Kamis, 29 Maret 2012

Kitab Suci Giok Lek- Perjalanan arwah berdosa di alam NERAKA I


Selamat malam semuanya,
saya membuat thread yang mengisahkan tentang perjalanan arwah arwah manusia berdosa yang menjalani siksa derita di akhirat sesuai dengan perbuatan semasa hidupnya di dunia. silakan disimak


Bodhisattva Ksitigarbha

Tanggal 30 bulan 7 penanggalan Imlek adalah hari ulang tahun Te Cong Ong Phou Sat ( Bodhisattva Ksitigarbha ), maka 10 raja neraka beserta para malaikat dan pembantu-pembantunya berbondong-bondong datang memberi salam dan menyampaikan sembah kepada penguasa tertinggi di akhirat ini. Dengan suaranya yang lantang merdu penuh kasih sayang Bodhisattva Ksitigarbha berkata :

“Aku bercita-cita dengan kasih sayang berusaha menolong dan membebaskan manusia yang hidup di dunia fana berbuat kedosaan, tapi kenyataan manusia di dunia fana banyak yang berbuat kejahatan dibanding mereka yang berbuat kebajikan. begitulah gilir bergilir pulang pergi, sejauh hal ini masih terus berputar, pasti takkan ada akhirnya. Coba kalian pikirkan adakah cara yang baik supaya manusia sadar adanya hukum sebab dan akibat. supaya mereka tahu bertobat dan menyesali dosa-dosa yang pernah mereka lakukan, selanjutnya cenderung lebih banyak melakukan kebajikan, hal ini perlu ditingkatkan demi tercapainya harapan itu.”

Serentak 10 raja neraka meng-iakan sambil merangkap tangan dengan sikap anjali, bersama – sama mereka menjawab, ” Bahwa banyak kejahatan dilakukan manusia di dunia dari pada kebajikan, menurut hemat kami lantaran manusia banyak yang tidak tahu adanya hukum sebab dan akibat. mereka berpendapat kalau orang sudah mati ya habis dan tuntas kewajibannya. Yang berbuat bajik takkan masuk sorga, demikian pula yang berbuat jahat takkan dijebloskan ke neraka, apalagi mereka ragu, apa benar adanya akhirat itu. Maka dikala hidup di dunia, mereka bebas melakukan apa yang mereka senang lakukan , sewenang-wenang, yang egois hanya mementingkan diri sendiri. malah tidak jarang mengorbankan jiwa orang lain demi memupuk harta dan benda, jelas perbuatannya ini hanya demi memupuk kepuasan pribadi. Nah, untuk meningkatkan kewspadaan dan pengertian manusia, merubah sifat jahat dan kebiasaan buruk mereka, supaya mereka sadar dan mengerti makna hukum sebab dan akibat yang sesungguhnya, cara yang paling baik adalah memilih beberapa manusia yang berbudi luhur, bajik dan arif membimbing dan mengajaknya mengadakan peninjauan secara menyeluruh ke setiap tingkat neraka, lalu menghidupkan mereka kembali ke dunia.

Dengan anjuran supaya mereka membuat catatan jelas dan rinci tentang hukuman dari akibat yang mereka lakukan semasa hidupnya di dunia, catatan itu boleh dikumpulkan menjadi sejilid buku khusus dan disebarluaskan untuk khalayak ramai.

Disamping menugaskan mereka untuk menjadi juru penerangan supaya menyadarkan dan membuat manusia menyesali segala perbuatan jahat dan kesalahannya, serta meningkatkan laku bajik mereka. Kecuali itu yang lebih penting untuk keperluan ini harus dibuatkan tata tertib yang diberlakukan secara ketat, bagi yang menyadari kesalahan dan mau insaf, selamanya takkan melanggar lagi, malah banyak melakukan kebajikan, harus diberikan pengampunan, yaitu diberi keringanan hukuman. Jikalau mau berbuat baik dalam segala hal, dan mau menyebarluaskan kebenaran adanya hukum sebab dan akibat, bukan saja membebaskan dirinya dari segala hukuman dosa dan kesalahannya, malah memperoleh imbalan panjang umur dan banyak rezeki.

Demikian juga bagi orang – orang yang sudah banyak beramal, selama hidup senang menolong anak yatim piatu dan meringankan penderitaan orang lain, tidak meributkan untung rugi dan semuanya rela berkorban sendiri, apalagi tidak pernah melanggar pantangan dan melakukan kesalahan, sepantasnya dia memperoleh perlindungan dari para dewa dan malaikat, biarlah mereka hidup senang, makmur dan damai, tiada mara bahaya yang bisa melanggar mereka.”

Setelah mendengarkan penjelasan panjang lebar ini, Bodhisattva Ksitigarbha manggu – manggut, katanya, ” Bagus sekali, baiklah, lakukan saja sesuai pendapat kalian itu.”

Tahun itu juga pada tanggal 3 bulan 8, 10 (sepuluh) raja neraka mengadakan pertemuan, hasilnya dicapai persetujuan tata tertib secara menyeluruh, lalu dilaporkan kepada Giok Hong Siang te.

Sehabis membaca laporan itu Giok Hong Siangte berkata, ” bagus, bagus sekali. Namun selanjutnya kumohon kalian memperhatikan, kalau ada seseorang mulanya memang berbuat salah dan punya dosa, tapi belakangan ia insaf dan bertekad menjadi orang baik, serta menyesali segala kesalahannya, selama hidup tidak melanggarnya pula, harus diberikan dua keringanan hukuman. Kalau ada orang yang lebih baik, beritikad melakukan kebajikan dalam segala hal ia banyak melakukan kebaikan, menolong sesamanya sebagai kesenangannya, imbalannya kelak jatuh pada anak cucunya yang akan diberikan kemakmuran dan kejayaan, turun temurun banyak rezeki dan panjang umur, setelah meninggal arwahnya harus dinaikkan ke sorga, atau dititiskan hidup kembali ke dunia dalam keluarga berpangkat malah dapat juga menolong keluarganya yang sedang menjalani hukumannya di akhirat. Dalam hal inilah perlu ditekankan, berilah kesempatan pada mereka untuk menikmati kebahagiaan sejati, anak cucu pun ikut merasakannya. cara ini supaya mereka lebih meluruskan jalan tercapainya pengertian mendasar bagi manusia supaya mereka lebih banyak melakukan kebaikan.

Kuharap berdasarkan laporan ini dan anjuranku tadi, kalian bisa lebih menyempurnakan setiap bait catatan disini, perintahkan kepada Seng Hong, Tho-te dan seluruh bawahan mereka entah malaikat atau setan yang bertugas di bidang ini untuk melaksanakan tata tertib dan petunjukku tadi. Ingat harus dilaksanakan secara tertib dan hati – hati.”

Setelah memperoleh petunujk langsung dari Giok Hong Siangte, 10 raja neraka kembali ke Akhirat dan melaksanakan petunujuk dan petuah Giok Hong Siang te, secar aktif mereka menggalakkan anjuran untuk banyak berbuat kebaikan dan pantang melakuakn kejahatan, sedapat mungkin menyadarkan dan memberitahu kepada manusia kebenaran adanya hukum sebab dan akibat, Kenyataan adanya siksa derita di Akhirat bagi arwah yang melakukan kejahatan di dunia fana, hal ini terus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran manusia, supaya betul-betul membuang keinginan berbuat jahat, tapi senang berbuat bajik, untuk mengejar pengampunan bagi arwah mereka setelah meninggal nanti.

Te Cong Ong Pou Sat Tenang sabar bagai bumi,diam konsentrasi menyimpan rahasia,itulah arti sesungguhnya dari Te Cong ong Pou sat..(Ksitigarbha Boddhisatva Mahasattva). rangkaian kata ini termuat dalam Te cong cap lun king.

Te cong ong Pou Sat pernah berujar bahwa ia akan menolong arwah arwah manusia yang menderita dan sengsara di neraka.
Bahwa Te cong ong dipandang sebagai Pousat,manakala seseorang meninggal dunia arwahnya dituntun dan disadarkan untuk menempuh jalan suci menuju kebenaran.


gambar Ksitigarbha Boddhisatva Mahasattva di alam neraka

Dalam kitab Logat Buddhis menerangkan,secara umum orang beranggapan bahwa Te Cong Ong Pou Sat hanya menumpahkan perhatiannya di akhirat belaka,padahal Beliau juga menumpahkan perhatiannya di dunia fana dan alam atas.

Hal mana jarang diketahui karena tugas ini sengaja dibebankan kepada Te Cong Ong Pou Sat oleh Sekya Ji Lai (Buddha Sakyamuni) secara pribadi. Sekya Ji Lai menganjurkan supaya pada saat meditasi mencapai tingkat Dhyana, sekaligus memasuki tiga lapis alam serta memeriksa isinya, Bagi yang menderita dan tersiksa pantas diberi perlindungan dan pertolongan supaya dituntun dan dilindungi.

Selama Sekya Ji Lai masuk ke nirwana dan Bi Lek Hud (Maitreya Boddhisatva Mahasattva) belum menjelma di dunia fana. Te Cong Ong Pou Sat bertanggung jawab terhadap makhluk makhluk yang berada di tiga lapis alam itu.,membimbing,membina dan melindungi mereka menuju ke alam keselamatan.

Ini berarti dispensasi penuh diberikan kepada Te Cong Ong Pou Sat, ia memegang wewenang untuk menghapus,meringankan hukuman setiap arwah yang harus menjalani hukuman sesuai perbuatan dimasa hidupnya di dunia.

Tugas membimbing dan menyadarkan arwah2 ini ke jalan benar terhitung selesai setelah para pesakitan ini genap menjalani hukuman. Dalam hal ini perlu kita ketahui,berat atau ringan hukuman arwah seseorang adalah sesuai dengan karma perbuatan orang itu waktu hidup di dunia fana. Dalam hal inilah Te Cong Ong berperan aktif membantu para arwah itu supaya tidak lagi melakukan,karma buruk pada penitisannya yang akan datang.

Perlu juga dijelaskan,yang dimaksud dengan tiga alam lapis disini adalah neraka,dunia fana dan sorga loka, ketiga alam lapis ini masih termasuk di antara 6 lapis alam yang tetap dikuasai samsara (roda penderitaan-lahir,sakit-tua-mati)

Te Cong Ong Pou sat memang identik dengan kecakapannya, Te berati Bumi, COng berati simpan,sembunyi atau genggam. Ong berati raja,pusat atau pimpinan yang terkemuka. Makna Te Cong Ong yaitu tenang bagai bumi,waspada dan cermat supaya tiada sesuatu yang tersembunyi dalam genggamannya. Secara singkat makna itu berati PUSAT KETENANGAN DAN KESADARAN.Lebih jauh dapat dijelaskan bahwa huruf Te berati "Tekad" yang besar yang ingin mencapai tingkat kesempurnaan dengan tanpa menghiraukan kesukaran dan kesengsaraan yang akan dialaminya,berpegang teguh pada pendirian,ibarat bumi yang tenang dan mantap tidak bergeming sedikitpun.
Huruf Cong berati teliti dan cermat,memeriksa seluruh isi yang berada di tiga lapis alam sehingga tiada sesuatu yang ketinggalan,bahkan dapat menyingkap tabir rahasia yang tergenggam didalamnya. Huruf Ong berati pusat kewaspadaan dan kecermatan,pusat ketenangan dan kesadaran. Gelar Te Cong ong memang diperolehnya setelah beliau mencapai kesempurnaan.


Itulah sumber utama timbulnya penerbitan Kitab Suci / Sutra GIOK LEK.

Sebelumnya akan diceritakan kisah-kisah tentang hukum sebab akibat..

Cerita 1. Tabib Seng Hong Yang - kehidupan yang dijalani dengan baik,maka saat kematian pun menjadi indah.

Pada pertengahan tahun Ka-khing, di kota Lam Jiang dalam propinsi Kiang-sai ,hidup seorang tabib bernama Him Tio King yang bijak dan sosial.
Sejak masih kecil Him Tio King sudah menunjukkan bakatnya yang luar biasa,welas asih dan ramah tamah. selalu bersikap baik dan iba pada sesama manusia yang hidup merana dan sengsara.

Waktu Him Tio King berusia 19 tahun,ia mulai membulatkan tekad untuk mendharma baktikan kemampuan atau ilmu yang pernah dipelajarinya bagi umat manusia. terutama untuk mereka yang menderita sakit,maka ia lebih tekun belajar,meski banyak menderita dan sengsara, namun tidak pernah patah semangat.

Beberapa tahun kemudian setelah lulus sekolah dan mulai praktik,resep obatnya ternyata amat manjur dan selalu berhasil menyembuhkan penyakit para pasiennya. Terkabullah awal keinginan Him Tio King untuk membaktikan dirinya demi kaum miskin, keberhasilan itu lebih meneguhkan jiwanya untuk mengejar cita cita yang lebih agung. andaikata harus berkorban jiwa raga sekali pun segala pengorbanan rela ia lakukan.

Berpijak pada sikap kerjanya yang mengutamakan memberi pertolongan kepada fakir miskin, dia tidak mau menerima imbalan, bila perlu secara gratis malah ia memberi obat pada pasiennya. padhal tidak sedikit obat 2 itu adalah bahan obat yang mahal harganya. Bahwa Him tio king berjiwa sosial bukan berarti bahwa keluarganya hidup makmur. Lalu darimana him tio king memperoleh dana dan modal untuk menolong kaum miskin? untuk itu ternyata dia harus mengetatkan keperluan hidup keluarganya,satu sen pun tidak dihamburkan percuma, dibawah pengawasan yang keras dan butuh disiplin, keluarganya menjadi biasa hidup bersahaja.

Ternyata istri dan putra putrinya dapat mengimbangi cita rasa suami dan ayah mereka yang mendarma baktikan dirinya untuk kepentingan umum. Bila musim panas tidak berbaju sutra, musim dingin tidak berpakaian kapas tebal, hidangan yang menjadi lauk pauknya hanyalah sayur.keluar pintu jalan kaki,ongkos naik joli dihemat untuk keperluan lain yang lebih berguna.

Adanya kerja sama dan pengertian seluruh keluarga,setiap bulan mereka dapat menyisihkan sebagian besar biaya hidup dan dimasukkan kedalam tabungan,dana dalam tabungan inilah yang digunakan untuk membeli obat atau ongkos pengobatan pasiennya2 itu.
Memang Him tio king juga memperoleh dana dari pihak lain,yaitu bila ia diundang untuk mengobati pasien dari keluarga kaya,sebelum melakukan tugasnya dengan tegas tapi halus ia menentukan tarif yang tinggi. besar kecil tarif pengobatan disesuaikan keadaan ekonomi keluarga pasien itu. cara ini pernah mengundang antipati sementara orang kaya yang pernah ditolong olehnya. tidak jarang him tio king mengalami tekanan dan ancaman dari pihak pihak tertentu,namun him tio king tetap membulatkan tekadnya. apalagi ia memperoleh dukungan,perlindungan dan junjungan masyarakat luas yang kasih setia simpati padanya,tidak sedikit orang orang kaya yang semula kikir dan sirik padanya,setelah sadar dan tahu duduk persoalannya apalagi karena kearifan him tio king,dengan haru dan ikhlas,dengan sukarela dan penuh pengertian belakangan mereka mau merogoh kantong menyumbangkan uangnya demi kepentingan umum juga.dan oleh him tio dana yang berjumlah cukup besar itu digunakan untuk menolong kaum miskin.

Setelah bekerja puluhan tahun,him tio king yang baik hati,bersih dan suci in akhirnya memperoleh anugrah sesuai perbuatan yang ditaburnya. Hampir lima puluh tahun lamanya,sejak dia praktik dalam usia tiga puluh ia tetap mempertahankan semangat kerja yang tinggi dengan ilmu pengobatan menolong sesama manusia.

Kehidupan manusia di dunia fana tiada yang langgeng dan kekal abadi. demikian pula yang dialaminya,selama praktik sebagai tabib tidak jarang ia menghadapi kesulitan dan hambatan. namun semua kesukaran itu tidak menggoyahkan tekadnya. kekerasan tidak pernah membuatanya gentar. Walau sudah berusia 79,Him tio king masih segar bugar dan sehat kekar,keluarganya hidup rukun tentram dan damai.

Terjadilah peristiwa aneh itu,pada hari ulang tahun yang ke80,ia menolak ucapan selamat dan menampik sumbangan dari siapa saja. pagi itu seorang diri ia duduk tenang di dalam ruang tamunya,mendadak terjadi keajaiban yang membuatnya terbelalak. di atas belandar di ruang tamu rumahnya,di tengah taburan cahaya yang gemerlapan,tiba2 melambai turun selarik kain sutra merah seperti spanduk kebahagiaan layaknya,tapi kain sutra merah ini juga berhias warna warni bertata sederet huruf2 besar berwarna kuning emas berbunyi "Firman,atas perintah Giok hong sianghe,Him Tio King diutus ke seng hong di provinsi hokkian"

Him tio king masih duduk tenang dan tak bergerak ,hatinya heran lagi bingung dengan nanar ia mengawasi spanduk sutra merah itu,beberapa kejap kemudian cahaya benderang itu makin redup,kain sutra itupun lenyap entah kemana.

Sejak peristiwa aneh itu,dia tetap berpraktik seperti biasa,tiga hari setelah ulangtahunnya yang ke 80,pagi hari sekonyong konyong alunan musik nan merdu sayup sayup berkumandang di angkasa. lalu mengendap turun dan semakin nyaring terdengar dalam rumah,bersama dengan itu tercium bau wewangian yang beraroma tebal di seluruh pelosok rumahnya. waktu itu istrinya yang berada di luar merasa ada nya gejala luar biasa dalam rumahnya.bergegas ia lari kedalam ruang tamu dan mendapatkan suaminya tetap duduk di kursi dengan pandangan mendelong keatas belandar,ternyata nafasnya sudah berhenti.tubuhnya juga mulai dingin,tanpa sakit dan tiada tanda2 serta firasat apapun yang menandakan hal ini,sudah tentu tanpa siksa dan derita. Begitulah him tio king telah meninggal dunia dengan tenang.

Him tio king menningal dunia secara wajar ,kematiannya justru mengundang rezeki dan kebahagiaan yang berkepanjangan sampai beberapa generasi keturunannya. Konon beberapa generasi keturunannya hingga kini masih hidup makmur di tempat kelahirannya. di jaman kerajaan dahulu tidak sedikit diantara keturunannya yang menjabat pangkat tinggi,turun temurun hingga beberapa generasi terus jaya dan makmur. di wilayah kota lam jiang keluarga him amat disegani dan dihormati,dijunjung tinggi sebagai keluarga arif budiman.
Kisah 2. Ganjaran bagi sang pelanggar sila pertama - "jangan membunuh"

Sejak umur 7 tahun,Wan tik jo laki laki kelahiran Se-yang di propinsi su-cwan ini sudah ditinggal mati ayahnya. untung orang tuanya kaya raya mewariskan banyak harta benda yang tidak akan habis dimakan sampai 7 turunan.

Sejak dilahirkan wan tik jo yang bertubuh cebol dengan penyakit tulang yang sukar disembuhkan ini,teramat sayang dan dimanjakan oleh ibunya, Cau si, maklumlah darah daging satu satunya pewaris keluarga wan ini benar benar merisaukan sanubari sang bunda. maka dengan berbagai upaya cau si berusaha untuk memberikan yang paling baik lagi pilihan,untuk itu tak segan segan kepada putra yang tunggal ini ia memberikan makanan yang bergizi tinggi untuk menunjang kesehatan tubuhnya yang tidak tumbuh secara normal.

Hal itu terjadi sejak wan tik jo berusia 5 tahun,dan dinyatakan sembuh dari suatu penyakit yang hampir melumpuhkan kedua kakinya,setiap hari Cau si menyembelih dua ekor ayam atau itik,dimasak dengan racikan obat yang paling mujarab. kaldu ayam itu diberikan kepada sang putra.

Untuk mensuplai makanan bergizi putranya ini,di depan dan dibelakang pekarangan rumahnya,cau si beternak ayam dan itik secara besar besaran,sejak umur 5 sampai wan tik jo berusia 19, dua ekor ayam atau itik disembelih setiap hari tanpa putus atau berhenti.

Lantaran perbuatan cau si yang main bunuh unggas secara berkepanjangan ini,yang melanggar sila pertama -yakni "Jangan membunuh", buah dari perbuatanny pun akan tiba. Tatkala wan tik jo berusia 15 suatu pagi waktu bangun tidur,cau si mendapatkan kulit badannya gatal gatal dan membengkak merah seperti bekas gigitan nyamuk,makin lama bercak merah itu makin meluas dan sakitnya makin tak tertahankan. Belasan tabib pandai diundang untuk mengobati penyakitnya itu,namun puluhan macam obat sudah ditelannya,tiada satupun yang dapat mnymbuhkan penyakit kulitnya itu.

Betapa berat dan payah siksa derita yang menimpa cau si,dapatlah kita bayangkan namun ibu yang satu ini tak pernah mengeluh,meski bertahun tahun lamanya penykit kulit itu tidak tersembuhkan bahkan membusuk dan mengeluarkan bau busuk,namun kasih sayang terhadap putranya tetap tebal,porsi makanan dua ekor ayam /itik tiap hari untuk putranya twan tik jo adalah pemuda yang berhati polos dan soleh,sejak masih kecil ia sudah mengerti bagaimana harus berbakti terhadap ibunya yang berjerih payah merawat dan mengasuh dirinya yang tanpa daksa,melihat ibunya dihinggapi penyakit kulit yang begitu menjijikan dalam hati ia sudah maklum lantaran apa ibunya terserang penyakit kulit itu.
Pernah timbul hasrat dalam sanubarinya untuk membujuk sang ibu supaya menghentikan penyembelihan ayam dan itik itu,pernah ia membimbing ibunya kebelakang rumah,melihat tulang2 dan bulu2 ayam dan itik yang menumpuk menggunung.tapi semua usaha ibunya itu juga untuk menunjang kesehatan dirinya,apapun alasannya,sang bunda menolak bujukan putranya untuk menghentikan penyembelihan ayam dan itik. walau hati kecilnya merasa sedih dn tersiksa namun wan tik jo tidak bisa berbuat apa apa,akhirnya ia mandah saja membiarkan perbuatan sang ibu,menyembelih setiap harinya.

hari ke hari penyakit cau si bertambah parah,selama 7 tahun ia rebah di ranjang dengan rintihan dan jeritan2 yang menyayat hati. Sekujur badannya membusuk dan berbau busuk,menjelang ajalnya rintihan dan jeritannya berubah mirip suara ayam dan itik. dengan jari jari kedua tangannya ia menggaruk dan mencakar kulit badan sendiri,darah segar tak terbendung membaasahi sekujur badan, setelah 7 hari 7 malam tersiksa dan menderita baru menghembuskan nafas terakhir.

waktu ibunya meninggal,wan tik jo sudah dewasa ,dengan mendelong ia saksikan kematian ibunya yang mengenaskan,sepanjng hari air matanya berderai,hatinya sungguh sedih seperti disayat-sayat. ia tahu siksa derita yang dialami ibunya lantaran dosa-dosanya menyembelih ayam dan itik untuk menunjang kesehatan badannya,maka ia diam diam bersumpah untuk berpantang membunuh, di rumahnya tidak boleh memelihara ayam,itik atau unggas lainnya.

Sejak kematian ibunya ia mulai makan secara vegetaris,hidangan yang disantapnya tiap hari tiada satupun barang berjiwa. tak lupa pagi sore ia sujud sembahyang untuk meminta meringkan dosa dosa ibunya. tetap berlangsung.
Beberapa bulan setlah ibu wan tik jo meninggal dunia,cerita ini beralih kepada seorang wanit bernama wan ling koh, wan ling koh adalah famili dekat wan tik jo,anak dari pamannya yang tinggal di lain desa. setahun yang lalu wan ling koh menikah dengan seorang pemuda dari marga chi,namun wan ling koh meninggal dunia waktu dunia waktu sulit melahirkan. Nah ,kisah ini menceritakan arwah wan ling koh yang sudah meninggal dunia. digusur kehadapan Giam Lo Ong (raja neraka),kepala hakim pembantunya coh kang ong memerintahkan supaya memeriksa riwayat hidup wan ling koh semasa berada di dunia fana.

hakim akhirat memberikan laporannya :"Perempuan ini bernama wan ling koh ditakdirkan mati waktu melahirkan anaknya, tapi tiga kali ia pernah menasehati sang mertua supaya tidak menebang dan membakar pohon yang menjadi sarang semut. Pernah pula membujuk sang suami untuk mencetak 5000 jilid buku yang berisi penjelasan pantang membunuh,dan menderma uang untuk mencetak 3000 eksemplar pang sing king,ajaran yang menganjurkan kepada manusia supaya tidak membunuh sesamanya dan membebaskan binatang binatang peliharaan yang terbelenggu kebebasannya.Hatinya bijak lagi welas asih. menurut petunjuk langsung dari putusan,sepantasnya ia memperoleh perpanjangan usia selama 15 tahun"

Maka coh kang ong segera memerintahkan petugasnya yang berbaju hijau membawanya keluar dan dihantar kembali kedunia fana.
waktu wan ling koh mengikuti petugas yang akan membimbingnya keluar dari akhirat,tatkala tiba di ambang pintu gerbang merah yang berukir warna emas,mendadak ia mendengar suara yang memanggil namanya,waktu ia menoleh dilihatnya seroang perempuan dengan rambut awut awutan dan sekujur badan belepotan darah sedang melambaikan tangan kearahnya.

Wan ling koh mengenali perempuan itu tak lain adalah bibinya Cau Si atau ibunda wan tik jo. Sambil meratap perempuan itu menjerit kearahnya "Semasa hidup di dunia fana,dosaku sungguh tidak terampunkan lagi,maka diakhirat aku tersiksa,kalau kau sudah kembali kedunia fana,tolong sampaikan pada putraku,supaya ia banyak beramal dan berbuat kebajikan menolong sesamanya, kebaikannya itu akan banyak mengurangi tempoku menderita di akhirat ini,bagaimana keadaanku selanjutnya akan kukisahkan padanya dalam mimpi"

Baru saja Cau si habis bicara,dari samping pintu muncul setan kepala kerbau berambut merah yang bertampang buas,dengan tombak trisula ditangannya ia menusuk leher perempuan itu lalu diseret masuk kesebelah dalam ,darah tampak meleleh dari luka di leher cau si.

Melihat adegan yang seram menakutkan itu sungguh pecah nyali wan ling koh,saking takut badan sampai gemetar dan mencucurkan keringat dingin bergegas membalik badan lalu berlari menyusul setan baju hijau yang akan mengantarnya kembali kedunia fana.

Sudah setengah hari wan ling koh meninggal dunia,jenasahnya masih membujur kaku dipembaringan,untung belum dimasukan dalam peti. badannya yang semula sudah dingin kaku tiba2 menghangat ,tiba2 kelopak matanya bergerak gerak lalu membuka mata dan kaki tangan pun mulai bergerak. pelan pelan ia bangun berduduk sudah tentu kejadian yang tak terduga ini mengejutkan dan menggemparkan seluruh keluarga,syukurlah mereka cukup tabah menghadapi kenyataan yang dihadapi ini,paling girang sudah tentu suaminya,syukur pula putra yang dilahirkan selamat dan sehat.

Beberapa hari kemudian,wan ling koh berkunjung kerumah wan tok jo dan menceritakan pengalamannya,dituturkan pula bagaimana di ambang pintu gerbang akhirat ia bertemu dengan ibunya wan tik jo serta pesan yang minta disampaikan kepada putranya.

Wan tik jo memang anak berbakti,ia setelah tahu penderitaan yang dialami ibunya di akhirat. betapa sedih dan pilu hatinya.sejak hari itu ia bekerja lebih keras,berupaya melakukan kebajikan,beramal menolong yang miskin,mengadakan upacara sembahyang yang dipimpin kawanan hwesio (seperti pertapa),sementara setiap pagi dan sore,wan tik jo sendiri juga selalu membaca mantra dengan harapan dapat menebus dosa dosa ibunya, selama sembilan belas tahun tak pernah wan tik jo merasa jemu atau bosan.padahal waktu itu usianya sudah 38 tahun,namun selama ini belum pernah ia beroleh mimpi dari ibunya.

Istri wan tik jo dari marga si,segenap keluarga mertuanya juga dianjurkan untuk beramal dan banyak melakukan perbuatan baik bagi sesamanya. penduduk desa juga dianjurkan untuk tidak membunuh, dianjurkan untuk mencetak kitab kitab suci,serta ikut menyebarluaskan ajaran agama.

Suatu ketika,waktu wan tikjo berkunjung kerumah mertuanya,secara tidak sengaja di kamar buku ayah mertuanya ia menemukan sejilid buku "Giok Lek' kitab suci yang kuno,hatinya amat senang dan riang.lalu dibungkusnya hati hati serta dibawah pulang. Malam itu juga ia mulai menyalin hingga seratus dua puluh jilid, seratus delapan jilid antaranya ia berikan kepada tokoh2 masyarakat dan orang orang ternama.

Tatkala itu kaisar Kian Liong sudah bertahta puluhan tahun,malam harinya goan siau,di kamarnya wan tik jo duduk melepas lelah, saking capainya ia terlena sebentar, saat itulah ia beroleh mimpi,secara tiba tiba ibunya datang dan mengelus punggungnya,suaranya lembut: "Putraku memang amat berbakti,karena kamu menyalin kitab giok lek dan banyak menganjurkan orang beramal dan berlaku bajik,ada 49 orang dapat kau sadarkan,kini mereka juga mulai beramal dan berdharma kepada sesama manusia. Maka Giok ong memberi ijin kepadaku untuk menyampaikan pesan ini lewat mimpi. pada tanggal 18 tengah malam yang akan datang,aku akan beroleh pengampunan untuk menitis hidup kembali di dunia fana. Kau putraku,karena kau juga banyk beramal dan berlaku bajik,engkau akan beroleh banyak rezeki dan berumur panjang" 
tak terlukiskan,betapa senang wan tik jo dapat bertemu dengan ibunya,saking girangnya air mata tak terbendung lagi,seketika terbayang olehnya akan ayahnya yang juga sudah meninggal dunia,maka ia bertanya kepada sang ibu "Dimanakah ayah sekarang?"
Ibunya mengatakn "Sudah lama menitis hidup di dunia,semula ia seorang pelajar miskin. tapi karena ia banyak berbuat baik,keadaanya sekarang sudah mulai makmur."
"Dimanakah tempat tinggalnya?"Desak wan tik jo.tapi ibunya tak mau menjelaskan malah mendorongnya perlahan hingga tikjo jatuh dari kursi,seketika ia terjaga.

Apa yang ia peroleh dalam mimpi dijelaskan kepada istrinya,tapi sikap istrinya ragu ragu, "Semua ini kukira hanyalah ilusimu sendiri,dari pagi sampai malam kau sibuk menyalin kitab suci melulu, sudah tentu kau mudah terpengaruh oleh keinginan yang muluk muluk. di dunia ini kurasa tak mungkin terjadi kisah yang kau ceritakan itu"

Esok harinya wan tik jo berdoa di pusaran ibunya,sambil menaikan dupa ia berdoa "Semalam anak bermimpi bertemu ibu,tapi istriku tidak percaya,mohon ibu memberikan mimpi sekali lagi,supaya menantumu itu yakin dan percaya betul mimpi ini"

Tengah malam itu tik jo bermimpi lagi bertemu ibunya,begitu datang ibunya langsung menuding menantunya dan menegurnya dengan pedas."Kau tidak senang suamimu menyalin kitab giok lek,secara diam diam kau merobeknya lima jilid.hampir saja urusan baik ini kau gagalkan, masih berani kau mengadu domba kami ibu dan anak,kau sungguh bejat, memalukan keluarga saja,ingat,bencana akan segera menimpamu"

wan tik jo melonjak bangun dari tidurnya saking kagetnya mendengar teguran ibunya.seketika ia tanya ke istrinya apa benar ia merobek lima jilid kitab giok lek?

dengan tegas istrinya mungkir,malah mengomel "Kitab Giok lek itu kau sendri yang menulisnya,dengan kedua tanganmu pula kau serahkan kepada orang,sisanya kausimpan dan dikunci dalam lemari,kapan aku pernah menyentuhnya. Kau sendiri juga tak pernah merasa kehilangan meski satu buku saja,tanpa sebab kenapa justru aku yang kau jadikan sasaran?"

Mendengar penjelasan istrinya,ia menjadi bimbang, apa yg diucapkan istrinya jg masuk akal. Karena selama ini ia belum pernah kehilangan kitab giok lek,mana mungkin ada 5 buku yang disobek istrinya?

tengah malam tgl 17 Wan tik jo kembali bermimpi,dilihatnya sang ibu menyeret istrinya kedepannya. "Perempuan jalang" makinya sambil menuding. "Tanggal 6 bulan 7 tahun lalu,dengan ciu hong koh tetangga kita itu waktu kalian semeja menyulam kembang ,kau menindih beberpa lembar kitab giok lek diantara sulaman kaos kaki,perbuatannmu itu sudah melanggar pantangan besar.Malam kedua kau marah terhadap tik jo karena melarang hong-koh datang kerumah kita,lalu kau robek 5 jilid kitab giok lek,tanggal 8 pagi kebetulan adik kandungmu si hok dolan kerumah kita, dia melihat kau merobek 5 kitab giok lek itu,takut dimaki dan dihajar tikjo,secara diam diam ia bawa pulang kelima kitab giok lek yang kaurobek robek itu,lalu ditamblny dengan teliti,sesuai apa yang dipesan oleh tik jo,ia serahkan kelima kitab giok lek itu kepada orang orang tertentu. Belakangan tik jo amat hati hati takut melakukan kesalahan, maka kitab kitab itu ia simpan dan kunci dlam lemari, sehingga engkau tidak bisa merobeknya lag,benar tidak? coba kau mungkir lagi? karena hatimu jahat, bencana sudah didepan matamu,sebetulnya aku tidak tega melihat engkau mati mengenaskan......"lalu ia dorong menantunya itu hingga jatuh menubruk kursi. 
tik jo dan istrinya terjaga bangun karena kaget oleh suara gaduh jatuhnya kursi,apa yang mereka lihat dalam mimpi sama. karena takut dimaki suamnya,istrinya malah ngomel lebih dulu,"Kalau percaya ya ada malikat,kalau tidak percaya ,ya tidak apa apa..." belum habis ia bicara mendadak dilihatnya segulung benda hitam besar menggelinding masuk lewat jendela menerjang kearah ranjang,saking kaget dan ketakutan ia menjerit ngeri, badan gemetar dan berkeingat dengan muka pucat ia memeluk suaminya, "kalau benear demikian ,lekaslah kau menyalin kitab giok lek lebih banyak untuk menebus dosaku"

Peristiwa yang beruntun ini benar benar menyadarkan tik jo akan kenyataan yang dihadapinya,ia tahu bahwa istrinya memng benar telah melangar pantangan besar,kemungkinan bahaya kematian sewaktu waktu akan menimpa dirinya,padahal ia tahu bahwa istrinya kini sedng mengandung bebrapa bulan, dalam usia yang sudah mendekati setengah abad dan belum dikaruniai keturunan lagi,sudah tentu tik jo tidak mau berpeluk tangan,betapa risau dan bingung hatinya dapat dibayangkan. malam itu badan istrinya mulai panas,perutnya juga sakit bukan main,beberapa tabib pandai telah diundang untuk memeriksa,obat juga sudah dihabiskan,namun tanda tanda mau melahirkan belum kelihatan, bukan malah sembuh penyakitnya justru makin gawat ,seluruh keluarga kebingungan dan tak tahu apalagi yang harus dilakukan.  
seperti biasa setiao hari tik jo pasti bersembayang,hari belakangan ini ia malah sembahyang dipinggir pembaringan istrinya yang juga dianjurkan bertobat menyesali perbuatannya, berjanji selanjutnya tidak akan melakukan kesalahan dan berbuat kebajikan, seluruh simpanannya selama ini akan dijual,dananya akan disalurkan ke panti asuhan anak anak yatim piatu dan orang tua jompo. tak lupa ia juga mendesak suaminya untuk lebih banyak menyalin kitab giok lek untuk disebarkan lebih luas lagi. hari berganti minggu ,minggu berganti bulan,tanpa terasa setenagh tahun telah lewat.

tik jo suami istri tidak kenal lelah terus bersujud dan mohon pengampunan kepada para dewa.Segala perbuatan manusia baik maupun buruk pasti ada balasannya.oeristiwa itu terjadi di malam penghujung tahun,layap layap tampak oleh istri tik jo,datangnya seorang hwesio berjubah putih melayang masuk lewat jendela,setiba dalam kamarnya ia mengebas lengan bajunya yang longgar,lingkaran hitam yang selama ini tetap berada di bawah ranjang seketika buyar dan sirna.

Dengan mata terbelalak ia menceritakan kejadian yang dilihatny barusan kepada 3 wanita yang selama ini menjaga dirinya,ketiga wanita tetangga itu menyatakan keherananny,namun merekamaklum lantaran sakit terlalu lama sehingga timbull angan angan atau pandangan kabur.

Tapi secara nyata sejak malam itu keadaan istri tik jo justru mulai membaik,suhu badannya yang semula tinggi mulai menurun,rasa sakit diperutnya juga mereda,lebih ajaib lagi lima hari kemudian ia melahirkan seorang anak laki2 ,ibu dan anak dalam keadaan sehat.beberapa tahun kemudian beruntun tik jo suami istri beroleh 3 anak laki2,belasan tahun kemudian setelah besar ke4 putra tikjo berhasil lulus ujian negara satu persatu memperoleh penghargaan dan pangkat tinggi.

meski bersalah dan berdosa,kalau seseorang mau insaf dan bertobat,banyak melakukan kebaikan. yang diatas pasti akan memberi keringanan dan akan memperoleh buah perbuatan baik.
 

0 komentar:

Posting Komentar

Analitic

Suasana angin Topan di surabaya november 2017

Suhu Malaysia yang gagal Panggil Shen

Upacara Buddha Tantrayana Kalacakra indonesia

Four Faces Buddha in Thailand 1 (Copy Paste Link ini) https://www.youtube.com/watch?v=jnI1C-C765I

SemienFo At Thailand 2 (Copy Paste Link ini) https://www.youtube.com/watch?v=GOzLybAhJ2s

Informasi

 
;