Abhiseka saya 6 maret 2012 Acalanatha berikut ini artikel nya yang saya dapatkan dari berbagai sumber
Arya Acalanatha Maha Suci Yang Tak Bergeming
Translated By Lotus Nino
Sumber:
不动明王 / Arya Acalanatha (Yang Mulia Maha Suci Yang Tak Bergeming)
Dalam agama Buddha aliran Vajrayana, Acala (atau juga disebut sebagai Achala atau Acalanātha (अचलनाथ) dalam bahasa Sansekerta) adalah yang paling terkenal dari 5 Raja Kebijaksanaan (Vidyaraja) dari Alam Garbha (Garbhakosa-dhatu). Nama panggilan lainnya adalah Ācalanātha, Āryācalanātha, Ācala-vidyā-rāja dan Caṇḍamahāroṣaṇa. Kata ācala dalam Bahasa Sansekerta berarti “tidak bergeming”.
Istilah Ācala juga digunakan sebagai nama tingkat ke-8 dalam tingkatan Bodhisattva.
Aksara siddham-nya (siddham, dalam Bahasa Sansekerta berarti “sempurna”) adalah "hāṃ".
Ācala adalah sang penghancur kebodohan (ilusi) dan juga pelindung Dharma Buddha. Ia yang tak bergeming menandakan kemampuannya untuk tetap tidak terpengaruh oleh godaan-godaan jasmani (duniawi). Meski tampil dalam wujud yang menakutkan, Ia berperan dalam membantu semua insan lewat menunjukkan ajaran-ajaran Buddha sehingga mereka bisa memiliki penguasaan (pengendalian) diri.
Oleh karenanya Ia dianggap sebagai seorang pelindung dan juga pengawal dalam mencapai dan melaksanakan berbagai tujuan.
Buddha Akshobhya, yang namanya juga berarti “Ia yang tak bergeming”, kadang dilebur menyatu bersama Ācala. Namun Ācala sendiri tidak dianggap sebagai Buddha, melainkan sebagai salah satu dari 5 Vidyaraja dari Garbha-kosa dhatu, seperti yang dijelaskan di dalam Agama Buddha Ordo Shingon di Jepang.
Sebagai Fudō myōō, Ācala dianggap sebagai salah satu dari 13 Buddha di Jepang. Fudō myōō berarti “Raja Kebijaksanaan Yang Tak Bergeming”, merupakan dewata pelindung para Yamabushi (pertapa yang tinggal di dalam gunung). Ia seringkali tampak memegang sebilah pedang dan sebuah tali penjerat, mengenakan kain sederhana sebagai pakaiannya, satu giri taring giri mengarah ke atas dan satunya lagi mengarah ke bawah, dan rambutnya yang terjalin di salah satu sisi kepalanya.
Patungnya umumnya diletakkan di dekat air terjun dan di dalam gunung dan gua.
-----------------------------------------------------------------------------
Acala yang terkasih adalah Pelindung Dharma (Dharmapala) yang pertama kali saya lihat setelah saya berlindung (bersarana) di bulan Agustus 2008.
Saat melakukan sadhana bersama, ketika si pemimpin sadhana mengajak kami untuk memvisualisasikan Acala berdiri di depan sebelah kiri altar, saya jadi bingung sekali.
Saya jelas-jelas melihat Acala, dengan segala kemuliaan-Nya berdiri di sebelah kanan altar (sisi Naga).
Haha! Saya tidak bohong lho!
Sungguh benar bahwa setelah seseorang bersarana, maka ia akan mempunyai para dharmapala yang melindunginya TERUS-MENERUS.
Lalu kenapa membahas Acala?
Sebenarnya ada hubungannya dengan Nona Y yang dapat berkomunikasi dengan roh dan juga dapat melihat Acala.
Setelah kita makan malam dan mengobrol pada tanggal 20 Maret 2011, saya mengantarkan dia dan si dokter ke stasiun MRT YCK. Setelah duduk di dalam mobil, dia bertanya kepada saya: Apakah dia yang giginya mengarah ke atas dan satunya mengarah ke bawah adalah Acala?
Saya menimpalinya: Ya.
Nona Y: Dia sekarang sedang berada tepat di atas kepala saya di langit-langit mobil Anda. Kepala saya serasa sangat kencang.
Saya: Oh jangan kuatir, dia adalah teman yang baik dan tidak akan mencelakai Anda. Mereka semua punya sifat bawaan yang penuh welas asih.
Kalau dipikir-dipikir, Acala memang kelihatan “keras dan tidak flexible”!! haha! Lumayan lucu juga saat ada orang yang bisa melihat dan merasakan kehadiran-Nya!
Sadhana Acalanatha Mantra 9 Aksara Mampu MengusirMaraPertama-tama, sembah sujud pada guru-guru silsilah: Biksu Liao-ming, Guru Sakya Dezhung, Gyalwa Karmapa XVI,Guru Thubten Dhargye, sembah sujud pada Adinata abhiseka hari ini “Namo Sanmanduo. Muduonan. Warila. Lan.Han.” Acalanatha, sembah sujud pada Kalachakra “Om. Ha. Kamala. Walaya. Suoha.” Sembah sujud pada Triratna Mandala, Gurudhara, Para Acarya, Dharmacarya, Lhama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat se-Dharma, dan umat se-Dharma di internet, salam sejahtera semuanya.Saya pertama kali datang ke Panama, juga pertama kali datang ke Chang Hong Temple, yang pertama kali dalam hidup manusia itu sangat penting. Tadi, kita mempersembahkan khata, begitu banyak orang menghampiri, saya seperti melempar bola sulam satu per satu, saya berada pada posisi sangat tinggi, mereka semua tidak muat berdiri di sini, khata pun saya lempar, tanpa ada sehelai pun yang jatuh. Ada suatu adat yang sangat istimewa dalam Tantra,
jika khata ini dilempar, kebetulan terpasang di tangan Buddha Bodhisattva, terpasang rupang- Nya, terpasang di leher-Nya dan tidak jatuh, itu artinya Anda ada harapan mencapai kebuddhaan; jika Buddha Bodhisattva di sini,Anda lempar ke atas dan khata terpeleset ke lantai, jangan menganggap akan terjadi sesuatu, lain kali lempar lagi saja. Mahaguru pertama kali datang ke Chang Hong Temple dan melempar khata dan khata terpasang di leher setiap orang, artinya setiap ekor terjaring, semua bisa terlahir di alam suci Buddhaloka. Yang sakit dapat disembuhkan, yang ada bencana pun sirna, ada musuh pun menyingkir; meningkatkan berkah dan kebijaksanaan ketua dan pengawas, anggota dewan, duta tetap dan relawan dari Chang Hong Temple.
Buddha Bodhisattva di sini sangat jitu, lihatlah, lempar khata, tidak ada satu helai pun yang jatuh ke lantai.
Hari ini saya pertama kali datang ke Chang Hong Temple, saat baru masuk, begitu saya melihat ke luar, saya melihat banyak cerobong asap yang masih mengebul, memang view yang sangat bagus. Pabrik bir ada di sana, terus mengebul. Begitu saya melihat! Di sini akan muncul sekitar 4 orang jawara, cerobong asap yang tegak adalah pena atau mopit, di atas mopit bukankah ada ujung mopit? Itulah asap. Menurut bentuk geografi, begitu melihat Chang Hong Temple dari luar, di belakang juga ada gedung yang sangat tinggi, di belakang ada sandaran, kedua sisi ada rangkulan, di belakang ada cermin, cermin adalah mopit jawara. Kelak semua umat yang keluar masuk di sini,
semua anak cucu mereka adalah orang yang berpendidikan tinggi; malah setiap orang, baik yang berada di Panama ataupun merantau, karir mereka akan sukses. Fengshui geografi vihara ini sangat bagus.
Hari ini saya naik pesawat ke sini transit lewat Houston, dari Seattle ke Houston, saya tidak tidur sama sekali, dari Houston ke Panama hanya tidur 2 jam. Sebenarnya, saya dari dulu sudah ingin datang ke Chang Hong Temple, saya sangat merindukan, konon di sini bicara Bahasa Kanton dan Bahasa Hakka. Di angkasa Panama, saya melihat sehampar bukit, di atasnya diselimuti oleh pepohonan hijau, saya pun tahu Panama sering dicurahi hujan, benar tidak? Sering hujan, kemarin bahkan hujan deras! Apa boleh buat, (kaiguang) pasti ada halilintar.
Tempat yang sangat hijau ini, kelak akan lestari. Buddha Dharma berdiri di sini pasti abadi, kita di sini merestui ketua, anggota dewan, segenap pengurus, pengawas, semua relawan, semua umat se-Dharma di Chang Hong Temple,Panama, makmur selama sepuluh abad bahkan seratus abad, lebih lama dari yang sering kita katakan: mencintaimu seratus abad. Beberapa kali ingin datang, sungguh, setiap kali ingin datang, Lama Lianjin suatu kali diam-diam memberitahu saya, “Lebih baik ditunda dulu.” Saya berkata, “Aneh, mengapa ditunda dulu?” Ia berkata, maaf, jika sebab dan kondisi sudah matang, maka akan datang dengan sendirinya. Di sini, saya juga merestui negara ini, aman sentosa, subur dan makmur, juga merestui keamanannya membaik.
Saya menetap di Seattle, keamanan Seattle boleh dibilang lumayan. Saya tahu keamanan di New York kurang baik.
Suatu kali saya pergi ke Temple Zen-Ti, Brazil, Amerika Selatan, tempat Acarya Lianhe, sekali pergi ke sana, saya baru menemukan bahwa keamanan di New York sangat baik. Acarya Lianhe bercerita pada saya, ia mengatakan ada seorang malaikat sedang terbang, terbang di angkasa New York, meraba kepala Dewi Kemenangan, sehingga tahu bahwa ia sudah tiba di New York; terbang ke Paris, meraba ujung menara Eiffel, sehingga tahu bahwa ia sudah tiba di Paris; lalu terbang ke suatu tempat, jam tangan si malaikat hilang, ia pun tahu sudah tiba di Brazil. Akan tetapi, saya dating ke Panama, melihat jendela ada teralis, saya masuk ke dalam ruang istirahat, tangga ruang istirahat juga ada teralis, saya kira saya dikurung dalam penjara. Inilah alasan mengapa Lama Lianjin menunda kedatangan saya. Jadi,
saya juga merestui Panama, seharusnya adalah suatu tempat yang sangat bagus, yang bergeomansi bagus, kelak setelah jurang kesenjangan sosial telah sirna, tidak perlu teralis ini lagi, ibarat dulu, saat kita datang ke Panama, pintu pun tidak perlu ditutup, benarkah demikian? Mau kembali ke masa dulu, tidak ada yang mengantungi barang-barang yang ditemukan di jalan, pintu tidak ditutup. Tujuan utama Buddha Dharma di dunia manusia adalah membahagiakan semua insan, semua orang bebas dari penderitaan, semua orang dapat menerima kepercayaan Buddha Dharma dengan sukacita, semua orang dapat mengabaikan diri sendiri, membangkitkan Bodhicitta, selamanya membantu orang lain, inilah tujuan utama Buddha Dharma itu sendiri. Oleh karena itu, tanggung jawab Chang Hong Temple sangat besar, setiap dari kita punya kewajiban membuat tempat ini menjadi makmur, aman sentosa, dan bahagia. Hari ini kita akan abhiseka “Acalanatha” dan “Mantra 9 Aksara”, sebenarnya “Acalanatha” adalah sadhana yang sangat agung. Dulu pernah disusun kitab sadhana, tatacara sadhana, situs TBF juga ada, kita seharusnya tahu. Saya ingat pertama kali transmisi Acalanatha di San Francisco, saat itu ada 2 tanda yang sangat istimewa, tanda pertama,
saat mulai transmisi sadhana ini, ribuan ekor burung turun dari tengah angkasa, malah mengelilingi tepi tempat
ibadah, semua terus berkicau, bersorak, Mahaguru mengerti bahasa burung. Dulu ada seorang Gongzhi Zhang juga mengerti bahasa burung, burung berkata padanya, “Di Gunung Selatan ada seekor macan memangsa seekor kambing,
bawalah pulang, Anda makan daging, saya makan usus.” Ia senang sekali mendengarnya, lalu pergi ke Gunung Selatan, bawa pulang kambing tersebut. Ia tidak hanya memakan daging kambing, juga memakan ususnya. Ia tidak dipercaya lagi. Lain kali, burung berkicau lagi, “Gongzhi Zhang! Gongzhi Zhang! Gunung Utara ada macan mengigit kambing, Anda makan daging saya makan usus.” Ia senang sekali begitu mendengarnya, pergi ke Gunung Utara menangkap kambing itu, kebetulan bertemu macan, lalu dimangsa oleh macan. Oleh karena itu, kita sebagai manusia harus memiliki “ketulusan”, penting sekali, kita belajar Buddha juga harus belajar “ketulusan”. Dulu, saya transmis sadhana ini, semua burung pun terbang turun, bersorak bersama saya, bersorak bersama menyerukan, “So good! So nice! So happy! So perfect! So wonderful!” Bagus sekali, semua burung mengucapkan Bahasa Inggris, mereka berharap saya transmisi Sadhana Acalanatha, pada periode yang istimewa harus transmisi sadhana istimewa, inilah keajaiban saat pertama kali transmisi Sadhana Acalanatha.
Saat transmisi perdana, begitu saya japa mantra, “Namo Sanmanduo. Muduonan. Warila. Lan. Han.” Pedang
Acalanatha jatuh ke lantai, pedang dilem dengan lem super dan dilakban, japa mantra, jatuh lagi, berturut-turut jatuh 3 kali, artinya Sadhana Acalanatha akan ditransmisikan secara besar-besaran sebanyak 3 kali, transmisi ketiga adalah di Chang Hong Temple. Lain kali hanya melakukan abhiseka, tidak transmisi sadhana lagi.
Acalanatha itu sendiri adalah titisan dari Vairocana, Pancadhyani Buddha menitis menjadi 5 Mahavajra, 8
Mahabodhisattva menitis menjadi 8 Mahavidyaraja. Acalanatha tergolong sesosok Vidyaraja yang paling dihormati di EGL, Jepang, jika Anda pergi ke Jepang, di setiap vihara dipuja Acalanatha. Kedahsyatan Acalanatha yang satu ini tiada tara. Mudra Acalanatha ini berarti pedang, mudra ini berarti pedang menyatu dengan sarungnya, ini adalahAcalanatha, mudra yang paling berharga.
Setiap kali saya bercerita tentang Acalanatha, pasti memperlihatkan sebuah wujud Vidyaraja, taring atasnya mencuat ke bawah, taring bawah mencuat ke atas, garang sekali, memperlihatkan sorot mata murka, memperlihatkan wajah murka. Saya perlihatkan sekali, lihat apakah murka atau tidak, inilah bibir atas gigit bibir bawah, satu lagi adalah bibir bawah gigit bibir atas, ini lebih hebat. Bibir atas gigit bibir bawah dilakukan oleh wanita, bibir bawah gigit bibir atas dilakukan oleh pria, ada bedanya.
Sebenarnya siapa yang galak, pria atau wanita? Anak bertanya pada ayah, “Bagaimana ayah dan ibu kenalan?” Ayah pun berkata, “Bertahun-tahun yang silam, ibumu jatuh ke air dan hampir tenggelam, saya kebetulan lewat, karena saya bisa berenang, saya buru-buru loncat ke air dan menolong ibumu, dua bulan kemudian, kami pun menikah.” Anak ini pun berkata, “Ayah, kamu seorang pemberani.” Si ayah berkata pada si anak, “Nak, kamu jangan pernah belajar berenang seumur hidupmu.” Siapa yang hebat, si pria atau si wanita?
Ada lagi, seorang wisatawan, ia berwisata ke Amerika dan mengobrol dengan seorang kulit hitam yang sudah lanjut usia, wisatawan bertanya pada si kulit hitam ini, “Apakah Anda pernah menjadi budak?” Si manula berkata, “Benar, dulu saya pernah menjadi budak.” Wisatawan pun berkata, “Namun, setelah perang sipil, bukankah kalian telah bebas?” Si manula kulit hitam berkata, “Bukan, saya tidak mendapatkan kebebasan penuh, karena setelah perang usai, saya menikah.” Amitabha!
Sebenarnya, siapa yang hebat, pria atau wanita? Saya melihat rupang ukiran Acalanatha sekarang, tidak hanya mengukir rupang pria, juga harus mengukir rupang wanita, malah mengukir tangannya bukan pegang pedang,melainkan pegang pisau dapur. Hidup ini pasti banyak penyesalan. Dulu, saat pacaran, ada sebuah cerita tentang pacaran, si wanita berkata, “Apa syarat pacaran?” Si pria berkata, “Syarat pacaran adalah ada seorang pria dan seorang wanita.” Si wanita berkata, “Bukankah ini omong kosong?” Si pria berkata, “Memang benar, selain itu juga butuh setumpuk omong kosong.” Pacaran adalah seorang pria bersama seorang wanita, keduanya setiap hari beromong kosong. Itu sebelum menikah, setelah menikah beda lagi. Dulu saya pernah menceritakan sebuah cerita lucu, ada seorang pria berdiri di atas gedung mau loncat gedung bunuh diri, polisi pun mencari anggota keluarganya untuk menasihati si suami agar jangan loncat gedung. Istrinya pun datang, berkata pada suaminya, “Suami!
Perjalanan kita masih panjang, hidup kita masih panjang.” Begitu pria ini dengar, ia langsung loncat, polisi berkata padanya, “Anda jangan menakutinya lagi.”
Acalanatha memiliki mantra 9 aksara, yaitu “Lin, Bin, Dou, Zhe, Jie, Zhen, Lie, Zai, Qian”, ini disebut rumus aksara
“Qie”, “Lin Bin Dou Zhe Jie Zhen Lie Zai Qian”, mudra ini disebut “Mudra 4 vertikal 5 horisontal”, penting sekali di dalam Tantra, “Lin Bin Dou Zhe Jie Zhen Lie Zai Qian”, 4 garis vertikal, 5 garis horisontal, menjadi sebuah jaring, dibentangkan, jika Anda setiap hari usai menekuni Acalanatha, kedua tangan rumus pedang di pintu utama Anda,“Lin Bin Dou Zhe Jie Zhen Lie Zai Qian”, timur-selatan-barat-utara, timur-selatan -barat- utara rumah Anda telah dibuatkan 9 rumus aksara, itu disebut simabandhana, semua setan jahat, semua hawa mara tidak dapat masuk ke rumah Anda, ibarat teralis jendela Chang Hong Temple, semua adalah rumus 9 Aksara, semua dikepung, pencuri pun tidak dapat masuk, maling pun tidak dapat masuk. Inilah simabandhana kasat mata dalam Tantra, disebut rumus aksara “Qie”; Anda membuat rumus aksara “Qie” pada diri Anda, hawa negatif apapun akan sirna. Jadi, ingatlah mudra ini, “Lin Bin Dou Zhe Jie Zhen Lie Zai Qian”, yakni sebuah jaring terbentang keluar, undang Acalanatha, japa mantra Acalanatha, melakukan rumus 9 aksara “Qie”, bisa menghancurkan semua kesesatan. Ini adalah sebuah sadhana, paling baik Anda japa mantra Acalanatha hingga Ia kontak batin dengan Anda, Acalanatha datang. Anda melakukan sadhana rumus 9 aksara, Anda tidak hanya mampu menekan hawa negatif, bahkan mengusir Mara.
Tahukah Anda, yang dipertunjukkan oleh “Mahabiksu” adalah mengusir Mara? Ia tidak lebih hanya ambil air suci Katolik, lalu percik seperti ini, Mara pun teriak. Anda menggunakan rumus aksara “Qie”, “Lin Bin Dou Zhe Jie Zhen Lie Zai Qian”, mara itu pun dibekap oleh jaring pedang Acalanatha, tidak bisa keluar lagi, atau kalau ia kabur, tidak akan berani datang lagi.
Hari ini mengajarkan ini pada Anda semua, kalian belajar Sadhana Mantra 9 Aksara, harus mengerti untuk mengusir hal-hal negatif, dan mendatangkan hal-hal positif.
Rumus aksara “Qie” dari Acalanatha sangat dahsyat, ada satu kata yang terpenting yaitu “ketulusan”, Anda dengan tulus menjapa mantra Acalanatha, visualisasi Acalanatha di depan Anda, tangan Anda membentuk mudra Acalanatha, memperlihatkan wujud Acalanatha, membuat rumus aksara “Qie”, “Lin Bin Dou Zhe Jie Zhen Lie Zai Qian”, setelah rumus aksara “Qie” berhasil, anak-anak tidak akan menangis malam-malam, anak-anak sedang diganggu oleh orang lain, ia pun menangis, Anda tidak melihat saja! Anak ini tanpa sebab menangis sehebat ini, benda yang tak berwujud mengganggunya, ia tidak bisa tidur sehingga menangis! Jadi, penting sekali, pada diri si anak, Anda membuat rumus aksara “Qie”, memohon Acalanatha membuat tangis si anak berhenti.
Di bagian batang hidung si anak kehijau-hijauan, berarti ditakuti, Anda mampu menghilangkan ketakutan, kalian semua wanita yang di sini, begitu keluar, semua menjadi nenek penghilang ketakutan, “Anak-anak di keluarga Anda jika ada masalah, saya bantu Anda menghilangkan ketakutan.”, japa mantra Acalanatha, buat rumus aksara “Qie”, ketakutan anak punhilang. Ada lagi hawa negatif, orang ini ada hawa negatif, Anda dengan berani menghampirinya, “Saya punya rumus aksara Qie dari mantra 9 Aksara Acalanatha”, undang Acalanatha, Anda buat rumus aksara “Qie”, hawa negatif ini langsung menyingkir. Ketahuilah! Yang ditempeli Mara, ditempeli hantu, Anda buat rumus aksara “Qie” dari Acalanatha, setan ini langsung pergi, sangat manjur. Anda sendiri tidak nyenyak tidur, Anda buat rumus aksara “Qie” di depan tempat tidur, “Lin Bin Dou Zhe Jie Zhen Lie Zai Qian”, malam ini Anda pun akan tidur sampai pagi. Ini sangat hebat! Kalian wanita, malam ini usai mendengarkan Dharma, begitu keluar,
setiap orang adalah nenek penghilang ketakutan, bahkan mampu menghilangkan hawa negatif, ada Acalanatha, menerima abhiseka Acalanatha,tulus menjapa mantra-Nya, terus japa, japa hingga kontak yoga, maka akan luar biasa.
Selain itu, ada satu lagi, Anda tidak terlalu fasih berbicara, sering kalah berdebat dengan orang lain, ada caranya.Visualisasi pangkal pedang Acalanatha, aksara “Han” ada di ujung lidah, kemudian aksara “Lan” berada di pangkal pedang, satu demi satu kata disusun, visualisasi lidah Anda hingga cakra dasar, berubah menjadi sebilah pedang Acalanatha, lidah dibolak-balik beberapa kali, digulung beberapa kali, diputar beberapa kali, “Lan”, “Han”, kelak Anda berdebat dengan orang lain pasti akan menang, menjadi ahli pidato, ini juga sebuah cara. Tentu saja, wanita bicara pasti juara satu, pria jika bicara selalu kagok, wanita lebih pintar bicara.
Selain itu, ada satu lagi, Anda tidak terlalu fasih berbicara, sering kalah berdebat dengan orang lain, ada caranya.
Visualisasi pangkal pedang Acalanatha, aksara “Han” ada di ujung lidah, kemudian aksara “Lan” berada di pangkal pedang, satu demi satu kata disusun, visualisasi lidah Anda hingga cakra dasar, berubah menjadi sebilah pedang Acalanatha, lidah dibolak-balik beberapa kali, digulung beberapa kali, diputar beberapa kali, “Lan”, “Han”, kelak Anda berdebat dengan orang lain pasti akan menang, menjadi ahli pidato, ini juga sebuah cara. Tentu saja, wanita bicara pasti juara satu, pria jika bicara selalu kagok, wanita lebih pintar bicara. pria melatih ini, seri.
Ini juga sebuah sadhana, disebut “Sadhana Ahli Pidato”, lidah Anda berubah menjadi ujung pedang Acalanatha, buka mulut, maka orang lain akan ditaklukkan, bukan ditaklukkan olehnya, melainkan Anda menaklukkannya. Manfaat dari mantra 9 aksara Acalanatha, tak terhitung,
coba kalian pikirkan, kelak bagaimana memanfaatkannya, bagaimana menghancurkan kesesatan, bagaimana mengikat Mara, Anda ubah menjadi sebuah jaring, Anda pun mampu menjaring; ubah menjadi tembok Vajra, menjadi tangan Vajra. Acalanatha memiliki sebelah tangan memegang pedang pusaka, tangan yang satu ini memegang tali, Ia adalah penguasa dari dua alam yaitu Vajradhatu dan Garbhadhatu, Ia adalah penguasa, Vairocana, kedahsyatan-Nya tak terhingga, semua mara sesat serentak ditaklukkan.
Hari ini transmisi sadhana ini pada Anda semua, satu adalah “Sadhana Mantra 9 Aksara Menghilangkan Ketakutan,Menghilangkan Hawa Negatif, Mengusir Kesesatan, dan Mengikat Mara”, satu lagi adalah “Rumus Pedang Acalanatha Vidyaraja”, ujung pedang-Nya mampu membuat Anda mendapatkan ilmu menjadi ahli pidato, hari ini mengajarkan Anda semua kedua sadhana ini, yang penting, Anda harus “tulus”, “ketulusan” ini maksudnya, Anda tidak boleh menipu Acalanatha, Anda harus menghormati Acalanatha, selain itu, Anda juga harus menghormati Guru yang mentransmisikan Acalanatha.
Anda harus menghormati Guru, menghargai Dharma Acalanatha, kemudian, Anda menekuni Sadhana Acalanatha dengan tulus secara nyata. Jika Anda menjadikan Acalanatha sebagai Vajra Anda, Anda tidak terkalahkan! Japa mantra dengan sebaikbaiknya, visualisasi Acalanatha dengan sebaik-baiknya, memasuki Samadhi Acalanatha dengan sebaik-baiknya, kelak Anda akan berhasil.
Jodoh Dharma Dengan ACALANATHA VIDYARAJA - 不動明王的法緣
VIDYARAJAH ACALANATHAH
Nama “Vidyarajah” adalah perkataan Bahasa Sansekerta, yang berarti
“Raja Yang Dari Tubuhnya Keluar Cahaya Yang Terang Benderang”. Istilah
ini biasanya digunakan dalam Agama Buddha Sekte Esoteric (=sekte yang
mementingkan segi batiniah). Istilah Vidyarajah itu mempunyai dua arti,
yang pertama, menunjukkan “Dharani” (=Mantra Dharani, yang artinya
Perkataan Yang Benar). Yang kedua, menunjukkan Manifestasi atau
Pengejawantahan Hyang Buddha Sakyamuni, yang manifest sebagai “Yang
Dipertuan Yang Dihormati, Yang Mempunyai Wajah Marah Untuk Maksud
Mengalahkan Mahluk2 Yang Jahat, dan Untuk Memproklamasikan Perkataan2
atau Ajaran2 Yang Benar, dan Dharma2 Yang Menakjubkan”
Dalam Agama Buddha Sekte Esoteric, diterangkan bahwa Hyang Tathagata
yang memiliki Lima Kebijaksanaan itu mengejawantah menjadi Lima
Vidyarajah:
1. Vidyarajah Acalanathah
2. Vidyarajah Trailoka-Vijayah
3. Vidyarajah Kundali
4. Vidyarajah Yamantaka
5. Vidyarajah Vajra Yaksah
Vidyarajah Acalanathah adalah Vidyarajah yang paling dihormati, di
antara kelima Vidyarajah yang lainnya. Terdapat versi-versi
terjemahannya yang bermacam2, bagi Nama Vidyarajah Acalanathah itu,
sebagai misalnya : Raja Yang Dari Tubuhnya Keluar Cahaya Yang Terang
Benderang, Berwajah Menampakkan Kemarahan Yang Dahsyat dan Pancaran
CahayaNya itu Terus Menerus Tak Mengalami Perubahan atau Tidak
Henti2nya. Atau (versi terjemahan lain): Sang Raja Yang Dari Tubuhnya
Keluar Cahaya Yang Terang Benderang Secara Berkesinambungan dan Yang
Layak Memperoleh Penghormatan.
Vidyarajah Acalanathah adalah Penjaga atau Pengawal Hyang Tathagata
Vairocana, yang bertugas mempertahankan, menjaga, dan melestarikan
Ajaran2 Dharma Hyang Tathagata Vairocana dan mengusahakan agar Dharma
tersebut tetap diikuti oleh para penganutNya secara mantap. Vidyarajah
Acalanathah mempunyai Kesadaran Bodhi yang murni dan sempurna, yang
utuh & tidak mengalami perubahan (dari sanalah munculnya sebutan
“Selalu Memancarkan Cahaya Dengan Berkesinambungan”)
Menurut Kitab Suci yang dianut oleh Buddha Sekte Esoteric, Beliau
manifest atau mengejawantah dengan maksud membangunkan atau merangsang
“Pikiran Yang Luhur” atau Kesadaran Bodhi, yang ada pada diri setiap
mahluk hidup, tanpa Beliau menampakkan diri di mata mahluk yang
ditolong itu.
Vidyarajah Acalanathah mengabdi kepada Hyang Tathagata Vairocana,
sebagai Abdi Utama, mengurusi semua masalah yang dihadapi Hyang
Tathagata Vairocana. Selain itu Beliau menjadi pelindung bagi semua
umat Buddha, terutama penganut sekte Esoteric. Karena Beliau mampu
bersamadhi yang terwarnai kegiatan pemberian perlindungan/ berkah
kepada mahluk2 lain itu, maka Beliau digelari juga sebagai “Sang Utusan
Penyebar Buddha Dharma Yang Pengabdiannya Tetap Teguh, Tidak Pernah
Surut”.
Rupang atau Gambar Vidyarajah Acalanathah berwujud seperti anak laki2.
Di tangan kananNya membawa sebuah pedang yang besar, yaitu Pedang
Kebijaksanaan. Tangan kiri memegang Tali. Di atas kepala Beliau
terdapat rambut yang berjumbai (=berkuncung). Rambut yang terurai
secara tidak lurus terdapat di bahu kiriNya. Dengan mata kiri setengah
tertutup, Beliau nampak Bersikap Marah.
Rupang Beliau melambangkan makna mengatasi atau mengalahkan hawa nafsu.
Meskipun menampakkan wajah yang seperti Raksasa, namun Beliau juga
memiliki Watak Cinta Kasih dan Welas Asih yang Besar.
Dalam Agama Buddha Sekte Esoteric, Vidyarajah Acalanathah itu dipandang
sebagai Penjaga Buddha Dharma yang diturunkan Hyang Tathagata Vairocana
(serta menjaga keselamatan pemeluk Buddha Dharma, khususnya sekte
Esoteric), sehingga Beliau populer di kalangan umat Buddha, dan
memperoleh penghormatan yang besar serta dipuja para pemelukNya.
Orang yang menganut Sekte Esoteric, memuja Vidyarajah Acalanathah, dan
mempercayai bahwa dengan memuja Beliau, semua sumpah yang telah mereka
ikrarkan, akan dapat terpenuhi. Selain itu, mereka juga percaya bahwa
Vidyarajah Acalanathah itu dapat menolong para pemujaNya agar dapat
terhindar dari bencana musim kemarau berkepanjangan, banjir, dan
menjauhkan pencurian serta musuh. Antara lain, di Jepang, Beliau
menjadi salah satu Tokoh yang paling banyak menerima penghormatan.
(Sumber: “Mengenal Para Boddhisattva”, penerbit Sasana-1992,
Makna Acalanatha Vidyaraja - 不動明王的意義
不動明王的意義 - Budong Mingwang de yiyi不動明王 の いぎ - fudo myo'o no igi
This article is by blessings of Root Guru Buddha Liansheng
by Jun Shi An
source : Teiri-sanmaya fudosun-shoja nenju-himitsu-ho (T21 / 1201)
祕密曰不動者。是菩提心。大寂定義也。我薄伽梵大日世尊。從最初正覺坐寂滅道場。
以大願故證三世諸佛應正等覺。皆從四祕密三菩提起。應現三身成等正覺。如來成道時。先坐寶菩提樹降魔成道者。即是大寂定不動菩提本因三世諸佛皆幻化義。現種種身雲。教化調伏諸眾生故。因事立號號不動尊。又明尊義也。即是大日世尊差別智身。以大願故。於無相中而現作相。
Makna rahasya dari "Acala" adalah Bodhicitta - Mahashantasamadhi (Ketenangan Batin Agung / Tak Tergoyahkan) , Aku Baghavan, Mahavairocana Baghavan sejak awal realisasi Sambodhi duduk di Bodhimanda dengan batin penuh ketenangan, berdasarkan Mahapranidhana (Ikrar Agung) Aku merealisasikan bahwa Sambodhi dari Para Buddha di Tiga Masa berawal dari 4 Sambodhi Rahasya, beryukta dengan Trikaya mencapai Samyaksambodhi. Saat Tathagata mencapai penerangan sempurna, terlebih dahulu duduk dibawah pohon Ratnabodhi menaklukkan mara, saat itulah mara ditaklukkan dengan Mahashantasamadhiacalabodhi (Bodhi Yang Tak Tergoyahkan dalam Ketenangan Agung) , yang pada hakekatnya merupakan manifestasi dari Buddha di tiga masa, yang tampil dalam berbagai rupa, demi menaklukkan dan memberikan tuntunnan pada para insan, oleh karena itulah Beliau memanifestasikan sebuah nama (dan rupa) yaitu Acalanatha ! Yang memiliki makna sebagai Vidyanatha (Penguasa Pengetahuan Terang) , yang merupakan prayayajnanamkaya (Tubuh Kebijaksanaan Buddha dalam penggolongan) dari Mahavairocana Baghavan yang karena Ikrar Agung nya, dari tanpa wujud Beliau menjelmakan wujud.
(Ket : Saat Sakyamuni nirmanakaya Vairocana menaklukkan mara , Beliau menaklukkan dengan Bodhicitta dan kekuatan samadhi yang tak tergoyahkan (Acala), dan kekuatan ini adalah tak berwujud, maka demi memudahkan para praktisi bersadhana merealisasi kekuatan ini, maka Beliau menampilkan wujud dengan segala atributnya)
閉一目有深意。示現極惡醜弊身也。唯佛世尊廣大圓滿眾相具足。我下劣卑弊之身。亦是怖魔之義。頭上七種髮表七菩提分。左垂一髮向下者。是垂慈悲之義。悲念下惡極苦惱眾生也。
Satu mata yang memicing (agak tertutup) bermakna batin yang mendalam. Beliau menampilkan tubuh yang sangat mengerikan. Sebab hanya Buddha Baghavan yang memiliki rupa maha sempurna, sedangkan Aku mengambil wujud yang rendah seperti ini adalah bermakna untuk menggetarkan mara, dikepala terdapat tujuh gelungan rambut yang merupakan Saptabodhyanga (7 hal yang membawa pada Bodhi) :
1. Smrti (mengingat kualitas Buddha, atau segala kebajikan)
2. Dharmapravicaya (menghayati ajaran Buddha)
3. Virya (tekun dan penuh semangat dalam Dharma)
4. Priti (berbahagia / bersyukur dalam Dharma , memupuk pikiran positif)
5. Prasrabdhi (menjaga ketenangan batin)
6. Samadhi (selalu dalam kondisi tenang dan stabil terkendali)
7. Upeksha (tidak terikat pada kondisi ekstrim , cinta maupun benci)
Terdapat rambut yang terjuntai disebelah kiri, bermakna selalu memberikan maitri-karuna , mengasihani para insan di bawah yang didera penderitaan yang amat sangat .
云無動使者即大日如來。如世間王敕教命。令使一人火急追役使人至已。上至王公下及凡庶。無問貴 賤更不敢拒逆。皆隨使往至彼王所。無問善惡一依教命。無動使義亦復如是。能令真言行者親見佛故。發廣大心灌頂位中為佛長子。佛使願淨佛國土遊戲神通。右手 執劍者。如世間征戰防禦。亦皆執利器然始得勝。菩薩亦爾。左手執索者是繫縛之義。又如世間密捉一人。如有違逆難伏者。即以繩繫縛捉將。諸佛祕索降伏四魔亦 復如是。
Acaladuta (Acalanatha Sang Utusan) adalah Mahavairocana Tathagata, bagaikan Raja Dunia yang menurunkan titah untuk membawa orang yang dimaksud, yang menerima titah akan segera membawa orang tersebut, baik itu dari para puteri-pangeran sampai ke rakyat jelata , tidak peduli terhormat maupun rendahan, semua tidak berani menolak panggilan Raja, semua akan mengikuti sang utusan untuk menghadap pada Sang Raja, tanpa banyak bertanya apakah sebabnya, semua akan mematuhi titah, demikianlah dengan Acaladuta, Beliau mampu membuat para sadhaka mantrayana (siswa tantra) untuk langsung berjumpa dengan Buddha, membangkitkan Bodhicitta menempati posisi abhiseka menjadi putera sulung Sang Buddha.
Sang utusan Buddha ini mempunyai ikrar suci , mampu menampilkan permainan kosmis menjelajahi berbagai Negeri Buddha.
Tangan kanan Nya membawa pedang, demikianlah Sang Bodhisattva bagaikan prajurit pelindung semua membawa berbagai persenjataan untuk memperoleh kemenangan.
Tangan kirinya membawa pasa (jerat) bermakna untuk menjerat, bagaikan seorang di dunia yang ditugaskan untuk menangkap orang yang melarikan diri dan sukar ditaklukkan , ia berhasil mengikat musuh dengan tali jerat tersebut. Demikianlah jerat rahasya dari Para Buddha untuk menaklukkan empat mara.
坐盤石上者亦是不動之義。如世山岳亦以石鎮押方始不動。又如大海亦以須彌山鎮押然始得常安湛然圓滿。不動亦爾。其大石性能出生一切寶物。無動坐大盤石者。亦能出生佛功德寶。亦是降伏四魔義。
Duduk diatas sebuah batu besar bermakna Acala (tak tergoyahkan), bagaikan gunung dan bukit di dunia dengan kekuatan batu sebagai fondasi tak tergoyahkan, bagaikan samudera luas yang tenang karena terpancang Gunung Sumeru, demikianlah Acalanatha. Sifat alamiah batu besar tersebut mampu melahirkan berbagai ratna manikam, demikianlah Acalanatha duduk diatas batu besar membuktikan bahwa Beliau mampu menghasilkan mustika pahala Buddha, ini sekaligus juga bermakna menaklukkan empat mara.
不 動亦自身遍出火焰光。即是本尊自住火生三昧。又明火有四義。二種世間。二種出世間。世間火者一是內火。三毒煩惱名之為火。能燒諸眾生諸善功德故。二外火。 能成就眾生長養萬物。出世間火者是大智火也。如九十五種外道法中事火為最。如大火龍變出世火。燒損眾生亦能焚燒眾物此無動智火。先能降伏火龍制諸異道。上 至等覺下至眾生。皆能燒諸煩惱乃至菩提大智習氣。亦燒一切眾生無明煩惱黑闇障故。
Dari sekujur tubuh-Nya , Acalanatha menghasilkan kobaran api, karena Sang Adinata memunculkan Samadhi dari api, sekaligus juga api terang ini memiliki empat makna , yaitu dua makna lokiya (duniawi) dan dua makna lokuttara (adi duniawi):
Api dunia adalah :
1. Api dalam batin yaitu kilesha yang mampu membakar habis semua pahala kebajikan.
2. Api diluar yang dapat dimanfaatkan oleh para insan untuk menumbuhkan dan memelihara segala sesuatu.
Api lokuttara adalah api kebijaksanaan agung, bagaikan api yang menduduki tampat utama dalam aktivitas 95 macam ajaran adharmik (diluar Dharma), bagaikan naga api yang memanifestasikan api dunia yang dapat melukai para insan dan membakar segala sesuatu.
Api Prajna Acalanatha, mampu menaklukkan naga api dan para sesat, keatas mencapai Samyaksambodhi, kebawah mencapai para insan, api itu mampu membakar semua kilesha bahkan mampu membakar kemelekatan pada Bodhimahajnana. Api agung tersebut membakar rintangan kegelapan kilesha avidya para insan.
0 komentar:
Posting Komentar