Asal Mula Timbulnya Giok Lek
Inilah kisah nyata seorang pertapa bernama Tham Ling, seorang yang benar-benar sudah mencapai taraf tinggi dari ajaran yang dianutnya.
Waktu itu pada hari Cong-yang di bulan sembilan tahun Ik Ngo di jaman Thay Ping. Seorang diri Tham Ling bertamasya di puncak sebuah gunung, tiba - tiba ia menemukan sebuah batu yang bentuknya aneh, mirip pilar tapi bukan pilar. Diatas batu mirip pilar ini terukir 56 (lima puluh enam) huruf-huruf yang maknanya menganjurkan manusia untuk berbuat bajik.
Tengah ia keheranan dan kaget, mendadak dilihatnya pula di arah depan sebelah kanan muncul istana yang megah semarak dengan warna merah emas gemerlapan, pintu besarnya berwarna merah marong, tertutup rapat, sementara pilar diatas pintu besar itu berukir 4 (empat) huruf "Jup-seng-jip-si" ( keluar hidup masuk mati ). Pelan-pelan Tham Ling menghampiri, saat ia longok-longok di depan istana, pintu gerbangnya terbuka sedikit, dari balik pintu beranjak keluar seorang laki-laki berbaju hijau, sikapnya agung suci mirip dewa, dengan gerkaan tangan ia mempersilahkan Tham Ling menuju ke sebelah kiri menuju pintu kecil di samping sana, kini mereka berada di pinggir dalam sebuah ruangan besar yang terang benderang.
Di kursi singgasana di tengah atas sana, duduk satu dewa langit, si baju hijau segera berbisik di pinggir telinganya, "Hari ini adalah ulang tahun Hong-to Tayte, Beliau itulah yang duduk di singgasana."
Tham LIng manggut-manggut, sikap hormatnya timbul dalam sanubari diam-diam ia sembunyi di pojokan yang agak gelap terlindung Gordyn. pada saat itulah dilihatnya 10 raja neraka dengan berpakaian lengkap kebesarannya beriringan memasuki ruang besar, satu persatu mereka menyampaikan sembah sujud dan mengucap selamat semoga panjang umur, lalu berdiri dua jajar di samping menunggu petunjuk.
Terdengar Hong-to Tayte berkata kepada mereka. "Te Cong Ong Phou Sat (Bodhisattva Ksitigarbha) memberikan belas kasihnya, berupaya untuk memberikan pengampunan dan menolong manusia untuk memperoleh tuntunan ke jalan benar, maka seluruh arwah-arwah yang tersiksa di neraka, meski mereka pernah melakukan dosa, asal mau bertobat dan menyesali perbuatannya, boleh diberi keringanan hukumannya. Apalagi Te Cong Ong Phou Sat (Bodhisattva Ksitigarbha) sudah menyampaikan laporannya kepada Giok Hong Siang te, tentang ditulis dan disusunnya kitab Giok Lek yang mana isinya menjelaskan segala kenyataan yang ada di akhirat, tujuannya supaya manusia yang hidup di dunia dapat membuang kejahatan dan melakukan kebajikan.
Sebetulnya kitab suci Giok Lek ini sudah lama disusun dan dibukukan, hanya saja selama ini belum diperoleh seorang manusia yang bijak, berbudi luhur yang dapat diberi tugas untuk menyebarluaskan ajaran ini ke mayapada (dunia), hal ini sungguh membuat kita menyesal. kebetulan sekali saat ini hadir satu orang yaitu Tham Ling yang sembunyi di pojok sana, kukira dialah pilihan yang tepat untuk mengemban tugas ini. Kepadanyalah kita serahkan kitab suci Giok Lek supaya disebarluaskan ke dunia fana, agar masyarakat banyak mengerti apa akibat seseorang yang melakukan kejahatan, sebaliknya orang yang berbuat bajik akan mendatangkan kebahagiaan bagi anak cucunya kelak, semoga dengan penjelasan yang mendasar dari kitab ini, dapat menyadarkan manusia untuk merubah sifat buruk dan kesalahannya. "
Pada saat itulah mendadak keadaan menjadi terang benderang oleh cahaya warna-warni,perlahan-lahan tampak Kuan Se Im Phou Sat (Bodhisattva Avalokitesvara) turun dari angkasa. Bergegas Hong to Tayte memimpin 10 raja neraka menyambut di depan istana. semua membungkuk sambil menundukkan kepala, pertanda menyambut sepenuh hati.
Kuan Se Im phou Sat (Bodhisattva Avalokitesvara) menampakkan tubuh keemasannya dengan suaranya yang lembut tapi berwibawa berkata, " Firman, atas perintah Giok-Hong Siangte, atas usul dan anjuran Te Cong Ong Phou Sat (Bodhisattva Ksitigarbha), harus diupayakan supaya Giok Lek disebarluaskan kepada manusia di dunia. Biarlah orang-orang yang melakukan kejahatan insaf dan bertobat, selanjutnya tidak akan melakukan kejahatan pula, dengan catatan mereka boleh menebus dosa kesalahan yang pernah dilakukan sesuai dengan ajaran yang berbunyi : "Pang he to to, Lip te seng hud", maksud tujuannya memang mencapai puncak kebajikan. KItab suci ini boleh diserahkan kepada Tham Ling untuk dibawa ke dunia, secara jelas dan rinci harus diajarkan kepada manusia, supaya masyarakat luas mengetahui betapa banyak ragam kejahatan yang dilakukan di dunia, betapa banyak pula macam siksa hukuman tersedia di akhirat, timbal dan balik hanya masalah cepat atau lambat, bencana atau bahagia, bajik atau jahat hanya berputar dalam lingkaran yang akhirnya menjadi satu dan tidak mungkin kosong."
Habis menyampaikan firman Giok Hong Siangte, dengan wajahnya yang bersih dan welas asih, dengan tangan tetap memegang dahan ohon serta menebarkan air suci, perlahan-lahan naik ke angkasa dan lenyap di balik mega.
10 raja neraka juga lantas mohon diri kepada Hong to Tayte untuk kembli ke istananya masing masing di akhirat.
Sementara Tham Ling juga sedang menerima sejilid kitab Giok Lek yang diberikan oleh laki-laki baju hijau, sambil menjunjung tinggi Giok Lek di atas kepala Tham Ling berlutut ke arah Hong to Tay te serta bersumpah bahwa selama hayatnya dia akan menunaikan tugas suci ini. Dengan diantar laki-laki baju hijau bergegas ia keluar dari istana, setiba ia didalam hutan di mana tadi ia menemukan batu berukir itu, batu pilar yang aneh itu sudah tidak kelihatan. Waktu ia menoleh, istana megah yang benderang itu pun lenyap tak karuan parannya, yang tampak hanyalah puncak gunung yang dibungkus mega.
Bergegaslah Tham Ling turun gunung dan langsung lari pulang, sejak hari itu ia bertekad untuk mendharma baktikan dirinya dalam jalan suci, menunaikan tugas mulia yang diterimanya dari para dewa, menyebarluaskan kitab Giok Lek dengan segala daya dan kekuatannya, ia yakin makna murni dari kebajikan kitab ini akan dapat diresapi oleh manusia umumnya, itulah tugas berat yang menjadi tanggung jawabnya, semoga ia tidak mengecewakan harapan para dewata yang mau memberikan pengampunan kepada manusia. Dari sinilah asal mula kitab suci Giok Lek.
Raja Giam Kun Pertama ( CIN KHONG ONG )
Tugas penting dan paling utama bagi CIN KHONG ONG adalah menguasai hidup mati manusia, untung atau buntung bagi arwah-arwah yang memasuki akhirat. disini ada petugas atau pemandu yang kerjanya menimbang baik atau buruk arwah seseorang, entah dia akan diantar ke sorga atau harus segera dilempar kembali ke dunia fana dan dilahirkan di keluarga kaya, berpangkat atau bangsawan.
Bagi orang yang pahala kebaikannya dua kali lipat lebih banyak dari standart yang sudah ditentukan, setelah mati arwahnya akan langsung diantar dan diserahkan kepada Giam Kun ke 10, dari sini akan langsung dilahirkan kembali ke dunia fana sebagai manusia biasa. Bagi orang yang semasa hidupnya melakukan kejahatan lebih banyak dari kebajikan. setelah mati diharuskan naik ke Giat-khie-thai. Giat-khia-thai terletak di sisi kanan ruang sidang, tingginya ada satu tombak lebih, kaca bundar yang bergaris tengah 10 kaki itu digantung ke arah timur menghadap Matahari. di sebelah atasnya bergantung juga sebuah pigura besar, dimana terukir huruf-huruf yang berbunyi, "Di atas ( di depan ) Giat-khia-thai tiada orang baik."
Terutama kawanan setan dan dedemit yang banyak melakukan kejahatan dan perbuatan terkutuk, di depan kaca besar ini ia dapat melihat sendiri seluruh kejahatan yang pernah dilakukannya di dunia, seolah - olah melihat adegan - adegan yang menjijikkan itu di layar bioskop atau televisi saja.
Maka berdasarkan nilai kejahatan dan dosa-dosa perbuatannya itu, para petugas yang juga pemandu itu menggusurnya dan diserahkan kepada Giam-Kun kedua untuk menerima hukumannya. Tatkala itu walau kamu insaf dan bertobat, meski awak memiliki segudang emas juga tak mungkin membawanya kemari, bahwa dosa-dosamu sudah bertumpuk - tumpuk, menyesal atau bertobat juga sudah terlambat. Secara kenyataan justru orang - orang seperti inilah jumlah perbandingannya paling banyak di dunia.
Orang - orang yang melakukan kejahatan, ruang lingkupnya justru teramat luas, misalnya mengeruk keuntungan sendiri dan merugikan orang lain, yang kuat menindas yang lemah, menindas mereka yang lemah dan baik hati, lupa budi, tidak membalas kebaikannya malah mencelakakannya, durhaka terhadap orang tua, bersifat kejam dan suka membunuh, menganiaya hewan, membunuh dan merebut hartanya, mengadu domba dan mengada-ada, menimbulkan kasus berdarah, dan segala perbuatan yang melanggar kebenaran dan kemanusiaan, segala dosa kesalahan bertumpuk pada dirinya. Maka berdasarkan data-data nyata, menurut taraf kesalahannya, masing-masing digusur dan diserahkan kepada Giam Kun kedua untuk menjalani hukuman sesuai dengan ganjarannya.
Satu hal perlu diperhatikan, tanpa memperdulikan kasih sayang dan asuhan bunda sendiri yang melahirkan dirinya, hanya lantaran suatu masalah kecil tak berarti, tapi nekad bunuh diri mengakhiri hidupnya, kecuali bunuh dirinya itu demi membela kebenaran, kesucian, menegakkan loyalitas dan demi membela nusa dan bangsa. setelah mati akan diangkat menjadi malaikat.
Bagi mereka yang memandang enteng kehidupan dan bunuh diri itu memang banyak ragamnya, umpamanya hanya karena perbedaan paham, menimbulkan rasa benci dan dendam lalu bunuh diri, atau ada yang bunuh diri karena dirinya melakukan pelanggaran dan konangan, karena takut dihukum lalu bunuh diri. Malah ada juga yang ingin membuat orang lain celaka, lalu pura-pura bunuh diri. namun main-main malah jadi sungguhan, maka cara bunuh diri seperti ini akan memperoleh hukuman sesuai dengan perbuatannya.Oleh petugas arwahnya akan diseret kembali ke tempat dimana ia bunuh diri. Arwahnya dilarang menerima persembahan sesaji atau sembahyangan.
Kalau disana dia diam-diam menyembunyikan diri, dan tidak menampakkan diri untuk menakuti manusia. maka arwahnya akan digusur dna diserahkan kepada Giam Kun kedua, disini akan diperiksa jasa-jasa kebaikannya semasa hidup. kalau memang harus dijebloskan ke dalam neraka maka ia akan mendapat siksaan disana. Tapi ada juga orang yang bunuh diri, tapi sukmanya gentayangan, karena matinya tidak wajar atau karena tidak rela mati, diwaktu malam sering menampakkan bentuknya yang aneh dan menakutkan untuk mengejutkan orang dan membuat mereka ngeri. kalau ada kejadian seperti ini, maka Cin Khong Ong akan mengutus petugasnya, setan bermuka hijau dengan sepasang taringnya yang besar membawanya ke berbagai neraka untuk menjalani hukuman, seusai menjalani hukuman masih harus dijebloskan ke neraka paling gelap dan besar yang dinamakan Ho Pit, disini ia digantung dan dirantai, selamanya tidak boleh menitis kembali ke dunia. Maka bunuh diri itu hukumannya amat berat di Neraka.
Maka dianjurkan kepada manusia, supaya pada tanggal 1 bulan 2 penanggalan Imlek, berlututlah ke arah Barat dan sembahyang dengan tulus dan khidmat, berjanji akan melaksanakan ajaran Dharma dan berusaha mengembangkan belas kasihan terhadap sesamanya dan menolong yang menderita. Kalau hal ini bisa dilaksanakan, dirinya akan panjang umur dan setelah meninggal arwahnya akan diangkat masuk sorga, di Sorgaloka sepanjang masa akan menikmati hidup abadi.
-------------------------
Anak Cucu kena getah orang tuanya
----------------------------------
Gi Ong dilahirkan di kota Kiang -im pemuda yang punya pambek besar dan pandangan luas,sekian tahun ia rajin belajar dan menggembleng diri,namanya terkenal,banyak orang beranggapan pemuda ini mempunyai masa depan yang gilang gemilang.
Pertengahan tahun tatkala Kaisar Kian -Liong bertahta ia mengikuti ujian negara yang diadakan di kotanya, Sebelum ia selesai mengerjakan kertas ujian,mendadak mukanya berubah pucat pasi,badan gemetar keringat dingin bercucuran, sambil memegangi kertas ujian dan alat2 tulis yang dibawanya ia beranjak keluar dari ruang ujian.
Seorang pengawas ujian yang berdiri tidak jauh dari tempat duduknya amat kaget melihat keadaannya,bergegas ia menghampiri serta membimbing keluar,serta menanyakan dirinya kenapa, dengan suara sedih dan gemetar Gi Ong menjelaskan,
"Selama dua puluh tahun lebih ayahku almarhum menduduki jabatan tinggi,sejak menunaikan tugas beliau bertindak dengan adil dan selalu mematuhi undang undang, tak pernah melakukan perbuatan yang merugikan orang lain. Tak nyana menjelang ajalnya beliau berkata di depan kami empat saudara sesenggukan,
"Selama hidupku belum pernah aku melakukan perbuatan yang mengingkari LIang Sim,kukira kalian sudah tahu semua. tapi pernah satu kali,waktu itu aku berkuasa menjadi bupati di kim leng, karena menerima sogokan dua ribu tahil perak,tanpa sadar aku membunuh dua pesakitan yang sebenarnya tidak berdosa. Sejak setengah bulan lalu aku jatuh sakit,keadaanku makin parah,saat aku pingsan, arwahku pernah diseret setan yang bertugas di akhirat, disana aku bertatap muka dengan arwah dua orang yang mati penasaran karena akulah yang memerintahkan membunuh mereka.
Putusan pengadilan di akhirat menghukum aku,setelah mati aku harus menerima ganjaran di akhirat,juga harus putus keturunan. Untung kakek moyang kita banyak menimbun jasa jasa baik,sering menolong anak anak yatim piatu,maka hukuman sedikit diperingan, yaitu selama 5 generasi mendatang aku hanya memperoleh seorang putra,semuanya akan hidup dalam kemelaratan. Maka aku anjurkan kalian harus banyak berbuata kebajikan, sekali sekali jangan kemaruk harta dan pangkat serta kedudukan tinggi ,kalau mengabaikan pesanku ini,,itu berati akan menambah dosa dosaku..."Sebelum habis memberikan pesannya,ayah meninggal dunia
"Dalam jangka waktu kurang dari 5 tahun,harta warisan orang tua ludes , dari keluarga yang terpandang kami menjadi warga yang tidak punya apa apa lagi, dua kakakku mati karena sakit,demikian pula seorang adikku meninggal di rantau, sampai sekarang hanya aku seorang yang masih hidup.
Sebetulnya aku tidak punya rencana untuk mengikuti ujian,tapi karena keadaanku terlalu miskin, teman dan para famili juga menganjurkan supaya aku merubah nasib,baru dengan perasaan kebat kebit aku memberanikan diri mengikuti ujian ini. Ternyata dalam mimpi semalam kulihat ayah datang,dengan murka ia menuding dan memaki,"Kau tidak memupuk kebaikan untuk meringankan dosaku,malah kemaruk harta dan kedudukan, kau berani melanggar pesanku,sungguh anak yang tidak berbakti" habis bicara dengan tinjunya ia menggebrak meja lalu pergi dengan muka merah padam.
"Kalau aku membayang kejadian masa lalu,mengingat mimpiku semalam,aku tahu betapa besar dosaku dengan mengikuti ujian kali ini,hal ini akan menambah berat dosa ayah dan membuat diri ku sendiri celaka. Maka aku merubah tekadku semula,ujian kuhentikan sampaidisini,sepulang nanti aku akan mencukur rambut menjadi hwesio (biksu), aku akan mengasingkan diri di gunung untuk menghabiskan sisa hidupku yang merana ini,dengan demikian yakin akan dapat memperingan dosa arwah ayah di alam baka,itulah keinginanku satu satunya sekarang"
Mendengar penjelasan Gi Ong ,pengawas ujian itu ikut mengucurkan air mata saking terharu. Di tengah cucuran air mata itulah keduanya saling berjabat tangan lalu berpisah dengan rasa sendu.
Kisah yang benar benar terjadi ini,diceritakan oleh pengawas ujian itu kepada istrinya di rumah. Maka makin luaslah cerita ini di kalangan masyarakat banyak.
II. Raja Giam Kun Kedua ( COH KANG ONG ) Kraton dimana COH KANG ONG berkuasa letaknya di luar lautan besar, arahnya juga ke Timur, memegang kuasa atas orang - orang yang berdosa melakukan berbagai macam kejahatan yang beraneka ragam bentuknya seperti :
1. Menculik anak, menipu laki laki atau perempuan yang belum dewasa lalu dijual untuk dijadikan budak.
2. Merebut dan menguasai harta benda orang lain.
3. Berhati culas dan punya maksud jahat, misalnya merusak mata kuping atau membuat buntung kaki tangan orang lain.
4. Menjadi dokter atau tabib gadungan, menjual obat palsu demi mengeruk keuntungan pribadi, dosa yang satu ini teramat berat.
5. Memungut anak perempuan dijadikan babu, setelah dewasa tidak diizinkan menikah, sehingga masa remajanya terbuang percuma, hal hal yang sering dianggap sepele ini juga ada sanksinya.
Bagi mereka yang melakukan kesalahan-kesalahan seperti tersebut diatas akan diusut perkaranya, setelah jelas juntrungannya baru akan dijatuhi hukuman, petugas yang menunaikan perintah akan menggusurnya ke dalam sidang, di sini dosa kesalahannya akan dibeberkan dan berdasarkan undang-undang neraka yang berlaku diputuskan hukumannya.
Perlu dijelaskan lebih jauh, bahwa di Kraton kedua ini COH KANG ONG berkuasa dengan sebutan WAN CAI, dimana terdapat 500 Yu-Sun yang berkeliling. letak satu dengan yang lain Yu-Sun jaraknya 40 depa. Di luar 500 Yu-Sun ini masih terdapat pula 16 neraka kecil sesuai dengan fungsi dan peranannya, ke 16 neraka kecil ini mempunyai nama yang berbeda, yaitu :
1. Hek-hun-swa
Dalam neraka kecil yang pertama ini, arwah yang harus menjalani hukuman akan dicincang kaki tangannya, bila tiba saatnya akan menghembus datang angin badai yang membawa pasir hitam, begitu kencang dan derasnya angin berpasir ini, sehingga tubuh si terhukum tak karuan lagi bentuknya, sekujur badan penuh luka-luka. bayangkan saja betapa derita siksa yang dialaminya. Usai disiksa di sini masih harus masuk neraka kecil kedua.
2. Pun-sai-ni
Sesuai namanya, lumpur kencing dan najis. Dalam keadaan badan penuh luka terkena pasir hitam, di neraka kdua ini si terhukum dicemplungkan ke dalam lumpur kencing dan najis. Selama beberapa waktu lamanya ia direndam dalam lumpur itu, padahal betapa busuk baunya. Setiba saatnya baru dikeluarkan dan harus menjalani siksa bentuk lain pula di neraka kecil ketiga.
3. Ngo-jia
Dalam neraka kecil ketiga yang gelap ini terdapat lima jalan simpang, di bagian atas jalan setinggi leher manusia direntangkan kawat kawat baja yang simpang siur. Begitu si terhukum masuk ke sini ia tidak akan kuat bertahan duduk atau berdiri karena lantainya panas, di dalam kegelapan tentu dia akan lari kian kemari mencari tempat yang aman, namun setiap kali bergerak tentu lehernya terjerat kawat, begitu jatuh ia pasti terlompat berdiri pula karena badannya yang menyentuh lantai pasti pasti hangus terbakar. begitulah selama berada di neraka ketiga ini si terhukum akan terjatuh bangun dan terjerat lehernya dalam kegelapan. Setelah habis tempo hukumannya baru dikeluarkan dan dimasukkan pula ke neraka kecil keempat.
4. Ki-goh
Dalam keadaan tubuh luka kena pasir, bau busuk karena kencing dan najis, lalu terbakar dan melepuh, di neraka kecil keempat yang juga gelap gulita ini, ia tidak disikasa secara badaniah, tapi dalam jangka waktu yang ditentukan ia tidak diberi makan dan minum. dalam keadaan lemas unglai kembali ia diseret ke neraka kecil kelima.
5. Cou-kai
Dalam keadaan lemas lunglai ini, tubuhnya dipanggang di atas bara yang berkobar hingga hangus.
6. Long-hiat
Dalam keadaan lemas lunglai, tidak makan, lagi tubuh penuh luka dan kotor, sudah tentu luka-luka ditubuhnya itu akhirnya membusuk dan bernanah, saking lapar dan tak tertahankan lagi terpaksa ia menghirup darah dan nanah ditubuhnya sendiri.
7. Tang-hu
Di neraka kecil ini terdapat banyak kawat tembaga yang besar berjajar, mereka yang terhukum di sini dibakar sampai tubuhnya hangus lebur menjadi abu. Tapi di tempat ini ada malaikat yang bertugas, begitu tubuh si terhukum menjadi abu, dengan senjata wasiatnya ia dapat memulihkan tubuh si terhukum seperti sediakala. Begitulah secara berulang hukuman itu harus dilakoni hingga temponya habis.
8. To-tong-hu
Di nerak kecil ini juga dibentang banyak kawat kawat kuningan, bukan besar tapi kecil lagi halus, juga bukan dibakar tapi dipanasi seperti datangnya arus listrik yang bertegangan tinggi, hingga si terhukum akan bergetar dan meronta-ronta saat arus panas itu dialirkan.
9. Tiat-khai
Hukuman ini masih terus berlanjut di neraka ke 9, di sini terdapat gilingan besi. Semua pesakitan di sini digilas dengan gilingan besi raksasa hingga tubuhnya hancur lebur dan gepeng. Tapi malaikat yang berdinas disini akan memulihkan kembali badan kasarnya, tapi lalu digilas lagi hingga jatuh temponya.
10. Sui-liang
Di neraka kecil ke 10 ini, para pesakitan akan digantung dengan leher ditusuk gaitan besi yang bentuknya mirip gaitan dacin, ada pula yang ditusuk akinya, pingang, mulut atau perutnya. seusai menjalani hukuman di sini, masih diseret ke neraka kesebelas.
11. Ke-siauw
Aneh adalah di neraka kesebelas ini banyak terdapat ayam-ayam jago, tapi bukan jago sembatrang jago, karena paruh dan taji jago-jago ini ternyata sekeras baja, dan tugas jago-jago ini adalah mematuki badan para pesakitan.
12. Si-ho
Dalam neraka ke 12 ini terdapat sungai, tapi air sungainya dari kapur putih tidak pernah mengalir, para pesakitan dicemplungkan ke sungai kapur dan ditenggelamkan sampai beberapa waktu lamanya.
13. Ciak-ciat
Begitu ada pesakitan terhukum di sini, datanglah iblis-iblis jahat dengan bentuk dan tampang yang menakutkan, lebih mengerikan lagi iblis-iblis ini membawa pedang besar, ada pula yang membawa kapak, para pesakitan dipentang kaki tangannya, lalu satu persatu dibacok putus dan badannya terus dicincang hingga luluh. Namun malaikat yang berwenang di sini mengembalikan badan kasarnya, terus didorong ke neraka ke 14.
14. Kiam-yap
Di sini terdapat hutan pedang, tak terhitung banyaknya pedang-pedang runcing dan tajam yang ditata dengan ujungnya menghadap ke atas. pesakitan yang masuk di sini langsung dilempar ke dalam hutan pedang ini hingga tubuhnya tertembus pedang. Aneh adalah para pesakitan yang badannya luka tertembus pedang ini tidak mati, namun dibiarkan tersiksa ke neraka 15.
15. Dalam neraka kecil ini berkeliaran serigala serigala kelaparan yang sengaja diciptakan dengan gigi dan taring setajam pisau, demikian pula cakarnya sekuat ujung tombak. Pesakitan yang dijebloskan di neraka ini menjadi rebutan kawanan serigala lapar itu, hingga yang tersisa hanya tulang-belulangnya, namun malaikat yang bertugas mengembalikan tubuhnya seperti sedia kala. Begitulah secara berulang-ulang tubuhnya dibiarkan menjadi santapan kawanan serigala.
16. Han-ping
Air yang teramat dingin biasanya mengeras menjadi es, berbeda dengan air dalam empang di neraka ke 16 ini, dinginnya melebihi es tapi tidak beku. Bila pesakitan direndam dalam air empang ini, kawanan iblis lalu berjaga denga nketat, tiada satupun para pesakitan yang bisa menongolkan hanya kepalanya sekalipun di permukaan air.
Maka kalau manusia di dunia ini, lelaki atau perempuan suka membaca dan menganjurkan orang lain juga membaca Giok-Lek, atau buku yang ada padanya kauberikan kepada orang lain serta menyebar luaskan kitab suci ini. Atau bila melihat orang lain sakit, sering membelikan obat dan memberikan bubur atau nasi, membimbing si lemah dan membantu keluarga miskin, walau dahulu ia pernah berbuat salah dan berdosa, tapi kalau belakangan mau insaf dan bertobat, maka jasa pahala berbuat baik itu dapat menebus dosa kesalahannya, malah bukan mustahil takaran kebaikannya akan menghimpas hukuman yang semestinya ia jalani. Untuk ini perlu dianjurkan untuk lebih giat beramal, mencintai sesamanya terutama semua mahkluk berjiwa, tidak sembarang membunuh atau menganiaya.
Berilah petuah kepada anak-anak jangan membunuh serangga apapun, selama hidup dianjurkan untuk berbuat baik. Saat bertobat dan berjanji untuk berbuat baik yang paling tepat adalah tanggal 1 bulan 3 penanggalan imlek, tapi selanjutnya harus bersumpah pantang membunuh tetapi membebaskan atau melepas hewan dan ikan atau burung, sehingga kelak setelah meninggal arwahnya tidak usah masuk neraka yang penuh siksa derita, tapi boleh langsung menitis arwahnya kepada keluarga bangsawan atau keluarga dermawan di dunia.
III. Raja Giam Kun Ketiga ( SONG TE ONG ) Song Te Ong khusus menghukum orang - orang yang berdosa dalam hal :
Tidak setia terhadap bangsa dan negara, tidak loyal terhadap pimpinan, punya ambisi memberontak lalu jadi pengkhianat.
Sebagai pejabat berlaku kejam dan ganas, menindas rakyat demi mencapai kedudukan dan mengeruk kekayaan pribadi, melanggar undang-undang negara dan menginjak - injak perikemanusiaan.
Para pendidik pada umumnya yang tidak punya tekad dan kemauan untuk berbakti kepada nusa dan bangsa.
Dalam kekeluargaan, suami yang tidak tahu tanggung jawab dan istri yang ingkar kewajiban, sehingga keluarga hancur berantakan.
Sebagai anak pungut, anak angkat yang dibesarkan sejak kecil. setelah menerima budi dan warisan, lupa membalas kebaikan malah membuat orang yang mengasuhnya celaka.
Karena berdosa masuk penjara, tapi secara diam-diam melarikan diri. Atau melarikan diri di tengah jalan saat tempat hukumannya dipindahkan ke tempat lain. Karenanya para pengawal dan keluarganya yang menjadi sengsara.
Saat mengubur ayah bundanya, waktu menggali tanah menemukan tulang belulang atau layon orang lain, tidak segera memilih tempat lain sebagai liang lahatnya. sehingga merusak pusara orang lain.
Memalsukan surat-surat, merubah perjanjian dan memalsukan tanda tangan sehingga pihak lain menjadi celaka karenanya.
Perbuatan lain yang merugikan orang banyak atau kepentingan umum.
Mereka yang melanggar dosa-dosa seperti yang terurai di atas, algojo akan menggusurnya ke sidang, setelah diusut perkaranya lalu dijebloskan ke neraka kecil dan menjalani hukuman - hukumannya. Dari kraton ketiga ini masih harus dilanjutkan pengusutannya di kraton ke 4. Keenam belas neraka kecil di kraton ini adalah :
Giam-lo
Arwah manusia yang dijebloskan dalam neraka kecil ini, badannya dicakar dengan cakaran besi hingga dedel dowel, oleh iblis yang bertugas disini lalu dicemplungkan ke dalam empang yang berisi air garam. Coba bayangkan betapa sakitnya badan yang penuh luka itu direndam air garam.
Moa-kwan Kwa-liu
Dengan tubuh penuh luka dan kesakitan , pesakitan ini diseret ke neraka kecil kedua, di sini sudah tersedia borgol besi dan macam-macam tali yang membelenggu sekujur badannya, hingga dalam keadaan kesakitan tidak mampu meronta sedikitpun juga.
Coa-kin
Di sini pesakitan dibetoti urat kaki dan urat tangannya, lalu isi perut terutama ususnya dicecer keluar, setelah itu badannya digantung sampai tiba saatnya untuk selanjutnya dikirim ke neraka kecil keempat.
Tong-tiat Kwat-lian
Arwah halus yang harus menjalani hukuman di neraka kecil ini diparut wajahnya, lalu ditampar pulang pergi kanan kiri pipinya hingga kelenger. Hukuman ini terus dilakukan berulang-ulang.
Kwat-ci
Iblis bengis yang bertugas di neraka kecil kelima dengan tawa beringas membeset kulit dagingnya, lalu diiris - iris dan tulangnya digergaji. Hukuman ini juga terus dilakukan berulang kali sampai batas waktu yang ditentukan, baru dilempar ke neraka kecil keenam
Kam-ci-sim-kan
Sesuai namanya, cara menghukum pesakitan di sini dengan cara menusuk dada merogoh jantung dan jerohan lainnya.
Kwat-lan
Pesakitan yang sudah dedel-dowel dadanya setiba di neraka kecil ketujuh dikorek bola matanya, sementara kaki tangan diikat di cagak kayu besar, setelah tiba tempo hukumannya baru dilepas dan didorong ke neraka kecil selanjutnya.
Sam-pi
Di sini tersedia bangku panjang dan parutan, arwah halus yang harus disiksa di neraka kecil ini dibelenggu di atas bangku, lalu kulit dagingnya diparut hingga tinggal belulangnya saja.
Goan-ciak
Para pesakitan disini pukul rata ditebas buntung kedua kakinya sebatas lutut dan dibiarkan berguling-guling di tanah sambil menjerit-jerit kesakitan.
Pwat-jiu-kiat-kak
Beberapa iblis beringas menjalankan tugas bersama, ada yang pegang kepala, kaki tangan diikat lalu satu persatu kuku jarinya dicabuti.
Sip-hiat
Arwah halus manusia yang harus menjalani hukuman di neraka kecil ke 11 ini, dihisap darahnya hingga badannya menjadi kering
To-tiauw
Di neraka kecil ke 12 ini, arwah yang berdosa masih harus diikat kedua kakinya lalu digantung dengan kepala di bawah kaki di atas.
Hun-the
Badan manusia berdosa dipentang kaki tangannya. Algojo Iblis bengis sudah menyiapkan gergaji besar, dari kepala turun ke punggung terus ke perut sampai badannya terbelah menjadi dua, lalu dipotong kaki tangannya.
Cu-auw
Arwah halus yang sudah tidak karuan badannya masih harus disiksa pula di neraka kecil ke 14 ini, badannya dibiarkan dirubung semut-semut raksasa dan dibiarkan digerogoti cacing yang lahap sekali.
Kek-cip
Dalam neraka kecil ini iblis yang beringas sudah siap menunggu arwah yang harus dihukum di sini. Lebih dulu lututnya dipukul dengan palu raksasa hingga remuk demikian pula sikutnya dihantam sampai hancur, dalam keadaan setengah mati masih dipanggang lagi di atas bara yang panasnya bukan main.
Kek-sim
Algojo yang juga Iblis seram sudah menyiapkan sebatang besi runcing mirip tombak yang dibakar di perapian hingga membara. Besi membara ini ditusuk ke jantung pesakitan yang harus menjalani hukuman disini.
Dianjurkan kepada manusia umumnya supaya bersembahyang dan mohon pengampunan pada tanggal 8 bulan 2 penanggalan Imlek berjanji dan bersumpah untuk bertobat dan insaf, tidak akan melanggar pantangan dan berbuat kesalahan pula. Setelah bertahun - tahun bertobat dan betul-betul insaf, pasti memperoleh keringanan atau bebas dari siksa derita seperti yang terjadi di setiap neraka kecil .
IV. Raja Giam Kun Keempat ( GO KOAN ONG ) IV. Raja Giam Kun Keempat ( GO KOAN ONG )
Raja ini juga mengusut segala dosa kesalahan manusia di mayapada, antara lain pelanggaran pelanggaran seperti :
-Dimasa hidupnya tidak bisa menjaga kepribadian sendiri , selalu menciptakan kesempatan untuk mengambil keuntungan, berusaha tidak membayar pajak dan tidak mau bayar hutang.
- Tidak jujur dalam usaha dagang, menggunakan timbangan yang dibuat sedemikian rupa untuk mengeruk keuntungan sebanyak mungkin.
-membuat obat palsu hingga orang sakit yang minum obatnya mati, dosanya sungguh teramat besar.
-Saat naik kendaraan umum tidak mau mengalah dan memberikan tempat duduknya kepada orang tua yang lemah, termasuk juga perbuatan yang tidak tahu sopan santun.
-Mencuri barang umum atau merusak barang yang dijadikan petunjuk jalan umum.
-Si miskin tidak tahu diri, yang kaya tidak mau menolong si lemah. keduanya termasuk salah dan patut dihukum.
-Melihat teman sakit keras, padahal di rumah punya obat mujarab, tapi tidak mau memberikan untuk menolong jiwanya, hal ini juga dianggap kurang pantas.
-Punya resep obat yang diwariskan leluhurnya, tapi tidak mau memberikan pada orang untuk menolong jiwanya atau menggunakan resep itu untuk menipu dan mengambil keuntungan.
-Menaruh benda-benda yang membahayakan keselamatan orang lain di sembarang tempat, atau di tempat-tempat umum, sehingga banyak orang menjadi korban.
-Beternak unggas sebanyak-banyaknya untuk disembelih dan memungut keuntungan, juga salah satu dosa yang tidak terampuni
-Dengan cara yang telengas membunuh kerbau dan kambing atau hewan lainnya.
-Berfoya-foya sambil makan berlebihan, dengan cara kejam membunuh makhluk hidup.
-Mengemudi kendaraan tidak hati-hati, sehingga terjadi kecelakaan dan menewaskan orang lain yang tidak berdosa. Hukumannya juga amat berat.
-Mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi, atau karena ngebut sampai tabrakan, jiwa manusia banyak menjadi korban, dosanya juga teramat berat.
Manusia yang melanggar berbagai kesalahan seperti diuraikan di atas, akan diusut sesuai keadaan sebenarnya, setelah diperiksa oleh Raja Giam Kun keempat, arwahnya akan dikirim ke neraka-neraka kecil dimana berbagai macam jenis hukuman sudah menunggu, setelah jatuh temponya, akan diusut lebih lanjut perkaranya dan diserahkan kepada Raja Giam Kun kelima.
Raja Giam Kun keempat juga membawahi 16 neraka - neraka kecil yang beraneka ragam seperti :
Tok-ti
Namanya saja telaga beracun, ukurannya memang agak mini tetapi airnya hijau mengkilap, bila badan menyentuh air hijau di telaga mini ini, sakitnya seperti diiris - iris, dapat dibayangkan betapa hebat penderitaan arwah seseorang bila diceburkan ke telaga mini ini.
Gu-lian Tiok-ciam
Berbeda lagi ragam hukuman yang dilaksanakan di sini, arwah manusia yang masuk ke sini langsung diborgol dengan rantai besar leher dan pinggangnya hingga badannya menelikung, dalam keadaan demikian badannya didorong jatuh ke sebuah kamar di mana terdapat banayk ular-ular berbisa dengan gigi dan taringnya yang tajam dan menyeramlan.
Hut-thang-siau-jiu
Neraka kecil yang ketiga ini menyiapkan sebuah kuali raksasa untuk menyambut tamu-tamu pesakitan yang harus menjalani hukuman disini. Bara terus menyala di bawah kuali hingga airnya terus mendidih, iblis yang bertugas dengan bengis akan menusuk badan pesakitan mirip satai layaknya, dimulai kaki tangan dicelupkan ke dalam air mendidih itu, terakhir baru sekujur badannya digodok hingga matang.
Ciang-sim-liu-ya
Telapak tangan bernanah, hukuman yang dilaksanakan di neraka kecil keempat ini, memang khusus ditujukan bagi arwah yang suka mencuri atau jahil tangannya. Di tempat ini jari dan telapak tangannya ditusuk dan dicacah hancur sampai bernanah dan membusuk.
Toan-kin-pak-kut
Berbeda lagi hukuman yang dilaksanakan di sini, para pesakitan harus ditarik urat atau ototnya dan dibetot tulangnya, lalu dicincang secara sadis sampai batas waktunya.
Yak-kian-pak-bwe
Iblis-iblis yang bertugas di neraka kecil ini lebih banyak jumlahnya, begitu ada arwah yang harus menjalani hukuman di sini, langsung ditangkap kepalanya, ada pula yang pegang kaki dan tangan, dalam keadaan tak berkutik itulah, petugas lain membeset kulit sekujur badannya, sementara iblis lain menyiapkan trisula menusuk punggungnya.
Coa-an-hu
Arwah yang harus menjalani hukuman di sini langsung dijambak rambutnya oleh iblis-iblis jangkung yang membawa gada berduri. setelah rambutnya diikat di tiang gantung, badannya dihajar dengan gada berduri itu hingga luluh.
Cun Hong
Begitu pesakitan digiring ke dalam neraka kecil ke 8, ia menghadapi gunung - gunungantembaga yang runcing bagian atasnya, bentuknya mirip piramida, di bagian bawah gunungan ini dipasangi borang. Pesakitan disuruh naik keatas gunungan tembaga yang sudah dilumuri minyak, jadi licinnya luar biasa, kalau membangkang dihajar dengan cemeti, meski berhasil mencapai puncak gunung, akhirnya toh terpeleset jatuh ke bawah dan disambut borang yang runcing menembus badan, begitulah hilir mudik naik turun, hukuman terus dilakukan sampai batas temponya untuk diserahkan ke neraka selanjutnya.
Tiat-ih
Namanya juga baju besi, tapi pesakitan yang dihukum di sini bukan hanya disuruh memakai baju besi saja, ternyata bagian dalam baju besi ini banyak duri tajam, para hukuman harus melompat dan bergulingan, karuan tubuhnya bolong-bolong tertusuk duri, para petugas tidak peduli jeritan-jeritan yang menyayat hati, bila berhenti berguling langsung ditendang atau dihajar dengan tongkat besi.
Sui-sek-tou-ap
Terlebih dahului si terhukum harus menjalani cuci badan dengan dicemplungkan ke dalam sumur yang airnya membuat badan luluh, setelah dikeluarkan badannya dibrondong lagi dengan hujan batu sampai tubuhnya lumat, Malaikat yang berjaga di sini dapat memulihkan badannya seperti sediakala untuk dihajar lagi dengan timpukan genteng - genteng tebal yang didera oleh angin kencang.
Liok-gan
Cukil mata, semua pesakitan yang masuk ke neraka kecil ini dikorek biji matanya hingga buta.
Hwi-hwe-ce-gau
Di neraka ini beterbangan kapur-kapur halus mirip halimun yang sifatnya kering. Pesakitan yang dilempar di sini bergulingan di tumpukan kapur yang menyebabkan matanya buta dan mulut penuh kapur, sudah tentu napas juga megap-megap karena menghirup kabut berkapur.
Kwan-yok
Lebih dulu kaki tangan terhukum diikat, satu iblis menarik dagu ke atas, satu memegangi kepala dan satu lagi menusukkan sebatang bambu runing panjang setengah meter ke dalam mulut hingga tembus ke perut, iblis yang satu lagi menuang obat ke dalam bambu yang terus mengalir ke dalam perut. Wah, jangan ditanya rasanya.
Yu-kauw-kut-tiat
Sepanjang lorong neraka kecil di sini ditaburi pecahan kaca yang dilumuri minyak kerbau. Para terhukum harus menelusuri lorong panjang dari ujung yang satu ke ujung yang lain, sudah pasti bukan kaki saja yang terluka, sekujur badan juga tentu teriris atau tertusuk pecahan beling bila mereka jatuh berguling.
Jak-jui
Kaki tangan para terhukum kembali dipentang dan diikat erat, iblis yang bertugas lalu menusuk mulutnya dengan sebatang pipa besi, api neraka akan menyala terus diujung pipa besi itu sampai padam setelah badan si terhukum kering.
Cui-sek-bai-sim
Di neraka kecil yang terakhir dalam kekuasaan Raja Giam Kun keempat ini, para hukuman kembali diborgol kaki tangannya supaya tidak bisa meronta-ronta. Mulutnya dipentang dengan paksa lalu dijejali kerikil-kerikil halus yang harus ditelan sampai perutnya membuncit.
Bila anda ingin selamat dan setelah meninggal supaya tidak menjalani hukuman berat di neraka-neraka kecil, maka pada tanggal 18 bulan 2 penanggalan Imlek harus bersembahyang dan bersumpah bahwa selanjutnya tidak akan melakuakn kesalahan dan berbuat dosa, dengan kenyataan hidup sebagai tekad penyesalan dan ketulusan yang sebenarnya, akan dapat terhindar dari siksa derita seperti yang terjadi dalam neraka kecil. Jikalau anda bisa lebih mempertebal keyakinan diri sendiri bahwa anda benar-benar sudah insaf dan bertobat, maka anda akan mencetak dan menyebarluaskan kitab suci Giok Lek, orang lain juga pasti akan bertobat dan memperbaharui hidupnya, kalau hal ini dapat dicapai maka Tuhan akan lebih memberikan anugerah yang lebih besar.
Raja Giam Kun kelima ( SOM LO ONG ) Raja Giam Kun yang kelima ini semula berkedudukan di Kraton pertama. Lantaran mengasihi arwah-arwah yang meninggal karena difitnah dan mati secara penasaran, sering kali ia memberikan kelonggaran kepada mereka tanpa diperiksa lebih dulu dengan memberikan kesempatan hidup kembali ke dunia fana tanpa melalui proses hukum yang berlaku di Akhirat. Maka Tuhan menurunkan pangkatnya menjadi penguasa di akhirat kelima.
Letak Kraton Som-Lo-Ong berada di lautan teduh menghadap ke Barat, tepatnya di bawah batu akta yang disebut Kiauw Hoan. Dalam kraton kelima ini juga terdapat 16 seksi hukum. Seluruh arwah yang harus menjalani hukuman di kraton kelima ini, tentu sudah pernah mengalami penderitaan sekian tahun di kraton keempat. Dan untuk membuktikan kebenaran dari segala dosa-dosa mereka dan supaya mereka kapok lahir batin. Di kraton kelima ini mereka dibawa naik ke Bong-siang -thai, untuk memeriksa sendiri segala perbuatannya yang dahulu
Bong siang thai menghadap ke Timur, Barat dan Selatan. Garis tengahnya sepanjang 81 li, bentuknya melengkung mirip busur. Tinggi panggung ini 49 tombak, lerengnya terbuat dari pisau yang dibentuk menjadi 63 undakan.
Orang - orang yang berlaku bajik dan saleh di dunia, setelah mati tidak akan dibawa ke tempat ini, demikian pula orang-orang yang tidak punya jasa tapi juga melakukan kejahatan, begitu mati selekasnya sudah boleh reinkarnasi (Kelahiran kembali) kembali ke dunia. Hanya mereka yang banyak melakukan kejahatan dan kedosaan di kala hidup. Setelah menjadi setan dan iblis akan dipaksa naik ke atas panggung ini. untuk memeriksa sendiri tingkah lakunya diwaktu hidup dulu, dari sini mereka masih dimasukkan ke neraka besar, memeriksa segala dosa kesalahannya, baru dijebloskan ke neraka-neraka kecil untuk menjalani hukuman.
Dosa kesalahan mereka di kala hidup di dunia fana kira-kira bisa dijelaskan seperti berikut :
Membakar kitab kitab suci, mencegah dan menghalangi orang lain berlaku bajik.
Suka ngerasain orang lain.
Membongkar kuburan orang lain dan mencuri harta yang terbawa ke liang kubur.
Main api sehingga membakar hutan
Suka memanah atau menembak burung juga termasuk dosa yang besar.
Main lempar sehingga melukai orang lain dibalik tembok.
Melihat kucing, ular, atau hewan lainnya mati tidak mengburnya.
Waktu membangun rumah, menimbun sumur membuat buntu saluran, sehingga mengganggu kesehatan pihak lain dan mengancam keselamatannya.
Siapa melakukan kesalahan atau dosa-dosa seperti yang diuraikan di atas, atau perbuatan lain yang bersifat jahat, setelah diseret ke atas Bong-siang-thai, lalu digusur pula ke neraka besar, disesuaikan dengan berat ringan dosanya, ditentukan ke seksi hukuman mana ia harus menjalani siksaan, setelah penuh menjalani hukuman baru akan diperiksa lebih lanjut adalah dosa kesalahan lain yang juga pernah dilakukan, baru akan diputuskan bagaimana membereskan kelanjutannya.
Keenam belas neraka kecil dalam kraton kelima ini adalah :
Membelah dada mengambil hati arwah manusia yang tidak menghormati Nabi dan Malaikat, juga kepada mereka yang sangsi adanya hukum sebab dan akibat.
Membelah dada mengambil jantung arwah manusia yang suka membunuh hewan atau makhluk berjiwa lainnya.
Membelah dada mengambil hati dan jantung arwah manusia yang belum melakukan kebajikan malah berbuat jahat lebih dulu.
Membelah dada merogoh paru-paru arwah manusia yang mempelajari ilmu hitam atau ilmu sesat, berangan angan panjang umur.
Membelah dada mencopot jantung arwah manusia yang menindas sang bajik dan takut pada yang jahat, membenci orang lain yang tidak lekas mati.
Menghukum arwah laki-laki yang berusaha dengan kekerasan hendak atau sudah memperkosa perempuan.
Menghukum arwah manusia yang merugikan orang lain demi kepentingan diri sendiri.
Menghukum arwah manusia yang mengangkangi harta orang lain dan temaha pangkat dan kedudukan
Menghukum arwah manusia yang melakukan penipuan, mencuri, menjambret dan ingkar janji.
Menghukum berat arwah manusia yang tidak membalas budi malah mencelakai jiwanya. membalas kebajikan dengan dendam kebencian.
Menghukum manusia yang sewenang-wenang, merasa kuat dan berkuasa lantas meninda pihak lain.
Penipu atau mereka yang mempengaruhi khalayak ramai demi mengeruk keuntungan pribadi juga dibelek dada dan dirogoh jerohannya.
Meremas hancur hati arwah manusia yang menyebabkan orang lain berbuat kejahatan dan melakukan segala tindak pidana yang merugikan orang banyak.
Mereka yang berjiwa dengki,jelus dan iri, juga dibelek dadanya.
Menghukum arwah manusia yang culas, telengas terhadap orang baik, atau menganiaya sesama manusia
Menghukum arwah manusia yang tahu akan kesalahan dan dosa sendiri tapi tidak bertobat atau menginsafi kesalahannya, apalagi tidak percaya terhadap makna kitab suci.
Jikalau manusia pernah melanggar dosa-dosa kesalahan seperti yang diuraikan di atas, maka tiap tanggal 8 bulan pertama penanggalan Imlek, harus makan makanan vegetarian dan cuci badan, bersumpah di hadapan Hut Co (Buddha) untuk tidak melakukan lagi kesalahan yang pernah ia lakukan. Untuk itu perlu memberikan bukti dalam melakukan kesungguhan dengan menyatakan bahwa dirinya benar-benar sujud. Dengan demikian, bukan saja dapat terhindar dari hukuman dalam neraka kecil, malah mungkin memperoleh keringanan dan langsung dikirim ke kraton keenam dimana GiamKun keenam bertahta.
VI. Raja Giam Kun Keenam ( POK SHIA ONG ) Letak kraton keenam di mana POK SHIA ONG berkuasa juga berada diluar lautan teduh yang menghadap ke hilir, di sini beliau berkuasa dalam neraka besar yang disebut Tai-kiau-hoan, dilengkapi juga 16 seksi hukum, terutama menghukum mereka yang bersalah seperti :
Pencuri patung Kongco, Hud co (Budha) atau Sinbing (Nabi) serta mengerok lapisan emasnya. Atau mereka yang kurang ajar dan menghina Hudco.
Tidak hormat terhadap kitab suci, meremehkan mantra atau puja-puji dan ajaran dewa atau Buddha.
Menumpuk barang-barang bekas dan kotor di sekitar kelenteng atau ajaran mulia.
Meremehkan Ngo-kok hingga rusak, menumpuk rangsum demi mengejar keuntungan besar.
Bila melanggar kesalahan-kesalahan seperti yang diuraikan di atas. setelah disidangkan dan ditentukan hukumannya, maka arwahnya akan digusur ke neraka-neraka kecil untuk disiksa dengan berbagai macam hukuman yang berbeda. Setelah itu masih akan dikirim pula ke neraka ketujuh, disana akan diperiksa pula, adakah kejahatan lain yang belum diputuskan hukumannya.
Enam belas ( 16 ) seksi hukum yang ada di kraton keenam adalah :
Siang-kui-tiat-soa
Lantai dasar neraka kecil ini ditaburi pasir besi yang runcing - runcing, iblis bengis yang bertugas di sini selalu mengerjakan cemeti ditangannya menghajar para pesakitan yang berjalan lambat karena kesakitan, maklum telapak kaki mereka luka berlumuran darah, tidak jarang para pesakitan itu harus merangkak juga mencapai tujuan yang ditentukan.
Jio-ni-jim-sin
Di neraka kecil kedua ini, para pesakitan diikat kakinya, lalu digantung jungkir balik dengan kepala dibawah direndam dalam empang yang airnya adalah kencing yang berbau busuk dan memualkan.
Mo-ciok-liu-hiat
Sampai di seksi hukun ketiga ini, para pesakitan dilindas dengan gilingan batu seperti beras yang digiling layaknya, darah muncrat dan bercecer dimana-mana.
Kam-cui-ham-cian
Lebih dulu kaki tangan para pesakitan ditelikung, mulut dipentang lebar, lidah dibetot keluar lalu ditusuk jarum.
Gan-sim-ci-ka
Tikus-tikus raksasa yang kelaparan berkeliaran di sini, begitu mangsa datang langsung dibuat bancakan sampai tinggal tulang-tulangnya saja.
Kek-bong-ciang-coan
Hutan tombak terbentang luas, ujungnya yang runcing tajam mengkilap, mereka yang tersiksa di sini disuruh jalan sambil dihajar dengan pentung, kalau jatuh ya bolong badannya ditembus ujung tombak yang siap menyambut korban.
Tui-to-jiak-ciang
Lumpang besi besar yang ada disini bukan untuk menumbuk beras, tapi untuk menumbuk pesakitan yang dihanur luluhkan menjadi bergedel.
Lia-ti-kai-ci
Arwah yang berdosa diikat kaki tangannya lalu digantung, dengan pisau kulit dagingnya diiris kecil kecil sampai habis.
Ham-hwe-pit-hou
Lebih dulu para pesakitan dicekik lehernya, di kala mulutnya terbuka langsung ditusuk dengan besi panas, kalau apinya padam diganti dengan besi panas lain yang tetap menyala. Sudah tentu bibir menjadi bengkak dan lidahpun melepuh. tenggorokan juga kering.
Song-hwe-pe-hang
Kecuali diikat kaki tangannya, para pesakitan juga dijepit dengan tanggem panjang lalu dipanggang di atas bara yang menyala, seperti membakar daging layaknya.
Pun-siu
Seperti yang dirasakan di neraka kecil kedua, demikian pula di neraka kecil ke 11 ini, hanya bedanya empang di sini berisi najis bukan kencing. Dalam keadaan terikat kaki tangannya, badan digantung jungkir balik lalu direndam dalam empang najis.
Gu-ciu-ma-co
Di sini pesakitan digilir oleh kuda dan kerbau. Sebelum diinjak injak kerbau, terlebi dahulu pesakitan diseret oleh kuda yang dipecut supaya lari kencang. Dalam keadaan sekarat lalu diinjak-injak kerbau hingga luluh badannya.
Pi-kiau-liat-pi
Seperti juga yang dilakukan di neraka-neraka kecil lainnya, setelah pesakitan disiksa hingga hancur lebur, malaikat yang bertugas di tempat itu dapat memulihkan badannya seperti sedia kala, lalu disiksa pula sampai lumat. Demikianlah yang terjadi di neraka kecil ke 13 ini, hidung pesakitan dipantek dengan paku raksasa, demikian pula telapak tangan dan kakinya ditembus paku besar sampai mampus.
Tam-tauw-tat-kok
Begitu masuk ke neraka kecil ini, iblis besar yang ganas langsung mengepruk batok kepalanya dengan palu hingga pecah dan otakpun berhamburan. Tapi malaikat yang membekal pusaka dapat memulihkan badannya kembali seperti sedia kala, lalu dipukul remuk pula kepalanya, begitulah siksaan ini dilakukan berkali-kali, setelah jatuh temponya baru digusur ke neraka kecil selanjutnya.
Yau-jam
Di tempat ini pesakitan juga disambut dengan tebasan golok baja yag mengkilap hingga pinggangnya putus, setelah dikebut oleh malaikat dan pulih kembali, lantas dibabat lagi sampai putus, Entah berapa kali terjadi sampai waktu hukuman habis baru diserahkan ke neraka kecil keenam belas.
Pek-swan-kek
Dalam keadaan kaki tangan terikat kencang, oleh iblis yang bertugas, badan dilumuri getah dedaunan yang mengeluarkan bau busuk, ternyata getah daun itu mengundang gatal yang luar biasa, manalagi kaki tangan terikat dan tidak mungkin menggaruk, dapatlah anda bayangkan betapa sengsara keadaannya.
VII. Raja Giam Kun Ketujuh ( THAI SAN ONG ) Letak kraton di mana Thai-San-Ong bertahta juga di luar lautan yang menghadap ke barat, neraka besar dimana beliau berkuasa dinamakan Tai-jiat-lauw. Thai-San-Ong juga adalah hakim yang mengadili mereka yang bersalah melakukan kesalahan seperti :
Orang yang mencuri pakaian dari peti jenazah, atau mencuri tulang kerangka manusia untuk dijadikan obat.
Dengan akal licik atau muslihat, mengadu domba hubungan sedarah daging, sehingga terjadi keributan dalam keluarga.
Putra-putri yang diasuh dan dibesarkan dijual kepada orang lain dijadikan babau atau pelacur.
Menindih mati orok sendiri karena tidurnya kurang hati-hati, sengaja mencekik atau menyumbat pernafasan anak haram yang dilahirkan dari hubungan serong. Dosa perbuatan ini teramat berat hukumannya.
Sebagai seorang pendidik, tapi kurang tegas memberikan pengarahan sehingga murid-muridnya banyak yang nyeleweng. Tapi ada juga yang mendidik secara keras dan ingin cepat berhasil, bila perlu menggunakan hukuman badan.
Memukul dan menganiaya pembantu hingga luka-luka.
Banyak minum sampai mabuk lalu mengganas, atau dalam keadaan mabuk melakukan sesuatu di luar kebiasaan.
Dosa-dosa kesalahan yang diuraikan diatas akan diperiksa secara jelas. dibedakan berat dan ringan persoalannya, lalu digusur ke neraka kecil untuk menjalani hukuman.
Di sidang neraka besar ketujuh ini juga terdapat 16 seksi hukum yang punya sebutan berbeda satu dengan yang lain
Tui-tiu-cu-thun
Begitu arwah berdosa masuk, iblis yang bertugas dan jahat langsung memukul hidung dengan palu besar, karuan darah bercucuran, nah darah yang meleleh itulah harus diisap dan ditelan
Tiam-cui-hu-pek-hang
Di seksi hukum kedua ini tersedia puputan besi yang teramat besar, sementara iblis jahat yang bertugas memegang sapu lidi yang ujungnya tumbuh ular-ular berbulu. Pesakitan yang masuk digiring dengan sabetan sapu naik ke atas puputan yang membara, seketika protolah kaki tangannya, di tengah lolong jeritannya, badannya terjungkal jatuh ke bawah dimana api berkobar besar.
Siu hong
Pesakitan yang harus dihukum dalam neraka kecil ini diikat kaki tangannya, dibaringkan di atas meja, iblis jahat yang bertugas mengambil sebilah kapak besar yang tajam mengkilap, membelah dada dan perutnya hingga jerohannya hancur.
Ki-cian-koan-hoat
Seperti juga di seksi - seksi yang lain, pesakitan di seksi ini juga diikat kaki tangannya, iblis jahat yang melaksanakan hukuman memegang tongkat besi yang ujungnya berbentuk cakar ayam. di mulai dari kepala, cakar ayam itu dikerjakan. setelah rambutnya tercakar habis baru turun ke bawah badannya. bila perlu sampai protol anggota badannya, setelah itu badannya masih di sunduk cagak besi dan dibiarkan berdiri begitu saja.
Kian-ka-keng-kut
Beratus-ratus anjing liar, anjing buas yang ada di neraka kecil ini lebih menakutkan lagi, gigi dan taringnya amat tajam, demikian pula cakarnya lebih tajam dibandingkan cakar besi. Begitu ada pesakitan harus disiksa disini, akan menjadi mangsa kawanan anjing itu yang berpesta pora tanpa menyisakan sekarat tulang sekalipun
Teng-sek-coan-sin
Berbeda dengan siksaan neraka lainnya, iblis jahat yang bertugas disini hanya menghukum para pesakitan dengan menyunggi batu besar seberat 50 kati di atas kepalanya, batu seberta itu harus disunggi dan harus berjalan dan tak boleh berhenti. kalau berhenti pasti dihajar pinggang atau kakinya dengan pentungan.
Long-teng-kai-gi
Terlebih dahulu para pesakitan di telikung kaki tangannya, iblis yang bertugas lantas membungkus kepalanya dengan lempung atau tanah liat. kepala yang terbungkus tanah liat ini lalu dibakar, wah,sakitnya pasti dapat anda bayangkan sendiri.
Ouw-tong-kau-tun
Di neraka kecil ke 8 ini, para pesakitan juga diikat kaki tangannya, sekujr badan lalu dibalut benang yang dibasahi minyak lalu dibakar. Api yang menyala besar akan menghanguskan sekujur badannya menjadi abu. Syukur malaikat yang bertugas disini dengan pusakanya dapat memulihkan kembali badannya dalam keadaan semula. Begitulah hukuman disini juga berlangsung berulang kali sampai temponya habis, baru diseret ke neraka kecil berikutnya.
Li-pwe-ti-twa
Dalam neraka ini pesakitan dipentang kaki tangannya dan diikat erat supaya tidak bisa meronta, iblis jahat yang seram sudah siap dengan pisau ditangannya, perlahan-lahan ia membeset kulitnya, ujung kulit yang sudah dibeset diberikan pada anjing yang lantas mengunyahnya dengan lahap dan terus menarik kulit besetan itu yang tak putus-putus sampai kulit di badan itu terbeset habis.
Coan-pang-he-kiok-kah
Suasana dalam neraka kecil kesepuluh ini boleh dikatakan paling ramai, maklum penghuninya adalah binatang-binatang liar yang bentuknya mirip kucing, tubuhnya juga lebih besar, di bagian atas banyak burung elang hinggap atau beterbangan. Kedua jenis binatang buas ini siap membantai dan rebutan pesakitan yang dijebloskan disini.
Tiau-tah
Pesakitan yang harus dihukum disini hanya diikat kedua kakinya dan digantung jungkir balik. Sementara iblis jahat yang juga algojo kejam ini sudah menyiapkan pentung kayu yang ujungnya terbelah menjadi dua. Dengan bernafsu dansekuat tenaga pentung itu menghajar badan para hukuman sampai sama-sama hancur.
Pwat-siat-tun-su
Sambil menyeringai kejam iblis yang bertugas di neraka kecil ini mengikat kaki tangan korbannya, lalu menggantol mulutnya hingga terpentang sementara lidahnya dibetot keluar, lidah yang terjulur itu dipotong kecil kecil lalu dikunyah dengan lahap. setelah perut merasa kenyang, korbannya digantung.
Thiu-ciang
Dengan sadis iblis jahat menyeret korbannya lalu disandarkan di tonggak besar serta diikat kaki tangannya. Tanpa peduli jerit tangis korbannya dengan menyeringai perutnya disedot lalu dirogoh keluar ususnya.
Li-la-koan-jiak
Pesakitan yang dihukum di neraka ini dibaringkan di tanah, dibiarkan terinjak-injak oleh unta dan kuda. Karuan badannya menjadi tidak karuan, maka datanglah burung burung pemakan bangkai berebutan mangsanya hingga habis.
Lok-ciu-ci
Korban yang sudah diikat kaki tangannya, diparut lebih dahulu wajahnya, Tanpa kenal kasihan iblis-iblis yang bertugas mengeluarkan jepitan-jepitan besi, jari-jari kaki dan tangan dijepit satu persatu lalu dipanggang hingga hangus. demikian pula rambutnya yang dijambak ke atas juga disulut api.
Yu-hu-ku-ping
Minyak dalam wajan raksasa terus mendidih, sementara bara di dalam tungku di bawah juga terus berkobar besar. Pesakitan yang harus menjalani hukuman di neraka kecil ini digoreng hidup-hidup. Coba bayangkan bagaimana rasanya ?
Bagi anda yang merasa punya dosa dianjurkan untuk mandi kramas dan makan barang tidak berjiwa, bersembahyang dan mengangkat sumpah pada tanggal 27 bulan 3 penanggalan Imlek, bahwa selanjutnya tidak akan berani melanggar pantangan membunuh, berbuat jahat atau kesalahan apapun yang merugikan pihak lain. juga berjanji akan mencetak buku Giok Lek untuk menyadarkan orang banyak untuk mawas diri. Kalau hal ini terpenuhi pasti akan memperingan hukuman atau syukur dapat menyadarkan dirinya dari berbagai siksa yang ada di neraka neraka kecil di kraton ketujuh ini.
Inilah kisah nyata seorang pertapa bernama Tham Ling, seorang yang benar-benar sudah mencapai taraf tinggi dari ajaran yang dianutnya.
Waktu itu pada hari Cong-yang di bulan sembilan tahun Ik Ngo di jaman Thay Ping. Seorang diri Tham Ling bertamasya di puncak sebuah gunung, tiba - tiba ia menemukan sebuah batu yang bentuknya aneh, mirip pilar tapi bukan pilar. Diatas batu mirip pilar ini terukir 56 (lima puluh enam) huruf-huruf yang maknanya menganjurkan manusia untuk berbuat bajik.
Tengah ia keheranan dan kaget, mendadak dilihatnya pula di arah depan sebelah kanan muncul istana yang megah semarak dengan warna merah emas gemerlapan, pintu besarnya berwarna merah marong, tertutup rapat, sementara pilar diatas pintu besar itu berukir 4 (empat) huruf "Jup-seng-jip-si" ( keluar hidup masuk mati ). Pelan-pelan Tham Ling menghampiri, saat ia longok-longok di depan istana, pintu gerbangnya terbuka sedikit, dari balik pintu beranjak keluar seorang laki-laki berbaju hijau, sikapnya agung suci mirip dewa, dengan gerkaan tangan ia mempersilahkan Tham Ling menuju ke sebelah kiri menuju pintu kecil di samping sana, kini mereka berada di pinggir dalam sebuah ruangan besar yang terang benderang.
Di kursi singgasana di tengah atas sana, duduk satu dewa langit, si baju hijau segera berbisik di pinggir telinganya, "Hari ini adalah ulang tahun Hong-to Tayte, Beliau itulah yang duduk di singgasana."
Tham LIng manggut-manggut, sikap hormatnya timbul dalam sanubari diam-diam ia sembunyi di pojokan yang agak gelap terlindung Gordyn. pada saat itulah dilihatnya 10 raja neraka dengan berpakaian lengkap kebesarannya beriringan memasuki ruang besar, satu persatu mereka menyampaikan sembah sujud dan mengucap selamat semoga panjang umur, lalu berdiri dua jajar di samping menunggu petunjuk.
Terdengar Hong-to Tayte berkata kepada mereka. "Te Cong Ong Phou Sat (Bodhisattva Ksitigarbha) memberikan belas kasihnya, berupaya untuk memberikan pengampunan dan menolong manusia untuk memperoleh tuntunan ke jalan benar, maka seluruh arwah-arwah yang tersiksa di neraka, meski mereka pernah melakukan dosa, asal mau bertobat dan menyesali perbuatannya, boleh diberi keringanan hukumannya. Apalagi Te Cong Ong Phou Sat (Bodhisattva Ksitigarbha) sudah menyampaikan laporannya kepada Giok Hong Siang te, tentang ditulis dan disusunnya kitab Giok Lek yang mana isinya menjelaskan segala kenyataan yang ada di akhirat, tujuannya supaya manusia yang hidup di dunia dapat membuang kejahatan dan melakukan kebajikan.
Sebetulnya kitab suci Giok Lek ini sudah lama disusun dan dibukukan, hanya saja selama ini belum diperoleh seorang manusia yang bijak, berbudi luhur yang dapat diberi tugas untuk menyebarluaskan ajaran ini ke mayapada (dunia), hal ini sungguh membuat kita menyesal. kebetulan sekali saat ini hadir satu orang yaitu Tham Ling yang sembunyi di pojok sana, kukira dialah pilihan yang tepat untuk mengemban tugas ini. Kepadanyalah kita serahkan kitab suci Giok Lek supaya disebarluaskan ke dunia fana, agar masyarakat banyak mengerti apa akibat seseorang yang melakukan kejahatan, sebaliknya orang yang berbuat bajik akan mendatangkan kebahagiaan bagi anak cucunya kelak, semoga dengan penjelasan yang mendasar dari kitab ini, dapat menyadarkan manusia untuk merubah sifat buruk dan kesalahannya. "
Pada saat itulah mendadak keadaan menjadi terang benderang oleh cahaya warna-warni,perlahan-lahan tampak Kuan Se Im Phou Sat (Bodhisattva Avalokitesvara) turun dari angkasa. Bergegas Hong to Tayte memimpin 10 raja neraka menyambut di depan istana. semua membungkuk sambil menundukkan kepala, pertanda menyambut sepenuh hati.
Kuan Se Im phou Sat (Bodhisattva Avalokitesvara) menampakkan tubuh keemasannya dengan suaranya yang lembut tapi berwibawa berkata, " Firman, atas perintah Giok-Hong Siangte, atas usul dan anjuran Te Cong Ong Phou Sat (Bodhisattva Ksitigarbha), harus diupayakan supaya Giok Lek disebarluaskan kepada manusia di dunia. Biarlah orang-orang yang melakukan kejahatan insaf dan bertobat, selanjutnya tidak akan melakukan kejahatan pula, dengan catatan mereka boleh menebus dosa kesalahan yang pernah dilakukan sesuai dengan ajaran yang berbunyi : "Pang he to to, Lip te seng hud", maksud tujuannya memang mencapai puncak kebajikan. KItab suci ini boleh diserahkan kepada Tham Ling untuk dibawa ke dunia, secara jelas dan rinci harus diajarkan kepada manusia, supaya masyarakat luas mengetahui betapa banyak ragam kejahatan yang dilakukan di dunia, betapa banyak pula macam siksa hukuman tersedia di akhirat, timbal dan balik hanya masalah cepat atau lambat, bencana atau bahagia, bajik atau jahat hanya berputar dalam lingkaran yang akhirnya menjadi satu dan tidak mungkin kosong."
Habis menyampaikan firman Giok Hong Siangte, dengan wajahnya yang bersih dan welas asih, dengan tangan tetap memegang dahan ohon serta menebarkan air suci, perlahan-lahan naik ke angkasa dan lenyap di balik mega.
10 raja neraka juga lantas mohon diri kepada Hong to Tayte untuk kembli ke istananya masing masing di akhirat.
Sementara Tham Ling juga sedang menerima sejilid kitab Giok Lek yang diberikan oleh laki-laki baju hijau, sambil menjunjung tinggi Giok Lek di atas kepala Tham Ling berlutut ke arah Hong to Tay te serta bersumpah bahwa selama hayatnya dia akan menunaikan tugas suci ini. Dengan diantar laki-laki baju hijau bergegas ia keluar dari istana, setiba ia didalam hutan di mana tadi ia menemukan batu berukir itu, batu pilar yang aneh itu sudah tidak kelihatan. Waktu ia menoleh, istana megah yang benderang itu pun lenyap tak karuan parannya, yang tampak hanyalah puncak gunung yang dibungkus mega.
Bergegaslah Tham Ling turun gunung dan langsung lari pulang, sejak hari itu ia bertekad untuk mendharma baktikan dirinya dalam jalan suci, menunaikan tugas mulia yang diterimanya dari para dewa, menyebarluaskan kitab Giok Lek dengan segala daya dan kekuatannya, ia yakin makna murni dari kebajikan kitab ini akan dapat diresapi oleh manusia umumnya, itulah tugas berat yang menjadi tanggung jawabnya, semoga ia tidak mengecewakan harapan para dewata yang mau memberikan pengampunan kepada manusia. Dari sinilah asal mula kitab suci Giok Lek.
Raja Giam Kun Pertama ( CIN KHONG ONG )
Tugas penting dan paling utama bagi CIN KHONG ONG adalah menguasai hidup mati manusia, untung atau buntung bagi arwah-arwah yang memasuki akhirat. disini ada petugas atau pemandu yang kerjanya menimbang baik atau buruk arwah seseorang, entah dia akan diantar ke sorga atau harus segera dilempar kembali ke dunia fana dan dilahirkan di keluarga kaya, berpangkat atau bangsawan.
Bagi orang yang pahala kebaikannya dua kali lipat lebih banyak dari standart yang sudah ditentukan, setelah mati arwahnya akan langsung diantar dan diserahkan kepada Giam Kun ke 10, dari sini akan langsung dilahirkan kembali ke dunia fana sebagai manusia biasa. Bagi orang yang semasa hidupnya melakukan kejahatan lebih banyak dari kebajikan. setelah mati diharuskan naik ke Giat-khie-thai. Giat-khia-thai terletak di sisi kanan ruang sidang, tingginya ada satu tombak lebih, kaca bundar yang bergaris tengah 10 kaki itu digantung ke arah timur menghadap Matahari. di sebelah atasnya bergantung juga sebuah pigura besar, dimana terukir huruf-huruf yang berbunyi, "Di atas ( di depan ) Giat-khia-thai tiada orang baik."
Terutama kawanan setan dan dedemit yang banyak melakukan kejahatan dan perbuatan terkutuk, di depan kaca besar ini ia dapat melihat sendiri seluruh kejahatan yang pernah dilakukannya di dunia, seolah - olah melihat adegan - adegan yang menjijikkan itu di layar bioskop atau televisi saja.
Maka berdasarkan nilai kejahatan dan dosa-dosa perbuatannya itu, para petugas yang juga pemandu itu menggusurnya dan diserahkan kepada Giam-Kun kedua untuk menerima hukumannya. Tatkala itu walau kamu insaf dan bertobat, meski awak memiliki segudang emas juga tak mungkin membawanya kemari, bahwa dosa-dosamu sudah bertumpuk - tumpuk, menyesal atau bertobat juga sudah terlambat. Secara kenyataan justru orang - orang seperti inilah jumlah perbandingannya paling banyak di dunia.
Orang - orang yang melakukan kejahatan, ruang lingkupnya justru teramat luas, misalnya mengeruk keuntungan sendiri dan merugikan orang lain, yang kuat menindas yang lemah, menindas mereka yang lemah dan baik hati, lupa budi, tidak membalas kebaikannya malah mencelakakannya, durhaka terhadap orang tua, bersifat kejam dan suka membunuh, menganiaya hewan, membunuh dan merebut hartanya, mengadu domba dan mengada-ada, menimbulkan kasus berdarah, dan segala perbuatan yang melanggar kebenaran dan kemanusiaan, segala dosa kesalahan bertumpuk pada dirinya. Maka berdasarkan data-data nyata, menurut taraf kesalahannya, masing-masing digusur dan diserahkan kepada Giam Kun kedua untuk menjalani hukuman sesuai dengan ganjarannya.
Satu hal perlu diperhatikan, tanpa memperdulikan kasih sayang dan asuhan bunda sendiri yang melahirkan dirinya, hanya lantaran suatu masalah kecil tak berarti, tapi nekad bunuh diri mengakhiri hidupnya, kecuali bunuh dirinya itu demi membela kebenaran, kesucian, menegakkan loyalitas dan demi membela nusa dan bangsa. setelah mati akan diangkat menjadi malaikat.
Bagi mereka yang memandang enteng kehidupan dan bunuh diri itu memang banyak ragamnya, umpamanya hanya karena perbedaan paham, menimbulkan rasa benci dan dendam lalu bunuh diri, atau ada yang bunuh diri karena dirinya melakukan pelanggaran dan konangan, karena takut dihukum lalu bunuh diri. Malah ada juga yang ingin membuat orang lain celaka, lalu pura-pura bunuh diri. namun main-main malah jadi sungguhan, maka cara bunuh diri seperti ini akan memperoleh hukuman sesuai dengan perbuatannya.Oleh petugas arwahnya akan diseret kembali ke tempat dimana ia bunuh diri. Arwahnya dilarang menerima persembahan sesaji atau sembahyangan.
Kalau disana dia diam-diam menyembunyikan diri, dan tidak menampakkan diri untuk menakuti manusia. maka arwahnya akan digusur dna diserahkan kepada Giam Kun kedua, disini akan diperiksa jasa-jasa kebaikannya semasa hidup. kalau memang harus dijebloskan ke dalam neraka maka ia akan mendapat siksaan disana. Tapi ada juga orang yang bunuh diri, tapi sukmanya gentayangan, karena matinya tidak wajar atau karena tidak rela mati, diwaktu malam sering menampakkan bentuknya yang aneh dan menakutkan untuk mengejutkan orang dan membuat mereka ngeri. kalau ada kejadian seperti ini, maka Cin Khong Ong akan mengutus petugasnya, setan bermuka hijau dengan sepasang taringnya yang besar membawanya ke berbagai neraka untuk menjalani hukuman, seusai menjalani hukuman masih harus dijebloskan ke neraka paling gelap dan besar yang dinamakan Ho Pit, disini ia digantung dan dirantai, selamanya tidak boleh menitis kembali ke dunia. Maka bunuh diri itu hukumannya amat berat di Neraka.
Maka dianjurkan kepada manusia, supaya pada tanggal 1 bulan 2 penanggalan Imlek, berlututlah ke arah Barat dan sembahyang dengan tulus dan khidmat, berjanji akan melaksanakan ajaran Dharma dan berusaha mengembangkan belas kasihan terhadap sesamanya dan menolong yang menderita. Kalau hal ini bisa dilaksanakan, dirinya akan panjang umur dan setelah meninggal arwahnya akan diangkat masuk sorga, di Sorgaloka sepanjang masa akan menikmati hidup abadi.
-------------------------
Anak Cucu kena getah orang tuanya
----------------------------------
Gi Ong dilahirkan di kota Kiang -im pemuda yang punya pambek besar dan pandangan luas,sekian tahun ia rajin belajar dan menggembleng diri,namanya terkenal,banyak orang beranggapan pemuda ini mempunyai masa depan yang gilang gemilang.
Pertengahan tahun tatkala Kaisar Kian -Liong bertahta ia mengikuti ujian negara yang diadakan di kotanya, Sebelum ia selesai mengerjakan kertas ujian,mendadak mukanya berubah pucat pasi,badan gemetar keringat dingin bercucuran, sambil memegangi kertas ujian dan alat2 tulis yang dibawanya ia beranjak keluar dari ruang ujian.
Seorang pengawas ujian yang berdiri tidak jauh dari tempat duduknya amat kaget melihat keadaannya,bergegas ia menghampiri serta membimbing keluar,serta menanyakan dirinya kenapa, dengan suara sedih dan gemetar Gi Ong menjelaskan,
"Selama dua puluh tahun lebih ayahku almarhum menduduki jabatan tinggi,sejak menunaikan tugas beliau bertindak dengan adil dan selalu mematuhi undang undang, tak pernah melakukan perbuatan yang merugikan orang lain. Tak nyana menjelang ajalnya beliau berkata di depan kami empat saudara sesenggukan,
"Selama hidupku belum pernah aku melakukan perbuatan yang mengingkari LIang Sim,kukira kalian sudah tahu semua. tapi pernah satu kali,waktu itu aku berkuasa menjadi bupati di kim leng, karena menerima sogokan dua ribu tahil perak,tanpa sadar aku membunuh dua pesakitan yang sebenarnya tidak berdosa. Sejak setengah bulan lalu aku jatuh sakit,keadaanku makin parah,saat aku pingsan, arwahku pernah diseret setan yang bertugas di akhirat, disana aku bertatap muka dengan arwah dua orang yang mati penasaran karena akulah yang memerintahkan membunuh mereka.
Putusan pengadilan di akhirat menghukum aku,setelah mati aku harus menerima ganjaran di akhirat,juga harus putus keturunan. Untung kakek moyang kita banyak menimbun jasa jasa baik,sering menolong anak anak yatim piatu,maka hukuman sedikit diperingan, yaitu selama 5 generasi mendatang aku hanya memperoleh seorang putra,semuanya akan hidup dalam kemelaratan. Maka aku anjurkan kalian harus banyak berbuata kebajikan, sekali sekali jangan kemaruk harta dan pangkat serta kedudukan tinggi ,kalau mengabaikan pesanku ini,,itu berati akan menambah dosa dosaku..."Sebelum habis memberikan pesannya,ayah meninggal dunia
"Dalam jangka waktu kurang dari 5 tahun,harta warisan orang tua ludes , dari keluarga yang terpandang kami menjadi warga yang tidak punya apa apa lagi, dua kakakku mati karena sakit,demikian pula seorang adikku meninggal di rantau, sampai sekarang hanya aku seorang yang masih hidup.
Sebetulnya aku tidak punya rencana untuk mengikuti ujian,tapi karena keadaanku terlalu miskin, teman dan para famili juga menganjurkan supaya aku merubah nasib,baru dengan perasaan kebat kebit aku memberanikan diri mengikuti ujian ini. Ternyata dalam mimpi semalam kulihat ayah datang,dengan murka ia menuding dan memaki,"Kau tidak memupuk kebaikan untuk meringankan dosaku,malah kemaruk harta dan kedudukan, kau berani melanggar pesanku,sungguh anak yang tidak berbakti" habis bicara dengan tinjunya ia menggebrak meja lalu pergi dengan muka merah padam.
"Kalau aku membayang kejadian masa lalu,mengingat mimpiku semalam,aku tahu betapa besar dosaku dengan mengikuti ujian kali ini,hal ini akan menambah berat dosa ayah dan membuat diri ku sendiri celaka. Maka aku merubah tekadku semula,ujian kuhentikan sampaidisini,sepulang nanti aku akan mencukur rambut menjadi hwesio (biksu), aku akan mengasingkan diri di gunung untuk menghabiskan sisa hidupku yang merana ini,dengan demikian yakin akan dapat memperingan dosa arwah ayah di alam baka,itulah keinginanku satu satunya sekarang"
Mendengar penjelasan Gi Ong ,pengawas ujian itu ikut mengucurkan air mata saking terharu. Di tengah cucuran air mata itulah keduanya saling berjabat tangan lalu berpisah dengan rasa sendu.
Kisah yang benar benar terjadi ini,diceritakan oleh pengawas ujian itu kepada istrinya di rumah. Maka makin luaslah cerita ini di kalangan masyarakat banyak.
II. Raja Giam Kun Kedua ( COH KANG ONG ) Kraton dimana COH KANG ONG berkuasa letaknya di luar lautan besar, arahnya juga ke Timur, memegang kuasa atas orang - orang yang berdosa melakukan berbagai macam kejahatan yang beraneka ragam bentuknya seperti :
1. Menculik anak, menipu laki laki atau perempuan yang belum dewasa lalu dijual untuk dijadikan budak.
2. Merebut dan menguasai harta benda orang lain.
3. Berhati culas dan punya maksud jahat, misalnya merusak mata kuping atau membuat buntung kaki tangan orang lain.
4. Menjadi dokter atau tabib gadungan, menjual obat palsu demi mengeruk keuntungan pribadi, dosa yang satu ini teramat berat.
5. Memungut anak perempuan dijadikan babu, setelah dewasa tidak diizinkan menikah, sehingga masa remajanya terbuang percuma, hal hal yang sering dianggap sepele ini juga ada sanksinya.
Bagi mereka yang melakukan kesalahan-kesalahan seperti tersebut diatas akan diusut perkaranya, setelah jelas juntrungannya baru akan dijatuhi hukuman, petugas yang menunaikan perintah akan menggusurnya ke dalam sidang, di sini dosa kesalahannya akan dibeberkan dan berdasarkan undang-undang neraka yang berlaku diputuskan hukumannya.
Perlu dijelaskan lebih jauh, bahwa di Kraton kedua ini COH KANG ONG berkuasa dengan sebutan WAN CAI, dimana terdapat 500 Yu-Sun yang berkeliling. letak satu dengan yang lain Yu-Sun jaraknya 40 depa. Di luar 500 Yu-Sun ini masih terdapat pula 16 neraka kecil sesuai dengan fungsi dan peranannya, ke 16 neraka kecil ini mempunyai nama yang berbeda, yaitu :
1. Hek-hun-swa
Dalam neraka kecil yang pertama ini, arwah yang harus menjalani hukuman akan dicincang kaki tangannya, bila tiba saatnya akan menghembus datang angin badai yang membawa pasir hitam, begitu kencang dan derasnya angin berpasir ini, sehingga tubuh si terhukum tak karuan lagi bentuknya, sekujur badan penuh luka-luka. bayangkan saja betapa derita siksa yang dialaminya. Usai disiksa di sini masih harus masuk neraka kecil kedua.
2. Pun-sai-ni
Sesuai namanya, lumpur kencing dan najis. Dalam keadaan badan penuh luka terkena pasir hitam, di neraka kdua ini si terhukum dicemplungkan ke dalam lumpur kencing dan najis. Selama beberapa waktu lamanya ia direndam dalam lumpur itu, padahal betapa busuk baunya. Setiba saatnya baru dikeluarkan dan harus menjalani siksa bentuk lain pula di neraka kecil ketiga.
3. Ngo-jia
Dalam neraka kecil ketiga yang gelap ini terdapat lima jalan simpang, di bagian atas jalan setinggi leher manusia direntangkan kawat kawat baja yang simpang siur. Begitu si terhukum masuk ke sini ia tidak akan kuat bertahan duduk atau berdiri karena lantainya panas, di dalam kegelapan tentu dia akan lari kian kemari mencari tempat yang aman, namun setiap kali bergerak tentu lehernya terjerat kawat, begitu jatuh ia pasti terlompat berdiri pula karena badannya yang menyentuh lantai pasti pasti hangus terbakar. begitulah selama berada di neraka ketiga ini si terhukum akan terjatuh bangun dan terjerat lehernya dalam kegelapan. Setelah habis tempo hukumannya baru dikeluarkan dan dimasukkan pula ke neraka kecil keempat.
4. Ki-goh
Dalam keadaan tubuh luka kena pasir, bau busuk karena kencing dan najis, lalu terbakar dan melepuh, di neraka kecil keempat yang juga gelap gulita ini, ia tidak disikasa secara badaniah, tapi dalam jangka waktu yang ditentukan ia tidak diberi makan dan minum. dalam keadaan lemas unglai kembali ia diseret ke neraka kecil kelima.
5. Cou-kai
Dalam keadaan lemas lunglai ini, tubuhnya dipanggang di atas bara yang berkobar hingga hangus.
6. Long-hiat
Dalam keadaan lemas lunglai, tidak makan, lagi tubuh penuh luka dan kotor, sudah tentu luka-luka ditubuhnya itu akhirnya membusuk dan bernanah, saking lapar dan tak tertahankan lagi terpaksa ia menghirup darah dan nanah ditubuhnya sendiri.
7. Tang-hu
Di neraka kecil ini terdapat banyak kawat tembaga yang besar berjajar, mereka yang terhukum di sini dibakar sampai tubuhnya hangus lebur menjadi abu. Tapi di tempat ini ada malaikat yang bertugas, begitu tubuh si terhukum menjadi abu, dengan senjata wasiatnya ia dapat memulihkan tubuh si terhukum seperti sediakala. Begitulah secara berulang hukuman itu harus dilakoni hingga temponya habis.
8. To-tong-hu
Di nerak kecil ini juga dibentang banyak kawat kawat kuningan, bukan besar tapi kecil lagi halus, juga bukan dibakar tapi dipanasi seperti datangnya arus listrik yang bertegangan tinggi, hingga si terhukum akan bergetar dan meronta-ronta saat arus panas itu dialirkan.
9. Tiat-khai
Hukuman ini masih terus berlanjut di neraka ke 9, di sini terdapat gilingan besi. Semua pesakitan di sini digilas dengan gilingan besi raksasa hingga tubuhnya hancur lebur dan gepeng. Tapi malaikat yang berdinas disini akan memulihkan kembali badan kasarnya, tapi lalu digilas lagi hingga jatuh temponya.
10. Sui-liang
Di neraka kecil ke 10 ini, para pesakitan akan digantung dengan leher ditusuk gaitan besi yang bentuknya mirip gaitan dacin, ada pula yang ditusuk akinya, pingang, mulut atau perutnya. seusai menjalani hukuman di sini, masih diseret ke neraka kesebelas.
11. Ke-siauw
Aneh adalah di neraka kesebelas ini banyak terdapat ayam-ayam jago, tapi bukan jago sembatrang jago, karena paruh dan taji jago-jago ini ternyata sekeras baja, dan tugas jago-jago ini adalah mematuki badan para pesakitan.
12. Si-ho
Dalam neraka ke 12 ini terdapat sungai, tapi air sungainya dari kapur putih tidak pernah mengalir, para pesakitan dicemplungkan ke sungai kapur dan ditenggelamkan sampai beberapa waktu lamanya.
13. Ciak-ciat
Begitu ada pesakitan terhukum di sini, datanglah iblis-iblis jahat dengan bentuk dan tampang yang menakutkan, lebih mengerikan lagi iblis-iblis ini membawa pedang besar, ada pula yang membawa kapak, para pesakitan dipentang kaki tangannya, lalu satu persatu dibacok putus dan badannya terus dicincang hingga luluh. Namun malaikat yang berwenang di sini mengembalikan badan kasarnya, terus didorong ke neraka ke 14.
14. Kiam-yap
Di sini terdapat hutan pedang, tak terhitung banyaknya pedang-pedang runcing dan tajam yang ditata dengan ujungnya menghadap ke atas. pesakitan yang masuk di sini langsung dilempar ke dalam hutan pedang ini hingga tubuhnya tertembus pedang. Aneh adalah para pesakitan yang badannya luka tertembus pedang ini tidak mati, namun dibiarkan tersiksa ke neraka 15.
15. Dalam neraka kecil ini berkeliaran serigala serigala kelaparan yang sengaja diciptakan dengan gigi dan taring setajam pisau, demikian pula cakarnya sekuat ujung tombak. Pesakitan yang dijebloskan di neraka ini menjadi rebutan kawanan serigala lapar itu, hingga yang tersisa hanya tulang-belulangnya, namun malaikat yang bertugas mengembalikan tubuhnya seperti sedia kala. Begitulah secara berulang-ulang tubuhnya dibiarkan menjadi santapan kawanan serigala.
16. Han-ping
Air yang teramat dingin biasanya mengeras menjadi es, berbeda dengan air dalam empang di neraka ke 16 ini, dinginnya melebihi es tapi tidak beku. Bila pesakitan direndam dalam air empang ini, kawanan iblis lalu berjaga denga nketat, tiada satupun para pesakitan yang bisa menongolkan hanya kepalanya sekalipun di permukaan air.
Maka kalau manusia di dunia ini, lelaki atau perempuan suka membaca dan menganjurkan orang lain juga membaca Giok-Lek, atau buku yang ada padanya kauberikan kepada orang lain serta menyebar luaskan kitab suci ini. Atau bila melihat orang lain sakit, sering membelikan obat dan memberikan bubur atau nasi, membimbing si lemah dan membantu keluarga miskin, walau dahulu ia pernah berbuat salah dan berdosa, tapi kalau belakangan mau insaf dan bertobat, maka jasa pahala berbuat baik itu dapat menebus dosa kesalahannya, malah bukan mustahil takaran kebaikannya akan menghimpas hukuman yang semestinya ia jalani. Untuk ini perlu dianjurkan untuk lebih giat beramal, mencintai sesamanya terutama semua mahkluk berjiwa, tidak sembarang membunuh atau menganiaya.
Berilah petuah kepada anak-anak jangan membunuh serangga apapun, selama hidup dianjurkan untuk berbuat baik. Saat bertobat dan berjanji untuk berbuat baik yang paling tepat adalah tanggal 1 bulan 3 penanggalan imlek, tapi selanjutnya harus bersumpah pantang membunuh tetapi membebaskan atau melepas hewan dan ikan atau burung, sehingga kelak setelah meninggal arwahnya tidak usah masuk neraka yang penuh siksa derita, tapi boleh langsung menitis arwahnya kepada keluarga bangsawan atau keluarga dermawan di dunia.
III. Raja Giam Kun Ketiga ( SONG TE ONG ) Song Te Ong khusus menghukum orang - orang yang berdosa dalam hal :
Tidak setia terhadap bangsa dan negara, tidak loyal terhadap pimpinan, punya ambisi memberontak lalu jadi pengkhianat.
Sebagai pejabat berlaku kejam dan ganas, menindas rakyat demi mencapai kedudukan dan mengeruk kekayaan pribadi, melanggar undang-undang negara dan menginjak - injak perikemanusiaan.
Para pendidik pada umumnya yang tidak punya tekad dan kemauan untuk berbakti kepada nusa dan bangsa.
Dalam kekeluargaan, suami yang tidak tahu tanggung jawab dan istri yang ingkar kewajiban, sehingga keluarga hancur berantakan.
Sebagai anak pungut, anak angkat yang dibesarkan sejak kecil. setelah menerima budi dan warisan, lupa membalas kebaikan malah membuat orang yang mengasuhnya celaka.
Karena berdosa masuk penjara, tapi secara diam-diam melarikan diri. Atau melarikan diri di tengah jalan saat tempat hukumannya dipindahkan ke tempat lain. Karenanya para pengawal dan keluarganya yang menjadi sengsara.
Saat mengubur ayah bundanya, waktu menggali tanah menemukan tulang belulang atau layon orang lain, tidak segera memilih tempat lain sebagai liang lahatnya. sehingga merusak pusara orang lain.
Memalsukan surat-surat, merubah perjanjian dan memalsukan tanda tangan sehingga pihak lain menjadi celaka karenanya.
Perbuatan lain yang merugikan orang banyak atau kepentingan umum.
Mereka yang melanggar dosa-dosa seperti yang terurai di atas, algojo akan menggusurnya ke sidang, setelah diusut perkaranya lalu dijebloskan ke neraka kecil dan menjalani hukuman - hukumannya. Dari kraton ketiga ini masih harus dilanjutkan pengusutannya di kraton ke 4. Keenam belas neraka kecil di kraton ini adalah :
Giam-lo
Arwah manusia yang dijebloskan dalam neraka kecil ini, badannya dicakar dengan cakaran besi hingga dedel dowel, oleh iblis yang bertugas disini lalu dicemplungkan ke dalam empang yang berisi air garam. Coba bayangkan betapa sakitnya badan yang penuh luka itu direndam air garam.
Moa-kwan Kwa-liu
Dengan tubuh penuh luka dan kesakitan , pesakitan ini diseret ke neraka kecil kedua, di sini sudah tersedia borgol besi dan macam-macam tali yang membelenggu sekujur badannya, hingga dalam keadaan kesakitan tidak mampu meronta sedikitpun juga.
Coa-kin
Di sini pesakitan dibetoti urat kaki dan urat tangannya, lalu isi perut terutama ususnya dicecer keluar, setelah itu badannya digantung sampai tiba saatnya untuk selanjutnya dikirim ke neraka kecil keempat.
Tong-tiat Kwat-lian
Arwah halus yang harus menjalani hukuman di neraka kecil ini diparut wajahnya, lalu ditampar pulang pergi kanan kiri pipinya hingga kelenger. Hukuman ini terus dilakukan berulang-ulang.
Kwat-ci
Iblis bengis yang bertugas di neraka kecil kelima dengan tawa beringas membeset kulit dagingnya, lalu diiris - iris dan tulangnya digergaji. Hukuman ini juga terus dilakukan berulang kali sampai batas waktu yang ditentukan, baru dilempar ke neraka kecil keenam
Kam-ci-sim-kan
Sesuai namanya, cara menghukum pesakitan di sini dengan cara menusuk dada merogoh jantung dan jerohan lainnya.
Kwat-lan
Pesakitan yang sudah dedel-dowel dadanya setiba di neraka kecil ketujuh dikorek bola matanya, sementara kaki tangan diikat di cagak kayu besar, setelah tiba tempo hukumannya baru dilepas dan didorong ke neraka kecil selanjutnya.
Sam-pi
Di sini tersedia bangku panjang dan parutan, arwah halus yang harus disiksa di neraka kecil ini dibelenggu di atas bangku, lalu kulit dagingnya diparut hingga tinggal belulangnya saja.
Goan-ciak
Para pesakitan disini pukul rata ditebas buntung kedua kakinya sebatas lutut dan dibiarkan berguling-guling di tanah sambil menjerit-jerit kesakitan.
Pwat-jiu-kiat-kak
Beberapa iblis beringas menjalankan tugas bersama, ada yang pegang kepala, kaki tangan diikat lalu satu persatu kuku jarinya dicabuti.
Sip-hiat
Arwah halus manusia yang harus menjalani hukuman di neraka kecil ke 11 ini, dihisap darahnya hingga badannya menjadi kering
To-tiauw
Di neraka kecil ke 12 ini, arwah yang berdosa masih harus diikat kedua kakinya lalu digantung dengan kepala di bawah kaki di atas.
Hun-the
Badan manusia berdosa dipentang kaki tangannya. Algojo Iblis bengis sudah menyiapkan gergaji besar, dari kepala turun ke punggung terus ke perut sampai badannya terbelah menjadi dua, lalu dipotong kaki tangannya.
Cu-auw
Arwah halus yang sudah tidak karuan badannya masih harus disiksa pula di neraka kecil ke 14 ini, badannya dibiarkan dirubung semut-semut raksasa dan dibiarkan digerogoti cacing yang lahap sekali.
Kek-cip
Dalam neraka kecil ini iblis yang beringas sudah siap menunggu arwah yang harus dihukum di sini. Lebih dulu lututnya dipukul dengan palu raksasa hingga remuk demikian pula sikutnya dihantam sampai hancur, dalam keadaan setengah mati masih dipanggang lagi di atas bara yang panasnya bukan main.
Kek-sim
Algojo yang juga Iblis seram sudah menyiapkan sebatang besi runcing mirip tombak yang dibakar di perapian hingga membara. Besi membara ini ditusuk ke jantung pesakitan yang harus menjalani hukuman disini.
Dianjurkan kepada manusia umumnya supaya bersembahyang dan mohon pengampunan pada tanggal 8 bulan 2 penanggalan Imlek berjanji dan bersumpah untuk bertobat dan insaf, tidak akan melanggar pantangan dan berbuat kesalahan pula. Setelah bertahun - tahun bertobat dan betul-betul insaf, pasti memperoleh keringanan atau bebas dari siksa derita seperti yang terjadi di setiap neraka kecil .
IV. Raja Giam Kun Keempat ( GO KOAN ONG ) IV. Raja Giam Kun Keempat ( GO KOAN ONG )
Raja ini juga mengusut segala dosa kesalahan manusia di mayapada, antara lain pelanggaran pelanggaran seperti :
-Dimasa hidupnya tidak bisa menjaga kepribadian sendiri , selalu menciptakan kesempatan untuk mengambil keuntungan, berusaha tidak membayar pajak dan tidak mau bayar hutang.
- Tidak jujur dalam usaha dagang, menggunakan timbangan yang dibuat sedemikian rupa untuk mengeruk keuntungan sebanyak mungkin.
-membuat obat palsu hingga orang sakit yang minum obatnya mati, dosanya sungguh teramat besar.
-Saat naik kendaraan umum tidak mau mengalah dan memberikan tempat duduknya kepada orang tua yang lemah, termasuk juga perbuatan yang tidak tahu sopan santun.
-Mencuri barang umum atau merusak barang yang dijadikan petunjuk jalan umum.
-Si miskin tidak tahu diri, yang kaya tidak mau menolong si lemah. keduanya termasuk salah dan patut dihukum.
-Melihat teman sakit keras, padahal di rumah punya obat mujarab, tapi tidak mau memberikan untuk menolong jiwanya, hal ini juga dianggap kurang pantas.
-Punya resep obat yang diwariskan leluhurnya, tapi tidak mau memberikan pada orang untuk menolong jiwanya atau menggunakan resep itu untuk menipu dan mengambil keuntungan.
-Menaruh benda-benda yang membahayakan keselamatan orang lain di sembarang tempat, atau di tempat-tempat umum, sehingga banyak orang menjadi korban.
-Beternak unggas sebanyak-banyaknya untuk disembelih dan memungut keuntungan, juga salah satu dosa yang tidak terampuni
-Dengan cara yang telengas membunuh kerbau dan kambing atau hewan lainnya.
-Berfoya-foya sambil makan berlebihan, dengan cara kejam membunuh makhluk hidup.
-Mengemudi kendaraan tidak hati-hati, sehingga terjadi kecelakaan dan menewaskan orang lain yang tidak berdosa. Hukumannya juga amat berat.
-Mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi, atau karena ngebut sampai tabrakan, jiwa manusia banyak menjadi korban, dosanya juga teramat berat.
Manusia yang melanggar berbagai kesalahan seperti diuraikan di atas, akan diusut sesuai keadaan sebenarnya, setelah diperiksa oleh Raja Giam Kun keempat, arwahnya akan dikirim ke neraka-neraka kecil dimana berbagai macam jenis hukuman sudah menunggu, setelah jatuh temponya, akan diusut lebih lanjut perkaranya dan diserahkan kepada Raja Giam Kun kelima.
Raja Giam Kun keempat juga membawahi 16 neraka - neraka kecil yang beraneka ragam seperti :
Tok-ti
Namanya saja telaga beracun, ukurannya memang agak mini tetapi airnya hijau mengkilap, bila badan menyentuh air hijau di telaga mini ini, sakitnya seperti diiris - iris, dapat dibayangkan betapa hebat penderitaan arwah seseorang bila diceburkan ke telaga mini ini.
Gu-lian Tiok-ciam
Berbeda lagi ragam hukuman yang dilaksanakan di sini, arwah manusia yang masuk ke sini langsung diborgol dengan rantai besar leher dan pinggangnya hingga badannya menelikung, dalam keadaan demikian badannya didorong jatuh ke sebuah kamar di mana terdapat banayk ular-ular berbisa dengan gigi dan taringnya yang tajam dan menyeramlan.
Hut-thang-siau-jiu
Neraka kecil yang ketiga ini menyiapkan sebuah kuali raksasa untuk menyambut tamu-tamu pesakitan yang harus menjalani hukuman disini. Bara terus menyala di bawah kuali hingga airnya terus mendidih, iblis yang bertugas dengan bengis akan menusuk badan pesakitan mirip satai layaknya, dimulai kaki tangan dicelupkan ke dalam air mendidih itu, terakhir baru sekujur badannya digodok hingga matang.
Ciang-sim-liu-ya
Telapak tangan bernanah, hukuman yang dilaksanakan di neraka kecil keempat ini, memang khusus ditujukan bagi arwah yang suka mencuri atau jahil tangannya. Di tempat ini jari dan telapak tangannya ditusuk dan dicacah hancur sampai bernanah dan membusuk.
Toan-kin-pak-kut
Berbeda lagi hukuman yang dilaksanakan di sini, para pesakitan harus ditarik urat atau ototnya dan dibetot tulangnya, lalu dicincang secara sadis sampai batas waktunya.
Yak-kian-pak-bwe
Iblis-iblis yang bertugas di neraka kecil ini lebih banyak jumlahnya, begitu ada arwah yang harus menjalani hukuman di sini, langsung ditangkap kepalanya, ada pula yang pegang kaki dan tangan, dalam keadaan tak berkutik itulah, petugas lain membeset kulit sekujur badannya, sementara iblis lain menyiapkan trisula menusuk punggungnya.
Coa-an-hu
Arwah yang harus menjalani hukuman di sini langsung dijambak rambutnya oleh iblis-iblis jangkung yang membawa gada berduri. setelah rambutnya diikat di tiang gantung, badannya dihajar dengan gada berduri itu hingga luluh.
Cun Hong
Begitu pesakitan digiring ke dalam neraka kecil ke 8, ia menghadapi gunung - gunungantembaga yang runcing bagian atasnya, bentuknya mirip piramida, di bagian bawah gunungan ini dipasangi borang. Pesakitan disuruh naik keatas gunungan tembaga yang sudah dilumuri minyak, jadi licinnya luar biasa, kalau membangkang dihajar dengan cemeti, meski berhasil mencapai puncak gunung, akhirnya toh terpeleset jatuh ke bawah dan disambut borang yang runcing menembus badan, begitulah hilir mudik naik turun, hukuman terus dilakukan sampai batas temponya untuk diserahkan ke neraka selanjutnya.
Tiat-ih
Namanya juga baju besi, tapi pesakitan yang dihukum di sini bukan hanya disuruh memakai baju besi saja, ternyata bagian dalam baju besi ini banyak duri tajam, para hukuman harus melompat dan bergulingan, karuan tubuhnya bolong-bolong tertusuk duri, para petugas tidak peduli jeritan-jeritan yang menyayat hati, bila berhenti berguling langsung ditendang atau dihajar dengan tongkat besi.
Sui-sek-tou-ap
Terlebih dahului si terhukum harus menjalani cuci badan dengan dicemplungkan ke dalam sumur yang airnya membuat badan luluh, setelah dikeluarkan badannya dibrondong lagi dengan hujan batu sampai tubuhnya lumat, Malaikat yang berjaga di sini dapat memulihkan badannya seperti sediakala untuk dihajar lagi dengan timpukan genteng - genteng tebal yang didera oleh angin kencang.
Liok-gan
Cukil mata, semua pesakitan yang masuk ke neraka kecil ini dikorek biji matanya hingga buta.
Hwi-hwe-ce-gau
Di neraka ini beterbangan kapur-kapur halus mirip halimun yang sifatnya kering. Pesakitan yang dilempar di sini bergulingan di tumpukan kapur yang menyebabkan matanya buta dan mulut penuh kapur, sudah tentu napas juga megap-megap karena menghirup kabut berkapur.
Kwan-yok
Lebih dulu kaki tangan terhukum diikat, satu iblis menarik dagu ke atas, satu memegangi kepala dan satu lagi menusukkan sebatang bambu runing panjang setengah meter ke dalam mulut hingga tembus ke perut, iblis yang satu lagi menuang obat ke dalam bambu yang terus mengalir ke dalam perut. Wah, jangan ditanya rasanya.
Yu-kauw-kut-tiat
Sepanjang lorong neraka kecil di sini ditaburi pecahan kaca yang dilumuri minyak kerbau. Para terhukum harus menelusuri lorong panjang dari ujung yang satu ke ujung yang lain, sudah pasti bukan kaki saja yang terluka, sekujur badan juga tentu teriris atau tertusuk pecahan beling bila mereka jatuh berguling.
Jak-jui
Kaki tangan para terhukum kembali dipentang dan diikat erat, iblis yang bertugas lalu menusuk mulutnya dengan sebatang pipa besi, api neraka akan menyala terus diujung pipa besi itu sampai padam setelah badan si terhukum kering.
Cui-sek-bai-sim
Di neraka kecil yang terakhir dalam kekuasaan Raja Giam Kun keempat ini, para hukuman kembali diborgol kaki tangannya supaya tidak bisa meronta-ronta. Mulutnya dipentang dengan paksa lalu dijejali kerikil-kerikil halus yang harus ditelan sampai perutnya membuncit.
Bila anda ingin selamat dan setelah meninggal supaya tidak menjalani hukuman berat di neraka-neraka kecil, maka pada tanggal 18 bulan 2 penanggalan Imlek harus bersembahyang dan bersumpah bahwa selanjutnya tidak akan melakuakn kesalahan dan berbuat dosa, dengan kenyataan hidup sebagai tekad penyesalan dan ketulusan yang sebenarnya, akan dapat terhindar dari siksa derita seperti yang terjadi dalam neraka kecil. Jikalau anda bisa lebih mempertebal keyakinan diri sendiri bahwa anda benar-benar sudah insaf dan bertobat, maka anda akan mencetak dan menyebarluaskan kitab suci Giok Lek, orang lain juga pasti akan bertobat dan memperbaharui hidupnya, kalau hal ini dapat dicapai maka Tuhan akan lebih memberikan anugerah yang lebih besar.
Raja Giam Kun kelima ( SOM LO ONG ) Raja Giam Kun yang kelima ini semula berkedudukan di Kraton pertama. Lantaran mengasihi arwah-arwah yang meninggal karena difitnah dan mati secara penasaran, sering kali ia memberikan kelonggaran kepada mereka tanpa diperiksa lebih dulu dengan memberikan kesempatan hidup kembali ke dunia fana tanpa melalui proses hukum yang berlaku di Akhirat. Maka Tuhan menurunkan pangkatnya menjadi penguasa di akhirat kelima.
Letak Kraton Som-Lo-Ong berada di lautan teduh menghadap ke Barat, tepatnya di bawah batu akta yang disebut Kiauw Hoan. Dalam kraton kelima ini juga terdapat 16 seksi hukum. Seluruh arwah yang harus menjalani hukuman di kraton kelima ini, tentu sudah pernah mengalami penderitaan sekian tahun di kraton keempat. Dan untuk membuktikan kebenaran dari segala dosa-dosa mereka dan supaya mereka kapok lahir batin. Di kraton kelima ini mereka dibawa naik ke Bong-siang -thai, untuk memeriksa sendiri segala perbuatannya yang dahulu
Bong siang thai menghadap ke Timur, Barat dan Selatan. Garis tengahnya sepanjang 81 li, bentuknya melengkung mirip busur. Tinggi panggung ini 49 tombak, lerengnya terbuat dari pisau yang dibentuk menjadi 63 undakan.
Orang - orang yang berlaku bajik dan saleh di dunia, setelah mati tidak akan dibawa ke tempat ini, demikian pula orang-orang yang tidak punya jasa tapi juga melakukan kejahatan, begitu mati selekasnya sudah boleh reinkarnasi (Kelahiran kembali) kembali ke dunia. Hanya mereka yang banyak melakukan kejahatan dan kedosaan di kala hidup. Setelah menjadi setan dan iblis akan dipaksa naik ke atas panggung ini. untuk memeriksa sendiri tingkah lakunya diwaktu hidup dulu, dari sini mereka masih dimasukkan ke neraka besar, memeriksa segala dosa kesalahannya, baru dijebloskan ke neraka-neraka kecil untuk menjalani hukuman.
Dosa kesalahan mereka di kala hidup di dunia fana kira-kira bisa dijelaskan seperti berikut :
Membakar kitab kitab suci, mencegah dan menghalangi orang lain berlaku bajik.
Suka ngerasain orang lain.
Membongkar kuburan orang lain dan mencuri harta yang terbawa ke liang kubur.
Main api sehingga membakar hutan
Suka memanah atau menembak burung juga termasuk dosa yang besar.
Main lempar sehingga melukai orang lain dibalik tembok.
Melihat kucing, ular, atau hewan lainnya mati tidak mengburnya.
Waktu membangun rumah, menimbun sumur membuat buntu saluran, sehingga mengganggu kesehatan pihak lain dan mengancam keselamatannya.
Siapa melakukan kesalahan atau dosa-dosa seperti yang diuraikan di atas, atau perbuatan lain yang bersifat jahat, setelah diseret ke atas Bong-siang-thai, lalu digusur pula ke neraka besar, disesuaikan dengan berat ringan dosanya, ditentukan ke seksi hukuman mana ia harus menjalani siksaan, setelah penuh menjalani hukuman baru akan diperiksa lebih lanjut adalah dosa kesalahan lain yang juga pernah dilakukan, baru akan diputuskan bagaimana membereskan kelanjutannya.
Keenam belas neraka kecil dalam kraton kelima ini adalah :
Membelah dada mengambil hati arwah manusia yang tidak menghormati Nabi dan Malaikat, juga kepada mereka yang sangsi adanya hukum sebab dan akibat.
Membelah dada mengambil jantung arwah manusia yang suka membunuh hewan atau makhluk berjiwa lainnya.
Membelah dada mengambil hati dan jantung arwah manusia yang belum melakukan kebajikan malah berbuat jahat lebih dulu.
Membelah dada merogoh paru-paru arwah manusia yang mempelajari ilmu hitam atau ilmu sesat, berangan angan panjang umur.
Membelah dada mencopot jantung arwah manusia yang menindas sang bajik dan takut pada yang jahat, membenci orang lain yang tidak lekas mati.
Menghukum arwah laki-laki yang berusaha dengan kekerasan hendak atau sudah memperkosa perempuan.
Menghukum arwah manusia yang merugikan orang lain demi kepentingan diri sendiri.
Menghukum arwah manusia yang mengangkangi harta orang lain dan temaha pangkat dan kedudukan
Menghukum arwah manusia yang melakukan penipuan, mencuri, menjambret dan ingkar janji.
Menghukum berat arwah manusia yang tidak membalas budi malah mencelakai jiwanya. membalas kebajikan dengan dendam kebencian.
Menghukum manusia yang sewenang-wenang, merasa kuat dan berkuasa lantas meninda pihak lain.
Penipu atau mereka yang mempengaruhi khalayak ramai demi mengeruk keuntungan pribadi juga dibelek dada dan dirogoh jerohannya.
Meremas hancur hati arwah manusia yang menyebabkan orang lain berbuat kejahatan dan melakukan segala tindak pidana yang merugikan orang banyak.
Mereka yang berjiwa dengki,jelus dan iri, juga dibelek dadanya.
Menghukum arwah manusia yang culas, telengas terhadap orang baik, atau menganiaya sesama manusia
Menghukum arwah manusia yang tahu akan kesalahan dan dosa sendiri tapi tidak bertobat atau menginsafi kesalahannya, apalagi tidak percaya terhadap makna kitab suci.
Jikalau manusia pernah melanggar dosa-dosa kesalahan seperti yang diuraikan di atas, maka tiap tanggal 8 bulan pertama penanggalan Imlek, harus makan makanan vegetarian dan cuci badan, bersumpah di hadapan Hut Co (Buddha) untuk tidak melakukan lagi kesalahan yang pernah ia lakukan. Untuk itu perlu memberikan bukti dalam melakukan kesungguhan dengan menyatakan bahwa dirinya benar-benar sujud. Dengan demikian, bukan saja dapat terhindar dari hukuman dalam neraka kecil, malah mungkin memperoleh keringanan dan langsung dikirim ke kraton keenam dimana GiamKun keenam bertahta.
VI. Raja Giam Kun Keenam ( POK SHIA ONG ) Letak kraton keenam di mana POK SHIA ONG berkuasa juga berada diluar lautan teduh yang menghadap ke hilir, di sini beliau berkuasa dalam neraka besar yang disebut Tai-kiau-hoan, dilengkapi juga 16 seksi hukum, terutama menghukum mereka yang bersalah seperti :
Pencuri patung Kongco, Hud co (Budha) atau Sinbing (Nabi) serta mengerok lapisan emasnya. Atau mereka yang kurang ajar dan menghina Hudco.
Tidak hormat terhadap kitab suci, meremehkan mantra atau puja-puji dan ajaran dewa atau Buddha.
Menumpuk barang-barang bekas dan kotor di sekitar kelenteng atau ajaran mulia.
Meremehkan Ngo-kok hingga rusak, menumpuk rangsum demi mengejar keuntungan besar.
Bila melanggar kesalahan-kesalahan seperti yang diuraikan di atas. setelah disidangkan dan ditentukan hukumannya, maka arwahnya akan digusur ke neraka-neraka kecil untuk disiksa dengan berbagai macam hukuman yang berbeda. Setelah itu masih akan dikirim pula ke neraka ketujuh, disana akan diperiksa pula, adakah kejahatan lain yang belum diputuskan hukumannya.
Enam belas ( 16 ) seksi hukum yang ada di kraton keenam adalah :
Siang-kui-tiat-soa
Lantai dasar neraka kecil ini ditaburi pasir besi yang runcing - runcing, iblis bengis yang bertugas di sini selalu mengerjakan cemeti ditangannya menghajar para pesakitan yang berjalan lambat karena kesakitan, maklum telapak kaki mereka luka berlumuran darah, tidak jarang para pesakitan itu harus merangkak juga mencapai tujuan yang ditentukan.
Jio-ni-jim-sin
Di neraka kecil kedua ini, para pesakitan diikat kakinya, lalu digantung jungkir balik dengan kepala dibawah direndam dalam empang yang airnya adalah kencing yang berbau busuk dan memualkan.
Mo-ciok-liu-hiat
Sampai di seksi hukun ketiga ini, para pesakitan dilindas dengan gilingan batu seperti beras yang digiling layaknya, darah muncrat dan bercecer dimana-mana.
Kam-cui-ham-cian
Lebih dulu kaki tangan para pesakitan ditelikung, mulut dipentang lebar, lidah dibetot keluar lalu ditusuk jarum.
Gan-sim-ci-ka
Tikus-tikus raksasa yang kelaparan berkeliaran di sini, begitu mangsa datang langsung dibuat bancakan sampai tinggal tulang-tulangnya saja.
Kek-bong-ciang-coan
Hutan tombak terbentang luas, ujungnya yang runcing tajam mengkilap, mereka yang tersiksa di sini disuruh jalan sambil dihajar dengan pentung, kalau jatuh ya bolong badannya ditembus ujung tombak yang siap menyambut korban.
Tui-to-jiak-ciang
Lumpang besi besar yang ada disini bukan untuk menumbuk beras, tapi untuk menumbuk pesakitan yang dihanur luluhkan menjadi bergedel.
Lia-ti-kai-ci
Arwah yang berdosa diikat kaki tangannya lalu digantung, dengan pisau kulit dagingnya diiris kecil kecil sampai habis.
Ham-hwe-pit-hou
Lebih dulu para pesakitan dicekik lehernya, di kala mulutnya terbuka langsung ditusuk dengan besi panas, kalau apinya padam diganti dengan besi panas lain yang tetap menyala. Sudah tentu bibir menjadi bengkak dan lidahpun melepuh. tenggorokan juga kering.
Song-hwe-pe-hang
Kecuali diikat kaki tangannya, para pesakitan juga dijepit dengan tanggem panjang lalu dipanggang di atas bara yang menyala, seperti membakar daging layaknya.
Pun-siu
Seperti yang dirasakan di neraka kecil kedua, demikian pula di neraka kecil ke 11 ini, hanya bedanya empang di sini berisi najis bukan kencing. Dalam keadaan terikat kaki tangannya, badan digantung jungkir balik lalu direndam dalam empang najis.
Gu-ciu-ma-co
Di sini pesakitan digilir oleh kuda dan kerbau. Sebelum diinjak injak kerbau, terlebi dahulu pesakitan diseret oleh kuda yang dipecut supaya lari kencang. Dalam keadaan sekarat lalu diinjak-injak kerbau hingga luluh badannya.
Pi-kiau-liat-pi
Seperti juga yang dilakukan di neraka-neraka kecil lainnya, setelah pesakitan disiksa hingga hancur lebur, malaikat yang bertugas di tempat itu dapat memulihkan badannya seperti sedia kala, lalu disiksa pula sampai lumat. Demikianlah yang terjadi di neraka kecil ke 13 ini, hidung pesakitan dipantek dengan paku raksasa, demikian pula telapak tangan dan kakinya ditembus paku besar sampai mampus.
Tam-tauw-tat-kok
Begitu masuk ke neraka kecil ini, iblis besar yang ganas langsung mengepruk batok kepalanya dengan palu hingga pecah dan otakpun berhamburan. Tapi malaikat yang membekal pusaka dapat memulihkan badannya kembali seperti sedia kala, lalu dipukul remuk pula kepalanya, begitulah siksaan ini dilakukan berkali-kali, setelah jatuh temponya baru digusur ke neraka kecil selanjutnya.
Yau-jam
Di tempat ini pesakitan juga disambut dengan tebasan golok baja yag mengkilap hingga pinggangnya putus, setelah dikebut oleh malaikat dan pulih kembali, lantas dibabat lagi sampai putus, Entah berapa kali terjadi sampai waktu hukuman habis baru diserahkan ke neraka kecil keenam belas.
Pek-swan-kek
Dalam keadaan kaki tangan terikat kencang, oleh iblis yang bertugas, badan dilumuri getah dedaunan yang mengeluarkan bau busuk, ternyata getah daun itu mengundang gatal yang luar biasa, manalagi kaki tangan terikat dan tidak mungkin menggaruk, dapatlah anda bayangkan betapa sengsara keadaannya.
VII. Raja Giam Kun Ketujuh ( THAI SAN ONG ) Letak kraton di mana Thai-San-Ong bertahta juga di luar lautan yang menghadap ke barat, neraka besar dimana beliau berkuasa dinamakan Tai-jiat-lauw. Thai-San-Ong juga adalah hakim yang mengadili mereka yang bersalah melakukan kesalahan seperti :
Orang yang mencuri pakaian dari peti jenazah, atau mencuri tulang kerangka manusia untuk dijadikan obat.
Dengan akal licik atau muslihat, mengadu domba hubungan sedarah daging, sehingga terjadi keributan dalam keluarga.
Putra-putri yang diasuh dan dibesarkan dijual kepada orang lain dijadikan babau atau pelacur.
Menindih mati orok sendiri karena tidurnya kurang hati-hati, sengaja mencekik atau menyumbat pernafasan anak haram yang dilahirkan dari hubungan serong. Dosa perbuatan ini teramat berat hukumannya.
Sebagai seorang pendidik, tapi kurang tegas memberikan pengarahan sehingga murid-muridnya banyak yang nyeleweng. Tapi ada juga yang mendidik secara keras dan ingin cepat berhasil, bila perlu menggunakan hukuman badan.
Memukul dan menganiaya pembantu hingga luka-luka.
Banyak minum sampai mabuk lalu mengganas, atau dalam keadaan mabuk melakukan sesuatu di luar kebiasaan.
Dosa-dosa kesalahan yang diuraikan diatas akan diperiksa secara jelas. dibedakan berat dan ringan persoalannya, lalu digusur ke neraka kecil untuk menjalani hukuman.
Di sidang neraka besar ketujuh ini juga terdapat 16 seksi hukum yang punya sebutan berbeda satu dengan yang lain
Tui-tiu-cu-thun
Begitu arwah berdosa masuk, iblis yang bertugas dan jahat langsung memukul hidung dengan palu besar, karuan darah bercucuran, nah darah yang meleleh itulah harus diisap dan ditelan
Tiam-cui-hu-pek-hang
Di seksi hukum kedua ini tersedia puputan besi yang teramat besar, sementara iblis jahat yang bertugas memegang sapu lidi yang ujungnya tumbuh ular-ular berbulu. Pesakitan yang masuk digiring dengan sabetan sapu naik ke atas puputan yang membara, seketika protolah kaki tangannya, di tengah lolong jeritannya, badannya terjungkal jatuh ke bawah dimana api berkobar besar.
Siu hong
Pesakitan yang harus dihukum dalam neraka kecil ini diikat kaki tangannya, dibaringkan di atas meja, iblis jahat yang bertugas mengambil sebilah kapak besar yang tajam mengkilap, membelah dada dan perutnya hingga jerohannya hancur.
Ki-cian-koan-hoat
Seperti juga di seksi - seksi yang lain, pesakitan di seksi ini juga diikat kaki tangannya, iblis jahat yang melaksanakan hukuman memegang tongkat besi yang ujungnya berbentuk cakar ayam. di mulai dari kepala, cakar ayam itu dikerjakan. setelah rambutnya tercakar habis baru turun ke bawah badannya. bila perlu sampai protol anggota badannya, setelah itu badannya masih di sunduk cagak besi dan dibiarkan berdiri begitu saja.
Kian-ka-keng-kut
Beratus-ratus anjing liar, anjing buas yang ada di neraka kecil ini lebih menakutkan lagi, gigi dan taringnya amat tajam, demikian pula cakarnya lebih tajam dibandingkan cakar besi. Begitu ada pesakitan harus disiksa disini, akan menjadi mangsa kawanan anjing itu yang berpesta pora tanpa menyisakan sekarat tulang sekalipun
Teng-sek-coan-sin
Berbeda dengan siksaan neraka lainnya, iblis jahat yang bertugas disini hanya menghukum para pesakitan dengan menyunggi batu besar seberat 50 kati di atas kepalanya, batu seberta itu harus disunggi dan harus berjalan dan tak boleh berhenti. kalau berhenti pasti dihajar pinggang atau kakinya dengan pentungan.
Long-teng-kai-gi
Terlebih dahulu para pesakitan di telikung kaki tangannya, iblis yang bertugas lantas membungkus kepalanya dengan lempung atau tanah liat. kepala yang terbungkus tanah liat ini lalu dibakar, wah,sakitnya pasti dapat anda bayangkan sendiri.
Ouw-tong-kau-tun
Di neraka kecil ke 8 ini, para pesakitan juga diikat kaki tangannya, sekujr badan lalu dibalut benang yang dibasahi minyak lalu dibakar. Api yang menyala besar akan menghanguskan sekujur badannya menjadi abu. Syukur malaikat yang bertugas disini dengan pusakanya dapat memulihkan kembali badannya dalam keadaan semula. Begitulah hukuman disini juga berlangsung berulang kali sampai temponya habis, baru diseret ke neraka kecil berikutnya.
Li-pwe-ti-twa
Dalam neraka ini pesakitan dipentang kaki tangannya dan diikat erat supaya tidak bisa meronta, iblis jahat yang seram sudah siap dengan pisau ditangannya, perlahan-lahan ia membeset kulitnya, ujung kulit yang sudah dibeset diberikan pada anjing yang lantas mengunyahnya dengan lahap dan terus menarik kulit besetan itu yang tak putus-putus sampai kulit di badan itu terbeset habis.
Coan-pang-he-kiok-kah
Suasana dalam neraka kecil kesepuluh ini boleh dikatakan paling ramai, maklum penghuninya adalah binatang-binatang liar yang bentuknya mirip kucing, tubuhnya juga lebih besar, di bagian atas banyak burung elang hinggap atau beterbangan. Kedua jenis binatang buas ini siap membantai dan rebutan pesakitan yang dijebloskan disini.
Tiau-tah
Pesakitan yang harus dihukum disini hanya diikat kedua kakinya dan digantung jungkir balik. Sementara iblis jahat yang juga algojo kejam ini sudah menyiapkan pentung kayu yang ujungnya terbelah menjadi dua. Dengan bernafsu dansekuat tenaga pentung itu menghajar badan para hukuman sampai sama-sama hancur.
Pwat-siat-tun-su
Sambil menyeringai kejam iblis yang bertugas di neraka kecil ini mengikat kaki tangan korbannya, lalu menggantol mulutnya hingga terpentang sementara lidahnya dibetot keluar, lidah yang terjulur itu dipotong kecil kecil lalu dikunyah dengan lahap. setelah perut merasa kenyang, korbannya digantung.
Thiu-ciang
Dengan sadis iblis jahat menyeret korbannya lalu disandarkan di tonggak besar serta diikat kaki tangannya. Tanpa peduli jerit tangis korbannya dengan menyeringai perutnya disedot lalu dirogoh keluar ususnya.
Li-la-koan-jiak
Pesakitan yang dihukum di neraka ini dibaringkan di tanah, dibiarkan terinjak-injak oleh unta dan kuda. Karuan badannya menjadi tidak karuan, maka datanglah burung burung pemakan bangkai berebutan mangsanya hingga habis.
Lok-ciu-ci
Korban yang sudah diikat kaki tangannya, diparut lebih dahulu wajahnya, Tanpa kenal kasihan iblis-iblis yang bertugas mengeluarkan jepitan-jepitan besi, jari-jari kaki dan tangan dijepit satu persatu lalu dipanggang hingga hangus. demikian pula rambutnya yang dijambak ke atas juga disulut api.
Yu-hu-ku-ping
Minyak dalam wajan raksasa terus mendidih, sementara bara di dalam tungku di bawah juga terus berkobar besar. Pesakitan yang harus menjalani hukuman di neraka kecil ini digoreng hidup-hidup. Coba bayangkan bagaimana rasanya ?
Bagi anda yang merasa punya dosa dianjurkan untuk mandi kramas dan makan barang tidak berjiwa, bersembahyang dan mengangkat sumpah pada tanggal 27 bulan 3 penanggalan Imlek, bahwa selanjutnya tidak akan berani melanggar pantangan membunuh, berbuat jahat atau kesalahan apapun yang merugikan pihak lain. juga berjanji akan mencetak buku Giok Lek untuk menyadarkan orang banyak untuk mawas diri. Kalau hal ini terpenuhi pasti akan memperingan hukuman atau syukur dapat menyadarkan dirinya dari berbagai siksa yang ada di neraka neraka kecil di kraton ketujuh ini.
0 komentar:
Posting Komentar