Minggu, 02 September 2012

Melindungi Sila Ibarat Melindungi Mata

CERAMAH DHARMARAJA LIANSHENG
Intisari Ceramah Dharmaraja Liansheng pada Upacara Agung Vairocana di True Buddha Pai Yuin Temple, Kanada pada 19 Agustus 2012


Pertama-tama kita sembah sujud pada Bhiksu Liaoming, Guru Sakya Dezhung, Gyalwa Karmapa XVI, Guru Thubten Dhargye, sembah sujud pada Triratna Mandala, sembah sujud pada adinata homa Vairocana.

Gurudhara, Para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat se-Dharma, dan yang mendengarkan Dharma di tempat lain, umat se-Dharma di internet. Tamu agung kita hari ini, istri Dubes Liao di Houston Sdri. Judy, Acarya Lianzhi dari Chin Yin Buddhist Temple, dan seluruh pengawas, selain itu, ketua E-Rooh Temple, dan masih banyak tamu agung lainnnya, yang terpenting, adalah Acarya Lianming dari Pai Yuin Temple, semua ketua, pengawas.

Kali ini diundang ke dua tempat untuk membabarkan Dharma, antara lain: Chin Yin Buddhist Temple, Edmonton dan Pai Yuin Temple, Calgary. Chin Yin Buddhis Temple terutama untuk menggelar Homa Kalacakra, sedangkan Pai Yuin Temple terutama untuk menggelar Homa Vajra dan Garbha Vairocana. Di dalam Tantra, Vairocana adalah yidam yang sangat penting. Ia adalah Buddha bhumi ke-13, ada dua kitab Mahāvairocana Tantra, pertama adalah Mahāvairocana Tantra, kedua adalah Vajrasekhara-sutra, kedua kitab sutra ini dibagi menjadi Sutra Vajra dan Sutra Garbha, asal muasalnya adalah Bodhisattva Nagarjuna menggunakan mustard untuk membuka pagoda besi dan bertemu Vajrasattva di India Selatan. Vajrasattva adalah pangeran Dharma Pancadhyani Buddha, merupakan Y.A. Vajradhara keenam, Ia memegang dua kitab Vajra dan Garbha Vairocana, Ia menyerahkan pada Bodhisattva Nagarjuna. Silsilah Bodhisattva Nagarjuna dilanjutkan kepada diri 3 orang, satu adalah Varjabodhi, satu adalah Sudbhakarasimha, satu adalah Amoghavajra. Mereka bertiga tiba di daratan tengah pada zaman pembukaan era baru Dinasti Tang, lalu menyebarkan Vajradhatu dan Garbhadhatu, kemudian diwariskan ke Bhiksu Huiguo. Ada seorang murid pengelana Jepang, Kukai, Ia pergi ke tempat Bhiksu Huiguo, Bhiksu Huiguo menyerahkan dua kitab Vajra dan Garbha kepada Kukai Daishi, setelah Kukai Daishi kembali ke Jepang, Tantra daratan tengah pun hilang, semua dibawa ke Jepang. Kukai Daishi Jepang dikenal dengan ungkapan "satu pelita dua penerangan", belakangan kembali ke daratan tengah, sehingga muncullah penyebaran Mahāvairocana Tantra dan Vajrasekhara-sutra, serta dua kitab Mahadharma Vajradhatu dan Garbhadhatu.

Kedua kitab Mahadharma adalah milik Vairocana. Namun, mengapa dibagi menjadi 2 kitab? Satu mengacu pada "sebab", satu lagi mengacu pada "akibat", dari sebab melatih diri ke akibat. Garbhadhatu merupakan "sebab", Vajradhatu merupakan "akibat", keduanya memiliki yidam yang sama. Namun, ada perbedaan, Garbhadhatu adalah sebab awal melatih diri, Vajradhatu adalah akibat hasil pencapaian dalam melatih diri. Walaupun ada perbedaan dengan Tantra Tibet, namun, sebenarnya sama, tetap berasal dari Varjabodhi, Sudbhakarasimha, Amoghavajra bertiga menyebarkannya ke daratan tengah, kemudian dari Huiguo diwariskan kepada Kukai, selanjutnya tersebar ke Jepang, dari Jepang kembali lagi ke China, kembali ke Taiwan, ada guru saya, Acarya Pufang. Ia memiliki cara melatih diri dari dua kitab Vajra dan Garbha Vairocana. Inilah perkenalan sederhana tentang dua kitab Vajra dan Garbha. Sesungguhya, ada 9 persamuan Mandala, 18 persamuan Mandala, dengan kata lain, dari Anda mulai melatih diri hingga persamuan pembentukan tubuh. (catatan: Gambar mandala Vajradhatu. Timur adalah tampak depan, persamuan pertama terletak di tengah, dari sisi timur berputar ke arah kanan ditempatkan 8 persamuan, ditotalkan menjadi 9 persamuan. Persamuan pertama tentang Vairocana dengan 5 wujud mencapai Samyaksambodhi, setelah mencapai kebuddhaan, dari samadhi Vajra menghasilkan 37 yidam hingga wujud penjelmaan insan bagian luar, sehingga dinamakan persamuan pembentukan tubuh. Dasar mandala, sehingga dinamakan persamuan dasar. Kegiatan para yidam dinamakan persamuan karma.)

Saya senang sekali datang ke Chin Yin Buddhist Temple, Edmonton, juga senang sekali datang ke Pai Yuin Temple, Calgary. Homa Kalacakra dan homa Vajradhatu dan Garbhadhatu, semoga dapat mengabulkan permohonan dan harapan para insan. Karena kedua Dharma ini adalah Dharma yang sangat agung. Yang namanya acarya adalah guru transmisi. Dari Pancadhani Buddha yaitu 5 acarya, sampai ke Vajrasattva, adalah acarya keenam, sampai ke Mahaguru adalah acarya ketujuh, sampai ke semua acarya, menjadi acarya kedelapan, melambangkan Vajrasattva, ini adalah sebuah Dharma silsilah, Anda semua harus ingat. Asal muasal mereka berasal dari Vairocana. Ada orang mengatakan Eksoterik (Theravada dan Mahayana) adalah Dharma yang disabdakan Buddha Sakyamuni, tampak dan mudah dimengerti, sehingga disebut Eksoterik. Sedangkan Esoterik (Tantra) adalah sabda Vairocana, Vajradhatu, Garbhadhatu, Mahāvairocana Tantra, Vajrasekhara-sutra. Yang disabdakan Vairocana disebut Esoterik, Esoterik itu dalam dan sulit dimengerti, sehingga disebut Esoterik. Eksoterik dan Esoterik sebenarnya sama, semuanya melatih diri dan menaati Sila, semua sama.

Datang ke Calgary, saya pun teringat saat baru datang, 4 Vajra utama semula adalah dewa pintu, sekarang begitu dilihat, 4 Vajra utama lari ke dalam, yaitu Dhtra, Dhanada, Virdhaka, Virsa. Selain itu, saya masih ada satu kesan, suatu tahun saat saya ditahtahkan di Karma Lokshey Ling, Nepal, pengakuan Rinpoche harus ditahtahkan, saya duduk di atas ranjang, membawa Buddha Sakyamuni artinya harus menyebarkan Mahadharma Buddha, Living Buddha Grandmaster Sheng-yen Lu, ketua Karma Lokshey Ling, bernama Ghltsen Lama. Saat itu, saya ditahtahkan di Karma Lokshey Ling, sehingga, Pai Yuin Temple, Calgary sangat berkesan bagi saya.

Kita menekuni Sadhana Tantra, sila sangat keras. Pernah ada guru sesepuh berkata, "Anda harus melindungi sila ibarat melindungi mata." Melindungi Sila ibarat melindungi mata. Karena, jika Anda tidak ada sila, mata pun buta. Dulu, ketika Buddha akan parinirvana, murid bertanya, "Berguru pada siapa?" Sang Buddha berkata, "Berguru pada Sila." Jika tidak menaati Sila, berarti "Bhiksu yang melanggar Sila". Upasaka/sika yang menerima Sila Bodhisattva, tidak menaati Sila Bodhisattva, Anda pun bukan Bodhisattva, tetap orang awam. Jadi, Sila sangat penting. Ada orang mengatakan Sila Zhenfo Zong kalian sangat kendur, guru juga tidak bicara tentang Sila, sekarang saya pun mulai bicara tentang Sila, lewat homa dua kitab Vajra dan Garbha Buddha Vairocana, juga lewat homa Kalacakra, saya harus bicara tentang Sila. (Hadirin tepuk tangan)

Zhenfo Zong bukan aliran baru, tetap harus menaati 5 Sila dan 10 kebajikan. Bhiksu harus menaati Sila Samanera, Sila Bhiksu, Sila Bodhisattva. Semua murid Zhenfo Zong, saat baru bersarana, harus menaati 5 Sila, menaati Sila Bodhisattva, bahkan Pancasika Abdi Guru, 14 Sila Utama Tantrayana, 16 Akar Kejatuhan Tantrayana, semua harus diterangkan. Semua yang namanya Sila Kebajikan, 10 Sila Kebajikan, semua harus diterangkan. Umat Buddha harus menaati Sila Agama Buddha. Ada seorang wanita mendatangi dokter kandungan untuk melakukan operasi inseminasi buatan, wanita ini menanggalkan pakaian dan berbaring di atas ranjang, dokter menariknya, dengan kata lain, menggerayanginya, si wanita sangat terkejut, "Apa yang Anda lakukan?" Dokter berkata, "Sperma botolan sudah habis digunakan, jadi sekarang terpaksa menggunakan yang paling segar." Ini melanggar hukum, melanggar Sila. Maksud saya adalah, Zhenfo Zong kita segar, namun harus menaati Sila lama, tidak boleh melanggar aturan, semua harus dijalankan berdasarkan aturan, harus ada silsilah, baru dapat mentransmisikan sadhana ini, kalau tidak, Anda telah melakukan dosa pencurian.

Hari ini saya menerangkan Dosa Pencurian. Misalnya ada acarya tidak mendapatkan abhiseka suatu sadhana, ia malah mengabhiseka orang lain sadhana tersebut, ia pun melanggar Sila Pencurian Dharma Tathagata, sangat keras. Tantra itu sendiri sangat keras. Sebuah abhiseka transmisi sadhana itu harus mengundang yidam turun ke altar mandala, dari altar mandala turun ke Mahaguru, Mahaguru mengabhiseka Anda semua dengan memegang pataka abhiseka; ini adalah yidam prajna turun ke altar mandala, yidam altar mandala turun ke Mahaguru, kemudian Mahaguru mengabhiseka Anda semua dengan alat abhiseka, ini barulah abhiseka arus Dharma sejati. Hari ini, jika saya tidak mengundang Vairocana turun , saya memberikan abhiseka Vairocana pada Anda semua, ini justru mencuri Dharma dari Tathagata tersebut, abhiseka yang diberikan tidak efektif. Abhiseka diberikan sesuai dengan yidam yang diundang, maka abhiseka tersebut pun efektif, tidak mengundang maka tidak efektif. Jika sekali melakukan 108 jenis abhiseka, berarti harus mengundang 108 yidam, menjapa mantra dari 108 yidam, membentuk mudra dari 108 yidam, juga harus bervisualisasi 108 yidam, abhiseka demikian barulah efektif. Namun, jika sudah mengundang, namun tidak melakukan abhiseka yidam tersebut, maka menjadi Dosa Pencurian, atau mencuri.

Terhadap mencuri, saya jelaskan dulu "pencurian luar". Misalnya, hari ini di sini, ada sehelai jubah Zen yang dikenakan Acarya Lianming, ia tanggalkan dan ditaruh di meja kantornya. Ada seseorang masuk, "Jubah Sila Acarya yang pernah dikenakan oleh Acarya Lianming." Kemudian, ia colong, sepulangnya ia juga pakai Jubah Sila Acarya, ini adalah pencurian. Kita memungut uang, jika berpikir, "Tidak ada orang lihat, saya gunakan saja." Ini juga termasuk mencuri. Jika Anda sedang berjalan, ada orang naik motor dari belakang copet uang Anda, ini disebut mencuri. Yang namanya wujud luar, pencurian sangat banyak, pencuri juga sangat banyak. Apakah ada yang pernah kecurian? Yang pernah kecurian, tolong angkat tangan. Oh! Masih ada orang yang kecurian. Apakah Anda suka kecurian? Tidak suka. Apakah Anda suka dicopet dari belakang? Tidak suka. Saya di Chin Yin Buddhist Temple mengatakan, bertukar posisi antara diri sendiri dan makhluk lain, karena Anda tidak suka dicuri atau dicopet, Anda pun tidak boleh mencuri dan mencopet, sangat keras. Ada seorang Lama berkata, penderma mempersembahkan makan malam hari ini, makan malam hari ini sangat mewah, uang penderma ditinggalkan saja. Maksudnya adalah, setelah besok, lusa, saat makanan sudah sedikit, ditambahkan lagi untuk dipersembahkan, ini masih boleh. Namun, kemudian ia lupa, lama ini pun jatuh ke neraka, sebabnya hanya mencuri uang si penderma. Jadi, sila sangat keras, bukan barang milik sendiri, jangan dicuri, jangan dicopet.

Ada sebuah cerita lucu, suatu hari ada seorang maling memanjat di luar jendela orang lain, jongkok di sana menunggu tuan rumah tertidur. Saat tuan rumah ketiduran, tiba-tiba jendela terbuka karena tertiup angin. Tuan rumah berpikir, "Saat kita tidur, apakah jendela tidak ditutup?" Nyonya rumah berkata, "Mungkin maling!" Maling ini berdiri dan berkata, "Bukan saya yang buka, melainkan angin." Tetap ada maling.

Pencurian berwujud di dunia ini jangan dilakukan, terutama mencuri barang Triratna. Ada sebagian yang datang dari luar, melihat pratima putih kecil di depan sangat khidmat, senang sekali melihatnya, ketika semua orang bubar, ia menjulurkan tangan dan menyolongnya, mengira orang lain tidak melihat. "Pokoknya ini untuk disembahyangi! Pulang nanti disembahyangi lagi." Tidak boleh, mencuri Triratna itu jatuh ke neraka vajra. Inilah mencuri, tidak boleh, tidak boleh mencuri. Ibu saya sendiri ada beberapa biji sarira ditaruh di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, entah bagaimana, belakangan malah hilang. Memangnya biji sarira bisa terbang?

Mencuri Triratna, mencuri biji sarira, mencuri persembahan penderma, semua adalah dosa pencurian. Saya pernah menceritakan sebuah cerita lucu, dulu saya menggelar Upacara Agung Kalacakra di Stadium Linkou, pernah mengatakan bahwa banyak acarya mewakili Mahaguru ke berbagai pelosok dunia membabarkan Dharma, penderma berkata, "Acarya kelak pasti akan bertemu Mahaguru." Lalu bungkus sebuah angpao dan diberikan pada Acarya, kemudian berkata, "Tolong persembahkan kepada Mahaguru, tolong persembahkan angpao ini pada Dharmaraja Liansheng, tolong Anda bawa pulang dan persembahkan pada Mahaguru." Banyak Acarya keluar membabarkan Dharma, murid pun menyerahkan persembahan untuk Mahaguru kepada Acarya, supaya mereka bawa pulang dan dipersembahkan pada saya. Acarya ini membabarkan Dharma di mana-mana, keluar 14 tahun, tidak pernah kembali, persembahan yang orang lain berikan pada Mahaguru, ia juga sudah lupa, mana angpao untuk Mahaguru, mana yang bukan, hati nurani nya tidak tenang! "Tidak apa-apa, Mahaguru ada di mana-mana, saya lempar saja money ini ke atas, Mahaguru akan bawa pergi." "Mahaguru tidak ingin ambil, akan jatuh." Ini tidak boleh! Ini tidak benar, Anda mempersembahkan yang tidak berwujud, Mahaguru terima, Anda mempersembahkan yang berwujud, juga harus bawa ke hadapan Mahaguru, ini baru bukan mencuri barang Triratna. Yang dipersembahkan kepada Mahaguru, sembarangan gambar sebuah lingkaran, "Mahaguru akan mengenali lingkaran", lingkaran yang digambarnya besar sekali, ia berkata pada Mahaguru di altar mandala, "Mahaguru, persembahan dari orang lain untuk Mahaguru ditaruh di tempat saya, namun, saya sudah bertahun-tahun tidak bertemu Mahaguru, jika Mahaguru mau berikan pada saya, begitu uang dilempar, jatuh ke dalam lingkaran, jika terlempar ke luar, artinya Mahaguru mau." Lingkaran yang digambarnya besar sekali, semua dilemparnya ke dalam lingkaran, ini juga melakukan dosa pencurian! Saya tidak mengatakan Acarya yang mana, semua yang di sini berpikiran baik, berwatak baik, berhati baik. Juga banyak yang sudah lama tidak bertemu Mahaguru, tiba-tiba muncul, Mahaguru sudah lupa, Acarya dari mana, ada sebagian memberikan persembahan, setahun bertemu sekali, banyak yang memberikan 100 USD. Terima kasih semuanya, walaupun 100 USD tidak banyak, namun, lumayan juga! Mengerti memberikan persembahan pada Mahaguru sudah sangat langka. Saya bukan mengatakan kalian.

(Mahaguru, Lama Xuanren mengatakan biji sarira Shima hilang, namun, bunga sarira masih ada) Oh! Lama Xuanren mengatakan biji sarira ibu saya benar-benar dicuri orang, namun, bunga sarira masih ada. Biji sarira sudah hilang? Ini adalah dosa pencurian. Masih ada semacam dosa pencurian, Anda tidak mempelajari sadhana ini, Anda malah mengabhiseka orang lain sadhana ini, Anda tidak mengundang yidam turun, malah mengabhiseka orang lain sadhana ini. Sesungguhnya, di dalam aturan Tantra juga tidak diperkenankan, tidak sah. Namun, karena Acarya sendiri mengerti tatacara, menggunakan kekuatan hatinya untuk mengundang yidam turun, ia mengundang dengan kekuatan hati, namun ia tidak tahu yidam datang atau tidak, ini sah, karena pembinaan diri acarya belum tentu dapat mencapai keberhasilan agung, dapat mengetahui turunnya yidam. Jadi, klasifikasi Acarya ada banyak jenis, terbagi menjadi 4 jenis Acarya: ada Acarya yang paling dasar, Vajracarya, Mahavajracarya, dan Mahavajradhara Acarya. Sampai jenis keempat, bagaimana pun Anda melakukan persembahan, Anda buru-buru mulai melakukan persembahan, "Mempersembahkan pada Mahaguru, Triratna, Buddha-Dharma-Sangha, ke atas mempersembahkan kepada 4 arya, ke bawah mempersembahkan kepada makhluk 6 alam." Karena perut Anda sudah lapar, kebelet, tidak fokus melakukan persembahan, tidak teliti visualisasi satu per satu, Anda sudah makan, itu juga melakukan Dosa Pencurian.

Sekeras apakah dosa pencurian dalam Tantra? Anda setiap hari menjelmakan makanan, hari ini malas, hari ini tidak menjelmakan makanan, Anda pun telah melakukan dosa pencurian. "Biasanya, saya bersadhana, namun, hari ini saya wisata di luar, di pesawat, saya tidak bersadhana", berarti Anda melakukan dosa pencurian. Anda mengira tidak mencuri barang orang lain, lantas mengira tidak melakukan dosa pencurian, salah! Karena Anda adalah murid Tantra, aturan Tantra, Anda hari ini tidak bersadhana, berarti melakukan dosa pencurian. Lebih kerasnya lagi, hari ini prana Anda tidak cukup, nadi juga tidak lancar, bindu bocor, Anda pun melakukan dosa pencurian. Bagi penekun Sadhana Dalam, Anda tidak melatih prana, tidak melatih bindu, tidak melatih nadi, tidak melatih api kundalini, juga telah melakukan dosa pencurian, sekeras inilah Sila Tantra! Jika saya tidak katakan, kalian tidak tahu, dikatakan, kalian baru tahu. "Oh! Ternyata, saya telah melakukan begitu banyak dosa pencurian." Cepat bertobat, tekuni sadhana pengembalian kesucian. Kalian hari ini datang mendengarkan Dharma, apakah kalian bersadhana? Apakah kalian menjapa mantra Vairocana? "OM. BIEZHA. DADU. FAN. A. WEI. LUO. HUM. KAN." Apakah kalian japa? Mengertikah kalian mantranya? Satu mudra Dharmadesana, satu mudra 5 prajna. Tadi saat bersadhana, apakah bervisualisasi Vairocana? Semua orang berpikir, "Tadi saat bersadhana, saya tidak bervisualisasi Vairocana, lagipula saya tidak tahu, saya pun tidak bervisualisasi Vairocana, saya tidak bervisualisasi." Berarti telah melakukan dosa pencurian. Apakah Anda membentuk mudra Vairocana? Tidak! Berarti telah melakukan dosa pencurian. Tadi saat japa mantra, apakah Anda ikut japa? Tidak ikut japa, berarti telah melakukan dosa pencurian.

Tantra itu sangat keras, karena Tantra adalah Dharma mencapai kebuddhaan dalam tubuh sekarang, ada pencurian luar, ada pencurian dalam, barang Triratna, Anda jangan sekali-kali ambil, begitu ambil, berarti dosa pencurian, dosa yang sangat berat. Anda seharusnya bersadhana, namun Anda tidak bersadhana, berarti mencuri Dharma Tathagata yang menghendaki Anda bersadhana, mencuri waktu bersadhana, apakah ini cukup keras? Sangat keras, bukan? Masih ada satu dosa lagi, Mahaguru di sini berceramah Dharma, dalam radius beberapa kilometer, Anda berkata, "Mahaguru, saya sangat sibuk, saya hari ini kebetulan janjian orang mau tandatangan kontrak, kebetulan waktu ini, saya tidak bisa pergi." Katakanlah Pai Yuin Temple, tidak dapat mendengarkan Mahaguru berceramah Dharma, apakah Anda murid Mahaguru? Jika Anda murid Mahaguru, berarti telah melakukan dosa pengabaian. Pertama, Anda meremehkan Mahaguru datang ke sini berceramah Dharma, Anda mengabaikan Dharma ini, juga merupakan dosa pencurian, apalagi Lama, Dharmacarya, Acarya?

Mahaguru telah mengajari banyak sadhana, ada seorang Acarya sejak diangkat menjadi Acarya, Mahaguru tidak pernah bertemu Acarya ini lagi, kurang lebih 20 tahun tidak pernah bertemu, ia tidak pernah menerima abhiseka apapun, setelah mendapatkan gelar Acarya, menjadi Acarya, seharian hanya membantu orang melihat fengshui, tidak pernah bersadhana, juga tidak pernah menerima abhiseka, bahkan mantra pun tidak bisa. Suatu kali, saya bertemu dengannya di Hong Kong, saya berkata, "Tolong japa mantra Yamantaka dan perdengarkan pada saya." Ia berdiri dan berkata, "Saya tidak bisa." "Anda adalah Vajracarya, apakah Anda belum pernah menerima abhiseka Yamantaka?" "Tidak. Saya 20 tahun kemudian baru mengunjungi Mahaguru." "Lalu, apa yang Anda lakukan sehari-harinya?" "Saya melihat fengshui." Oh, Tuhan! Masihkah itu murid Tantra? Ia belajar 5 ilmu melihat fengshui, berguru saja sudah cukup, tidak perlu menjadi Vajracarya. Ia telah 20 tahun mencuri Sadhana Tantra, mencuri nama Vajracarya Tantra selama 20 tahun, turun ke neraka Vajra, tidak neko-neko.

Semua aturan Tantra sangat keras, terhadap Lama, Acarya, Dharmacarya, lebih keras lagi. Hari ini saya tidak katakan, Anda tidak tahu, hari ini saya katakan, Anda pun tahu, mulai sekarang harus yakin dan mengamalkannya.

Mahaguru tiba di Chin Yin Buddhist Temple, ada seorang umat yang rumahnya sangat dekat, ia mengatakan hari itu mau jaga anak, tidak bisa datang mendengarkan Dharma, ini berarti telah melakukan dosa pengabaian, telah melakukan dosa meremehkan dan mengabaikan, malah telah mencuri perihal mendengarkan Dharma. Lihatlah, betapa kerasnya! Jadi, setelah kita semua mendengarkan saya menjelaskan tentang dosa pencurian, sertifikat bersarana dikembalikan dan dibakar, tidak berani bersarana lagi?! Begitu keras, baru 5 Sila saja. Kemarin menjelaskan Sila tidak membunuh, hari ini menjelaskan Sila tidak mencuri. Anda kira Anda tidak curi kacamata hitam di toko orang, saya tidak pernah melakukan hal ini, kita juga tidak pernah melakukan hal semacam ini, mengira demikian tidak melakukan dosa pencurian, salah. Kita sering melakukan, mencuri waktu seharusnya bersadhana, sudah melakukan dosa pencurian.

Saya juga dengar, di luar ada acarya memberikan abhiseka kepada orang-orang sadhana yang baru sebulan Mahaguru turunkan, dalam sebulan ini, apakah ia setiap bulan menekuni, hingga mencapai kontak yoga? Tidak kontak yoga, juga harus mengerti tatacara, benar-benar serius mengundang, barulah tidak melakukan dosa pencurian. jika sembarangan, Mahaguru hari ini baru abhiseka, besok Anda sudah memberikan abhiseka untuk orang lain, inilah dosa pencurian.

Ada lagi, Mahaguru tidak pernah memberikan abhiseka keempat, Dzogchen kepada orang-orang. Ada seorang murid Mahaguru, masih perumahtangga, ia berkata pada orang-orang, "Mahaguru berpesan pada saya untuk memberikan abhiseka Dzogchen pada kalian." Abhiseka keempat, Dzogchen artinya Anda telah menjadi Vairocana, atau Pancadhyani Buddha, dan 8 Mahabodhisattva, Anda telah membuktikan Anda adalah Pancadhyani Buddha, Anda adalah 8 Mahabodhisattva, Anda adalah Vajrasattva. Abhiseka keempat ini, saya belum pernah berikan pada orang lain. Seorang perumahtangga, saya bahkan tidak pernah memberikan abhiseka tersebut, tak disangka ia mengatakan pada orang lain, "Mahaguru berpesan padanya untuk memberikan abhiseka pada orang-orang, abhiseka tingkat keempat, Abhiseka Dzogchen." Banyak umat telah ditipu olehnya, ini tergolong murid Tantra Zhenfo Zong dalam kelompok penipu, ia telah melakukan dosa pencurian.

Keraskah dosa pencurian? Selanjutnya, jika bukan milik Anda, Anda pun telah melakukan dosa pencurian. Murid yang menekuni Tantra dalam, murid yang menekuni abhiseka di atas abhiseka kedua, Anda harus melatih anasrava (tidak tiris), hingga membuktikan anasrava (tidak tiris). Tiris berarti telah dicuri, sangat keras, sangat penting! Hari ini mengutarakan tentang Sila, keras, ini bukan main-main.

Ada sebuah cerita lucu, ada seorang dari mancanegara datang ke Taiwan untuk membicarakan urusan bisnis, bos perusahaan Taiwan melayaninya main golf, keesokan hari sehabis main golf, teman mancanegara ini bertemu bos perusahaan, bos bertanya, "Bagaimana permainan golfnya?" Orang mancanegara berkata, "Lapangan golf di sini luas sekali, main golf adalah semacam kesenangan. Namun, entah mengapa, ketika memukul bola, kedi selalu memarahi saya." Bos tentu saja marah begitu mendengarnya, sehingga memanggil si kedi, sang kedi dengan wajah tidak berdosa berkata, "Setelah saya menaruh bola dengan baik, saya pun mengatakan "pukul bola" (phak kyu) dalam Bahasa Taiwan." Ini adalah cerita lucu.

Mahaguru menjelaskan "Dosa Pencurian", bukan cerita lucu, melainkan kenyataan. Anda mengira yang Mahaguru katakan adalah cerita lucu, sepulangnya tetap menjalani hidup Anda. Anda boleh bersadhana secara sederhana, asalkan Anda bersadhana, di dalam Tantra ada yang namanya "Dharma-menengah-rendah", apa yang dimaksud "Dharma Dharma"? Sehari bersadhana 6 waktu, disebut "Dharma Dharma". Apa yang dimaksud "Dharma menengah"? Sehari japa mantra 4 kali, adalah Dharma menengah. Apa yang dimaksud "Dharma rendah"? Sehari bersadhana sekali adalah "Dharma rendah", untuk memudahkan bagi Anda yang buka usaha, sehari paling tidak bersadhana sekali, harus pasang dupa, mempersembahkan persembahan, visualisasi yidam Anda, japa mantra yidam, namaskara pada yidam, membentuk mudra yidam, memasuki samadhi yidam, ini adalah sadhana sederhana. Sehari paling tidak sekali. Mahaguru sendiri visualisasi yidam, sehari tidak terhitung banyaknya, terutama karena saya harus memberkati Anda, saya harus visualisasi yidam menetap di atas kepala saya, memasuki tubuh saya, saya berubah lagi menjadi yidam, saya baru boleh menjamah kepala, memberkati Anda, barulah dapat memberikan Anda abhiseka. Jika tidak demikian, Acarya atau Dharmacarya, memberkati orang, tidak visualisasi diri sendiri menjadi yidam, berarti telah melanggar Sila, sangat keras, masih banyak lagi kasus pelanggaran Sila, hari ini cukup menjelaskan tentang pencurian.

Sadhana kita, tentu saja bisa berhasil, bahkan mutlak berhasil. (Hadirin tepuk tangan) Sadhana Tantra, asalkan Anda menaati Sila Tantra, Anda akan berhasil. Jika Anda mengabaikan Sila, berbuat sewenang-wenang, mutlak tidak akan berhasil, malah akan jatuh ke neraka vajra, sangat keras. Ada seseorang memelihara seekor burung beo yang hanya bisa mengatakan "tentu saja", sehingga ia memutuskan untuk menjualnya. Ada orang datang membeli beo, "Berapa harga beo Anda?" Penjual berkata, "Beo saya ini seharga 1000 yuan." "Mengapa semahal itu?" Penjual berkata, "Beo saya ini sangat pintar." Pembeli pun bertanya pada beo, "Beo, apakah kamu pintar?" Beo menjawab, "Tentu saja." Sehingga, pembeli pun membeli sang beo, ketika ia menemukan bahwa beo ini hanya bisa mengatakan tentu saja, ia sangat marah dan berkata, "Hanya orang bodoh yang akan menghamburkan 1000 yuan untuk membeli beo yang hanya bisa mengatakan tentu saja." Beo menjawab, "Tentu saja." Hari ini saya katakan pada Anda semua, dua kata dari "tentu saja" itu tidak mudah! Saya mengatakan tentu saja berhasil, Anda mesti menaati 5 Sila, 5 Sila dalam Tantra tidak sama besar, agak beda, tidak sama, sama-sama tidak besar dengan 5 Sila dalam Eksoterik, beda! Lima Sila dalam Eksoterik mudah ditaati! Asal tidak membunuh, tidak mencuri, tidak berdusta, tidak berzinah, tidak mabuk-mabukan, itulah menaati 5 Sila. Tak disangka, 5 Sila Tantra lebih keras, ada luar, juga ada dalam, Anda tidak boleh mencuri. Tepat sekali, Anda tidak taat Sila, pasti turun ke neraka Vajra, Anda taat Sila, tentu saja berhasil.

Sebelum ujian, Ajie demi memohon firasat baik, sarapan pagi makan sebatang cakue, dua butir telur ayam, berarti nilai 100! Kemudian, ia pergi ujian. Tak disangka, telur pertama begitu dipecahkan, hah? Di dalam ada dua kuning telur, ia berpikir sejenak, dua kuning telur ditambah sebatang cakue, kira-kira nilai 100, sisa sebutir telur lagi tidak dipecahkan. Alhasil, begitu nilai diumumkan, Ajie teriak, "Tepat sekali!" Mengapa? Orang-orang melihat, kedua kuning telur digabungkan, ditambah sebatang cakue, nilai 18, benar-benar tepat! Saya beritahu Anda, yang Mahaguru katakan juga tepat, Sila harus ditaati, tidak boleh sembarangan. Anda mau mendapatkan firasat baik, harus taat Sila dulu.

Dulu, Mahaguru tidak menjelaskan tentang Sila, semua orang sangat senang, "setelah bersarana, menaati 5 Sila" "Baiklah! Taati 5 Sila, terlalu gampang." "Tidak membunuh, tidak mencuri, tidak berdusta, tidak berzinah, tidak mabuk-mabukan saja cukup, tidak masalah, mutlak bisa ditaati." Sebenarnya, asal-asalan pun tidak mudah ditaati, sekalipun 5 Sila Eksoterik yang di luar mau ditaati pun sangat sulit. Namun Tantra kita lebih sulit lagi. Tepat sekali, Anda tidak taat Sila, mutlak tidak dapat berhasil dalam melatih diri, tidak dapat kontak yoga. Mahaguru bukan membual.

Ada seorang bos berkata, "Bulan depan saya akan naikkan gajimu." Bawahan pun berkata, "Tepat setahun yang lalu, Anda juga pernah mengatakan seperti ini." Bos berkata, "Itu untuk menguji Anda." Bawahan pun berkata, "Apakah kali ini menguji juga?" Bos berkata, "Pintar! Tepat sekali apa yang kamu katakan." Tetap tidak naik gaji. Namun, yang Mahaguru katakan, asalkan Anda menaati Sila, Buddha Bodhisattva tak berwujud melihatnya, yidam Anda melihatnya, Dharmapala juga melihatnya, yidam, Dharmapala, Trimula melihatnya. Saat itu, Ia akan memberikan apapun yang Anda mohon; Anda tidak mohon, dalam hati Anda berpikir, Ia juga akan berikan pada Anda. Jika Anda tidak taat Sila, sulit dikatakan. Apa yang saya katakan hari ini, jika tersebar di luaran, takutnya banyak umat akan mengirim balik sertifikat bersarana, karena melatih diri terlalu sulit! Mahaguru juga teringat, suatu hari, Mahaguru datang ke suatu vihara Leizangsi dan berceramah Dharma, hanya ada saya sendiri duduk di atas pentas, di bawah tidak ada orang, Para Acarya, Para Dharmacarya, Para Lama pun tidak datang, karena terlalu sulit, pindah Agama Kristen. Menganut Agama Kristen mudah, menekuni Sadhana Tantra terlalu sulit. Apakah akan terjadi peristiwa ini? (Tidak akan!) Tidak akan! Jika saya melanjutkan lagi tentang Sila, takutnya Anda semua kabur. Ada seorang penyanyi pria naik ke atas pentas, di tempat duduk pemirsa hanya ada seorang wanita, hanya ada satu orang sedang mendengarkan ia bernyanyi, dengan kalem ia berkata, "Hari ini saya hanya bernyanyi untuk Anda." Si wanita berkata, "Mohon Anda bernyanyi lebih cepat, karena, saya masih harus membersihkan tempat ini." Suatu hari, jika Mahaguru di sana mengadakan abhiseka, pataka abhiseka ditarik, tidak ada orang lewat, karena semua orang mendengar Mahaguru menjelaskan tentang Sila, sangat keras, ketakutan, bagaimana? Tidak ada orang berani datang. Tidak dengar tidak tahu, setelah dengar baru tahu, setelah dengar tidak berani asal bersarana, juga tidak berani menjadi Vajracarya, tidak berani menjadi Lama, tidak berani menjadi bhiksu. Mungkinkah? (Tidak mungkin) Suara kecil sekali. (Tidak mungkin!!)

Hari ini Mahaguru menjelaskan Sila pada Anda semua, tentu saja pilih yang paling keras untuk dijelaskan, begitu dengar jangan takut, masih boleh bertobat, masih boleh mengembalikan kesucian. Karena manusia tidak luput dari kesalahan. Jadi, penekunan Buddha sendiri di dalam Tantra, yang namanya Sadhana Mahanamaskara, Sadhana Mahapuja, Sadhana Membangkitkan Bodhicitta, Sadhana Caturbrahma Vihara, selanjutnya Sadhana Pertobatan. Jika Anda merasa hari ini Anda telah bersalah, Anda pun bertobat, terus menekuni Sadhana Pertobatan, ketika Buddha Bodhisattva memperlihatkan tubuh emas-Nya dan menjamah kepala Anda, Mahaguru muncul dan menjamah kepala Anda, Mulacarya muncul dan menjamah kepala Anda, Vajrasattva muncul dan menjamah kepala Anda, artinya Ia telah menyetujui pertobatan Anda. Mulai hari ini, Anda pun menjadi tubuh Dharma yang bersih, tidak berdosa; tubuh Buddha yang bersih, semua rintangan karma, lenyap. Oleh karena itu, kita setiap hari harus menekuni Sadhana Pertobatan. Mengapa mau menekuni Sadhana Pertobatan? Penting sekali, karena lumrah Anda tidak sadar telah berbuat salah, jadi, setiap hari menekuni Sadhana Pertobatan. Lihatlah, menekuni satu sadhana, dari Mahanamaskara, Mahapuja, Catursarana, Caturbrahma Vihara, Sadhana Pertobatan, semua ini paling utama, harus ditekuni. Setiap hari Anda menekuni Sadhana Pertobatan, setiap hari berbuat salah, hari ini bertobat, hari ini selesaikan, masih ada metode pembebasan. Bukan berarti Anda telah melanggar Sila, lantas "Ah! Gawat!" Turun ke neraka vajra, namun, jika Anda benar-benar bertobat, bertobat dengan tulus, bertobat dengan sungguh-sungguh, dapat membuat pakaian kotor seratus tahun, dalam sehari dicuci menjadi bersih. Agama Buddha mengatakan, yang namanya lepaskan golok pembunuh, segera mencapai kebuddhaan, inilah bertobat. Asalkan Anda benar-benar bertobat, sungguh-sungguh bertobat, sertifikat bersarana Anda tidak perlu dikembalikan. Pakaian yang tidak dicuci seratus tahun, kotor sekali, hari ini Anda bertobat, sungguh-sungguh membersihkannya, ia pun berubah menjadi bersih.

Di dalam Agama Buddha banyak yang namanya Sila Pembebasan, cara pembebasan, metode supaya bisa dibebaskan, baru dapat melenyapkan semua hal berkenaan dengan tidak menaati 5 Sila, Sila Tantra dan Sila Eksoterik. Pancasika Abdi Guru, termasuk 14 Sila Dasar, 17 Sila, 27 Sila, 200 Sila, 250 Sila, beragam Sila, semua karena Anda dibebaskan, terbebas, dibersihkan, bertobat hingga bersih. Oleh karena itu, meyakini Buddhadharma, Buddha juga memiliki hati welas asih, karena Bodhicitta, niat meninggalkan duniawi, dan pandangan benar Madhyamika, sangat penting. Buddha sendiri welas asih, Ia mau menyelamatkan makhluk 6 alam kehidupan, itu sebabnya, membuat Sadhana Pertobatan sebaik ini. (Hadirin tepuk tangan) Semua orang berbuat salah, juga tidak perlu panik, uang yang harus dibayar ya bayar, utang yang harus dilunasi ya lunasi, kembalikan milik orang lain yang dicuri, kembalikan milik orang lain yang dirampas, umat Buddha tidak seharusnya berbuat seperti itu. Selain itu, mencuri Dharma Tathagata juga harus dikembalikan, benar-benar memohon Mahaguru menjamah kepala Anda, atau bertobat di hadapan Acarya, maka terbebaskan.

Hari ini memberikan abhiseka dua kitab Vajra dan Garbha Vairocana pada Anda semua, juga lewat terang Vairocana, biarlah kesalahan yang pernah diperbuat karena ketidaktahuan akan Sila, mulai sekarang, semua kesucian kalian dikembalikan. Terima kasih semuanya. Om Mani Padme Hum.

0 komentar:

Posting Komentar

Analitic

Suasana angin Topan di surabaya november 2017

Suhu Malaysia yang gagal Panggil Shen

Upacara Buddha Tantrayana Kalacakra indonesia

Four Faces Buddha in Thailand 1 (Copy Paste Link ini) https://www.youtube.com/watch?v=jnI1C-C765I

SemienFo At Thailand 2 (Copy Paste Link ini) https://www.youtube.com/watch?v=GOzLybAhJ2s

Informasi

 
;