Selama ini kita tahu bahwa YA Ananda sebagai Penjaga Dhamma adalah yang mengucapkan ulang dan merangkai Sutta Pitaka.
YA Mahakassapa mengucapkan ulang Abhidhamma dan YA Upali mengucapkan ulang Vinaya.
Semua di atas adalah Tipitaka Pali alias Theravada dan diucapkan pada saat Konsili Pertama.
Dalam tradisi Mahayana, Sang Buddha Sakyamuni sendirilah yang membabarkan Sutra-Sutra Mahayana.
Lantas siapakah yang mengucapkan kembali dan merangkai Sutra-Sutra Mahayana?
Ketika Konsili Buddhis Pertama diadakan, para Bodhisattva pergi ke Gunung Vimalasvabhava. Di sana:
Bodhisattva Maitreya mengucapkan ulang dan merangkai Vinaya Mahayana
Bodhisattva Vajrapani mengucapkan ulang dan merangkai Sutra Mahayana
Bodhisattva Manjusri mengucapkan ulang dan merangkai Abhidharma Mahayana
Bodhisattva Samantabhadra sebagai pemimpin Konsili
Menurut YA Jnanamitra, Manjusri-lah yang mendengar dan merangkai Sutra-Sutra Mahayana, bukan Vajrapani.
YA
Bhavaviveka (500-578 M, pendiri Svatantrika Madhyamika) berkata dalam
Tarkajvala bahwa yang merangkai dan mengucapkan ulang Sutra-Sutra
Mahayana bukanlah Ananda karena pemahaman Prajnaparamita dalam Sutra
Mahayana tidak dapat dipahami oleh batin Ananda yang merupakan pengikut
"Hinayana".
Namun YA Haribhadra (abad 8 M, murid dari Guru
Shantaraksita) mengatakan bahwa meskipun batin Ananda tidak dapat
memahaminya, namun yang mengucapkan ulang dan merangkai Sutra Mahayana
tetaplah Ananda. Ananda melakukannya dengan "berkah" dari Buddha.
Komentator
Prasastrasena berkata bahwa mendengar seperti pada awal Sutra Mahayana
"Evam me suttram" yang berarti "Demikianlah yang kudengar", tidak harus
dapat dipahami. Jadi ketika YA Ananda merangkai Sutra Mahayana, Beliau
memang tidak paham akan isinya, namun beliau tetap mengucapkan ulang
berdasarkan atas apa yang beliau dengar dari Sang Buddha.
Menurut
postingan bro. chingik yang lalu, dikatakan bahwa dalam tradisi
Mahayana memang diyakini bahwa setelah Konsili Goa Saptapani selesai,
Ananda kemudian diundang oleh Bodhisatva Manjusri dan Maitreya untuk
mengadakan Konsili khusus tentang ajaran Mahayana.
Berdasarkan
catatan Tibet, dikatakan bahwa Sutra-Sutra Mahayana pada tahap awal
(setelah Konsili Pertama) dilestarikan dalam tradisi oral oleh para
Tripitakadhara dalam kelompok-kelompok privat yang kecil, sampai
akhirnya ditulis pada Konsili Keempat. Sedangkan Sutra-Sutra Hinayana
dilestarikan secara oral dalam kelompok-kelompok besar.
Tipitaka Pali ditulis pada saat Konsili Keempat di Srilanka.
Tripitaka Mahayana ditulis pada saat Konsili Keempat di Kashmir.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar