Abhiseka Pemberkatan Tersalurkan?
Sumber: Empowerment Transferred/Transmitted?
“Ini adalah sebuah contoh kebodohan: ia yang tidak punya pemahaman akan suatu ajaran tapi malah berpikir telah memahaminya dan bahkan mencoba untuk mengajar orang lain. Bersama dengan pelanggaran samaya, hal-hal ini semua harus dihindari.”
- Kyabje Dilgo Khyentse Rinpoche -
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Ini yang saya ingat jaman masih muda dulu waktu menghadiri misa di gereja Katolik:
Dalam Nama Bapa, Putra & Roh Kudus… jangan biarkan kami masuk dalam Cobaan namun bebaskanlah kami dari yang Jahat.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Saya ingat hal-hal ini setelah menonton mereka yang berjalan melewati bendera abhiseka pemberkatan di Vajragarbha Caotun hari ini (Sabtu, 14 April 2012).
Bahkan para Penyebar Dharma tingkat atas juga berjalan dengan Pikirannya atau Perhatiannya entah berada di mana!
Bagaimana kita bisa berharap mayoritas murid tidak mengikuti teladan mereka?
Ajaran Guru mengenai Visualisasi, Mudra dan Mantra jadi terabaikan lagi!
Jalan Bodhi memang bukanlah jalan yang mudah untuk membimbing para insan, dan jauh lebih susah lagi untuk memastikan agar mereka selalu tetap fokus.
Bodhicitta Aspirasi Guru untuk menyelamatkan para insan tanpa meninggalkan satupun sungguh benar-benar welas asih yang agung.
Kenikmatan Agung yang Sejati yang dijelaskan oleh Guru hari ini, hanya dapat dicapai lewat pelatihan diri yang tekun.
Beliau juga membahas mengenai cara mengubah bodhi merah dan putih menjadi sarira.
Bagaimana?! Teman-teman harus melatih TIADA KEBOCORAN!
Lalu berapa banyak dari mereka yang berjalan melewati Bendera Abhiseka Pemberkatan sungguh-sungguh mematuhi ajaran Guru?
Dari apa yang dilihat hari ini dan sesi-sesi lainnya, masih banyak yang harus Kembali Belajar Ajaran-ajaran Dasar.
Dari dalam hatimu, tanyakanlah pada dirimu sendiri, apakah kamu berpura-pura atau benar-benar mematuhi ajaran Guru saat sedang menerima Transmisi Abhiseka Pemberkatan?
Teman-teman sedharma yang terkasih, marilah kita semua tidak membiarkan mereka yang tidak memahami ajaran-ajaran Guru untuk “memasukkan kita ke dalam cobaan dan kejahatan” yang sama artinya dengan melanggar Samaya!
Amituofo
“Ini adalah sebuah contoh kebodohan: ia yang tidak punya pemahaman akan suatu ajaran tapi malah berpikir telah memahaminya dan bahkan mencoba untuk mengajar orang lain. Bersama dengan pelanggaran samaya, hal-hal ini semua harus dihindari.”
- Kyabje Dilgo Khyentse Rinpoche -
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Ini yang saya ingat jaman masih muda dulu waktu menghadiri misa di gereja Katolik:
Dalam Nama Bapa, Putra & Roh Kudus… jangan biarkan kami masuk dalam Cobaan namun bebaskanlah kami dari yang Jahat.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Saya ingat hal-hal ini setelah menonton mereka yang berjalan melewati bendera abhiseka pemberkatan di Vajragarbha Caotun hari ini (Sabtu, 14 April 2012).
Bahkan para Penyebar Dharma tingkat atas juga berjalan dengan Pikirannya atau Perhatiannya entah berada di mana!
Bagaimana kita bisa berharap mayoritas murid tidak mengikuti teladan mereka?
Ajaran Guru mengenai Visualisasi, Mudra dan Mantra jadi terabaikan lagi!
Jalan Bodhi memang bukanlah jalan yang mudah untuk membimbing para insan, dan jauh lebih susah lagi untuk memastikan agar mereka selalu tetap fokus.
Bodhicitta Aspirasi Guru untuk menyelamatkan para insan tanpa meninggalkan satupun sungguh benar-benar welas asih yang agung.
Kenikmatan Agung yang Sejati yang dijelaskan oleh Guru hari ini, hanya dapat dicapai lewat pelatihan diri yang tekun.
Beliau juga membahas mengenai cara mengubah bodhi merah dan putih menjadi sarira.
Bagaimana?! Teman-teman harus melatih TIADA KEBOCORAN!
Lalu berapa banyak dari mereka yang berjalan melewati Bendera Abhiseka Pemberkatan sungguh-sungguh mematuhi ajaran Guru?
Dari apa yang dilihat hari ini dan sesi-sesi lainnya, masih banyak yang harus Kembali Belajar Ajaran-ajaran Dasar.
Dari dalam hatimu, tanyakanlah pada dirimu sendiri, apakah kamu berpura-pura atau benar-benar mematuhi ajaran Guru saat sedang menerima Transmisi Abhiseka Pemberkatan?
Teman-teman sedharma yang terkasih, marilah kita semua tidak membiarkan mereka yang tidak memahami ajaran-ajaran Guru untuk “memasukkan kita ke dalam cobaan dan kejahatan” yang sama artinya dengan melanggar Samaya!
Amituofo
0 komentar:
Posting Komentar