YAO SHI FO atau BHAISAJYAGURU BUDDHA , adalah salah satu Buddha dari masa yang paling awal , Beliau dikenal sebagai Buddha yang mengepalai firdaus di wilayah timur yang disebut SPHATIKA , yang berarti kristal air atau LIU LU .Sebab itu dalam bahasa Tionghoa disebut YAO SHI LIU LI GUANG FO , ahli dalam menyembuhkan penyakit , banyak yang telah memperoleh berkah kesembuhan secara ajaib. Selain memberikan kesembuhan , Buddha ini juga dapat menghindarkan malapetaka , dan memberkati kemakmuran .
Sejak Dinasti Jin ( 312 - 420 M ) , sutra Buddha pengobatan ini " BHAISAJYA GURU SUTRA " telah diterjemahkan dalam bahasa Tionghoa, karya terjemahan yang paling terkenal dan masih dibaca adalah terjemahan MAHATHERA XUAN ZANG pada Dinasti Tang . Waktu itu dikenal dengan nama BHAISAJYA GURU VAIDURYA PRABHASA TATHAGATA atau SUTRA DARI GURU PENYEMBUHAN .
Kecuali penyembuhan , perlindungan dari petaka , YAO SHI FO juga memberikan berkah panjang umur dan membantu arwah2 menuju Nirwana setelah orangnya meninggal dunia . Biasanya altarnya ditempatkan di YAO SHI TIAN ( ruang pemujaan YAO SHI FO ) , rupangnya didampingi YUE GUANG PU SA dan RI GUANG PU SA , bertiga disebut " tiga bijak dari Timur " , YAO SHI FO biasa memegang mangkuk obat dan pagoda .
Waktu masih dalam tingkat Boddhisattva , YAO SHI pernah mengucapkan 12 janji agung untuk membebaskan makhluk hidup dari belenggu Karma, berjanji akan mengawasi dan membimbing mereka menuju kesempurnaan . Memperteguh kepercayaan pada diri sendiri , menyadarkan mereka dari jeratan ajaran sesat dll...................
Di Klenteng TAI KAK SIE , rupang SEJIAMONI FO , AMITHABA FO DAN YAOSHI FO ditampilkan bersama dengan sebutan SAN PAO FO atau BUDDHA TRI RATNA . susunan ini disebut BUDDHA DARI TIGA WILAYAH , SEJIAMONI FO di tengah mewakili dunia " SAHA " , yaitu dunia dimana kita hidup sekarang , AMITHABA FO mewakili wilayah barat dimana surga SUKHAVATI berada, sedang YAO SHI FO mewakili wilayah timur tempat firdaus SPHATIKA .
Berikut ini adah artikel mengenai Bhaisajyaguru Buddha :
SELURUH SURGA ADALAH SEDERAJAT
Selanjutnya kita bahas tentang puja api homa Bhaisajyaguru Tathagata yang kita adakan hari ini, kita juga mengundang Suryaprabhasana Bodhisattva, Candraprabhasana Bodhisattva, Bhaisajyaraja Tathagata, Samudgata Bodhisattva, Bodhisattva-bodhisattva ini adalah pengikut Bhaisajyaguru Tathagata, mereka adalah tangan kanan-Nya, juga ada Karmavajra-Nya, yakni 12 Dewa Yaksa Senapati. Yang dimaksud dengan 12 bulan, yaitu setiap dewa senapati mengawasi satu bulan. Setiap dewa senapati bertugas piket bulanan, dengan kata lain, bulan ini ditugaskan kepada dewa ini, bulan kedua ditugaskan kepada dewa itu, setahun ada 12 bulan, jadi ada 12 Dewa Yaksa Senapati, mereka adalah Karmavajra-Nya.
Kali ini kita mengundang semuanya. Saya ingat ketika saya berusia 57 tahun, otak saya merekah menjadi delapan kelopak, ibarat kelopak teratai, empat elemen terurai, sekujur tubuh saya sangat lemah, terlintas dalam pikiran saya untuk mengitari stupa, Buddha, atau vihara, itu suatu metode meningkatkan berkah kita. Lalu saya pilih ke Korea. Mengapa pilih Korea? Karena, saya sudah pernah mengitari 88 tempat keramat di Shikoku, Jepang. Lalu mengapa tidak pilih daratan Cina? Karena daratan Cina terlalu luas. Empat gunung ternama, Gunung Wutaishan sudah pernah saya kunjungi. Mengapa tidak pilih Taiwan? Sebab vihara Taiwan terpencar-pencar. Lagipula saya tidak pernah pergi ke Korea. Jadi, saya memilih Korea untuk mengitari stupa dan vihara. Saya lantas terus mengitari, akhirnya saya mengitari sesosok Buddha besar, besar sekali, sesosok Buddha terbesar di Korea, yakni Bhaisajyaguru Tathagata. Begitu saya tiba di sana, saya melakukan mahanamaskara dengan seluruh badan saya, lalu berkata pada Bhaisajyaguru Tathagata, keempat elemen dalam tubuh saya terurai, otak saya merekah menjadi delapan kelopak, sekujur tubuh saya sangat lemah, begitu saya bersujud, seluruh roh saya hampir keluar dari ubun-ubun kepala saya, saya mohon Bhaisajyaguru Tathagata membantu saya. Di sana saya mengitari Bhaisajyaguru Tathagata, mengitari Suryaprabhasana Bodhisattva, Candraprabhasana Bodhisattva, Bhaisajyaraja Bodhisattva, Samudgata Bodhisattva, 12 Dewa Yaksa Senapati, saya bernamaskara pada mereka satu per satu. Begitu naik mobil, saya masuk dalam kondisi sedikit koma, sedikit samadhi, begitu kedua mata saya dipejamkan, di depan mata saya terpancar sinar keemasan, terpancar mahacahaya, mahacahaya yang sangat terang, yang berdiri di tengahnya adalah Bhaisajyaguru Tathagata. Bhaisajyaguru Tathagata ini menampakkan diri dan menyinari diri saya. Dalam kehidupan sekarang, yang dapat saya lihat paling jelas adalah Amitabha Buddha dan Bhaisajyaguru Tathagata, jelas sekali. Bhaisajyaguru Tathagata ini menyinari saya, 12 Dewa Yaksa Senapati muncul di hadapan saya satu per satu. Begitu saya keluar dari samadhi, saya gembira sekali, saya tahu bahwa jiwa saya tertolong, sebab walaupun saya melihat Bhaisajyaguru Tathagata, melihat Suryaprabhasana, Candraprabhasana, Bhaisajyaraja, Samudgata, 12 Dewa Yaksa Senapati, berarti Bhaisajyaguru Tathagata telah melihat saya, sudah menerima namaskara saya, Ia pasti akan menolong saya, saya tahu bahwa saya tertolong.
Ternyata tak lama kemudian, penyakit saya lenyap. Kepala saya juga tidak sakit lagi, otak saya juga menyatu kembali, keempat elemen utama juga kembali lagi ke tubuh saya secara utuh, inilah kemuliaan dari Bhaisajyaguru Tathagata. Bhaisajyaguru Tathagata membangkitkan 12 ikrar agung, salah satunya menyembuhkan 84000 jenis penyakit semua insan, dengan 84000 jenis obat, menyembuhkan 84000 jenis penyakit, agar semua karma penyakit dari orang-orang yang mengidap penyakit sirna. Meski Bhaisajyaguru Tathagata tidak tergolong ke dalam dua jenis mandala Tantra (Vajradhatu dan Garbhadhatu), namun di dalam tradisi Tantra, sadhana Aksobhya Tathagata sama persis dengan sadhana Bhaisajyaguru Tathagata. Jadi, kita berasumsi bahwa di dalam Tantra, Bhaisajyaguru Tathagata sama dengan Aksobhya Tathagata. Bhaisajayaguru Tathagata di dunia timur dari Gunung Semeru ada sebuah surga, yaitu surga Bhaisajyaguru Tathagata, disebut dengan Surga Lazuardi. Karena Sakyamuni Buddha lebih banyak menjelaskan tentang Surga Barat Sukhavatiloka, bahkan penjelasannya lebih detil, lantas orang-orang pun mengabaikan Surga Timur dari Bhaisajyaguru Tathagata. Surga Lazuardi ini juga sangat menakjubkan, merupakan sebuah surga yang sangat luar biasa. Jadi, boleh dikatakan Surga Timur maupun Surga Barat adalah sama. Saya tidak boleh mengatakan bahwa Surga Sukhavati Barat dari Amitabha Buddha lebih baik daripada Surga Lazuardi dari Bhaisajyaguru Tathagata; atau kita mengatakan bahwa Surga Lazuardi Timur lebih baik daripada Surga Sukhavatiloka Barat. Sebab, semua surga itu baik, hanya saja dulu Sakyamuni Buddha lebih banyak menjelaskan tentang Surga Barat Sukhavatiloka, makanya sekarang setiap orang ingin terlahir di Barat, tidak ada yang ingin terlahir di Timur. Asal tahu saja, jika Anda sering menjapa Bhaisajyaguru Tathagata, menjapa mantra-Nya, Anda tetap dapat terlahir di Surga Timur Lazuardi. Jadi, kita memandang semua surga adalah sama, antara sesama Buddha adalah sama, semua sama. Sebab, di dalam kebijaksanaan dari Buddha sendiri ada yang namanya "kebijaksanaan persamaan."
MENYEMBUHKAN PENYAKIT SEMUA INSAN
Bhaisajyaguru Buddha merupakan Yidam Buddha yang ke 2 dari Mahayana dari delapan
Cen Fo Cung, Yidam Buddha ini disebut-sebut sebagai Buddha yang dapat
menyembuhkan penyakit. Karena dalam Bodhisattva silanya, Bhaisajyaguru
Buddha ini melakukan 12 prasetya yang berisikan janji untuk menyembuhkan
penyakit semua insa serta menolong mereka yang menderita. Itulah
sebabnya Bhaisajyaguru Buddha mempunyai pengertian penyembuhan penyakit agar memperoleh kesehatan dan usia panjang.
Kesehatan
merupakan anugerah tertinggi dan keuntungan terbesar, dalam kehidupan
seseorang bila bebas dari penyakit. Tubuh yang sehat memperlihatkan
bahwa Prana telah didapat bergerak di seluruh tubuh bagaikan Kristal.
Kesehatan ini juga mengandung makna batin-spiritual, yakni seseorang itu
juga terbebas dari kilesa (kekotoran batin). Seluruh kilesa yang
terdapat dalam tubuh itu telah habis dibakar oleh kekuatan api, sehingga
tercapailah Nirvana.
“Kesehatan
adalah keuntungan yang terbesar. Kepuasan adalah kekayaan yang
terbesar. Kepercayaan adalah dasar persaudaraan yang baik. Nirvana
adalah kebahagiaan tertinggi.” (Sukha Vagga-Dhammapada).
Merawat Orang Sakit
Bagi pelaksana Tantra, sebagai langkah awal untuk melaksanakan Sadhana Bhaisajyaguru Buddha sebagai Yidam Buddha-nya
harus terlebih dahulu dapat merealisasikan pengertian yang disampaikan
oleh Sakyamuni Buddha tentang merawat dan melayani orang sakit. Merawat
dan melayani - orang sakit merupakan suatu berkah utama, sebagaimana dikatakan oleh Sakyamuni Buddha.
“Pada
suatu ketika, setelah merawat seorang Bhikkhu yang disentri, Buddha
mengumumkan barang siapa yang ingin melayaninya, ia harus melayani orang
sakit.” (Maha Vagga VIII, 26:3)
Melakukan
perawatan terhadap orang sakit misalnya membabarkan Dharma kepada orang
sakit, mengunjungi dan melayani orang sakit adalah juga dianggap
sebagai melayani Sang Buddha. Bila seseorang ingin melakukan persembahan
kepada Sakyamuni Buddha layanilah orang sakit. Dengan begitu ketika
melaksanakan sadhana akan lebih mudah dan cepat berkontak batin dengan
Bhaisajyaguru Buddha, dan menggerakkan 12 pengawalnya.
|
0 komentar:
Posting Komentar