Memasuki Sutra Raja Agung Avalokitesvara
Saat melakukan perjalanan astral dalam Samadhi, saya memasuki alam yang menakjubkan, ternyata saya masuk dalam sebuah Sutra, bertemu dengan Samadhiprabha Tathagata (Ding Guang Fo). Huruf dalam Sutra itu membesar , dari dalam tiap huruf muncul Para Buddha yang tak terhitung banyaknya, Samadhiprabha Tathagata berada di depan, sedangkan Para Buddha yang lain berada di belakang, masing-masing duduk diatas padmasana, memancarkan cahaya tiada batasnya. Suasananya sungguh penuh keagungan.
Sutra ini adalah Sutra Raja Agung Avalokitesvara (Gaowang Guanshiyin Zhenjing), yang disebut juga Sutra Raja Agung (Gaowangjing), merupakan Sutra yang saya junjung tinggi. Kita semua tahu, Samadhiprabha Tatagatha disebut juga Dipankara Buddha (Randeng Fo). Dalam Prajnaparamita Upadesa Sastra dikatakan, "Saat Buddha Dipankara lahir, sekeliling tubuh-Nya bagaikan pelita, maka dinamakan Pangeran Dipankara. Mencapai ke-Buddha-an juga bernama Dipankara, nama lainnya adalah Samadhiprabha Tathagata." Sakyamuni Buddha memperoleh vyakarana dari Samadhiprabha Tathagata: "Di masa Samadhiprabha Tathagata, Aku adalah seorang Bodhisattva yang bernama Bocah Bijak, membeli bunga teratai untuk di taburkan sebagai persembahan kepada Samadhiprabha Tathagata. Bunga teratai yang Aku taburkan melayang diudara, Sang Tathagata yang memahami makna dibalik fenomena ini memuji : Kesucian yang telah Engkau latih sejak masa lampau yang tak terhingga, merupakan penyebab peristiwa ini, dan dalam 91 kalpa kemudian Engkau akan menjadi Buddha dengan nama Sakyamuni." Saat saya memasuki Sutra Raja Agung, berjumpa dengan Samadhiprabha Tathagata dan Para Buddha dari sepuluh penjuru Negeri Buddha yang tak terhingga banyaknya bagaikan butiran debu. Masing-masing duduk diatas Padmasana dan memancarkan cahaya.
Saya mengatakan, "Dalam Sutra Raja Agung tercantum nama Para Buddha dan Bodhisattva, membuat umat timbul sukacita." Samadhiprabha Tathagata bertanya, "Apakah Anda mengetahui kebenaran yang terkandung di dalamnya?" Saya menjawab, "Kebenaran yang bagaimanakah?"
Samadhiprabha Tathagata menjawab, "Praktek!"
"Praktek? Saya tidak paham.”
Samadhiprabha Tathagata memberitahukan kepada saya, "Sutra ini adalah Sutra Praktek, umat di dunia hanya melihat tampak luarnya saja, tidak memahami makna yang terkandung di dalamnya. Sekarang, Saya khusus memberitahu Anda, kemudian ajarkanlah kepada para umat."
Samadhiprabha Tathagata mengatakan : Suddharasmiprabhaguhya Buddha (Jing Guang Mi Mi Fo) adalah praktek cahaya kesucian Tantrika. Dharmakara Buddha (Fa Zhang Fo) adalah pelaksanaan dari hati adalah Dharma, Dharma adalah hati. Simhanada Rddhividhijnanaraja Buddha (Shi Zi Hou Shen Zhu You Wang Fo) adalah praktek dari siddhi kaki dewa untuk menyelamatkan makhluk. (Ket :Siddhi kaki dewa adalah kemampuan untuk dalam sekejap sampai di tempat yang ingin dituju.) Merupradiparaja Buddha (Fo Gao Xu Mi Deng Wang Fo) adalah praktek memancarkan cahaya ke sepuluh penjuru. Dharmapala Buddha (Fa Hu Fo) adalah praktek melindungi Buddha Dharma. (Ket : melestarikan dan menyebarluaskan demi keuntungan para makhluk) Vajragarbha Simhakridanika Buddha ( Jin Gang Zhang Shi Zi You Xi Fo) adalah bermakna praktek dan permainan ( Ket : praktek diumpamakan sebagai permainan dari karuna-prajna, iddhi dan lain-lain) Rddhiabhijnana Buddha (Shen Tong Fo) adalah praktek enam kekuatan batin. (Ket : enam kekuatan batin meliputi : kaki dewa, mata dewa, telinga dewa, kemampuan untuk mengetahui isi hati, mengetahui kehidupan lampau dan mendatang, dan kemampuan menghapus segala kilesha mencapai pembebasan sejati.)
Bhaisajyaguru Vaiduryaprabharaja Buddha ( Yao Shi Liu Li Guang Wang Fo) adalah pelaksanaan sebagai Maha Tabib yang menolong dunia. (Ket : Mengobati lobha, dosha dan moha dari para makhluk) Samantaprabhagunagiriraja Buddha (Pu Guang Gong De Shan Wang Fo) adalah pelaksanaan yang berupa cahaya dari pahala yang memenuhi semesta. (Ket : merupakan gelar ke-Buddha-an dari Avalokitesvara Bodhisattva kelak, sebagai teladan bagi sadhaka tantra) Supratisthitagunaratnagiriraja Buddha (Shan Zhu Gong De Bao Wang Fo) adalah pelaksanaan pahala kebajikan di semesta. (Ket : merupakan gelar ke-Buddha-an dari Mahastmaprapta Bodhisattva kelak, sebagai teladan bagi sadhaka tantra.) Samadhiprabha Buddha mengatakan, "Sedangkan Saya, Samadhiprabha Buddha adalah praktek dari Samadhi yang memancarkan cahaya." Dan lain-lain. Setelah saya mendengarnya, tiba-tiba tersadarkan. "Ternyata nama dari Para Buddha dan Bodhisattva mengandung kebenaran dari praktek!"
Coba kita pikir, Sutra Raja Agung mengandung makna rahasia dari praktek :
Cahaya kesucian.
Rahasya hati Dharma.
Khaki dewa.
Raja Pelita.
Dharmapala.
Permainan.
Kesuksesan dari pelatihan diri.
Kekuatan batin.
Mengobati penyakit.
Pahala.
Samadhiprabha Tathagata menganalisis satu demi satu jalan praktek dari Sutra Raja Agung, sungguh membuat saya menjadi amat sangat takjub. Saya kira Sutra Raja Agung hanya berisi nama dari Para Buddha dan Bodhisattva saja, ternyata semua merupakan jalan praktek!
Ada orang yang menganggap bahwa Sutra Raja Agung adalah Sutra palsu, bagaimana dia bisa paham bahwa Sutra Raja Agung merupakan jalan praktek dan sangat unggul!
Saat melakukan perjalanan astral dalam Samadhi, saya memasuki alam yang menakjubkan, ternyata saya masuk dalam sebuah Sutra, bertemu dengan Samadhiprabha Tathagata (Ding Guang Fo). Huruf dalam Sutra itu membesar , dari dalam tiap huruf muncul Para Buddha yang tak terhitung banyaknya, Samadhiprabha Tathagata berada di depan, sedangkan Para Buddha yang lain berada di belakang, masing-masing duduk diatas padmasana, memancarkan cahaya tiada batasnya. Suasananya sungguh penuh keagungan.
Sutra ini adalah Sutra Raja Agung Avalokitesvara (Gaowang Guanshiyin Zhenjing), yang disebut juga Sutra Raja Agung (Gaowangjing), merupakan Sutra yang saya junjung tinggi. Kita semua tahu, Samadhiprabha Tatagatha disebut juga Dipankara Buddha (Randeng Fo). Dalam Prajnaparamita Upadesa Sastra dikatakan, "Saat Buddha Dipankara lahir, sekeliling tubuh-Nya bagaikan pelita, maka dinamakan Pangeran Dipankara. Mencapai ke-Buddha-an juga bernama Dipankara, nama lainnya adalah Samadhiprabha Tathagata." Sakyamuni Buddha memperoleh vyakarana dari Samadhiprabha Tathagata: "Di masa Samadhiprabha Tathagata, Aku adalah seorang Bodhisattva yang bernama Bocah Bijak, membeli bunga teratai untuk di taburkan sebagai persembahan kepada Samadhiprabha Tathagata. Bunga teratai yang Aku taburkan melayang diudara, Sang Tathagata yang memahami makna dibalik fenomena ini memuji : Kesucian yang telah Engkau latih sejak masa lampau yang tak terhingga, merupakan penyebab peristiwa ini, dan dalam 91 kalpa kemudian Engkau akan menjadi Buddha dengan nama Sakyamuni." Saat saya memasuki Sutra Raja Agung, berjumpa dengan Samadhiprabha Tathagata dan Para Buddha dari sepuluh penjuru Negeri Buddha yang tak terhingga banyaknya bagaikan butiran debu. Masing-masing duduk diatas Padmasana dan memancarkan cahaya.
Saya mengatakan, "Dalam Sutra Raja Agung tercantum nama Para Buddha dan Bodhisattva, membuat umat timbul sukacita." Samadhiprabha Tathagata bertanya, "Apakah Anda mengetahui kebenaran yang terkandung di dalamnya?" Saya menjawab, "Kebenaran yang bagaimanakah?"
Samadhiprabha Tathagata menjawab, "Praktek!"
"Praktek? Saya tidak paham.”
Samadhiprabha Tathagata memberitahukan kepada saya, "Sutra ini adalah Sutra Praktek, umat di dunia hanya melihat tampak luarnya saja, tidak memahami makna yang terkandung di dalamnya. Sekarang, Saya khusus memberitahu Anda, kemudian ajarkanlah kepada para umat."
Samadhiprabha Tathagata mengatakan : Suddharasmiprabhaguhya Buddha (Jing Guang Mi Mi Fo) adalah praktek cahaya kesucian Tantrika. Dharmakara Buddha (Fa Zhang Fo) adalah pelaksanaan dari hati adalah Dharma, Dharma adalah hati. Simhanada Rddhividhijnanaraja Buddha (Shi Zi Hou Shen Zhu You Wang Fo) adalah praktek dari siddhi kaki dewa untuk menyelamatkan makhluk. (Ket :Siddhi kaki dewa adalah kemampuan untuk dalam sekejap sampai di tempat yang ingin dituju.) Merupradiparaja Buddha (Fo Gao Xu Mi Deng Wang Fo) adalah praktek memancarkan cahaya ke sepuluh penjuru. Dharmapala Buddha (Fa Hu Fo) adalah praktek melindungi Buddha Dharma. (Ket : melestarikan dan menyebarluaskan demi keuntungan para makhluk) Vajragarbha Simhakridanika Buddha ( Jin Gang Zhang Shi Zi You Xi Fo) adalah bermakna praktek dan permainan ( Ket : praktek diumpamakan sebagai permainan dari karuna-prajna, iddhi dan lain-lain) Rddhiabhijnana Buddha (Shen Tong Fo) adalah praktek enam kekuatan batin. (Ket : enam kekuatan batin meliputi : kaki dewa, mata dewa, telinga dewa, kemampuan untuk mengetahui isi hati, mengetahui kehidupan lampau dan mendatang, dan kemampuan menghapus segala kilesha mencapai pembebasan sejati.)
Bhaisajyaguru Vaiduryaprabharaja Buddha ( Yao Shi Liu Li Guang Wang Fo) adalah pelaksanaan sebagai Maha Tabib yang menolong dunia. (Ket : Mengobati lobha, dosha dan moha dari para makhluk) Samantaprabhagunagiriraja Buddha (Pu Guang Gong De Shan Wang Fo) adalah pelaksanaan yang berupa cahaya dari pahala yang memenuhi semesta. (Ket : merupakan gelar ke-Buddha-an dari Avalokitesvara Bodhisattva kelak, sebagai teladan bagi sadhaka tantra) Supratisthitagunaratnagiriraja Buddha (Shan Zhu Gong De Bao Wang Fo) adalah pelaksanaan pahala kebajikan di semesta. (Ket : merupakan gelar ke-Buddha-an dari Mahastmaprapta Bodhisattva kelak, sebagai teladan bagi sadhaka tantra.) Samadhiprabha Buddha mengatakan, "Sedangkan Saya, Samadhiprabha Buddha adalah praktek dari Samadhi yang memancarkan cahaya." Dan lain-lain. Setelah saya mendengarnya, tiba-tiba tersadarkan. "Ternyata nama dari Para Buddha dan Bodhisattva mengandung kebenaran dari praktek!"
Coba kita pikir, Sutra Raja Agung mengandung makna rahasia dari praktek :
Cahaya kesucian.
Rahasya hati Dharma.
Khaki dewa.
Raja Pelita.
Dharmapala.
Permainan.
Kesuksesan dari pelatihan diri.
Kekuatan batin.
Mengobati penyakit.
Pahala.
Samadhiprabha Tathagata menganalisis satu demi satu jalan praktek dari Sutra Raja Agung, sungguh membuat saya menjadi amat sangat takjub. Saya kira Sutra Raja Agung hanya berisi nama dari Para Buddha dan Bodhisattva saja, ternyata semua merupakan jalan praktek!
Ada orang yang menganggap bahwa Sutra Raja Agung adalah Sutra palsu, bagaimana dia bisa paham bahwa Sutra Raja Agung merupakan jalan praktek dan sangat unggul!
0 komentar:
Posting Komentar