BAB 16
MENGUNJUNGI NERAKA KECIL CONGKEL MATA
TAHUN 1976, CAP GWEE CAP KAUW
Chi Hoet: | Musim dingin sudah tiba, cuaca jadi sangat dingin, namun umat di Vihara tetap bersemangat. Tidak merasa kedinginan, buat saya benar-benar jadi terharu, buku: MENGELILINGI ALAM NERAKA kalau sudah jadi akan dikenang sepanjang masa. Para umat di Vihara akan bangga. Yang Shen hari ini siap untuk berkeliling di Alam Baka. | ||
Yang Shen: | Malam ini terasa sangat dingin dan di jalanan Alam Baka lebih menyedihkan. Bisakah Guru memberikan satu pil hangat untuk menghangati badan saya, bolehkan Guru? | ||
Chi Hoet: | Boleh, saya berikan kamu tiga pil hangat lagi, cepat ditelan. Supaya bersemangat, agar lancar keliling di Alam Baka nanti. | ||
Yang Shen: | Terima kasih Guru, saya sudah menelannya. Terasa hangat lagi badan ini dan saya sudah duduk. Silahkan berangkat. | ||
Chi Hoet: | Kita sudah tiba, cepat turun. | ||
Yang Shen: | Ini tempat apa? Di depan tangga semen telah datang beberapa orang yang berpakaian seperti Jendral. | ||
Chi Hoet: | Tangga semen ini menuju ke atas, adalah kekuasaan Wilayah Tingkat ke Tiga dan di atas terdapat penjaga Neraka. Cepat beri salam pada Jendral. | ||
Yang Shen: | Salam jumpa para Pejabat Dewa, kami Guru dan murid mendapat Titah mau mengarang buku. Hari ini berkeliling kemari, harap pejabat banyak memberikan bantuan. | ||
Jendral: | Tidak usah sungkan, silahkan Chi Hoet dan Yang Shen ke dalam, ke ruangan istirahat. Ini adalah kantor yang ada di Neraka yang dikuasai Tingkat ke Tiga. Di belakang ruangan adalah penjara Neraka. | ||
Chi Hoet: | Karena terbatasnya waktu, saya pikir tidak usah mampir lagi tetapi langsung mengajak Yang Shen meninjau ke Neraka saja. | ||
Jendral: | Baiklah, Vihara kamu menerima Titah mau mengarang buku dan kami sudah tahu. Hari ini sudah dapat surat Chi Hoet bahwa kalian akan meninjau ke Neraka. Kalian berdua silahkan mengikuti saya lewat jalan di samping kiri. | ||
Yang Shen: | Oh, betapa luasnya lapangan ini dan banyak rumah yang dibuat dari kayu, di dekatnya sudah terdengar jeritan dan di depan ada satu penjara yang di atasnya tertulis NERAKA KECIL CONGKEL MATA. | ||
Jendral: | Hari ini mengajak kalian meninjau Neraka ini, mari masuk ke dalam dan saya mau lapor dulu. | ||
Pejabat: | Selamat datang kalian berdua kemari, saya akan mengajak kalian ke dalam untuk meninjau dan jika kurang mengerti, silahkan Yang Shen tanya, tidak usah sungkan. | ||
Yang Shen: | Oh, dalam penjara ini semua Roh dosa matanya dicongkel keluar dan darah bercucuran. Seriap Roh menjerit-jerit dan tangannya menutupi tempat mata yang telah tercongkel matanya. Sungguh sadis dan di sebelah kiri orang setengah tua itu sedang dicongkel matanya oleh prajurit Alam Baka menggunakan garpu besi, dia sedang berontak dan teriak, mata kirinya sudah jatuh dicongkeli. Rohnya hampir pingsan, namun karena badannya terikat di tiang kayu, hanya kepalanya yang menunduk dan prajurit Alam Baka sudah siap mau mencongkel matanya yang satu lagi. Saya tidak berani melihatnya lagi, kelakuan yang sungguh kejam. | ||
Chi Hoet: | Yang Shen, kamu jangan kaget hingga banyak omong, harus tahu bahwa ini adalah pembalasan di alam Neraka, kenapa bicaramu melantur, sungguh tidak sopan. | ||
Jendral: | Kami tidak menyalahi, tidak usah Yang Shen ambil hati, apa ada pertanyaan? | ||
Yang Shen: | Atas kesalahan bicara, saya harap Jendral dan Pejabat memaafkan. Saya mau menanyakan kepada Pejabat mengenai keadaan hukuman NERAKA CONGKEL MATA sebenarnya bagaimana? | ||
Pejabat: | Boleh. Setiap Roh yang dihukum disini. Setelah masuk mula-mula diikat di tiang kayu, kemudian matanya dicongkel hingga Roh kesakitan dan menjerit, pingsan atau setengah mati. Sehari dihukum tiga kali dan setiap kali mau dihukum, matanya dipasang kembali ke tempatnya dengan menggunakan Air Mengembalikan Roh dicuci di air ini. Rohnya akan sadar dan dihukum lagi, dengan begini baru dia merasa sakit. | ||
Yang Shen: | Dosa apa yang dibuat hingga masuk ke Neraka ini? | ||
Pejabat: | Saya akan menyuruh beberapa Roh untuk menceritakan sendiri, begitu akan lebih jelas. Perintahkan Jendral agar memasangkan kembali matanya tiga Roh yang berada di depan barisan ini. Pergunakan Air mengembalikan Roh, supaya bisa menerangkan perbuatan dosanya waktu masih hidup di dunia,agar tercantum dalam buku untuk menyadarkan manusia. | ||
Jendral: | Siap, sudah dilaksanakan. Coba Roh ini keluar untuk menceritakan dosa apa yang telah dilakukan oleh kamu. Waktu masih hidup dan setelah mati, terangkan agar Yang Shen menyampaikan perasaan kamu untuk menyadarkan manusia lain yang masih di dunia. | ||
Roh: | Ai, kedua mata saya sunguh terasa sakit, bagaimana saya bisa berbicara. | ||
Pejabat: | Jendral, cepat pergunakan Air Mengembalikan Roh, cuci biar bersih agar dia bisa tenang. | ||
Chi Hoet: | Tidak usah, lihat saya pergunakan ilmu. | ||
Roh: | Sekarang terasa lebih enak, terima kasih atas bantuan Ho Sang ini. Waktu masih di dunia, saya terlalu sombong, karena saya sudah tamat dari perguruan tinggi, keluarga sayapun kaya, maka saya memandang rendah orang miskin atau orang yang berpendidikan rendah. Saya terlalu angkuh dan melihat orang lain dengan sebelah mata. Walaupun waktu masih hidup cukup senang dan bergaul dengan orang yang tinggi derajatnya. Setelah meninggal saya disidang oleh Yiam Wong dan dihukum ke Neraka sini sudah 2 tahun tiga bulan karena pandangan mata yang terlalu tinggi. Sisa 2 tahun lagi baru saya bebas. Tetapi karena masih ada dosa lain yang pernah saya buat, maka di masa depan saya akan menderita dan harap Yang Shen banyak menasehati manusia di dunia. Janganlah sombong, karena kaya atau berpangkat, melihat orang lain seperti melihat anjing. Sembarangan menghina dan memandang rendah orang lain, setelah meninggal akan seperti saya ini. Tolong Yang Shen memohon pada Yiam Wong untuk mengampuni dan meringankan dosa saya. | ||
Yang Shen: | Coba yang ini, Jendral. Roh dosa ini sudah mau kerja sama memberitahukan perbuatan dosa dia dan menasehati manusia dan ini termasuk ada jasanya. Apakah boleh diampuni dosanya? | ||
Jendral: | Saya tidak berani mengambil keputusan. | ||
Pejabat: | Urusan ini akan saya kembalikan ke Istana dan memberitahukan kepada Yiam Wong yang berkuasa. Semoga bisa meringankan sebagian dosanya. Cepat kurung dia lagi dan bawa kedua Roh yang lain. Ceritakan keadaan mereka. | ||
Jendral: | Siap, sudah mengeluarkan Roh ini, matanya sudah dipasang dan dibersihkan dengan Air Mengembalikan Roh. Kini sudah tenang dan mulai dari yang sebelah kiri, ceritakan dosa yang telah kamu perbuat selama di dunia. | ||
Roh: | Waktu masih di dunia, saya suka pada hal-hal yang berbau sex, sekarang di masyarakat di dunia apapun ada. Selain saya sering mengintip wanita waktu mandi, saya juga pernah diajak teman ke sebuah rumah nonton video film sex atau porno. Karena kebiasaan, saya sendiri jadi sering kesana. Juga pernah diajak teman ke sebuah hotel dalam acara menonton tari telanjang. Tahun yang lalu, saya meninggal karena kecelakaan mobil, memang sudah tiba ajal saya. Saya disidang oleh Yiam Wong dan dihukum kemari serta dicongkel mata saya begitu sadisnya, anak-cucu di dunia tidak akan tahu. Kini mau menyesalpun sudah terlambat. Harap Yang Shen ceritakan kepada manusia di dunia agar mereka tahu dan jangan menganggap apapun yang kita lakukan tidak ada yang tahu, namun setelah mati dicerminkan dosanya, akan dapat malu nanti. | ||
Jendral: | Kamu ini sudah tua masih tidak tahu malu, waktu masih hidup di dunia banyak uang bukan disimpan untuk kehidupan masa tua, tetapi suka hal-hal yang berbau porno hingga matanya kurang ajar. Maka matanya dicongkel di Neraka untuk dibersihkan. Coba Roh yang satu ini, cepat ceritakan dosamu. | ||
Roh: | Saya dihukum kemari karena waktu masih sekolah sering nyontek melihat jawaban pelajaran murid lain, juga senang membaca buku porno, melihat photo porno, nonton film sex. Setelah meninggal dihukum Yiam Wong kemari. Sudah dihukum setengah tahun, tinggal 13 tahun lagi baru bisa bebas. | ||
Yang Shen: | Sungguh menakutkan, waktu ujian di sekolah saya pernah nyontek, namun tidak ketahuan Guru. Apakah setelah saya meninggal akan dihukum kemari juga? | ||
Chi Hoet: | Nyontek adalah melanggar peraturan sekolah, tetapi kamu tidak usah takut, Langit tidak akan bagikan dosa bagi orang yang sudah menyesali dan kamu juga sudah masuk ke dalam pintu amal, kini menyebarkan ajaran yang benar, sebagai duta atas nama Langit, jasamu besar untuk menutup kesalahanmu, maka tidak akan dihukum kemari. | ||
Pejabat: | Jendral, cepat masukkan lagi Roh ini, kalau ada kekurangan harap Chi Hoet dan Yang Shen maklum. | ||
Yang Shen: | Tidak apa-apa. | ||
Pejabat: | Setiap manusia yang matanya tidak benar, suka melihat hal-hal yang berbau porno, buku porno, memandang rendah orang lain, setelah meninggal akan dihukum ke NERAKA CONGKEL MATA. Setelah membaca buku "Mengelilingi Alam Baka" mau merubah sikap dan bersumpah mencetakkan buku untuk menasehati manusia di dunia, setelah meninggal dosanya akan dihapus. | ||
Chi Hoet: | Hari ini waktunya sudah habis, kami mau pulang, banyak terima kasih kepada para Pejabat dan Jendral. Cepat Yang Shen permisi pada mereka dan siap keluar dari Neraka ini dan siap untuk pulang. | ||
Yang Shen: | Terima kasih Pejabat dan Jendral, permisi. | ||
Pejabat: | Antarkan tamu Chi Hoet dan Yang Shen. | ||
Chi Hoet: | Yang Shen cepat duduk di Teratai, siap untuk pulang. | ||
Yang Shen: | Sudah duduk. | ||
Chi Hoet: | Vihara Shen Shien sudah tiba. Yang Shen turun dan Roh kembali ke badan. | ||
BAB 17 BERKELILING NERAKA BAJA BESI KUPAS WAJAH TAHUN 1976, CAP GWEE JI CAP KAUW | |||
Chi Hoet: | Perjalanan kehidupan banyak rintangan, yang bertapa akan menghadapi cobaan yang macam-macam, siapa yang benar-benar lancar sehingga menuju ke Surga, meneguhkan kepercayaan diri sampai meninggalpun tidak menyesali berkorban demi ajaran dirinya akan sempurna, bertemu rintangan harus lebih giat, meyakinkan diri menghadapi cobaan angin setan hujan jin, biar di perjalanan banyak halangan, cabutkan pedang murni, babatkan setelah menderita siksaan lewat akan tercium wanginya bunga dari hasil sempurna. Hari ini siap berangkat lagi ke Alam Baka, bersemangatlah Yang Shen. Setelah melewati perjalanan ini sampai di ujung baru bisa disebut Pria yang Tabah. | ||
Yang Shen: | Terima kasih atas nasehat guru, saya juga tahu sungguh berat perjalanan hidup ini, rintangan dan percobaan yang berat tetap saya akan hadapi, guru tidak usah khawatir, saya sudah duduk dengan mantap mengikuti guru berkeliling alam Neraka. | ||
Chi Hoet: | Sudah tiba, cepat turun, hari ini kita berdua meninjau NERAKA BAJA BESI MENGUPAS WAJAH. | ||
Yang Shen: | Oh, di depan Pejabat dan Jendral sudah datang menyambut, salam jumpa para Pejabat Dewa, saya dari Vihara Shen Shien, hari ini diantar Chi Hoet kemari meninjau Neraka untuk mengisi karangan buku buat menasehati manusia, mohon Pejabat banyak memberikan bantuan. | ||
Pejabat: | Sungguh sungkan kamu, cepat bangun, selamat datang Chi Hoet dan Yang Shen, silahkan masuk. | ||
Jendral: | Neraka ini disebut Neraka Baja Besi Mengupas Wajah, khusus menghukum manusia yang tidak tahu malu, tidak sayang dengan kulit wajah sendiri, silahkan kalian masuk | ||
Yang Shen: | Di depan Neraka terlihat para prajurit Alam Baka sedang mengawal Roh dosa, pria dan wanita, umurnya berbeda-beda, setiap orang kelihatan ketakutan, mulai didaftar hadir di samping pintu masuk Neraka itu, kemudian dikawal masuk ke dalam. | ||
Chi Hoet: | Jangan melihat lagi, cepat kita ikut Pejabat dan Jendral masuk ke dalam meninjau. | ||
Yang Shen: | Ai, suara jeritan terdengar di dalam penjara, para Roh dosa diikat di tiang besi, prajurit Alam Baka yang Berkepala Sapi Berwajah Kuda sedang melaksanakan hukuman, menggunakan pisau besi atau baja mengupasi wajah orang seperti mengupasi kulit babi sehingga semua Roh dosa kesakitan dan menjerit. Di wajahnya sudah tidak terlihat apa-apa, hanya darah yang berceceran, tinggal daging di wajah, saya mau tanya Pejabat, dosa apa yang telah dibuat oleh mereka, sehingga menerima hukuman yang begini sadis. | ||
Pejabat: | Sudah dijelaskan lebih baik suruh beberapa Roh keluar biar kamu tanya. | ||
Yang Shen: | Begini lebih bagus ada cerita yang bisa dibuktikan. | ||
Jendral: | Roh pria ini cepat keluar, ceritakan dosa apa yang kamu perbuat di dunia, harus cerita dengan jujur, biar Yang Shen dari dunia ini mendengarkannya. | ||
Yang Shen: | Coba ceritakan kenapa kamu sampai dihukum kemari? | ||
Roh: | Waktu di dunia, karena kedua orang tua saya meninggal muda sehingga saya kurang dapat pendidikan dan bekerja sebagai pembantu, merasa kerjaan berat, dipikir-pikir lebih baik jadi pengemis. Kalau satu rumah bisa dapat satu dollar, seratus rumah sudah dapat 100 dollar, bisa hidup, tidak usah bermodal, kerjaannya enak, tetapi badan saya besar dan gagah, takut orang lain tidak mau kasih uang, maka saya sengaja diet, hanya makan bubur dan minum air. Akhirnya badan saya jadi lemah, kurus dan menaburkan tanah kotor ke wajah, pakai baju yang robek, pura-pura pincang maka pergi kemana-mana untuk mengemis, bilang saya hidupnya susah, sudah tidak punya keluarga, kaki juga pincang, banyak orang melihat saya menjadi kasihan dan memberikan uang. Hasilnya satu bulan bisa mendapat empat sampai lima ribu dollar, setelah pulang ke rumah hatipun menjadi senang, gampang benar mencari mencari uang. Malam hari saya keluar memakai baju baru, makan besar, pesta dan minum atau ke tempat pelacuran cari kesenangan. Kemudian karena ingin cepat kaya, bila meminta uang satu dollar, tiga dollar tidak mau. Maunya sepuluh dolar ke atas, maka menjadi sering dimarahi orang lain atau tidak melayani saya lagi. Setelah mati dihukum Yiam Wong masuk ke Neraka, tiap hari kulit wajah saya dikupas, sangat sakit, mau menyesali sudah terlambat. | ||
Pejabat: | Brengsek, orang ini sungguh keterlaluan, sudah di "Kehidupan Dahulu" tidak punya jasa, kini hidup di keluarga yang miskin, masih muda tenaga kuat bukan baik-baik cari kerjaan malah pura-pura cacat mengemis. Bagi orang yang pikirannya sehat, kalau bukan sungguh terpaksa, siapa mau menjadi pengemis, sudah begitu masih menghamburkan uang hasil minta-minta untuk bersenang-senang, benar-benar kurang ajar, waktu masih hidup sudah tidak tahu malu, setelah mati biar dia tidak punya muka menghadapi orang, maka dikupas kulit mukanya yang tidak tahu malu ini, cepat masuk. Saya panggil Roh lain keluar, Yang Shen boleh tanya lagi, silahkan. | ||
Yang Shen: | Terima kasih Pejabat. Saya rasa tuan paling berumur 30 tahun, kenapa belum tua sudah meninggal dan dihukum kemari? | ||
Roh: | Sungguh malu kalau diceritakan, saya sudah memalukan leluhur sendiri waktu berumur 17 tahun sampai 18 tahun. Waktu sekolah lanjutan atas, diajak teman sering bermain ke taman, lihat ada wanita digodain, mengucapkan kata-kata kotor sehingga sering dimarahi oleh wanita "kurang ajar, tidak tahu malu" dan lain-lain. Dimarahi, hati saya menjadi lebih senang, sering bersembunyi di jalanan gelap menggoda wanita atau dari belakang memeluk wanita dengan tiba-tiba, naik sepeda melewati wanita yang sedang berjalan kaki, memegangnya sambil lewat, juga pernah memperkosa wanita muda, walaupun tidak pernah ditangkap polisi, namun suatu ketika saya ingin jahili wanita lagi waktu naik sepeda, wanita yang jadi mangsa saya berteriak, saya kaget dan tidak hati-hati sehingga masuk ke kali dan mati. Ketemu Yiam Wong, dia marah-marah dan bilang sungguh saya ini tidak bisa tobat, maka umur saya dikurangi 10 tahun, kemudian saya dihukum kemari, sudah 5 tahun, sisa 13 tahun baru bebas karena masih ada dosa lain akan diserahkan ke tingkat lain untuk dihukum lagi. Sungguh kasihan saya ini, harap orang ini bisa memohon pada Yiam Wong untuk memaafkan dosa saya. | ||
Pejabat: | Sungguh lancang kamu waktu hidup tidak menjaga kesopanan, mengganggu dan menggoda wanita, harus tahu urusan segala kejahatan, urusan porno yang utama jahatnya, percuma berpendidikan, memalukan orang tua. Waktu hidup tidak tahu malu, kini dapat pembalasan tentang dosa memperkosa wanita, setelah bebas dari sini kamu akan diserahkan ke tingkat lain untuk dihukum lagi, Jendral kawal masuk Roh durhaka ini. | ||
Jendral: | Siap. | ||
Chi Hoet: | Karena waktunya terbatas, kamu mau pulang ke Vihara, Yang Shen keluarlah | ||
Pejabat: | Kalau ada kekurangan harap Chi Hoet dan Yang Shen maafkan. | ||
Yang Shen: | Tidak berani malah kami berterima kasih banyak atas bantuan Pejabat dan Jendral, supaya bisa selesai tugas mengarang buku ini, permisi. | ||
Chi Hoet: | Cepat naik ke Teratai. | ||
Yang Shen: | Sudah duduk, guru boleh berangkat. | ||
Chi Hoet: | Sudah tiba, Yang Shen turun dan Roh kembali ke badan. | ||
BAB 18 BERKELILING NERAKA GANTUNG TERBALIK TAHUN 1976, CAP IT GWEE CHE KAUW | |||
Chi Hoet: | Hawa dingin menyerang. Terasa berlapis-lapis orang kaya mempunyai kompor api untuk penghangatan, badan berpakaian mantel tebal, makan makanan yang dihangati api. Lihat orang yang hidup susah, berpakaian tipis, badan kedinginan sampai gemetaran karena tidak berbuat jasa di kehidupan dahulu "Kehidupan kini diacuhkan". Musim dingin tiba, keluargapun kedinginan. Bila manusia mengharap kehidupan di dunia yang berkecukupan, maka haruslah mempunyai pikiran yang baik, menolong kesusahan, membuat jasa keamalan sehingga di kehidupan nanti bisa mempunyai banyak jasa kebaikan dan hidup lebih baik lagi. Kalau tidak hoki habis, di kehidupan nanti akan Reinkarnasi menjadi orang susah, bagi orang pintar mempunyai rencana membuat kebaikan keamalan, harus melakukannya mulai dari sekarang. Hari ini kita siap mengelilingi Alam Neraka. Yang Shen naik ke Teratai. | ||
Yang Shen: | Saya sudah duduk mantap, silahkan berangkat. | ||
Chi Hoet: | Sudah tiba, Yang Shen turun. | ||
Yang Shen: | Hi, di depan terdengar suara jeritan, seperti kandang tempat pembantaian babi, begitu ramai suaranya. | ||
Chi Hoet: | Jangan banyak bicara, di depan Pejabat dan Jendral sudah datang, cepat beri salam. | ||
Pejabat: | Tidak usah sungkan, sudah lama mendengar nama Vihara Shen Shien untuk mengembangkan ajaran, banyak mencetak buku amal, kitab ajaran dan sebagainya untuk menolong sesama. Benar-benar membuat getaran di Tiga Lapisan, sehingga banyak umat lain menjadi insyaf. Membantu mengurangi Roh dosa yang datang ke Neraka. Hari ini ada jodoh bisa bertemu, cepat masuk ke dalam. | ||
Yang Shen: | Terima kasih, oh disini rupanya tempat NERAKA GANTUNG TERBALIK, tertulis di pintu Neraka. | ||
Chi Hoet: | Ya, hari ini kita akan meninjau ke Neraka Gantung Terbalik. Cepat ikuti Pejabat dan Jendral ke dalam. | ||
Yang Shen: | Disinilah terdengar suara-suara jeritan dan di dalam Neraka ada lapangan luas, di tanah banyak tumbuh rumput berwarna merah. | ||
Pejabat: | Neraka ini termasuk wilayah yang dikuasai Tingkat ke Tiga. | ||
Yang Shen: | Di depan tempat hukuman, di lapangan berdiri berbaris-baris tiang besi, di atasnya dipasang kawat baja. Semua Roh dosa digantung terbalik, kedua kakinya ditembusi kawat kecil dan diikat keatas sehingga kepalanya di bawah, di kakinya terlihat darah sedang mengalir ke bawah, ada yang menjerit, berontak tapi makin gerak makin sakit. Ada yang tujuh lubang terdapat di badan manusia pada keluar darah, tidak bergerak lagi. Pemandangan yang seperti ini bagaikan menjemur berhelai-helai bakmi. Pejabat, megapa begitu banyak Roh dosa dihukum demikian? | ||
Pejabat: | Manusia banyak yang kurang ajar, ketidak sopanan dihalalkan, ajaran yang benar banyak yang hilang. Menghina Pak Guru, tidak bisa bedakan ikatan tua dan muda sehingga yang dihukum disini menjadi banyak. Setelah dihukum, mereka mengalirkan darah ke tanah, maka tumbuhlah rumput berwarna darah itu, karena sudah kelamaan menghisap hawa darah tersebut. | ||
Yang Shen: | Sungguh amis dan menyesakkan, saya ingin muntah. | ||
Chi Hoet: | Tenang, jangan sampai mengganggu tugas mengarang buku. | ||
Pejabat: | Saya akan panggil beberapa Roh dosa, biar mereka ceritakan dosa yang telah dilakukannya. | ||
Yang Shen: | Banyak terima kasih. | ||
Pejabat: | Perintahkan Jendral, bebaskan Roh dosa yang digantung supaya menceritakan dosanya. | ||
Jendral: | Siap! Sudah diturunkan. | ||
Yang Shen: | Tuan, mengapa digantung sehingga ditiup angin dingin? | ||
Roh: | Uh, saya sangat kesakitan, kaki saya sudah tidak kuat berdiri. Sangat sakit, digantung terbalik hingga mau muntahkan seluruh isi perut rasanya. Waktu di dunia, saya tinggal di kota Tai Nan, karena paman saya tidak mempunyai anak, sehingga saya sejak kecil tinggal di rumah paman, dididik hingga dewasa, berpendidikan sampai sekolah lanjutan, karena paman memiliki toko serba ada. Di rumah hanya ada saya anak angkatnya sehingga saya sangat disayang. Segala urusan perusahaan diurus oleh saya, waktu saya berumur 37 tahun, ada tetangga yang memberitahu bahwa sesungguhnya saya bukan anak kandung paman, maka hati sayapun timbul pikiran lain. Kalau bisa balik ke ayah kandung betapa senangnya. Sejak itu saya suka mengambil uang secara sembunyi memindahkan ke tempat ayah kandung dan ayah kandung tidak menghalangi perbuatan saya, sehingga saya menjualkan barang-barang berharga di toko dan banyak membuat cek giro, kemudian minggat dari tempat paman, kembali ke rumah ayah kandung dan hidup bersenang-senang. Setelah paman mengetahui semua itu, marah-marah dan mengomel langit sumpahi bumi. Setelah batas waktu cek giro habis karena tidak punya saldo, maka tagihan pada menumpuk ke tempat paman karena itu atas nama paman. Paman tidak punya jalan lain, bangkrut dan akhirnya bunuh diri. Rohnya sampai ke Yiam Wong, perbuatan dosa saya dan ayah saya diadukan, lalu Yiam Wong mengurusi perkara ini. Setelah paman saya meninggal setahun, saya dan ayah kandung saya kena penyakit. Dengan segala upaya uang, harta, tetap tidak terobati hingga keduanya meninggal. Roh tiba di tempat Yiam Wong, saya baru tahu bahwa umur saya dikurangi. Yiam Wong Tingkat ke Tiga marah-marah dan menghukum saya ke Neraka Gantung Terbalik, ayah kandung saya juga dihukum di tempat lain. | ||
Pejabat: | Kurang ajar, kamu dibesarkan oleh paman, sudah tidak tahu balas budi, malah berpikiran lain, membalikkan kedudukan. Maka dihukum kemari. Jendral, kawal masuk dan dihukum lagi. Turunkan Roh yang kedua ini, cepat ceritakan dosamu agar dicantum dalam buku. | ||
Jendral: | Siap, Roh dosa sudah berada disini. | ||
Pejabat: | Cepat ceritakan dosamu yang kamu lakukan semasa hidupmu pada Yang Shen yang berasal dari Vihara Shen Shien. | ||
Roh: | Sekarang saya sungguh menderita setiap hari dihukum gantung terbalik, punya mulut tidak bisa bicara, kedua mata terasa mau keluar. Waktu masih hidup saya tinggal di kota Tai Chung, punya keluarga dan istri, kemudian saya kenal dengan seorang gadis dan terjadi hubungan badan dari sembunyi-sembunyi sampai terang-terangan. Gadis tersebut sudah tidak punya ayah, hanya tinggal ibunya yang janda dan masih muda lagi, umurnya empat puluhan dan wajanhya cantik. Karena saya sering ke rumahnya karena hubungan saya dengan anaknya, akhirnya saya merayu dia dengan segala macam akal hingga dia tergoda, maka terjadilah perbuatan mesum dengan saya, habislah pendiriannya sebagai janda, demikianlah seterusnya hingga terang-terangan perbuatan saya ini. Ibu dan anak kedua-duanya digarap, hidup dalam kesenangan begitu. Pada suatu hari waktu saya naik motor ditabrak hingga pingsan dan setelah sadar saya sudah berada di Neraka, tangan diborgol rantai besi dan dikawal Jendral wajah Sapi bermuka Kuda. Di cermin dosa terlihat jelas semua dosa saya. Yiam Wong sungguh marah dan menghukum saya kesini 30 tahun. Sekarang baru 2 tahun lebih, hari depan saya terasa lama, kapan baru bisa bebas? | ||
Pejabat: | Binatang, kamu benar-benar seperti ayam atau anjing, tidak kenal kasihan, berbuat mesum adalah kejahatan utama, sudah berbuat mesum dengan gadis orang lain dosanya sudah besar, masih berani maju selangkah dengan merusak pendirian seorang janda. Anak dan ibu kedua-duanya dimakan, sungguh dosa terberat. Setelah masa hukuman disini habis, kamu akan dimasukkan ke APHI TI IH (Neraka Api) dan tidak boleh Reinkarnasi lagi. | ||
Chi Hoet: | Tidak menjaga kesopan-santunan dan merusak ajaran TAO, jika manusia tidak menghormati guru, menghina pada yang lebih tua dari kita, melawan orang tua, berbuat mesum pada anak berikut ibunya, Neraka Gantung Terbalik hanya merupakan hukuman kecil, tetapi APHI TI IH tempat pemakamannya. Manusia harus insyaf, jangan sampai dihukum kemari. Hari ini waktu sudah tiba, kami mau pulang. | ||
Yang Shen: | Banyak terima kasih atas bantuan Jendral dan Pejabat, kami sekarang mau pulang, permisi. | ||
Pejabat: | Tidak usah sungkan, jika ada kekurangan harap maklum. | ||
Chi Hoet: | Baiklah, Yang Shen siap pulang. | ||
Yang Shen: | Saya sudah duduk, guru berangkat. | ||
Chi Hoet: | Vihara Shen Shien sudah tiba. Yang Shen turun, Roh kembali ke badan. | ||
BAB 19 MENGELILINGI ISTANA EMPAT KEHIDUPAN ROH KEMBALI (EMPAT MAKHLUK ROH KEMBALI) TAHUN 1976, CAP IT GWEE CAP KAUW | |||
Chi Hoet: | Hari ini siap mengelilingi Alam Baka. Yang Shen ikut saya naik ke atas Teratai | ||
Yang Shen: | Siap, tidak tahu hari ini kita menuju kemana. | ||
Chi Hoet: | Hari ini yang akan kita kelilingi tempat yang lain, ada pandangan lain, kamu bersemangatlah. Tidak usah kaget hingga kurang konsentrasi untuk mengarang buku. | ||
Yang Shen: | Ya, saya sudah duduk mantap, silahkan berangkat. Oh, di bawah kok terlihat cahaya, orang yang di dalam kepalanya bercahaya dan menembus ke Langit. | ||
Chi Hoet: | Siapa yang menyuruh kamu untuk membuka mata untuk melihat. Itu adalah sinar TAO yang memancar dari dalam Vihara Shen Shien. Kita sekarang duduk di dalam bunga Teratai melayang di Langit, karena para Dewa di dalam ruangan Vihara melindungi dan para murid sedang berkonsentrasi Im dan Yang. Dua hawa memadu menjadi satu titik, maka terjadilah cahaya itu karena para umat di dalam Vihara melakukan tugas dengan sungguh-sungguh, maka terlihat adanya sinar itu. | ||
Yang Shen: | Saya mau tanya guru, apakah sinar yang terdapat di atas kepala para umat atau murid di dalam ruangan Vihara itu tidak akan berubah? | ||
Chi Hoet: | Yang meninggalkan ruangan, namun hati TAO tetap teguh dan terus rajin bertapa, cahaya akan semakin kuat dan terik sinarnya, tetapi bagi yang telah meninggalkan ruangan, keyakinan TAO dan ajaranNYA hilang, berbuat semaunya atau berbuat kesalahan maka cahayanya akan lemah dan jadi gelap. Tetapi sekarang karena masih ada di dalam ruangan, tiga lapisan saling menunjang maka sinar TAO jadi istimewa terangnya. Maka, kalau manusia sering mendekati orang yang sudah dapat ajaran dan sering pergi ke Vihara, kelenteng. Setan luar tidak akan mengganggu setelah meninggalkan Vihara, kalau melakukan kejahatan maka lampu hati akan lenyap, karena setan suka kegelapan tapi takut dengan terang. Maka sudah masuk ke badan manusia dan jika pagi hari tiba setanpun akan pergi. Manusia di dunia harus waspada. Yang Shen cepat tutup kedua matamu, siap untuk meninjau Alam Baka. | ||
Yang Shen: | Ya, saya sudah menutup kedua mataku. Guru, silahkan berangkat. | ||
Chi Hoet: | Sudah tiba, Yang Shen turun. | ||
Yang Shen: | Oh, di depan kenapa segala binatang atau ayam bebek dan burung menuju ke jalanan ini dan bergerak maju. | ||
Chi Hoet: | Inilah jalanan yang dibuat oleh empat makhluk hidup setelah mati menuju ke Alam Baka dan di depan adalah perbatasan antara Alam Dunia dan Alam Baka. | ||
Yang Shen: | Tempo hari kita lewat disini, kenapa tidak terlihat kejadian seperti sekarang ini? | ||
Chi Hoet: | Karena kamu adalah manusia biasa, saya khawatir kamu melihat terlalu banyak, hingga mengacaukan konsentrasi, maka kugunakanlah sedikit ilmu tutupi keadaannya empat makhluk pulang ke Alam Baka. | ||
Yang Shen: | Kalau begitu, saya sudah dileluconi oleh guru. Semua binatang ini kok kelihatan seperti kaget dan lari seperti diuber-uber orang. | ||
Chi Hoet: | Keempat makhluk waktu masih hidup di dunia, waktu matinya kebanyakan dibunuh, maka Rohnya masih kaget, setelah lepas napas di dunia putus, maka disedot Hawa Im, satu persatu kembali ke Neraka agar melunasi Karma dalam Tiga Kehidupan. Keempat makhluk dosanya agak berat, Rohnya suram, hawa napasnya lemah dan setelah mati tidak perlu dikawal masuk oleh prajurit Alam Baka, akan pulang kemari disedot oleh hawa tanah. Kejadian seperti ini mungkin manusia di dunia tidak tahu. | ||
Yang Shen: | Ya, ini pertama kali mendengar dan melihatnya, kita juga jalan mengikuti mereka. | ||
Chi Hoet: | Ya, kita jalan mengikuti mereka dan mengenai makhluk hidup yang lahirnya berubah bentuk atau lahirnya secara amphibi karena kecil bentuknya setelah mati Rohnya seperti pasir ditiup angin cepat terbangnya. Kalau dilihat dengan mata kurang jelas tetapi setelah terkumpul di Alam Baka, Rohnya jadi satu, baru terima sidang untuk melunasi Karma dalam Tiga Kehidupan. | ||
Yang Shen: | Terima kasih atas penjelasan guru, kalau tidak saya sungguh tidak tahu. Di depan adalah Pintu Hantu. Kenapa Roh keempat makhluk itu tidak masuk melalui pintu? | ||
Chi Hoet: | Karena Pintu Hantu diutamakan untuk Roh manusia, mereka kempat makhluk dosanya lebih berat, maka masuk melalui pintu kecil di sebelah kiri dan kanan. | ||
Yang Shen: | Setelah masuk mereka tidak melapor diri di ruangan menyerahkan daftar catatan diri. | ||
Chi Hoet: | Ada tempat lain yang mengurusi tidak jauh dari sini dan itulah tempatnya. Sekarang kita ikuti mereka, cepat jalan. | ||
Yang Shen: | Oh, di depan ada sebuah lapangan yang besar dan berumput hijau dan di sebelah kiri berdiri sebuah istana dan di atasnya tertulis ISTANA EMPAT MAKHLUK ROH KEMBALI. Para empat makhluk ini semuanya berkumpul di depan Istana. Kepalanya menghadap ke istana, goyang dan menunduk seperti mau melapor. | ||
Chi Hoet: | Di depan itulah Istana Empat Makhluk Roh Kembali. Keempat makhluk kehidupan telah Reinkarnasi di dunia untuk menerima pembalasan Karma dan setelah mati kini kembali ke Istana lagi. Supaya bisa kembali jadi berbentuk manusia lagi, cepat jalan. | ||
Yang Shen: | Dalam Istana sudah keluar tiga Pejabat. Siapa mereka? | ||
Chi Hoet: | Mereka adalah Pejabat dan Chien Suei (Seribu Umur) dari Istana, cepat beri salam. | ||
Yang Shen: | Salam jumpa Chien Suei dan Pejabat Dewa. | ||
Chien-Suei: | Tidak usah sungkan, bangunlah, selamat datang Chi Hoet dan Yang Shen dari Vihara Shen Shien. | ||
Chi Hoet: | Hari ini saya ajak Yang Shen dari Taiwan kota Tai Chung Vihara Shen Shien kemari untuk meninjau, harap Chien Suei banyak memberikan petunjuk. | ||
Chien-Suei: | Mari, kalian harus cepat mengikuti saya masuk ke dalam. | ||
Yang Shen: | Terima kasih. | ||
Chien-Suei: | Silahkan kalian duduk, Jendral cepat tuang teh. | ||
Yang Shen: | Tempat disini agak asing bagi saya, harap Chien Suei bisa banyak memberikan petunjuk | ||
Chien-Suei: | Istana Empat Makhluk Roh Kembali jarang diketahui oleh dunia, karena Vihara kalian mau mengarang buku Berkeliling di Alam Baka atas Titah Giok Tee, sehingga Istana ini dibuka bebas untuk kalian, benar-benar kali ini terkecualikan. | ||
Yang Shen: | Terima kasih atas kemuliaan Langit, harap Chien Suei banyak memberikan petunjuk. | ||
Chien-Suei: | Tugas saya menguasai Istana Empat Makhluk Roh Kembali bertitel Chien Suei diambil dari kata empat makhluk artinya kira-kira kura-kura yang berjulukan seribu tahun (artinya panjang umur), maka di Istana ini saya dipanggil Chien Suei, tidak dipanggil Yiam Wong. Setiap manusia yang berat dosanya, setelah hukumannya habis dalam sepuluh tingkatan terakhir diserahkan ke Enam Jalanan Kehidupan diantaranya Jalan Empat Makhluk untuk Reinkarnasi. Setelah lahir lagi di dunia akan hilang bentuk badan manusia, namun berbentuk jadi empat makhluk hewan atau yang lain-lain. Lahirnya empat makhluk dibagi lahir dari kandungan, lahir setelah telur menetas, lahir setelah berubah bentuk dan asal kepompong, lahir secara amphibi dibagi menjadi empat bagian atau golongan menurut tingkatan, satu dari kandungan, tingkatan dua dari telur menetas, tingkatan ketiga dari asal kepompong, tingkatan keempat dari amphibi, karena beratnya dosa di dunia, kini menerima pembalasan yang lahir dari kandungan dan telur menetas adalah Roh utuh, namun bagi yang lahirnya asal dari kepompong dan lahir secara amphibi agak berat lagi dosanya disebut Roh tidak utuh, juga agak sulit diurusi kembalinya Roh, harus menunggu Roh yang pecah belah itu utuh menjadi satu, setelah terkumpul baru bisa dijadikan bentuk badan manusia lagi. | ||
Chi Hoet: | Waktunya sudah tiba, kami harus kembali, lain hari baru merepotkan lagi. | ||
Yang Shen: | Sungguh maaf, saya sedang mendengarkan penjelasan, tiba-tiba waktu sudah tiba, terima kasih atas petunjuknya Chien Suei, kami mau pulang. | ||
Chien-Suei: | Tidak apa-apa, jika ada kekurangan mohon dimaklumi, lain kali kemari lagi. | ||
Chi Hoet: | Yang Shen, cepat keluar, siap pulang. | ||
Chien-Suei: | Antarkan tamu. | ||
Chi Hoet: | Memutuskan pembicaraan Chien Suei harap dimaklumi. | ||
Chien-Suei: | Tidak apa-apa, karena waktunya pulang ke dunia sudah tiba, saya juga tidak bisa lama-lama menahan tamu. | ||
Chi Hoet: | Yang Shen naik ke Teratai. | ||
Yang Shen: | Saya sudah duduk, silahkan guru berangkat. | ||
Chi Hoet: | Vihara Shen Shien sudah tiba, Yang Shen turun, Roh kembali ke badan. | ||
BAB 20 MENGELILINGI LAGI ISTANA EMPAT MAKHLUK ROH KEMBALI TAHUN 1976, CAP IT GWEE JI CAP KAUW | |||
Chi Hoet: | Siapa bilang di dunia ini tidak ada balasan, lihat empat makhluk itu sapi, kuda, ayam, bebek, ikan, lalat, nyamuk atau lalat dan lain-lain. Karena berbuat dosa berat di kehidupan dahulu, terjadi Hukum Karma, maka dalam kehidupan sekarang bentuknya berubah, sebagai manusia adalah makhluk hidup tertinggi, maka harus menyayangi badan ini, cepat mencari ajaran, untuk melatih diri juga menasehati umat yang kini telah menjadi empat makhluk, jagalah pendirian masing-masing agar melunaskan utang Karma dalam kehidupan sebagai binatang membukakan jalan yang menuju keterangan supaya bisa cepat pulang untuk kembali sebagai manusia, jangan seperti laba-laba di atap rumah membuat sarang jebakan sendiri, juga hidup dalam kurungan lingkaran itu, tidak bisa bebas. Yang Shen siap berkeliling lagi ke Alam Baka. |
Yang Shen: | Siap, saya sudah duduk dalam Teratai. |
Chi Hoet: | Sudah tiba di depan Istana Empat Makhluk Roh Kembali, Chien Suei dan Pejabat sudah keluar dari Istana untuk menyambut. |
Yang Shen: | Salam jumpa lagi Chien Suei dan Pejabat, hari ini kami mau merepotkan lagi, harap banyak memberikan petunjuk. |
Chien Suei: | Tidak usah sungkan, tempo hari tidak bisa mengobrol lebih lama, hari ini selamat datang lagi untuk Chi Hoet dan Yang Shen, cepat masuk istirahat, di jalanan capek tidak? |
Yang Shen: | Tidak, karena naik Teratai, hanya terdengar suara angin. |
Chi Hoet: | Mari kita ikut Chien Suei masuk ke dalam. |
Yang Shen: | Terima kasih atas sambutan Chien Suei. |
Chien Suei: | Silahkan minum teh, tidak usah sungkan. |
Yang Shen: | Vihara kami terima Titah mengarang buku dan saya sebagai tamu di alam baka sungguh merasa bangga, namun karena pengetahuan ajaran saya kurang, maka kurang mengerti keadaan apa di Alam Baka ini, mohon Chien Suei memberikan penjelasan mengenai keadaan Empat Makhluk Roh Kembali agar manusia di dunia punya pegangan, jangan sampai terjadi lagi Reinkarnasi yang dijadikan binatang. |
Chien Suei: | Saya akan mengajak kamu ke tempat mereka dan di samping itu menjelaskan, dengan begitu kamu lebih cepat mengerti. |
Yang Shen: | Terima kasih. |
Chien Suei: | Ikut saya ke ruangan utama. |
Yang Shen: | Siap. Oh, menjangan atau rusa hutan ini kenapa menundukkan kepala kepada Chien Suei seperti mau bicara. |
Chien Suei: | Ya, rusa ini di kehidupan dahulu adalah murid dalam biara Budha, karena di badannya terdapat penyakit berat, hati mengeluh bahwa Budha tidak melindunginya sehingga tidak Ciak Cai (Vegetarian/Puasa hanya makan sayur) lagi, pulang kampung balik ke duniawi, kawin kemudian punya anak dan sering menghina Dewa Budha, setelah meninggal dihukum menjadi badan rusa. Kali ini sudah ketiga kali Reinkarnasi, rusa hidup di dalam hutan makan rumput, minum air gunung, seumur hidup menderita di alam ganas ini, terima pembalasan Karma dari Kehidupan Dahulu, demikian kehidupannya, seperti bertapa yang tinggal dalam hutan, itulah Karma yang diterima olehnya. Kini rusa itu telah habis menerima pembalasan Karma. Rohnya disedot oleh Hawa Im kembali ke Alam Baka menundukkan kepala seperti memberikan hormat maksudnya supaya saya membebaskannya kembali ke bentuk manusia. |
Yang Shen: | Sungguh menakutkan, hanya karena kesalahan niat hatinya, maka mendapat hukuman pembalasan yang berat ini, tidak bisa lolos dari hukuman Alam Baka, tetapi saya masih kurang paham kenapa Empat Makhluk setelah mati Rohnya bisa otomatis disedot Hawa Bumi masuk ke Alam Baka, ini bagaimana terjadinya? |
Chien Suei: | Saya akan menjelaskan, Langit ada Hawa Langitnya, Bumi ada Hawa Buminya dan manusia punya Hawa Manusia. Langit, Bumi dan manusia setiap saat saling menghisap dan mengeluarkan hawa napas. Jika Hawa Langit habis Langit akan runtuh, Bumi napasnya habis tanah akan terbelah, kalau manusia telah habis napasnya artinya manusia meninggal, hawa aslinya MAGNIT HATI. Sekarang di dunia sudah ditemukan MAGNIT BUMI, tidak tahunya masih ada MAGNIT LANGIT DAN MANUSIA yang ringan melayang ke atas karena disedot Magnit Langit, turun dan jatuh karena Magnit Bumi, perasaan yang timbul dalam hati manusia itu karena Magnit Hati, ketiga tenaga magnit ini yang menjadikan benda dan makhluk di dunia seimbang. Keempat makhluk lahirnya karena dosa yang dibuat, sehingga Reinkarnasi setelah meninggal disedot oleh Magnit Bumi, jatuh sendiri ke Alam Baka dan menerima sidang, kalau ada yang bertapa Rohnya sempurna akan melayang sendiri ke Langit, mau ditangkap prajurit Alam Baka dibawa ke Nerakapun tidak mampu melaksanakan tugasnya seperti balon besar berisi penuh dengan gas, akan melayang ke atas, manusia mau tarik dia tidak bisa namun manusia sendiri yang bisa ditarik ke atas. Untuk itu, kalau manusia ingin menjadi Dewa Budha harus dari hasil bertapa sendiri di masa hidup mau menolongi Roh leluhur harus banyak membuat jasa kebaikan, jasa utama ialah mencetak buku amal karena Dewa Budha lahir ke dunia tujuan utamanya untuk menolong manusia bebas dari penderitaan dan kitab buku amal adalah suara hatinya Dewa Budha untuk menolong manusia melatih hati dan berbuat kebaikan, itulah tujuannya dengan jasa ini baru bisa punya jalan untuk menolong leluhur lepas dari penyiksaan, jika ingin Liam Keng (membaca Budha Sutra) juga harus punya buku pegangan atau Kitab Keng. Sebagai manusia harus tahu, selain harus berbuat amal, urusan sosial yang bermanfaat bagi umum, menolong orang yang dalam kesusahan dan lain-lain. |
Yang Shen: | Punya alasan benar apa yang dikatakan oleh Chien Suei ajaran Dewa Budha memang tercatat dalam kitab. Kalau mau menyebarkan kitab atau mencetak buku amal akurlah maksud Dewa Budha, jasa itu sungguh besar. Maka Roh leluhur akan disedot oleh Magnit Langit bebas dan gembira. |
Chi Hoet: | Yang Shen benar katanya Kitab Langit ialah buku amal di dunia, manusia bisa melaksanakan ajarannya, bisa sempurna menjadi Dewa. |
Chien Suei: | Rusa ini sudah tiga kali Reinkarnasi ke dunia, melunaskan Karmanya. Saya akan menghapuskan dosanya. Jendral perintahkan membawa rusa ini ke Surau kembalikan Roh, kasih makan Kuah Kembalikan Roh. |
Jendral: | Siap, silahkan Yang Shen mengikuti saya menyaksikan keadaan. |
Yang Shen: | Ya, banyak terima kasih Jendral. Disini ada bangunan Surau, di atasnya tertulis SURAU KEMBALIKAN ROH, di dalamnya ada seorag kakek membagikan segelas Kuah untuk bermacam-macam makhluk untuk diminum. Mereka segera berubah bentuk menjadi manusia lagi, ada pria, wanita, ada yang tua dan muda. |
Jendral: | Yang Shen, coba kamu berdiri disini untuk melihat. Saya mau ambil segelas Kuah kembalikan Roh dan berikan kepada rusa ini untuk diminum. |
Yang Shen: | Silahkan, oh, seperti main sulap. Rusa hutan ini setelah minum langsung berubah bentuk menjadi orang tua yang berumur 50-an, rambut tidak panjang, di atas kepala ada tandanya Bikhu. Wajah ini menunjukkan dia telah keluar dari biara dan kembali ke duniawi, betulkan? |
Jendral: | Benar, dia sudah tinggalkan biara, hidup duniawi, Reinkarnasi tiga kali menjadi binatang. Kini setelah minum Kuah Kembalikan Roh berubah bentuk menjadi manusia lagi. |
Yang Shen: | Sekarang manusia rusa ini harus diapakan? |
Jendral: | Rusa ini sampai kembali ke bentuk manusia adalah tugas Istana ini. Setelah berbentuk manusia akan diserahkan ke Yiam Wong tingkat ke Sepuluh mengikuti Karmanya Reinkarnasi lagi menjadi manusia di dunia. Biasanya Reinkarnasi lagi menjadi manusia, mereka dilahirkan ke dunia dalam keluarga miskin atau badannya cacat. Kini dilatih lagi menjadi manusia di dunia, kalau yang punya jasa kebaikan atau bertapa, di kemudian hari akan lebih baik hidupnya. |
Chi Hoet: | Yang Shen, karena waktu telah tiba, kita permisi pada Jendral dan balik ke Istana permisi pada Chien Suei. |
Yang Shen: | Terima kasih Jendral, karena terbatasnya waktu, kami mau pulang ke Vihara. Selamat tinggal. |
Chi Hoet: | Terima kasih Chien Suei, karena waktu sudah tiba. Lain kali bertemu lagi. |
Chien Suei: | Saya juga tidak bisa menghalangi. Selamat datang kesini lagi. |
Chi Hoet: | Istana Empat Makhluk Roh Kembali, banyak para umat yang tidak mengetahui tempat ini. Saya berencana mengajak Yang Shen kesana untuk meninjau lagi. Supaya manusia di dunia mengetahui maka tidak akan merepotkan lagi di kemudian hari. |
Chien Suei: | Ya, begitupun boleh. Jendral, siap antar tamu. |
Yang Shen: | Tidak apa-apa. Terima kasih Chien Suei dan para Dewa, kami permisi. |
Chi Hoet: | Cepat naik ke Teratai, siap pulang. |
Yang Shen: | Saya sudah duduk. Berangkat pulang. |
Chi Hoet: | Sudah kembali ke Vihara, Yang Shen turun, Roh kembali ke badan. |
0 komentar:
Posting Komentar