Karaniya Metta Sutta adalah salah satu sutta yang disabdakan Sang Buddha kepada para Bhikkhu sehubungan dengan beberapa Bhikkhu yang diganggu makhluk halus pada saat meditasi dihutan, agar para makhluk halus itu tidak mengganggu lagi, Sang Buddha menyarankan untuk melafalkan sutta ini sebelum berdiam disuatu hutan.
Dikemudian hari Sutta ini dilafalkan di Vihara pada saat kebhaktian, bergantian dengan Manggala Sutta. Berikut isi dari Karaniya Metta Sutta:
“Inilah yang harus dilaksanakan
oleh mereka-mereka yang tekun dalam kebaikan
Dan telah mencapai ketenangan bathin
Ia harus pandai, jujur, sangat jujur
Rendah hati, lemah lembut, tiada sombong
oleh mereka-mereka yang tekun dalam kebaikan
Dan telah mencapai ketenangan bathin
Ia harus pandai, jujur, sangat jujur
Rendah hati, lemah lembut, tiada sombong
Merasa puas, mudah dirawat
Tiada sibuk, sederhana hidupnya
Tenang indrianya, selalu waspada
Tahu malu, tidak melekat pada keluarga
Tiada sibuk, sederhana hidupnya
Tenang indrianya, selalu waspada
Tahu malu, tidak melekat pada keluarga
Tak berbuat kesalahan walaupun kecil
yang dapat dicela oleh para Bijaksana
Hendaklah ia selalu berpikir:
“Semoga semua makhluk sejahtera dan damai,
semoga semua makhluk berbahagia”
yang dapat dicela oleh para Bijaksana
Hendaklah ia selalu berpikir:
“Semoga semua makhluk sejahtera dan damai,
semoga semua makhluk berbahagia”
Makhluk apapun juga
Baik yang lemah atau yang kuat tanpa kecuali
Yang panjang atau yang besar
yang sedang, pendek, kurus atau gemuk
Baik yang lemah atau yang kuat tanpa kecuali
Yang panjang atau yang besar
yang sedang, pendek, kurus atau gemuk
Yang terlihat atau tidak terlihat
Yang jauh maupun yang dekat
Yang telah terlahir atau yang akan dilahirkan
Semoga semuanya berbahagia
Yang jauh maupun yang dekat
Yang telah terlahir atau yang akan dilahirkan
Semoga semuanya berbahagia
Jangan menipu orang lain
Atau menghina siapa saja,
Janganlah karena marah dan benci
Mengharapkan orang lain mendapat celaka
Atau menghina siapa saja,
Janganlah karena marah dan benci
Mengharapkan orang lain mendapat celaka
Bagaikan seorang ibu mempertaruhkan nyawanya
Untuk melindungi anaknya yang tunggal
Demikianlah terhadap semua makhluk
Dipancarkannya pikiran kasih sayang tanpa batas
Untuk melindungi anaknya yang tunggal
Demikianlah terhadap semua makhluk
Dipancarkannya pikiran kasih sayang tanpa batas
Hendaknya pikiran kasih sayang
Dipancarkannya ke seluruh penjuru alam,
ke atas, ke bawah, dan ke sekeliling
Tanpa rintangan, tanpa benci, atau permusuhan
Dipancarkannya ke seluruh penjuru alam,
ke atas, ke bawah, dan ke sekeliling
Tanpa rintangan, tanpa benci, atau permusuhan
Sewaktu berdiri, berjalan, atau duduk
Atau berbaring sesaat sebelum tidur
Ia tekun mengembangkan kesadaran ini
Yang dinamakan “Kediaman Brahma”
Atau berbaring sesaat sebelum tidur
Ia tekun mengembangkan kesadaran ini
Yang dinamakan “Kediaman Brahma”
Tidak berpegang pada pandangan yang salah
Tekun dalam sila dan memiliki kebijaksanaan,
Hingga bathinnya bersih dari segala nafsu indria
Maka ia tak akan lahir lagi dalam rahim manapun juga.”
Tekun dalam sila dan memiliki kebijaksanaan,
Hingga bathinnya bersih dari segala nafsu indria
Maka ia tak akan lahir lagi dalam rahim manapun juga.”
Oleh : Dhammaduta
0 komentar:
Posting Komentar