Sutra Pujian Akan Tanah Suci dan Perlindungan Oleh Buddha Sakhyamuni
Diterjemahkan ke dalam bahasa Mandarin Oleh Guru Besar Tripitaka Hsuan Tsang
Diterjemahkan dari bahasa Mandarin Oleh Hisao Inagaki
Seperti itulah yang kudengar:
[1] Pada saat itu Sang Bhagavan menetap di wihara Kebun Jeta, di taman
Anathapindada di Sharasvati, dengan perkumpulan besar yang terdiri dari
seribu dua ratus lima puluh bhikku, semua nya adalah sravaka yang
terhormat dan arhat yang terkenal. Mereka dipimpin oleh sravaka yang
bijaksana dan terkenal seperti Shariputra dan Mahamaudgalyayana,
Mahakashyapa dan Aniruddha. Sang Bhagavan juga ditemani oleh banyak
Bodhisattva-mahasattva yang tak terhitung jumlah nya, berada di tingkat
tertinggi, tidak akan mundur lagi dan dihias oleh pahala dan nilai-nilai
suci yang tak terhingga, dipimpin oleh Bodhisattva yang agung seperti
Manjushri, Ajita, Nityodyukta dan Aniksipta-Dhura. Hadir di perkumpulan
itu pula, ratusan ribu koti dan nayuta dewa yang dipimpin oleh Shakra
dan Raja Surga Mahabrahma, Tuan dunia Saha, Empat Raja Penjaga dan yang
lain. Banyak mahluk yang setengah dewa, mahluk surga dan manusia,
ashura dan yang lain berkumpul dan duduk untuk mendengarkan Dharma.
[2] Sang Bhagavan berkata kepada Shariputra, :”Tahukah engkau bila
engkau berjalan ke sebelah barat dari sini melewati ratusan ribu koti
dan nayuta tanah Buddha, engkau akan tiba di sebuat tempat bernama
“Kebahagiaan Tertinggi” (Sukhavati)dimana ada Bhagavan bernama
“Amitayus” atau “Amitabha” dengan sepuluh gelar, termasuk Tathagata,
Arhat dan Samyaksambuddha. Ia tinggal disana saat ini juga, mengajarkan
Dharma yang menakjubkan kepada banyak mahluk untuk memberikan mereka
kebahagiaan dan manfaat yang tak terbanding.
[3] “Kenapa Shariputra, tempat ini dipanggil “Sukhavati”? Shariputra,
semua yang berada di tempat itu tidak merasakan berbagai macam
penderitaan dan rasa sakit, tapi hanya merasakan kegembiraan dan
kebahagiaan yang tak terhingga. Inilah mengapa tempat itu disebut
sebagai “Sukhavati”.
“Terlebih Shariputra, di tanah Buddha ini yang disebut Sukhavati, ada
tujuh baris pegangan tangan yang terhias, tujuh baris pohon tala yang
terhias, dan tujuh kali lipat jala-jala terhias yang berada dimana-mana
dan terhias dengan empat perhiasan yaitu: emas, perak, batu mulia beryl
dan kristal. Shariputra, tanah Buddha itu penuh dengan perhiasan
berkualitas tinggi yang sangat menyentuh pikiran kita. Untuk alasan
ini, tanah itu disebut “Sukhavati”.
“Dan lagi Shariputra, di tanah Buddha yang bernama Sukhavati ini ada
banyak kolam tujuh perhiasan yang berisi air yang mempunyai delapan
kualitas bagus, yaitu: (1) murni, (2) dingin, (3) manis, (4) lembut,
(5) melembabkan, (6) menyamankan, (7) melegakan haus, lapar dan
kebutuhan lain dan (8) memperkaya indera kita, meningkatkan aktivitas
empat elemen dan memproduksi kebaikan yang tinggi. Mahluk hidup yang
telah banyak melakukan perbuatan baik selalui menikmati saat memakai air
ini. Dasar kolam ini dibatasi oleh pasir emas, dan di empat sisi kolam
itu terdapat tangga yang terbuat dari empat perhiasan yang sangat
indah, menyenangkan hati ketika kita melihat nya. Pohon-pohon berhias
mengelilingi kolam itu, terpisah dari yang lain dengan jarak yang sama,
rasa harum yang menakjubkan, dihias dengan tujuh perhiasan berharga
yaitu: emas, perak, batu beryl, kristal, mutiara berwarna merah, batu
karnelia dan safir.
“Di dalam kolam, setiap saat, bunga teratai dengan berbagai warna dan
besar bagaikan roda kereta akan berkembang. Bunga biru mengeluarkan
cahaya biru, terang dan indah; yang kuning mengeluarkan cahaya kuning,
terang dan indah, yang merah mengeluarkan cahaya merah, terang dan
indah, yang putih mengeluarkan cahaya putih, terang dan indah, yang
memiliki empat warna mengeluarkan cahaya empt warna, terang dan indah.
Shariputra, tanah Buddha itu penuh dengan berbagai hiasan indah dengan
kualitas yang bagus, yang sangat menyenangkan hati orang-orang yang
melihat nya. Untuk alasan ini, tanah itu disebut “Sukhavati”.
“Dan lagi Shariputra, di tanah Buddha suci itu terdapat musik indah yang
dimainkan seketika setiap saat. Suara nya harmonis dan enak didengar.
Ketika para mahluk mendengar suara yang menakjubkan itu, keinginan
jahat mereka akan hilang semua, kelakuan baik mereka akan berlipat
ganda, dan mereka akan segera mencapai Penerangan Sempurna. Shariputra,
tanah Buddha itu penuh dengan hiasan indah yang mempunyai kualitas tak
terbandingi, menyenangkan hati yang melihat. Untuk alasan ini, tanah
itu disebut “Sukhavati”.
“Terlebih Shariputra, di tanah Buddha suci yang disebut Sukhavati itu
banyak burung langka dengan berbagai warna seperti angsa, bebek, heron,
bangau dan kakak tua, kastuari, cendrawasih, kalavinka dan jivamjivaka.
Enam kali di pagi dan malam hari, burung-burung itu akan berkumpul dan
bernyanyi dengan suara dan melodi yang indah, menghasilkan berbagai
macam suara untuk meninggikan ajaran-ajaran yang menakjubkan, seperti
empat kelakuan yang patut ditaati, empat cara untuk menghentikan pikiran
jahat, empat kekuatan ajaib, lima akar kebaikan, lima kekuatan dan
tujuh faktor kebijaksanaan, dan delapan jalan mulia. Setelah mendengar
mereka bernyanyi, semua mahluk yang berada di tempat itu akan
mendapatkan hasil tak terhingga melalui kesadaran akan Buddha, Dharma
dan Sangha, dan tubuh mereka akan menyimpan kebaikan ini bagaikan
wewangian. Shariputra, apakah engkau berpikir bahwa binatang-binatang
itu ada di alam binatang yang jahat? Jangan berpikir seperti itu!
Alasan nya adalah karena tiada dari alam-alam jahat itu, bahkan tidak
nama nya, berada di tanah suci Sang Buddha; bagaimana bisa lebih kurang
daripada binatang-binatang yang berada di alam binatang karena retribusi
akan karma jahat mereka?
Engkau harus mengetahui bahwa mereka adalah manifestasi yang diciptakan
oleh Amitayus, supaya mereka bisa menyatakan suara Dharma yang berbagai
macam untuk memberikan manfaat dan kebahagiaan kepada seluruh mahluk
hidup. Shariputra, tanah Buddha itu penuh dengan hiasan yang indah
sekali dan menyenangkan hati orang-orang yang melihat nya. Untuk alasan
ini, tanah itu disebut “Sukhavati”.
“Terlebih Shariputra, di tanah Buddha Sukhavati itu angin yang lembut
selalu bertiup. Ketika mereka menelusuri pohon dan jala yang berhias,
suara yang merdu pun bisa terdengar. Bagaikan ratusan ribu koti
peralatan musik surgawi yang dimainkan bersamaan untuk menghasilkan
suara yang indah, ketika angin lembut terus menelusuri pohon dan jala
terhias itu mereka menghasilkan suara indah yang menyatakan banyak
ajaran Dharma. Setelah mendengar suara itu, para mahluk akan meyadarkan
banyak kelakuan yang baik, seperti memperhatikan Buddha, Dharma dan
Sangha. Shariputra, tanah Buddha itu penuh dengan hiasan-hiasan indah
dengan kualitas tak terkalahkan. Untuk alasan ini, tanah itu disebut
“Sukhavati”.
“Shariputra, di tanah Buddha itu banyak manifestasi indah yang tidak
terhitung dan tidak bisa dibayangkan. Walaupun ratusan ribu koti dan
nayuta lidah akan memuji kualitas indah mereka, setiap lidah
mengeluarkan suara yang tidak bisa dihitung (diukur), mereka tidak akan
bisa memuji sampai sepenuh nya. Untuk alasan ini, tanah itu disebut
“Sukhavati”.
[4] “Terlebih Shariputra, tahukah engkau mengapa Buddha tanah suci itu
dipanggil “Amitayus”? Karena Shariputra, jangka hidup Tathagata itu dan
semua mahluk hidup yang berada disana berlangsung selama kalpa yang tak
terhitung dan tidak terukur jumlah nya, oleh karena itu Tathagata di
tempat itu disebut “Amitayus”. Shariputra, kenapa Buddha di Sukhavati
juga dipanggil “Amitabha”? Shariputra, Sang Tathagata di tempat ini
selalu mengeluarkan sinar cahaya yang indah dan tak terhitung jumlah
nya, menerangi seluruh tanah Buddha di sepuluh penjuru tanpa halangan,
untuk menunjukkan kegiatan para umat Buddha. Untuk alasan ini,
Tathagata tempat itu dipanggil sebagai “Amitabha”.
Shariputra, tanah suci Buddha itu penuh dengan perhiasan yang indah
sekali, menyenangkan hati dan pikiran siapapun yang melihat nya. Untuk
alasan ini, tanah itu disebut “Sukhavati”. “Dan lagi Shariputra, Buddha
Amitayus yang berada di tanah Buddha itu selalui mempunyai murid-murid
sravaka, semua nya arhat, yang mempunyai pahala yang berbagai macam dan
tak terhitung jumlah nya. Shariputra, tanah suci Buddha itu penuh
dengan perhiasan yang indah sekali, menyenangkan hati dan pikiran
siapapun yang melihat nya. Untuk alasan ini, tanah itu disebut
“Sukhavati”.
“Shariputra, Buddha Amitayus dari Sukhavati selalu mempunyai banyak
murid Bodhisattva yang tak terhitung jumlah nya, semua berada di tingkat
Menjadi Buddha setelah Satu Kehidupan Lagi. Mereka mempunyai banyak
pahala yang yang bagus sekali, jumlah mereka tak bisa dihitung.
Walaupun seseorang memuji pahala mereka untuk kalpa yang lama, mereka
tidak akan bisa memuji mereka sepenuh nya. Shariputra, tanah Buddha itu
penuh dengan perhiasan yang indah sekali, menyenangkan hati dan pikiran
siapapun yang melihat nya. Untuk alasan ini, tanah itu disebut
“Sukhavati”.
[5]”Shariputra, mahluk yang lahir di tempat itu berada di tingkat tiada
jalan mundur dan tidak akan jatuh ke alam yang jahat lagi, terlahir di
perbatasan atau di antara orang-orang yang rendah dan kotor (mlecchas).
Mereka selalu menikmati perasaan mengunjungi tanah Buddha yang lain.
Dengan sumpah dan praktek yang baik, maju dan berkembang setiap saat,
mereka mendapatkan Penerangan Sempurna Tertinggi. Shariputra, tanah
Buddha itu penuh dengan pahala-pahala yang bermanfaat sekali,
menyenangkan hati dan pikiran orang-orang yang melihat nya. Untuk
alasan ini, tanah itu disebut “Sukhavati”.
“Dan lagi Shariputra, bila para mahluk hidup mendengar tentang
manifestasi indah tentang pahala yang tak terhitung ini di tanah suci
Amitayus, mereka akan mendapatkan aspirasi untuk terlahirkan disana.
Alasan nya adalah: pertama, yang lahir disana akan bertemu banyak mahluk
suci yang terhias dengan pahala tak terhitung; kedua, mereka akan
merasakan kenikmatan Dharma Mahayana yang merupakan ciri khas tanah
Buddha suci itu; dan ketiga, dengan sumpah dan praktek mereka yang tak
bisa diukur, disertai usaha untuk maju setiap saat, mereka akan dengan
cepat mencapai Penerangan Tertinggi Sempurna. Shariputra, mereka yang
terlahir di tanah Buddha ini mempunyai bukan beberapa tetapi banyak
hasil dan pahala yang tak terhitung jumlah nya, sehingga mahluk-mahluk
ini bisa mendapatkan kelahiran di tanah Sukhavati Buddha Amitayus.
“Terlebih Shariputra, bila pria dan wanita yang berbudi dengan
kepercayaan yang teguh, setelah mendengarkan nama Buddha Amitayus yang
mempunyai pahala tak terhitung dan tak terhingga dan juga mendengar
pujian-pujian indah mengenai Sukhavati, mengkonsentrasikan pikiran
mereka dan tidak bisa digoyahkan, bahkan untuk satu, dua, tiga, empat,
lima, enam atau tujuh hari, maka pada saat mereka akan meninggalkan
dunia, Amitayus, dikelilingi murid-murid sravaka dan Bodhisattva-Nya
yang tak terhitung jumlah nya akan muncul di hadapan mereka dan
memberikan perlindungan dengan rasa kasih untuk menjaga pikiran mereka
supaya tidak terjatuh kedalam kebingungan. Maka setelah kematian,
mengikuti Buddha Amitabha dan pengikut-Nya, mereka akan dilahirkan di
Sukhavati. “Shariputra, seperti apa yang Aku ketahui bahwa keuntungan
yang menyenangkan ini sangat penting, Aku umumkan kata-kata kebenaran
ini: Pria dan wanita berbudi dengan kepercayaan yang besar, setelah
mendengar nama Buddha Amitayus dengan pahala yang tak terhitung, dan
juga mengetahui tentang tanah suci Buddha di Sukhavati, semua nya akan
menerima ajaran-ajaran ini dengan penuh kepercayaan, memunculkan
aspirasi, mempraktek-kan metode seperti yang diajarkan, dan mecapai
kelahiran di tanah Buddha itu.
[6] “Shariputra, seperti Aku yang memuji pahala yang tak terhitung, tak
terhingga dan tak bisa dibayangkan akan tanah suci Amitayus, begitu pula
para Buddha yang berada di sebelah timur sebanyak pasir di sungai
Gangga, seperti Aksobhya Tathagata, Meru-Dhvaja Tathagata, Mahameru
Tathagata, Meru-Prabhasa Tathagata, dan Manju-Dhvaja Tathagata.
Sementara berdiam di tanah suci mereka sendiri di sebelah timur, mereka
akan menjulurkan lidah mereka yang lebar dan panjang, dan mencangkup
alam semesta dengan ribuan juta dunia di dalam nya, mengatakan kebenaran
ini: Semua mahluk hidup seharus nya menerima ajaran Dharma ini dengan
rasa penuh kepercayaan, mengenai pujian akan pahala tak terhingga tanah
Buddha suci ini berikut dengan perlindungan yang diberikan oleh semua
Buddha.
[7] “Terlebih Shariputra, di sebelah selatan terdapat banyak Buddha
sebanyak pasir di sungai Gangga, seperti Candra-Surya-Pradipa Tathagata,
Yashah-Pprabha Tathagata, Maharci-Skandha Tathagata, Meru-Pradipa
Tathagata, dan Ananta-Virya Tathagata. Sementara berdiam di tanah suci
mereka sendiri di sebelah selatan, mereka akan menjulurkan lidah mereka
yang lebar dan panjang, dan mencangkup alam semesta dengan ribuan juta
dunia di dalam nya, mengatakan kebenaran ini: Semua mahluk hidup
seharus nya menerima ajaran Dharma ini dengan rasa penuh kepercayaan,
mengenai pujian akan pahala tak terhingga tanah Buddha suci ini berikut
dengan perlindungan yang diberikan oleh semua Buddha.
[8] “Terlebih Shariputra, di sebelah barat terdapat banyak Buddha
sebanyak pasir di sungai Gangga, seperti Amitayus Tathagata,
Amita-Skandha Tathagata, Amita-Prabha Tathagata, Amita-Dhvaja Tathagata,
Mahesvara Tathagata, Mahaprabha Tathagata, Jvalana Tathagata,
Maharatna-Ketu Tathagata dan Sphuta-Rashmi Tathagata. Sementara berdiam
di tanah suci mereka sendiri di sebelah barat, mereka akan menjulurkan
lidah mereka yang lebar dan panjang, dan mencangkup alam semesta dengan
ribuan juta dunia di dalam nya, mengatakan kebenaran ini: Semua mahluk
hidup seharus nya menerima ajaran Dharma ini dengan rasa penuh
kepercayaan, mengenai pujian akan pahala tak terhingga tanah Buddha suci
ini berikut dengan perlindungan yang diberikan oleh semua Buddha.
[9] “Terlebih Shariputra, di sebelah utara terdapat banyak Buddha
sebanyak pasir di sungai Gangga, seperti
Amita-Prabha-Vyuha-Abhijna-Buddhi Tathagata, Mahaskandha Tathagata,
Amita-Divya-Dundubhi-Vaishvanara-Nnirghosa Tathagata, Jaleni-Prabha
Tathagata, Salendra-Raja Tathagata. Sementara berdiam di tanah suci
mereka sendiri di sebelah utara, mereka akan menjulurkan lidah mereka
yang lebar dan panjang, dan mencangkup alam semesta dengan ribuan juta
dunia di dalam nya, mengatakan kebenaran ini: Semua mahluk hidup
seharus nya menerima ajaran Dharma ini dengan rasa penuh kepercayaan,
mengenai pujian akan pahala tak terhingga tanah Buddha suci ini berikut
dengan perlindungan yang diberikan oleh semua Buddha.
[10] “Dan lagi Shariputra, di nadir terdapat banyak Buddha sebanyak
pasir di sungai Gangga, seperti
Sarva-Saddharma-Darshana-Yukti-Sada-Jvalana-Rajottama-Shri-Prabha
Tathagata, Simha Tathagata, Yashas Tathagata, Yashah-prabhasa Tathagata,
Dharma Tathagata, Saddharma Tathágata, Dharma-Dhvaja Tathágata,
Guna-Mitra Tathágata dan Guna-Nama Tathágata. Sementara berdiam di
tanah suci mereka sendiri di nadir, mereka akan menjulurkan lidah mereka
yang lebar dan panjang, dan mencangkup alam semesta dengan ribuan juta
dunia di dalam nya, mengatakan kebenaran ini: Semua mahluk hidup
seharus nya menerima ajaran Dharma ini dengan rasa penuh kepercayaan,
mengenai pujian akan pahala tak terhingga tanah Buddha suci ini berikut
dengan perlindungan yang diberikan oleh semua Buddha.
[11] “Dan lagi Shariputra, di zenith terdapat banyak Buddha sebanyak
pasir di sungai Gangga, seperti Brahma-Ghosa Tathágata, Naksatra-Raja
Tathágata, Gandha-Prabhasa Tathágata, Utpala-Shri-Kalpa Tathágata dan
Sarvartha-Darsha Tathágata. Sementara berdiam di tanah suci mereka
sendiri di zenith, mereka akan menjulurkan lidah mereka yang lebar dan
panjang, dan mencangkup alam semesta dengan ribuan juta dunia di dalam
nya, mengatakan kebenaran ini: Semua mahluk hidup seharus nya menerima
ajaran Dharma ini dengan rasa penuh kepercayaan, mengenai pujian akan
pahala tak terhingga tanah Buddha suci ini berikut dengan perlindungan
yang diberikan oleh semua Buddha.
[12] “Terlebih Shariputra, di sebelah tenggara terdapat banyak Buddha
sebanyak pasir di sungai Gangga, seperti Uttama-Vipula-Megha-Ghosa-Raja
Tathágata. Sementara berdiam di tanah suci mereka sendiri di sebelah
tenggara, mereka akan menjulurkan lidah mereka yang lebar dan panjang,
dan mencangkup alam semesta dengan ribuan juta dunia di dalam nya,
mengatakan kebenaran ini: Semua mahluk hidup seharus nya menerima
ajaran Dharma ini dengan rasa penuh kepercayaan, mengenai pujian akan
pahala tak terhingga tanah Buddha suci ini berikut dengan perlindungan
yang diberikan oleh semua Buddha.
[13] “Terlebih Shariputra, di sebelah barat daya terdapat banyak Buddha
sebanyak pasir di sungai Gangga, seperti Uttama-Surya-Prabha-Yasho-Guna
Tathágata. Sementara berdiam di tanah suci mereka sendiri di sebelah
barat daya, mereka akan menjulurkan lidah mereka yang lebar dan panjang,
dan mencangkup alam semesta dengan ribuan juta dunia di dalam nya,
mengatakan kebenaran ini: Semua mahluk hidup seharus nya menerima
ajaran Dharma ini dengan rasa penuh kepercayaan, mengenai pujian akan
pahala tak terhingga tanah Buddha suci ini berikut dengan perlindungan
yang diberikan oleh semua Buddha.
[14] “Terlebih Shariputra, di sebelah barat laut terdapat banyak Buddha
sebanyak pasir di sungai Gangga, seperti Amita-Guna-Jvalanadhipati-
Prabhasa Tathágata. Sementara berdiam di tanah suci mereka sendiri di
sebelah barat laut, mereka akan menjulurkan lidah mereka yang lebar dan
panjang, dan mencangkup alam semesta dengan ribuan juta dunia di dalam
nya, mengatakan kebenaran ini: Semua mahluk hidup seharus nya menerima
ajaran Dharma ini dengan rasa penuh kepercayaan, mengenai pujian akan
pahala tak terhingga tanah Buddha suci ini berikut dengan perlindungan
yang diberikan oleh semua Buddha.
[15] “Terlebih Shariputra, di sebelah timur laut terdapat banyak Buddha
sebanyak pasir di sungai Gangga, seperti Asamkhya-Shata-Sahasra-Koti-
Nayuta-Vipula-Buddhi Tathágata. Sementara berdiam di tanah suci mereka
sendiri di sebelah timur laut, mereka akan menjulurkan lidah mereka yang
lebar dan panjang, dan mencangkup alam semesta dengan ribuan juta dunia
di dalam nya, mengatakan kebenaran ini: Semua mahluk hidup seharus nya
menerima ajaran Dharma ini dengan rasa penuh kepercayaan, mengenai
pujian akan pahala tak terhingga tanah Buddha suci ini berikut dengan
perlindungan yang diberikan oleh semua Buddha.
[16] “Shariputra, kenapa sutra ini dinamakan “Gerbang Dharma” merincikan
pujian dan pahala tak terhingga akan tanah Buddha dan perlindungan oleh
para Buddha? Shariputra, di dalam sutra ini dikatakan bahwa pahala tak
terhingga dari Sukhavati dipuji dan dibanggakan oleh para Buddha dan
Bhagavan di sepuluh penjuru, sementara berdiam di tanah suci mereka,
menunjukkan manifestasi yang menakjubkan dan mengatakan kebenaran,
menganjurkan para mahluk untuk menerima ajaran ini dengan penuh
kepercayaan, supaya bisa menuntun dan menguntungkan mereka, serta
memberikan kedamaian dan kebahagiaan. Oleh karena alasan ini, sutra ini
disebut “Gerbang Dharma Mengenai Pujian Tentang Pahala Tak Terhingga di
Tanah Buddha Beserta Perlindungan Yang Diberikan Para Buddha.”
“Shariputra, bila pria dan wanita berbudi yang sudah mendengar, sedang
mendengar atau akan mendengar, telah membangunkan atau akan membangunkan
kepercayaan yang dalam, mereka akan diterima oleh para Buddha dan
Bhagavan dari sepuluh penjuru sebanyak sepuluh kali lipat pasir di
sungai Gangga. Semua yang mempraktekan ajaran tidak akan mundur tetapi
akan dengan pasti mencapai Penerangan Sempurna dan akan lahir di Tanah
Suci Sukhavati Amitayus. Oleh karena alasan ini Shariputra, semua
mahluk hidup dianjurkan untuk menerima dengan rasa penuh kepercayaan dan
mempengerti perkataan-Ku dan perkataan para Buddha, Bhagavan, dari
sepuluh penjuru, dan seharus nya berusaha sebaik mungkin untuk
mempraktekkan seperti yang diajarkan dengan rajin. Jangan biarkan
keraguan untuk muncul sedikitpun.
“Dan lagi Shariputra, pria dan wanita berbudi yang telah beraspirasi,
akan beraspirasi atau sedang beraspirasi mengenai perhiasan-perhiasan
indah yang berada di Sukhavati Amitayus, mereka akan diterima oleh para
Buddha dan Bhagavan dari sepuluh penjuru sebanyak pasir di sungai
Gangga, bahkan sepuluh kali lipat dari jumlah itu. Semua yang
mempraktekkan seperti yang diajarkan tidak akan mundur tetapi akan pasti
mencapai Penerangan Tertinggi Sempurna dan akan dilahirkan di Sukhavati
Amitayus. Oleh karena alasan ini Shariputra, pria dan wanita berbudi
harus mempercayai sedalam-dalam nya, akan tanah suci Buddha Amitayus
yang bernama Sukhavati, dan harus beraspirasi untuk dilahirkan disana.
Jangan menjadi malas sedikit pun.
[17] “Shariputra seperti sekarang Aku memuji dan memuliakan pahala tak
terhingga akan Sukhavati milik Buddha Amitayus, para Buddha dan Bhagavan
lain dari sepuluh penjuru pun juga memuja pahala tak terhinga ini
sambil mengatakan:”Betapa menakjubkan bahwa Buddha Sakhyamuni,
Dharma-Raja, Tathagata, Arhat, Samyaksambuddha, Pemilik Kebijaksanaan
dan Praktek, Sugata, Pengetahu Dunia, Tak Terbanding, Penakluk Manusia,
Guru Dewa dan Manusia, Buddha dan Bhagavan, telah muncul di dunia Saha
ini pada jaman lima keburukan: terutama waktu, mahluk hidup, nafsu,
pendapat dan jangka hidup, dan setelah mendapatkan Penerangan Sempurna
mengantarkan ajaran ini, sangat susah diterima, untuk memandu dan
menguntungkan seluruh mahluk hidup dan memberikan damai dan kebahagiaan.
“Maka Shariputra, ketahuilah bahwa Aku telah datang ke dunia Saha yang
tercemar ini pada saat lima keburukan tengah merajalela dan setelah
mendapatkan Penerangan Sempurna Tertinggi, menyampaikan ajaran ini, yang
sangat susah untuk diterima oleh dunia, untuk memandu dan menguntungkan
seluruh mahluk hidup dan memberikan damai dan kebahagiaan. Ini memang
tugas yang langka dan berat, yang tidak bisa dimengerti dengan mudah.
Bila, Shariputra, ada pria dan wanita berbudi yang setelah mendengar
ajaran ini, yang susah diterima oleh dunia, menerima dengan penuh
kepercayaan, mendirikan dan mengajarkan kepada yang lain, dan mempraktek
kan seperti yang diajarkan, ketahuilah bahwa orang-orang seperti ini
sangatlah jarang. Pada jaman dulu mereka telah menanam akar kebaikan di
hadapan banyak Buddha yang tak terhitung. Setelah mereka meninggalkan
dunia ini mereka pasti akan dilahirkan di Sukhavati di langit barat
dimana mereka akan merasakan kenikmatan Dharma Mahayana yang menjadi
nyata di Tanah Suci Buddha. Mereka akan menghampiri Buddha Amitayus dan
memberikan persembahan sebanyak enam kali di pagi hari dan malam hari.
Mereka juga akan bisa terbang ke tanah Buddha yang berada di sepuluh
penjuru untuk memberikan persembahan kepada para Buddha yang berada
disana, dimana mereka bisa mendengarkan Dharma yang diajarkan oleh para
Buddha tersebut dan menerima maklumat akan pencapaian Ke-Buddha-an
mereka. Maka mereka akan dengan cepat menyempurnakan pahala dan
kebijaksanaan mereka untuk menyadari dan mencapai Penerangan Sempurna
Tertinggi.”
[18] Ketika Sang Bhagavan selesai mengajarkan sutra ini, para sravaka
agung seperti Shariputra dan Bodhisattva-mahasattva, dengan mahluk lain
termasuk para dewa dan ashura bergembira dan menerima ajaran Sang
Bhagavan dengan penuh kepercayaan.
Gate Gate Paragate Parasamgate Bodhi-svaha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar