1. | Siapakah Yidam dan Dharmapala saya ? Siapakah Yidam dan Dharmapala saya saat ini ?
|
2. | Sarira / Relics sebagai bukti pencapaian Dharma esoteris tertentu Sarira / Relics sebagai bukti pencapaian Dharma esoteris tertentu
|
3. | Ke-Buddha-an dalam Tubuh sekarang ditinjau dari kacamata esoteris Ke-Buddha-an dalam Tubuh sekarang ditinjau dari kacamata esoteris
|
4. | Berlatih Ilmu Duniawi Berlatih Ilmu Duniawi Untuk mencegah pengejaran kesaktian, semua aliran tradisional Buddhisme jarang, bahkan tidak pernah membicarakan tentang penggunaan Dharma untuk tujuan-tujuan Duniawi seperti penyembuhan penyakit, menolak bala, menghapus nasib sial, mendapatkan kesuksesan ataupun pengundangan kekayaan. Semua aliran tradisional Buddhisme menjadikan "pembebasan para insan" sebagai satu-satunya tujuan utama. Semuanya setuju bahwa penyakit, nasib, bencana maupun kekayaan adalah hasil dari tumpukan karma (buruk atau baik) masing-masing insan tersebut sejak masa lampau. Namun, demi untuk menolong lebih banyak insan lagi, mungkin ada baiknya bila kita memiliki pengetahuan tentang bagaimana Dharma non-tradisional itu bekerja. Kita tidak perlu merasa bersalah jika kita dapat menggunakan Dharma non-tradisional tersebut untuk menolong insan lain dalam pengembangannya, seperti ramal meramal, tolak bala, penyembuhan penyakit, penyeberangan mahkluk, penaklukan, pengundangan kekayaan dan sebagainya. Alam semesta ini penuh dengan kejutan dan hal-hal yang bersifat luar biasa, terutama di dalam dunia roh. Karma buruk kita bisa berkurang bila kita dengan tulus memohon kepada para Buddha dan Bodhisattva. Dengan memohon kepada Buddha dan Bodhisattva secara tulus, maka banyak persoalan bisa diselesaikan dengan baik dan sepantasnya. Namun sejujurnya, sangat sulit untuk mengetahui dengan pasti, apakah bantuan-bantuan tersebut benar-benar berasal dari para Buddha atau Bodhisattva itu sendiri ? Pertolongan-pertolongan dari dunia roh bisa dibagi menjadi empat kategori, yaitu :
Banyak kenyataan yang membuktikan bahwa pertolongan-pertolongan dari hantu, dewa-dewa tingkat rendah, yaksa bahkan roh-roh binatang bisa membuat seseorang insan manusia menjadi sukses besar dalam kehidupannya. Jadi jangan heran bila seseorang insan yang mampu melakukan penyembuhan gaib secara nyata dan manjur ternyata dibantu oleh hantu, dewa-dewa tingkat rendah, yaksa bahkan roh-roh binatang, dan bukan oleh Buddha atau Bodhisattva. Di dalam aliran esoteris Tantrayana, tingkat pencapaian kita akan menentukan, apakah kita bisa mengundang dewa dari alam yang tinggi atau bahkan Buddha dan Bodhisattva untuk menolong kita. Bila latihan esoteris kita masih rendah, maka akan lebih sering hantu atau dewa tingkat rendah yang datang untuk membantu kita. Misalnya dalam hal ramal meramal, tingkat kesaktian para penolong dari alam roh itu menentukan ketepatan ramalannya. Bila si penolong memiliki tingkatan yang agak tinggi, maka segala sesuatunya akan terjadi sesuai dengan ramalannya. Sebaliknya, bila si penolong berasal dari tingkatan yang lebih rendah seperti hantu, dewa tingkat rendah, yaksa ataupun roh-roh binatang, maka mungkin akan ada banyak kesalahan dalam ramalannya. Meskipun adakalanya ramalan tersebut benar, kita harus menyadari bahwa para penolong tersebut mempunyai kemampuan yang terbatas. Adalah sangat penting bahwa kita mengabdikan diri pada pembinaan rohani (bhavana). Semakin tinggi tingkat pencapaian bhavana kita, maka semakin tepat ramalannya sehingga akan lebih banyak insan yang dapat kita bantu. Bagi mereka yang berkeinginan menggunakan Dharma-dharma non-tradisional ini untuk menolong insan lain, satu-satunya anjuran yang terbaik adalah "bebaskan diri dari segala macam kemelekatan, jangan melekat". Dharma-dharma non-tradisional ini seharusnya digunakan hanya sebagai Upaya Kausalya saja untuk melakukan misi penyelamatan. Kita harus tetap bersikap non-Duniawi, dengan demikian, kita bisa menyelamatkan lebih banyak insan sambil membabarkan Dharma yang sejati. Bila kita bergaul dan hanya mengandalkan kemampuan para hantu, dewa-dewa tingkat rendah, yaksa atau roh-roh binatang, maka bhavana kita tidak akan mencapai kemajuan. Bila kita ingin mempelajari Dharma-dharma non-tradisional ini, kita harus bertekad untuk menolong insan lain. Jadi untuk menjalankan misi penyelamatan insan dengan memanfaatkan Dharma-dharma non-tradisional tersebut, tingkat pencapaian bhavana kita harus diusahakan mencapai tahap yang cukup memadai terlebih dahulu. Bila kita hanya memperdalam diri dalam ramal meramal dan konsultasi spiritual sehingga melupakan bhavana, maka kita tidak akan bisa mencapai pencerahan. Tingkat pencerahan kita maksimal akan sama dengan hantu, dewa-dewa tingkat rendah, yaksa atau roh-roh binatang tersebut, tidak lebih. Camkan hal ini : dengan mengumpulkan pahala dengan cara Duniawi ini, kita hanya bisa terlahir di alam dewa di surga (maksimal Rupa Dhatu) dan tidak akan bisa menjadi seorang Bodhisattva apalagi seorang Buddha. |
5. | Empat Hal Penting dalam berlatih esoteris Empat Hal Penting dalam berlatih esoteris
|
6. | Empat penyebab Kegagalan Utama dalam berlatih esoteris Empat penyebab Kegagalan Utama dalam berlatih esoteris
|
0 komentar:
Posting Komentar