(2)Terjemahan Chinese-English:by Shao Chang Lee (Professor Hawaii Univ.
Honolulu,1938)Inggeris ke Indonesia oleh:Upasaka Kumuda Gayasih Palembang ,Asadha 2514
Ketika Bodhisattva Avalokitesvara
(3) bermeditasi sangat mendalamtentang 'Kebajikan Nan Sempurna' dengan mana orang dapat Mencapai PANTAI SEBERANG
(4), Beliau melihat dengan jelas bahwa 'LIMA UNIT DARI DUMADI
(5) semuanya adalahSUNYA
(6) dan dengan pencapaian ini menjadi bebas dari segala macam penderitaandan kemelaratan.Lalu Beliau berkata kepada SARIPU-TRA
(7) :" O Sariputra ! Materi (benda) bukan lain daripada Sunya dan Sunya bukanberbeda dari Materi. Materi adalah Sunya dan Sunya adalah Materi."
(8)"O Sariputra ! Segala benda adalahSunya
(9). Mereka tidak diciptakan ataupun keluar dari ciptaan. Mereka tidakmengotori pun tidak memurnikan. Merekatidak bertambah pun mereka tidakberkurang. "Oleh karena itu dalam Sunya tidakada bentuk, tiada sensasi, tiadapersepsi,, tiada kehendak, tiada kesadaran. Disana tidak ada mata, tiada telinga,tiada hidung, tiada lidah, tiada badan, tiada - fikiran; maka di situ; pun tiadawarna, suara, bau2an, rasa, tiada kontak pun tidak ada objek batin. " Juga di situ tidak ada duniaberbentuk wujud, fikiran, maupun kesa-daran. Di situ tidak ada ketidak-tahu-an atau pun putusnya ketidak-tahuan. Disana tidak ada umur tua dan kematianatau pun putusnya umur tua dankematian. \ .
(10)" Di situ tiada penderitaan, atau pun sebab timbulnya penderitaan, atau punpadamnya penderitaan, atau pun jalan untuk lolos dari penderitaan.Disitu tiada pengetahuan atau pun keadaan mencapai pengetahuan." Oleh sebab di sana tiada pencapaian terhadap pengetahuan maka Sang .Bodhisattva hanya mengandalkan pada KEBIJAKSANAAN YANG SEMPURNA DENGAN MANASEORANG MAMPU MENCAPAI PANTAI SEBERANG." Oleh sebab mereka mengandalkan pada Kebijaksanaan Yang Sempurna, maka pikiranmereka bebas dari pada rintangan - rintangan dan penghalang - penghalang (10). "Oleh Sebab mereka bebas dari Rintangan dan Penghalang, mereka tidak dimilikioleh ketakutan, kecemasan dan mereka dapat membebaskan dari konsepsi-konsepsi yang
keliru, menyimpang, yang mengarah pada khayalan, sehingga akhirnya mereka tibapada Nirwana. (11) " Maka para Buddha (12) dari masa-masa lampau, yang sekarang, dan yang akandatang, dengan mengandalkan pada Pengetahuan Kebajikan Nan Sempurna dengan manaSeseorang tiba di Pantai Seberang 'mencapai' Keadaan Tertinggi dari PeneranganBatin (13). " Maka ketahuilah bahwa 'Kebajikan Nan Sempurna dengan mana Orang mampumencapai PANTAI SEBERANG' adalah suatu RUMUS SUCI yang Besar (14), suatu rumusbesar yang menerangi batin, satu rumus besar yang tiada bandingannya,,suatu rumusyang mampu mengusir pergi segala jenis, penderitaan.Ini adalah benar dan sejati, dan oleh karena itu Rumus (chu) PengetahuanKebajikan Sempurna dengan mana Orang Mencapai Pantai Seberang,diterangkan sbb.; (15)Rakit, Rakit, Ke Pantai Seberang Angkutlah para Mahluk ke Pantai SeberangMencapai Kebajikan Yang Sempurna ! Salam.(15).GATE, GATE PARAGATE, PARA SANGATE BODHI SVAHA !SUTRA INTAN PENGETAHUAN KEBAJIKAN NAN SEMPURNA( VAJRACCHEDIKA PRAJNA PARAMITA SUTRA)INDEX = Daftar Catatan Note: Sebelum anda membaca SUTRA INTAN hendaknya anda memperhatikan dahulucatatan ini dan membacanya baik-baik catatan-catatan dibawah ini, dengan demikiansedikitnya anda telah memiliki pengetahuan-pengetahuan penting yang diperlukanuntuk mengerti dan menangkap isi kitab SUTRA INTAN ini.Untuk tidak menyi a-nyiakan waktu yang anda pergunakan dalam membaca kitab ini,sekali lagi kami mohon: Jangan Membaca Sutra Intan ini sebelum anda membaca habisDaftar Catatan ini yang berisi pengertian dan makna dari istilah-istilah yangdigunakan dalam kitab ini.Terima kasih/Red.(1) BUDDHA, yang dimaksudkan di sini adalah Sakyamuni Gautama.(2) SHARASVATI, terletak di Utara tepi Sungai Gangga, kira-kira 200 mil dari kotaBenares.(3) Taman JETAVANA, adalah sebuah taman yang dihadiahkan oleh Jeta, ahli warisKerajaan Sharasvati kepada seorang menteri negara. Taman ini tempat berlindung'para yatim piatu dan para tuna wisma. Kemudian oleh Sutana, menteri negaratersebut, taman ini diserahkan/dihadiahkan kepada Sangha Suci, Kaum Sakyamuni(para bhik-khu ) .(4) Perkataan 'Yang - Dihormati - Dunia' atau Yang - Dimuliakan - Dunia' adalah
�
gelar penghormatan kepada Sakyamuni Buddha dan juga untuk setiap Buddha.(5) Mengemis makanan adalah salah satu dari duabelas disiplin yang
diharuskan/wajib dilakukan setiap bhikkhu. Menerima makanan adalah tata cara yanglazim dan cocok dilakukan oleh setiap bhikkhu (rahib Buddha). Mengemis melatihorang menjadi rendah hati dan juga bhikku tersebut memberi kesempatan kepadaorang-orang dunia untuk berbuat jasa, beliau juga memberikan berkah bagi yangmemberikan makanan; tetapi bhikku tidak boleh meminta makanan, seperti seorangpengemis di jalanan, kelakuan mereka adalah lawan dari pada tata krama ke-bhikku-an .(6) SUBHUTI, adalah satu dari sepuluh Murid-murid Utama YMS SANG BUDDHA yangterkenal akan kehalusan Budi serta inteleknya, yang dinyatakan sebagai PengungkapTerbaik bagi Doktrin SUNYA.Memperlihatkan/membuka bahu kanan, bagi bhikku adalah tanda penghormatan.(8) Merangkapkan kedua telapak tangan (anja-li) adalah tanda hormat dari seorangbhikku.(9) MAHASATTVA, adalah seorang Manusia yang mulia, Pemimpin manusia yangmemanfaatkan dirinya dan hidupnya untuk menolong mahluk lainnya.(10) Mahluk Hidup, segala yang hidup, termasuk manusia, hewan, burung, siluman,dewa dan lain sebagainya.(11) Hidup yang bersyarat (Sansk.: Laksana; Pali: Lakhana) atau conditioning.Semua hidup saling bergantung, tidak ada yang berdiri sendiri, atau menjelma tanpasebab.(12) Seorang Bodhisattva telah mencapai pandangan ANNATA, artinya tanpa ego ataupribadi, Wu-Ngo atau Egolessness.(13) BODHISATTVA, adalah Mahluk Sadar yang sudah memperoleh Penerangan Batin,dan hidup Beliau untuk memberi penerangan kepada yang lainnya.Kalau ia tidak kosong dari ke-AKU-an, ia bukanlah Bodhisattva, sebab ia tak akanmampu menolong orang lain untuk lolos dari penderitaan dan kelahiran ulang.(14) RUPA artinya segala materi atau bendayang mempunyai bentuk, warna.C15) UNSUR BATIN (DHARMA), yaitu satu dari enam alat sensasi/indera yaitu warna,suara, bau, rasa, sentuhan, objek persepsi atau konsepsi pikiran. Dikatakan bahwasensasi hanyalah sebagai qelembunagelembung atau busa-busa yang. menari dia t a s a i r . . , . ((16) Tiada sifat yang mencirikan/mengidentifikasi sebagai sesuatu : , Aku,Ma.rrusl a, Kepribadian, dll. artinya Anatta.(17) Bandingkanlah konsepsi ini dengan kon-sepsi Tennyson yang berbunyi:" Tata surya kita yang kecil ini telahada (exist). Mereka telah ada danberhenti-ada. Mereka ada hanyasemata-mata pecahan cahaya Dikau. 0,..Tuhan, Engkau adalah lebih dari merekasemuanya."(18) Demikian dikatakan bahwa DIPANKARA BUDDHA adalah Buddha yang ke 24 mendahuluiSang Sakyamuni. Ketika Sakyamuni hidup sebagai seorang Bodhisattva, beliaumempersembahkan sekuntum bunga teratai kepada Sang Dipankara^ dan disaat itubeliau memperoleh kepastian atas kodrat karma .dari perbuatan itu sebagai Buddha.
�
Lihat pasal XVI dan XVII pada halaman selanjutnya.(19) Tiada-badan artinya menggunakan badan yang. tak-nampak, tiada ujud fisik.'(20) Sang Sakyamuni tidak merumuskan . suatu credo (pokok kepercayaan untuk suatuagama) .Dalam uraian-uraian Beliau, seperti tercantum dalam Sutra ini, Beliau memberikebebasan untuk mengembangkan intelek manusia atau siswa-siswanya. Buddha tidakmenuntut atau mengumumkan bahwa Dirinya adalah satu-satunya jalan tunggalatau mutlak sebagai Kebenaran atau Cahaya Abadi!(21) 32 tanda lahiriah seperti tapak kaki yang rata, tanda 1000 roda di kaki,jari-jari yang langsing, tangan yang lembut, kulit tubuh yang berwarna kuning
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar