Kamis, 29 Maret 2012

kitab berkeliling dialam neraka VII (Giok Shi Thum Chi)

BAB 36
MENGUNJUNGI TINGKAT KE-ENAM BERBINCANG DENGAN KHA CHEN WUANG
TAHUN 1977, PE GWEE CHE LAK

Chi Hoet:
Satu tahun sudah berlalu, kini bertemu denga TAN CIU lagi, mengarang buku ini atas Titah Giok Tee mulai Pe Gwee tahun lalu, dalam satu tahun para murid tidak kenal lelah dan terus membantu tugas yang mulia ini, mereka sudah berjasa, kehidupan ini pendek, ada pepatah "BISA MENCAPAI UMUR 70 TAHUN SUDAH JARANG". Walaupun kini ilmu kedokteran sudah cukup maju, kehidupan manusia sudah meningkat, namun yang bisa hidup sampai umur 70 tahun ada berapa. Langit menciptakan manusia bukan untuk dikurangai umurnya, karena ulah manusia yang serakah dalam banyak hal, melemahkan sendiri semangat hidupnya, maka cepat meninggal, maka nasehatilah manusia, cepatlah melatih diri berkehidupan yang sehat di pikiran maupun di kelakuan, hidup akan sampai ajal yang sebenarnya. Siap berkeliling ke Alam Baka lagi, Yang Shen naik ke Teratai.
Yang Shen:
Hari ini kita ke arah mana?               
Chi Hoet:
Sudah cukup mengelilingi Tingkat Lima, sekarang kita ke Tingkat Enam, kamu harus bersemangat.
Yang Shen:
Tugas berkeliling Alam Baka sudah terlaksana setengahnya, saya agak tenang.
Chi Hoet:
Berusaha dalam diri manusia yang penting berkeyakinan, maju terus, bersemangat, tugas inipun akan lancar dan selesai. Cepat naik ke Teratai, waktu sudah tiba.
Yang Shen:
Saya sudah duduk, silahkan berangkat.
Chi Hoet:
Sudah tiba, Yang Shen cepat turun.
Yang Shen:
Istana Tingkat Enam ada di depan, banyak Roh dosa berkumpul di luar Istana, dalam persidangan yang duduk di tengah, tiba-tiba sidang berhenti dan Yiam Wong keluar, maka setiap Roh dosa berbalik memandang kemari.
Chi Hoet:
Tingkat Enam Kha Chen Wuang sudah turun menyambut kita. Yang Shen cepat beri salam.
Yang Shen:
Siap, salam jumpa Kha Chen Wuang dan Pejabat, murid adalah Yang Shen dari Tai Chung, Vihara Shen Shien, hari ini diajak Chi Hoet kemari atas Titah untuk mengarang buku, mohon Yiam Wong banyak memberikan petunjuk.
Yiam Wong:
Cepat bangun dan selamat berjumpa, sudah lama mendengar naman Vihara kalian, tahun lalu waktu TAN CIE, di Istana sini sudah diberitahu mengenai hal ini, hari ini kalian baru tiba disini, sungguh mengagumkan, cepat silahkan Chi Hoet dan Yang Shen masuk ke dalam ruangan.
Chi Hoet:
Terima kasih Kha Chen Wuang. Yang Shen kita ikut Yiam Wong ke dalam.
Yiam Wong:
Pejabat, cepat tuang Teh Dewa.
Pejabat:
Siap, silahkan minum.
Yiam Wong:
Chi Hoet dan Yang Shen tidak usah sungkan, cepat minum.
Yang Shen:
Terima kasih atas jamuan Yiam Wong, Teh ini bukan Teh dari dunia, diminum rasanya luar biasa.
Yiam Wong:
Hanya Teh kasar, karena tidak terdapat di dunia maka perasaanmu lain. Hari ini kalian tiba disini saya sungguh senang, dunia sekarang benar-benar sudah bejat, sehingga Giok Tee Hati NagaNYA tidak tega, maka diturunkanlah Titah ke Vihara kalian untuk mengarang buku ini, karena manusia yang jahat tidak percaya adanya Alam Neraka untuk menghukum mereka, maka memerintahkan Chi Hoet dan mengajak Yang Shen. Rohnya turun ke Alam Baka, untuk melaksanakan hal tersebut maka digunakanlah Mata Dewa, oleh Giok Shi Thum Chie dijelmakan di Vihara dan menulis kenyataan ini. Mudah-mudahan setelah buku ini selesai bisa banyak menyadarkan manusia. Sekarang dunia sudah cukup maju, membicarakan ilmu teknologi yang canggih sehingga meremehkan Dewa dan Setan, maka banyak terjadi kejahatan, membunuh, merampok dan memperkosa, manusia hanya memandang kenyataan, berpikiran kalau bisa lolos dari hukuman di dunia dirinyapun aman, karena itu dimana-mana terlihat hal yang tidak adil, mempengaruhi, mengancam atau menyogok, hukumpun dipermainkan, manusia begini moralnya sudah bejat. Apalagi menipu, mengadu domba yang bisa merusak ketertiban masyarakat, sungguh sayang, dunia sudah jadi begini. Saya menjadi sedih karena itulah yang tidak percaya adanya Dewa dan setan, lalu berbuat Karma, berbuat kejahatan, setelah meninggal tidak satupun boleh lolos lagi dari hukuman di Alam Baka, saya sebagai penguasa di Tingkat Enam disebut NERAKA JERITAN BESAR, setiap yang kemari tidak kalah sakitnya dengan Tingkat ke-Lima, maka disebut NERAKA JERITAN BESAR. Neraka disini dibagi menjadi 16 untuk menghukum manusia yang sudah rusak moralnya, hukuman disini sadis-sadis. Setelah Yang Shen menyaksikannya dan kembali ke dunia harus menasehati manusia, baik-baiklah menjadi orang. Hari ini kalian meninjau kemari, saya sungguh senang mempersembahkan Teh Dewa, berbeda dengan Roh dosa yang menerima hukuman, manusia mau tahu akibatnya setelah mati harus siap berencana mulai sekarang. Silahkan kalian minum lagi.
Chi Hoet:
Karena waktu sudah tiba, saya pikir lain hari baru mengunjungi dan menyaksikan keadaan Neraka disini.
Yiam Wong:
Baiklah, sungguh senang kalian bisa kemari lagi, perintahkan Pejabat dan Jendral berbaris mengantar tamu.
Yang Shen:
Banyak terima kasih atas jamuan Yiam Wong dan nasehatnya, karena waktu mendesak, maka kami harus permisi.
Chi Hoet:
Yang Shen, siap naik ke Teratai.
Yang Shen:
Saya sudah duduk, silahkan berangkat.
Chi Hoet:
Vihara Shen Shien sudah tiba. Yang Shen turun, Roh kembali ke badan.
BAB 37
MENGUNJUNGI NERAKA MEMOTONG ALAT KEMALUAN DIGIGIT TIKUS
TAHUN 1977, PE GWEE CAP KAUW




Chi Hoet:
Sejak Vihara kalian terima Titah mengarang buku, kini sudah melewati satu tahun, saya juga senang mengajak tinta suci Yang Shen keliling Alam Baka, mencari bahan kejahatan, terasa juga beratnya tugas ini, apalagi jalanan ke Alam Baka tidak bagus dan tidak rata. Buku Berkeliling ke Alam Baka sekarang sudah selesai separuh, namun perjalanan masih jauh, harap para murid jangan menjadi malas setelah tugas ini selesai, maka jasa mereka bisa mencapai Tiga Turunan. Hari ini mau berkeliling ke Alam Baka lagi. Yang Shen siap naik ke Teratai.
Yang Shen:
Siap, banyak terima kasih atas dukungan Guru dalam setahun ini, begitu teliti membantu saya. Saya hanya merasa masih tolol, belum bisa memahami ajaran Guru yang lebih tinggi, disini saya mohon pada Guru banyak-banyak memberikan petunjuk lagi, karena saya baru pulang dari luar kota, terasa agak lelah, bolehkah Guru memberikan Pil lagi untuk semangat saya
Chi Hoet:
Karena kamu jujur dan tulus hati, maka saya berikan Pil Dewa untuk dimakan, sebenarnya kamu juga harus tahu sejak mulai melaksanakan tugas ini sampai sekarang badanmu semakin sehat, karena atas bantuan para Dewa secara diam-diam , sekarang saya berikan 3 butir Pil lagi, cepat makan dan siap berkeliling Alam Baka.
Yang Shen:
Banyak terima kasih atas lindungan Guru, saya sebenarnya punya penyakit maag, namun sejak menekuni tugas ini jadi sembuh, hari ini setelah makan Pil Guru, terasa badan ini jadi semangat dan segar lagi, benar-benar terima kasih.
Chi Hoet:
Mari naik ke Teratai, jangan buang waktu lagi.
Yang Shen:
Saya sudah duduk, silahkan berangkat.
Chi Hoet:
Sudah tiba, cepat turun.
Yang Shen:
Di depan Neraka apa? Kenapa terdengar suara jeritan manusia dan berbaur suara tikus.
Chi Hoet:
Di depan adalah Neraka Memotong Alat Kemaluan Digigit Tikus, termasuk wilayah Tingkat ke-Enam. Pejabat dan Jendral sudah datang menyambut kita, cepat berikan salam.
Yang Shen:
Ya, selamat jumpa Pejabat dan Jendral. Saya adalah Yang Shen dari Tai Chung. Vihara Shen Shien, hari ini ikut Guru Chi Hoet meninjau kemari, harap memberikan bantuan.
Pejabat:
Cepat bangun, Neraka disini sudah mendapat pemberitahuan Yiam Wong bahwa kalian akan datang meninjau, sekarang mari ikut saya masuk ke dalam.
Yang Shen:
Terima kasih. Oh, di dalam Neraka ini banyak tikus yang menyerang Roh dosa, setiap Roh dosa diikat dan duduk di tanah, tangannya diikat jadi tidak bisa membela diri, sehingga digigit tikus sampai menjerit kesakitan, mereka berbuat dosa apa sehingga dihukum demikian?
Pejabat:
Roh yang dihukum di Neraka ini semuanya pria, karena waktu di dunia haus sex, sehingga banyak berbuat dosa maka sekarang dihukum, selain alat kelamin dipotong akan digigit lagi bekas tempat kemaluan itu diartikan MEMOTONG RUMPUT HARUS BASMI AKARNYA.
Chi Hoet:
Hukuman ini sungguh sakit karena erat hubungannya dengat hati, kalau dipotong dan digigit, maka sakitnya luar biasa, karena mereka lebih senang berbuat dosa yang rasa kenikmatan itu, maka kini dihukum.
Pejabat:
Saya akan ajak beberapa Roh dosa keluar, biar menceritakan kesalahan mereka, kenapa sampai dihukum disini.
Yang Shen:
Baik, mereka ini kedua tangannya diikat, tikus menyerang dari bawah, mau menghindari tidak bisa, tikusnya besar seperti kucing, kelihatannya galak, menggigit orang seperti makan sesuatu yang begitu santai.
Chi Hoet:
Tikuskan suka menggigit kain maupun makan kacang, inilah pemandangannya, terlihat darah berceceran dimana-mana, mereka sangat tersiksa.
Pejabat:
Saya sudah mengeluarkan dua Roh dosa, sekarang biar mereka menceritakan dosa yang mereka lakukan di dunia, cepat.
Roh:
Waktu di dunia saya sudah masuk ke Pintu Suci dan tekun berlatih diri, sesudah berkeluarga dan mempunyai anak saya juga Ciak Cai (menjadi Vegetarian) bersihkan mulut, karena pendirian tidak teguh, sehingga berhubungan badan dengan seorang umat wanita, cuma saya berpantang, setelah meninggal Roh saya dikawal ke Alam Baka dan di Panggung Cermin terlihat semua perbuatan dosa saya, sungguh malu, kemudian diserahkan ke Tingkat Enam, Kha Chen Wuang marah besar pada saya, kenapa sudah masuk Pintu Suci sudah tahu peraturan masih melanggar, setingkat dengan dosa berat dan menghukum saya kemari. Mula-mula alat kelamin saya dipotong, kemudian tangan diikat biar tikus menggigit, setiap hari tersiksa, sakit tidak tertahan, menyesali salah langkah sehingga akibatnya jadi begini. Harap manusia di dunia kalau masuk ke Pintu Suci harus mentaati peraturan, kalau tidak setelah mati akan dihukum berat disini.
Chi Hoet:
Ada peribahasa CIAK CAI HANYA SEBATAS DI PUSAR PERUT, beginilah akibatnya, kalau bagian pusar perut ke bawah tidak bersih, sekarang dibersihkan oleh prajurit Alam Baka dan tikus-tikus itu, biar kamu merasakannya.
Pejabat:
Roh kedua, kamu cepat menceritakan perbuatan dosamu.
Roh:
Waktu saya masih sekolah di tingkat lanjutan, diajak teman berbuat cabul ke tempat pelacuran. Setelah itu kalau punya uang sayapun jadi sering ke tempat pelacuran dan beberapa kali mengajak teman-teman satu sekolah, sehingga ada yang terjangkit penyakit kotor, karena masih muda sudah berbuat kesalahan, sehingga setelah meninggal dihukum kemari. Waktu masih hidup bersenang-senang di dunia, kini melewati seharipun rasanya sungguh lama, kalau dipikir-pikir memang benar menyesal jadinya.
Pejabat:
Masih muda berkelakuan tidak baik namun suka melacur, belum menikah sudah hilang pejakanya, ini namanya tidak bersih, setelah itu masih mengajak teman sekolah berbuat kotor, sungguh bejat moralmu, maka dihukum disini.
Yang Shen:
Melihat mereka sungguh kasihan dan Roh dosa yang dihukum disini begitu banyak, apakah dosa mereka sama?
Pejabat:
Roh dosa yang setiap hari dikirim kemari ada ribuan, dosa yang mereka lakukan bervariasi, umumnya suka melacur, berkelakuan bejad, pria yang sudah berkeluarga masih suka menyeleweng, tukang memperkosa, berhubungan badan dengan saudara, kakak, adik, perbuatan ini yang merusak moral sebagai manusia, semuanya harus dihukum disini.
Chi Hoet:
Saya mau menasehati manusia di dunia, janganlah berbuat dosa yang ada hubungannya dengan sex, apalagi sebagai umat beragama harus lebih berhati-hati, selain dihukum di Neraka Congkel Hati, masih harus dihukum disini, namun Langit masih adil, kalau bagi yang sudah membaca buku ini, selain menyesal mau memperbaiki kesalahannya, harus banyak mencetak buku ini untuk menebus dosa, maka dosanya akan dihapus. Waktu sudah tiba, Yang Shen siap pulang.
Yang Shen:
Terima kasih atas bantuan Pejabat dan Jendral, kami permisi.
Pejabat:
Antar tamu.
Chi Hoet:
Yang Shen naik ke Teratai, siap pulang.
Yang Shen:
Saya sudah duduk, silahkan berangkat.
Chi Hoet:
Vihara Shen Shien sudah tiba. Yang Shen turun, Roh kembali ke badan.
BAB 38
MENGUNJUNGI NERAKA TERLINDAS MOBIL
TAHUN 1977, KAUW GWEE CHE LAK




Chi Hoet:
Berlalunya musim panas kini musim gugurpun tiba, bergantian musim-musim inipun terus berputar, ingat waktu muda kini anak cucupun banyak, umur sudah tua, jalanpun terasa goyang, waktu benar-benar cepat berlalu bagaikan dalam mimpi, nasehatilah manusia, sayangilah waktu. Cepat masuk ke Pintu Suci untuk melatih diri demi kebaikan, jadilah rakyat yang baik dalam bermasyarakat, setelah meninggal tidak usah masuk ke Neraka. Waktu untuk mengunjungi Neraka sudah tiba. Yang Shen siap naik ke Teratai.
Yang Shen:
Hari ini menuju ke Neraka yang mana?
Chi Hoet:
Saya tidak kasih tahu dulu, nanti kamu juga bisa tahu.
Yang Shen:
Saya sudah duduk, silahkan berangkat.
Chi Hoet:
Sudah tiba, Yang Shen turun.
Yang Shen:
Guru, kenapa kamu mengajak saya ke kaki gunung ini, di depan terdengar suara ribut-ribut, seperti ada orang sedang berkelahi, di jalanan kecil ada prajurit Alam Baka sedang mengawal Roh dosa, kini ikuti mereka ya.
Chi Hoet:
Hari ini tujuan kita ke Neraka kecil yang terdapat di depan kaki gunung tersebut.
Yang Shen:
Kita sudah sampai di belakang prajurit Alam Baka dan dia menganggukkan kepala kepada kita, Roh dosa apa yang dikawal oleh dia dan mau dikawal kemana?
Chi Hoet:
Roh dosa ini kebanyakan sebagai supir waktu masih di dunia atau yang mengendarai motor, karena pernah menabrak orang lain sampai mati, maka sekarang harus dihukum.
Yang Shen:
Supir yang menabrak mati orang kan sudah didamaikan persoalannya di dunia, kenapa harus dihukum juga di Alam Baka?
Chi Hoet:
Pejabat akan menjelaskan persoalan ini.
Yang Shen:
Di depan sudah nampak sebuah Neraka, di depan pintu masuk ada yang jaga, di atas pintu Neraka ada tertulis NERAKA TERLINDAS MOBIL, Pejabat dan Jendral sudah keluar menyambut kita.
Chi Hoet:
Yang Shen cepat berikan salam.
Yang Shen:
Salam jumpa Pejabat dan Jendral, hari ini saya dan Chi Hoet atas Titah kemari meninjau dan mencari bahan untuk menasehati manusia, harap banyak memberikan bantuan.
Pejabat:
Tidak usah sungkan, cepat mari masuk.
Yang Shen:
Pejabat, Neraka ini termasuk wilayah mana?
Pejabat:
Neraka ini dinamakan NERAKA TERLINDAS MOBIL termasuk wilayah kekuasaan Tingkat ke-Enam. Ini adalah Neraka yang paling baru didirikan, umat di dunia kebanyakan tidak tahu akan adanya Neraka ini. Yang Shen kalau ada pertanyaan, silahkan tanya saja.
Yang Shen:
Roh yang dihukum kemari termasuk golongan apa?
Pejabat:
Setiap orang yang mengendarai mobil, mobil yang pernah mencelakakan nyawa orang sehingga meninggal atau korbannya menjadi cacat, sesudah mati Rohnya akan mendapat pembalasan disini, silahkan ke dalam untuk menyaksikan.
Chi Hoet:
Terima kasih.
Yang Shen:
Di depan terdapat bukit yang luas dan dibuatkan jalanan yang kecil-kecil, tidak rata, penuh pasir dan batu, Roh dosa masing-masing menarik sebuah gerobak besar yang penuh berisi batu bata, dari atas pelan-pelan menuju ke bawah, jalanan sempit hanya muat roda dua, jika meleset akan terjatuh ke jurang yang terdapat di kiri dan kanan, kakinya para Roh dosa telanjang, hanya bisa menggunakan lutut sebagai rem walaupun badan bisa menahan, namun setiap hari naik turun 100 kali tenagapun habis dan sangat tersiksa.
Pejabat:
Roh ini coba kamu ceritakan dosamu.
Roh:
Saya sebagai supir taxi dan merupakan mata pencaharian saya, suatu malam minum-minum dengan teman-teman, setelah mabuk tetap mencari penumpang, karena mabuk tidak terasa mobilpun kencang digas terus oleh saya, sehingga menabrak seorang pejalan kaki hingga tewas, akhirnya dihukum penjara, setelah meninggal Yiam Wong mengajarkan: Setelah banyak minum masih menyetir mobil, kamu mau bercanda dengan nyawa, maka dihukum tiga tahun kemari, tiap hari menarik mobil sungguh tersiksa, kaki menjadi bengkak, tenaga badan sampai habis, kurus dan hanya tinggal tulang. Nasehatilah manusia agar hati-hati menyetir mobil, harus waspada jangan sampai menabrak orang apalagi habis minum, kalau tidak, Neraka adalah tempatnya.
Pejabat:
Roh kedua kamu juga cepat ceritakan dosamu.
Roh:
Waktu di dunia, tiap hari naik motor mengantar barang ke toko-toko, karena biasa ngebut, sering melanggar peraturan lalu lintas, suatu kali menabrak orang pejalan kaki, saya jatuh terluka, dua-duanya masuk ke rumah sakit, kaki saya patah dan orang itu geger otak, walaupun tidak mati namun sudah lupa ingatannya, akhirnya saya diadukan ke pengadilan sehingga mengeluarkan banyak uang mengganti kerugian orang itu, hanya urusan ini, saya dihukum kemari tiga tahun.
Pejabat:
Dua Roh dosa ini sebagai contoh, setiap manusia kalau bawa mobil atau motor harus berhati-hati agar aman selamat, setelah mati tidak usah dihukum disini, Roh dosa yang dihukum kemari ada yang berat hukumannya, dan ada yang ringan. Kalau bukan sengaja melukai orang lain, hukumannya ringan. Kalau mabuk, ngebut, melanggar lalu lintas sehingga mencelakakan orang lain, hukumannya agak berat. Kalau habis menabrak lalu melarikan diri, biar korban meninggal atau tidak, Yiam Wong akan memberikan hukuman yang paling berat, makanya kalau sudah menabrak orang lain janganlah kabur, harus bertanggung jawab sepenuhnya dan berprikemanusiaan, maka dosa akan diringankan.
Chi Hoet:
Neraka Terlindas Mobil adalah Neraka baru yang didirikan seperti di dunia juga tersedia sekolah mengemudi mobil, Roh dosa jika dihukum disini harus pelan-pelan melihat arah yang benar, tidak boleh berkecepatan tinggi, kalau tidak hati-hati diri sendirilah yang menjadi korban. Nasehatilah manusia, kalau menyetir mobil harus hati-hati karena ini menyangkut nyawa manusia, setelah minum janganlah menyetir mobil sendiri, ngebut, melanggar peraturan lalu lintas. Kalau tidak bisa, dihukum kemari untuk belajar menyetir mobil lagi. Waktu sudah habis. Yang Shen naik ke Teratai.
Yang Shen:
Terima kasih atas bantuan Pejabat dan Jendral, permisi.
Pejabat:
Jika ada kekurangan harap maklum, perintahkan Jendral berbaris, antar tamu.
Yang Shen:
Saya sudah duduk, silahkan berangkat.
Chi Hoet:
Vihara Shen Shien sudah tiba. Yang Shen turun, Roh kembali ke badan.
BAB 39
MENGUNJUNGI NERAKA TELAN BOLA BESI BERDURI
TAHUN 1977, KAUW GWEE JI CAP SA




Chi Hoet:
Pintu Suci sunyi nan sepi, umat sudah tidak banyak, masih terdapat murid yang tidak benar, mereka hanya hidup dalam kepalsuan, mendengar ajaran masuk telinga kanan keluar telinga kiri, sudah melanggar PERATURAN Pintu Suci dirinya berkelakuan bejat, seolah-olah pelajaran kesucian sudah tidak berada lagi, maka ingatlah pepatah orang suci KELUARGA BERDERMA AKAN MENIKMATI JASA KEBAIKAN, ORANG YANG JAHAT PASTI ADA PEMBALASANNYA. Segala perbuatan manusia selalu diawasi oleh Langit, bagi umat yang tersesat, cepatlah insyaf. Hari ini berkeliling Alam Baka. Yang Shen siap naik ke Teratai.
Yang Shen:
Siap. Guru hari ini kelihatannya habis minum ya, berbicara sedang kesal.
Chi Hoet:
Mengetahui hati manusia hanya mencari kesenangan, makin rendah derajadnya manusia membuat saya kesal melihatnya, sehingga sayapun minum-minum.
Yang Shen:
Sungguh mulia hatinya Chi Hoet.
Chi Hoet:
Cepat naik ke Teratai, tertiup angin yang segar, sayapun sadar, mari kita berangkat. Sudah tiba, Yang Shen.
Yang Shen:
Di depan Pejabat dan Jendral sudah datang menyambut kita, salam jumpa Pejabat dan Jendral, hari ini saya dan Chi Hoet datang meninjau, harap banyak memberikan bantuan.
Pejabat:
Cepat bangun, Neraka ini dinamakan TELAN BOLA BESI BERDURI, termasuk wilayah Tingkat ke-Enam, kami sudah mendapat surat pemberitahuan dari Yiam Wong, mengetahui maksud kedatangan kalian sungguh mengagumkan.
Chi Hoet:
Tidak usah sungkan, Pejabat. Hari ini kami kemari harap banyak memberikan bantuan.
Pejabat:
Mari masuk biar bisa menyaksikan keadaan disini.
Yang Shen:
Kelihatan banyak Roh dosa dikurung dalam penjara, prajurit Alam Baka menggunakan trisula besi memaksa Roh dosa membuka mulut, kemudian memasukkan sebuah bola besi yang penuh duri ke dalam mulut, Roh dosa kesakitan sampai keluar air mata darahpun keluar dari dalam mulut, Roh hampir pingsan.
Chi Hoet:
Bola besi itu penuh duri tajam-tajam, mulut Roh dosa kuat, maka harus dipaksa buka menggunakan trisula besi, kemudian memasukkan bola besi itu, biar punya mulut bisa ngomong, mau menjerit tidak ada suara.
Yang Shen:
Hukuman ini juga sadis, manusia kalau tertelan tulang ikan sakitnya bukan main, apalagi sekarang dimasukkan bola besi yang penuh duri itu, wah benar-benar tidak bisa ngomong, saya mau tanya Pejabat, dosa apa yang mereka lakukan sehingga dihukum dengan cara demikian.
Pejabat:
Setiap manusia yang tidak mau kalah ngomong, menggunakan mulut untuk merayu dan menipu uang milik orang lain, suka minum obat terlarang, candu, heroin, madat dan lain-lain. Kalau bicara suka melukai perasaan orang lain, setelah mati Rohnya tidak bisa lepas dari hukuman telan bola besi berduri ini. Saya memanggil beberapa Roh dosa keluar biar mereka cerita.
Chi Hoet:
Mereka sudah tidak sadar, biar saya kipas mereka. Sudah sadar Jendral, cepat cabut bola besi berduri. Cepatlah cabut bola besi berduri itu, kalau tidak biar punya mulut mereka juga tidak bisa bicara.
Jendral:
Bola duri sudah dikeluarkan, silahkan Chi Hoet.
Chi Hoet:
Kalian dengarkan, saya Chi Hoet mengajak Yang Shen dari dunia mau wawancara dengan kalian, maka ceritanya harus jujur, kenapa kalian sampai dihukum kemari.
Roh:
Waktu saya masih hidup pandai berbicara, suara saya enak didengar, karena wajah saya cantik, setelah menikah masih banyak pria yang mengejar saya. Pada suatu hari, ada seorang pria memberanikan diri minta dikasihi, karena dia orang kaya maka saya berpura-pura bohong bahwa suami saya kurang perhatian sama saya, harap kamu bisa menolong saya, kemudian saya menyeleweng karena saya pintar bicara, kekayaannya habis saya manfaatkan, setelah itu saya berbalik mengatai dia, sehingga dia merasa terhina, tanpa pikir panjang dia bunuh diri, setelah mati Rohnya penasaran dan mengadu kepada Yiam Wong. Karena perbuatan saya, dia diizinkan untuk mengganggu saya sehingga kehidupan saya tidak tenang diganggu terus oleh Roh penasaran. Dia dihukum dengan dosa menganggu istri orang lain, saya dihukum beruntun dari Tingkat Pertama sampai Tingkat Enam, Kha Chen Wuang memaki saya bahwa mulut saya sungguh berdosa sehingga mencelakakan orang lain, harus dihukum lagi di Neraka Telan Bola Besi Berduri, setiap hari dipaksa menelan bola berduri, jadi sangat tersiksa.
Chi Hoet:
Kamu mengadakan janji palsu masih menyeleweng lagi, lidah dan mulutmu sungguh kejam, pantas kamu dihukum begini, Roh dosa kedua kamu ceritalah.
Roh:
Saya hidup di dunia sebagai gelandangan, suka mengisap ganja, minum obat terlarang, menyuntik diri, gunakan morfin, karena sudah kecanduan dan tidak punya uang untuk beli morfin dan obat perangsang, sehingga saya mencuri dan merampok. Setelah meninggal dihukum disini, sungguh sakit mulut saya, sudah tidak bisa menikmati lagi obat perangsang, namun tiap hari makan bola besi berduri, sungguh menyesalkan.
Pejabat:
Menghisap ganja dan morfin, disini hukumannya paling lama harus dihabiskan dulu semua racun obatnya baru boleh Reinkarnasi ke dunia. Hukuman disini tegas bagi orang yang menghisap ganja, obat yang dilarang pemerintah. Setelah mati Rohnya akan dihukum berat di Alam Baka, dan ada yang dimasukkan ke Neraka APHI, harap manusia yang mempunyai hobby ini cepat insyaf, jangan sampai terbius nyawa dan raga lagi.
Chi Hoet:
Roh ketiga, kamu cepat ceritakan dosa yang kamu lakukan di dunia?
Roh:
Karena saya banyak membaca buku sehingga banyak mengerti syai-syair, jadi sering bersilat lidah dengan teman dan saudara, karena yang dibicarakan banyak kata-kata kasar, saya mengejeknya dengan kata-kata suci yang terdapat di buku kitab suci. Setelah meninggal Yiam Wong berkata: Kamu bukannya memanfaatkan kata-kata suci untuk mengajar orang lain berbuat kebaikan malahan dipergunakan untuk bersilat lidah. Kamu sudah salah menggunakan mulutmu, mulutmu yang keras itu harus dihukum, lebih kerasnya bola besi atau mulutmu yang lebih kuat.
Chi Hoet:
Punya kebenaran bisa keliling dunia, kalau punya kesalahan selangkahpun sulit dijalankan, baik-baiklah kalau berbicara, contohnya habis membunuh orang malah berkata "nyawa dia yang harus mampus bukan saya yang mencelakakan dia", berbicara begini sudah salah karena itu harus dihukum juga, coba tanya Roh ke-4, Kenapa kamu dihukum disini.
Roh:
Waktu di dunia, karena terkumpul banyak uang dana, sayapun jadi serakah, kalau ada orang lain mempunyai keperluan penting atau sedang susah mau pinjam uang pada saya maka sayapun bungakan, bunga tambah bunga lagi bagi orang yang tidak kuat bayar, kalau tidak sanggup bayar, saya suruh tukang pukul mengancamnya, setelah mati Yiam Wong memaki saya punya uang bukannya membantu orang lain, malahan dibungakan yang tinggi seperti lintah mengisap darah orang, sungguh serakah makan uang kotor, harus dihukum makan bola besi berduri, biar merasakan sakit.
Pejabat:
Orang yang punya uang ada yang keras hatinya, serakah akan bunganya uang sehingga menjadi lintah darat, biarpun yang meminjam uang setuju dengan bunganya namun karena kerasnya hati itulah seperti suka makan besi juga, setelah mati biar dia merasakan kerasnya bola besi itu. Nasehatilah manusia, sendiri banyak kelebihan uang harus membantu orang lain yang lagi butuh, janganlah dikenakan bunga yang tinggi sehingga menindas orang, membantu orang lain adalah dasarnya kegembiraan, kenapa tidak dilakukan?
Chi Hoet:
Waktu sudah tiba. Yang Shen siap pulang, banyak terima kasih atas bantuan Pejabat dan Jendral, permisi.
Pejabat:
Antarkan tamu.
Yang Shen:
Saya sudah duduk, silahkan berangkat.
Chi Hoet:
Vihara Shen Shien sudah tiba, Yang Shen turun, Roh kembali ke badan.
BAB 40
MENGUNJUNGI NERAKA WERENG (HAMA PADI) DAN LINTAH
TAHUN 1977, CAP GWEE CHE KAUW




Chi Hoet:
Di dalam ruangan dan di luar Vihara Shen Shien baru selesai dicat, kelihatan bersih dan terang, para Dewa paling suka yang bersih dan para murid kalau ingin melihat Dewa maka harus membersihkan hati dan badan, kalau mata tertutup kotoran duniawi susah melihat pemandangan Alam Dewa. Siap mengelilingi Alam Baka. Yang Shen naik ke Teratai.
Yang Shen:
Siap, hari ini Guru kelihatan senang, lagi girang ya?
Chi Hoet:
Datang ke Vihara tempat yang suci kini kelihatannya bersih, rasa pusingpun hilanglah sudah, maka saya jadi gembira.
Yang Shen:
Manusia suka bilang : Yang tidak kelihatan itulah kesucian, bagaimana pendapat Guru?
Chi Hoet:
Bagi Dewa Budha memang punya pendirian tersebut, namun lain lagi bagi manusia biasa, sudut yang tidak kelihatan justru paling kotor, berbuat kejahatan dalam kegelapan, dari mana perkataan kesucian itu.
Yang Shen:
Benar alasan Guru. Saya sudah duduk, silahkan berangkat.
Chi Hoet:
Sudah tiba, cepat turun.
Yang Shen:
Kita sudah kemari, yang terlihat hanya prajurit Alam Baka sedang mengawal Roh dan tidak terdengar suara jeritan.
Chi Hoet:
Hari ini kita meninjau ke Neraka WERENG (HAMA PADI) dan LINTAH, hukuman disini yang dirasakan oleh Roh dosa hanya siksaan pelan-pelan, maka hanya terdengar suara rintihan, nanti kamu bisa menyaksikannya. Sudah dekat pintu Neraka, Pejabat dan Jendral sudah menanti kunjungan kita.
Yang Shen:
Salam jumpa Pejabat dan Jendral, hari ini saya dan Chi Hoet datang meninjau, mohon bantuannya.
Pejabat:
Harus, harus, Neraka ini termasuk wilayah Tingkat ke-Enam, kalian ke Alam Baka untuk mencari bahan keadaannya Neraka dan Neraka inipun bisa dicantumkan dalam buku, kamipun bangga rasanya, mari masuk.
Yang Shen:
Terima kasih atas peluang yang diberikan oleh Pejabat, oh Neraka ini terbuat dari kawat kecil-kecil, sangat luas, di dasarnya terbuat dari kawat kecil dan di bawahnya terdapat air kolam yang tidak mengalir, di atasnya lagipun beratapkan kawat-kawat kecil dan penuh duri besi yang kecil, manusia tidak bisa berdiri di dalam, hanya bisa maju merangkak, kalau mengangkat kepala maka kepala dan punggung belakang akan tertusuk duri besi itu. Para Roh tidak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa merintih, selain pakaiannya sudah robek dan badannya penuh binatang yang apa itu ya? Karena agak jauh dari sini, tidak dapat dilihat dengan jelas. Pejabat, binatang apa itu?
Pejabat:
Kedua macam makhluk itu, yang satu adalah wereng (hama padi). Yang satu lagi adalah lintah, mereka sedang menghisap darahnya, Roh dosa dan cairan otaknya.
Chi Hoet:
Mari kita maju ke depan sedikit, biar kamu dapat melihat dengan jelas.
Yang Shen:
Baik, ai ai di badan Roh dosa penuh lintah sedang menempel tidak terlepas dan kepalanya penuh wereng sedang makan apa?
Chi Hoet:
Lintah banyak hidup di kali, di kolam air, jika ditempelkan di badan, darah manusia akan terhisap habis. Wereng adalah hama padi, satu kelompok wereng datang padipun habis dimakan. Sekarang wereng sedang menghisap cairan Roh dosa.
Pejabat:
Karena wereng makanannya cairan putih di dalam padi, kini menjelma di Alam Baka untuk makan cairan otak manusia, sama-sama cairan yang putih.
Yang Shen:
Sungguh menakutkan, saya jadi lemas melihatnya.
Chi Hoet:
Tidak usah takut, kita berkeliling Alam Neraka karena tugas mengarang buku, saya menemani kamu, kamu harus berani.
Pejabat:
Kalian tunggu sebentar, saya akan panggil beberapa Roh untuk membicarakan dosanya.
Yang Shen:
Terima kasih, cepatlah sedikit dan bersihkan lintah yang menempel di badan Roh dosa, saya paling takut makhluk itu.
Pejabat:
Ya, ya, sebentar ya. Kedua macam binatang itu sudah saya hilangkan, Yang Shen tidak usah takut lagi, perintahkan dua Roh dosa untuk menceritakan dosa yang mereka lakukan sehingga dihukum disini, harap kalian kerja sama supaya bisa menyadarkan manusia di dunia.
Roh:
Waktu masih hidup saya bekerja sebagai seorang hakim untuk menentukan segala perkara, karena pernah menerima uang sogokan oleh terdakwa sehingga perkara itu tidak adil, menghilangkan citra keadilan sehingga terjadi banyak salah menghukum orang lain, seumur hidup kenyang menerima sogokan, walaupun pernah dengar "Jadi hakim harus adil, kalau tidak adil, Karma adalah pembalasannya". Namun saya balik berpikir di dunia punya kedudukan tinggi bisa mendapatkan banyak uang, peduli amat dengan kehidupan yang akan datang. Setelah meninggal dicerminkan semua perbuatan saya seperti nonton film, jelas terlihat oleh mata saya sendiri, selain saya dihukum di Neraka Kotoran Tanah Tinja dan Air Seni, diserahkan lagi ke Tingkat Enam. Kha Chen Wuang memaki saya sebagai hakim tahu hukum malahan menyalahgunakan hukum, sungguh berdosa maka harus dihukum juga ke Neraka Wereng dan Lintah. Setiap hari hanya bisa merangkak jalan dalam kurungan kawat berduri, kepala diserang, badan dihisap lintah, seluruh badan menjadi lemas tidak bertenaga, sungguh menderita.
Pejabat:
Tahu hukum malahan melanggar hukum, benar-benar keterlaluan, sebagai hakim harus belajar dari hakim Pau Chin Tian, tegas namun adil untuk menghukum penjahat di masyarakat, membebaskan orang yang tidak berdosa, ini sebenarnya kerjaan yang mulia, akan mendapat jasa kebaikan namun kalau sebaliknya menerima sogokan membebaskan yang salah, menghukum orang yang benar, setelah mati akan dihukum berat di Alam Baka, karena pembalasannya bisa melibatkan anak cucu, sudah banyak contoh di dunia, sejak dahulu kala sampai sekarang, pembalasan itu tetap ada. Roh kedua, kamu bicaralah.
Roh:
Karena badan saya tinggi dan besar, waktu masih hidup menjadi tukang pukul di daerah Kasino maupun di tempat pelacuran, bisa hidup senang menerima uang keamanan, tidak tahunya setelah mati dihukum Yiam Wong kemari, sungguh sengsara.
Pejabat:
Kamu masih punya dosa lain yang belum diceritakan, cepat ceritakan, mau dihukum lebih berat lagi?
Roh:
Baik, karena cukup senang hidup di masyarakat hitam, maka tidak usah kerja, kalau tidak punya uang sering memeras di toko-toko atau di restoran, begitulah kehidupan saya.
Chi Hoet:
Sudah tidak mau kerja yang benar masih mengandalkan badan untuk memeras orang lain, inilah akibatnya, harap manusia di dunia mencamkan baik-baik dan cepat insyaf. Waktu sudah tiba. Yang Shen siap untuk pulang.
Yang Shen:
Terima kasih Pejabat dan Jendral, kami mau permisi.
Pejabat:
Antarkan tamu.
Yang Shen:
Saya sudah duduk, silahkan berangkat.
Chi Hoet:
Vihara Shen Shien sudah tiba, Yang Shen turun, Roh kembali ke badan.

0 komentar:

Posting Komentar

Analitic

Suasana angin Topan di surabaya november 2017

Suhu Malaysia yang gagal Panggil Shen

Upacara Buddha Tantrayana Kalacakra indonesia

Four Faces Buddha in Thailand 1 (Copy Paste Link ini) https://www.youtube.com/watch?v=jnI1C-C765I

SemienFo At Thailand 2 (Copy Paste Link ini) https://www.youtube.com/watch?v=GOzLybAhJ2s

Informasi

 
;