BAB 46 MENGUNJUNGI NERAKA KECIL MINYAK PANAS DALAM KUALI TAHUN 1978, CIA GWEE JI CAP SA |
Chi Hoet: | Masih dalam suasana tahun baru, mengadakan kunjungan lagi ke dalam Neraka, musim semi mendatangkan hawanya yang sejuk tanda permulaan yang baik, Yang Shen siap keliling Alam Baka. | ||
Yang Shen: | Siap, saya sudah duduk, silahkan Guru berangkat. | ||
Chi Hoet: | Sudah tiba, Yang Shen turun. | ||
Yang Shen: | Saya sudah turun, hari ini kita mengunjungi Neraka yang mana? | ||
Chi Hoet: | Ke NERAKA KECIL MINYAK PANAS DALAM KUALI, di depan Pejabat dan Jendral sudah berbaris menyambut kita. | ||
Yang Shen: | Benar, dan kelihatannya mereka ramah, selamat berjumpa Pejabat dan Jendral. | ||
Pejabat: | Tidak usah sungkan, hari ini kami sangat gembira atas kedatangan kalian, Neraka ini termasuk wilayah Tingkat ke-Tujuh, tugas kalian sungguh melelahkan tapi juga tinggi jasanya. | ||
Chi Hoet: | Ah tidak, kalian lebih sibuk, setiap hari berbaur dengan Roh dosa, tidak enak juga kan? | ||
Pejabat: | Itu hanyalah kewajiban kami, mau menyadarkan Roh dosa, harus banyak mengeluarkan tenaga, seperti kalian demi menasehati manusia, untuk mengarang buku, semua ini atas nama Langit untuk menolong umatnya, silahkan masuk ke dalam. | ||
Yang Shen: | Sudah tiba di depan Neraka, penjagaan disini ketat, Roh dosa tidak begitu banyak, hanya dikawal masuk dan tidak ada yang keluar lagi, mungkin karena hukumannya makan waktu yang lama dan perlengkapan di dalam Neraka ini tidak begitu bagus, satu baris kuali yang besar seperti kuali yang digunakan untuk memasak babi yang terdapat di kampung-kampung, dibawahnya prajurit Alam Baka sedang memanaskan api, di dalam kuali berisi minyak yang mendidih, para Roh dikawal oleh prajurit Alam Baka menggunakan trisula besi yang lebar mengangkat dan memasukkan Roh dosa ke kuali, terdengar suara jeritan lalu tenggelam dalam kuali dan digoreng, dalam sekejap mata badan Roh dosa sudah menjadi tengkorak. Tanya Pejabat, ini hukuman apa dan menghukum Roh dosa yang melanggar kesalahan apa? | ||
Pejabat: | NERAKA KECIL MINYAK PANAS DALAM KUALI adalah hukuman yang terberat Di Tingkat ke-Tujuh, cara begini kalau di dunia buat menghukum setan-setan, jin-jin yang tersesat, namun di Neraka untuk menghukum Roh-roh dosa yang sungguh berat kejahatannya. | ||
Yang Shen: | Mereka kebanyakan berbuat dosa apa? | ||
Pejabat: | Setiap penjahat di Alam Dunia, tukang jarah, tukang rampok, tukang bunuh atau koruptor yang berat meracuni orang lain sehingga meninggal, membunuh orang lain, setelah meninggal selain dihukum di tingkat lain, masih harus dihukum disini juga. | ||
Yang Shen: | Selain itu masih adakah Roh dosa yang lain dihukum kemari? | ||
Pejabat: | Jika menggunakan ilmu guna-guna mencelakakan orang lain di dunia, dia akan dihukum kemari untuk menghilangkan ilmu sesatnya. | ||
Yang Shen: | Bolehkan panggilkan beberapa Roh dosa yang belum sempat dihukum, agar mereka bisa menceritakan dosa-dosa yang telah dibuat waktu masih hidup di Alam Dunia. | ||
Pejabat: | Boleh, perintahkan Jendral cepat keluarkan beberapa Roh-roh dosa untuk membicarakan dosa-dosa mereka. | ||
Jendral: | Siap, sudah dibawa kemari, silahkan Yang Shen tanyakan mereka. | ||
Yang Shen: | Saya mau tanya nenek ini, kenapa dihukum disini? | ||
Roh: | Waktu masih hidup di dunia, saya sebagai germo di tempat pelacuran, seumur hidup berdagang atau membeli wanita muda untuk mencari keuntungan, setelah meninggal selain dihukum di Neraka Cabut Usus kini diserahkan kemari lagi, Yiam Wong sungguh kejam, waktu masih hidup saya tahunya hanya mencari uang, tidak percaya adanya Dunia Dewa atau Hantu, sampai meninggal baru tahu adanya mereka. | ||
Pejabat: | Hati kamu juga kejam, tidak berpikir bahwa kamu juga wanita, kenapa masih diperjual-belikan? Dan juga membiarkan mereka dinodai, dimana hati nurani kamu? Badan ini kalau tidak digoreng dalam kuali, maka tidak bisa membersihkan kuman-kuman yang terdapat di badan ini. | ||
Yang Shen: | Dan tuan ini, saya melihat kamu masih muda, kenapa juga menerima hukuman yang berat ini, di badan kamu masih terdapat bekas luka tembakan, sedang merintih menahan kesakitan, rambut kamu juga gondrong, juga dandananmu seperti orang gelandangan, kerja apa waktu kamu masih hidup di Alam Dunia? | ||
Roh: | Saya sungguh menyesal, karena kelakuan saya di waktu hidup, saya bergaul dengan teman-teman brengsek,karena kalah main judi, jadi banyak utang, akhirnya sayapun jadi nekat merampok, tetapi ditangkap oleh yang berwajib. Setelah disidang, sayapun dihukum tembak mati, sekarang masih terasa sakit bekas luka tembakan itu, Roh saya selain disidang juga dihukum di tingkat lain, akhirnya diserahkan ke Tingkat ke-Tujuh dan Yiam Wong pun menghukum saya masuk ke Neraka ini, karena itu nasehatilah manusia di dunia agar bisa menjaga kelakuan; karena hasil rampokan tidak bisa dimakan, sia-sia diajari Guru, percuma dibesarkan oleh kedua orang tua, budi pekerti ini, kapan bisa saya membalas kembali mereka? | ||
Chi Hoet: | Hukuman negarapun tidak memandang siapa-siapa, kamu yang mencari penyakit sendiri, akhirnya dihukum mati, menimbang kamu masih punya pikiran menyesal, maka berlatihlah kembali menjadi orang baik-baik di kehidupan yang akan datang. | ||
Yang Shen: | Dan tuan ini, kamu juga kenapa sampai dihukum kemari juga? | ||
Roh: | Hanya karena cemburu, dan saya menjadi khilaf, sehingga membunuh mati dua nyawa dan akhirnya sayapun dihukum mati, setelah meninggal selain dihukum di tingkat lain kini diserahkan kemari, melihat minyak yang panas mendidih di kuali, terasa badanpun menjadi gemetar, menyesali perbuatan saya ini, sehingga berbuat dosa besar. | ||
Pejabat: | Sejak zaman dahulu sudah ada perkataan: "Bunuh orang harus dibayar nyawa." Kamu sudah menganggap nyawa itu seperti semut, kenapa takut dimasuki ke dalam kuali minyak yang mendidih itu? Kalau tidak digoreng badan ini, maka darah yang mengalir dari korban pembunuhan tidak akan kering jadinya. | ||
Yang Shen: | Coba kakek ini, sebab apa kamu juga sampai dihukum keamri. | ||
Roh: | Waktu masih hidup di dunia, diturunkan ilmu oleh Guru saya, sehingga sayapun mampu menggunakan ilmu-ilmu tersebut, jika saya diberi uang sebagai imbalan, sayapun menggunakan ilmu saya untuk berbuat jahat membuat orang lain menjadi gila, juga menggangu ketenangan keluarga orang lain, atau memisahkan perjodohan, semua ini saya kerjakan, juga saya pernah menggunakan ilmu saya membuat pingsan wanita sehingga sayapun memperkosanya, karena perbuatan saya ini, setelah meninggal Yiam Wong mau menghukum saya, sayapun melawannya menggunakan ilmu saya, tidak tahunya saya diserang ramai-ramai oleh prajurit Alam Baka, saya menjadi kalah dan ditangkap, setelah dihukum dan digoreng oleh minyak dalam kuali, ilmu sayapun musnah, mengerti ilmu tidak dipergunakan buat kebaikan seperti saya ini beginilah akibatnya. | ||
Pejabat: | Kamu menganggap dirimu siapa? Menggunakan ilmu menjahati orang adalah manusia setan, di Alam Baka paling pantang orang yang mengerti ilmu justru buat kejahatan, setelah meninggal tidak akan bisa lolos dari hukuman masuk kuali minyak yang mendidih ini, sebaliknya bagi yang mengerti ilmu itu namun mentaati paraturan ajaran Gurunya, memanfaatkan ilmu itu untuk menolong orang lain, maka setelah meninggal mungkin akan diangkat menjadi Dewa, camkanlah baik-baik. | ||
Yang Shen: | Saya mau tanya Pejabat, Roh dosa setelah dihukum dan digoreng menjadi tengkorak, kemudian disiram oleh Air Kembalikan Roh, setelah itu dihukum ulang dan seterusnya, bagaiman perasaan Roh itu? | ||
Pejabat: | Ya, paling tersiksa hukuman ini, setelah masuk ke dalam kuali digoreng, hilanglah keberadaannya badan ini, tinggal tulang tengkorak, waktu dihukum Roh-roh dosa rasanya seperti tenggelam dalam air tidak bisa bernapas, kemudian terasa sakitnya panas itu, lalu akan pingsan tidak sadarkan diri lagi, setiap orang yang memiliki ilmu setan, atau yang meliliki ilmu-ilmu sesat, stelah digoreng ilmu-ilmu tersebut akan musnah semuanya. | ||
Chi Hoet: | Karena waktunya terbatas, kami mau bersiap-siap pulang. | ||
Yang Shen: | Terima kasih atas bantuannya Pejabat dan Jendral, kami mau permisi. | ||
Pejabat: | Perintahkan Jendral berbaris dan antarkan tamu. | ||
Chi Hoet: | Cepat naik ke Teratai. | ||
Yang Shen: | Saya sudah duduk, silahkan Guru berangkat pulang. | ||
Chi Hoet: | Vihara Shen Shine telah tiba. Yang Shen turun, Roh kembali ke badan. | ||
BAB 47 MENGUNJUNGI NERAKA KECIL CABUT LIDAH MELUBANGI PIPI TAHUN 1978, JI GWEE CHE SA | |||
Chi Hoet: | Mungkin ada manusia bilang, saya ini perasa, gampang bersedih, apakah saya harus melarang pembicaraan mereka? Bersemangatlah, manusia seperti sedang naik tangga, melaju terus tidak tahu berhenti, tidak terasa sudah sampai di ujung tangga dan hilang kendalian, sehingga dirinyapun hancur jatuh dari atas, menjadi manusia haruslah sadar bahwa kehidupan in tidak lama, kamu hanyalah titipan tinggal di rumah yang bertingkat itu, setelah sekian tahun, kau akan pergi meninggalkannya, tahunpun silih berganti tahun, tumbuhnya orang baru menggantikan orang lama, jika tidak cepat-cepat sadar, setelah badan ini sudah penuh kotoran duniawi; masih tidak ada perubahan sedikitpun, maka sampai waktu itu, mau menyesal sudah terlambat, hari ini saya siap mengelilingi Alam Baka lagi, Yang Shen naik ke Teratai. |
Yang Shen: | Siap, terdengar suara pelita di Vihara tandanya untuk mengantar kepergiannya seseorang manusia lagi dari Alam Dunia. |
Chi Hoet: | Suara pelita menyadarkan manusia, bahwa orang yang sudah meninggal itu tidak akan balik kembali, sekarang kita juga mau menuju ke Alam Baka, sudah tiba Yang Shen, turun. |
Pejabat: | Selamat datang, Chi Kung Budha dan Yang Shen, Neraka ini namanya NERAKA KECIL CABUT LIDAH MELUBANGI PIPI termasuk wilayahnya Tingkat ke-Tujuh, kalian berdua atas Titah mengarang buku, sungguh mulia tugas ini. |
Yang Shen: | Pujian Pejabat, kami tidak dapat menerimanya, kalau bukan perlindungan Guru dan juga bantuan-bantuan dari Pejabat, akan terasa beratnya tugas ini, hari ini kami kemari meninjau, harap Pejabat juga banyak memberikan bantuannya. |
Pejabat: | Tentu, mari kalian berdua ikut saya masuk ke dalam Neraka ini meninjaulah dengan seksama. |
Yang Shen: | Terima kasih, sudah tiba di Pintu Neraka, penjaga sedang berbaris memberikan hormat, di dalam Neraka kini terdengar suara jeritan, para prajurit di Alam Baka sedang menggunakan kail besi yang besar memaksa membukakan mulutnya Roh-roh dosa, kemudian mengailkan lidahnya dan ditarik keluar, kemudian dipotong sampai putus pakai pisau tajam, Roh-roh dosa selain menjerit darahpun berceceran, sehingga membasahi di dada, sudah begitu prajurit Alam Baka masih menggunakan bor besi yang tajam, menusuk pipi kiri Roh dosa, sehingga menembus ke pipi kanan, lalu menusukkan kawat yang kecil dan diikatkan ke tiang kayu, Roh-roh dosapun pingsan setelah merintih kesakitan, wah sungguh sadis hukuman ini. |
Pejabat: | Lidah juga berhubungan dengan hati, jika terluka akan terasa sangat sakit, maka yang dihukum disini selain bergetar badannyapun sampai terkencing-kencing. |
Yang Shen: | Hukuman yang dilakukan di dalam Neraka, semuanya tertuju pada dosa yang dibuat, maka disesuaikan hukumannya, sungguh tepat dan Roh-roh dosapun yang dihukum kemari kebanyakan melanggar kesalahan apa? |
Pejabat: | Yang dihukum kemari, kebanyakan berbuat dosa di mulut, karena kekurangan ajarannya di mulut ini, sekarang saya perintahkan Roh-roh dosa menceritakan kejadiannya, agar bisa dicantumkan dalam buku untuk menasehati manusia di Alam Dunia. |
Yang Shen: | Terima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh Pejabat. |
Pejabat: | Roh-roh dosa sudah dikawal keluar, silahkan Yang Shen tanya pada mereka. |
Yang Shen: | Saya mau tanya nenek ini, kenapa nenek dihukum disini? |
Roh: | Saya hanya tidak bisa menjaga omongan, maka saya rasa tidak berdosa. |
Chi Hoet: | Karena omongan kamu; sudah mencelakakan orang lain, apakah itu bukan dosa, cepat ceritakan yang jujur kalau kamu tidak ingin dihukum lebih berat lagi. |
Roh: | Baiklah, saya ceritakan; Di waktu masih hidup, saya paling iri pada orang lain, jadi sering mengadu domba dan menceritakan yang bukan-bukan untuk merusak rumah tangga orang lain, sehingga mereka berpisah karena pengaduan saya, sehingga kedua adik dan kakak sampai orang tuanya tidak ada yang mengurusnya lagi, cuma itu saja, saya tidak berbuat dosa yang lain lagi. |
Pejabat: | Seperti kamulah yang dijuluki Panjang Lidah di Alam Dunia, sebagai wanita, tidak menjaga mulutnya, sering menjelekkan orang lain, merusak rumah tangga orang lain, juga senang merokok dan minum arak dan sebagainya, bicarapun tidak menjaga kesopanan, sukanya berteriak-teriak atau berbisik-bisikan di telinga pria, bicara bahasa yang jorok, lidah ini sungguh beracun, harus dipotong baru bisa diam mulutnya, kemudian kini dilatih diperbaiki lagi. |
Chi Hoet: | Tajamnya lidah seperti pisau, di Neraka Cabut Lidah paling banyak kaum wanita, karena wanita umumnya picik dan banyak omong, paling gampang mendatangkan keributan, apalagi yang tidak memiliki sifat lemah lembut, bicara seperti mau teriak, karena bahasanya sudah melukai perasaan orang lain, sendirinya sudah tahu namun tidak mau memperbaikinya, maka setelah meninggal harus diperbaiki lidahnya itu oleh prajurit-prajurit Alam Baka, biar suaranya menjadi rendah dan lemah lembut untuk mengembalikan suasana yang damai. |
Yang Shen: | Saya mau tanya tuan ini, sudah pernah berbuat dosa apa sehingga dihukum disini. |
Roh: | Waktu masih hidup saya gampang marah, jika ketemu urusan yang tidak menyenangkan hati saya atau mendengar suara yang tidak enak, maka saya pasti marah dan memaki, tidak peduli itu orang tua leluhur orang lain, sekalian dimaki dan tidak merasa takut, cuma saya tidak pernah berbuat dosa lain, setelah meninggal Yiam Wong tidak melepaskan saya, dikatannya bahwa mulut saya ini sungguh jahat, kotor dan tidak bisa diampuni, akhirnya sayapun dihukum kemari, mengharapkan manusia-manusia di Alam Dunia, janganlah mencontoh saya, kalau tidak setelah meninggal di Neraka inilah bagiannya. |
Pejabat: | Ada pribahasa: "Hati jahat tidak ada yang bisa lihat, namun mulut yang jahat bisa didengari." Mulut jahat gampang menyinggung perasaan orang lain, sehingga terjadi perselisihan, akhirnyapun terjadi keributan, namanya juga luka disilet gampang sembuh lagi, tetapi tersinggung karena omongan terasa sulit dilupakan, apalagi waktu memaki orang tidak pandang siapa, kasar bahasanyapun ditambah lagi hinaan, ini sungguh berdosa, sebagai orang yang saleh berbicaralah dengan bahasa yang sopan dan tidak boleh berbicara yang jorok karena berbuat dosa di mulut mana bisa sempurna, di kemudian hari pun akan dapat hukuman disini. |
Yang Shen: | Saya mau tanya Guru ini, kamu kemari mau adakan upacara Keng/Doa? |
Roh: | Amitaba, Keng pahit, Keng pahit, berpikir kembali di masa kehidupan yang dahulu, mengagumi keagungan ajaran Budha sehingga sayapun melepaskan diri dari Alam Duniawi, dan mengasingkan diri menjadi pendeta di biara, rajin baca Keng dan meneliti pelajaran buku-buku kitab suci sehingga bisa berceramah, bila ada kebaktian dan saya jadi sering mengatakan kelemahan agama lain, menganggap Budhalah yang terbesar, Dewa lain, Ma Co atau Nabi lain adalah Dewa yang kecil, semua adalah kepercayaan yang tersesat, hanya Budhakulah yang benar, karena ceramah sayalah banyak umat yang terpengaruh oleh saya, sehingga merekapun ikut-ikutan mengejek agama lain, saya hanya bercerita menurut ajaran di buku, maka tidak tahu ada kesalahannya, setelah meninggal Roh saya terasa diikat, tidak bisa terlepas saya baru sadar sudah diikat oleh Dewa-dewa lain, karena sudah berbuat dosa menghina para Dewa, sehingga saya dimasukkan ke Neraka, tidak bisa menuju ke Surga, mohon pertolongan Chi Kung Budha. |
Chi Hoet: | Murid biadab, di Budha tidak ada murid semacam kamu, pelajaran Budha adil terhadap sesamanya, segala Dewa terjadinya karena perkembangan zaman, membina diri dan bertapa sehingga sempurna menjadi Dewa, hanya berbeda panggilannya, Ma Co atau Nabi-nabi lain, semua pernah menolong manusia, mengorbankan diri demi umatnya, kini berada di Surga, dan Budhapun sama, karena di zaman sekarang ada orang bertapa yang sok pintar; untuk menarik umat, sehingga merubah isi buku kitab, atau mengarang buku yang pelajarannya menyesatkan, sehingga terjadi perselisihan di antara umat, dosa ini sungguh tidak boleh diampuni lagi, mengharap umat di Alam Dunia yang menjadi pendeta, bikhu atau yang lain-lain, belajar keagamaan harus terang dan jujur di hatinya, dan menyesuaikan diri menurut ajaran yang benar pada kelakuan sehari-hari, bukan mengatakan issue yang bukan-bukan atau berbicara yang bisa menyinggung perasaan umat agama yang lain, bagi orang-orang yang sudah melakukan kesalahan, mengarang buku yang sifatnya menyesatkan, cepatlah bakar buku sesat itu, bersihkan mulut dan berbicara Keng atau ajaran yang benar, kalau tidak biar kau rasakan sakitnya hukuman dicabut lidah melubangi pipi ini, waktunya hari ini sudah tiba. Yang Shen siap-siap kembali ke Vihara. |
Pejabat: | Jika ada kekurangan harap kalian maklumi, perintahkan para Jendral berbaris antarkan tamu. |
Yang Shen: | Terima kasih Pejabat dan para Jendral, selamat tinggal, saya sudah duduk di atas Teratai, silahkan berangkat. |
Chi Hoet: | Vihara Shen Shien sudah tiba, Yang Shen turun, Roh kembali ke badan |
IX. Alam Neraka Tingkat ke-8
BAB 48 MENGUNJUNGI TINGKAT KE-DELAPAN BERBINCANG-BINCANG DENGAN THU SHI WUANG TAHUN 1978, JI GWEE CAP LAK |
Chi Hoet: | Sinarnya bulan terang namun tidak menyilaukan, bagaikan orang yang bertapa hatinya juga seperti bulan itu, bersih murni dan tenang, penuh sinar kedamaian, biar diri sendiri masih hidup di dunia, tetapi jika bisa mengendalikan sifat-sifatnya, badan tidak kemana-mana; Biarpun duduk di tanah yang kotor bagaikan duduk di atas tanah Giok, hawa murninyapun melintasi bumi. Manusia biasa biarpun jika duduk ada tempat meubel yang empuk; jalan bisa melangkahi jalanan aspal, jika tidur ada kasur yang enak, tetapi badan itu tetap akan kotor, biar tiap hari menggunakan sabun cuci; pakaiannya tetap harus diganti, demikianlah beratnya kotoran duniawi ini. Hari ini saya menjelma melalui badan seorang murid di Vihara berbicara dan menulis. Bagi yang bingung menganggap ini kepalsuan, tidak dipengaruhi. Namun bagi yang pintar pasti hatinya akan sadar, bisa mengenal Rahasia Hati ini seperti Tat Mo Budha datang, menunjukkan hati seseorang, bahwa tiga kali tiga jadi sembilan pendapatnya tetap satu, tunjukkan hatimu artinya mengajak kamu bahwa SEGALA APAPUN AKAN KEMBALI KE ASALNYA. Bagi umat yang bingung; Kenapa tidak membukakan matamu, masih mengira Tat Mo Budha mau mengambil uang kamu, ha ha ha uang kamu yang di dalam saku itu tidak ada nilainya, kenapa kencang dipegangi, apakah kamu tidak tahu akhirnya uang kamu juga akan habis dipakai anak cucumu, Tat Mo Budha kalau mau lebih baik belah HATI DARAHMU diganti HATI BUDHA. | ||
Yang Shen: | Guru banyak benar omongannya; Tidak khawatir orang lain tidak mengerti, menganggap sebagai sampah? | ||
Chi Hoet: | Sampah juga ada nilainya, kamu tidak lihat, di gerobak sampah itu masih ada orang yang sedang memungut barang emas itu dengan senyumannya, kau buang saya pungut sama-sama tidak rugi, yang pintar dia yang tahu barang di negara emas rakyatnya menganggap emas sebagai batu pasir, tidak tahu nilainya itu, karena sudah lama mengenalinya sehingga bingung, hari ini siap keliling ke Alam Baka lagi. | ||
Yang Shen: | Tujuan kita kemana hari ini? | ||
Chi Hoet: | Ke Tingkat Delapan, cepat naik ke Teratai, siap berangkat. | ||
Yang Shen: | Saya sudah duduk, silahkan. | ||
Chi Hoet: | Sudah tiba, cepat turun, di depan adalah Tingkat ke-Delapan dan sudah ada yang melapor ke dalam. | ||
Yang Shen: | Yiam Wong beserta Pejabat-pejabatnya telah keluar mau menyambut kita, di atas bangunan ini tertulis Tingkat ke-8 Thu Shi Wuang. Yiam Wong berpakaian jubah Naga, wajahnya berwibawa, salam jumpa Thu Shi Wuang, saya adalah Yang Shen dari kota Tai Chung, Vihara Shen Shien, hari ini ikut Guru Chi Hoet kemari, harap Yiam Wong banyak memberikan petunjuk. | ||
Yiam Wong: | Tak usah sungkan, cepat bangun, kalian berdua sunguh sibuk, karena tugas mengarang buku sehingga mondar-mandir ke Alam Baka, cepat ikut saya ke dalam. | ||
Yang Shen: | Terima kasih, di luar tingkatan banyak orang sedang antri tunggu giliran disidangkan, setelah melihat kita nampaknya aneh dan ada yang dipukul terus oleh prajurit sampai menangis. | ||
Yiam Wong: | Chi Hoet dan Yang Shen silahkan duduk, tundakan kerjaan saya sementara, sungguh gembira bisa berbincang-bincang dengan kalian, Jendral cepat tuang teh. | ||
Jendral: | Siap, silahkan Chi Kung Budha dan Yang Shen minum, jangan sungkan. | ||
Yiam Wong: | Silahkan minum, sudah lama menanti kedatangan kalian, hari ini baru bisa tiba kemari. | ||
Chi Hoet: | Waktunya terbatas, setiap kali mengunjungi Alam Neraka, karena itu banyak makan waktu untuk mengarang buku ini, bagus ketekatannya para murid-murid di Vihara; Tidak peduli kecapaian sehingga tugas ini bisa lancar, biar lambat namun mantap, bisa berhasil karena bantuannya para Yiam Wong. | ||
Yang Shen: | Setibanya kami di Alam Baka, banyak dilindungi dan diberikan petunjuk oleh Yiam Wong dan para Pejabat, saya sungguh berterima kasih, hanya sayang diri saya sendiri tidak punya kepandaian apa-apa. | ||
Yiam Wong: | Memang tidak gampang menjalankan ajaran, harus berjuang setiap menit, seperti dalam kehidupan, apa yang didapatkannya atau apa yang hilang, jika tidak memegang yang benar, sekali terjadi kelonggaran dalam HATI AJARAN, maka diapun akan terlepas, memang kalau bisa diketemukan kembali "dia" tidak akan rugi; namun kalau bisa tetap memegang HATI AJARAN ini, sambil berjalan menuju ke akhir kehidupan, maka tetap akan memiliki KAMU ini. | ||
Yang Shen: | Terima kasih atas kata mutiaranya Yiam Wong, hari ini berkunjung kemari harap Yiam Wong bisa memperkenalkan keadaan Tingkat ke-8 ini, agar para umat menjadi tahu. | ||
Yiam Wong: | Boleh, saya Penguasa Tingkat ke-8, Roh-roh dosa yang diserahkan kemari; setelah dihukum dari Tingkat Pertama sampai Tingkat ke-7, yang masih terdapat sisa-sisa dosanya; untuk dicukupi hukumannya disini. Di Tingkat ke-8 Neraka utamanya adalah Neraka BESAR MEMANASKAN, selain itu juga tersedia 16 Neraka kecil untuk menghukum Roh-roh dosa, kirim salam untuk manusia di dunia, baik-baiklah menjaga kelakuan, laksanakan kehidupan yang benar, banyak sembahyang dan mendengarkan ajaran yang benar; Pahamkan artinya, dari mana tujuan manusia hidup, sehingga meninggal mau kemana? Jangan sampai masuk Neraka lagi, menerima siksaan Reinkarnasi itu! | ||
Yang Shen: | Saya ada satu pertanyaan pada Yiam Wong, karena banyak orang pernah tanya saya, kenapa tidak disebutkan saja nama-nama dan alamatnya Roh-roh dosa yang dihukum? Dicantumkan dalam buku; Dengan cara ini bisa lebih bermanfaat, karena manusia di Alam Dunia hanya maunya KENYATAAN, kalau tidak bisa dibuktikan khawatir kurang pengaruhnya, harap Yiam Wong bisa menjelaskan persoalan ini. | ||
Yiam Wong: | Roh-roh dosa yang terdapat di Alam Neraka jika diwawancarakan ada kesulitan dirinya, ditambah lagi ada Titah dari Giok Tee, tidak diizinkan memberitahu nama serta alamatnya; Cukup perbuatannya yang dicantumkan, memang lebih bermanfaat jika diberitahu nama dan alamat Roh-roh dosa kalau dicantumkan dalam buku, namun harus ingat kalau sampai tersebar seseorang punya kelakuan jahat itu bisa menimbulkan urusan, bisa memalukan anak cucunya sehingga terjadi keributan yang tidak diinginkan, jadi terbalik artinya dari menasehati orang lain jadi keributan, karena itulah Roh-roh dosa nama dan alamatnya tidak diberitahukan untuk menjaga kepentingannya. | ||
Chi Hoet: | Orang yang benar tetap benar, orang yang jahat memang jahat kelakuannya, yang berdosa tidak usah tanya namanya atau alamatnya, yang penting tangkap dulu baru bicara yang lain, waktu masih hidup di dunia, tidak percaya adanya Surga atau Neraka tidak apa-apa, tetapi jika berbuat kejahatan, setelah jatuh di tangan Yiam Wong, waktu itu sudah terlambat. Karena waktunya sudah tiba, lain kali baru kita mengunjungi Neraka Tingkat ke-8 ini, sekarang siap untuk pulang. | ||
Yang Shen: | Ya, karena waktunya sudah tiba, terima kasih atas jamuannya Yiam Wong, kami mau permisi. | ||
Yiam Wong: | Perintahkan seluruh Pejabat berbaris antarkan tamu. | ||
Yang Shen: | Saya sudah duduk, silahkan Guru berangkat. | ||
Chi Hoet: | Vihara Shen Shien telah tiba. Yang Shen turun, Roh kembali ke badan. | ||
BAB 49 MENGUNJUNGI NERAKA KECIL TERLINDAS MOBIL TAHUN 1978, SA GWEE CHE IT | |||
Chi Hoet: | Sudah terima Titah pemberitahuan bahwa buku:MENGELILINGI ALAM BAKA harus selesai pada tahun ini bulan Pe Gwee, sehingga saya jadi tegang, tiket sudah dibeli, kalau tidak mengikuti waktunya mengunjungi ke Neraka, setelah lewat waktu, Titah dicabut dalam Alam Neraka. Maka Yang Shen kamupun tidak bisa ke sana lagi. | ||
Yang Shen: | Neraka bukan tempat buat main, jika sesuai jadwal Titah menyerahkan buku berarti selesailah tugas ini, kita baru bisa tenang. | ||
Chi Hoet: | Tidak ada utang terasa bebas, setelah melunaskan utang para umat baru bisa tenang, namun manusia di dunia tidak akan tahu, jika semua umat manusia bisa tertolong, panggilan BUDHA saya inipun akan dilepaskan. | ||
Yang Shen: | Kenapa? | ||
Chi Hoet: | Budha tidak akan meninggalkan umatnya, jika meinggalkan para umat, maka tidak ada Budha lagi, julukan Budha adalah nama palsu, tidak berbeda dengan umatnya, maka manusia di dunia janganlah menjadi bingung, waktunya sudah tiba kita siap ke Alam Neraka lagi. Yang Shen naik ke Teratai. | ||
Yang Shen: | Saya sudah duduk, silahkan Guru berangkat. | ||
Chi Hoet: | Sudah tiba, cepat turun. | ||
Yang Shen: | Saya sudah turun, tidak tahu hari ini ke Neraka mana? | ||
Chi Hoet: | Coba kamu lihat di depan, api sedang menyala, menjulang tinggi, itulah Neraka Besar Memanaskan. | ||
Yang Shen: | Memang terasa hawa panas dan menyesakkan, saya pikir lebih baik ganti ke tempat lain. | ||
Chi Hoet: | Baiklah, tempo hari kita pernah meninjau Neraka Besar Panas dan Menjengkelkan di Tingkat ke-7, hampir sama dengan Neraka ini, hanya bedanya api disini lebih besar, mari kau ikuti Guru berjalan. | ||
Yang Shen: | Siap, prajurit Alam Baka sedang mengawal Roh-roh dosa jalan, sambil memaki. Tanya Guru, prajurit Alam Baka kenapa wajahnya suka berubah sewaktu-waktu, seperti Kepala Sapi Berwajah Kuda dan kadang-kadang seperti manusia biasa, Kenapa? | ||
Chi Hoet: | Prajurit Alam Baka bisa disebut Si Hitam dan si Putih, ada yang memanggilnya TUAN TUJUH dan TUAN DELAPAN untuk orang-orang yang berdosa, prajurit Alam Baka akan menimbulkan wajah hijau, gigi taring untuk menakut-nakuti, bagi Roh dosa yang ketakutan, kakinya akan gemetar, sehingga gampang ditangkap, kalau tidak berdosa biar ditemui tidak akan diganggu, itu diartikan TIDAK BERBUAT KEJAHATAN: biar mendengar suara ketakutan di tengah malam tidak akan kaget, seperti di Alam Dunia, jika penjahat ketemu polisi diapun akan ketakutan, polisi memegang borgol dan bawa senjata, kalau si Hitam dan si Putih bawa rantai besi atau alat-alat hukuman yang lain, kalau dijumpai orang yang tidak berdosa diapun jalannya tenang, namun jika seorang buronan pasti kabur duluan, karena itulah orang baik tidak akan takut pada prajurit Alam Baka. Sebaliknya orang jahat akan gemetar, sudah tiba di Neraka Kecil Terlindas Mobil, mari kita masuk. | ||
Jendral: | Dewa dari mana? Kenapa membawa orang dari Alam Dunia kemari, tidak boleh masuk! | ||
Chi Hoet: | Saya adalah Chi Kung atas Titah mengajak orang dari Alam Dunia kemari untuk meninjau, cepat lapor ke dalam, jangan melanggar. | ||
Jendral: | Oh, tidak tahunya Chi Kung Budha yang datang, tunggu sebentar, saya mau masuk dulu melapor. | ||
Yang Shen: | Mereka tidak tahu kita mau datang? | ||
Chi Hoet: | Karena kita mengambil keputusan yang lain, maka Jendral tidak tahu. | ||
Jendral: | Harap kalian memaafkan saya. Pejabat Neraka telah keluar berikut barisan bawahannya. | ||
Pejabat: | Selamat datang Chi Hoet dan Yang Shen, jika ada kekurangan harap dimaafkan, karena kami tidak tahu kedatangan kalian, sekarang silahkan masuk untuk meninjau. | ||
Yang Shen: | Terima kasih, lihat keadaan di dalam Neraka ini, pemandangan yang menyedihkan, para Roh-roh dosa telah hancur badannya karena terlindas mobil. | ||
Pejabat: | Neraka ini disebut Neraka Kecil Terlindas Mobil, setiap Roh-roh dosa yang telah dihukum di Tingkat Pertama sampai Tingkat ke-7, ada juga yang harus diserahkan ke Neraka ini untuk menerima hukuman tambahan, supaya mencukupi hukumannya. | ||
Yang Shen: | Mobil ini rodanya dua, dan ban rodapun tidak rata, namun bergerigi dan tajam bagaikan pisau, dan mobil ini ditarik oleh empat ekor keledai, Roh-roh dosa disuruh berbaring di tanah, keledai setelah dicambuk karena kesakitan maka larinyapun kencang melaju, maka terdengar suara jeritan, dan badan Roh dosa kini sudah gepeng dan hancur, karena sudah terlindas mobil, itu sungguh kasihan. | ||
Chi Hoet: | Coba kamu lihat lagi, badan yang telah gepeng dan hancur itu, setelah ditiup angin Neraka kembali berbalik badan asalnya, dan menerima hukuman lagi. | ||
Yang Shen: | Dosa apa yang telah mereka buat? | ||
Pejabat: | Yang berzinah, yang tidak berbakti pada orang tuanya atau telah membunuh orang lain, setelah dihukum di tingkat lain, kebanyakan harus diserahkan kemari dihukum terlindas mobil ini, maksudnya hukuman ini untuk MEMPERBAIKI WUJUD karena dosa-dosa mereka sudah hilang wujud aslinya sebagai manusia, untuk itu harus diserahkan kemari, dihukum menjadi gepeng dan diciptakan kembali. | ||
Chi Hoet: | Karena waktunya sudah tiba dan sudah tahu artinya hukuman terlindas mobil ini, sebagai manusia yang berdosa cepat-cepatlah menyesali perbuatannya, di depan Dewa berjanji menjadi manusia yang saleh, maka dia tidak akan dihukum kemari. Yang Shen, siap untuk pulang. | ||
Yang Shen: | Terima kasih atas petunjuk Pejabat dan Jendral, karena waktunya sudah habis, kami mau pulang, permisi. | ||
Pejabat: | Para Jendral berbaris, antarkan tamu. | ||
Yang Shen: | Saya sudah duduk, silahkan Guru berangkat. | ||
Chi Hoet: | Vihara Shen Shien telah tiba. Yang Shen turun, Roh kembali ke badan. | ||
BAB 50 MENGUNJUNGI NERAKA KECIL PENGGAL TANGAN DAN KAKI TAHUN 1978, SA GWEE CHE LAK | |||
Chi Hoet: | Bahwa KACANG setelah bunganya layu, buahnya baru timbul, maksudnya kembali ke asal, bisa lolos atau selamat dari kecelakaan disebut hidup, setelah hidup sampai ajal tiba maka kematianpun terjadi, dapat satu hilang satu, inilah artinya Reinkarnasi, bertumbuh sejak kecil sehingga dewasa, masih lincah nan suci itu masih wujudnya Dewa, namun manusia sekarang setelah dewasa jadi mengenal cinta sehingga berbuat mesum, karena nafsu birahi, seperti kacang berbuah kembali selamanya hidup dan mati bereinkarnasi terus dalam enam jalanan, karena itu nasehati orang yang bertapa harus menjaga kesuciannya, menetapkan sifat yang murni, jangan sampai menimbulkan nafsu duniawi, jika menyangkut kembali utang birahi sehinga terjadi Reinkarnasi, kapan mau sempurna dirinya, harap manusia menyadari hal ini, hari ini siap berkeliling ke Alam Baka lagi. Yang Shen naik ke Teratai. |
Yang Shen: | Hari ini sungguh panas, sehingga berkeringat. |
Chi Hoet: | Keringat datang dari air, tidak ada keringat tidak bisa jalan. |
Yang Shen: | Artinya? |
Chi Hoet: | Tidak punya mulut tidak bisa bicara, pelan-pelanlah memahami KATA DALAM KATA itu. Mari kita berangkat. |
Yang Shen: | Siap. |
Chi Hoet: | Sudah tiba, cepat turun. |
Yang Shen: | Di Alam Baka agak dingin, lain di Alam Dunia. |
Chi Hoet: | Ya tentu, Alam Dunia termasuk Yang (Panas/Kasar), Alam Baka termasuk Im (Dingin/Halus), ini sudah ditetapkan. |
Yang Shen: | Hari ini sampai kemari, melihat begitu banyak orang berjalan dikawal oleh prajurit Alam Baka, dan di depan telah datang satu baris pasukan, sepertinya menuju kemari. |
Chi Hoet: | Ya, hari ini kita mengunjungi NERAKA KECIL PENGGAL TANGAN DAN KAKI, pasukan di depan adalah Pejabat dan Jendral dari Neraka itu, cepat beri salam. |
Yang Shen: | Salam jumpa Pejabat dan Jendral, saya adalah Yang Shen dari Vihara Shen Shien, hari ini ikut Chi Hoet kamari meninjau, harap berikan petunjuk. |
Pejabat: | Tidak usah sungkan, selamat datang Chi Hoet dan Yang Shen, Vihara kalian mendapat Titah mengarang buku, sungguh berjasa besar, jika buku sudah selesai dicetak banyak untuk menasehati dunia, diapun dapat jasa pula dan bisa menolong leluhurnya bebas dari siksaan, segala rahasia Alam Neraka telah tertulis dalam buku ini, benar-benar kejutan, cepat kalian ikut saya jalan meninjau Neraka. |
Yang Shen: | Terima kasih, sudah terdengar suara jeritan dalam Neraka ini, oh, seperti satu lapangan yang luas, Roh-roh dosa dipaksa bersujud di tanah dan prajurit Alam Baka menggunakan golok yang tajam untuk membabat tangan kanan Roh dosa sehingga putus, satu kali jeritan kemudian dibabat lagi tangan kiri, Roh dosanya sudah jatuh dan kedua kakinya kinipun dibabat putus, darahpun membasahi tanah, sungguh pemandangan yang sadis, saya mau tanya Pejabat. Mereka telah berbuat dosa apa, sehingga menerima hukuman yang berat ini. |
Pejabat: | Hukuman penggal tangan dan kaki, sunguh sakit dan menyiksa, sebagai manusia punya anggota tangan dan kaki yang sempurna, namun tidak mau berbuat amal kebaikan, digunakannya hanya untuk membunuh dan mencelakakan orang lain, setelah meninggal, selain dihukum di tingkat lain, harus diserahkan kemari lagi untuk dihukum lagi. Setiap manusia yang tidak setia dan berbakti, perampok besar, membunuh orang menggunakan kedua tangannya, mencelakakan orang lain dengan pisau atau memanfaatkan tulisan mencelakakan orang lain, melukai orang lain dengan kedua kakinya atau mempraktekkan ilmu yang tersesat dan tidak mengenal kapok, setelah meninggal, selain dihukum di tingkat lain, harus dihukum lagi disini. |
Chi Hoet: | Di dalam Alam Dunia sekarang, memang banyak perampok-perampok nama, merampok kedudukan, merampok barang and merampok nyawa orang lain, maupun merampok martabat dan susila orang lain, setiap hari terjadi terus segala perbuatan yang tidak adil, menerima uang haram melalui kedua tangannya. Setelah meninggal, biar dihukum kedua tangan ini, berjalan melewati perbatasan prikemanusiaan, suka lewat pintu belakang mencari keuntungan, menjalankan usaha yang tidak benar, kedua kakinya juga harus diperbaiki oleh prajurit Alam Baka, karena waktunya sudah tiba, cukuplah peninjauan kita di Neraka ini. |
Pejabat: | Ada manusia yang tidak percaya adanya Neraka, kenapa tidak mencontohkan penjara-penjara yang ada di Alam Dunia, yang dikurung itulah manusia-manusia yang kelakuannya tidak benar, karena suka jalan di samping, tiga langkah dijadikan satu langkah, pasti akan jatuh, berbuat apa-apa inginnya terburu-buru, pasti suatu kali ditabrak, maka jadi manusia melangkahlah yang benar dan mantap, selangkah demi selangkah baru bisa selamat sampai di tujuan. |
Yang Shen: | Karena desakkan Guru Chi Kung, terpaksa harus pulang, saya mau permisi, banyak terima kasih atas bantuannya para Pejabat dan Jendral. |
Pejabat: | Sudah waktunya pulang, kami juga tidak bisa memaksa, perintahkan para Jendral berbaris mengantar tamu. |
Yang Shen: | Saya sudah duduk, silahkan Guru berangkat. |
Chi Hoet: | Vihara Shen Shien telah tiba, Yang Shen turun, Roh kembali ke badan. |
0 komentar:
Posting Komentar