Jumat, 11 April 2014 0 komentar

Inilah 7 Budha di masa lampau

« Lindungi Diri Baik-baik dan Praktekkan Buddhata
Rahasia Memohon Anak Mahabrahmaraja (Dafantianwang – 大梵天王) »
7 Buddha di Masa Lampau

October 31, 2010 by meilindaxu






4 Votes

Dipublikasikan ulang dari Notes-nya Padma Nanda Buddhist Art (di facebook)
- – -
Tepatnya mengenal 6 Buddha deh, karena Buddha Sakyamuni semua pasti tahu kan…

Dalam Sutra Dharani Dafangdeng 《大方等陀罗尼经》 :
“Manjusri, Dharani ini, adalah dibabarkan oleh 7 Buddha masa lampau. Tujuh ini pada hakekatnya adalah tak terhitung, telah membabarkan Dharani ini, untuk menyelamatkan makhluk.Saat ini, 7 Buddha di Sepuluh Penjuru yang tak terhitung banyaknya, juga membabarkan Dharani ini demi menyelamatkan semua makhluk. Demikian halnya pula dengan 7 Buddha yang akan datang di sepuluh penjuru yang tak terhitung, membabarkan Dharani ini, demi semua makhluk. Saat ini Engkau menanyakan makna seputar Dharani ini, Aku telah menjelaskannya. Dengan menggunakan Dharani Sutra ini, selamatkanlah pula para biksu pada masa yang akan datang, yang melanggar sila, supaya mereka kokoh silanya dan selalu menetap di bhumi kesucian.
Putra Yang Berbudi! Bila ada seorang Biksu,yang telah melanggar empat pantangan, bila dapat mengingat Dharani ini dengan tulus, menjapakannya 1400 kali, lalu sekali sungguh hati bertobat. Dan meminta pada satu Biksu sebagai saksi, bahwa ia telah mengakui kesalahannya di hadapan rupang Buddha. Dengan demikian melakukannya, sampailewat 87 hari pertobatan, pasti silanya akan muncul kembali dan kokoh hati Boddhinya.

Dan lagi Manjusri, bagaimana mengetahui kalau dia telah menyucikan sila nya ? Putra yang berbudi, bila ia bermimpi kepalanya disentuh oleh Gurunya. Bila memberikan dana makanan, peralatan, , obat, dan lain lain pada orang tuanya , brahmana, dan orang orang yang bermoral, maka ia telah menyucikan silanya. Bila menemui penampakan yg demikian, hendaknya dikatakan pada Guru, dan dia telah dinyatakan sejalan dengan Dharma telah melenyapkan segala kesalahannya.(《大方等陀罗尼经》)

1. Vipasyin (毗婆尸佛)—Buddha masa lampau yang pertama (in this world)
Vipasyin , merupakan Buddha pertama dari 7 Buddha, maknanya adalah Pandangan yang Unggul, Beraneka Pandangan, Macam macam Pandangan dan lain lain. Konon kemunculan Nya dari sekarang telah 91 kalpa,Pernah Berdharmadesana dalam tiga kali pasamuan, pasamuan pertama dihadiri oleh 160.000 siswa, pasamuan kedua 100.000 siswa, yang ke tiga dihadiri oleh 80ribu siswa.

2. Sikhin (屍棄佛)
Merupakan Buddha kedua di dunia saha ini pada 30 kalpa lalu, makna SIKKHIN adalah “usnisa dan yang Anuttara.” terlahir dari keluarga Ksatriya, mencapai Anuttara Samyaksambodhi di bawah pohon Pundarika (芬陀利樹). Telah mengadakan 3 pasamuan Dharma, yang pertama dihadiri 100ribu siswa, yang kedua 80ribu, ketiga 70ribu siswa. Usia Nya 60ribu kalpa.

3. Visvabhu (毗舍婆佛)
Visvabhu bermakna memiliki segalanya. Merupakan Buddha masa lampau yang ketiga. Menurut catatan, kemunculan Nya adalah dari sekarang telah 31 kalpa. Siswa utama Nya adalah (扶游) dan (郁多摩)。 Telah melakukan Pasamuan Dharmadesana sebanyak 2 kali, pertama ada 70ribu siswa , yang kedua 60ribu.

4. Krakucchanda Tathagatha (拘樓孫佛)

Krakucchanda bermakna Telah memotong apa yang patut dipotong, Melenyapkan Kelelahan, Mencapai Keindahan dan lain sebagainya. Merupakan Buddha yang keempat diantara 7 Buddha. Sekaligus merupakan Kepala dari 1000 Buddha kalpa ini. Pada usia 60ribu tahun meninggalkan dunia. Telah mengadakan satu kali pasamuan Dharma, dihadiri oleh 40ribu siswa, siswa utama Nya adalah Sani (薩尼) dan Biluo(毗樓)。

5. Kanakamuni Tathagatha (拘那含佛)

Kanakamuni berarti Ketenangan emas, atau Suciwan Emas. Merupakan Buddha kelima diantar 7 Buddha lampau. Meninggalkan dunia pada usia 40ribu tahun. Kehidupan lampau Amitabha Buddha adalah siswa dari Kanakamuni Tathagata. Mengadakan satu kali Pasamuan Dharmadesana, dihadiri 30ribu siswa.

6. Kasyapa Buddha (迦葉佛)
Kasyapa。bermakna:飲光。Buddha ke 6 diantar 7 Buddha Lampau。Mengendarai singa, merupakan Guru Sakyamuni Buddha di kehidupan lampau. Pernah mengadakan satu kali Pasamuan Dharma, ada 20ribu siswa hadir. Siswa utama Nya adalah 提舍 (Tishe) dan 婆羅婆 (Poluopo)。

7. Sakyamuni Buddha
* * *
Mantra 7 Buddha:
Li Pho Li Pho Ti. Chiu Ho Chiu Ho Ti. Tho Luo Ni Ti. Ni He La Ti.
Phi Li Ni Ti. Mo Ho Cia Ti. Cen Ling Chien Ti. Soha

Rabu, 09 April 2014 1 komentar

20 Ajaran Welas Asih Dewi Kwan Im



Dewi Kwan Im (Avalokitesvara Bodhisattva) adalah Buddha yg menolak masuk serta menikmati Nirwana dan memilih tinggal di dunia utk membantu krn masih mendengar tangisan penderitaan manusia.
Saat Beliau hendak memasuki Nirwana, Dia mendengar tangisan penderitaan dari dunia di bawah. Dengan meninggalkan tawaran kenikmatan abadi di Nirwana, Beliau kembali ke dunia dan menetap utk membantu jiwa2 menderita yg butuh pertolongan.
Beribu hormat hamba utk Sang Dewi …

20 Ajaran Welas Asih Dewi Kwan Im
  •  Jika org lain membuatmu susah, anggaplah itu tumpukan rejeki.
  • Mulai hari ini belajarlah menyenangkan hati orang lain.
  •  Jika kamu merasa pahit dalam hidupmu dgn suatu tujuan, itulah bahagia.
  •  Lari dan berlarilah utk mengejar hari esok
  •  Setiap hari kamu sdh harus merasa puas dgn apa yg kamu miliki saat ini.
  •  Setiapkali ada org memberimu satu kebaikan, kamu harus mengembalikannya sepuluh kali lipat.
  •  Nilailah kebaikan org lain kepadamu, tetapi hapuskanlah jasa yg pernah kamu berikan pada org lain.
  •  Dalam keadaan benar kamu difitnah, dipersalahkan dan dihukum, maka kamu akan mendapatkan pahala.
  •  Dalam keadaan salah kamu dipuji dan dibenarkan, itu merupakan hukuman.
  •  Orang yg benar kita bela tetapi yg salah kita beri nasehat.
  •  Jika perbuatan kamu benar, kamu difitnah dan dipersalahkan, tapi kamu menerimanya, maka akan datang kepadamu rezeki yg berlimpah-ruah.
  •  Jgn selalu melihat / mengecam kesalahan org lain, tetapi selalu melihat diri sendiri itulah kebenaran.
  •  Orang yg baik diajak bergaul, tetapi yg jahat dikasihani.
  •  Kalau wajahmu senyum hatimu senang, pasti kamu akan aku terima.
  •  Dua org saling mengakui kesalahan masing2, maka dua orang itu akan bersahabat sepanjang masa
  •  Saling salah menyalahkan, maka akan mengakibatkan putus hubungan.
  •  Kalau kamu rela dan tulus menolong org yg dalam keadaan susah, maka jgn sampai diketahui bahwa kamu sebagai penolongnya.
  •  Jgn membicarakan sedikitpun kejelekan org lain dibelakangnya, sebab kamu akan dinilai jelek oleh si pendengar.
  •  Kalau kamu mengetahui seseorang berbuat salah, maka tegurlah langsung dgn kata2 yg lemah lembut hingga orang itu insaf.
  •  Doa dan sembah sujudmu akan aku terima, apabila kamu bisa sabar dan menuruti jalanku.
0 komentar

Selamanya Dewi Kwan Im Melihat dan Mendengarkan

Pada suatu ketika hiduplah seorang kakek tua yang sangat saleh di daerah Shan Xi. Kakek ini hidup dari bercocok tanam. Dia sangat meyakini dan mengimani Dewi Kwan Im yang terkenal amat berwelas-asih. 

Setiap hari Kakek itu pasti bersembah sujud di hadapan altar Dewi Kwan Im di rumahnya untuk memanjatkan paritta dan permohonan doa.

Kakek itu juga setiap harinya pasti meluangkan waktunya ke Kelenteng Dewi Kwan Im untuk mempersembahkan bunga yang ditanamnya. Kesalehan dan ketulusan Kakek sebatang kara ini menjadi buah bibir dari penduduk setempat di daerah tersebut. 
Suatu hari turunlah hujan yang amat lebat sekali sehingga daerah itu mengalami musibah banjir.

Air hujan yang demikian derasnya, dgn cepat mencapai sebatas lutut, sehingga menggenangi rumah-rumah penduduk.

Menyadari bahaya banjir kiriman yang bakalan melanda, para warga dihimbau untuk segera menyelamatkan diri dengan mengungsi ke daerah pegunungan.

Saat tetangga baiknya akan mengungsi, mereka mengajak kakek ini untuk turut serta. Tetapi kakek ini menolak dengan alasan ingin menjaga altar Dewi Kwan Im di rumahnya.

Ia menyalakan lilin dan dupa. Kemudian berlutut dan memohon Sang Dewi Welas Asih untuk menyelamatkan desanya dari bencana banjir. Ia memohon agar hujannya segera terhenti sehingga banjir dapat terhindarkan.

Hujan bukannya berhenti, tetapi malah bertambah lebat disertai dengan suara guntur yang menggelegar dan kilat yang menyambar tiada hentinya. Permukaan air semakin naik, sehingga sudah hampir mencapai pinggang kakek itu. 

Tak lama kemudian, datanglah kepala desa hendak menjemputnya dengan mempergunakan mobil jipnya. Kakek itu pun masih menolak secara halus dan berkata, “Saya yakin Dewi Kwan Im pasti mendengar doa hambaNya.”

Sang kepala desa pun akhirnya berlalu meninggalkan kakek itu untuk menjemput masyarakat yang lainnya.

Banjir ternyata semakin parah dan sudah mencapai 1 meter lebih. Kakek itu terus memohon pada Dewi Kwan Im. Karena altarnya sudah tergenang, dia memondong patung Dewi Kwan Im yang menjadi objek pemujaannya. 

Semua warga telah mengungsi. Tinggal si kakek yang masih mencoba berdiam di rumahnya walau permukaan air banjir semakin tinggi. 

Kakek itu berdiri di atas meja sambil terus mulutnya memohon pertolongan Dewi Kwan Im.

Tak berapa lama kemudian, datanglah regu penyelamat dengan mempergunakan perahu karet. Saat melewati rumah sang kakek, mereka berteriak memanggilnya.

Tapi sang kakek bersikeras menolak dgn berteriak bahwa ia yakin Sang Dewi Pengasih pasti mendengar pemanjatan doanya, dan akan datang menyelamatkannya dan seisi kampung. Tidak mungkin Sang Dewi membiarkannya 
hanyut terbawa derasnya air banjir yang terus mengalir.

Banjir semakin lama semakin parah. Si kakek terpaksa berenang dan naik ke wuwungan atap rumahnya. Kini, saat berdiri di atas atap, dia berdoa dengan berteriak sekeras-kerasnya, memohon Sang Dewi segera menghentikan hujan lebat itu dan datang menyelamatkannya.

Tiba-tiba terdengar deru suara helikopter yang semakin mendekat. Tampak beberapa orang berteriak kepada kakek itu agar ia segera menangkap tali yang dilemparkan ke bawah. Tapi ia tetap menolak karena keyakinannya yang begitu kokoh terhadap Sang Dewi. Dengan putus asa, helikopter itupun terbang meninggalkannya.

Ternyata hujan tidak berhenti dan akhirnya menenggelamkan si kakek. Setelah meninggal, Sang Kakek diijinkan masuk nirvana sesuai dengan amal yang diperbuatnya semasa hidup.

Kebetulan ia bertemu dengan Dewi Kwan Im di Nirvana. Dan sungguh ia menyatakan kekecewaannya karena doanya yang terakhir pun tidak dikabulkan olehNya. Malah sekarang Sang Kakek berbalik menyalahkan Sang Dewi.

Sang Dewi Pengasih pun tersenyum penuh kasih dan kearifan sembari berkata, “Setiap musibah yang terjadi sungguh ada sebab musababnya juga. Tidak ada musibah yang terjadi begitu saja tanpa adanya penyebab yang jelas.

Engkau selalu mengimaniku, menuruti semua ajaranKu. Aku mengetahui dengan jelas semua bentuk ketulusan hatimu. 

Sesungguhnya Akupun selalu mengabulkan setiap doa yang kamu panjatkan dengan penuh keyakinan hati.

Yang pertama, Aku mengirim tetanggamu untuk mengingatkanmu akan bahaya banjir, dan mengajakmu untuk segera mengungsi, tetapi kamu tidak menyadarinya.

Kemudian yang kedua, Aku mengutus kepala desa kalian untuk menjemputmu tapi engkau juga menolaknya. 

Yang ketiga, Aku mengirimkan regu penyelamat untuk membawamu keluar dari banjir. Itupun kau tolak.

Dan yang terakhir, Aku bahkan mengirimkan helikopter untuk menyelamatkanmu, tapi tetap juga engkau menolaknya.

Nah, bukankah Aku selalu mendengarkan semua pemanjatan doamu? Dan Aku pun sudah memerintahkan orang-orang untuk menyelamatkanmu, membawamu menuju pantai keselamatan ?

Sesungguhnya bola mataKu senantiasa melihat dengan terang sekali perilakumu, dan kedua telingaKu mendengar dengan jelas doa yang kamu panjatkan, bahkan sampai suara yang keluar dari lubuk hatimu juga Kuketahui.

Ketahuilah bahwa semua yang kamu lakukan tidaklah sia-sia, sehingga kini kamu bisa bertemu denganKu di Nirvana yang indah. 

Dan sesungguhnya Aku selalu mengabulkan doa dan permohonan umat manusia. Aku selalu mengatur yang terbaik untuk umat manusia. Hanya dengan kearifan yang mendalam, barulah manusia bisa menyadarinya.”

Kadang dalam hidup, kita sampai bisa menyalahkan langit dan bumi, menyalahkan para Buddha dan Bodhisatva atas semua musibah yang terjadi dalam kehidupan kita. 
Kita kadang mengatakan bahwa Buddha tidaklah berwelas-asih, padahal sesungguhnya Buddha tetap berwelas asih. Hal ini disebabkan oleh tertutupnya pintu kearifan kita, sehingga tidak bisa melihat sisi kehidupan yang sebenarnya.

Setiap orang memiliki karma dan jalinan jodoh kehidupan masing-masing. Buddha dan Bodhisatva selamanya berwelas asih. Kasih dan kearifan Para Buddha Bodhisatva senantiasa berpancar dan menyinari jalan kehidupan kita.

Sesungguhnya pengaturan Buddha tdk pernah terlambat dan salah. DIA selalu tepat waktu dan benar. Kasih Buddha indah adanya.

Bila TUHAN mengatakan YA, maka kita akan MENDAPATKAN APA YG KITA MINTA.

Bila TUHAN mengatakan TIDAK, maka kita akan mendptkan yg LEBIH BAIK.

Bila TUHAN mengatakan TUNGGU, maka kita akan mendapatkan yg TERBAIK sesuai kehendak-NYA.

sumber :
http://brightconscience.wordpress.com/2012/08/14/selamanya-dewi-kwan-im-melihat-dan-mendengarkan/
Selasa, 08 April 2014 0 komentar

Mantra Bagi sadhaka Tantra

Tuesday, July 23, 2013

【Warta TBSky ~ Dharmadesana Y.A Sheng Yen-Lu 20 Juli】Yang Mulia Dharmaraja Lian Sheng mengulas mantra hati, beserta mengungkapkan makna mendalam Tri Tantra : Kriya Tantra, Carya Tantra, Yoga Tantra

【盧勝彥尊者7月20日開示~真佛天空新聞報】聖尊蓮生活佛闡釋心咒、並透露《內三次第》事部、行部、瑜伽部與三大《瑜伽次第》甚深奧義。【Warta TBSky ~ Dharmadesana Y.A Sheng Yen-Lu 20 Juli】Yang Mulia Dharmaraja Lian Sheng mengulas mantra hati, beserta mengungkapkan makna mendalam Tri Tantra : Kriya Tantra, Carya Tantra, Yoga Tantra (Liputan oleh Lianhua Hui Jun) Dharmadesana 20 Juli 2013, Mulacarya Dharmaraja Lian Sheng memimpin “Sadhana Padmasambhava” betempat di Ling Shen Ching Tze Temple –Seattle dan membabarkan “Sadhana 9 Tingkat Dzogchen”. (Red : Dzogchen = Kesempurnaan Agung). Seusai upacara Homa, Maha Guru memberikan Dharmadesana mengenai pertanyaan Acarya Lian Lai (蓮萊上師) apakah boleh seperti Maha Guru menjapakan mantra hati pendek Padmasambhava : “Om Pie Ca Pe Ma Hum”?Maha Guru menerangkan : Berdasarkan ajaran Buddhisme Tantrayana, mantra hati panjang, mantra hati pendek keduanya memiliki pahala yang sama, apabila waktu sadhana sadhaka panjang boleh menjapa mantra hati panjang, jika waktunya pendek boleh menjapa mantra pendek. (akan tetapi seorang sadhaka seyogyanya menghindari sifat malas)Sebagaimana di alam dewa terdapat mantra hati pendek “HUM”, aksara ini sama seperti melafalkan 21 alam Dewa. Kemudian “BHRUM”, aksara ini melingkupi segalanya. Menjapa mantra Murka “PHEI”, aksara ini mencakupi semuanya! Aksara “Phei” memaknakan Penolakan, Penghentian, Pemutusan. (Maha Guru dahulu juga menerangkan aksara ini bisa mengikis pikiran semu)Menjapakan mantra hati panjang Padmasambhava : “Om Ah Hum Bie Zha Gu Lu Bei Ma Xi Di Hum Xie. Om. Yi Xi Cuo Jia. Man Da La Wa”Termasuk didalamnya menjapakan dua Yogini kesayangan Padmasambhava, akan menyebabkan Padmasambhava semakin bersukacita.Mantra Sata Aksara juga boleh dijapakan mantra pendek : “Om Pie Ca Sa To Ah Hum Phei” . (disesuaikan waktu anda) Pahalanya sama. Maha Guru melanjutkan menjelaskan pertanyaan Acarya Lian Lai : Berkaitan tentang Vajrasattva diterangkan pada tahap “Kriya Tantra”, Yidam adalah majikan, sadhaka seperti seorang abdi melayani Yidam. “Carya Tantra” adalah Yidam menjadi sahabat sadhaka, berada di angkasa dan kehidupan sehari-hari, “Yoga Tantra” adalah peleburan, Yidam memasuki tubuh sadhaka, untuk manunggal kontak yoga. Mohon tanya jika diterapkan dalam laku sadhana bagaimanakah pembedaannya?Berikut adalah jawaban Maha Guru Dharmaraja Lian Sheng yang sangat terperinci :1. 【事部】”Kriya Tantra”, bermakna berdasarkan tata cara. Semasa sadhana harus memohon abhiseka Yidam, haruslah membuat altar Mandala. Di Tantra Tibet memerlukan banyak biksu Lhama untuk membuat Mandala pasir, mengatur garis yang dari luar berbentuk lingkaran dan dari dalam berbentuk persegi empat, seperti istana yang mempunyai empat pintu. Setelah selesai dibuat masih harus menjapa Sutra memohon kehadiran Yidam. Misalnya : menyelenggarakan abhiseka Prajna Bhagawati , mengundang Yidam turun ke Mandala, selain membutuhkan banyak hari untuk membuat Mandala pasir, setelah selesai bahkan harus menjapa “Sutra Maha Prajna” 7 hari 7 malam ataupun 49 hari, kemudian diteruskan pengundangan secara agung dan khidmat, memberikan persembahan, caranya demikian untuk mempersiapkan abhiseka sesosok Yidam, yang akan menghabiskan waktu sekitar setengah hingga satu bulan.2. 【行部】“Carya Tantra”, tiba di tahap ini semakin disederhanakan, kristalisasi Sutra Maha Prajna adalah “Sutra Intan”, hanya diperlukan waktu satu malam menyelesaikan penjapaan 7 bab, dan tidak perlu membuat Mandala pasir yang begitu rumit pula. Asalkan Prajna Bhagawati ditempatkan di titik sentral, sedangkan kerabat suciNya mengitari badanNya saja sudah boleh. Bahkan satu gundukan tanah di tengah-tengah menyimbolkan Adinata, dan gundukan tanah kecil disamping menyimbolkan kerabat suciNya juga dibolehkan.3. 【瑜伽部】“Yoga Tantra” , tubuh sendiri itulah Altar Mandala, dikarenakan sadhaka telah mencapai kontak yoga bersama Yidam, asalkan Yidam turun ke tubuh sadhaka maka boleh memberikan abhiseka kepada umat. Oleh karena demikian, banyak adinata bahkan ratusan adinata turun memasuki nadi tengah Maha Guru melebur kedalam tubuh Maha Guru, untuk memberikan abhiseka kepada umat.Dahulu ketika Jembatan Lian Sheng nomor 1-3 di daerah Tao Yuan rampung, Maha Guru menghadiri undangan memimpin upacara peresmian, Dewa Bumi, Dewa Gunung di empat penjuru kawasan tersebut turun memasuki nadi tengah Maha Guru. Kemudian Maha Guru memperagakan penggunaan Vajra Ghanta dan Damaru (Red : drum tangan), seketika pula Panca Adinata hadir. Tubuh Maha Guru merupakan Altar Mandala para Adinata.Rangkuman oleh Maha Guru : “Kriya Tantra” menghendaki pendirian altar mandala, “CaryaTantra” membuat altar sederhana, “Yoga Tantra” tubuh sendiri itulah altar mandala Adinata, Adinata dapat manunggal bersatu dengan sadhaka.Maha Guru lebih lanjut menekankan : Haruslah selesai sadhana suatu Yidam dulu barulah memberikan abhiseka kepada umat inilah yang paling baik. Ketika melakukan abhiseka harus menyiapkan “Torma” (bahan persembahan), menyiapkan arak, daging untuk dipersembahkan Dharmapala, Maha Guru senantiasa bervisualisasi Torma berubah banyak laksana awan. Walaupun hari ini adalah sadhana adinata Padmasambhava, akan tetapi masih terdapat para adinata lain memasuki tubuh Maha Guru. Jaman dahulu hanya kerabat kerajaan yang boleh menekuni Dharma Tantra, tetapi di masa kini penyebarannya tidak lagi memandang golongan.Sementara itu pada Dharmadesana Maha Guru tanggal 8 Juni 2013 : Maha Yoga, Anu Yoga dan Ati Yoga ditransmisikan oleh Samanthabhadra Tathagata (普賢王如來 ) Maha Guru mengungkapkan 3 rahasia mendalam ketiga jenis Maha Yoga tersebut :1.【摩訶瑜伽】Rahasia ”Maha Yoga” : lebih dalam setingkat daripada “Yoga Tantra”, yaitu mentransformasikan diri sendiri menjadi Yidam, tubuh sendiri beserta tempat kediaman berubah menjadi istana agung, istri adalah Buddha-matri (佛母 ), anak lelaki berubah menjadi kerabat Buddha, anak perempuan menjadi kerabat Bodhisattva, semua sahabat menjadi kerabat suci, memandang segenap bumi menjelma menjadi Tanah Suci, segala-galanya adalah Buddha Loka. Ini adalah upaya-kausalya (Red : usaha memudahkan). Memperlakukan segala kenikmatan kegembiraan dan cahaya terang sebagai sifat kesunyataan. “Maha Yoga” adalah bersifat penggabungan, segenap bumi, rumah, tubuh, mulut, pikiran diri kesemuanya adalah penjelmaan daripada Yidam, tubuh adalah tubuh Buddha, mulut adalah mulut Buddha, suara yang dikeluarkan semuanya adalah wujud dharani, pikiran menjadi Hati Buddha, sama seperti bersemayam di Tanah Suci Buddha Loka menekuni bhavana.2.【阿努瑜伽】Anu Yoga , termasuk daripada pelatihan nadi tengah yakni pelatihan prana, nadi, bindu, tingkat maha kesempurnaan, bahagia, bercahaya terang, bersifat sunyata. Misalnya : Maha Guru dahulu mentransmisikan Hevajra menerangkan prana, nadi, bindu, kebahagiaan penerangan kesunyataan, ini merupakan Dharma tingkat Kebijaksanaan Maha Kesempurnaan. Ada simbolisasi, mengandung kebijaksanaan, seperti kita membentuk mudra ada kebijaksanaan besertanya. Kita membentuk mudra pengait (jari telunjuk dibentuk seperti kait) bisa mengait mengundang adinata. Bervisualisasi bulu mata palsu seperti kait, mengerjapkan mata beberapa kali bisa secara rahasia mengait mengundang kehadiran Yidam.Bagaimanapun terbukanya nadi tengah sadhaka adalah yang terpenting, beratus adinata pun bisa memasuki tubuh sendiri. Maha Guru bisa mempersembahkan bunyi lonceng sebagai bahan persembahan untuk Yidam, ketika Maha Guru memperagakan langsung, badan Beliau merunduk sejenak, ada adinata yang datang bagaikan nyata menerima persembahan Maha Guru. Maha Guru yang telah berhasil melatih pembukaan nadi tengah, semasa makan juga melakukan visualisasi persembahan, Dan Maha Guru bisa melihat Yidam, para adinata bahkan para yogini datang menerima persembahan. Oleh karena itu berlatih pembukaan nadi tengah sangat penting, hendaklah menekuni prana, isi kepala hendaknya dikosongkan jangan memikirkan masalah kusut, jika tidak demikian, sangat mudah menyumbatkan nadi tengah.Apabila sadhaka iri hati, cemburu kepada orang lain, seluruh kepala berisikan pikiran kusut, maka Yidam tidak akan mudah memasuki tubuh sadhaka melalui nadi tengah.Pelatihan nadi tengah merupakan latihan yang bersifat kebijaksanaan, untuk itu pikiran hendaklah dibersihkan. Sutra Satya Buddha menerakan : “Tubuh bersih, Ucapan bersih, Pikiran bersih”. Jika tidak demikian maka nadi tengah akan tersumbat. Setelah nadi tengah terbuka haruslah menekuni prana, nadi, menampaki cahaya terang bindu..... Apakah yang paling bersih, ketika pikiran kusut dikosongkan itulah kondisi yang paling bersih! Elok dalam berbicara dan menulis artikel, bermanfaat serta tidak mencaci-maki orang lain, hendaklah dipikirkan semua orang mempunyai kelebihan, inilah pikiran bersih.3.【阿底瑜伽】Ati Yoga adalah tingkatan paripurna, yakni sadhaka menampaki sifat keBuddhaan sendiri. Ini adalah tingkatan tertinggi, membuat sadhaka mengetahui sifat keBuddhaan sendiri, mengetahui diri sendiri adalah kepenuhan sempurna, diri sendiri memahami Hati Sejati dan menampaki sifat keBuddhaan.“Nyingthig” di sadhana Dzogchen (Red : Kesempurnaan Agung) disebut juga “saripati hati”, pokok dasarnya menitikberatkan kunci rumusan pelatihan . Menyebabkan anda memahami Hati Sejati dan menampaki sifat keBuddhaan. Alam semesta tak terbatas tak terhingga adalah Dharmakaya Buddha. Memancarkan cahaya gemilang menjadi Sambogakaya Buddha. Menampilkan karya Dharmabala menjadi Nirmanakaya Buddha.Mengapakah saya dan Ping-Er (usia 3 tahun) sangat akrab, karena dia adalah Dakini yang saya bawa turun dari langit. Dia mempunyai mata dewa, bisa melihat ada banyak cacing di badan seorang saudari se-Dharma. Ping-Er melihat ada cahaya merah di tubuh Maha Guru! Mengapa Maha Guru membawa Dakini turun ke dunia Saha?Maha Guru setiap hari bisa melihat banyak sekali Dakini di angkasa menari sebagai persembahan untuk menyenangkan Buddha. Di atas langit cerah tak berawan, Dakini ini akan mencurahkan dua butiran besar air Amrta, siswa lainnya pun mengangkat tangan memberi kesaksian menerima air Amrta dari Dakini.Maha Guru telah mengungkapkan banyak sekali rahasia penekunan bhavana pada hari ini, menyebabkan mata para siswa berbinar-binar, Dharma-sukha tiada terhingga. Segalanya sejahtera sempurna!※Sumber terjemahan : http://blog.udn.com/nking/7993875※Untuk membaca lebih banyak berita marilah bergabung di TBSkyVersi Mandarin : 【真佛天空新聞台】 http://www.tbnsky.infoVersi bahasa Inggris : http://blog.udn.com/TBSkyNewsVersi bahasa Indonesia : http://tbskyindonesia.blogspot.com/※Facebook Fanspage :TBSky Chinese : https://www.facebook.com/nkingskyTBSky English : https://www.facebook.com/TBSkyNews TBSky Bahasa Indonesia : https://www.facebook.com/TBSkyBahasaIndonesia

Analitic

Suasana angin Topan di surabaya november 2017

Suhu Malaysia yang gagal Panggil Shen

Upacara Buddha Tantrayana Kalacakra indonesia

Four Faces Buddha in Thailand 1 (Copy Paste Link ini) https://www.youtube.com/watch?v=jnI1C-C765I

SemienFo At Thailand 2 (Copy Paste Link ini) https://www.youtube.com/watch?v=GOzLybAhJ2s

Informasi

 
;