, yang diketuai oleh Acarya Lianxiong. Bulan depan, Sabtu, 13 Oktober, Mahaguru akan pergi ke Jing Yin Temple untuk kaiguang dan transmisi sadhana. Leizang Si baru selesai dibangun, bangunan interior mencapai 20.000 square feet, besar sekali, saat ini mungkin yang terbesar di kawasan Amerika dan Kanada. Khusus memberikan penghargaan pada Acarya Lianxiong, Beliau tidak menggalang dana secara terbuka, namun, dalam waktu yang singkat merampungkan pembangunan Jing Yin Temple, Toronto dalam waktu setahun dua tahun. Ia sendiri menjadi teknisi, mengawasi pekerja sendiri, menciptakan sendiri, (hadirin tepuk tangan) tidak ada penggalangan dana secara terbuka! Ia pun dapat membangun Leizang Si terbesar di Amerika dan Kanada, sangat luar biasa, sangat mulia. Ia tidak pernah melelang barang apapun untuk Jing Yin Temple, ia sendiri membangun Leizang Si, 20.000 kaki persegi! 20.000 square feet! Luas sekali, luas bangunan Jing Yin Temple mungkin lebih luas daripada aula pertama, di lantai bawah juga ada satu aula (aula kedua) kita yang sekarang. Betul? Acarya Lianxiong, silahkan berdiri, biar semua orang melihat lagi sekali, terima kasih! Membabarkan Dharma Tantra Zhenfo, seperti ini, inilah orang berbakat yang sangat mulia. Selamat datang, kalau sempat, main ke sini.
Acarya yang hadir hari ini tidak sedikit. Acarya yang tidak datang, ada yang menulis surat memberitahukan bahwa mereka sakit dan tidak bisa hadir, sekarang kita berdoa dalam hati selama 10 detik untuk mereka, memberikan restu pada mereka, semoga yang sakit lekas sembuh, yang tidak sakit juga lekas sembuh. (Mahaguru beranjali dan berdoa dalam hati) Baik, 10 detik selesai. Hari ini akan mengulas Sadhana Vishnu, Sadhana Vishnu ini, sepanjang hidup saya, hanya diulas sekali saja. Di dalam Tantra pun tidak ada yang mengulas sadhana ini. Mau mendengarkan lagi sadhana ini, 500 tahun kemudian mungkin baru akan diturunkan sekali. Setelah 500 tahun kemudian, jika saya kembali lagi, saya akan ulas sekali lagi. Kalian acarya yang tidak datang, seperti Acarya Lianhan di Hong Kong, benar-benar sakit, badannya kurang sehat. Ia benar-benar, 100 persen telah mencapai pencerahan, 100 persen! Kita memberikan hormat padanya. Selain itu, Acarya Lianye di Tainan, konon ia mengidap penyakit lama, juga sangat parah. Mereka yang sakit, kita memohon Buddha Bodhisattva memberkati mereka lekas sembuh, yang tidak sakit, juga berkati mereka lekas sembuh, yang tidak sakit juga harus diberkati! Penyakit hati! Mohon Buddha Bodhisattva memberkati semoga kembali normal, itu pesan dari Gurudhara, bukan saya.
Di India ada 3 dewa utama, satu adalah Dewa Pencipta Mahabrahma, satu lagi adalah Dewa Pelindung Vishnu, satu lagi adalah Shiva Mahesvara Dewa Perusak. Seluruh India percaya pada Shiva. Namun, yang percaya pada Śubhakrtsna,yaitu Vishnu, di India terdapat seribu pura. Pura Shiva paling banyak, pura Mahabrahma jarang sekali. Karena Mahabrahma Dewa Pencipta, sehabis menciptakan, tidak ada lagi pekerjaan, Ia pun pergi ke Thailand, Mahabrahma di Thailand berwajah empat, Buddha Berwajah Empat adalah Mahabrahma. Seattle Ling Shen Ching Tze Temple kita terdapat Mahabrahma, juga ada Mahesvara, yakni Dewa Perusak, juga ada Śubhakrtsna Dewa Pelindung. Dewa Pelindung sngat penting, namun, tidak ada yang menurunkannya, Anda cari saja mudra Śubhakrtsna, tidak ada yang tahu, hanya Mahaguru baru ada. (Hadirin tepuk tangan) Karena, Mahaguru pada zaman kuno, pernah bereinkarnasi pada zaman 2500 tahun yang lalu saat Buddha Sakyamuni berceramah Dharma, Ia mengulas Sutra Amitabha, Buddha Amitabha adalah adinata upacara hari ini, namun, kepada siapa Ia ulas? Saat Ia mengulas Sutra Amitabha, setiap kalimat menyebut nama Sariputra, mengapa? Karena Sariputra berasal dari tempat Buddha Amitabha. (Hadirin tepuk tangan) Sedangkan Sariputra adalah titisan dari Padmakumara. Buddha Sakyamuni berceramah Dharma ada sumbernya, Ia mau berceramah Dharma pada siapa, semua ada tujuan-Nya, Ia mengulas Sutra Mahamitabha, mengulas Sutra Amitabha, semua diulas untuk Sariputra, tidak diulas untuk Mahakasyapa, tidak diulas untuk Moggalana, tidak diulas untuk Ananda, Ia khusus menyebut Sariputra, karena Amitabha Padmakumara menitis menjadi Sariputra. (Hadirin tepuk tangan)
Buddha Sakyamuni memiliki sebuah Dharmasangkha yang sangat istimewa, Ia mewariskan Dharmasangkha ini kepada Sariputra, Sariputra wariskan lagi kepada Vishnu, kemudian Vishnu menimbun Dharmasangkha di tempat yang tidak diketahui orang, kemudian orang yang menemukan Dharmasangkha ini, menggali Dharmasangkha ini, tak disangka adalah Tsongkhapa. Setelah Tsongkhapa mendapatkan Dharmasangkha ini, lalu menyerahkan pada murid-Nya, nama murid ini tidak saya ungkapkan sekarang. Ketika Tsongkhapa mendapatkan Dharmasangkha ini, Ia berkata pada murid ini, "Bawalah Dharmasangkha ini dan tiuplah di suatu tempat, di mana Dharmasangkha ini berbunyi ketika ditiup, di sanalah Anda bangun sebuah vihara." Alhasil murid ini bawa Dharmasangkha ini ke lokasi Drepung Monastery, Tibet yang sekarang, begitu ia menitup Dharmasangkhanya, Dharmasangkhanya berbunyi, murid ini pun mendirikan Drepung Monastery. Drepung Monastery merupakan vihara pertama yang dibangun di antara 3 vihara terbesar di Tibet. Semua ini ada sebab musababnya.
Sekarang saya bahas tentang Shiva, di tangan-Nya ada sebuah Dharmasangkha, Dharmasangkha ini adalah Dharmasangkha Buddha Sakyamuni, Ia bisa meniupnya sangat keras. Tiga dewa utama India: Shiva, Mahabrahma, Vishnu, satu adalah Dewa Perusak, satu adalah Dewa Pencipta, satu adalah Dewa Pelindung. Bagaimana Dewa Pelindung melindungi? Mahabrahma tadinya berkepala lima, sekarang berubah menjadi dewa berwajah empat yang berkepala empat, tahukah kalian apa sebabnya? I know you don't know. Saat itu, ada Maharabhma, juga ada Shiva Dewa Perusak, juga ada para dewa. Mahabrahma tanding daya gaib dengan Shiva. Mahabrahma berkata, "Daya gaib saya besar." Shiva Dewa Perusak berkata, "Daya gaib saya paling besar, daya gaib Anda Dewa Pencipta, tidak sebanding dengan saya Dewa Perusak." Mahabrahma lebih welas asih, Ia adalah seorang budiman, juga tidak bisa mengatakan Dewa Perusak adalah orang jahat, namun, ada sebagian orang berkata, "Orang yang lebih dulu turun tangan pasti menang, orang yang belakangan turun tangan akan celaka, yang tidak turun tangan lebih celaka lagi." Mahabrahma justru tidak turun tangan. Shiva menebas dengan pedangnya, kepala Mahabrahma dipenggal satu. Sehingga Mahabrahma tinggal empat kepala. Saat itu, Shiva masih mau terus memenggal, Dewa Pelindung merasa menindas seorang budiman Mahabrahma, ini kurang baik. Ia pun mengambil Dharmasangkha, Dharmasangkha berbunyi, Shiva pun tidak bisa mendengar semua jenis suara, namun, Ia bisa melihat. Ia mengambil pedangnya, mau menebang kepala Mahabrahma lagi, saat ini, Vishnu melempar dua kelopak teratai di tangannya, kelopak teratai yang dilempar menutupi kedua mata Shiva. Namun, Shiva masih memiliki satu mata, mata ketiganya, namun, tidak dapat melihat kepala Mahabrahma, sehingga, dari mata ketiganya ini, keluar api yang membakar Mahabrahma, saat ini, Vishnu pun melempar palu Vajranya, memukul mata ketiga Shiva. Shiva berlari cepat sekali, lari kembali ke Qomolangma di Gunung Himalaya, lari ke gunung tertinggi. Menurut kalian, di antara mereka bertiga, daya gaib siapa yang terbesar? Daya gaib Vishnu sangat besar. (Hadirin tepuk tangan) bahkan Mahabhrama pun dilahirkan oleh Vishnu. Semua surga di dalam Agama Buddha, surga tertinggi di Karmadhatu adalah Mahesvara, yaitu Shiva; di atasnya adalah Rupadhatu, Mahabrahma justru berada di Surga Rupadhatu; di atas Surga Rupadhatu, Dhyana ketiga, yaitu Surga Śubhakrtsna/Vishnu, segalanya adalah terang, itulah alam Surga Śubhakrtsna, lebih tinggi daripada Mahabrahma. Kalian lihat di Nepal, yang namanya Dewa Pelindung itu berbaring di atas permukaan air, Ia memperlihatkan sebuah mata pusar, kemudian dari mata pusar tumbuh sekuntum teratai, di atas teratai, lahirlah Mahabrahma. Jadi, Mahabrahma dilahirkan oleh Vishnu, dengan kata lain, Dewa Pencipta dilahirkan oleh Dewa Pelindung.
Dewa Pelindung memiliki 10 titisan, menurut Agama Hindu, titisan kesembilan, adalah Buddha Sakyamuni. Namun, di dalam Agama Buddha, tidak boleh mengatakan demikian, karena tingkat pencerahan Sang Buddha sangat tinggi, Anuttara Samyaksambodhi, tidak ada yang lebih tinggi daripada Sang Buddha! Menurut Agama Buddha, perintis tertinggi Agama Buddha adalah Buddha Sakyamuni, Anuttara Samyaksambodhi yang dicapai-Nya, tidak ada yang lebih tinggi daripada ini lagi. Di sini, jika ada Orang India, so sorry (maaf sekali), karena dalam Agama Buddha, tentu saja menganggap Buddha Sakyamuni paling tinggi. Agama Hindu menganggap 3 dewa utama adalah yang tertinggi, daya gaib Shiva juga sangat tinggi. Marilah kita berpikir sejenak, satu adalah Pencipta, satu adalah Perusak, satu adalah Pelindung, seluruh filsafat di dunia ini tertuang di dalam ketiganya. Bukan mencipta, berarti merusak, kemudian melindungi, selain dari tiga ini, masih ada apa lagi? Tiga hal ini adalah filsafat terbesar. Oleh karena itu, di surga tidak hanya ada Dewa Perusak, ada Dewa Pelindung, ada Dewa Pencipta, dunia manusia juga sama. Sebenarnya, mencipta, merusak, melindungi, adalah filsafat terbesar di dunia ini, juga filsafat terbesar di India.
Sekarang mau bicara tentang topik utama. Kita sebut mantra Vishnu adalah "OM. BIEZHA. WEISHINUYA. SUOHA." Tunggangannya adalah Garuda, mantra hati-Nya adalah, "OM. BIEZHA. JIALUDA. ZHALIE. ZHALIE. HUM PEI." Tunggangan Shiva adalah seekor sapi putih, selain tiu, Mahabrahma adalah angsa putih, Ia memiliki banyak angsa yang dijadikan tunggangan-Nya. Setiap dari mereka memiliki hewan peliharaan. Apakah Mahaguru memiliki hewan peliharaan? Ya, namun, tidak boleh disebutkan. Ada sebuah cerita lucu, Xiaoming mengatakan hewan peliharaan ibunya, ia suka memelihara seekor anjing; hewan peliharaan kakak laki-laki, ia suka seekor beo; hewan peliharaan kakak perempuan, ia suka seekor kucing; hewan peliharaan adik, ia suka kura-kura; lalu apa hewan peliharaan ayah? Tidak bisa menjawab, guru bertanya untuk terakhir kali, ia menjawab, "Siluman rubah." Inilah hewan peliharaan ayah.
Garuda memiliki Sadhana Memindahkan Tumor, karena Ia menyatu dengan Vishnu, maka harus menjapa mantra Vishnu dan mantra Garuda 200 ribu kali. Ketika Anda japa 10 ribu kali, ambil sebutir beras, japa 20 ribu kali, ambil butir beras kedua, japa 30 ribu kali, ambil butir beras ketiga, japa 40 ribu kali, ambil butir beras keempat, japa 50 ribu kali, ambil butir beras kelima, dua puluh butir beras, berarti 200 ribu kali; mencakup mantra Vishnu dan mantra Garuda, cukup 200 ribu kali saja sudah efektif. Saat ini, Anda visualisasi di bagian tubuh Anda yang tumbuh tumor, mulut Garuda masuk ke dalam, mengulum tumor tersebut, mengeluarkan tumor tersebut dan ditaruh di dalam beras yang sudah Anda japa 200 ribu kali, kemudian, Anda HAH (lewat mulut) ke atas beras, HAH bukan mengembuskan napas, mengembuskan napas itu meniup, HAH itu tergolong prana dalam, harus HAH, HAH di atas 20 butir beras. Anda visualisasi paruh Garuda masuk ke tempat yang tumbuh tumor, satu per satu dikeluarkan dan ditaruh di atas beras, berapa tumor di atas tubuh Anda, berapa kali pula ia dikeluarkan, semua tumor dipindahkan ke dalam beras, kemudian HAH di atas beras. Saat japa mantra, harus bentuk mudra Vishnu, japa terus-menerus, 10 ribu kali, 20 ribu kali, 30 ribu kali, terakhir, bentuk mudra Vishnu, bungkus 20 butir beras dan HAH, cukup HAH sekali saja. Kemudian, Anda ambil ke-20 butir beras ke sebatang pohon besar, atau Anda menjalankan sadhana ini di samping pohon besar, sebagian besar pohon ada lubangnya, paling bagus jika pohon besar itu berlubang, jika tidak berlubang, Anda harus gali sebuah lubang, kemudian, taruh ke-20 butir beras tersebut di dalamnya, kemudian HAH sekali. Ketika Anda mau menjalankan sadhana ini, harus japa mantra Vishnu 7 kali. Namun, sehari-harinya Anda harus japa genap mantranya 200 ribu kali. Jadi, saat melaksanakan sadhana ini, Anda harus bentuk mudra, japa mantra 7 kali, di atas beras HAH sekali, ke-20 butir beras dimasukkan ke dalam lubang pohon, kemudian japa mantra Vishnu dan Garuda, kemudian HAH sekali ke dalam lubang pohon, terakhir tambal lubang dengan tanah liat hingga rata. Kanker, tumor di tubuh Anda pun akan pindah ke pohon tersebut, pohon ini akan tumbuh tumor Anda. Sudah mengerti? Itu menggunakan pohon untuk menanggung tumor di tubuh kita, mulai hari itu, tumor perlahan-lahan akan mengecil, index kanker akan terus menurun, kemudian, hilang. Sementara pohon itu akan tumbuh tumor, pohon memang akan tumbuh tumor, biarkan ia tumbuh beberapa lagi, tidak ada masalah. Manusia tidak boleh tumbuh tumor, begitu tumbuh tumor akan Dingding (meninggal dunia), Dingding adalah habislah.
Bagaimana cara memindahkan tumor? Yaitu japa Mantra Dewa Pelindung Vishnu dan Mantra Garuda 200 ribu kali, 20 butir beras, saat melakukan sadhana, harus bentuk mudra Vishnu. Acarya Lianning, silahkan Anda berdiri dan bentuklah Mudra Vishnu pada kita semua, kalian lihat mudranya, di atas Garuda duduk seseorang, mudra tersebut disebut Mudra Vishnu. Garuda mengeluarkan tumor di tubuh Anda dengan paruhnya, ditaruh di dalam 20 butir beras, selanjutnya ke-20 butir beras dipindah ke dalam lubang pohon, lalu relai mudra, japa mantra Vishnu dan Garuda 7 kali, Anda boleh visualisasi Garuda mengulum tumor Anda masuk ke dalam lubang pohon, kemudian lubang pohon ditambal dengan tanah liat, kelak di sana akan tumbuh sebuah tumor pohon, yaitu cenderamata tumor Anda. Inilah sadhana memindahkan tumor, metode memindahkan tumor di tubuh Anda ke atas pohon. Namun, metode ini hanya efektif untuk orang yang telah diabhiseka, yang tidak pernah diabhiseka, yang menyaksikan di internet, semua tidak efektif. Sekalipun Anda tahu metode ini, namun, tidak pernah diabhiseka, juga tidak efektif. Ada orang mengira bawa foto, foto juga ikut diabhiseka, lantas mengira sudah diabhiseka, tidak bisa, tergantung peruntungan Anda! Tergantung apakah Anda sudah diabhiseka, yang diabhiseka, tentu efektif! Tidak diabhiseka ya tidak efektif! Anda mesti mendapatkan abhiseka ini, barulah dapat melakukan sadhana ini, tanpa mendapatkan abhiseka ini, tidak dapat melakukan sadhana ini. Vishnu sangat hebat, Ia kerja sama dengan Garuda.
Dokter menganjurkan Anda kemoterapi atau apapun, sebenarnya..... sulit dikatakan! Ada yang sembuh, ada yang tidak, ada yang kemoterapi sebentar, malah meninggal dunia. Tidak kemoterapi, tidak secepat itu meninggal dunia, sekali kemoterapi, langsung meninggal dunia. Namun, kemoterapi tetap sangat penting. Betul? Pentingkah minum obat? Minum obat tentu penting juga, sekarang sedang populer minum B17, seperti vitamin B17 ini, di beberapa negara justru dilarang. Namun, di internet, ia akan mengajari kita, B17 sepertinya sedikit bermanfaat untuk tumor maupun cancer. Saya bukan dokter, jadi, tidak bisa mengatakan 100 persen. Pokoknya, orang lain mengatakan B17 juga efektif untuk tumor, tidak ada salahnya Anda coba minum B17. Pokoknya, tumor sampai stadium 3, stadium 4, stadium 2! Sudah sangat parah! Orang lain mengatakan minum B17 sangat efektif, bisa menurunkan indeks kanker, tumor juga bisa mengecil. Demikian juga kemoterapi, ada yang sembuh, ada yang sekali kemoterapi, meninggal dunia! Ini juga sulit dikatakan. Sadhana yang Mahaguru terangkan ini, hanya kita yang hadir, boleh menggunakannya, yang tidak hadir, yang sudah sangat parah, sudah mendekati ambang batas, saya juga tidak berani katakan. Saya bukan bermaksud hari ini begitu kalian pulang, cepat japa! Japa Vishnu 200 ribu kali, Garuda 200 ribu kali, "OM. BIEZHA. WEISHINUYA. SUOHA." "OM. BIEZHA. JIALUDA. ZHALIE. ZHALIE. HUMPEI."
Sadhana kedua, banyak orang mengalami masalah dalam hal reproduksi, ibu-ibu saat melahirkan, timbul masalah. Ia khusus melindungi ibu melahirkan, asalkan Anda lebih dulu japa mantra 200 ribu kali, pada penanggalan imlek tanggal 15, mandi dan duduk tenang, japa mantra 7 kali, bentuk mudra, taruh bunga putih di atas kepala si ibu, pada penanggalan imlek tanggal 15, cukup satu saja, si ibu sudah hamil, ia mandi dulu, duduk tenang, japa mantra 7 kali, jug abentuk mudra, taruh bunga putih di atas kepala si ibu, pasti melahirkan laki-laki. Namun, harus diketahui, yang sudah hamil. Namun, ada juga orang yang ingin melahirkan perempuan, bagaimana? Taruh bunga merah di tas kepala si ibu, setelah ia mandi, duduk tenang, mengenakan pakaian bersih, japa mantra 7 kali, tentu saja, pertama-tama harus japa dulu 200 ribu kali, saat melakukan sadhana, japa mantra 7 kali, taruh bunga merah di atas kepala si ibu, maka akan melahirkan perempuan. Oleh karena itu, memohon laki-laki mendapatkan laki-laki, memohon perempuan mendapatkan perempuan, kita ajari ia japa mantra 200 ribu kali, saat menjalankan sadhana, pada penanggalan imlek tanggal 15, sehabis mandi, memakai pakaian putih bersih, duduk, japa mantra 7 kali, taruh bunga putih di atas kepalanya, mau laki-laki mendapatkan laki-laki; taruh bunga merah di atas kepalanya, mau perempuan mendapatkan perempuan. Bahkan saat melahirkan, semuanya selamat. Sudah paham? Paling bagus! Yang tidak datang, maaf! Mulai sekarang, Mahabrahma dan Dewa Pelindung Vishnu tidak akan diabhiseka lagi.
Sadhana ketiga, menyingkirkan "Ilmu Guna-guna". Ada orang berkata, "Ah! Saya diguna-guna orang lain." Ada puluhan tahun, juga ada 10 tahun, juga ada 6 tahun, diguna-guna. Bagaimana jika sudah diguna-guna? Sama saja, japa mantra 200 ribu kali. Saat menjalankan sadhana, gunakan benang 5 warna, bentuk mudra, dan japa mantra, japa sekali, ikat 1 simpul; japa 7 kali, ikat 7 simpul; japa 14 kali, ikat 14 simpul. Pakai benang 5 warna di badan, guna-guna akan ditolak. Banyak orang kena guna-guna! Seketika, tidak sadarkan diri, tiba-tiba pingsan, tiba-tiba seperti bermimpi ada hantu! Sering bicara aneh, ada dewa menempel di badan, hantu menempel di badan, dewa dan hantu tidak beda jauh! Kekuatan hantu lebih kecil, kekuatan dewa lebih besar, yang berkekuatan besar disebut dewa, sedikit kekuatan menjadi hantu, dewa dan hantu menempel di badan, diusir pun tidak mempan, belasan tahun pun ada. Maka, gunakan metode ini, japa mantra 200 ribu kali, ikat simpul dengan benang 5 warna, ikat 14 simpul, japa 14 kali, digantung di badan, maka akan sembuh.
Sekarang, di mana-mana banjir bandang, Anda ingin meredakan hujan, ketahuilah, mudah sekali, suruh hujan reda, hujan pun reda. Mengapa? Karena Garuda memangsa naga, naga paling takut Garuda. Kalau begitu, bagaimana bisa ada Dharmabala? Sama saja, Anda japa mantra yang mendasar 200 ribu kali, saat melakukan sadhana, tulis sebuah kata "naga" dengan pena, yakni memerintahkan naga menurunkan hujan, memohon naga menurunkan hujan, japa lagi mantra Dewa Pelindung 7 kali, naga pun menurunkan hujan. Dulu, makanan Garuda adalah naga, naga disebut mahabala, namun, mahabala pun kalah dengan Garuda, Garuda lebih kuat lagi, Ia adalah raja burung. Jadi, asalkan Ia muncul, naga pun takut padanya. Memohon turun hujan, tulis sebuah kata "naga", japa mantra Vishnu dan Mantra Garuda 7 kali di hadapan kata "naga", maka hujan pun turun, memerintahkan naga menurunkan hujan, maka akan turun hujan. Persoalannya adalah, jika hujan turun terlalu banyak, bagaimana? Sama saja, japa mantra ini, naga pun akan lari ketakutan. Metode meredakan hujan yang lebih kuat lagi, ada orang memakamkan leluhur di tanah, saat dimakamkan, bukankah tubuh leluhur mengenakan banyak pakaian? Yaitu baju yang membungkus tubuh jenasah, jika saat buka peti, baju masih utuh, ada sepotong kain, ambillah kain tersebut, baju itu sangat bermanfaat. Atau, orang yang meninggal dunia mengenakan banyak pakaian, Anda berikan lagi sepotong pakaian untuk dipakainya, tunggu hingga tutup peti, baju tersebut ditanggalkan, dengan kata lain, bajunya kurang sepotong. Karena, baju itu kelebihan, lalu ambillah. Ketika Anda mau menjalankan sadhana, Anda pun duduk di atas kain jenasah, juga japa mantra 7 kali, memerintahkan dewa naga menyingkir, hujan pun langsung reda. Namun, Anda harus duduk di atas kain jenasah. Di India ada kain kafan, kain itu paling bagus. Jika kita orang timur, begitu dimakamkan, tunggu sampai kita memungut tulang, saat dibuka, jika ada kain yang masih utuh, ambillah, sangat berguna, saat mau meredakan hujan, duduk di atas sepotong kain ini dan japa mantra, paling kuat. Apa sebabnya? Saya tidak tahu. Namun, beginilah sadhana ini dijelaskan, hujan akan langsung reda. Jika, hujan tidak reda, Anda pun visualisasi Garuda menggigit naga tersebut, naga itu pun mati, dimangsa oleh Garuda, penting sekali. Inilah metode menurunkan hujan dan meredakan hujan.
Kita menggunakan metode Vajrapani, bentuk mudra Vajra 5 kali, yaitu mencap kening, tenggorokan, cakra hati, pundak kiri, pundak kanan, kembali ke atas kepala, inilah Simabandhana. Kita sering melakukan Simabandhana. Jika Anda membentuk mudra Vishnu dan Garuda, dengan kata lain, Anda bentuk mudra Vishnu, setelah japa 200 ribu kali, Anda bentuk lagi mudra Vishnu, mencap diri sendiri, cap 5 kali, sama halnya dengan simabandhana tubuh Anda sendiri; mencap orang lain, berarti simabandhana pada orang lain; mencap rumah, berarti simabandhana rumah; jika mencap pasien, pasien ini sakit di bagian mana, misalnya sakit di bagian jantung, sakit di bagian hidung, atau sakit di bagian mana, Anda bentuk mudra ini, menghadap tempat yang sakit tersebut, sama-sama japa mantra Garuda dan Vishnu 7 kali, gunakan bagian segitiga dari mudra, kepalanya sakit, cap di bagian kepala, tenggorokan sakit, cap tenggorokan, jantung sakit, cap hati, sakit maag, cap maag, sakit punggung, cap punggung, sakit lutut, cap lutut, sakit kaki, cap kaki, asalkan telah dicap, penyakit pun akan sembuh. Tidak hanya bisa melindungi diri, juga bisa menyembuhkan penyakit, asalkan Anda bentuk mudra dan cukup dicapkan saja.
Vishnu memiliki keong pengabul keinginan, teratai, Dharmacakra dan palu Vajra, Ia memiliki 4 alat Dharma, keempat alat Dharma ini bisa digunakan. Asalkan Anda japa 21 kali, visualisasi Dharmacakra memancarkan cahaya, memasuki ubun-ubun Anda, berhenti di bagian cakra kening dan berputar, daya ingat Anda pun menguat. Anda semua akan bertanya mengapa daya ingat Mahaguru tidak menguat, karena saya tidak ingin mempunyai daya ingat, saya mau lupakan apa saja, benda apapun tidak tahu, asalkan bermeditasi, cepat sekali memasuki sunyata, mudah sekali memasuki samadhi. Ingat terlalu banyak, akan berulang-ulang di dalam otak, berguling di sana! Berputar! Orang biasa mau daya ingat yang baik, Mahaguru mau daya ingat kurang baik. Mengapa? Karena asalkan daya ingat kurang baik, buku yang dulu sudah lupa semua, pokoknya saya juga tidak risau, saya tidak tonton apapun, television (televisi), saya hanya menonton yang bunuh diri, ada orang bunuh diri, saya pun menyeberangkannya, selebihnya saya tidak tonton, semua perselisihan, saya tidak tonton. Saya tidak punya surat kabar, tidak punya internet, tidak ada address internet (website), tidak ada e-mail, semua tidak ada, apapun tidak ada, telepon genggam juga tidak ada, kecuali kalian diam-diam selipkan untuk saya. Sekalipun ada telepon genggam, juga tidak dibuka, kalian tidak dapat menghubungi saya. Saya tidak dengar, tidak melihat apapun, apapun tidak ada, saat seperti ini, saya lupakan segalanya, mudah sekali memasuki samadhi, gampang sekali. Langsung mengosongkan pikiran, langsung memasuki samadhi, langsung dari Dhyana pertama, Dhyana kedua, Dhyana ketiga, Dhyana keempat, kembali lagi ke Dhyana ketiga Dhyana kedua, Dhyana pertama, kemudian keluar dari samadhi, mudah sekali, membersihkan seluruh rintangan karma di dalam badan sendiri, termasuk semua benih, dibersihkan semua. Jadi, paling bagus tidak ada daya ingat. Namun, bagi kalian yang masih bekerja, tidak ada daya ingat itu tidak baik. Jadi, kita mesti japa 200 ribu kali, visualisasi Dharmacakra masuk ke dalam kening Anda dan berputar, daya ingat pun menguat.
Jika tubuh Anda mengidap penyakit, asalkan beli sekuntum teratai putih, bentuk mudra, japa mantra 7 kali. Namun, sebelumnya, Anda sudah japa 200 ribu kali, lalu japa lagi mantra 7 kali, putik bunga teratai dilempar ke dalam bak mandi, kemudian taruh air, Anda turun dan mandi. Keesokan harinya, penyakit di tubuh Anda pun akan sembuh. Anda japa 200 ribu kali, visualisasi keong pengabul keinginan Dewa Pelindung, Anda butuh benda apa, visualisasikan, dalam bidang karir, Anda mau naik pangkat, Anda japa 7 kali, keesokan harinya, atasan Anda akan panggil Anda, besok Anda pun naik pangkat. Dalam bidang karir, Anda ada musuh, sering memperlakukan Anda dengan buruk, Anda japa mantra Dewa Pelindung dan Garuda 200 ribu kali, asalkan Anda ambil hammer (palu), palu vajra! Ambil palu vajra, Anda visualisasikan, visualisasikan atasan yang memperlakukan Anda dengan tidak baik tersebut! Umumnya, cukup visualisasi palu ini digoyangkan 3 kali, jangan ketuk dia, karena ketuk dia, dia bisa meninggal, cukup goyangkan palu 3 kali, kanan kiri 1, 2, 1, 2, 1, 2, 3 kali, ketuk palu dengan lembut di kepalanya sekali, ia pun melupakan keburukan Anda, hanya ingat kebaikan Anda, ia pun akan bersikap baik terhadap Anda. Terhadap musuh, kita tentu saja tidak boleh membunuh, begitu diketukkan, ia pun meninggal, tamatlah riwayat kita. Jadi, cukup goyangkan 3 kali saja, inilah metode menyingkirkan musuh. Mahaguru tidak melakukannya. Mengapa? Karena Jika Mahaguru tidak sengaja ambil palu, japa mantra 200 ribu kali, saat melakukan sadhana, japa lagi 7 kali, Anda divisualisasikan di hadapan, kemudian ketuk Anda sekali. Aduh! Gawat, Anda kecelakaan lalu lintas, otak pecah. Mahaguru masih harus membayar pada Anda di kehidupan yang akan datang. Tidak boleh tidak boleh! Saya tidak lakukan. Kalian sebaiknya jangan lakukan juga. Cukup goyang 3 kali saja, supaya musuh Anda menyingkir. Kita melarang membunuh. Karena membunuh tetap ada pembalasan karmanya, tidak boleh.
Sudah menjelaskan berapa sadhana? A, B, C, D, E, F, semua sadhana bisa ditarik menjadi banyak kesimpulan. Sebenarnya, Dewa Pelindung memiliki banyak sadhana, sehingga Ia baru dapat melindungi insan. Sadhana-Nya sangat banyak. Saya hanya menunjukkan beberapa saja untuk Anda semua ketahui, sadhana menyingkirkan tumor, sadhana melindungi ibu-ibu melahirkan, sadhana menurunkan hujan dan meredakan hujan, mudra dicap 7 kali ke tempat orang sakit, dan dicap 5 kali sebagai sadhana simabandhana perlindungan diri. Selain itu ada sadhana Dharmacakra, ada sadhana putik teratai putih, ada sadhana keong pengabul keinginan, ada sadhana palu vajra, tergantung bagaimana Anda menggunakannya. Asalkan Anda japa genap 200 ribu kali, japa lagi 7 kali, maka bisa menjalankan sadhana. Jadi, kelak pewaris sadhana yang sudah pernah menerima abhiseka ini boleh menjalankan sadhana ini. Namun, jika orang yang ditolong belum menerima abhiseka, sedangkan acarya yang pernah menerima abhiseka membantu orang melakukannya, maka bisa melahirkan laki-laki atau perempuan sesuai keinginan? Walaupun orang yang ditolong tidak pernah diabhiseka, paling tidak juga harus japa mantra 200 ribu kali, acarya baru bantu orang tersebut. Karena paling tidak, orang yang ditolong mengikis sedikit rintangan karma. Kadang-kadang seperti ini, ada sebagian orang, rintangan karmanya tidak dapat disingkirkan, karena Sang Buddha pernah bersabda, Ia memiliki 3 ketidakmampuan, karma tetap tidak dapat diubah, manusia memiliki karma tetap, Ia tidak mampu ubah; tidak dapat menyeberangkan makhluk tak berjodoh, jika orang ini tidak berjodoh, Ia juga tidak mampu menyeberangkannya, orang ini sama sekali tidak berjodoh dengan sadhana ini, melakukan sadhana apapun tidak ada gunanya; ketiga, insan tidak dapat diseberangkan semua, selamanya ada insan, tidak bisa menggunakan sadhana ini untuk menyeberangkan semua insan, mustahil. Insan tidak dapat diseberangkan semua, yang tidak berjodoh, juga tidak dapat diseberangkan, yang memiliki karma tetap juga tidak dapat diseberangkan, yang tidak mempunyai karma tetap, jika melakukan sadhana ini, semua sembuh, semua bisa. Jadi, paling baik, orang yang ditolong juag japa mantra Vishnu 200 ribu kali, agar orang yang ditolong menghasilkan sedikit jodoh kebuddhaan. Yang tidak pernah diabhiseka, apakah tidak boleh japa mantra? Menurut saya, boleh, kalian boleh japa mantra, namun, sadhana yang dijalankan tidak manjur, sebelum memohon acarya melakukan sadhana ini untuk Anda, Anda juga harus japa 200 ribu kali, acarya sudah japa genap 200 ribu kali, japa lagi 7 kali, maka boleh bantu Anda jalankan sadhana. Ini juga sebuah kemudahan, karena acarya mau menyeberangkan insan, mau menyembuhkan penyakit orang lain. Setiap sadhana harus japa 200 ribu kali, 200 ribu kali mantra adalah dasar, "OM. BIEZHA. WEISHINUYA. SUOHA." "OM. BIEZHA. JIALUDA. ZHALIE. ZHALIE. HUMPEI." Harus japa genap 200 ribu kali baru boleh melakukan sadhana. Biarkan insan membangkitkan niat japa mantra, kalian bangkitkan niat menyeberangkan insan, membangkitkan Bodhicitta.
Mari cerita sebuah cerita lucu! Ada seorang yang telah bertahun-tahun menikah, namun masih tidak bisa hamil, lalu berdoa di gereja, setahun kemudian, ia pun melahirkan seorang putra. Setelah temannya tahu, lalu bertanya padanya, "Wah! Doa kamu sangat manjur! Saya juga ingin berdoa, bisakah melahirkan seorang anak." Wanita ini berkata, "Tentu tidak ada masalah, asalkan pastur muda itu masih ada." Ketahuilah! Yang mandul, sama sekali tidak dapat melahirkan, bahkan seekor kecoak pun tidak bisa lahir, japa genap 200 ribu kali, Anda minum lagi "Fu Hamil Bawaan Langit", maka akan melahirkan, ini benar-benar.
Peringatan untuk orang yang menikah, ada seseorang bernama Asan, yang dikenal oleh Si A dan Si B, Si A berkata pada Si B, "Asan mengumumkan bahwa setelah menikah, ia pun insaf, tidak minum minuman keras lagi, tetapi sekarang, ia masih setan arak yang bermata merah begitu melihat minuman keras, tetap minum minuman keras." Si B berkata, "Asan punya kesulitan yang membuatnya terpaksa minum minuman keras, sebelum menikah, ia minum-minum mengisi waktu senggang, kini setelah menikah, ia minum-minum untuk menghilangkan kemurungan." Mau menikah dengan baik, sebenarnya mudah sekali, ketahuilah, putik teratai putih, putik teratai merah, setelah japa genap 200 ribu kali, putik teratai putih, putik teratai merah lempar ke dalam bak mandi, setelah dimandikan oleh suami istri, maka akan harmonis dan saling mencintai, ini sangat nyata. Kita harus mengerti menerapkannya!
Suami dan istri berjalan bersama-sama di jalan raya, tiba-tiba datang angin kencang, rok si istri tiba-tiba terangkat ditiup angin, si istri sangat panik, menekan roknya yang terangkat, berkata, "Oh Tuhan! Pemandangan musim semi saya tersibak!" Si suami menatap sebentar padanya, berkata, "Tolong! Itu menguak borok dalam rumah tangga." Sebelum menikah beda dengan sesudah menikah, harus menekuni sadhana cinta kasih!
Ini harus menekuni Sadhana Keong Pengabul Keinginan. Sepasang suami istri banting tulang mencari nafkah, akhirnya membeli villa dengan pemandangan laut, karena dibeli dengan KPR, sehingga pasangan suami istri ini setiap hari banting tulang mengerjakan dua jenis pekerjaan, sedangkan pembantu rumah tangga di rumah mereka setiap hari melakukan paling banyak pekerjaan, yaitu merangkul anjing mereka di balkon sambil menikmati pemandangan laut dan minum kopi. Mau penuh kebahagiaan, maka visualisasi keong pengabul keingingan. Ah! Segepok dolar Amerika, ada sepuluh ribu dolar, kemudian visualisasi dolar Amerika mengucur terus-menerus, kotak deposit Anda pun sudah tidak muat lagi, bahkan kotak deposit yang paling besar, terus hingga atap rumah, Anda pun akan untung.
Pria itu setia dengan cintanya, saat umur 18 tahun, suka dengan yang umur 18 tahun, umur 28 tahun tetap suka yang 18 tahun, umur 38 tahun masih suka yang umur 18 tahun, 88 tahun masih suka yang 18 tahun, pria itu setia dengan cintanya. Ketahuilah! Sadhana ini perlu dijapa dengan konsentrasi, japa genap 200 ribu kali, asalkan Anda japa penuh 200 ribu kali, Anda gunakan lagi metode Anda, terapkan dalam segala hal! Walau Anda umur 80 tahun pun bisa memperistri wanita berumur 18 tahun, terapkan dalam segala hal, pasti! Pasti, saya tidak beritahu Anda bagaimana cara penekunannya, saya tekuni sendiri.
Ini adalah lelucon Orang Tionghua, karena bersifat harfiah. Saat baru lulus kuliah, berteriak, "Saudara-saudaraku! Sampai jumpa lain kali." Setahun setelah lulus kuliah, slogan yang diteriakkan adalah, "Saudara-saudaraku! Lain kali akan ada istri." Setelah menikah, "Saudara-saudaraku! Menyesal punya istri." Selanjutnya, "Saudara-saudaraku! Akan ada istri muda." Memperistri lagi. Terakhir, "Saudara-saudaraku! Menyesel punya istri muda." Tetap tidak baik. Pemerintah menetapkan sistem monogami adalah tepat. Anak perempuan yang baru kelas 2 SD berkata pada guru, "Guru, saya tidak mau naik kelas 3." Guru heran, bertanya, "Mengapa kamu tidak mau naik kelas 3? Buat apa selalu di kelas 2?" "Saya mau naik kelas 4." "Tidak bisa! Kamu tidak bisa loncat kelas." Anak itu berkata, "Saya tidak mau menjadi Xiaosan." (sebutan untuk SD kelas 3, homonim dengan istri muda)
Kita semua tertawa sejenak menghibur diri. Apakah ada pertanyaan? Tidak ada. Pada dasarnya japa mantra 200 ribu kali, Dharmabala Dewa Pelindung sangat besar, Ia tetap merindukan insan. Ada sebagian dewa, tidak merindukan insan, selain Dewa Brahma, karena Ia adalah Dewa Pencipta, selain Mahesvara, karena Ia adalah Dewa Perusak, salah satu tugas Dewa Pelindung adalah melindungi insan, asalkan kita japa mantra-Nya, menekuni sadhana-Nya, memiliki gambarupang-Nya, memiliki mantra-Nya, memiliki mudra-Nya, maka menjadi tatacara Tantra, asalkan Anda menekuni hingga kontak yoga dengan Dewa Pelindung, Anda akan mendapatkan perlindungan dari Dewa Pelindung dalam setiap kehidupan, selamanya tidak akan mengalami kecelakaan.
Makanan Garuda dari Dewa Pelindung adalah amrta, Ia sekarang tidak memangsa naga, karena Sang Buddha telah membantu mereka compromise (mendamaikan), "Semoga Anda (Garuda) jangan memangsa naga, karena jika Anda memangsa naga, suku naga akan punah, naga pun tidak ada lagi." Jadi, Garuda itu makan amrta. Anda boleh persembahkan Ia dengan air apapun, jadi, harus mempersembahkan air pada Garuda, menggunakan air yang diubah menjadi air amrta untuk dipersembahkan kepada Garuda. "Garuda, para makhluk halus di padang belantara, raksasa dan Hariti, amrta berlimpah-ruah. OM. MUDILI. SUOHA. OM. MUDILI. SUOHA. OM. MUDILI. SUOHA." Japa 3 kali, lalu gunakan jari Vajra tulis sebuah aksara "HUM", berubah menjadi air amrta, dipersembahkan kepada Garuda, cukup gunakan air amrta. Jika persembahkan pada Vishnu, antara lain: bunga, dupa, pelita, teh, buah-buahan, apapun boleh, benda apapun boleh, asalkan bersih, benda apapun boleh, asalkan Anda suka, Vishnu pun suka. Om Mani Padme Hum.
0 komentar:
Posting Komentar