A Mi Tuo Fo - O Mi To Hud
Memperbincangkan nama A Mi Tuo Fo {Hok Kian = O Mi To Hud} di kalangan Buddhis, jika ada umat Buddha yang tidak pernah mendengar namanya, itu sungguh-sungguh …… “ Omitohud !”
Dari hal ini dapat diketahui bahwa banyak umat Buddha yang bisa menyebut A Mi Tuo Fo ( Buddha Amitabha) dengan fasih & lancar. Namun, orang yang sungguh-sungguh mengerti dan memahami maknanya, dikhawatirkan tidak banyak.
A Mi Tuo Fo adalah Buddha yang merintis Dunia Sukhawati Barat. Nama Sansekerta dari A Mi Tuo Fo adalah Buddha Amitabha, yang bermakna : Terang Yang Tiada Tara, Usia Yang Tidak Terbatas.
Buddha Amitabha kecemerlangannya tiada tara, umurnya tidak ada batas, sehingga disebut pula Wu Liang Guang Fo (Buddha Dengan Terang Tiada Tara), Wu Shu Shou Fo (Buddha Yang Usianya Tanpa Batas). Hari lahir (Se Jit) A Mi Tuo Fo diperingati setiap tanggal 17 bulan 11 Imlek.
Di dalam Kelenteng, seperti di Jin De Yuan {Kim Tek Ie} ini, Buddha Amitabha ditampilkan bersama dengan Shi Jia Mou Ni Fo { Hok Kian = Sek Ka Mo Ni Hud } Buddha Sakyamuni, dan Yao Shi Fo { Yok Su Hud } Buddha Bhaisajya Guru. Mereka bertiga disebut San Zun Da Fo {Sam Cun Tai Hud } atau lebih terkenal dengan sebutan San Bao Fo { Sam Po Hud } atau Tri Ratna Buddha.
Seperti kita ketahui dalam Buddhisme yang disebut Tri Ratna adalah Buddha,Dharma & Sangha. Buddha adalah orang yang telah mencapai Penerangan Sempurna, Dharma adalah ajaran-ajaran suci Sang Buddha, & Sangha adalah persaudaraan suci para Bhikkhu/Bhikkhuni. Dalam Bahasa Mandarin, Buddha disebut sebagai Fo Bao, Dharma disebut sebagai Fa Bao, & Sangha disebutSeng Bao.
Ketiganya secara bersama disebut San Bao ( Sansekerta = Tri Ratna ). San Bao ini dalam Khasanah Dewata Buddhisme Tionghoa dipersonifikasikan dengan 3 (tiga) tokoh, yaitu : Shi Jia Mou Ni Fo sebagai Fo Bao, A Mi Tuo Fo sebagai Fa Bao, & Yao Shi Fo sebagai Seng Bao.
Berdasarkan Kitab Agama Buddha ada tercatat sebagai berikut : Pada beberapa kalpa kehidupan yang lampau, ada seorang Raja yang bernama Fa Chang Bi Qiu. Beliau meneguhkan niat suci, melepaskan kedudukan sebagai Raja & menjadi Bhikkhu dengan namaDharmakarsa.
Diilhami khotbah Sang Buddha pada masa itu, Lokesvaraja Buddha, yang mengajarkan kepadanya Jalan Penerangan Sempurna sejak berabad-abad lampau. Dharmakarsa lalu menegakkan 48 ikrar untuk menyelamatkan mahluk-mahluk yang menderita. Setelah melewati 5 kalpa kehidupan, beliau memperoleh Penerangan Sempurna dan menjadi Buddha Amitabha.
Beliau merintis Dunia Sukawati Barat (Taman Firdaus). Mahluk-mahluk yang menderita akan dibimbing ke Dunia Sukawati jika mereka dengan segenap ketulusan hati menyebutkan berulang kali Nan Wu A Mi Tuo Fo (Sansekerta = Namo Amitabha Buddha) yang berarti : “Saya berlindung kepada Buddha Amitabha”.
Tentu saja bukan hanya sekedar mulut mengucapkan doa kepada Buddha, lalu bisa terlahir di Tanah Suci. Dalam Kitab A Mi Tuo Jing ada tertulis : Yang berarti : Kalau seseorang tidak baik hati, tidak berbuat amal kebajikan & menolong orang, walaupun mengucapkan doa seberapa banyak, juga tidak dapat terlahir di Dunia Sukawati Barat. Jadi yang terpenting adalah kita banyak berdoa kepada Buddha, & banyak berbuat amal kebajikan sesuai kemampuan kita.
Buddha Amitabha bersama dengan Guan Shi Yin Pu Sa {Kwan Se Im Pho Sat } dan Da Shi Zhi Pu Sa {Tay Si Ci Pho Sat } < Guan Shi Yin Pu Sa & Da Shi Zhi Pu Sa melambangkan welas asih dan kearifan ; Mereka bertiga terkenal dengan sebutan Xi Fang San Sheng {Se Hong Sam Seng }, yang berarti Tri Suci dari Alam Barat.
;
1 komentar:
article yg bagus dan memberi pencerahan kepada awam yg menganut atau pun ingin mengenal agama Budha, tetap berkarya friend. Thankyou
Posting Komentar