Kamis, 29 Maret 2012

kitab berkeliling dialam neraka IV (Giok Shi Thum Chi)

BAB 16
MENGUNJUNGI NERAKA KECIL CONGKEL MATA
TAHUN 1976, CAP GWEE CAP KAUW

Chi Hoet:
Musim dingin sudah tiba, cuaca jadi sangat dingin, namun umat di Vihara tetap bersemangat. Tidak merasa kedinginan, buat saya benar-benar jadi terharu, buku: MENGELILINGI ALAM NERAKA kalau sudah jadi akan dikenang sepanjang masa. Para umat di Vihara akan bangga. Yang Shen hari ini siap untuk berkeliling di Alam Baka.
Yang Shen:
Malam ini terasa sangat dingin dan di jalanan Alam Baka lebih menyedihkan. Bisakah Guru memberikan satu pil hangat untuk menghangati badan saya, bolehkan Guru?
Chi Hoet:
Boleh, saya berikan kamu tiga pil hangat lagi, cepat ditelan. Supaya bersemangat, agar lancar keliling di Alam Baka nanti.
Yang Shen:
Terima kasih Guru, saya sudah menelannya. Terasa hangat lagi badan ini dan saya sudah duduk. Silahkan berangkat.
Chi Hoet:
Kita sudah tiba, cepat turun.
Yang Shen:
Ini tempat apa? Di depan tangga semen telah datang beberapa orang yang berpakaian seperti Jendral.
Chi Hoet:
Tangga semen ini menuju ke atas, adalah kekuasaan Wilayah Tingkat ke Tiga dan di atas terdapat penjaga Neraka. Cepat beri salam pada Jendral.
Yang Shen:
Salam jumpa para Pejabat Dewa, kami Guru dan murid mendapat Titah mau mengarang buku. Hari ini berkeliling kemari, harap pejabat banyak memberikan bantuan.
Jendral:
Tidak usah sungkan, silahkan Chi Hoet dan Yang Shen ke dalam, ke ruangan istirahat. Ini adalah kantor yang ada di Neraka yang dikuasai Tingkat ke Tiga. Di belakang ruangan adalah penjara Neraka.
Chi Hoet:
Karena terbatasnya waktu, saya pikir tidak usah mampir lagi tetapi langsung mengajak Yang Shen meninjau ke Neraka saja.
Jendral:
Baiklah, Vihara kamu menerima Titah mau mengarang buku dan kami sudah tahu. Hari ini sudah dapat surat Chi Hoet bahwa kalian akan meninjau ke Neraka. Kalian berdua silahkan mengikuti saya lewat jalan di samping kiri.
Yang Shen:
Oh, betapa luasnya lapangan ini dan banyak rumah yang dibuat dari kayu, di dekatnya sudah terdengar jeritan dan di depan ada satu penjara yang di atasnya tertulis NERAKA KECIL CONGKEL MATA.
Jendral:
Hari ini mengajak kalian meninjau Neraka ini, mari masuk ke dalam dan saya mau lapor dulu.
Pejabat:
Selamat datang kalian berdua kemari, saya akan mengajak kalian ke dalam untuk meninjau dan jika kurang mengerti, silahkan Yang Shen tanya, tidak usah sungkan.
Yang Shen:
Oh, dalam penjara ini semua Roh dosa matanya dicongkel keluar dan darah bercucuran. Seriap Roh menjerit-jerit dan tangannya menutupi tempat mata yang telah tercongkel matanya. Sungguh sadis dan di sebelah kiri orang setengah tua itu sedang dicongkel matanya oleh prajurit Alam Baka menggunakan garpu besi, dia sedang berontak dan teriak, mata kirinya sudah jatuh dicongkeli. Rohnya hampir pingsan, namun karena badannya terikat di tiang kayu, hanya kepalanya yang menunduk dan prajurit Alam Baka sudah siap mau mencongkel matanya yang satu lagi. Saya tidak berani melihatnya lagi, kelakuan yang sungguh kejam.
Chi Hoet:
Yang Shen, kamu jangan kaget hingga banyak omong, harus tahu bahwa ini adalah pembalasan di alam Neraka, kenapa bicaramu melantur, sungguh tidak sopan.
Jendral:
Kami tidak menyalahi, tidak usah Yang Shen ambil hati, apa ada pertanyaan?
Yang Shen:
Atas kesalahan bicara, saya harap Jendral dan Pejabat memaafkan. Saya mau menanyakan kepada Pejabat mengenai keadaan hukuman NERAKA CONGKEL MATA sebenarnya bagaimana?
Pejabat:
Boleh. Setiap Roh yang dihukum disini. Setelah masuk mula-mula diikat di tiang kayu, kemudian matanya dicongkel hingga Roh kesakitan dan menjerit, pingsan atau setengah mati. Sehari dihukum tiga kali dan setiap kali mau dihukum, matanya dipasang kembali ke tempatnya dengan menggunakan Air Mengembalikan Roh dicuci di air ini. Rohnya akan sadar dan dihukum lagi, dengan begini baru dia merasa sakit.
Yang Shen:
Dosa apa yang dibuat hingga masuk ke Neraka ini?
Pejabat:
Saya akan menyuruh beberapa Roh untuk menceritakan sendiri, begitu akan lebih jelas. Perintahkan Jendral agar memasangkan kembali matanya tiga Roh yang berada di depan barisan ini. Pergunakan Air mengembalikan Roh, supaya bisa menerangkan perbuatan dosanya waktu masih hidup di dunia,agar tercantum dalam buku untuk menyadarkan manusia.
Jendral:
Siap, sudah dilaksanakan. Coba Roh ini keluar untuk menceritakan dosa apa yang telah dilakukan oleh kamu. Waktu masih hidup dan setelah mati, terangkan agar Yang Shen menyampaikan perasaan kamu untuk menyadarkan manusia lain yang masih di dunia.
Roh:
Ai, kedua mata saya sunguh terasa sakit, bagaimana saya bisa berbicara.
Pejabat:
Jendral, cepat pergunakan Air Mengembalikan Roh, cuci biar bersih agar dia bisa tenang.
Chi Hoet:
Tidak usah, lihat saya pergunakan ilmu.
Roh:
Sekarang terasa lebih enak, terima kasih atas bantuan Ho Sang ini. Waktu masih di dunia, saya terlalu sombong, karena saya sudah tamat dari perguruan tinggi, keluarga sayapun kaya, maka saya memandang rendah orang miskin atau orang yang berpendidikan rendah. Saya terlalu angkuh dan melihat orang lain dengan sebelah mata. Walaupun waktu masih hidup cukup senang dan bergaul dengan orang yang tinggi derajatnya. Setelah meninggal saya disidang oleh Yiam Wong dan dihukum ke Neraka sini sudah 2 tahun tiga bulan karena pandangan mata yang terlalu tinggi. Sisa 2 tahun lagi baru saya bebas. Tetapi karena masih ada dosa lain yang pernah saya buat, maka di masa depan saya akan menderita dan harap Yang Shen banyak menasehati manusia di dunia. Janganlah sombong, karena kaya atau berpangkat, melihat orang lain seperti melihat anjing. Sembarangan menghina dan memandang rendah orang lain, setelah meninggal akan seperti saya ini. Tolong Yang Shen memohon pada Yiam Wong untuk mengampuni dan meringankan dosa saya.
Yang Shen:
Coba yang ini, Jendral. Roh dosa ini sudah mau kerja sama memberitahukan perbuatan dosa dia dan menasehati manusia dan ini termasuk ada jasanya. Apakah boleh diampuni dosanya?
Jendral:
Saya tidak berani mengambil keputusan.
Pejabat:
Urusan ini akan saya kembalikan ke Istana dan memberitahukan kepada Yiam Wong yang berkuasa. Semoga bisa meringankan sebagian dosanya. Cepat kurung dia lagi dan bawa kedua Roh yang lain. Ceritakan keadaan mereka.
Jendral:
Siap, sudah mengeluarkan Roh ini, matanya sudah dipasang dan dibersihkan dengan Air Mengembalikan Roh. Kini sudah tenang dan mulai dari yang sebelah kiri, ceritakan dosa yang telah kamu perbuat selama di dunia.
Roh:
Waktu masih di dunia, saya suka pada hal-hal yang berbau sex, sekarang di masyarakat di dunia apapun ada. Selain saya sering mengintip wanita waktu mandi, saya juga pernah diajak teman ke sebuah rumah nonton video film sex atau porno. Karena kebiasaan, saya sendiri jadi sering kesana. Juga pernah diajak teman ke sebuah hotel dalam acara menonton tari telanjang. Tahun yang lalu, saya meninggal karena kecelakaan mobil, memang sudah tiba ajal saya. Saya disidang oleh Yiam Wong dan dihukum kemari serta dicongkel mata saya begitu sadisnya, anak-cucu di dunia tidak akan tahu. Kini mau menyesalpun sudah terlambat. Harap Yang Shen ceritakan kepada manusia di dunia agar mereka tahu dan jangan menganggap apapun yang kita lakukan tidak ada yang tahu, namun setelah mati dicerminkan dosanya, akan dapat malu nanti.
Jendral:
Kamu ini sudah tua masih tidak tahu malu, waktu masih hidup di dunia banyak uang bukan disimpan untuk kehidupan masa tua, tetapi suka hal-hal yang berbau porno hingga matanya kurang ajar. Maka matanya dicongkel di Neraka untuk dibersihkan. Coba Roh yang satu ini, cepat ceritakan dosamu.
Roh:
Saya dihukum kemari karena waktu masih sekolah sering nyontek melihat jawaban pelajaran murid lain, juga senang membaca buku porno, melihat photo porno, nonton film sex. Setelah meninggal dihukum Yiam Wong kemari. Sudah dihukum setengah tahun, tinggal 13 tahun lagi baru bisa bebas.
Yang Shen:
Sungguh menakutkan, waktu ujian di sekolah saya pernah nyontek, namun tidak ketahuan Guru. Apakah setelah saya meninggal akan dihukum kemari juga?
Chi Hoet:
Nyontek adalah melanggar peraturan sekolah, tetapi kamu tidak usah takut, Langit tidak akan bagikan dosa bagi orang yang sudah menyesali dan kamu juga sudah masuk ke dalam pintu amal, kini menyebarkan ajaran yang benar, sebagai duta atas nama Langit, jasamu besar untuk menutup kesalahanmu, maka tidak akan dihukum kemari.
Pejabat:
Jendral, cepat masukkan lagi Roh ini, kalau ada kekurangan harap Chi Hoet dan Yang Shen maklum.
Yang Shen:
Tidak apa-apa.
Pejabat:
Setiap manusia yang matanya tidak benar, suka melihat hal-hal yang berbau porno, buku porno, memandang rendah orang lain, setelah meninggal akan dihukum ke NERAKA CONGKEL MATA. Setelah membaca buku "Mengelilingi Alam Baka" mau merubah sikap dan bersumpah mencetakkan buku untuk menasehati manusia di dunia, setelah meninggal dosanya akan dihapus.
Chi Hoet:
Hari ini waktunya sudah habis, kami mau pulang, banyak terima kasih kepada para Pejabat dan Jendral. Cepat Yang Shen permisi pada mereka dan siap keluar dari Neraka ini dan siap untuk pulang.
Yang Shen:
Terima kasih Pejabat dan Jendral, permisi.
Pejabat:
Antarkan tamu Chi Hoet dan Yang Shen.
Chi Hoet:
Yang Shen cepat duduk di Teratai, siap untuk pulang.
Yang Shen:
Sudah duduk.
Chi Hoet:
Vihara Shen Shien sudah tiba. Yang Shen turun dan Roh kembali ke badan.
BAB 17
BERKELILING NERAKA BAJA BESI KUPAS WAJAH
TAHUN 1976, CAP GWEE JI CAP KAUW




Chi Hoet:
Perjalanan kehidupan banyak rintangan, yang bertapa akan menghadapi cobaan yang macam-macam, siapa yang benar-benar lancar sehingga menuju ke Surga, meneguhkan kepercayaan diri sampai meninggalpun tidak menyesali berkorban demi ajaran dirinya akan sempurna, bertemu rintangan harus lebih giat, meyakinkan diri menghadapi cobaan angin setan hujan jin, biar di perjalanan banyak halangan, cabutkan pedang murni, babatkan setelah menderita siksaan lewat akan tercium wanginya bunga dari hasil sempurna. Hari ini siap berangkat lagi ke Alam Baka, bersemangatlah Yang Shen. Setelah melewati perjalanan ini sampai di ujung baru bisa disebut Pria yang Tabah.
Yang Shen:
Terima kasih atas nasehat guru, saya juga tahu sungguh berat perjalanan hidup ini, rintangan dan percobaan yang berat tetap saya akan hadapi, guru tidak usah khawatir, saya sudah duduk dengan mantap mengikuti guru berkeliling alam Neraka.
Chi Hoet:
Sudah tiba, cepat turun, hari ini kita berdua meninjau NERAKA BAJA BESI MENGUPAS WAJAH.
Yang Shen:
Oh, di depan Pejabat dan Jendral sudah datang menyambut, salam jumpa para Pejabat Dewa, saya dari Vihara Shen Shien, hari ini diantar Chi Hoet kemari meninjau Neraka untuk mengisi karangan buku buat menasehati manusia, mohon Pejabat banyak memberikan bantuan.
Pejabat:
Sungguh sungkan kamu, cepat bangun, selamat datang Chi Hoet dan Yang Shen, silahkan masuk.
Jendral:
Neraka ini disebut Neraka Baja Besi Mengupas Wajah, khusus menghukum manusia yang tidak tahu malu, tidak sayang dengan kulit wajah sendiri, silahkan kalian masuk
Yang Shen:
Di depan Neraka terlihat para prajurit Alam Baka sedang mengawal Roh dosa, pria dan wanita, umurnya berbeda-beda, setiap orang kelihatan ketakutan, mulai didaftar hadir di samping pintu masuk Neraka itu, kemudian dikawal masuk ke dalam.
Chi Hoet:
Jangan melihat lagi, cepat kita ikut Pejabat dan Jendral masuk ke dalam meninjau.
Yang Shen:
Ai, suara jeritan terdengar di dalam penjara, para Roh dosa diikat di tiang besi, prajurit Alam Baka yang Berkepala Sapi Berwajah Kuda sedang melaksanakan hukuman, menggunakan pisau besi atau baja mengupasi wajah orang seperti mengupasi kulit babi sehingga semua Roh dosa kesakitan dan menjerit. Di wajahnya sudah tidak terlihat apa-apa, hanya darah yang berceceran, tinggal daging di wajah, saya mau tanya Pejabat, dosa apa yang telah dibuat oleh mereka, sehingga menerima hukuman yang begini sadis.
Pejabat:
Sudah dijelaskan lebih baik suruh beberapa Roh keluar biar kamu tanya.
Yang Shen:
Begini lebih bagus ada cerita yang bisa dibuktikan.
Jendral:
Roh pria ini cepat keluar, ceritakan dosa apa yang kamu perbuat di dunia, harus cerita dengan jujur, biar Yang Shen dari dunia ini mendengarkannya.
Yang Shen:
Coba ceritakan kenapa kamu sampai dihukum kemari?
Roh:
Waktu di dunia, karena kedua orang tua saya meninggal muda sehingga saya kurang dapat pendidikan dan bekerja sebagai pembantu, merasa kerjaan berat, dipikir-pikir lebih baik jadi pengemis. Kalau satu rumah bisa dapat satu dollar, seratus rumah sudah dapat 100 dollar, bisa hidup, tidak usah bermodal, kerjaannya enak, tetapi badan saya besar dan gagah, takut orang lain tidak mau kasih uang, maka saya sengaja diet, hanya makan bubur dan minum air. Akhirnya badan saya jadi lemah, kurus dan menaburkan tanah kotor ke wajah, pakai baju yang robek, pura-pura pincang maka pergi kemana-mana untuk mengemis, bilang saya hidupnya susah, sudah tidak punya keluarga, kaki juga pincang, banyak orang melihat saya menjadi kasihan dan memberikan uang. Hasilnya satu bulan bisa mendapat empat sampai lima ribu dollar, setelah pulang ke rumah hatipun menjadi senang, gampang benar mencari mencari uang. Malam hari saya keluar memakai baju baru, makan besar, pesta dan minum atau ke tempat pelacuran cari kesenangan. Kemudian karena ingin cepat kaya, bila meminta uang satu dollar, tiga dollar tidak mau. Maunya sepuluh dolar ke atas, maka menjadi sering dimarahi orang lain atau tidak melayani saya lagi. Setelah mati dihukum Yiam Wong masuk ke Neraka, tiap hari kulit wajah saya dikupas, sangat sakit, mau menyesali sudah terlambat.
Pejabat:
Brengsek, orang ini sungguh keterlaluan, sudah di "Kehidupan Dahulu" tidak punya jasa, kini hidup di keluarga yang miskin, masih muda tenaga kuat bukan baik-baik cari kerjaan malah pura-pura cacat mengemis. Bagi orang yang pikirannya sehat, kalau bukan sungguh terpaksa, siapa mau menjadi pengemis, sudah begitu masih menghamburkan uang hasil minta-minta untuk bersenang-senang, benar-benar kurang ajar, waktu masih hidup sudah tidak tahu malu, setelah mati biar dia tidak punya muka menghadapi orang, maka dikupas kulit mukanya yang tidak tahu malu ini, cepat masuk. Saya panggil Roh lain keluar, Yang Shen boleh tanya lagi, silahkan.
Yang Shen:
Terima kasih Pejabat. Saya rasa tuan paling berumur 30 tahun, kenapa belum tua sudah meninggal dan dihukum kemari?
Roh:
Sungguh malu kalau diceritakan, saya sudah memalukan leluhur sendiri waktu berumur 17 tahun sampai 18 tahun. Waktu sekolah lanjutan atas, diajak teman sering bermain ke taman, lihat ada wanita digodain, mengucapkan kata-kata kotor sehingga sering dimarahi oleh wanita "kurang ajar, tidak tahu malu" dan lain-lain. Dimarahi, hati saya menjadi lebih senang, sering bersembunyi di jalanan gelap menggoda wanita atau dari belakang memeluk wanita dengan tiba-tiba, naik sepeda melewati wanita yang sedang berjalan kaki, memegangnya sambil lewat, juga pernah memperkosa wanita muda, walaupun tidak pernah ditangkap polisi, namun suatu ketika saya ingin jahili wanita lagi waktu naik sepeda, wanita yang jadi mangsa saya berteriak, saya kaget dan tidak hati-hati sehingga masuk ke kali dan mati. Ketemu Yiam Wong, dia marah-marah dan bilang sungguh saya ini tidak bisa tobat, maka umur saya dikurangi 10 tahun, kemudian saya dihukum kemari, sudah 5 tahun, sisa 13 tahun baru bebas karena masih ada dosa lain akan diserahkan ke tingkat lain untuk dihukum lagi. Sungguh kasihan saya ini, harap orang ini bisa memohon pada Yiam Wong untuk memaafkan dosa saya.
Pejabat:
Sungguh lancang kamu waktu hidup tidak menjaga kesopanan, mengganggu dan menggoda wanita, harus tahu urusan segala kejahatan, urusan porno yang utama jahatnya, percuma berpendidikan, memalukan orang tua. Waktu hidup tidak tahu malu, kini dapat pembalasan tentang dosa memperkosa wanita, setelah bebas dari sini kamu akan diserahkan ke tingkat lain untuk dihukum lagi, Jendral kawal masuk Roh durhaka ini.
Jendral:
Siap.
Chi Hoet:
Karena waktunya terbatas, kamu mau pulang ke Vihara, Yang Shen keluarlah
Pejabat:
Kalau ada kekurangan harap Chi Hoet dan Yang Shen maafkan.
Yang Shen:
Tidak berani malah kami berterima kasih banyak atas bantuan Pejabat dan Jendral, supaya bisa selesai tugas mengarang buku ini, permisi.
Chi Hoet:
Cepat naik ke Teratai.
Yang Shen:
Sudah duduk, guru boleh berangkat.
Chi Hoet:
Sudah tiba, Yang Shen turun dan Roh kembali ke badan.
BAB 18
BERKELILING NERAKA GANTUNG TERBALIK
TAHUN 1976, CAP IT GWEE CHE KAUW




Chi Hoet:
Hawa dingin menyerang. Terasa berlapis-lapis orang kaya mempunyai kompor api untuk penghangatan, badan berpakaian mantel tebal, makan makanan yang dihangati api. Lihat orang yang hidup susah, berpakaian tipis, badan kedinginan sampai gemetaran karena tidak berbuat jasa di kehidupan dahulu "Kehidupan kini diacuhkan". Musim dingin tiba, keluargapun kedinginan. Bila manusia mengharap kehidupan di dunia yang berkecukupan, maka haruslah mempunyai pikiran yang baik, menolong kesusahan, membuat jasa keamalan sehingga di kehidupan nanti bisa mempunyai banyak jasa kebaikan dan hidup lebih baik lagi. Kalau tidak hoki habis, di kehidupan nanti akan Reinkarnasi menjadi orang susah, bagi orang pintar mempunyai rencana membuat kebaikan keamalan, harus melakukannya mulai dari sekarang. Hari ini kita siap mengelilingi Alam Neraka. Yang Shen naik ke Teratai.
Yang Shen:
Saya sudah duduk mantap, silahkan berangkat.
Chi Hoet:
Sudah tiba, Yang Shen turun.
Yang Shen:
Hi, di depan terdengar suara jeritan, seperti kandang tempat pembantaian babi, begitu ramai suaranya.
Chi Hoet:
Jangan banyak bicara, di depan Pejabat dan Jendral sudah datang, cepat beri salam.
Pejabat:
Tidak usah sungkan, sudah lama mendengar nama Vihara Shen Shien untuk mengembangkan ajaran, banyak mencetak buku amal, kitab ajaran dan sebagainya untuk menolong sesama. Benar-benar membuat getaran di Tiga Lapisan, sehingga banyak umat lain menjadi insyaf. Membantu mengurangi Roh dosa yang datang ke Neraka. Hari ini ada jodoh bisa bertemu, cepat masuk ke dalam.
Yang Shen:
Terima kasih, oh disini rupanya tempat NERAKA GANTUNG TERBALIK, tertulis di pintu Neraka.
Chi Hoet:
Ya, hari ini kita akan meninjau ke Neraka Gantung Terbalik. Cepat ikuti Pejabat dan Jendral ke dalam.
Yang Shen:
Disinilah terdengar suara-suara jeritan dan di dalam Neraka ada lapangan luas, di tanah banyak tumbuh rumput berwarna merah.
Pejabat:
Neraka ini termasuk wilayah yang dikuasai Tingkat ke Tiga.
Yang Shen:
Di depan tempat hukuman, di lapangan berdiri berbaris-baris tiang besi, di atasnya dipasang kawat baja. Semua Roh dosa digantung terbalik, kedua kakinya ditembusi kawat kecil dan diikat keatas sehingga kepalanya di bawah, di kakinya terlihat darah sedang mengalir ke bawah, ada yang menjerit, berontak tapi makin gerak makin sakit. Ada yang tujuh lubang terdapat di badan manusia pada keluar darah, tidak bergerak lagi. Pemandangan yang seperti ini bagaikan menjemur berhelai-helai bakmi. Pejabat, megapa begitu banyak Roh dosa dihukum demikian?
Pejabat:
Manusia banyak yang kurang ajar, ketidak sopanan dihalalkan, ajaran yang benar banyak yang hilang. Menghina Pak Guru, tidak bisa bedakan ikatan tua dan muda sehingga yang dihukum disini menjadi banyak. Setelah dihukum, mereka mengalirkan darah ke tanah, maka tumbuhlah rumput berwarna darah itu, karena sudah kelamaan menghisap hawa darah tersebut.
Yang Shen:
Sungguh amis dan menyesakkan, saya ingin muntah.
Chi Hoet:
Tenang, jangan sampai mengganggu tugas mengarang buku.
Pejabat:
Saya akan panggil beberapa Roh dosa, biar mereka ceritakan dosa yang telah dilakukannya.
Yang Shen:
Banyak terima kasih.
Pejabat:
Perintahkan Jendral, bebaskan Roh dosa yang digantung supaya menceritakan dosanya.
Jendral:
Siap! Sudah diturunkan.
Yang Shen:
Tuan, mengapa digantung sehingga ditiup angin dingin?
Roh:
Uh, saya sangat kesakitan, kaki saya sudah tidak kuat berdiri. Sangat sakit, digantung terbalik hingga mau muntahkan seluruh isi perut rasanya. Waktu di dunia, saya tinggal di kota Tai Nan, karena paman saya tidak mempunyai anak, sehingga saya sejak kecil tinggal di rumah paman, dididik hingga dewasa, berpendidikan sampai sekolah lanjutan, karena paman memiliki toko serba ada. Di rumah hanya ada saya anak angkatnya sehingga saya sangat disayang. Segala urusan perusahaan diurus oleh saya, waktu saya berumur 37 tahun, ada tetangga yang memberitahu bahwa sesungguhnya saya bukan anak kandung paman, maka hati sayapun timbul pikiran lain. Kalau bisa balik ke ayah kandung betapa senangnya. Sejak itu saya suka mengambil uang secara sembunyi memindahkan ke tempat ayah kandung dan ayah kandung tidak menghalangi perbuatan saya, sehingga saya menjualkan barang-barang berharga di toko dan banyak membuat cek giro, kemudian minggat dari tempat paman, kembali ke rumah ayah kandung dan hidup bersenang-senang. Setelah paman mengetahui semua itu, marah-marah dan mengomel langit sumpahi bumi. Setelah batas waktu cek giro habis karena tidak punya saldo, maka tagihan pada menumpuk ke tempat paman karena itu atas nama paman. Paman tidak punya jalan lain, bangkrut dan akhirnya bunuh diri. Rohnya sampai ke Yiam Wong, perbuatan dosa saya dan ayah saya diadukan, lalu Yiam Wong mengurusi perkara ini. Setelah paman saya meninggal setahun, saya dan ayah kandung saya kena penyakit. Dengan segala upaya uang, harta, tetap tidak terobati hingga keduanya meninggal. Roh tiba di tempat Yiam Wong, saya baru tahu bahwa umur saya dikurangi. Yiam Wong Tingkat ke Tiga marah-marah dan menghukum saya ke Neraka Gantung Terbalik, ayah kandung saya juga dihukum di tempat lain.
Pejabat:
Kurang ajar, kamu dibesarkan oleh paman, sudah tidak tahu balas budi, malah berpikiran lain, membalikkan kedudukan. Maka dihukum kemari. Jendral, kawal masuk dan dihukum lagi. Turunkan Roh yang kedua ini, cepat ceritakan dosamu agar dicantum dalam buku.
Jendral:
Siap, Roh dosa sudah berada disini.
Pejabat:
Cepat ceritakan dosamu yang kamu lakukan semasa hidupmu pada Yang Shen yang berasal dari Vihara Shen Shien.
Roh:
Sekarang saya sungguh menderita setiap hari dihukum gantung terbalik, punya mulut tidak bisa bicara, kedua mata terasa mau keluar. Waktu masih hidup saya tinggal di kota Tai Chung, punya keluarga dan istri, kemudian saya kenal dengan seorang gadis dan terjadi hubungan badan dari sembunyi-sembunyi sampai terang-terangan. Gadis tersebut sudah tidak punya ayah, hanya tinggal ibunya yang janda dan masih muda lagi, umurnya empat puluhan dan wajanhya cantik. Karena saya sering ke rumahnya karena hubungan saya dengan anaknya, akhirnya saya merayu dia dengan segala macam akal hingga dia tergoda, maka terjadilah perbuatan mesum dengan saya, habislah pendiriannya sebagai janda, demikianlah seterusnya hingga terang-terangan perbuatan saya ini. Ibu dan anak kedua-duanya digarap, hidup dalam kesenangan begitu. Pada suatu hari waktu saya naik motor ditabrak hingga pingsan dan setelah sadar saya sudah berada di Neraka, tangan diborgol rantai besi dan dikawal Jendral wajah Sapi bermuka Kuda. Di cermin dosa terlihat jelas semua dosa saya. Yiam Wong sungguh marah dan menghukum saya kesini 30 tahun. Sekarang baru 2 tahun lebih, hari depan saya terasa lama, kapan baru bisa bebas?
Pejabat:
Binatang, kamu benar-benar seperti ayam atau anjing, tidak kenal kasihan, berbuat mesum adalah kejahatan utama, sudah berbuat mesum dengan gadis orang lain dosanya sudah besar, masih berani maju selangkah dengan merusak pendirian seorang janda. Anak dan ibu kedua-duanya dimakan, sungguh dosa terberat. Setelah masa hukuman disini habis, kamu akan dimasukkan ke APHI TI IH (Neraka Api) dan tidak boleh Reinkarnasi lagi.
Chi Hoet:
Tidak menjaga kesopan-santunan dan merusak ajaran TAO, jika manusia tidak menghormati guru, menghina pada yang lebih tua dari kita, melawan orang tua, berbuat mesum pada anak berikut ibunya, Neraka Gantung Terbalik hanya merupakan hukuman kecil, tetapi APHI TI IH tempat pemakamannya. Manusia harus insyaf, jangan sampai dihukum kemari. Hari ini waktu sudah tiba, kami mau pulang.
Yang Shen:
Banyak terima kasih atas bantuan Jendral dan Pejabat, kami sekarang mau pulang, permisi.
Pejabat:
Tidak usah sungkan, jika ada kekurangan harap maklum.
Chi Hoet:
Baiklah, Yang Shen siap pulang.
Yang Shen:
Saya sudah duduk, guru berangkat.
Chi Hoet:
Vihara Shen Shien sudah tiba. Yang Shen turun, Roh kembali ke badan.
BAB 19
MENGELILINGI ISTANA EMPAT KEHIDUPAN ROH KEMBALI (EMPAT MAKHLUK ROH KEMBALI)
TAHUN 1976, CAP IT GWEE CAP KAUW




Chi Hoet:
Hari ini siap mengelilingi Alam Baka. Yang Shen ikut saya naik ke atas Teratai
Yang Shen:
Siap, tidak tahu hari ini kita menuju kemana.
Chi Hoet:
Hari ini yang akan kita kelilingi tempat yang lain, ada pandangan lain, kamu bersemangatlah. Tidak usah kaget hingga kurang konsentrasi untuk mengarang buku.
Yang Shen:
Ya, saya sudah duduk mantap, silahkan berangkat. Oh, di bawah kok terlihat cahaya, orang yang di dalam kepalanya bercahaya dan menembus ke Langit.
Chi Hoet:
Siapa yang menyuruh kamu untuk membuka mata untuk melihat. Itu adalah sinar TAO yang memancar dari dalam Vihara Shen Shien. Kita sekarang duduk di dalam bunga Teratai melayang di Langit, karena para Dewa di dalam ruangan Vihara melindungi dan para murid sedang berkonsentrasi Im dan Yang. Dua hawa memadu menjadi satu titik, maka terjadilah cahaya itu karena para umat di dalam Vihara melakukan tugas dengan sungguh-sungguh, maka terlihat adanya sinar itu.
Yang Shen:
Saya mau tanya guru, apakah sinar yang terdapat di atas kepala para umat atau murid di dalam ruangan Vihara itu tidak akan berubah?
Chi Hoet:
Yang meninggalkan ruangan, namun hati TAO tetap teguh dan terus rajin bertapa, cahaya akan semakin kuat dan terik sinarnya, tetapi bagi yang telah meninggalkan ruangan, keyakinan TAO dan ajaranNYA hilang, berbuat semaunya atau berbuat kesalahan maka cahayanya akan lemah dan jadi gelap. Tetapi sekarang karena masih ada di dalam ruangan, tiga lapisan saling menunjang maka sinar TAO jadi istimewa terangnya. Maka, kalau manusia sering mendekati orang yang sudah dapat ajaran dan sering pergi ke Vihara, kelenteng. Setan luar tidak akan mengganggu setelah meninggalkan Vihara, kalau melakukan kejahatan maka lampu hati akan lenyap, karena setan suka kegelapan tapi takut dengan terang. Maka sudah masuk ke badan manusia dan jika pagi hari tiba setanpun akan pergi. Manusia di dunia harus waspada. Yang Shen cepat tutup kedua matamu, siap untuk meninjau Alam Baka.
Yang Shen:
Ya, saya sudah menutup kedua mataku. Guru, silahkan berangkat.
Chi Hoet:
Sudah tiba, Yang Shen turun.
Yang Shen:
Oh, di depan kenapa segala binatang atau ayam bebek dan burung menuju ke jalanan ini dan bergerak maju.
Chi Hoet:
Inilah jalanan yang dibuat oleh empat makhluk hidup setelah mati menuju ke Alam Baka dan di depan adalah perbatasan antara Alam Dunia dan Alam Baka.
Yang Shen:
Tempo hari kita lewat disini, kenapa tidak terlihat kejadian seperti sekarang ini?
Chi Hoet:
Karena kamu adalah manusia biasa, saya khawatir kamu melihat terlalu banyak, hingga mengacaukan konsentrasi, maka kugunakanlah sedikit ilmu tutupi keadaannya empat makhluk pulang ke Alam Baka.
Yang Shen:
Kalau begitu, saya sudah dileluconi oleh guru. Semua binatang ini kok kelihatan seperti kaget dan lari seperti diuber-uber orang.
Chi Hoet:
Keempat makhluk waktu masih hidup di dunia, waktu matinya kebanyakan dibunuh, maka Rohnya masih kaget, setelah lepas napas di dunia putus, maka disedot Hawa Im, satu persatu kembali ke Neraka agar melunasi Karma dalam Tiga Kehidupan. Keempat makhluk dosanya agak berat, Rohnya suram, hawa napasnya lemah dan setelah mati tidak perlu dikawal masuk oleh prajurit Alam Baka, akan pulang kemari disedot oleh hawa tanah. Kejadian seperti ini mungkin manusia di dunia tidak tahu.
Yang Shen:
Ya, ini pertama kali mendengar dan melihatnya, kita juga jalan mengikuti mereka.
Chi Hoet:
Ya, kita jalan mengikuti mereka dan mengenai makhluk hidup yang lahirnya berubah bentuk atau lahirnya secara amphibi karena kecil bentuknya setelah mati Rohnya seperti pasir ditiup angin cepat terbangnya. Kalau dilihat dengan mata kurang jelas tetapi setelah terkumpul di Alam Baka, Rohnya jadi satu, baru terima sidang untuk melunasi Karma dalam Tiga Kehidupan.
Yang Shen:
Terima kasih atas penjelasan guru, kalau tidak saya sungguh tidak tahu. Di depan adalah Pintu Hantu. Kenapa Roh keempat makhluk itu tidak masuk melalui pintu?
Chi Hoet:
Karena Pintu Hantu diutamakan untuk Roh manusia, mereka kempat makhluk dosanya lebih berat, maka masuk melalui pintu kecil di sebelah kiri dan kanan.
Yang Shen:
Setelah masuk mereka tidak melapor diri di ruangan menyerahkan daftar catatan diri.
Chi Hoet:
Ada tempat lain yang mengurusi tidak jauh dari sini dan itulah tempatnya. Sekarang kita ikuti mereka, cepat jalan.
Yang Shen:
Oh, di depan ada sebuah lapangan yang besar dan berumput hijau dan di sebelah kiri berdiri sebuah istana dan di atasnya tertulis ISTANA EMPAT MAKHLUK ROH KEMBALI. Para empat makhluk ini semuanya berkumpul di depan Istana. Kepalanya menghadap ke istana, goyang dan menunduk seperti mau melapor.
Chi Hoet:
Di depan itulah Istana Empat Makhluk Roh Kembali. Keempat makhluk kehidupan telah Reinkarnasi di dunia untuk menerima pembalasan Karma dan setelah mati kini kembali ke Istana lagi. Supaya bisa kembali jadi berbentuk manusia lagi, cepat jalan.
Yang Shen:
Dalam Istana sudah keluar tiga Pejabat. Siapa mereka?
Chi Hoet:
Mereka adalah Pejabat dan Chien Suei (Seribu Umur) dari Istana, cepat beri salam.
Yang Shen:
Salam jumpa Chien Suei dan Pejabat Dewa.
Chien-Suei:
Tidak usah sungkan, bangunlah, selamat datang Chi Hoet dan Yang Shen dari Vihara Shen Shien.
Chi Hoet:
Hari ini saya ajak Yang Shen dari Taiwan kota Tai Chung Vihara Shen Shien kemari untuk meninjau, harap Chien Suei banyak memberikan petunjuk.
Chien-Suei:
Mari, kalian harus cepat mengikuti saya masuk ke dalam.
Yang Shen:
Terima kasih.
Chien-Suei:
Silahkan kalian duduk, Jendral cepat tuang teh.
Yang Shen:
Tempat disini agak asing bagi saya, harap Chien Suei bisa banyak memberikan petunjuk
Chien-Suei:
Istana Empat Makhluk Roh Kembali jarang diketahui oleh dunia, karena Vihara kalian mau mengarang buku Berkeliling di Alam Baka atas Titah Giok Tee, sehingga Istana ini dibuka bebas untuk kalian, benar-benar kali ini terkecualikan.
Yang Shen:
Terima kasih atas kemuliaan Langit, harap Chien Suei banyak memberikan petunjuk.
Chien-Suei:
Tugas saya menguasai Istana Empat Makhluk Roh Kembali bertitel Chien Suei diambil dari kata empat makhluk artinya kira-kira kura-kura yang berjulukan seribu tahun (artinya panjang umur), maka di Istana ini saya dipanggil Chien Suei, tidak dipanggil Yiam Wong. Setiap manusia yang berat dosanya, setelah hukumannya habis dalam sepuluh tingkatan terakhir diserahkan ke Enam Jalanan Kehidupan diantaranya Jalan Empat Makhluk untuk Reinkarnasi. Setelah lahir lagi di dunia akan hilang bentuk badan manusia, namun berbentuk jadi empat makhluk hewan atau yang lain-lain. Lahirnya empat makhluk dibagi lahir dari kandungan, lahir setelah telur menetas, lahir setelah berubah bentuk dan asal kepompong, lahir secara amphibi dibagi menjadi empat bagian atau golongan menurut tingkatan, satu dari kandungan, tingkatan dua dari telur menetas, tingkatan ketiga dari asal kepompong, tingkatan keempat dari amphibi, karena beratnya dosa di dunia, kini menerima pembalasan yang lahir dari kandungan dan telur menetas adalah Roh utuh, namun bagi yang lahirnya asal dari kepompong dan lahir secara amphibi agak berat lagi dosanya disebut Roh tidak utuh, juga agak sulit diurusi kembalinya Roh, harus menunggu Roh yang pecah belah itu utuh menjadi satu, setelah terkumpul baru bisa dijadikan bentuk badan manusia lagi.
Chi Hoet:
Waktunya sudah tiba, kami harus kembali, lain hari baru merepotkan lagi.
Yang Shen:
Sungguh maaf, saya sedang mendengarkan penjelasan, tiba-tiba waktu sudah tiba, terima kasih atas petunjuknya Chien Suei, kami mau pulang.
Chien-Suei:
Tidak apa-apa, jika ada kekurangan mohon dimaklumi, lain kali kemari lagi.
Chi Hoet:
Yang Shen, cepat keluar, siap pulang.
Chien-Suei:
Antarkan tamu.
Chi Hoet:
Memutuskan pembicaraan Chien Suei harap dimaklumi.
Chien-Suei:
Tidak apa-apa, karena waktunya pulang ke dunia sudah tiba, saya juga tidak bisa lama-lama menahan tamu.
Chi Hoet:
Yang Shen naik ke Teratai.
Yang Shen:
Saya sudah duduk, silahkan guru berangkat.
Chi Hoet:
Vihara Shen Shien sudah tiba, Yang Shen turun, Roh kembali ke badan.
BAB 20
MENGELILINGI LAGI ISTANA EMPAT MAKHLUK ROH KEMBALI
TAHUN 1976, CAP IT GWEE JI CAP KAUW




Chi Hoet:
Siapa bilang di dunia ini tidak ada balasan, lihat empat makhluk itu sapi, kuda, ayam, bebek, ikan, lalat, nyamuk atau lalat dan lain-lain. Karena berbuat dosa berat di kehidupan dahulu, terjadi Hukum Karma, maka dalam kehidupan sekarang bentuknya berubah, sebagai manusia adalah makhluk hidup tertinggi, maka harus menyayangi badan ini, cepat mencari ajaran, untuk melatih diri juga menasehati umat yang kini telah menjadi empat makhluk, jagalah pendirian masing-masing agar melunaskan utang Karma dalam kehidupan sebagai binatang membukakan jalan yang menuju keterangan supaya bisa cepat pulang untuk kembali sebagai manusia, jangan seperti laba-laba di atap rumah membuat sarang jebakan sendiri, juga hidup dalam kurungan lingkaran itu, tidak bisa bebas. Yang Shen siap berkeliling lagi ke Alam Baka.
Yang Shen:
Siap, saya sudah duduk dalam Teratai.
Chi Hoet:
Sudah tiba di depan Istana Empat Makhluk Roh Kembali, Chien Suei dan Pejabat sudah keluar dari Istana untuk menyambut.
Yang Shen:
Salam jumpa lagi Chien Suei dan Pejabat, hari ini kami mau merepotkan lagi, harap banyak memberikan petunjuk.
Chien Suei:
Tidak usah sungkan, tempo hari tidak bisa mengobrol lebih lama, hari ini selamat datang lagi untuk Chi Hoet dan Yang Shen, cepat masuk istirahat, di jalanan capek tidak?
Yang Shen:
Tidak, karena naik Teratai, hanya terdengar suara angin.
Chi Hoet:
Mari kita ikut Chien Suei masuk ke dalam.
Yang Shen:
Terima kasih atas sambutan Chien Suei.
Chien Suei:
Silahkan minum teh, tidak usah sungkan.
Yang Shen:
Vihara kami terima Titah mengarang buku dan saya sebagai tamu di alam baka sungguh merasa bangga, namun karena pengetahuan ajaran saya kurang, maka kurang mengerti keadaan apa di Alam Baka ini, mohon Chien Suei memberikan penjelasan mengenai keadaan Empat Makhluk Roh Kembali agar manusia di dunia punya pegangan, jangan sampai terjadi lagi Reinkarnasi yang dijadikan binatang.
Chien Suei:
Saya akan mengajak kamu ke tempat mereka dan di samping itu menjelaskan, dengan begitu kamu lebih cepat mengerti.
Yang Shen:
Terima kasih.
Chien Suei:
Ikut saya ke ruangan utama.
Yang Shen:
Siap. Oh, menjangan atau rusa hutan ini kenapa menundukkan kepala kepada Chien Suei seperti mau bicara.
Chien Suei:
Ya, rusa ini di kehidupan dahulu adalah murid dalam biara Budha, karena di badannya terdapat penyakit berat, hati mengeluh bahwa Budha tidak melindunginya sehingga tidak Ciak Cai (Vegetarian/Puasa hanya makan sayur) lagi, pulang kampung balik ke duniawi, kawin kemudian punya anak dan sering menghina Dewa Budha, setelah meninggal dihukum menjadi badan rusa. Kali ini sudah ketiga kali Reinkarnasi, rusa hidup di dalam hutan makan rumput, minum air gunung, seumur hidup menderita di alam ganas ini, terima pembalasan Karma dari Kehidupan Dahulu, demikian kehidupannya, seperti bertapa yang tinggal dalam hutan, itulah Karma yang diterima olehnya. Kini rusa itu telah habis menerima pembalasan Karma. Rohnya disedot oleh Hawa Im kembali ke Alam Baka menundukkan kepala seperti memberikan hormat maksudnya supaya saya membebaskannya kembali ke bentuk manusia.
Yang Shen:
Sungguh menakutkan, hanya karena kesalahan niat hatinya, maka mendapat hukuman pembalasan yang berat ini, tidak bisa lolos dari hukuman Alam Baka, tetapi saya masih kurang paham kenapa Empat Makhluk setelah mati Rohnya bisa otomatis disedot Hawa Bumi masuk ke Alam Baka, ini bagaimana terjadinya?
Chien Suei:
Saya akan menjelaskan, Langit ada Hawa Langitnya, Bumi ada Hawa Buminya dan manusia punya Hawa Manusia. Langit, Bumi dan manusia setiap saat saling menghisap dan mengeluarkan hawa napas. Jika Hawa Langit habis Langit akan runtuh, Bumi napasnya habis tanah akan terbelah, kalau manusia telah habis napasnya artinya manusia meninggal, hawa aslinya MAGNIT HATI. Sekarang di dunia sudah ditemukan MAGNIT BUMI, tidak tahunya masih ada MAGNIT LANGIT DAN MANUSIA yang ringan melayang ke atas karena disedot Magnit Langit, turun dan jatuh karena Magnit Bumi, perasaan yang timbul dalam hati manusia itu karena Magnit Hati, ketiga tenaga magnit ini yang menjadikan benda dan makhluk di dunia seimbang. Keempat makhluk lahirnya karena dosa yang dibuat, sehingga Reinkarnasi setelah meninggal disedot oleh Magnit Bumi, jatuh sendiri ke Alam Baka dan menerima sidang, kalau ada yang bertapa Rohnya sempurna akan melayang sendiri ke Langit, mau ditangkap prajurit Alam Baka dibawa ke Nerakapun tidak mampu melaksanakan tugasnya seperti balon besar berisi penuh dengan gas, akan melayang ke atas, manusia mau tarik dia tidak bisa namun manusia sendiri yang bisa ditarik ke atas. Untuk itu, kalau manusia ingin menjadi Dewa Budha harus dari hasil bertapa sendiri di masa hidup mau menolongi Roh leluhur harus banyak membuat jasa kebaikan, jasa utama ialah mencetak buku amal karena Dewa Budha lahir ke dunia tujuan utamanya untuk menolong manusia bebas dari penderitaan dan kitab buku amal adalah suara hatinya Dewa Budha untuk menolong manusia melatih hati dan berbuat kebaikan, itulah tujuannya dengan jasa ini baru bisa punya jalan untuk menolong leluhur lepas dari penyiksaan, jika ingin Liam Keng (membaca Budha Sutra) juga harus punya buku pegangan atau Kitab Keng. Sebagai manusia harus tahu, selain harus berbuat amal, urusan sosial yang bermanfaat bagi umum, menolong orang yang dalam kesusahan dan lain-lain.
Yang Shen:
Punya alasan benar apa yang dikatakan oleh Chien Suei ajaran Dewa Budha memang tercatat dalam kitab. Kalau mau menyebarkan kitab atau mencetak buku amal akurlah maksud Dewa Budha, jasa itu sungguh besar. Maka Roh leluhur akan disedot oleh Magnit Langit bebas dan gembira.
Chi Hoet:
Yang Shen benar katanya Kitab Langit ialah buku amal di dunia, manusia bisa melaksanakan ajarannya, bisa sempurna menjadi Dewa.
Chien Suei:
Rusa ini sudah tiga kali Reinkarnasi ke dunia, melunaskan Karmanya. Saya akan menghapuskan dosanya. Jendral perintahkan membawa rusa ini ke Surau kembalikan Roh, kasih makan Kuah Kembalikan Roh.
Jendral:
Siap, silahkan Yang Shen mengikuti saya menyaksikan keadaan.
Yang Shen:
Ya, banyak terima kasih Jendral. Disini ada bangunan Surau, di atasnya tertulis SURAU KEMBALIKAN ROH, di dalamnya ada seorag kakek membagikan segelas Kuah untuk bermacam-macam makhluk untuk diminum. Mereka segera berubah bentuk menjadi manusia lagi, ada pria, wanita, ada yang tua dan muda.
Jendral:
Yang Shen, coba kamu berdiri disini untuk melihat. Saya mau ambil segelas Kuah kembalikan Roh dan berikan kepada rusa ini untuk diminum.
Yang Shen:
Silahkan, oh, seperti main sulap. Rusa hutan ini setelah minum langsung berubah bentuk menjadi orang tua yang berumur 50-an, rambut tidak panjang, di atas kepala ada tandanya Bikhu. Wajah ini menunjukkan dia telah keluar dari biara dan kembali ke duniawi, betulkan?
Jendral:
Benar, dia sudah tinggalkan biara, hidup duniawi, Reinkarnasi tiga kali menjadi binatang. Kini setelah minum Kuah Kembalikan Roh berubah bentuk menjadi manusia lagi.
Yang Shen:
Sekarang manusia rusa ini harus diapakan?
Jendral:
Rusa ini sampai kembali ke bentuk manusia adalah tugas Istana ini. Setelah berbentuk manusia akan diserahkan ke Yiam Wong tingkat ke Sepuluh mengikuti Karmanya Reinkarnasi lagi menjadi manusia di dunia. Biasanya Reinkarnasi lagi menjadi manusia, mereka dilahirkan ke dunia dalam keluarga miskin atau badannya cacat. Kini dilatih lagi menjadi manusia di dunia, kalau yang punya jasa kebaikan atau bertapa, di kemudian hari akan lebih baik hidupnya.
Chi Hoet:
Yang Shen, karena waktu telah tiba, kita permisi pada Jendral dan balik ke Istana permisi pada Chien Suei.
Yang Shen:
Terima kasih Jendral, karena terbatasnya waktu, kami mau pulang ke Vihara. Selamat tinggal.
Chi Hoet:
Terima kasih Chien Suei, karena waktu sudah tiba. Lain kali bertemu lagi.
Chien Suei:
Saya juga tidak bisa menghalangi. Selamat datang kesini lagi.
Chi Hoet:
Istana Empat Makhluk Roh Kembali, banyak para umat yang tidak mengetahui tempat ini. Saya berencana mengajak Yang Shen kesana untuk meninjau lagi. Supaya manusia di dunia mengetahui maka tidak akan merepotkan lagi di kemudian hari.
Chien Suei:
Ya, begitupun boleh. Jendral, siap antar tamu.
Yang Shen:
Tidak apa-apa. Terima kasih Chien Suei dan para Dewa, kami permisi.
Chi Hoet:
Cepat naik ke Teratai, siap pulang.
Yang Shen:
Saya sudah duduk. Berangkat pulang.
Chi Hoet:
Sudah kembali ke Vihara, Yang Shen turun, Roh kembali ke badan.
V. Alam Neraka Tingkat ke-4
Chi Hoet:
Sudah kembali ke Vihara, Yang Shen turun, Roh kembali ke badan.
BAB 21
MENGELILINGI KE TIGA ISTANA EMPAT MAKHLUK ROH KEMBALI
TAHUN 1976, CAP JI GWEE CHE KAUW
Chi Hoet:
Jalanan di Alam Baka sunyi, menyedihkan dan hanya terdengar suara tangisan, orang mati menangis, binatang setelah matipun tidak henti-hentinya menangis. Empat makhluk yang hidup di dunia kebanyakan dibunuh/dibantai, nyawa dipotong. Kekagetan terjadi, mau lari tidak bisa, hanya bisa merintih, menangis dan dan menanti kematian. Rohnya melayang jatuh ke dalam Alam Baka. Istana Empat Makhluk Roh Kembali menerima Rohnya, agar kembali ke bentuk manusia, lalu Reinkarnasi lagi ke dunia, menerima pembalasan Karma yang lain, sampai tuntas atas Karma yang telah dibuatnya. Manusia di dunia jika tidak mengikuti ajaran yang benar, hati kejam dengan kelakuan yang jahat, banyak mencelakakan orang lain, setelah mati akan Reinkarnasi menjadi empat makhluk. Yang Shen siap berkeliling ke Alam Baka.
Yang Shen:
Guru, kini di dalam Vihara ada seorang murid yang bapaknya sudah meninggal. Hati murid itu sungguh sedih, kenapa Langit tidak mau orang yang baik banyak hidup di dunia, untuk membantu kegiatan ajaran kebaikan tetapi malah memanggil orang yang baik pulang ke Langit?
Chi Hoet:
Sudah tua akan mati karena penyakit, biar pejabat Jendral yang berpangkat tinggi, kedudukannya enak, namun setelah tiba waktunya tetap mati. Kalau manusia biasa, yang penting dalam masa hidup harus berbuat banyak kebaikan, beramal, menjalankan ajaran kebaikan, maka biar mati dan badannya sudah tiada namun semangat kebaikannya tetap hidup di dunia. Artinya PAHLAWAN MATI MENINGGALKAN NAMA BAIK UNTUK DIKENANG, di dunia tidak ada manusia yang tidak mati, kamu juga tidak perlu banyak bersedih.
Yang Shen:
Saya ingin berjumpa dengannya untuk menanyai keadaan dia setelah mati, mendengar anak cucunya bicara bahwa dua hari sebelum mati, dia sendiri sudah tahu ajalnya akan tiba, akan pulang ke Langit, tidak tahu sampai ke tingkat berapa tapaannya baru bisa mencapai tingkat demikian.
Chi Hoet:
Karena waktu untuk itu belum tiba, maka sulit untuk mengatur pertemuan dengan si almarhum, mengenai tapaannya yang bisa mengetahui ajal kapan tiba, ,ini karena perbuatan masa hidup dia, atas kejujurannya sudah membuat Dewa maupun setan terharu. Maka dia diberikan tanda/petunjuk kepadanya sebelum tiba ajalnya. Itulah yang bisa membuktikan bahwa cerita Dewa dan setan tidak omong kosong. Kalau sungguh bertapa melaksanakan ajaran kebaikannya, hidup dan mati ada di tangan sendiri bisa mengetahui sebelumnya. Itu bukan urusan aneh, ini namanya kontak batin. Ya, sudahlah. Jangan banyak bicara lagi, nanti tertunda urusan kita ke Alam Baka. Mari naik ke Teratai.
Yang Shen:
Siap, Guru. Saya sudah duduk, boleh berangkat.
Chi Hoet:
Sudah tiba, turun.
Yang Shen:
Di depan, Chien Suei dan para Pejabat Dewa sudah kemari.
Chi Hoet:
Cepat berikan salam.
Yang Shen:
Selamat bertemu lagi Chien Suei dan para Pejabat Dewa. Hari ini kami mau merepotkan lagi. Mohon berikan banyak petunjuk.
Chien Suei:
Tidak usah sungkan. Kalian tidak memperdulikan tempat kami yang penuh dengan binatang ini, sampai tiga kali mengunjungi. Saya sangat senang, silahkan masuk.
Chi Hoet:
Terima kasih, karena waktu terbatas, silahkan Chien Suei mengajak Yang Shen keliling dan meninjau tempat perlengkapan di Istana Empat Makhluk Roh Kembali, menjelaskan keadaanya agar bisa ditulis dalam buku Berkeliling di Alam Baka.
Chien Suei:
Kalau begitu, silahkan ikut saya ke tempat perlengkapan di dalam Istana.
Yang Shen:
Perlengkapan disini sungguh aneh, seperti mesin penyaring kotoran yang terdapat di dunia, nyamuk satu persatu tidak tahu dari mana disedot kemari dan berkumpul jadi satu gumpal kemudian jatuh ke bawah dan mesin bergerak lagi.
Chien Suei:
Nyamuk-nyamuk ini semua mati dipukul manusia atau disemprot obat nyamuk, disedot oleh hawa tanah sampai ke Istana ini. Satu gumpalan terdiri dari kira-kira lima ratus nyamuk. Begitu Roh pecah belah berkumpul jadi satu akan jatuh ke bawah. Setelah disiram Air Kembalikan Roh, akan kembali ke bentuk manusia.
Yang Shen:
Perlengkapan seperti ini terdapat dimana-mana di ruangan ini adalah perbuatan siapa?
Chien Suei:
Inilah keistimewaan Magnit Bumi, disedot oleh Hawa Tanah sampai kemari. Karena bentuk nyamuk adalah Roh pecah belah, badan enteng dan kecil bentuknya. Setelah mati otomatis disedot kemari. Roh pecah belah akan bersatu seperti kumpulan pasir menjadi Pagoda. Inilah kuncinya mengembalikan Roh. Kita tinjau tempat lain.
Yang Shen:
Seluruh lapangan ini penuh diisi segala macam binatang. Binatang aneh yang tidak pernah saya lihat ada disini: macan, singa seperti kebun binatang. Ayam, bebek, babi dan lain-lain kembali ke Istana ini. Tidak tahu bagaimana Chien Suei mengurusinya.
Chien Suei:
Sekarang saya sedang membereskan satu perkara. Lihat ayam jantan di depan, sudah datang menghadap. Saya akan membuka catatan berkas asalnya ayam jantan ini agar kamu lihat. Ayam jantan ini waktu di Kehidupan Dahulu, hidup sebagai anak orang kaya tinggal di Taiwan sebelah utara. Karena memiliki kekayaan, hingga sekarang sering berbuat sewenang-wenang, memperbudak, memperkosa istri dan anak orang. Sering menggunakan uang untuk membeli perawan untuk memuaskan nafsunya. Dosanya terlalu berat, maka akan direinkarnasi jadi ayam lima kali ke dunia. Kini pembalasan sudah lunas dan Roh kembali ke Istana ini memohon untuk menjadi Roh manusia.
Yang Shen:
Sungguh menakutkan, ayam asal perubahan manusia. Kalau begitu orang yang makan daging ayam juga berdosa?
Chien Suei:
Setiap makhluk punya Roh sendiri, hanya bentuknya berbeda. Rohnya sama dengan Roh manusia. Manusia suka makan daging, karena banyak vitaminnya, proteinnya tinggi. Kalau sering makan daging akan kuat atau sehat badannya, tapi tidak terpikir bahwa empat makhluk merupakan perubahan manusia jahat dan di badannya sudah memiliki hawa tidak benar. Waktu manusia membunuh binatang, hatinya takut, binatang memberontak ingin mempertahankan hidup, maka aliran darah di tubuhnya menjadi tidak stabil dan menimbulkan bakteri beracun di seisi badannya. Binatang yang sudah dibunuh, dagingnya dimakan manusia, memang ada baiknya, tetapi kecelakaan yang sudah tertanam ikut dimakan manusia. Maka manusia sering tegang, kaget, aliran darahnya menjadi tidak benar. Kalau sering terjadi, lama kelamaan manusia akan terkena penyakit. Manusia yang sehat, wajahnya terlihat merah warnanya. Tetapi setelah mati, seluruh badan akan berubah warna menjadi hijau kehitaman, disebut mayat. Karena asal racun bakteri dari binatang yang sering dimakan itu. Ilmu pengetahuan zaman sekarang banyak menganjurkan makan makanan sehat yang berasal dari tanaman, membiarkan dan melestarikan makhluk hidup, dan bagi orang yang bertapa, biar tidak bisa makan makanan yang berjiwa, lebih baik mengurangi, jangan sampai hawa kejahatan penuh di badan. Kalau mau menyempurnakan diri akan sungguh sulit jadinya. Tentang dosa dan tidak makan daging masih urusan nanti.
Yang Shen:
Benar apa yang dikatakan Chien Suei, makan atau tidak terserah hati manusia. Kebaikan dan keburukan sudah tahu, tinggal memilih sendiri. Tanya Chien Suei lagi, di depan datang menghadap seekor burung kakak tua dan orang hutan. Burung kakak tua mulutnya bisa bicara dan tingkah laku orang hutan seperti manusia, apakah mereka lebih tinggi tingkatannya.
Chien Suei:
Orang hutan seperti manusia, otaknya cerdas. Justru karena terlalu pintar di kehidupan dahulu, hingga mencelakakan dirinya jadi binatang di kehidupan kini. Burung kakak tua walaupun bisa belajar dari manusia untuk berbicara justru karena hidup di Kehidupan Dahulu sering mempergunakan mulutnya untuk menjelekkan orang lain, mencelakakan kehidupan orang lain. Maka dalam kehidupan kini terpaksa hidup dalam kurungan mendengarkan manusia berbicara, belajar bicara hanya punya mulut yang tajam namun kini tidak bisa berbuat apa-apa. Gerak-gerik perbuatan manusia di dunia kalau melanggar hukum dan berdosa, setelah mati Reinkarnasi menjadi hewan maupun makhluk satwa, maka harus waspada.
Chi Hoet:
Karena waktu sudah mau habis, saya rasa sudah cukup meninjau Istana Empat Makhluk Roh Kembali, manusia sudah bisa mengambil kesimpulan. Disini hanya mengurus tentang mengembalikan Roh, Reinkarnasi manusia menjadi binatang/empat makhluk di Tingkat ke Sepuluh. Roh yang belum habis Reinkarnasi, bukan tugas di Istana ini, manusia harus tahu. Yang Shen, kita siap kembali.
Yang Shen:
Banyak terima kasih kepada Chien Suei dan Pejabat. Waktu sudah habis, kami mau permisi pulang ke Vihara.
Chien Suei:
Tidak apa-apa. Kalau kekurangan harap maklum, perintahkan Jendral dan Pejabat berbaris antar tamu.
Chi Hoet:
Cepat keluar, siap naik ke Teratai.
Yang Shen:
Saya sudah duduk, Guru boleh berangkat.
Chi Hoet:
Vihara Shen Shien sudah tiba, Yang Shen turun, Roh kembali ke badan.

V. Alam Neraka Tingkat ke-4

BAB 22
MENGUNJUNGI TINGKAT KE-EMPAT MENJUMPAI UU KUANG WUANG
TAHUN 1977, CIA GWEE CAP LAK
Chi Hoet:
Tahun 1976 sudah berlalu, Vihara Shen Shien tahun lalu bulan Pe Gwee Cap Go menerima Titah untuk mengarang buku Berkeliling di Alam Baka. Sampai kini tidak terasa sudah setengah. Dalam hidup ini, waktu tidak berhenti berjalan, dalam sekejab mata, sudah lewatlah tahun yang lalu. Kini menjumpai lagi Cap Go Me. Lihat di depan anak-anak muda sedang bermain lentera. Coba bercermin, tidak terasa ubanpun sudah penuh di kepala. Kalau tidak segera bertapa, melatih kehidupan yang baik, mau tunggu sampai kapan lagi. Rencana tahunan dimulai pada musim semi, kehidupan yang paling berharga ada di masa muda, sayangilah waktu, kasihanilah nyawa, penuhi keyakinan, tidak takut akan rintangan yang berlapis-lapis, lihatlah pemandangan yang bercahaya di masa depan. Mantapkan langkah, semoga lancar dalam kehidupan ini. Siap mengelilingi Alam Baka lagi. Yang Shen bersemangatlah.
Yang Shen:
Selamat Tahun Baru, banyak rezeki dan kemajuan.
Chi Hoet:
Selamat-selamat, bagi Guru tidak mengharapkan banyak rezeki. Karena harta sudah memenuhi ruangan, Guru hanya ingin melahirkan anak mulia.
Yang Shen:
Sebagai Bikhu kok ingin melahirkan anak mulia segala, sebab itu merusak kesucian Budha.
Chi Hoet:
Kamu salah tangkap maksud saya, saya hanya ingin dunia bisa banyak melahirkan anak yang mulia dan pintar. Jangan melahirkan manusia yang licik, agar dunia penuh dengan kedamaian dan saya bisa bebas merdeka. Tidak usah sebentar-bentar ke dunia, repot dan sibuk menolongi umat dan manusia.
Yang Shen:
Guru, perkataan yang lucu, namun bagi manusia di dunia yang mengharapkan cepat punya mulia, maksudnya setelah lahir bisa punya bawaan yang menguntungkan, cepat jadi kaya daripada mengucapkan selamat melahirkan anak mulia, lebih baik mengucapkan "Banyak rezeki dan kemajuan", lebih enak didengar.
Chi Hoet:
Yang bisa cari keuntungan tidak harusnya anak mulia, namun masih banyak anak durhaka, ha ha ha... Tidak terasa sudah salah bicara, dosa, dosa, kita sudah siap mengelilingi Alam Baka, cepat naik ke Teratai.
Yang Shen:
Tahun ini panggung Teratai ini kelihatan tambah besar, ya.
Chi Hoet:
Tugas berat dan perjalanan jauh, bunga Teratai makin berkembang, baik-baiklah melatih diri dan beramal. Tempat Teratai sudah kelihatan ada kemajuan dan menjadi semakin besar.
Yang Shen:
Tidak berani, saya hanya merasa dosa saya masih banyak, mana punya tempat Teratai.
Chi Hoet:
Bunga Teratai timbul di kotoran namun tetap suci dan murni. Cepat naik, hari ini kita mengunjungi Istana Alam Baka Tingkat ke-Empat.
Yang Shen:
Saya sudah duduk, silahkan berangkat.
Chi Hoet:
Hari ini tiba-tiba datang firasat, saya mau menyanyikan sebuah lagu untuk menasehati dunia.TANYA MANUSIA:

Sibuk apa? Karena sibuk mencari makan. Memohon apa? Mohon kekayaan dan kedudukan. Mabuk apa? Mabuk karena percintaan. Pikir apa? Pikir serakah jadi pusing kepala. Kerja apa? Mana boleh pekerjaan yang merugikan orang lain. Dapat apa? Sibuk hidup sampai mati, kosongnya kedua tangan. Tunggu apa? Insyaflah kelakuan, berbalik ke ajaran yang benar. Latih apa? Bebaskan diri, cari kesempurnaan. Keliling apa? Naik perahu amal kabaikan menuju ke Surga.

Sudah tiba, cepat turun. Istana tingkat ke-Empat sudah kelihatan di depan.
Yang Shen:
Oh, di depan benar Istana Tingkat ke-Empat.
Chi Hoet:
Itu Uu Kuang Wuang dan para Pejabat sudah keluar dari Istana.
Yang Shen:
Selamat berjumpa Uu Kuang Wuang dan Pejabat Dewa. Saya adalah Yang Shen dari kota Tai Chung, Vihara Shen Shien, menerima Titah mau mengarang buku, hari ini diantar oleh Chi Hoet, ada kesempatan bisa meninjau kemari, harap berikan petunjuk.
Yiam Wong:
Tidak usah sungkan, cepat berdiri, masih suasana tahun baru sudah begini sibuk, karena mau mengarang buku sehingga mondar-mandir ke Alam Baka. Murid Vihara semangatnya mengagumkan. Silahkan Chi Hoet dan Yang Shen ikut saya masuk ke dalam ruangan untuk mengobrol.
Yang Shen:
Terima kasih Yiam Wong.
Yiam Wong:
Silahkan duduk, Jendral cepat berikan minuman Chun Chiang (minuman yang hanya terdapat di Langit).
Yang Shen:
Terima kasih.
Chi Hoet:
Yang Shen, kamu sungguh Hoki (beruntung), Uu Kuang Wuang sampai memberikan minuman hanya diminum olehnya sendiri pada kamu. Ini adalah minuman istimewa, setelah diminum akan bertambah daya kecerdasanmu.
Yiam Wong:
Silahkan Chi Hoet dan Yang Shen minum, tidak usah sungkan.
Yang Shen:
Rasanya wangi, setelah diminum rasanya hangat dan sejuk, terima kasih atas jamuan Yiam Wong yang begini berharga, saya akan bersemangat terus melaksanakan tugas ini, agar buku ini cepat selesai.
Yiam Wong:
Tidak usah sungkan, minuman ini adalah pemberian Kolam Langit, tersedia di tiap tingkatan, minuman khusus untuk Yiam Wong, untuk menambah cahaya Roh dirinya sendiri. Untuk Pejabat dan Jendral disediakan Teh Dewa dan prajurit Alam Baka hanya boleh minum Teh biasa, karena derajat perbandingan berbeda, maka imbalannya berbeda.
Yang Shen:
Di Istana ini, bagaimana keadaannya mengurus para Roh dosa?
Yiam Wong:
Saya juga menguasai enam belas Neraka kecil, di tempat lain Neraka baru masih banyak dibangun untuk menampung Roh dosa yang baru dari perbuatan dosa baru yang banyak timbul di dunia. Setiap Roh dosa setelah masuk melalui Pintu Hantu, ke Panggung Cermin Dosa dicerminkan perbuatannya masing-masing. Setelah lengkap bukti-buktinya, maka diperiksa dosa apa yang dibuat dan hukuman yang akan diberikan termasuk wilayah tingkat yang mana yang akan diurus, maka Roh dosa akan diserahkan ke tingkat itu. Saya sekarang mau sidang satu perkara, silahkan kalian berdua ikut menyaksikan.
Yang Shen:
Ya, di depan ruangan sedang menghadap seorang Roh dosa pria yang dikawal oleh Jendral Sapi Berwajah Kuda, kelihatannya seperti seorang Direktur, wajahnya bersinar, kepalanya sedikit botak, tidak tahu berbuat dosa apa. Dia mulai ketakutan.
Yiam Wong:
Roh dosa ini otaknya pintar, waktu di dunia sebagai pengusaha obat-obatan, karena ingin lebih kaya, memalsukan banyak macam obat untuk dijual, mencelakakan banyak orang. Hari ini tiba ajalnya, ditangkap prajurit Alam Baka kemari untuk disidang.
Chi Hoet:
Karena waktu sudah tiba, saya mau mengajak Yang Shen pulang, di kemudian hari dipenjara dalam Neraka mau tanya dia juga bisa. Harap Uu Kuang Wuang memaafkan dan mohon maklum.
Yiam Wong:
Tidak apa-apa, perintahkan Jendral dan petugas berbaris antar tamu.
Chi Hoet:
Yang Shen, cepat keluar, siap pulang.
Yang Shen:
Terima kasih atas jamuan Yiam Wong dan pejabat, saya permisi.
Chi Hoet:
Cepat naik ke Teratai, siap pulang.
Yang Shen:
Siap, saya sudah duduk, Guru boleh berangkat.
Chi Hoet:
Vihara Shen Shien sudah tiba, Yang Shen turun, Roh kembali ke badan.
BAB 23
MENGUNJUNGI NERAKA KECIL MENCEKOKI OBAT
TAHUN 1977, CIA GWEE CAP KAUW




Chi Hoet:
Di dunia banyak manusia yang tega hatinya, karena suka uang demi kekayaan sehingga tidak memperdulikan prikemanusiaan, seperti salah mengobati orang-orang sebagai dukun palsu atau sengaja membuat obat palsu untuk dijual ke umum, menganggap nyawa manusia sebagai mainan. Benar-benar dosa yang besar, biarpun hukuman di dunia cukup berat, namun masih ada penjahat-penjahat yang nekat. Maka harus dihukum berat di Alam Baka. Kalau tidak percaya, saya ajakYang Shen mengelilingi Alam Baka dan buktikan yang saya katakan itu benar. Hari ini saya siap berangkat ke Alam Baka. Yang Shen naik ke Teratai.
Yang Shen:
Hari ini kita menuju kemana?
Chi Hoet:
Ke Neraka yang di bawah kuasa Tingkat Empat, siap.
Yang Shen:
Saya sudah mantap duduk di Teratai, Guru berangkat.
Chi Hoet:
Sudah tiba, cepat turun.
Yang Shen:
Dalam penjara Neraka di depan sudah terdengar suara rintihan dan muntahan, di atas pintu Neraka tertulis NERAKA KECIL TEMPAT CEKOKI OBAT, Jendral Sapi Berwajah Kuda sedang mengawali Roh dosa pria dan wanita masuk ke dalam. Oh, Pejabat dan Jendral sudah berada di depan pintu, tahu bahwa kita akan kemari.
Chi Hoet:
Ya, di depan para Pejabat dan Jendral sedang mau menyambut kita, cepat beri salam.
Pejabat:
Selamat datang di Neraka, Chi Hoet dan Yang Shen, kami sudah dapat surat pemberitahuan dari Yiam Wong bahwa kalian akan meninjau kemari untuk dicantumkan dalam buku agar manusia di dunia percaya keadaan Neraka. Kalian ikut saya masuk ke dalam.
Yang Shen:
Terima kasih, di samping pintu Neraka banyak terdapat bermacam-macam obat, dekati dan lihat mereknya dari bahasa Mandarin, Inggris, Jepang. Bungkusnya rapi, saya mau tanya Jendral, disini juga menjual obat-obatan, kenapa tersedia begitu banyak obat? Di toko obat dunia yang terbesarpun kalah banyak persediaannya.
Pejabat:
Neraka tidak menjual obat. Ini adalah obat palsu yang dibuat oleh manusia di dunia. Di dunia setelah tercipta satu macam benda, di Alam Baka otomatis timbul benda tersebut. Kalau membuat obat palsu hanya sebotol, di Alam Bakapun mengetahui, karena itulah barang bukti yang diciptakan di dunia tersedia disini. Tidak akan meleset sedikitpun seperti disinari matahari dan bulan. Manusia dunia harus tahu, jangan menganggap bisa berbuat kejahatan di kamar gelap, tidak tahunya disaksikan oleh Dewa dan setan dalam kegelapan. Kalau tidak begitu, mana terdapat pembalasannya? Dalam Buku Ilmu Kebatinan sudah tertulis KECELAKAAN MAUPUN KEMULIAAN TIDAK ADA PINTUNYA, NAMUN MANUSIA YANG MEMBUKA PINTUNYA, PEMBALASAN KEJAHATAN MAUPUN KEBAIKAN SEPERTI BAYANGAN YANG SELALU IKUT DI BADAN.
Chi Hoet:
Kebanyakan manusia tidak percaya ada pembalasan Karma, harus diketahui pembalasan atas perbuatan manusia selalu ada, seperti bayangan yang tetap mengikuti diri kita, jangan dikira di bawah sinar lampu akan terlihat bayangan, setelah masuk ke kamar gelap sudah hilang, bayangannya berbuat apa tidak akan diketahui orang lain. Tidak tahunya tempat gelap justru tempat kesenangan hantu, masuk perangkap sendiri mau menyalahkan siapa lagi?
Pejabat:
Silahkan kalian masuk ke dalam meninjau.
Yang Shen:
Penjara di dalam dipisahkan oleh kawat besi, bisa dilihat Roh dosa yang sedang merintih dan menjerit, prajurit Alam Baka sedang menggunakan tong yang penuh berisi cairan hitam mencekoki ke dalam mulut Roh dosa. Setiap Roh dosa berontak mau menghindari.
Chi Hoet:
Saya ajak kamu ke depan melihat Roh dosa yang tempo hari disidang oleh Yiam Wong, kini dihukum.
Pejabat:
Baik, coba kita saksikan.
Yang Shen:
Sungguh kasihan, Roh dosa ini tempo hari masih berada di ruangan Tingkat ke Empat dan wajahnya masih merah ceria. Setelah beberapa hari sudah nampak lagi, hanya terlihat di mulut, hidung dan seluruh mukanya masih penuh cairan hitam, cairan apa itu?
Pejabat:
Waktu di dunia Roh dosa ini membuat obat palsu, hingga mencelakakan banyak orang. Obat ini sungguh pahit dan beracun, setelah mati dihukum dengan dicekoki obat berwarna hitam, sampai di usus rasanya seperti dikocok, sangat sakit dan ingin muntah, tetapi tidak bisa dimuntahkan. Ini pembalasan membuat obat palsu.
Yang Shen:
Sekarang Roh dosa yang memakai jas dikotori oleh cairan hitam, cahaya kedua matanya sudah hilang.
Roh:
Minta tolong. Bikhu dan manusia dari dunia cepat tolong saya. Saya sungguh tidak tahan lagi. Kalau bisa menolong saya, dalam Kehidupan Akan Datang, saya akan jadi sapi atau anjing, mengikuti kalian sebagai imbalan atas budi kebaikan kalian. Saya masih banyak uang di dunia dan bisa suruh anak cucu saya untuk memberikannya pada kalian.
Pejabat:
Ngawur, ini adalah Chi Kung Budha, bukan Bikhu dari dunia. Kamu mau kasih uang padanya, apa gunanya? Melepaskan kamu? Cepat ceritakan perbuatanmu waktu masih hidup. Ini Yang Shen dari Vihara Shen Shien, kota Tai Chung datang kemari karena dapat Titah untuk mengarang buku amal. Kalau kamu bicara terus terang, mungkin hukumanmu akan dikurangi.
Roh:
Terima kasih, sungguh malu jika diceritakan, juga memalukan keturunan saya. Waktu masih hidup saya suka buka toko obat, berdagang obat Cina dan luar negeri. Lama kelamaan saya mendapat pengetahuan tentang obat-obatan dan ingin cepat kaya. Saya membeli satu mesin dan dengan memakai terigu dan bahan lain meniru obat-obatan luar negeri. Memalsukan bungkusannya dan menjualnya sendiri dan menjual ke toko lain, hingga mendapat banyak keuntungan. Dalam tahun baru ini saya sakit dan meninggal pada umur 52. Setelah mati, dikawal oleh Jendral Sapi Berwajah Kuda ke Panggung Cermin Dosa, terlihat jelas waktu saya masih hidup, membuat obat palsu dan menjual ke toko lain. Saya jadi ketakutan, tidak tahu bahwa di Alam Baka ada mesin yang begitu canggih, maka tidak bisa bicara apa-apa lagi. Akhirnya dikawal ke Tingkat ke Empat. Uu Kuang Wuang menghukum saya ke Neraka, dicekoki obat selama 30 tahun. Waktu dikawal kesini saya kaget, karena obat yang pernah saya palsukan berikut bungkusannya tersedia juga disini, sungguh hebat. Barang bukti komplit, saya mau omong apa? Dalam beberapa hari ini saya dicekoki obat hitam terus, sungguh tersiksa, tidak mau minum pasti dipukuli, setelah dipaksa minum, perut rasanya mau pecah dan sangat sakit, mau dimuntahkan tidak bisa, kini sangat menyesal, harap orang-orang yang satu usaha seperti saya jangan menyiru saya, supaya mereka bebas dari hukuman ini.
Pejabat:
Brengsek, kamu masih banyak melakukan kejahatan yang lain, cepat ceritakan, jangan disimpan. Kalau tidak, rasakan hukuman yang lebih berat.
Roh:
Baik, akan saya ceritakan. Supaya untung lebih besar, secara sembunyi saya menjual obat perangsang birahi kepada pemuda dan pemudi, biar mereka teler sehingga banyak menimbulkan kejadian yang menyesatkan. Saya benar-benar berdosa, masih ada satu lagi. Ada teman memberikan saya buku amal dari Vihara, supaya dibaca agar bisa berbuat kebaikan. Setelah saya baca beberapa halaman, isinya hanya ceramah Dewa, hanya orang-orang yang tolol yang mau percaya akan hal-hal demikian. Tidak tahunya setelah meninggal, Yiam Wong menambahkan hukuman lima tahun lagi atas dosa saya menghina Dewa Budha, dan membuang buku amal. Oh, manusia ini juga dari Vihara di dunia, saya sungguh tersesat, harap Chi Hoet dan Yang Shen bisa membantu saya memohon pada Pejabat Neraka agar membebaskan saya.
Yang Shen:
Guru, Roh dosa ini masih memiliki hati nurani, masih tahu Vihara, apakah boleh dosa Roh ini dringankan.
Chi Hoet:
Waktu masih hidup tidak percaya adanya Dewa Budha maupun setan, menganggap dunia sudah maju, setelah mati baru menyesal. Sekarang kamu berada di tangan Dewa atau setan mau menyesal sudah terlambat. Karena kamu sudah menceritakan dosamu dengan jujur, setelah buku Berkeliling di Alam Baka sudah jadi dan bisa menyadarkan manusia, maka jasamu bisa mengurangi dosa-dosamu.
Pejabat:
Sudah berbuat dosa harus dihukum, tidak usah banyak memohon. Walaupun kamu buat obat palsu, tidak langsung membunuh orang, namun sudah banyak mencelakakan manusia, bisa juga dianggap sudah langsung membunuh orang maka Yiam Wong menghukum berat pada kamu.
Chi Hoet:
Waktunya sudah tiba, Yang Shen siap pulang ke Vihara. Lain kali ada kesempatan meninjau lagi.
Yang Shen:
Terima kasih pejabat dan Jendral, saya mau ikut Guru, permisi.
Chi Hoet:
Cepat naik ke Teratai, siap untuk pulang.
Yang Shen:
Saya sudah duduk, silahkan Guru berangkat.
Chi Hoet:
Sudah tiba di Vihara, Yang Shen turun, Roh kembali ke badan.
BAB 24
MENGUNUNGI NERAKA MENYIRAM AIR PANAS KE TANGAN
TAHUN 1977, CIA GWEE JI CAP SA




Chi Hoet:
Segala usaha di dunia bisa mendatangkan uang, yang penting usaha yang benar, tidak melanggar undang-undang atau peraturan negara, maka di dunia ini tidak ada orang yang mati kelaparan. Lihat masyarakat sekarang, banyak manusia yang tidak bertanggung jawab, kerjaannya hanya mencuri, merampok, membunuh, melahirkan anak yang begini, salah siapa? Sungguh kasihan hati nurani orang tua, betapa susah membesarkan anak, namum tidak benar kelakuannya, berbuat jahat, menganggu keamanan masyarakat, sungguh keterlaluan, waktu masih hidup, menjadi anggota geng. Menguasai satu wilayah. Setelah mati dikurung dalam penjara Neraka, tangan diborgol, dicambuk, dipukul oleh prajurit alam baka. Sungguh kasihan keadaanya manusia di dunia. Kalau tidak percaya, saya akan mengajak Yang Shen ke Alam Baka untuk membuktikannya. Yang Shen siap berkeliling ke Alam Baka, cepat naik ke Teratai.
Yang Shen:
Terima kasih atas petunjuk Guru, manusia di dunia kalau mendengar pembicaraan Guru pasti terharu. Saya punya satu pertanyaan, banyak orang bertanya pada waktu saya diajak oleh Guru berkeliling Alam Baka, tetapi dalam waktu yang sama ada orang lain yang minta Guru turun. Apakah Guru bisa memisahkan badan untuk mengurus kedua macam urusan? Tolong jelaskan pada murid.
Chi Hoet:
Benar, pertanyaan ini menjadi teka-teki para umat. Saya akan menjelaskan bahwa bayangan bulan dalam kolam terang menyinari, jika ditangkap hanya percikan air dicontohkan bunga dalam cermin. Bulan dalam air hanya bayangan belaka diartikan Budha. Ilmu Budha tiada terbatas, diartikan Dewa. Kelihaian Dewa luas, kesana kemari Dewa Budha hanyalah gumpalan Roh yang bersinar terang benderang, namun bisa menjelma menjadi apapun dan Dewa Budha seperti bulan yang di atas Langit, semua kali, sungai maupun lautan pasti terlihat bayangan bulan. Bulan hanya satu, kenapa bisa terlihat dimana-mana. Karena dia berada di atas Langit, seperti Vihara Shen Shien namun bagi orang banyak berbuat amal kebaikan atau orang yang pernah membaca buku amal yang diciptakan Vihara, pasti orang lebih mengingatnya. Sebagai contoh, sekarang di dunia banyak televisi, di stasiun TV ada seorang penyiar sedang membawakan acara, namun orang ini dapat dilihat di semua pesawat TV yang membuka channel ini. Maka orang lain yang meminta saya turun dalam waktu yang sama, yang penting batinnya kontak, saya akan turun dalam tempat yang berbeda namun dalam waktu yang sama, hal ini supaya manusia tahu bahwa Chi Hoet hanya ada satu, saya berada di Langit, bagi yang berjodoh satu bisa dirubah menjadi puluhan ribu. Setiap orang bisa menyaksikan dalam kitab, ada pribahasa "Budha jauh di Gunung Roh jangan dicari, karena Gunung Roh terdapat dalam hatimu", setiap manusia mempunyai Pagoda Gunung Roh, carilah ajaran Budha di bawah Pagoda Gunung Roh itu di dalam diri sendiri. Penjelasan ini membuang waktu banyak. Yang Shen cepat naik ke Teratai, siap berkeliling di Alam Baka.
Yang Shen:
Guru, saya sudah duduk di Teratai, silahkan berangkat.
Chi Hoet:
Sudah tiba, Yang Shen turun.
Yang Shen:
Siap, sudah terdengar di telinga suara jeritan di depan Neraka, pintu tertulis NERAKA KECIL MENYIRAM AIR PANAS KE TANGAN.
Chi Hoet:
Neraka ini termasuk wilayah yang dikuasai oleh Tingkat ke Empat, cepat kita jalan dan meninjau.
Yang Shen:
Pejabat sudah keluar. Salam jumpa Pejabat, Dewa dan Jendral. Hari ini saya dan Chi Hoet mendapat Titah untuk kemari dan meninjau. Harap memberikan petunjuk.
Pejabat:
Tidak usah sungkan, selamat datang ke Neraka. Saya sudah diberitahu Yiam Wong bahwa kalian akan datang, kalau ada kekurangan harap dimaklumi.
Chi Hoet:
Sudah banyak waktu terbuang, terlambat kemari harap Pejabat jangan mempermasalahkan ini. Yang Shen, cepat ikut Pejabat ke dalam untuk meninjau.
Pejabat:
Mari ikut saya masuk, biar jelas keadaannya.
Yang Shen:
Terima kasih, dalam Neraka ini penuh hawa uap air, suara tangisan dan jeritan menjadi satu. Dalam Neraka, kedua tangan setiap Roh dipaku di kayu. Setiap prajurit Alam Baka mengangkat satu drum air panas yang matang, digayung dan disiram ke tangan Roh dosa. Sehingga mereka menjerit kesakitan dan prajurit Alam Baka yang satunya lagi langsung mencambuknya begitu mendengar ia menjerit. Sangat kasihan, tidak tahu dosa apa yang sudah dibuatnya, ada yang masih muda sudah dihukum demikian.
Pejabat:
Mereka ini dosanya sebagian besar mencuri atau menipu. Saya akan suruh beberapa Roh dosa menceritakan dosa yang telah dibuatnya di dunia.
Yang Shen:
Baik, saya akan menanya dosa apa yang telah mereka lakukan, supaya tercantum dalam buku agar manusia sadar.
Pejabat:
Saya sudah menurunkan tiga Roh dosa. Suruh yang pertama menceritakan perbuatannya waktu hidup di dunia.
Roh:
Aduh, kedua tangan saya hampir hancur, mohon Guru ini bisa menolong saya, minta obat untuk menghilangkan rasa sakit.
Yang Shen:
Lihat kedua tangannya banyak mengeluarkan air berwarna kuning, seperti daging babi yang busuk. Guru, bolehkah saya menolongnya?
Chi Hoet:
Kamu tidak perlu banyak bicara, karena perbuatan dosa, tangannya tidak dapat disembuhkan oleh obat, tangannya sungguh jahat.
Pejabat:
Kurang ajar, jangan sembarangan minta tolong, cepat ceritakan urusan kejahatanmu waktu hidup di dunia.
Roh:
Baiklah. Saya lahir di keluarga yang kaya, sehingga manja dan bergaul dengan pemuda brengsek. Hanya mau makan tidak mau bekerja, sering ke bar, menggoda wanita, hanya tahu main dan bersenang-senang. Kalau dinasehati orang tua, saya tidak peduli. Akhirnya hubungan dengan orang tua putus, hati saya sangat benci dan tidak mau pulang ke rumah lagi, merantau, masuk ke lembah hitam dan diajari teman-teman untuk berbuat jahat, mencopet, sering menggunakan "Sepasang Tangan Dewa" untuk beraksi dalam bus umum atau di tempat umum yang lain.
Pejabat:
Kurang ajar, bicara tidak boleh menggunakan kata "Dewa". Seharusnya "Sepasang Tangan Aneh".
Roh:
Kemudian timbul pikiran, kalau mencopet terus hasilnya tidak banyak, maka mulailah masuk ke rumah orang untuk mencuri harta benda seumur hidup, sehingga terkumpul banyak harta benda dari hasil kejahatan sampai jutaan. Pada suatu saat saya sedang mencuri tapi kepergok, lalu dikejar oleh massa dan akhirnya tertangkap, diserahkan ke polisi dan dipenjara. Setelah bebas, saya tetap tidak menyesal dan mencuri lagi sampai umur 41. Karena terlalu banyak minum arak serta melacur, sehingga mendapat penyakit kanker dan meninggal. Waktu sakit selain menggunakan uang untuk berobat, teman-teman sejenis saya melihat saya sudah tidak berdaya lagi, maka mereka tidak memperdulikan saya lagi, sehingga saya mati dalam keadaan sebatang kara. Setelah mati saya dikawal oleh Jendral Sapi Berwajah Kuda, dicambuki terus dalam perjalanan ke Neraka. Akhirnya saya dihukum di Neraka ini. Baru tahu bahwa umur saya dikurangi sembilan tahun, inilah perbuatan dosa saya. Saya tidak bisa bicara lagi.
Pejabat:
Kamu menyesalpun sudah terlambat, waktu kamu di penjara dan setelah bebas kamu seharusnya insyaf. Baik-baik menjadi manusia, berbuat amal untuk hidup dan menutupi kesalahan, mungkin tidak dikurangi umurmu. Mungkin tidak dihukum di Alam Baka ini, namun sebaliknya kamu tetap mengulangi perbuatanmu, ditambah dosamu tidak berbakti pada orang tua, maka Yiam Wong menghukum kamu selama 32 tahun, cukup untukmu tersiksa disini, Roh dosa yang kedua, cepat ceritakan dosa yang telah kamu lakukan di dunia.
Roh:
Waktu di dunia, saya berdagang barang-barang tambang dan onderdil mesin. Beberapa tahun kemudian cukup mendapat keuntungan, tidak terasa saya mulai bersenang-senang, punya wanita simpanan dan istri saya tidak mengetahuinya. Karena itulah perputaran keuangan saya menjadi kurang lancar, kemudian untuk menutupi pengeluaran, bahan-bahan tambang saya jual ke orang lain. Disamping itu saya banyak memesan onderdil mesin di pabrik, saya jual dengan harga obral, tapi saya membayar pabrik dengan giro dan cheque mundur. Setelah mengumpulkan semua uang, saya kabur dan hanya meninggalkan sedikit saldo di bank. Waktu pengusaha pabrik mau menguangkan cheque saya, ternyata cheque-nya kosong . Akhirnya mereka lapor ke polisi hingga saya ditangkap di rumah saudara saya. Setelah bebas dari penjara, saya tetap bisa hidup tenang. Karena semua uang yang dulu saya kumpulkan, saya simpan di tempat wanita simpanan saya. Walaupun saya tetap dimaki penipu dan tukang kabur, namun mereka tetap tidak bisa berbuat apa-apa. Enam tahun yang lalu saya meninggal karena penyakit jantung dan ditangkap oleh Jendral Sapi Berwajah Kuda, lalu dibawa ke Istana Tingkat Dua. Yiam Wong Chun Chiang Wuang memaki saya membawa kabur uang milik orang lain dan bisa hidup dari uang kotor tersebut, maka dihukum ke Neraka Tanah Kotoran Tinja dan Air Seni. Setelah bebas, kini diserahkan ke Tingkat ke Empat. Yiam Wong Uu Kuang Wuang memaki saya menipu dengan menggunakan cheque kosong, kedua tangan ini berbuat dosa, maka saya dihukum di Neraka Menyiram Air Panas ke Tangan selama sepuluh tahun. Tentang wanita simpanan dan meninggalkan istri yang sah, saya akan dihukum lagi di tempat lain. Yiam Wong memberitahu bahwa setelah dihukum atas semua dosa saya, maka saya akan diserahkan ke Tingkat Ke Sepuluh untuk Reinkarnasi dengan catatan. Kehidupan pertama menjadi manusia berbakat yang badannya cacat, bekerja di perusahaan yang pernah saya bawa kabur uangnya, mencari uang untuk dia dan saya sendiri diberi gaji yang kecil, cukup untuk makan dua kali sehari, agar melunasi uang atau hutang saya pada pengusaha itu untuk membebaskan Karma yang telah saya lakukan. Untuk kehidupan kedua, saya akan dilahirkan dalam keluarga kaya, pelit dan licik itu, karena mau berobat ke dokter, biar tinggal bersama keluarga kaya namun hanya bisa hidup kalau makan obat setiap hari. Si dokter adalah jelmaan pengusaha yang pada Kehidupan Dahulu pernah saya tipu dan kini menagih hutang sebagai dokter kontrak, demikian pembalasan Karma saya yang akan terjadi di Kehidupan Akan Datang. Maka nasehatilah manusia, kalau berdagang harus jujur, sebab uang haram tidak bisa membeli kebebasan, justru pembalasan Karma yang menantikan kita di Kehidupan Akan Datang, seperti saya ini, mau menyesalpun sudah terlambat.
Pejabat:
Berdagang tidak jujur, segala harta juga tidak bisa dibawa setelah meninggal. Menipu uang orang lain, di Kehidupan Akan Datang harus melunasi berikut bunganya. Sudah dapat nama yang tidak baik pada keturunan, juga anak cucu jadi terbawa-bawa. Yang dibicarakan Roh ini memang kenyataan, karena pembalasan Karma akan terjadi pada dirinya. Menurut catatan pengusaha yang uangnya pernah dibawa kabur oleh Roh ini, setelah Reinkarnasi akan menagih hutangnya pada Roh ini, demikian Karma pembalasan kebaikan atau kejahatan berputar. Sungguh aneh tapi nyata, seperti laba-laba melekat dimana-mana dan tidak terlepas. Wahai manusia berkelakuan apapun harus jujur, jangan punya pikiran jahat, berbuat kesalahan yang merugikan orang lain akan tercipta Karma, demikianlah yang banyak terjadi di dunia. Siapa menyangka kehidupan benar-benar menderita.
Chi Hoet:
Karena terbatasnya waktu, saya pikir sudah cukup untuk wawancara dengan kedua Roh ini.
Yang Shen:
Baiklah, saya masih ada sedikit pertanyaan, sekarang di dunia ada hukuman mati, Rohnya dikurung di Neraka yang mana?
Pejabat:
Tentang manusia yang dihukum mati di dunia, Rohnya akan dikurung di penjara yang lebih sadis kalau dibandingkan hukuman yang terdapat di Neraka, lain hari akan kita saksikan.
Yang Shen:
Terima kasih atas penjelasan Pejabat, kami mau pulang sekarang, permisi.
Chi Hoet:
Cepat keluar, naik ke Teratai siap untuk pulang.
Yang Shen:
Saya sudah duduk, silahkan berangkat.
Chi Hoet:
Vihara Shen Shien sudah tiba. Yang Shen turun, Roh Kembali ke badan.
BAB 25
MENGUNJUNGI NERAKA MENUSUK MULUT
TAHUN 1977, JI GWEE CHE LAK




Chi Hoet:
Di kehidupan ini penuh dengan suka duka, kegembiraan dan kesusahan, perpisahan yang menyedihkan dan perjumpaan yang membahagiakan. Bertapapun tidak mudah, kalau mau bersungguh-sungguh harus banyak berjuang, bukan hanya berbicara saja. Tetap tidak tergoda dan berkeyakinan tinggi. Hari ini mau keliling Alam Baka lagi, Yang Shen siap naik ke Teratai.
Yang Shen:
Guru, kenapa kamu banyak tarik napas hari ini?
Chi Hoet:
Hati manusia berbeda-beda, berlainan, ada yang bilang asin, ada yang bilang manis, pahit atau asam. Hal masing-masing punya pendapat yang berlainan tentang perjalanan hidup ini, hingga manusia dibuat jadi bingung sendiri.
Yang Shen:
Ala, orang yang bertapa harus mempunyai pandangan luas, berprinsip biar mereka pada bingung, kita tetap tenang.
Chi Hoet:
Kamu lebih pintar, Chi Kung hampir tersesat, sekarang sudah mempunyai jalanan yang lurus dan terang. Jangan bicara lagi, naik ke Teratai.
Yang Shen:
Siap.
Chi Hoet:
Sudah tiba, turunlah meninjau.
Yang Shen:
Di depan Pejabat dan Jendral sudah datang. Saya adalah Yang Shen dari Vihara Shen Shien, hari ini diajak Chi Hoet kemari, harap banyak memberikan bantuan.
Pejabat:
Kalian tidak usah sungkan, Neraka ini dinamakan NERAKA KECIL MENUSUK MULUT Tingkat ke Empat. Kami sudah diberitahu Yiam Wong bahwa kalian akan datang meninjau, kalau ada kekurangan harap dimaklumi.
Chi Hoet:
Para Pejabat tidak usah merendahkan diri, kami terima Titah untuk mengarang buku, harap Pejabat dan Jendral banyak memberikan petunjuk.
Pejabat:
Siap, silahkan kalian berdua mengikuti saya meninjau ke dalam.
Yang Shen:
Di pintu tertulis NERAKA MENUSUK MULUT, saya pikir, pasti sangat tersiksa.
Pejabat:
Ikuti saya masuk, jangan banyak membuang waktu.
Yang Shen:
Tidak salah di dalam Neraka terdengar jeritan yang menggemparkan, prajurit Alam Baka sedang menggunakan satu batang jarum tajam yang terbuat dari besi dengan ganasnya menusuk mulut Roh dosa yang terikat di tiang kayu itu seperti mau mematikan, Roh itu kesakitan sampai menjerit sejadi-jadinya, hukuman yang sadis ini diberikan pada Roh yang berbuat dosa apa?
Pejabat:
Saya akan melepaskan beberapa Roh, kamu bisa tanya sebab-sebabnya.
Yang Shen:
Terima Kasih.
Pejabat:
Perintahkan Roh dosa ini cepat menceritakan dosa apa yang telah dibuat waktu di dunia pada Yang Shen yang dari kota Tai Chung, Vihara Shen Shien.
Roh:
Mulut saya sungguh sakit, dulu saya sudah mengaku di depan Yiam Wong, kenapa saya disuruh cerita lagi?
Chi Hoet:
Bikhu saya ada disini, mau minta sedekah apa tidak boleh?
Pejabat:
Ini adalah Chi Kung Budha, terima Titah untuk mengarang buku Berkeliling di Alam Baka. Kalau kamu mau tidak menceritakan dosamu berarti melanggar hukuman yang lebih berat lagi, kamu mau pergi ke Neraka Aphi?
Roh:
Oh, ini Chi Kung Budha. Waktu di dunia sering mendengar nama besarmu, saya sungguh terlalu, mohon diampuni. Baiklah saya akan bercerita, waktu di dunia karena punya bakat dan bersuara bagus, saya sering ke restoran night club bernyanyi, diundang oleh perusahaan obat, mengadakan show ke kota lain. Sebagai penyanyi, demi kesenangan pengunjung saya sering menyanyikan lagu porno, hasil ciptaan saya sendiri mengadakan gerakan erotis sehingga mendapat sambutan yang meriah, bertepuk tangan, berteriak bagus. Karena bahasa porno itulah setelah mati dihukum Yiam Wong. Kenapa tidak menyanyikan lagu kebangsaan atau lagu sehat yang bisa menyehatkan, memberi semangat hati nurani orang. Yang dinyanyikan oleh saya adalah lagu porno yang bisa merusak sopan-santun masyarakat, maka mulut saya harus dihukum selama sepuluh tahun. Sungguh sakit, tiap hari menerima hukuman demikian, benar-benar punya mulut kini tidak bisa bicara. Di dunia saya masih melakukan dosa lain, Pejabat memberitahu saya, setelah bebas dari Neraka ini harus dihukum ke Neraka lain. Kini mau menyesal sudah terlambat. Harap penyanyi di dunia jangan menyanyikan lagu yang tidak sehat dan cengeng, nyanyikanlah lagu kesedihan terus di Alam Baka.
Pejabat:
Kirim salam pada penyanyi di dunia, nyanyikanlah lagu yang sehat, jangan menyanyikan lagu yang berbau porno, tidak sopan terhadap umum, ini perbuatan dosa. Sekarang Roh dosa kedua, ceritakan dosa-dosa yang telah kamu lakukan, cepat.
Roh:
Mulut saya masih sakit, masih menetes air darah, pikir-pikir waktu masih hidup karena sifat saya yang suka main-main keluar, setelah kawin sering ribut dengan suami, kalau membuka mulut mengomel pasti memaki Langit dan Bumi, dan juga sering ribut dengan tetangga. Dosa yang paling banyak adalah sering mengadu domba sehingga keluarga tetangga hidupnya tidak tenteram. Pernah saya ribut dengan tetangga, karena hati tidak puas maka saya menyebarkan kata-kata bahwa istri si anu ada main dengan suami si anu, bertemu berduaan di tempat anu dan dilihat oleh saya, berita ini tersebar kemana-mana, sehingga keluarga mereka menjadi berantakan dan saya pernah memisahkan perjodohan orang lain. Mulut saya sungguh banyak berdosa. Setelah meninggal, Yiam Wong menghukum saya ke Neraka Menusuk Mulut selama delapan tahun. Saya masih mempunyai dosa lain, tapi saya tidak mau bicara lagi.
Pejabat:
Cukuplah, karena mulutmu telah berbuat dosa terlalu banyak.
Chi Hoet:
Waktunya tidak banyak, Yang Shen masih banyak pertanyaan?
Yang Shen:
Biarkan Roh yang satu lagi menceritakan dosanya.
Pejabat:
Roh ini cepatlah ceritakan.
Roh:
Waktu masih di dunia, karena ayah saya mengerti ilmu kedokteran sering menggunakan jamu rumput-rumputan untuk menolong orang yang sakit. Akhirnya sayapun mengerti. Setelah ayah meninggal, ada orang yang sakit minta tolong maka saya berkata "Ayah saya waktu masih hidup sudah menurunkan resep leluhur semuanya pada saya, biar penyakit apapun saya bisa mengobatinya." Bahan obat terdapat dalam hutan dan di gunung, tidak mudah untuk mendapatkannya, ini obat mahal dan yang sakitpun percaya, maka saya menjualnya dengan harga tinggi. Di antaranya memang ada yang sembuh tapi ada yang tidak, kalau ada yang menanyakan resep obat saya, saya tidak kasih tahu dengan alasan resep leluhur tidak boleh dibocori. Karena alasan ini saya dapat uang yang banyak, karena orang lain terpaksa minta tolong pada saya, sehingga saya jadi kaya. Setelah meninggal, Yiam Wong tidak kenal ampun dan menghukum saya kemari.
Pejabat:
Kamu memanfaatkan lidahmu yang panjang, buka mulut tutup mulut, ialah resep leluhur. Kamu tidak tahu itu hanya resep ayahmu. Walaupun kamu menolong orang sakit, namun minta bayaran tinggi, itu bukan citra seorang Shin She, makanya kamu dihukum. Setiap manusia kalau memiliki resep leluhur harus dipergunakan untuk menolong orang lain dan memberitahukan kepada umum tentang resepnya. Tidak boleh digunakan dengan imbalan yang mahal atau membesar-besarkan jamu rumput dengan mengatakan obat yang mahal. Ini namanya bohong. Kamu akan mendapat hukuman menusuk mulut.
Chi Hoet:
Waktu sudah tiba, Yang Shen siap untuk pulang. Terima kasih Pejabat dan Jendral, kami mau permisi.
Pejabat:
Antar tamu, kalau ada kekurangan harap dimaafkan.
Yang Shen:
Terima kasih.
Chi Hoet:
Cepat naik ke Teratai, siap pulang.
Yang Shen:
Saya sudah duduk, silahkan berangkat.
Chi Hoet:
Kalau suka berbohong, suka mengadu domba di belakang orang atau orang yang tidak tahu berbicara dengan baik, memisahkan perjodohan orang lain, memaki orang yang lebih tua di belakang dia. Harus hati-hati, karena kalau tidak mau merubah sikap akan menjadi setan di Neraka Menusuk Mulut. Manusia harus banyak mengucapkan terima kasih, minta maaf, jauhkan kecelakaan dan mendatangkan rezeki. Vihara Shen Shien sudah tiba, Yang Shen turun, Roh kembali ke badan.

0 komentar:

Posting Komentar

Analitic

Suasana angin Topan di surabaya november 2017

Suhu Malaysia yang gagal Panggil Shen

Upacara Buddha Tantrayana Kalacakra indonesia

Four Faces Buddha in Thailand 1 (Copy Paste Link ini) https://www.youtube.com/watch?v=jnI1C-C765I

SemienFo At Thailand 2 (Copy Paste Link ini) https://www.youtube.com/watch?v=GOzLybAhJ2s

Informasi

 
;