Sabtu, 25 September 2010
MENDAPATKAN KONTAK BATHIN DENGAN PARA DEWA
Ini adalah buku pertama yang aku tulis, suatu amanat yang harus  kujalankan dan tidak bisa ditawar lagi. Judul buku, banyaknya  pengalaman, dan berapa jumlah yang harus dicetak. Semua ditentukan oleh  Guru pembimbingku. Tujuan ditulisnya buku ini, menurut Guru pembimbingku  ditulisnya buku ini adalah untuk jalan dharma. Berbagi pengalaman itu  untuk menuntun manusia kejalan yang benar.
Tulisan dalam buku ini mewakili kepercayaanku saat ini, yaitu agama  Buddha. Karena kontak batin yang kualami selama ini adalah kepada para  Dewa agama tersebut. Jadi aku bisa mengatakan bahwa tulisanku ini  berdasarkan kepercayaanku itu. Tapi dalam menangani kasus seseorang,aku  tidak pernah membedakan agama/aliran apapun. Karena Guruku telah  berpesan mengenai hal ini untuk tidak pilih-pilih dalam menolong orang.  Salah satu Buddha sudah memberitahukan apa aliranku. Tapi untuk saat ini  aku belum diizinkan untuk menulisnya disini karena aku masih dalam  bimbingan untuk memahami aliranku tersebut. Saat aku menulis kata  pengantar ini aku belum mengetahui seperti apa gambar sampul/cover buku  ini. Karena Guru pembimbingku ingin agar aku menyiapkan semua tulisanku  terlebih dahulu, baru dia akan memeriksanya dan setelah itu akan  memberitahukan kepadaku seperti apa sampul buku nanti.
Isi dalam buku ini adalah pengalaman yang terjadi padaku selama  memperoleh kontak batin dan bimbingan, walaupun belum begitu lama, tapi  telah banyak hal terjadi dan begitu cepat, sehingga buku ini bisa  diterbitkan lebih awal dan bisa dibaca oleh orang-orang yang berjodoh.  Dalam penulisan buku ini,nama-nama Dewa, roh/arwah dan nama orang yang  kasusnya kutulis disini. Tidak bisa kutuliskan dengan jelas karena  bersifat pribadi, jadi aku mencari nama pengganti untuk nama-nama  tersebut. Begitu juga nama-nama tempat yang aku kunjungi saat  menjalankan tugas tidak bisa aku sebutkan disini. Semua itu untuk  menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Aku mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada para Buddha, para  Dewa, para Guru, dan Guru sejatiku. Tanpa bimbingan dan pengarahan yang  mereka berikan, aku tidak akan menjadi seperti sekarang ini. Juga terima  kasih yang teramat sangat kepada suamiku, yang tidak lelah-lelahnya  mendampingi aku dalam menjalankan tugas-tugas yang diberikan.
Juga kepada keluarga suamiku yang banyak memberi masukan, dorongan  semangat kepadaku didalam menjalankan tugas-tugas. Juga kepada  teman-teman yang dengan tulus membantu sehingga buku ini bisa terbit.
Semoga buku ini bisa bisa memberi kebaikan bagi kita semua.
OM, MANI PADME HUM
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …                                                   
PENDAHULUAN…                                                      DAFTAR ISI
- BERJODOH DENGAN AGAMA BUDHA …
- MULAI MEMBACA MANTERA…
- MULAI BERTEMU DENGAN GURU SEJATI…
- SEMPAT KEHILANGAN KEYAKINAN…
- BERUSAHA MENGENDALIKAN DIRI…
- MERASA DITINGGALKAN GURU SEJATI…
- MENCARI KEBENARAN BIMBINGAN…
- MENGETAHUI JATI DIRI DAN KEHIDUPAN MASA LALU…
- COBAAN DAN GODAAN DATANG…
- DI ABHISEKA DAN MENDAPAT NAMA BUDHA…
- PERUBAHAN DEMI PERUBAHAN PADA TUBUH…
- DIAJARI MENARI DANJURUS OLEH GURU SEJATI…
- BERJALAN-JALAN DI ALAM NIRWANA DAN ALAM NERAKA…
- SATU DEMI SATU DEWA DATANG MEMBIMBING…
- MENJALANKAN TUGAS DARI GURU…
- MENDAPATKAN BANTUAN DARI DEWA KEUANGAN…
- TERBUKANYA MATA KETIGA…
- MERASAKAN AURA SUATU TEMPAT…
- ROH YANG MEMINTA DISEBRANGKAN…
- SEMPAT BERPIKIR MENINGGALKAN KEDUNIAWIAN TOTAL…
- DIUNDANG PERAYAAN ULANG TAHUN DEWA REJEKI…
- HARI ULANG TAHUN YANG BERBEDA…
- JUBAH YANG DIBERKATI…
- PESAN SALAH SATU BUDHA UNTUK TIDAK MEMBEDAKAN ALIRAN…
- DIKIRIMI ILMU HITAM…
- PENUNGGU SEBUAH TELAGA…
- KISAH SEORANG MEDIUM…
- AKIBAT BERKATA KASAR PADA ORANG LAIN…
- ROH YANG MENGIKUTI KAKAKNYA…
- AMANAT MENULIS BUKU PERTAMA…
- SILUMAN ULAR DAN SILUMAN BURUNG…
- BERTEMU DENGAN DEWA-DEWA CILIK…
- MENJALANKAN SADHANA …
- SEMPAT INGIN MENYERAH…
- HATI-HATI DENGAN GUNA-GUNA…
- PERGI KETEMPAT-TEMPAT KERAMAT…
- DIBIMBING DEWA PENGOBATAN…
- BIMBINGAN DEWA LANGIT…
- MEMOHON HUJAN MEREDA…
- KARMA KEHIDUPAN LALU ADALAH NYATA…
- PELIMPAHAN JASA PARA LELUHUR MEMBUAHKAN HASIL…
- DEWA MEMILIH TEMPAT UNTUK DATANG…
- KEGAGALAN = NAIK TINGKAT…
- TUBUHKU BANYAK MENGANDUNG UNSUR YANG…
- DEWI GUNUNG KHULUN…
- TIDAK MENGINDAHKAN PERTANDA BURUK…
- MELATIH MATA BATIN…
- ALAM GAIB YANG SEMPAT DITUTUP DIBUKA KEMBALI…
- SELALU MENDAPAT HADIAH BILA SELESAI MENJALANKAN TUGAS…
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Isi buku ini menceritakan pengalaman-pengalaman batin yang aku alami  sejak terbukanya jodoh dengan alam Dewa. awalnya tidak terbersit  sedikitpun akan berjalan sampai sejauh ini, hanya mengikuti setiap  petunjuk yang diberikan oleh para Dewa kepadaku. Bisa berjodoh dengan  banyak Dewa adalah pengalaman yang paling berkesan bagiku. Karena  sebelumnya aku tidak pernah merasakan sedikitpun getaran-getaran  keberadaan para Dewa, apalagi mahluk gaib lainnya. Aku menjalani hidup  ku seperti orang awam pada umumnya. Banyak bersenang-senang dan sedikit  beribadah.
 Pengalaman yang aku dapatkan ini, walaupun pada awalnya terfikir datang  dengan tiba-tiba. Tapi sesungguhnya setelah lama menjalani, baru  mengetahui bahwa apa yang terjadi padaku itu memang sudah digariskan.  Hanya saja waktu itu aku tidak mengetahuinya. Dan sekarang aku sudah  mengetahui jalan hidupku dan berusaha menjalaninya dengan lebih tenang.  Semua itu berkat bimbingan Guru sejatiku yang selalu menjaga dan  melindungiku setiap hari, tidak pernah membiarkan aku mengalami  kesulitan dan tidak pernah membiarkan aku berbuat kesalahan. Suatu  anugrah besar bisa berjodoh dengannya, walaupun aku tau jodoh dengan  Guru sejatiku sesungguhnya telah terjalin pada kehidupanku yang lalu.  Aku tetap bersyukur atas bimbingannya, karena adanya Guru sejatiku ini.  Aku bisa melihat dan memahami arti hidupku ini.
Semua pengalaman menjalankan dharma ini, banyak didukung oleh suamiku.  Semua nasehat dan perkataannya begitu menyentuh hatiku, walaupun dia  sendiri belum terbuka jodohnya, tapi pemahamannya mengenai jalan dharma  lebih luas dariku. Kadang perkataannya hampir mirip dengan perkataan  para Dewa. bersama suamiku aku sering bertukar pikiran dan aku banyak  berkonsultasi padanya. semua yang kualami ini bermula darinya, dia  membimbingku sekian lama dengan kesabaran dan telah membuat aku sadar.  sehingga aku bisa membayar karma masa laluku dan bisa bertemu dengan  guru sejatiku , sekaligus berjodoh dengan banyak Dewa.
 Dalam kehidupan ini, banyak sekali hal-hal yang tidak kita mengerti.  Permasalahan manusia di dunia ini juga beragam dan berbeda-beda. Tapi  semua penderitaan yang terjadi pada manusia, sesungguhnya selain  disebabkan oleh karma masa lalu orang tersebut, masih ada juga  disebabkan kekuatan gaib yang dikirim oleh orang yang jahat. Sebagai  manusia yang hidup didunia, berkumpul dengan orang-orang yang tidak  terlihat isi hatinya, mungkin membuat kita kuatir. Teman kadang bisa  menjadi lawan, saudara bisa menghianati. Hati manusia memang tidak bisa  ditebak. Aku menulis buku ini besar harapan agar banyak manusia yang  bisa memahami, bahwa untuk menghindari dari hal-hal yang tidak baik itu  hanyalah mendekatkan diri kepada tuhan, memohon perlindungan dari para  Dewa, dan membuat perlindungan untuk diri sendiri dengan cara  memperbanyak menjapa mantera dan berbuat kebajikan.
 Selama menempuh jalan dharma ini, banyak hal telah kualami. Apa yang  kutulis dalam buku ini adalah benar-benar yang terjadi dalam kehidupanku  selama mendapatkan kontak batin dengan para Dewa. aku juga tahu, bahwa  menempuh jalan ini yang orang bilang jalan spiritual penuh dengan gaib.  Harus berhati-hati terhadap bimbingan yang diterima. Siapa Guru sejati  dan siapa Guru pembimbing haruslah diketahui kebenarannya. Aku sudah  mencari tahu mengenai hal itu, dan aku merasa bahwa jalanku ini sudah  benar. Mengapa aku mengatakan demikian, karena setiap petunjuk dan  bimbingan yang aku terima selama ini, tidak menyimpang dari Buddha  dharma. Menuntunku berbuat kebaikan dan dibimbing untuk menolong sesama.  jadi saat ini aku sudah benar-benar mantap dalam menjalaninya.
Pemahamanku mengenai agama Buddha, mungkin tidak terlalu baik untuk saat  ini. Tapi seiring dengan berjalannya waktu dan terus  dibimbing oleh  Guru sejatiku, aku percaya bahwa suatu hari nanti, aku pasti bisa  memahami ajaran Buddha dengan lebih baik dan lebih memahami makna dari  pengalamanku ini.
 ISI BUKU
1.BERJODOH DENGAN AGAMA BUDHA
     Aku adalah seorang ibu rumah tangga yang sehari-harinya membantu suami  menjalankan usaha dirumah.  Aku anak ketiga dari 6 bersaudara, 1  laki-laki dan 5 perempuan.  Dan aku sendiri telah memiliki 2 anak yang  manis, 1 laki dan 1 perempuan mereka adalah anugrah terbesar yang aku  terima dari tuhan.
Awalnya,  aku adalah seorang yang beragama Kristen. Ini adalah agama yang aku  anut secara turun temurun dari keluarga.  Dari saat aku dilahirkan oleh  orang tuaku sampai aku selesai sekolah dan bekerja aku masih seorang  Kristen. 
      Sampai aku sudah menikah dan punya anak pertama aku juga masih seorang  Kristen, tapi tetap menghargai suami yang keyakinannya berbeda  denganku.  Suamiku beragama budha.  Aku melihat suamiku begitu rajin  bersembahyang, kebiasaan rajinnya ini karena dukungan dari orangtuanya  yang begitu memperhatikan anak-anak mereka baik dalam pekerjaan/karier  maupun menjalankan ibadah mereka, orangtua suamiku selalu menyempatkan  waktu mereka untuk memperhatikan anak-anaknya walaupun mereka telah  berkeluarga dan masing-masing telah mempunyai anak masih tetap mendapat  perhatian dan tidak ada pilih kasih dan selalu mengingatkan anak-anaknya  untuk bersembahyang, orangtua suamiku adalah figure orangtua  yang baik  dan yang aku dambakan.  
      Aku sering di ajak pergi oleh suamiku ke kelenteng-kelenteng/vihara  pada setiap tanggal 1 dan 15 penanggalan china.  Atau pada saat  hari-hari tertentu yang mengharuskan dia untuk pergi bersembahyang di  sana.  Tapi tiap kali pergi menemaninya aku tidak pernah sekalipun masuk  kedalam kelenteng/vihara tersebut untuk ikut bersembahyang, karena aku  masih menganggap bahwa aku Kristen, dan melakukan sembahyang dihadapan  patung-patung memang tidak ada dan tidak diperkenankan menurut ajaran  agamaku.
       Suatu kali, suamiku berniat mendirikan altar dewa dirumah kami, mungkin  supaya dia bisa setiap hari bersembahyang tidak hanya tiap tanggal 1  dan 15 saja, dan akhirnya altar dewa didirikan dirumah kami dengan  rupang dewa rejeki dan dewa pelindung keluarga duduk dialtar tersebut.   Seperti pada umumnya, Altar tersebut berdiri menghadap pintu utama dan  berada disisi pintu dapur.  Suamiku mendapatkan rupang dewa rejeki dari  salah satu vihara dijakarta dan rupang dewa pelindung keluarga diberi  oleh orang yang membuat altar tersebut.
       Saat beberapa hari para dewa itu duduk dirumah kami, suatu keanehan  terjadi yang kadang tidak bisa aku terima dengan pikiranku.
Suatu  hari, aku dibuat kaget setengah mati karena saat aku duduk diruang tamu  rumah kami, tiba-tiba aku melihat seekor ular berjalan dari dapur  kearah kamar mandi, aku ketakutan karena saat itu kebetulan aku sedang  sendirian dirumah karena suamiku bekerja diluar dan aku juga sedang  hamil besar anak pertamaku. Saat suamiku pulang ular itu tidak kelihatan  dan besok paginya saat suamiku tidak ada, ular itu keluar lagi, tapi  anehnya sudah semalaman ular itu hanya mondar mandir di dapurku saja dan  tidak berani keluar keruang tamu, aku meminta tolong tetangga dekatku  untuk menangkap dan membuangnya. aku berpesan agar jangan dibunuh.
       Esok harinya suamiku juga menemukan ular lagi diteras depan rumahku.   Dari kejadian ini aku sempat berfikir, apakah dewa itu memang benar ada ?  dan apakah dewa juga melindungi kita dari roh jahat?.Karna sebelum ada  altar dewa dirumahku, kakakku yang sempat menginap dirumahku mengalami  mimpi yang sama denganku, yaitu bermimpi melihat seorang wanita dengan  kedua mata hitam legam mengenakan kain putih berdiri diteras tepat  dikaca jendela rumahku menghadap kedalam dan ditempat itulah suamiku  menemukan ular. dan jauh sebelumnya ada yang memberitahukan kepada kami  kalau ada roh/arwah didapurku.  Apakah penunggu rumahku sebelumnya yang  tidak bersih telah terusik dengan kehadiran dewa dan mereka merasa tidak  betah ingin segera keluar dari rumahku dan menjelma sebagai ular agar  bisa ditangkap dan dikeluarkan.  Ini adalah pemikiranku, benar atau  tidaknya akupun tidak tau, karena pada saat itu aku tidak begitu percaya  adanya arwah/roh apalagi dewa.
      Sejak berdirinya altar dewa dirumah, suamiku selalu bersembahyang pagi  dan sore, tapi aku tidak mengikuti dia.  Hanya kadang membantunya  membersihkan altar dan menyusun perlengkapan untuk sembahyang, itupun  aku lakukan dengan setengah hati dan sama sekali tidak punya keinginan  untuk mengikuti kepercayaannya.  yang paling aku suka dari suamiku  adalah, dia tidak pernah memaksakan diriku untuk mengikuti  kepercayaannya itu, dia juga amat pengertian bukan hanya hari raya agama  dia saja yang dirayakan, tapi pada saat hari natal dia juga mendukungku  untuk merayakannya bersama keluargaku.
2. MULAI MEMBACA MANTERA
       Setelah sekian lama, entah dorongan dari mana telah membuat aku agak  sedikit tertarik dengan agama budha, tapi itu hanya sekedar tertarik  karena saat itu aku bisa bertanya pada orang pintar tentang masa depan,  usaha,keluarga, kesehatan dll.  Aku berfikir menarik juga kalau diikuti,  aku sempat menemui beberapa orang yang katanya bisa membaca nasib dan  peruntungan.  Karna sempat sekali bertanya pada salah satu orang pintar  dan terbukti benar terjadi, sampai tanggal dan bulan yang dikatakannya  benar-benar tepat, dan dari situ aku sempat percaya adanya dewa.  Dan  mulai sekali-kali ikut sembahyang dialtar rumah.  
      Suatu kali, aku pernah pergi kerumah seseorang, disana aku juga  bermaksud untuk menemui orang pintar yang lain, dan ditempat itu aku  melihat pemilik rumah tersebut begitu khusuk membaca mantra dihadapan  altar dewa dirumahnya, katanya dia tiap hari membaca mantera dan sudah  berlangsung lama dan katanya lagi, dengan membaca mantera akan bisa  melihat hal-hal yang gaib disaat membaca mantera tersebut dengan menutup  mata, seperti melihat alam yang indah tapi juga bisa melihat hal yang  menyeramkan juga.
       Aku bertanya dalam hati, apa iya bisa begitu? Aku penasaran juga  walaupun ada perasaan takut aku beranikan diri untuk mencobanya. dan  inilah awalnya aku mulai membaca salah satu  mantera dewa didepan altar  rumahku.
      Aku mulai membaca mantra itu sore hari setelah bersembahyang sebanyak 108 x yaitu 1 putar japamala. 
       Pada hari-hari awal membaca mantera aku begitu bersemangat, setiap hari  membaca 1 putaran japamala. Tapi lama kelamaan timbul sifat malasku,  aku tidak lagi bersemangat membaca tiap hari karna aku merasa jenuh juga  membaca terus-menerus kadang 1 putaran japamala begitu lama selesai  rasanya.
       Jadi kalau aku lagi rajin bisa baca tiap hari, kalau lagi malas bisa 1  minggu tidak membaca lalu setelah itu mulai membaca lagi. Jadi pembacaan  mantera yang kulakukan tidak konsisten, tapi tetap kulakukan disaat aku  menginginkannya, karna selama membaca mantera itu aku tidak melihat  apa-apa, apalagi pemandangan indah yang dibicarakan orang, sepertinya  biasa-biasa saja.
      Sampai suatu hari, disaat aku membaca mantera entah sudah yang keberapa  kali, aku seperti melihat dengan samar suatu pemandangan, semakin lama  semakin jelas, aku tidak tau tempat apa itu,apakah tempat itu yang  pernah diceritakan orang kepadaku. Aku semakin penasaran, menjadi  semakin rajin membaca mantera tersebut, saat itu setiap pagi dan sore  sehabis sembahyang 1 putaran japamala bahkan bisa sampai 3 putaran  japamala, karena terlalu penasarannya.
      Dan sejak pengelihatan pertamaku itu dengan semakin banyaknya pembacaan  manteraku, aku jadi sering melihat hal-hal gaib disaat aku menutup mata  dan membaca mantera tersebut. Seperti pada saat hari sejit salah satu  dewa , dalam pengelihatanku itu, aku dibawa kesuatu sungai, disitu ada  sebuah perahu dan aku menaikinya, aku berdiri diujung perahu itu dan  perahu itu berjalan menyusuri sungai yang permukaannya penuh dengan  bunga, dari kejauhan aku melihat cahaya terang dan kembang api  bertaburan, seperti ada suatu perayaan disana yang begitu meriah. Apakah  itu tempat perayaan dewa tersebut?. Aku bertanya-tanya antara percaya  dan tidak, tapi ini benar-benar nyata. Kekuatan mantera yang kubaca itu  memang ada dan tidak sembarangan, ada suatu kegaiban jika kita sering  membacanya.
       Pada saat itu, walaupun aku melakukan sembahyang dan membaca mantera  dirumah, tapi kehidupanku tidak begitu baik. Kehidupan duniawi yang  penuh dengan kesalahan dan dosa telah aku jalani, semua itu demi untuk  mencari suatu kebahagian didalam hati yang selalu saja merasa tidak puas  dengan apa yang telah kudapatkan.  Saat itu mengira bahwa kebahagian  itu bisa didapat dari hura-hura, pesta dan bersenang-senang, ternyata  aku salah. semakin diikuti keinginan itu aku semakin tidak puas dan  tidak mendapatkan kebahagiaan setelahnya, kehidupanku yang penuh dengan  kesalahan itu berlangsung cukup lama dan mungkin hampir saja membuat aku  hilang kendali. Dan disaat puncak kesenanganku dan pencarian  kebahagiaan yang aku inginkan itu, pada suatu malam aku bermimpi.
       Didalam mimpiku itu terlihat dengan jelas, aku pergi kesuatu vihara  bersama dengan teman-temanku dengan membawa satu kantong kain berisi  bunga melati, lalu bersujud dihadapan rupang dewi yang terlihat cantik,  tapi aku tidak begitu jelas dewi apakah itu.  Disaat aku selesai  bersujud 3x dihadapannya, aku melihat mata dewi tersebut melirik kesisi  kanan pipinya, dan aku melihat rambut dewi tersebut terbakar dan hampir  mengenai pipinya, melihat hal itu aku segera berusaha memadamkan api  dirambutnya dan mengelap pipi kanannya yang terkena noda hitam akibat  kebakaran itu, dewi tersebut terlihat bahagia dan tersenyum atas apa  yang kulakukan.
       Beberapa hari setelah mimpiku itu, aku di ajak seorang teman untuk  memperingati sejit dewi welas asih. Kami membuat persembahan dan melipat  kim cua/kertas sembahyang berbentuk teratai. aku  membuat dan  menyiapkan apa saja keperluan yang harus aku bawa pada 3 hari sebelum  sejit dewi tersebut.
       Aku merangkai melati untuk dikalungkan pada rupang dewi itu, katanya  dewi itu sangat suka dengan bunga melati.  Dan 3 hari sebelum sejitnya,  aku dan teman-temanku pergi kesuatu bio/klenteng di daerah sewan  tangerang, bio/klenteng tempat biasa aku bersembahyang dan berkumpul  dengan teman-temanku. Dan meletakkan semua persembahan yang kami  persiapkan di altar dewi welas asih yang ada di bio itu dan kami  mengalungkan rangkaian bunga melati keleher rupang dewi welas asih yang  besar. Disampingnya ada rupang-rupang dewi welas asih kecil, ditengahnya  duduk rupang dewi welas asih besar. Saat tengah sibuk mengatur  persembahan, salah seorang yang ada dibio itu bilang kalau pipi rupang  dewi welas asih yang besar ada noda hitam, seperti kena sarang  laba-laba.  Karna 3 hari lagi hari sejitnya, rasanya tidak bagus jika  wajah dewi itu kotor.  Jadi mau dibersihkan, tapi tidak ada yang mau  naik untuk membersihkannya.  Akhirnya aku yang diminta untuk naik dan  membersihkannya.  Dan saat aku membersihkan noda hitam di pipi kanan  rupang dewi tersebut aku tersadar, apa yang kulakukan saat ini kenapa  seperti didalam mimpiku.
       Aku sempat melamun, kok bisa kebetulan, kejadiannya bisa sama dengan  mimpi.  Menyembahyangi seorang dewi, membawa melati dan mengelap pipi  kanannya dari noda hitam. Apa artinya ini ??? Tanda Tanya besar bagiku.
      Kejadian ini membuat aneh bagiku tapi aku sempat tak menghiraukannya,   tapi sejak kejadian itu entah kenapa hatiku merasa ingin selalu membaca  manteranya terus dan punya keinginan untuk menghapalnya. Anehnya, dalam  waktu yang tidak lama aku bisa menghapal manteranya itu yang  kata-katanya begitu sulit untuk dihafal, tapi aku bisa.
       Dan lebih tidak aku kira lagi, sejak itu aku seperti dituntun untuk  meninggalkan kebiasaanku yang lama yang tidak baik. Keinginan untuk  hura-hura, pesta dan mencari kesenangan duniawi sepertinya hilang dalam  pikiranku.  Berganti dengan keinginan untuk melakukan ibadah dan  menjalankan agama budha lebih dalam. Padahal aku sama sekali tidak paham  agama budha, sebelumnya hanya mengikuti suami sembahyang, memegang hio  dan membaca 1 mantera saja.  Apakah ini yang dinamakan jodoh ? Apakah  aku telah berjodoh dengan agama budha ?
        Sampai akhirnya aku dituntun untuk meletakan rupang dewi welas asih  tersebut dialtar rumahku. akhirnya seperti diberi kekuatan oleh dewa,  saat ini aku sudah bisa mempersiapkan perlengkapan untuk bersembahyang  dan mulai lebih mendekatkan diriku pada para dewa.
        Perubahan tiba-tibaku ini membuat banyak temanku kaget dan tidak  percaya, karena terlalu mendadak sekali.  sebagian temanku ada yang  kecewa dengan perubahanku itu karna aku tidak lagi mengikuti kebiasaanku  yang dulu, perubahaan ini sama sekali tidak pernah aku rencanakan,  semuanya berjalan dengan sendirinya. Mungkin ini  sudah waktunya bagiku  untuk mendekatkan diri kepada tuhan. disamping perubahan yang kualami  ini tanpa paksaan dari siapapun, aku juga mendapat dukungan dari  suamiku, dialah yang membuat aku kuat menjalani jalan yang kutempuh  ini.  Aku mulai menata hidupku yang salah menuju kejalan yang benar  dengan tuntunan para dewa, serta dukungan dari suami dan anak-anakku  yang kucintai.
 
3. MENCARI RUPANG SEORANG DEWI
Sejak dewi welas asih duduk dirumahku, kejadian-kejadian aneh yang berhubungan dengan para dewa datang silih berganti. Berdasarkan pengelihatan yang aku terima, aku diberi petunjuk sebuah tempat dimana aku bisa menemukan rupang dewi tersebut, aku memanjatkan permohonan pada dewa dialtar rumahku agar aku bisa bertemu dengan rupang dewi yang berjodoh tersebut. Dan saat aku membaca mantera, muncul pengelihatan sebuah toko dengan tulisan nama tokonya begitu besar dan jelas terlihat, toko itu memiliki pintu masuk terbuat dari kaca dan disisi kiri dan kanan pintu tersebut terpajang rupang-rupang dewa.
        Setelah mendapat petunjuk itu Aku bertanya pada suamiku, apa ada toko  yang seperti kulihat itu ? suamiku menanyakan pada temannya. Ternyata  ada sebuah toko dengan nama seperti itu didaerah Jakarta.  Dengan  perasaan senang, aku dan suamiku pergi ketempat itu. Aneh sekali, saat  aku sampai ditempat itu jantungku berdebar kencang, karna aku  benar-benar telah tiba disebuah toko yang sama seperti yang aku lihat  saat membaca mantera, nama toko tersebut, pintu masuk kaca, dan  rupang-rupang dewa yang terpajang disisi kiri dan kanan toko itu.  Aku  masuk dengan gemetar seakan tidak percaya, aku belum pernah ketempat itu  sebelumnya, kenapa bisa benar-benar ada dan sama dengan apa yang aku  lihat.  Kekuatan para dewa benar-benar menuntunku sampai ketempat itu.  Tapi aku tidak menemukan rupang dewi yang kucari, yang berjodoh  denganku.
        Akhirnya kami hanya membeli sebuah gambar seorang dewi lain yang ada  bunyi manteranya, lumayan bagus juga. Itupun belum bisa langsung dibawa,  harus menunggu 3 hari, karena lampu pada gambar tersebut tidak menyala.  Disaat keputusasaan kami, ada titik dimana aku bisa mendapatkan rupang  dewi tersebut di sebuah vihara di daerah Tangerang.  setelah meminta  izin pengurus vihara itu dan menanyakan langsung melalui ramalan puak  pue, rupang dewi tersebut boleh aku bawa. Aku mempersiapkan segala  keperluan untuk menjemput rupang dewi tersebut.
       Walaupun setelah rupang dewi tersebut berada dialtar rumahku, ada yang  mengatakan bahwa rupang dewi tersebut tidak di kaykuang dengan benar  sehingga yang duduk bukan dewa melainkan siluman dan sehingga telah  membuat wajahku penuh dengan kegelapan dan bisa memakan nyawa.  Aku  tidak mempermasalahkan perkataan itu.  Semua tergantung dalam hati dan  pikiran diriku sendiri, jika hatiku jahat maka aku akan selalu  diselimuti oleh kebencian dan kemarahan. Tapi jika hatiku baik maka aku  akan tenang menghadapi segala hal.  Karena rupang-rupang dewa adalah  media bagiku untuk menghaturkan hormat dan bersyukur atas pertolongan  dan perlindungannyz.  Jadi yang akan duduk dialtar, dewa atau siluman  semua itu tergantung dari hati dan perbuatanku.
4. BERTEMU DENGAN GURU SEJATIKU
      Pada suatu hari, setelah aku membawa pulang gambar seorang dewi yang  aku beli disalah satu toko perlengkapan sembahyang dijakarta.  Dan  setelah aku memajang gambarnya dirumahku, keanehan kembali terjadi. saat  itu aku dan suamiku sedang pergi bersembahyang keluar.  Penghuni  rumahku ingin memakai telpon rumah untuk menghubungi keluarganya, tapi  saat dia mengangkat telpon tersebut dan menekan nomor telpon yang ingin  dia hubungi, dia mendengar ada suara, yang bunyinya sama dengan suara  lafalan mantera yang ada di gambar dewi itu.
      Dia sampai bingung, dan mencoba masuk kamar untuk mencoba lagi, malah  suara lafalan mantera itu semakin jelas terdengar olehnya di telpon.   Saat aku pulang dia menceritakan kejadian itu kepadaku. Aneh, kenapa  bisa begitu gambar dan telpon kan jalur kabel listriknya berbeda, aku  tidak percaya mendengarnya. Tapi dia meyakinkan aku bahwa dia  benar-benar mendengarnya ditelpon dengan jelas. Karna aku sering  mengalami kejadian aneh dan mendapatkan pengelihatan setelah aku membaca  mantera. Aku berfikir dalam hati, apakah dewi di dalam gambar tersebut  memanggil aku?  Karna setelah kejadian itu aku seperti punya keinginan  untuk bermeditasi dihadapannya. Tapi aku takut, karna kata orang tidak  boleh sembarangan jalanin meditasi bisa kesurupan atau melihat hal-hal  yang aneh dan lagi aku juga tidak tau caranya. Tapi dalam hati ini ingin  menjalaninya. Besok Malamnya kira-kira pkl 9 malam  aku mencoba  memberanikan diri untuk meditasi dengan cara yang aku tau saja, duduk  bersila, badan tegak, kedua tangan ditopangkan kekaki dan mata  dipejamkan. Itu yang aku lakukan, caranya benar atau tidak aku juga  tidak tau, toh aku hanya mencoba-coba saja pikirku.
      Ternyata duduk meditasi itu tidak enak, selama duduk diam tubuhku sakit  semua, mana aku digigit semut lagi. Akhirnya aku menyudahi meditasiku  itu karena aku tidak merasakan apa-apa dan tidak kuat bediam diri  terlalu lama.  Tapi esok hari dan seterusnya, tiap pkl.9 atau pkl.10  malam aku menjalani meditasi itu, entah kenapa hati ini menginginkannya.  
      Suatu malam, setelah aku selesai meditasi dan berniat untuk tidur,  tiba-tiba jantungku berdetak sangat kencang, detakkannya sampai  kurasakan memukul-mukul dadaku dengan keras, begitu aneh dan tidak  pernah aku alami sebelumnya. Aku bingung kenapa bisa begini, tapi aku  tidak merasakan sakit, kata suamiku mungkin disuruh meditasi lagi.  Ada-ada saja, masak sih? Dengan perasaan aneh aku ikuti kata-kata  suamiku dan kembali bermeditasi. 
     Saat beberapa lama masuk dalam meditasi, tiba-tiba aku mendengar suara  memanggil namaku 2 kali, aku bingung kenapa bisa ada suara sedangkan  hari-hari sebelumnya tidak ada suara apa-apa, apalagi aku kan sendirian  dan sedang meditasi. Awalnya Aku tidak menghiraukan panggilan itu dan  terus konsentrasi dalam meditasi, tapi suara itu kembali memanggil  namaku, dengan rasa penasaran aku menjawab panggilan itu dalam hati “  ya…???.”
Suara itu kembali terdengar dan berkata,
      “ desi, aku adalah dewi xxx, karma kehidupan masa lalumu telah selesai,  rohmu telah terbangunkan dengan sendirinya.  Aku diutus untuk  membimbingmu.  Sejak saat ini, kau akan bisa berkomunikasi dengan dewa  dan roh, dan bisa mengetahui karma masa lalu seseorang. Aku menberi  anugrah benda pusaka kepadamu, untuk melindungi dirimu. Jalanilah  kehidupanmu dengan baik”. Aku mengikuti petunjuk dewi itu untuk  mengulurkan tangan dan mengambil benda itu. Lalu suara itu menghilang.
      Keluar dari meditasi aku tertegun, apakah ini nyata dan benar-benar  terjadi. Suaranya begitu jelas kudengar.  Masih dalam keadaan tidak  mengerti dengan kejadian ini aku menceritakannya kepada suamiku apa yang  baru saja aku alami.
       sejak malam itu, dewi itu selalu datang menemuiku.  Aku bisa merasakan  kehadirannya dan panggilannya dari isyarat tubuhku. Dia selalu  memberikan petunjuk-petunjuk penting kepadaku.  Membimbing dan  melindungiku. Disaat aku sedang sedih dan mempunyai masalah, dia datang  menghibur dan memberikan nasehat kepadaku. Sejak kehadirannya,  keegoisan, kemarahan, kebencian dan keinginan yang tidak baik dalam  diriku terkikis perlahan-lahan.
      Dia menuntunku untuk pergi menemui para dewa divihara/klenteng untuk  berkomunikasi, memperkenalkan diriku, mengenal dewa-dewa dan mendapatkan  berkat darinya. Tapi setiap petunjuk yang diberikan selalu tidak begitu  jelas, menyuruh aku pergi menemui dewa disuatu tempat yang tidak ada  alamat lengkapnya hanya nama daerahnya saja bagaiman aku mencarinya,  untung aku didukung suamiku yang selalu punya waktu untuk mengantarku  kemanapun aku pergi, jika tidak ada dia bagaimana aku bisa menjalaninya,  mungkin dewi itu ingin menguji diriku apakah aku mau menjalaninya atau  tidak dengan informasi yang minim itu. Dewi itu berpesan agar aku yakin  pada petunjuknya, disaat mencari tempat itu harus dengan hati tenang dan  tidak ragu-ragu apalagi tidak yakin bahwa tempat itu dan dewa itu ada,  aku bisa kesasar dan tidak bisa menemukannya.  Karna pernah beberapa  kali ragu dan tidak percaya, tempat itu tidak ketemu-ketemu dan kami  hampir putus asa. Tapi disaat situasi itu dewi tersebut kembali  mengingatkan untuk tenang dan kembali mencari berdasarkan petunjuknya,  akhirnya tempat itu ketemu dan benar-benar ada. Seakan tidak percaya,  tapi ini benar-benar terjadi.   Dan yang dikatakan dewi tersebut benar,  aku bisa berkomunikasi dengan dewa-dewa divihara-vihara yang aku  kunjungi tersebut mendapatkan nasehat dan berkat dari mereka.  Ini  adalah pengalaman yang paling aneh dan paling berharga buatku.
5. SEMPAT KEHILANGAN KEYAKINAN
       Pernah suatu kali, aku diberi petunjuk oleh guru sejatiku untuk pergi  menemui seorang dewa di daerah tangerang.  Dewa ini mempunyai tugas  untuk mengurusi ilmu hitam, aku agak takut untuk pergi, takut terjadi  sesuatu yang tidak aku inginkan. Tapi guru sejatiku meyakinkan aku bahwa  tidak apa-apa, hanya ingin menemui dewa tersebut untuk mendapatkan  berkat. Akhirnya aku pergi juga, masih dengan informasi yang minim  tentang tempat itu dan mencari tempat itu dengan yakin.dan ketemu.
        Tapi setelah kepergianku menemui dewa itu, tiba-tiba badan anakku   panas dan muntah-muntah.Aku berfikir apakah karena kepergianku semalam,  hingga anakku sakit, aku menangis melihat hal ini dan merasa bersalah,  seandainya tidak pergi pasti anakku tidak apa-apa.  Apakah guru sejatiku  itu benar-benar dewi yang baik, kenapa setelah mengikuti petunjuknya  anakku jadi sakit, aku sempat hilang keyakinan kepadanya dan berniat  tidak ingin menjalani ini lagi. Sambil menangis Aku menghadap dewi  tersebut bertanya mengapa bisa begini dan mohon supaya anakku  disembuhkan, aku mengatakan tidak mau lagi menjalani ini.
       Saat aku dalam kesedihan, guru sejatiku datang memanggilku dia berkata’;
       “Desi..kau tidak boleh berfikir yang tidak-tidak. Anakmu panas bukan  karena kau menemui dewa itu. Ini hanya kebetulan saja. Kau jangan  bersedih, aku akan membantumu menyembuhkan anakmu.” Tapi bagaimana  caranya.? “ambillah daun xxx ,lumatkan dengan mulutmu lalu tempelkan  pada dahi anakmu, maka panas pada tubuhnya akan hilang.” Dengan hati  sedih aku mengikuti petunjuknya, mencari daun itu dan melakukan cara  yang dia katakan. Dengan hati cemas aku menunggu. Dan ternyata benar,  anakku semalaman tidak rewel, sempat muntah sekali lalu tertidur dengan  nyenyak dan esok paginya panasnya benar-benar hilang dan dia sudah ceria  kembali. Guru sejatiku itu telah menyembuhkan anakku. Atas kejadian  ini, yang tadinya sempat berfikir negative terhadapan bimbingan yang aku  dapatkan selama ini menjadi sirna dan  aku kembali yakin dengan jalanku  ini karna aku merasakan semakin hari bimbingan yang kuterima semakin  baik dan berguna untukku, aku dituntun kearah yang baik bukan kearah  yang jahat, ego dan kebiasaan jelekku pelan-pelan dirubah olehnya dari  situ aku benar-benar percaya bahwa aku dibimbing oleh dewi yang baik dan  aku tidak salah jalan.6. BERUSAHA MENGENDALIKAN DIRI
       Semakin hari, aku semakin berjodoh dengan banyak dewa.  Yang awalnya  hanya datang menemui para dewa untuk mendapatkan berkat.  Malah sekarang  banyak dewa yang membimbingku dan memberikan aku pelajaran berharga,  aku memanggil para dewa itu sebagai guru.  Tiap dewa memiliki kekuatan  masing-masing, ada yang mengajari aku visualisasi, konsentrasi dalam  meditasi, membuat hu, masuk kedunia gaib dan menangkal ilmu hitam, dan  bimbingan dari para dewa itu masih aku jalani sampai saat ini.
      Dari pengalaman berkontak batin dengan para dewa ini, aku baru tau  bahwa para dewa itu penuh dengan welas asih, membimbingku dengan sabar  dan begitu melindungiku.  Apapun masalah yang aku hadapi, para dewa  tersebut selalu datang memberikan aku petunjuk apa yang harus aku  lakukan untuk mengatasi masalahku itu memberikan aku nasehat-nasehat  berharga, begitu juga saat ada orang yang membutuhkan pertolonganku, aku  selalu mendapatkan petunjuk apa yang harus dilakukan orang tersebut  agar dia bisa terlepas dari masalahnya.
       Kita selama ini selalu menganggap bahwa para dewa itu terlalu banyak  larangannya, tidak oleh begini dan begitu, menghendaki manusia menjadi  orang suci.  Kita berfikir bahwa hanya orang suci saja/orang yang  meninggalkan keduniawian saja yang bisa dekat dan mendapatkan kontak  batin dengan para dewa. Dan menganggap bahwa kita sebagai orang awam  sulit untuk mendekatkan diri kepada para dewa, dan berfikir bahwa kita  yang masih hidup keduniawian dan masih melakukan hal-hal yang kurang  baik, seperti minum-minuman beralkohol, mendengarkan music, mencari  hiburan untuk menyenangkan hati itu tidak layak/tidak enak hati untuk  mendekatkan diri kepada para dewa.  
       Aku ingin memberitahukan kepada orang-orang, berdasarkan pengalamanku  selama ini. Bahwa para dewa itu begitu menyayangi umat manusia, tidak  pilih kasih dalam melakukan penyelamatan/pertolongan kepada mereka.   Sesungguhnya para dewa tidak melarang untuk minum-minuman beralkohol,  tapi para dewa tidak ingin melihat manusia bermabuk-mabukan,  sesungguhnya jika kita menghindari dari mabuk, itu bukan untuk  kepentingan para dewa, dan bukan untuk menyenangkan hati para dewa, tapi  semua untuk manusia itu sendiri.  Karena Jika kita terlalu mabuk,  terpengaruh terhadap minuman beralkohol tersebut, dan hanyut karenanya.  kita menjadi lupa diri dan tanpa sadar telah  mempermalukan diri  sendiri, menyakiti diri kita sendiri dan bahkan bisa menyakiti keluarga  kita juga orang lain yang ada disekitar kita dan yang lebih parah lagi,  kita bisa sakit.  Para dewa tidak ingin kita hidup menderita apalagi  sampai kita sakit akibat ulah kita sendiri dan baru akan datang memohon  pertolongan para dewa jika kita sudah mengalami penderitaan itu.
      Kenapa kita harus mengalami sakit terlebih dulu baru kita sadar ??? 
semua  kesulitan dan penderitaan yang kita alami didunia ini sebagian besar  karna perbuatan kita sendiri dimasa sekarang, dan sebagian lagi karna  karma kita dimasa lalu. 
       Kesedihan para dewa melihat prilaku manusia didunia ini sama sekali  tidak bisa membuat manusia sadar.  Manusia telah terikat dengan  kesenangan mata, hidung, telinga dan lidahnya. Mata suka melihat  pemandangan yang indah, hidung suka mencium sesuatu yang harum, telinga  suka mendengar pujian dan sanjungan, dan lidah suka makanan yang enak.   Keterikatan itulah yang membuat manusia lupa dan tidak tau kalau semua  kesenangan itu hampa dan kosong.  Kebahagiaan duniawi itu tidak kekal  dan abadi.  Demi mendapatkan kebahagiaan duniawi itu banyak yang harus  dikorbankan.  Mengorbankan diri sendiri, keluarga dan oranglain.
     Jadi untuk apakah kita mengejar kesenangan dan kebahagiaan duniawi itu, jika pada akhirnya harus menderita ???
      Walaupun kita hidup didunia ini, kita boleh mempergunakan kesenangan  duniawi itu tapi kita tidak terikat olehnya.  Seperti contohnya uang,  selama kita hidup didunia ini tentu kita membutuhkan uang untuk  menjalani hidup kita, tapi kita mencari uang tersebut bukan untuk  merusak diri kita dengan berbuat hal-hal yang tidak baik, tapi  mempergunakan uang tersebut untuk hal-hal yang berguna dan baik, karena  dengan begitu kita akan lebih menghargai jerih payah kita dalam mencari  uang tersebut.  jangan lah kita diperbudak oleh uang. Karna dengan  adanya uang itu bisa membantu dan mempermudah kita menghadapi masalah  dalam dunia ini tapi jika kita salah mempergunakannya, maka uang juga  bisa mencelakakan kita tanpa kita sadari. 
 7. MERASA DITINGGALKAN GURU SEJATI
       Pernah suatu kali aku tidak yakin dengan petunjuk yang diberikan oleh  guru sejatiku yang tidak berwujud itu. Menganggap bahwa petunjuk itu  tahayul dan tidak mungkin. telinga berdenging, dan telinga tertekan yang  kadang aku alami kadang meberi firasat tertentu, guruku sudah  meberitahu kalau akan terjadi sesuatu yang tidak baik/aku akan mendapat  kabar buruk mengenai keluargaku. Karena kupikir tidak mungkin jadi  petunjuk itu  tidak aku perdulikan Dan aku tidak melakukan apa-apa untuk  menghindari hal tersebut.aku hanya terus saja sibuk dengan aktivitasku  dan tidak berusaha untuk menjalankan petunjuknya untuk berjaga-jaga dan  lebih berhati-hati.
       Sampai akhirnya sesuatu hal yang buruk benar-benar terjadi dalam  keluargaku, aku amat bersedih saat kejadian itu dan menyesal sebelumnya  tidak berbuat apa-apa untuk mencegah hal itu terjadi. Pengalaman ini  membuat aku sadar, kelebihan yang aku miliki yang diberikan oleh para  dewa tidak boleh aku abaikan, karna saat ini aku telah berada di dua  alam, yaitu alam manusia dan alam gaib. Pertanda –pertanda yang ada  disekitarku harus bisa aku ketahui maksudnya, karna para dewa kadang  memberikan petunjuk tidak secara langsung, tapi kadang petunjuknya itu  diberikan secara gaib dan tidak masuk akal bagiku. Tapi itulah para dewa  penuh dengan rahasia dan kekuatan gaibnya sungguh besar.
       Dalam bimbingan guru sejatiku, pernah suatu kali aku marah besar,  kemarahanku itu memuncak disaat aku menganggap kalau guru sejatiku itu  tidak membantuku, dan membiarkan aku mengalami kegagalan dalam menjalani  satu kasus. Padahal dia sudah memberitahu aku bahwa aku tidak gagal,  tapi aku malah naik tingkat karena keteguhan hatiku menjalani kasus  tersebut. Aku merasa tidak terima dan tetap marah kepadanya, aku menutup  diriku, tidak menjalani meditasi lagi dan tidak ingin dibimbing lagi  olehnya. Hari-hari berikutnya aku hidup tanpa bimbingan, tak ada lagi  panggilan darinya ataupun pertanda keberadaannya, sepertinya dia sudah  pergi meninggalkan aku.
       Tapi aku merasa hidup tanpa guru sejatiku itu begitu membuat aku sedih,  aku merasa kehilangan.  Dan aku merasa bersalah, mengapa aku berfikir  egois, dia sudah mengatakan bahwa itu bukan salahku, kenapa aku tetap  marah dan tidak menghiraukan perasaannya. Aku merasa aku sudah menjadi  seorang yang egois, selama ini dia membimbingku tanpa pamrih, menjaga  dan melindungiku tanpa kenal lelah, tapi aku tidak menghargainya.  Aku  telah tersadar akan kesalahanku, tapi dia sudah pergi, aku tidak tau apa  yang harus aku lakukan agar dia mau kembali membimbingku.
       Lalu aku kembali menjalani meditasi, dalam meditasiku itu salah satu  budha datang dan memberiku nasehat.  Bahwa guruku itu amat menyayangiku  dan tidak ingin aku bersedih atas kejadian itu, jadi sementara waktu dia  tidak ingin menggangguku sampai aku benar-benar tenang. Suamiku saat  itu menanyakan kepadaku, kenapa guruku tidak lagi memberiku petunjuk,  akhirnya aku ceritakan apa yang telah kulakukan. Suamiku menyarankan  agar aku meminta maaf pada guruku itu dengan tulus. Dan memohon  bimbingannya kembali.  Dan benar saja, setelah aku melakukan apa yang  suamiku sarankan, guruku mulai memanggilku kembali.aku bahagia sekali,  hampir saja aku sia-siakan berkah yang aku terima selama ini  ,mendapatkan bimbingan dari para dewa adalah berkah terbesar untukku.  Sejak itu aku berikrar, bahwa aku akan berlindung padanya, dan siap  menjalankan setiap petunjuknya untuk menjalani jalan kebenaran ini. 
 8. MENCARI KEBENARAN BIMBINGAN
       Dalam menjalani petunjuk dan arahan para dewa, kadang yakin apa yang  kujalani tapi kadang juga ragu atas semua petunjuknya.  Karna selama ini  hanya roh tak berwujud saja yang datang membimbingku, aku berfikir  untuk mencari seseorang yang punya pengalaman yang sama denganku.  Agar  aku semakin yakin.  Aku pernah menceritakan apa yang aku alami pada  seseorang yang telah lama membina diri/suhu, suhu ini aku kenal dari  temanku, tapi aku belum pernah bertemu dengan suhu tersebut.  Kami  berhubungan hanya lewat telpon dan sms.  Aku bertanya pada suhu itu,  apakah yang aku alami ini benar ???
       Aku mengatakan kepadanya bahwa aku bisa berkomunikasi dengan para dewa.  Dia mengatakan itu bisa saja terjadi, bisa berkomunikasi dengan roh  gaib namanya telepati.  Tapi suhu tersebut mengatakan bahwa untuk apa  bisa begitu, kalau diikuti bisa jadi paranormal dan akan banyak orang  yang akan datang untuk meramal nasib mereka kepadaku. Untuk mencapai  penerangan sempurna itu dicapai dengan usaha diri sendiri katanya. Dia  juga menanyakan kepadaku apakah aku kerasukan.  Aku bilang tidak.  Pendapat suhu itu mungkin ada benarnya, kita memang harus berusaha  sendiri untuk mencapai pencerahan itu, tapi apakah salah jika kita  mendapatkan berkah kelebihan dari para dewa dan kita benar-benar  mengamalkan untuk menolong sesama tanpa pamrih.  Aku merasa perkataannya  itu tidak menenangkan hatiku dan tidak menjawab atas semua yang aku  alami.
       Lalu disaat aku pergi ke suatu vihara yang ada di daerah bogor, aku  membaca satu buku spiritual dan membawanya pulang.  Dirumah aku membaca  dengan penasaran, karna yang dialami oleh penulis buku itu sepertinya  sama dengan yang aku alami, kelihatannya orang tersebut agak bijaksana  jika aku lihat dari isi tulisannya.  Aku berniat untuk menemuinya dan  berkonsultasi dengannya mengenai apa yang aku alami.  Aku pergi dengan  suamiku kerumahnya yang berada didaerah jakarta, tapi ternyata sikap dan  kata-katanya tidak seperti apa yang aku pikirkan.  
       Aku berusaha menguatkan hatiku untuk berbicara dengannya. tapi sebelum  aku, ada seorang wanita yang datang bersamaan dengan kami, dia datang  dari luar jakarta. Dia ingin minta petunjuk dari orang itu untuk  mengatasi masalahnya yang pelik dan wanita itu mengatakan sudah putus  asa, tapi wanita itu tidak mendapatkan solusi bagi masalahnya karena  terlalu rumit.
      Aku jadi bingung melihatnya. Kenapa orang yang sudah berpengalaman lama  dalam hal spiritual tidak bisa memberi bantuan, bukankah dia sudah  mendapatkan kontak batin dan bimbingan dari guru-guru rohnya, mengapa  dia tidak bisa memberitahukan kepada wanita itu apa sesungguhnya yang  salah dan apa yang harus diperbaiki.
       Aku jadi bertanya-tanya didalam hati, apakah sudah benar aku datang  menemuinya untuk meminta bimbingan.   akhirnya aku mengurungkan niatku  untuk berkonsultasi lebih dalam mengenai diriku padanya. 
       Melihat situasi itu aku tersadar, bahwa mendapatkan kontak batin dengan  para dewa itu, mungkin bisa saja manusia dapatkan. Tapi kemana arah  bimbingan yang diterima dan apa tujuan akhir dari tuntunan para dewa  itu, seharusnya bisa  kita pahami sendiri baik atau tidak. Mungkin kita  tidak percaya bahwa roh itu ada karena kita tidak merasakannya.
       Aku percaya bahwa kita ini terdiri dari tubuh, jiwa dan roh. Percaya  bahwa jika roh kita sudah bangun kita akan mendapatkan bimbingan yang  baik dari dewa yang mendampingi kita selama ini, tapi kita tidak  menyadarinya. Setiap manusia pasti ada dewa yang mendampingi dan baru  akan membimbing kita jika roh kita sudah terbangunkan, dan untuk  mendapatkan itu semua setiap orang menjalani proses yang berbeda-beda  waktunya.  Ada yang saat dilahirkan rohnya sudah bangun, ada yang harus  mengalami dua kali kelahiran baru rohnya terbangunkan, ada juga yang  sudah tua baru rohnya terbangunkan.
      Selama ini, dikarenakan roh dalam diri kita belum terbangunkan,  sehingga jiwa dalam diri kita menuntun kita kearah yang salah dan kita  tidak menyadarinya. Jika roh kita sudah terbangunkan, kita akan  merasakan bahwa roh kita menuntun kita kejalan yang baik sekaligus jika  berjodoh dengan para dewa kita akan mendapatkan bimbingannya untuk  melewati kehidupan kita yang penuh dengan kesulitan dan penderitaan  didunia ini dan menuntun kita mensucikan roh kita sehingga kita bisa  masuk surga/naik ketanah suci sukhavati dan tidak lagi mengalami lahir,  sakit, tua dan mati.  
9. MENGETAHUI JATI DIRI DAN KEHIDUPAN MASA LALU
        Suatu saat, dimeditasiku yang dalam, tiba tiba aku melihat setitik  sinar/cahaya, cahaya itu semakin besar dan menutupi mataku, lalu sinar  itu berganti dengan suatu pemandangan yang aneh.  Awalnya aku melihat  diriku dimasa aku masih sekolah disma, lalu gambar itu bergerak mundur  kemasa-masa aku remaja sampai aku kecil dan dilahirkan serta dikandung  oleh ibuku, lalu mundur lagi ketempat yang asing dan melihat seorang  wanita yang tidak aku kenal, kejadian-kejadian yang dialami oleh wanita  itu terlihat olehku dengan jelas, dan setelah itu masih aku lihat tempat  yang berbeda dan wanita yang berbeda pula. semua kejadian itu bergerak  mundur. Aku tidak mengerti, disaat aku mulai mencari-cari ada apa  sebenarnya. Guruku memanggil, dia berkata bahwa aku telah mengetahui  jati diriku dan kehidupan masalaluku.  Asal rohku dan Karma apa yang  telah kulakukan dimasalalu telah aku ketahui dan telah kubayar  dikehidupanku ini. Sehingga aku bisa mendapatkan bimbingan para dewa  dikehidupanku ini.
        Ternyata tujuan dari terbukanya jati diriku itu adalah, agar aku mulai  melatih diriku yang sekarang, mulai mengumpulkan jasa pahala  dikehidupanku sekarang ini, sehingga rohku menjadi suci bersih dan layak  untuk datang menghadap para dewa.  Dan ternyata tidak hanya itu, aku  juga dipersiapkan untuk mulai membina diriku dengan dibimbing para dewa,  agar bisa menjalankan kebenaran dan menolong orang, sesuai misi yang  diberikan oleh guruku.
         Menurut guruku, terbangunnya rohku, mengetahui jatidiri dan dapat  berkontak batin dengan para dewa dan guru sejatiku, itu semua karna  adanya ikatan jodoh kehidupan lalu.  Tiap manusia memiliki jodohnya  masing-masing dengan para dewa yang selalu menjaga dan melindungi  manusia itu, kadang disaat manusia itu melakukan perbuatan tidak baik  ataupun membiarkan dirinya dimasuki oleh roh tidak baik, dewa yang  berjodoh dengannya masih mendampinginya.
        Melihat jati diri dan kehidupan masalalu, membuat aku terharu. Membuat  aku semakin sadar bahwa hidup didunia ini tanpa mendapatkan bimbingan  rohani dan mendekatkan diri kepada tuhan, menghabiskan masa muda dengan  berfoya-foya, hura-hura mencari kesenangan duniawi itu tidak ada  artinya. Walaupun ada yang mengatakan, bahwa aku menyia-yiakan hidupku.  Mengatakan bahwa aku masih muda, untuk apa punya uang tapi tidak  dinikmati selagi muda. Malah menghabiskan waktuku untuk menjalankan  rohani dan menghindari kesenangan duniawi.
        Aku tau, mungkin saat ini aku punya uang dan bisa mendapatkan apa yang  aku inginkan. Tapi untuk apa semua itu ??? selain untuk memenuhi ego  diri sendiri.  Memenuhi keinginan duniawi tidak ada habisnya, semakin  dikejar dan diikuti, semakin tidak puas.  Aku mengatakan hal ini karna  aku sudah merasakannya, sudah pernah mengejarnya, tapi tidak bisa  benar-benar membuat aku bahagia.  Hanya awalnya saja merasa senang, tapi  setelah itu penyesalan yang datang dan hati merasa bersalah.
        Seandainya saja tiap manusia bisa mengalami hal yang aku alami saat  ini, mungkin mereka akan bisa mengerti.  Semua yang terjadi padaku  begitu alami,tiada paksaan dan tiada penyesalan.  Aku bahagia  menjalaninya, karna begitu banyak rahasia yang dibukakan di depan  mataku, hingga aku terpana dan terkagum-kagum dan terintropeksi diri.   Inilah sesuatu yang misterius itu, alam dewata, alam gaib satu persatu  terbuka dan memberiku banyak pengetahuan yang tidak kudapatkan didunia  ini jika aku masih menjalani hidupku seperti dulu. Suatu pengalaman yang  menakjubkan dan berkesan.    
 10. COBAAN DAN GODAAN DATANG
      Dalam menjalani jalan kebenaran ini kerap kali cobaan dan godaan datang menghampiriku.
Disuatu  malam, didalam konsentrasi meditasiku, tiba tiba ada suara yang  memanggil namaku, aku mengira guruku yang memanggil, ternyata bukan,  katanya dia adalah hatiku. Hatiku itu berbica kepada ku.
       “ desi, untuk apa kau menjalani semua ini.  Jangan kau sia-sia  hidupmu.  Kembalilah kekehidupanmu yang dulu, yang penuh dengan  kebahagiaan, kesenangan dan makan makanan yang enak. teman-temanmu  menunggumu.  Jangan kau ikuti perkataan dewa-dewa itu, mereka hanya  memanfaatkanmu untuk kepentingan mereka. Kembalilah… “
      Aku menjawab.: 
      “ kau hatiku yang baik atau yang jahat ??? “
      “ aku hatimu yang baik.”
      “ jika kau hatiku yang baik, maka engkau tidak akan menyuruhku untuk  kembali berbuat kesalahan. Kau pasti bukan hatiku yang baik.”
       “ aku hatimu yang baik. Aku tidak mau kau menyia-yiakan hidupmu dengan  mendekatkan dirimu pada dewa-dewa itu.tidak ada gunanya.”
      “ pergi kau, kau bukan hatiku yang baik. Jangan ganggu aku, aku tidak akan mengikuti perkataanmu.”
      Suara yang mengatakan bahwa dia adalah hatiku itu terus menghasutku  agar aku kembali kekehidupanku yang dulu.  Tapi dengan sekuat tenaga aku  mengusirnya. Hatiku yang jahat itu datang sampai 3 kali untuk  menghasutku disaat aku meditasi, dan aku selalu mengusir dia agar jangan  menggangguku. Dan disaat terakhir salah satu budha datang dan membuat  suara yang mengaku hatiku yang baik itu menghilang bagai ditelan bumi. 
      Budha itu berkata.:
“  desi … kau sudah melewati masa pencobaanmu, telah dapat menghilangkan  keAKUan didalam dirimu, selanjutnya kau akan mendapatkan kebudhaan dan  kebahagiaan serta perlindungan para dewa.”  
      Aku mengucapkan terima kasih kepada budha tersebut.
Setelah itu, tidak ada lagi suara hasutan setiap aku meditasi, hanya kehadiran para dewa yang membimbing dan memberiku nasehat.
      Pengalaman ini membuat aku mengerti bahwa didalam diri manusia memang  ada sisi baik dan ada sisi jahatnya. Tergantung sisi mana yang menguasai  dirinya. Jika dia mengikuti sisi jahatnya, dia akan menjadi  orang yang  tidak berperasaan dan selalu berbuat hal-hal yang tidak baik. Tapi jika  dia mengikuti sisi baiknya, maka kehidupannya akan banyak mendapatkan  kebaikan dan akan menuntunnya kejalan yang benar.11. DI ABHISEKA DAN MENDAPAT NAMA BUDHA
      Salah satu guruku, memberiku petunjuk agar aku pergi menemui satu dari  tiga budha di sebuah vihara didaerah Jakarta, awalnya aku tidak langsung  menjalaninya karna saat itu aku agak sedikit bimbang dan ragu untuk  menjalaninya, sampai hari menjelang malam dan aku sudah selesai dengan  pekerjaanku aku tidak menjalankan petunjuk guruku itu.  Kemudian tanpa  rasa bersalah sedikitpun, Aku membasuh diri lalu mulai sembahyang dan  membaca mantera di depan altar rumahku, dan menyambungnya dengan  meditasi.
     Dan disaat meditasi itu dua budha datang menemuiku dan salah satunya berkata kepadaku .;
     “ desi … mengapa kau tidak menjalankan petunjuk yang diberikan kepadamu  hari ini?, mengapa engkau meragukannya?. Ini adalah kesempatanmu untuk  bisa mensucikan rohmu, jati diri telah kau ketahui tentunya harus  menjalankan setiap petunjuk dan berbuat kebajikan.  Apakah kau mau terus  mengalami tua, sakit, mati dan dilahirkan kembali???.” Lalu budha itu  menghilang. Dan aku keluar dari meditasi dan secepatnya memberitahu  suamiku untuk pergi menjalankan petunjuk.
      Akhirnya kami sampai divihara yang dimaksud pkl.8 malam, dan mulai  bersembahyang disana, kemudian menuju altar budha yang ditunjuk. 
     Dengan hormat bersujud dihadapannya dan mulai berkomunikasi dengannya didalam meditasi. Budha itu berkata.:
     “ desi … kau sudah datang menemuiku, sungguh tidak mudah.”
“awalnya aku tidak berniat pergi, tapi ada budha lain yang datang menemuiku agar aku segera pergi bertemu dengan engkau.”
      “ kehidupanmu sudah diatur dan digariskan, karna itu setiap hal yang  kau lakukan sekarang ini akan menimbulkan reaksi yang cepat. Aku  memintamu kesini untuk memberimu abhiseka dan nama budha. Agar kau bisa  menjalani jalan dharmamu dengan baik”
      Aku kaget dan bingung, bukankah abhiseka dan nama budha hanya bisa  didapat jika kita menjadi anggota suatu vihara dan ditahbiskan oleh  bhikhu divihara tersebut.  Sedangkan aku tidak aktif di vihara manapun  hanya sembahyang dialtar rumah dan sesekali kekelenteng dan vihara untuk  bersembahyang pada hari tertentu. Bagaimana aku bisa mendapatkan  abhiseka dan nama budha? Apakah ini benar ? pikirku.
     “desi … aku tau apa yang kau pikirkan, kau mendapatkan abhiseka dan  nama budha langsung dariku, itu adalah anugrah terbesar untukmu, jadi  jangan kau sia-siakan. 
“baiklah terima kasih.”
      Lalu aku merasakan sinar begitu terang menyinari tubuhku dan wajah dan  tubuhku sedikit panas. Aku mendiamkannya sampai ada petunjuk lebih  lanjut. Lalu …
      “ desi... aku telah memberi abhiseka kepadamu dan mulai saat ini nama  budhamu adalah xxx, jalanilah kehidupanmu dengan baik.” Lalu budha itu  menghilang. Dan aku keluar dalam meditasi dengan perasaan terharu.  Seandainya saja aku tidak diingatkan oleh salah satu budha untuk  menjalankan petunjuk menemui budha yang mengabhiseka dan memberi nama  budha padaku, mungkin aku tidak akan merasakan betapa bahagianya  mendapatkan perlindungan para dewa dan juga perlindungan para budha.
12. PERUBAHAN DEMI PERUBAHAN PADA TUBUH
      Dalam menjalani bimbingan para guru dewata, membuat aku sering  mengalami perubahan-perubahaan aneh  pada tubuh ku yang belum pernah aku  rasakan sebelumnya.
       Dulu aku suka sekali makanan laut, seperti kepiting, udang, cumi dan  kerang.  Aku dulu sering mengadakan pesta makan seafood dirumahku, atau  kadang dirumah temanku pada saat-saat hari libur. Sejak berjodohnya aku  dengan guruku, kebiasaanku makan makanan laut dan mahluk hidup lainnya  hilang, aku mulai bervegetarian tanpa ada perjanjian apapun.  Selama  vegetarian ini, aku seperti mengalami proses pembersihan tubuh, 1 hari  aku bisa buang air sampai lebih dari 3 kali, atau setiap aku habis makan  aku pasti akan kekamar mandi untuk buang air, sampai aku mengalami  ambeien dan terasa sakit. Padahal dulu aku tidak seperti itu, kadang  sampai 3 hari aku tidak buang air.  Isi perutku seperti dikuras habis  dari semua kotoran yang menempel pada organ dalamku.  Awalnya aku sempat  kuatir kenapa aku mengalami hal itu, tapi guruku mengatakan:
       “ kau sedang dalam proses pembersihan dari segala yang kotor yang telah  masuk ketubuhmu. tidak usah kuatir, tubuhmu akan kembali pulih dan rasa  sakit itu akan hilang dengan sendirinya setelah proses pembersihan itu  selesai.”
       Benar saja setelah beberapa hari, aku tidak lagi sering buang air, tapi  berganti menjadi buang air setiap pagi. Ternyata proses pembersihan itu  memberikan manfaat juga buatku, aku yang dulu selalu mengeluh karna  berat badanku sulit untuk turun, dengan berbagai cara dari olahraga,  senam dll tidak menghasilkan berat badan yang kuinginkan. sekarang bisa  aku dapatkan berat badan yang ideal dengan bervegetarian.
       Setiap kali aku menjalankan tugas yang diberikan oleh guruku untuk  pergi kesuatu tempat, atau pergi mengunjungi salah satu dewa, selesai  menjalankan tugas itu aku pasti merasakan tubuhku menjadi ringan, aku  seperti merasakan perasaan yang lapang dan enteng.  Sepertinya rohku  mendapatkan kekuatan sehingga bisa semakin bangkit dan aku seperti tidak  merasakan tubuh jasmani ini. Terlebih lagi saat aku diperciki air suci  dari salah satu guruku, aku seperti tidak berada dibumi ini.  Walaupun  aku melihat banyak orang berlalu lalang, dan melihat suasana yang begitu  ramai, tapi aku merasa seperti tidak berada ditempat itu.  Berada  bersama mereka tapi aku merasa seperti berada di alam yang berbeda  dengan orang-orang disekitarku itu.  
     Pada saat aku mulai bingung atas apa yang ku alami itu, guruku memberitahu :
     “kau telah berbeda dengan orang awam yang rohnya belum terbangkitkan,  rohmu telah bangkit, dengan semakin banyaknya berkah yang kau dapatkan  dari para dewa, maka kau akan semakin berbeda dengan orang awam. Kau  tidak perlu takut dengan perubahaan itu, nanti kau akan terbiasa. Dengan  adanya perubahan itu kau akan dapat memiliki kelebihan yang tidak  dimiliki oleh orang awam.”
      Sampai saat ini aku masih mengalami perubahaan-perubahan itu setiap  kali aku melakukan sesuatu hal yang baik, saat selesai menjalankan  tugas, dan saat mendapat berkah dari dewa.  Rohku semakin bangkit dan  menguasai tubuh jasmaniku, sehingga aku bisa dengan penuh ketulusan  melakukan puja bakti dan semakin dekat dengan para dewa.
13.DIAJARI MENARI DAN JURUS OLEH GURU
     Selama dekat dengan guru-guru tak berwujud, aku banyak mendapatkan  pengetahuan yang tidak kudapatkan didunia ini.  Pelajaran disekolah amat  berbeda jauh dengan pelajaran yang diberikan oleh guru-guruku itu.   Kadang tata karma dan cara pengajaran hampir sama, tapi apa yang  diajarkan disekolah amat bertolak belakang dengan yany sekarang aku  terima ini.
      Guru-guruku itu ada yang mengajarkan aku menari, visualisasi, membuat  hu, mantera, mudra dan jurus-jurus untuk melindungi diri. Tarian yang  diajarkannya adalah tarian putri kerajaan, terasa aneh bagiku tapi kaki  dan tanganku bergerak dengan sendirinya, berputar kesana kemari dengan  gemulai bak seorang putri, dengan gerakan yang teratur dan rapi seperti  sudah dipelajari padahal baru sekali itu aku melakukannya. Lalu diajari  gerakan melindungi diri dari ilmu hitam oleh guru sejatiku, diajari  bervisualisasi melihat dewa, membuat hu untuk berbagai keperluan dan  lain sebagainya. Guru-guruku berpesan kepadaku agar aku selalu melatih  setiap pelajaran yang aku terima karna semua itu akan berguna untukku  nantinya. 
      Awal menerima pelajaran itu aku agak tidak yakin bahwa apa yang aku  pelajari itu ada gunanya, karna aku merasa aneh dengan semua itu.  Tapi  setelah beberapa lama aku menjalani, setelah aku benar-benar mengalami  hal-hal gaib yang membutuhkan jurus-jurus yang diajarkan oleh  guru-guruku untuk menghadapinya. Dan semua itu benar-benar berfungsi.   Sepertinya kita tidak melihat dengan mata jasmani, tapi dalam dunia gaib  kejadian itu benar-benar terjadi dan aku alami.  Sejak mengalami  pengalaman gaib itu, aku jadi tidak meremehkan lagi setiap pelajaran dan  bimbingan yang diberikan para dewa kepadaku, dan dengan kesungguhan  hati melatih diri dengan sebaik-baiknya.
       Sampai saat ini aku sudah banyak mendapatkan pelajaran yang berarti  dari pengalaman-pengalaman gaib, beberapa dewa telah menjadi guruku.  Membimbingku dengan cara mereka dan dengan ciri khas mereka.  Dari sini  aku baru mengetahui bahwa dewa itu seperti manusia pada umumnya, mereka  punya karakter dan kebiasaan masing-masing, cara pengajaran  masing-masing dewa juga berbeda, tapi dengan tujuan yang sama membina  diriku agar aku bisa menjalankan misi yang telah diberikan.  Para dewa  tidak ada kesombongan, penuh welas asih dalam membimbing, menjaga dan  selalu mengingatkan aku, sehingga aku tidak salah jalan.
Guruku dan salah satu budha mengatakan :
       “ Mendapatkan berkah dari para dewa tidak boleh sombong, benar-benar  mempergunakan setiap bimbingan dan pelajarannya untuk menolong orang  lain dan mencapai kebudhaan, melatih diri bukan untuk tujuan mendapatkan  kesaktian. Jangan kau kejar kesaktian itu, Tapi biarlah hal itu datang  dengan sendirinya tanpa ada ambisi didalam hati.”
Pesan  itu yang selalu aku ingat sampai saat ini, membuat aku selalu mawas  diri, dan tidak berusaha menyimpang dari ajaran guru-guruku.
        Mendapatkan berkah demikian besar tidak ingin kusia-siakan, karna tidak  semua orang bisa mendapatkannya, asalkan tidak ada ambisi dan  keserakahan, jalan yang kutempuh ini pasti akan membuahkan hasil yang  baik tanpa adanya gangguan dari luar maupun dari dalam diri sendiri.
14. BERJALAN-JALAN DI ALAM NIRWANA DAN ALAM NERAKA
      Mendapatkan kontak batin dengan dewa dan mendapatkan bimbingannya amat  mebuat aku terkagum-kagum.  Aku yang dulu sama sekali tidak mengetahui  alam gaib, apalagi nirwana dan neraka itu seperti apa.  Disaat mata  ketigaku terbuka, semua itu bisa kusaksikan dengan mudah, tentunya  dengan bimbingan dan tuntunan dari salah satu guruku, selain dia  mengajarkan aku untuk visualisasi dia juga mengajakku berkeliling alam  nirwana dan alam neraka. Ini adalah pengalaman yang paling menakjubkan  yang aku alami, merasakan roh ku keluar didampingi guruku itu, naik  keangkasa, melihat bumi ini dari atas awan seperti melihat bumi dari  atas pesawat terbang, tapi disini aku tidak ada perasaan takut karna aku  bersama guruku.  Dari atas awan bumi ini terlihat begitu kecil tertutup  laut yang begitu luas.  Lalu aku diajak semakin naik kesuatu alam yang  begitu indah, subur dan tidak berpolusi.
       Dialam itu aku melihat binatang-binatang yang indah yang tidak pernah  kulihat dibumi, binatang-binatang itu seperti mempunyai karisma yang  agung, tidak seperti binatang pada umumnya.  Lalu aku diajak  ketempat-tempat alam dewa, tempat pertemuan, tempat penghargaan, alam  teratai, ruang buku riwayat hidup manusia, tempat meditasi, kebun  persik, ruang hampa, tempat roda kehidupan manusia, ruang kunci dll.  semua itu aku kunjungi di alam nirwana bersama guruku. 
       Dan tidak hanya itu, guruku juga mengajakku pergi kealam neraka, tapi  sebelum aku melakukan hal itu, aku harus mendapatkan tambahan kekuatan  terlebih dahulu agar bisa masuk ke alam neraka karena disana kekuatan  hawa yin terlalu kuat, kalau tidak aku tidak bisa menembusnya.  Tidak  semudah kepergianku kealam nirwana.  Aku menjalani petunjuk-petunjuk  yang diberikan oleh guruku itu. Dan setelah mendapatkan tambahan  kekuatan, baru guruku itu membawaku kesana. 
        Hari itu baru kuketahui bahwa alam neraka itu ada di bawah bumi ini,  aku harus masuk kesana, pantas aku harus punya kekuatan untuk  menembusnya karna harus melewati tanah yang padat.  Benar saja pertama  kali aku mencoba masuk aku tidak bisa, lalu guruku mengandeng tanganku  dan menyuruhku untuk tenang dan jangan takut, baru aku bisa masuk  kedalam. Setelah keluar dari meditasi aku merasa tanganku yang sebelah  kanan tidak bisa kugerakkan, karna saat aku masuk kedalam bumi itu aku  sempat tidak bisa tembus, tapi guruku mengatakan tidak apa-apa, nanti  akan sembuh dengan sendirinya, jika aku tidak mendapatkan tambahan  kekuatan sesuai petunjuk yang ada, mungkin aku bisa sakit dan cidera.
        Dialam neraka aku melihat tempat-tempat hukuman roh manusia, dengan  tingkat kesalahan masing-masing. Begitu tragis dan membuatku mual  melihatnya. Ada yang dihukum karena kesalahan panca indra, yaitu  kesalahan yang dilakukan oleh mata, mulut dan tangan. Lalu ada yang  dihukum karena berbuat asusila, melakukan bunuh diri dan lain  sebagainya. Ada juga hukuman bagi hamba tuhan yang berbuat kesalahan  dengan tingkatan masing-masing pula. Pengalamanku kealam neraka membuat  aku merinding dan takut.  Manusia hidup didunia ini tidak menyadari  telah berbuat kesalahan-kesalahan.  Karna rohnya tidur sehingga tidak  mendapatkan bimbingan ke jalan yang benar.  Aku bersyukur rohku telah  bangkit, sehingga diusiaku yang masih muda ini, aku sudah mulai bisa  memperbaiki kesalahanku, sehingga tidak mengalami penyesalan di kemudian  hari, menyadari kesalahan setelah tua dan setelah mati. Itu sudah  terlambat.
          Melihat semua itu aku menyadari bahwa, masa muda itu bukan untuk  dinikmati, tapi masa muda adalah kesempatan untuk mendekatkan diri  kepada yang maha kuasa dan mulai melatih diri untuk mendapatkan  pencerahan dan kebudhaan. Sehingga tidak mengalami penderitaan didunia  ini dan di alam neraka. Mungkin sebagai seorang awam, orang akan  berkomentar bahwa aku terlalu berlebihan, tapi itulah kenyataannya.   Kehadiran dewa tidak bisa kita rasakan jika kita tidak membuka diri  kita.  Kita Lebih banyak mendekatkan diri kita pada kesenangan duniawi  dan tengelam semakin dalam hingga tak bisa tertolong lagi.  
         Sesungguhnya tidak ada kata terlambat, jika kita mempunyai niat untuk  merubah hidup kita menjadi lebih baik.  Hanya seberapa besar usaha kita  dan kerelaan kita meninggalkan kebahagiaan yang semu itu demi  mendapatkan kebahagiaan yang abadi.
15. SATU DEMI SATU DEWA DATANG MEMBIMBING
        Entah berawal dari mana, tiba tiba saja aku berjodoh dengan banyak  dewa.  Satu persatu dewa turun membimbing dan mengangkatku menjadi  muridnya.  Ada dewa tao, dewa ilmu hitam dan ilmu gaib, dewa hidup, dewa  pelindung, dewi welas asih, dll.  Masing masing dewa itu sebelumnya  berbicara dengan guru sejatiku, yaitu guru yang pertama kali berjodoh  denganku dan selalu membimbingku setiap waktu dimanapun aku berada.  Untuk mengangkatku sebagai murid harus melewati guruku ini, baru guruku  tersebut menyuruhku menghadap dewa tersebut.  Ini sudah aturan yang  berlaku dilangit, dan para dewa itu selalu berusaha tidak melanggarnya.
        Pada awalnya, dewa-dewa itu membimbingku satu persatu, jika satu dewa  telah selesai dengan bimbingannya maka ada dewa lain yang datang  menggantikannya, begitu seterusnya.  Tapi belakangan ini tidak seperti  itu, saat ini bisa dua sampai tiga dewa yang membimbingku sekaligus,  sampai aku agak kewalahan pada awalnya.  Sempat kelelahan dalam belajar  dan merasa tertekan, tapi guru sejati berpesan agar aku menghadapi semua  pelajaran dengan tenang, maka akan bisa menjalaninya dengan baik.
        Bimbingan dari dewa tao begitu ketat, ada beberapa aturan-aturan yang  diajukan padaku selama menerima bimbingannya. Dia ingin aku disiplin dan  tidak boleh tidak mengikuti bimbingannya 1 haripun, memperhatikan  setiap gerak-gerikku dan cara bicaraku dls. Dia mengajarkanku  jurus-jurus dalam meditasi.
        Bimbingan dewa ilmu hitam dan ilmu gaib, membuat aku dekat dengan alam  gaib, cakra keningku dibukakan olehnya sehingga aku bisa merasakan  mahluk gaib jika ada didekatku, dan bisa merasakan adanya mahluk gaib  pada suatu tempat.  Dia memberikanku benda pusaka dan jurus-jurus untuk  perlindungan dalam dan luar tubuhku dari kekuatan gaib.
        Bimbingan seorang budha hidup membuat aku kagum padanya, dulu aku  sempat membaca buku karya tulisnya mengenai mantera, tapi pada saat itu  rohku belum terbangunkan sehingga tidak mengerti isi buku yang dia tulis  dan tidak memahami dunia gaib.  Saat ini setelah rohku bangun dan dekat  dengan alam gaib serta mendapatkan bimbingan darinya, aku mengkoleksi  buku-buku karya tulisnya dan mempelajari isinya. Dan anehnya saat ini  aku bisa memahami arti dari tulisannya tersebut. Dan meyakini semua yang  dialaminya, karna aku juga mengalaminya saat ini.  Dia mengajarkan  visualisasi dan mengajakku berjalan-jalan kea lam nirwana dan neraka.
        Bimbingan dewi welas asih, memberiku kekuatan tubuh, iman dan  pengetahuan. Anugrah air suci dan kekuatan menolong orang telah dia  berikan kepadaku.  Aku terharu dengan kelembutannya membimbingku  sehingga aku tersadar bahwa aku adalah manusia yang penuh dengan dosa  dan kesalahan di masa lalu, dan mengucapkan terima kasih kepadanya karna  telah menyadarkanku dari jeratan mara/setan yang mengelilingiku selama  ini.
        Bimbingan dari dewa pelindung, memberiku pengetahuan dalam membuat hu,  aku yang selama ini tidak mengerti mengenaiku, kali ini dibimbing untuk  membuatnya agar bisa menolong orang.  Tulisan yang kukira tidak ada  maknanya dan terlihat aneh, setelah disahkan olehnya, hu yang ku tulis  punya kekuatan juga. Aku sudah pernah mencobanya beberapa kali untuk  menolong orang, dan medapatkan hasil yang sesuai dengan hu itu.  
       Walaupun awalnya menerima bimbingan dari para dewa itu membuat hatiku  bimbang, tapi dengan adanya kasus yang kuhadapi, aku baru menyadari  bahwa setiap bimbingan para dewa itu ada manfaatnya untuk umat manusia.  Dan para dewa tidak akan mengajarkan hal yang tidak benar kepadaku,  karna selama aku menjalani setiap petunjuknya tidak ada yang menyakiti  manusia, apalagi menuntunku berbuat hal-hal yang tidak baik, atau  membiarkan aku terjerumus kejalan yang salah.  Mereka selalu melindungi  aku dan keluargaku dari mara bahaya, dan memberi aku nasehat jika aku  mulai marah/kesal pada sesuatu hal yang tidak kusuka Dan Membuat aku  cepat sadar akan perbuatanku dan mengetahui dimana letak kesalahanku dan  memperbaikinya.  
16. MENJALANKAN TUGAS DARI GURU
       Pada suatu hari, salah satu guruku memanggil dan memberiku petunjuk  agar aku menolong satu keluarga.  Karena orang itu telah taat  bersembahyang kepadanya dan guruku itu berhutang kepadanya.  dan saat  ini bencana sedang mengincar keluarganya, guruku minta agar aku  menolongnya dan mengatakan kepadanya bahwa guruku itu selalu melindungi  dia dan keluarganya.
       Aku tidak tau siapa keluarga itu, guruku hanya memberitahu dimana aku  bisa menemui orang itu seperti biasa hanya daerahnya saja tapi alamat  tidak jelas sekaligus melihat niatku untuk menjalankan tugasnya ini,  ternyata orang itu tinggal didekat daerah rumahku. Dan tanpa menunda  lagi aku segera memberitahukan memberitahu suamiku tentang petunjuk itu,  kami segera ketempat yang ditunjuk tersebut.  Aku mengira dengan  mendapatkan petunjuk tempat yang dekat pasti mudah ketemu. ternyata sama  saja, kami berputar-putar di daerah itu dan beberapa kali bertanya pada  orang yang kami temui didaerah itu, tapi tidak ada yang mengetahui  perihal orang yang disebut guruku itu, aku putus asa dan memutuskan  untuk kembali kerumah dan disaat mobil kami memutari suatu gang, kami  melihat didepan kami ada anak laki-laki kecil yang tertabrak motor,  darah mengalir dari dahi anak tersebut begitu banyak keluar, ibunya  terlihat panik, begitu juga pengemudi motor yang menabrak anak kecil  itu. Kami melihat kepanikan mereka dan segera turun dari mobil membantu  ibu tersebut agar membawa anaknya kemobil kami dan kami langsung  membawanya ke dokter praktek tidak jauh dari tempat itu. Sampai diruang  dokter darah anak kecil itu berhenti, dan setelah diperiksa lebih lanjut  ternyata anak itu tidak terlalu mengkuatirkan dan tidak apa-apa.   Setelah ayahnya datang, kami mengantar mereka kerumahnya.
       Sepulangnya kami kerumah, aku langsung menghadap guru yang memberiku  tugas.  Dan mengatakan kepadanya bahwa aku tidak bisa menemukan orang  yang guruku maksud. Malah bertemu dengan anak yang tertabrak motor dan  membantunya untuk berobat.
Guruku mengatakan :
       “ desi … keluarga yang kumaksud, yang kuharapkan engkau tolong adalah  keluarga itu, hari ini mereka akan mengalami suatu bencana. aku  mengatakan bahwa orang itu memang menyembahyangiku pada kehidupannya  yang lalu, kehidupan yang sekarang dia beragama lain, jadi tidak  menyembahyangi dewa. Jadi untuk membalas budinya di kehidupan yang lalu,  aku minta kau membantunya dikehidupannya yang sekarang. Aku harap kau  mengerti apa yang ku maksud. Kau sudah menjalankan tugasmu dengan baik.”
       Walaupun aku masih tidak mengerti kenapa guruku memberiku tugas itu,  tapi aku bahagia, karena hari ini aku dan suamiku telah berbuat  kebaikan.
       Satu hal lagi, oleh guruku yang sama aku diberi tugas untuk menemui  satu dewa di sebuah vihara di daerah Jakarta.  Hanya itu petunjuknya,  aku dan suamiku pergi juga untuk menjalankan tugas. Dan sesampainya  didaerah itu aku mulai bingung dan bimbang.  Bagaimana mungkin aku bisa  menemui vihara itu sedangkan daerah itu terdiri dari gang-gang yang  sempit dengan rumah-rumah yang saling berdempetan.  Apa ada vihara  ditempat seperti itu ? tanyaku dalam hati. Karna aku bisa berkomunikasi  dengan guruku dimanapun aku berada, aku mecoba untuk minta petunjuk  darinya mengenai tempat itu.  
       Karna gang itu sempit dan banyak belokan, guruku member tahu  kepadaku arah yang harus aku tuju. Jika ada pertigaan gang aku bertanya  padanya harus kearah mana, maka guruku itu akan memberitahu harus  kekiri, kekanan atau lurus saja. Aku menjalani petunjuknya dengan  keyakinan, sampai sesuatu hal yang sepertinya terjadi, vihara itu  benar-benar ada didaerah pemukiman padat itu dan lumayan besar.  Dari  sini aku mengetahui bahwa , Petunjuk dewa tidak mungkin salah dan tidak  akan menyesatkan aku. Aku pasti bisa sampai ketempat tujuan asalkan aku  yakin dan percaya sepenuhnya atas petunjuk-petunjuk yang diberikan  kepadaku.  
17. MENDAPATKAN BANTUAN DARI DEWA KEUANGAN
       Dalam aku menjalani jalan kebenaran yang diberikan guru-guru kepadaku.  Aku juga masih menjalankan kehidupanku dalam berumah tangga dan berusaha  dirumahku. Pada suatu kali usahaku itu mendapatkan banyak pesanan, tapi  berhubung karyawan yang bekerja dengan ku tidak banyak, sedangkan para  langganan sudah tidak sabar menunggu pesanannya itu dikirimkan. Aku  memutuskan untuk menambah karyawan dan mencari tempat yang lebih besar,  dan anehnya disaat aku memikirkan hal itu tiba-tiba saja apa yang aku  pikirkan terwujud, ada tempat yang lebih besar yang ditawarkan kepadaku,  tapi masalahnya aku tidak memiliki dana saat itu. 
       Lalu aku mengurungkan niatku itu, lalu salah guru sejatiku memberiku  petunjuk agar aku menjalankan rencanaku dan jangan ragu, untuk  mewujudkannya pasti dibantu oleh dewa. Dengan perasaan bimbang aku  mencoba menjalankan pesan itu, dan berharap dana untuk menjalankan  rencana itu bisa tersedia pada saatnya.
       Lalu keesokan harinya, guru sejatiku memanggil.  Katanya aku harus  menemui dewa keuangan didaerah tangerang. Dewa ini akan bisa memberiku  modal untuk usahaku itu.  Mendengar petunjuk itu aku seperti tidak  percaya, apakah ini sungguhan? Aku bisa mendapatkan modal untuk  menjalankan rencana menambah karyawan dan mendapatkan tempat yang lebih  besar? Walaupun tidak terlalu yakin, toh aku tetap menjalani petunjuk  itu.
       Ternyata tidak mudah mencari dewa yang disebutkan guruku itu, aku dan  suamiku bertanya-tanya kesana kemari tapi tidak ada yang mengetahui  keberadaan dewa tersebut.  Dan bahkan nama dewa itu saja belum pernah  mendengar. Kami mencari kesana kemari tapi masih didaerah yang ditunjuk,  tak terasa jam sudah menunjukan pukul 10 malam. Masih belum ketemu  juga.  Kembali mulai putus asa dan memutuskan untuk pulang, tapi dalam  perjalan pulangku itu, entah kenapa aku merasakan tidak enak, kepalaku  pusing dan merasa mual. Aku mengatakan apa yang aku rasakan pada  suamiku. Suamiku bilang mungkin aku tidak boleh pulang dan harus bisa  ketemu dewa tersebut hari ini juga.  Akhirnya kami kembali kedaerah itu  dan anehnya rasa pusing dan mualku hilang.  Guruku memberi tahu agar aku  masuk ke satu perumahan dan menyusuri tiap blok perumahan itu. Kami  menjalankan motor kami dengan perlahan ditiap blok.  Disalah satu rumah  kami berhenti karna aku melihat ada rupang dewa dirumah tersebut.  Aku  turun dari motor dan bertanya pada yang pemilik rumah tersebut. Dewa apa  yang dia sembahyangi. Dia mengatakan dewa xxx, saat aku berdiri didepan  rumahnya aku seperti merasa tubuhku sedikit bergetar tapi aku tidak  perhatikan.  Karna menganggap dewa yang ada dirumah orang itu bukan  seperti yang disebutkan oleh guruku, aku beranjak pergi. Saat motor kami  berjalan agak jauh dari tempat itu, aku mencoba berkomunikasi dengan  dewa yang kucari itu. Dewa tersebut mengatakan bahwa aku telah  melewatinya, dia adalah dewa yang ada dirumah orang yang sempat aku  tanya tadi, apa tidak salah? Orang tadi mengatakan bahwa dia  menyembahyangi dewa xxx.
        Dewa itu bilang bahwa dia adalah dewa xxx yang aku cari.  Aku segera  memberitahu suamiku dan mengarah motor kami kembali kerumah tersebut.
       Sampai disana aku minta ijin pemilik rumah untuk bersembahyang  dialtarnya, untung pemilik rumah itu ramah dan mengijinkan kami untuk  bersembahyang dan menghadap dewa tersebut.  Sebelum pulang aku   memberitahukan kepada pemilik rumah tersebut suatu pesan yang diberikan  oleh dewa tersebut untuknya. Kami pulang kerumah dengan rasa lega karena  telah menjalankan tugas dengan baik.
         Keesokan harinya, aku mendapatkan kabar dari suamiku bahwa ada dana  untuk menjalankan rencanaku mengembangkan usaha kami. Padahal sebelumnya  kami tidak tau harus mendapatkan dana dari mana.  Dewa keuangan  benar-benar membantuku mengatasi masalah yang kuhadapi.  Pengalaman ini  membuat aku semakin yakin bahwa dengan usaha yang gigih dan tidak putus  asa dalam menjalankan petunjuk para dewa, aku pasti mendapatkan berkah  yang tidak terhingga.
18. TERBUKANYA MATA KETIGA
         Awal mulanya aku adalah seorang awam yang beragama Kristen, dan turun  temurun keluargaku semua beragama itu.  Jadi waktu itu aku sudah  terbiasa mengikuti kebaktian digereja dan belajar alkitab. membaca doa  bapa kami dan 10 perintah allah sudah kuhafal diluar kepala. 
         Disini Aku tidak ingin membandingkan agamaku sebelumnya dengan agamaku  yang sekarang, berpindahnya aku keagama budha bukan karna paksaan atau  pun merasa kecewa dengan kepercayaanku sebelumnya.  Mungkin jodoh  kepercayaanku memang sudah digariskan dari atas, akan memeluk agama  budha dikemudian hari tanpa aku rencanakan sama sekali.
        Sebelumnya aku sama sekali tidak mengetahui cara-cara sembahyang agama  budha, hanya kadang melihat suamiku mempersiapkan perlengkapan saja  disaat dia akan bersembahyang. Awalnya aku merasa canggung dan kaku, dan  tidak tau apa yang harus aku lakukan disaat menghadap para dewa.  Hanya  membakar dupa dan berdoa seadanya saja.  Mungkin para dewa mengetahui  kesulitan yang aku alami ini.  Sehingga dengan tidak disengaja, ada saja  orang yang mengajariku melipat kertas sembahyang.  Dan sejak roh ku  terbangunkan aku dibimbing oleh guruku, sehingga dengan sendirinya aku  bisa melakukan puja bakti di altar rumahku secara pribadi. Dan sampai  saat ini kujalani puja bakti itu setiap hari. 
         Pada saat aku mendapatkan anugrah pengelihatan gaib yang disebabkan  seringnya melafal salah satu mantera,  pada saat itu mata ketigaku belum  terbuka karna aku belum menjalani meditasi. aku juga belum mendapatkan  anugrah-anugrah besar lainya dari guru-guruku, seperti mengetahui masa  lalu, masa sekarang, dan masa yang akan datang dan belum bisa  bekomunikasi dengan dewa.  Mata ketigaku baru terbuka dihari 21 aku  menjalani meditasi.  Terbukanya mata ketigaku ini, membuat aku yang  sebelumnya awam, dan tidak mengerti hal-hal gaib.  Menjadi bisa  merasakan dan mengetahuinya. Kelebihan yang kumiliki itu timbul dengan  sendirinya secara mendadak dan begitu cepat berkembang dalam diriku.  Kadang disaat ada orang yang bertanya kepadaku tentang dirinya, aku bisa  langsung mendapatkan petunjuk tentang orang itu dari guru sejatiku yang  selalu membimbing aku siang dan malam.  Aneh kurasakan tapi begitu  nyata kualami.  Pernah suatu kali, ada seorang rekan bisnisku datang  untuk mengambil barang pesanannya kerumahku. Disaat dia duduk didepanku  dan kami mengobrol, guruku itu memberi petunjuk bahwa orang tersebut ada  masalah pada hatinya, memberitahuku agar menyuruhnya memeriksa  kesehatan hatinya dan menghindari kafein dan makanan berlemak tinggi.
          Karna ini yang pertama kalinya aku memberi petunjuk pada orang lain aku  sedikit tidak enak, iya kalau petunjuk itu benar, kalau tidak, aku bisa  malu dengan orang itu. guruku menasehatiku, jika aku tidak memberitahu  kepadanya sekarang, nanti dia akan menghadapi masalah karena kerusakan  hatinya itu akan semakin parah.  Benar juga, akhirnya aku berfikir bahwa  tidak ada salahnya untuk diberitahukan, kalau tidak benar tidak apa aku  malu padanya yang penting aku sudah menjalan apa yang harus kujalankan,  tapi kalau petunjuk ini benar bukankah bisa membantu dia sedini  mungkin. Lalu aku memberitahu hal ini pada suamiku karna pada saat itu  aku belum mempunyai keberanian untuk mengungkapkannya, sehingga suamiku  yang mewakili aku untuk mengatakan petunjuk itu padanya. Dan orang itu  mengatakan akan memeriksakannya.
          Setelah kurang lebih 1 bulan kemudian, rekan bisnisku itu datang lagi  untuk mengambil pesanannya yang lain. Dia mengatakan padaku kalau dia  sudah memeriksakan hatinya itu. dan ternyata benar, dokter mengatakan  berdasarkan hasil pemeriksaan lab bahwa membran/selaput/saringan hatinya  ada penyumbatan/kotor dan batas perhitungan kesehatan membrannya sudah  lebih dari batas normal dan dia dianjurkan untuk menghindari kafein dan  makanan berlemak. Petunjuk itu sama dengan yang diberikan oleh guruku.  Benar-benar mukjizat terjadi, perkataan dewa memang tidak boleh  diragukan.  Dan dewa itu maha tahu, apa yang tidak terlihat dan tidak  dirasakan manusia, dewa bisa mengetahui dan merasakannya.    
         Kelebihan mendapatkan petunjuk tentang hal itu adalah sebagian  kelebihan yang aku miliki saat ini setelah mata ketigaku terbuka. Salah  satu Anugrah yang besar yang diberikan dewa kepadaku.
19. MERASAKAN AURA SUATU TEMPAT
         Sejak mata ketigaku terbuka, aku seperti hidup di dua alam.  Alam  manusia dan alam gaib.  Mungkin pembaca tidak percaya dengan apa yang  aku katakan. Tapi, ini benar ku alami.
         Mendapatkan bimbingan dari guru yang mengajarkan ilmu hitam dan ilmu  gaib, juga menambah pengetahuanku akan hal-hal gaib.  Saat ini Aku bisa  merasakan suatu rumah, tanah, daerah apakan dihuni oleh mahluk gaib,  arwah atau sejenisnya. 
         Dulu waktu aku baru mendapatkan bimbingan dari guruku. Aku bisa  merasakan keberadaan mahluk gaib itu, tapi aku tidak diperbolehkan untuk  berkomunikasi dengannya,karna ada mahluk gaib yang baik dan ada yang  jahat, karna jika mahluk gaib itu jahat akan bisa mencelakakan aku karna  pada saat itu pondasi kekuatan yang aku miliki belum cukup. 
Jadi  tiap kali aku merasakaan keberadaan mahluk gaib, aku memohon petunjuk  guruku apakah aku diperbolehkan berkomunikasi atau tidak.  Jika guruku  mengatakan boleh maka aku akan berkomunikasi dengan mahluk itu, tapi  jika guruku mengatakan tidak boleh, aku tidak berani melanggarnya.   Karna aku percaya kalau guruku ingin melindungi aku dari mara bahaya.
         Pernah suatu kali, saat aku pergi kesuatu tempat untuk menjalankan  tugas, didaerah itu aku merasakan keberadaan mahluk gaib, dan mahluk  gaib itu berusaha untuk berkomunikasi denganku, karna dia sudah  mengetahui keberadaanku didaerahnya. Karna guruku tidak mengijinkan, aku  tidak berani dan berusaha menjauh dari daerah itu, atau aku tidak  menghiraukan getaran mahluk itu.  mungkin karna tidak ada reaksi dariku,  getaran mahluk itu hilang dengan sendirinya dan tidak kurasakan lagi  saat aku telah jauh dari daerahnya.
         Tapi saat ini, aku telah diberikan bekal dan berkah dari para guruku  untuk mengatasi hal-hal yang tidak diinginkan yang berasal dari alam  gaib, dan secara perlahan alam gaib itu terbuka mengikuti perkembangan  latihanku. Sepertinya guruku telah mengetahui sampai dimana kekuatan  yang kumiliki saat ini, sehingga dia tidak membiarkan alam gaib itu  terbuka sekaligus. Jika aku sudah sampai pada tahap tertentu, maka akan  datang kasus seseorang yang bisa kutangani sesuai tahapan yang aku  miliki. Begitu seterusnya. semakin lama, kasus yang datang menghampiriku  semakin berat, butuh kekuatan ekstra untuk menghadapinya. Kadang bisa  mengorbankan nyawaku sendiri demi menolong orang lain yang tidak  kukenal.
20. ROH YANG MEMINTA DISEBRANGKAN
       Ini adalah kisah dimana aku pertama kalinya menjalankan tugasku menyebrangkan roh.
        Saat aku mulai bisa berkomunikasi dengan para dewa dan arwah, ada  beberapa arwah yang meminta untuk disebrangkan. Petunjuk ini diberikan  oleh guruku dan aku me riceknya kembali dengan berkomunikasi dengan  arwah tersebut. Aku menuliskan cerita ini dalam suatu kisah.:
1.  Salah seorang kerabatku dulu pernah menyewa rumah yang ada   disebelahnya untuk dijadikan gudang penyimpanan barang.  dia hanya  menyewa beberapa tahun saja, karna pemiliknya berniat untuk menjual  rumah tersebut. Karna dia merasa tempat itu dekat dengan rumahnya dia  berniat untuk membelinya, tapi negosiasi dengan pemilik rumah itu tidak  mendapatkan kesepakatan, sehingga kerabatku itu tidak jadi membelinya.  Tapi sejak kerabatku tidak menyewa tempat itu, rumah itu tidak laku-laku  dijual. Lalu kerabatku itu berniat untuk menawarnya kembali.  Tapi  awalnya kerabatku itu tidak mau membelinya, karna mereka merasa ada  penunggu dirumah itu, salah seorang penghuni ada yang diganggu, begitu  juga pembantunya.  Kerabatku itu meminta petunjuk dariku, apakah rumah  itu baik jika dia beli? apakah ada penunggunya? dan apakah rumah itu  berjodoh dengan dia?. Aku menanyakan hal ini pada guruku, petunjuknya  rumah itu baik, memang ada penunggunya seorang nenek tua yang tidak  jahat tapi dia minta disebrangkan, dan rumah itu berjodoh dengannya dan  akan menjadi miliknya. Begitulah petunjuknya. Akhirnya mendengar petunjuk itu, kerabatku berniat untuk membeli rumah tersebut, tapi sebelumnya ingin melakukan penyebrangan roh nenek tersebut. Lalu sebelum melakukan penyebrangan rohnya aku mencoba berkomunikasi dengan arwah nenek tersebut. Dan setelah bernegosiasi lagi dengan pemilik rumah tersebut dan melewati beberapa halangan akhirnya rumah tersebut bisa menjadi milik kerabatku, benar-benar telah berjodoh dengannya.
2. 2.  Tidak biasanya aku memimpikan orang yang sudah meninggal, ini adalah  pengalaman mimpiku yang pertama. Didalam mimpi itu, orang yang tidak  begitu kukenal masuk dalam mimpiku, dia adalah kakak ipar adikku yang  berbeda kepercayaan denganku. Yang telah meninggal akibat sakit  komplikasi ginjal dan paru-paru. Dia memiliki 2 anak. Aku hanya merasa  aneh pada mimpiku itu, aku tidak pernah bertemu dengannya, tapi nama  orang itu pernah aku dengar dari adikku itu. aku menanyakan perihal  mimpi itu pada guruku, dan guruku mengatakan bahwa jika orang yang sudah  meninggal masuk kedalam mimpi orang yang masih hidup, maka itu berarti  ada sesuatu yang ingin dia sampaikan. Aku diminta guruku untuk mencoba  berkomunikasi dengan orang yang telah meninggal itu. malamnya aku  mencoba berkomunikasi dengan orang tersebut, saat  komunikasi dengannya  tersambung, aku mendengar suaranya begitu sedih, dia meminta tolong agar  bisa disebrangkan. Karna sudah 1 tahun ini dia kedinginan, kelaparan  dan tidak ada tempat tinggal. Aku bertanya kepadanya, bukankah saat  kematiannya itu ada pemanjatan doa dari keluarga dan orang-orang yang  seagama dengannya, mengapa dia masih berkeliaran.
    Dia sendiri tidak tau kenapa bisa demikian.  Aku katakan padanya bahwa  kepercayaanku berbeda dengannya, jika aku melakukan penyebrangan roh  tentunya sesuai dengan ritual agamaku.  Dia bilang tidak apa-apa, dia  yakin rohnya bisa tertolong dengan ritual penyebrangan agamaku.   Mendengar suaranya aku menjadi terharu dan aku menceritakan hal ini  pada adikku itu, yang lebih membuatku aneh, ternyata saat aku memimpikan  dia, hari itu tepat 1 tahun kematiannya dan pada bulan yang sama pula  dengan bulan kematiannya, begitu kebetulan. berhubung adikku itu  kepercayaannya berbeda denganku, dia tidak begitu yakin dengan  perkataanku. Jadi melihat reaksinya itu aku memutuskan untuk melakukan  penyebrangan roh iparnya itu sendiri.
     Aku menjalankan ritual penyebrangan roh pada tanggal 15 bulan 7  penanggalan china. Pada hari itu ada beberapa arwah dan roh leluhur yang  aku lakukan pelimpahan jasanya dan sebelum mereka dibawa disebrangkan,  aku mencoba untuk berkomunikasi kembali dengan arwah-arwah itu sekedar  mengetahui keadaan mereka. Ternyata arwah tersebut merasa bahagia akan  disebrangkan.  
    Ini adalah sebagian dari roh yang telah kusebrangkan, dan didunia ini  masih banyak roh-roh yang terlantar dan belum tersebrangkan.   Menjalankan ritual penyebrangan roh adalah sebagian dari tugas yang  harus kujalani. Setiap selesai menjalankannya, melihat dan mendengar  para roh itu terselamatkan hatiku merasa bahagia.
21. SEMPAT BERFIKIR MENINGGALKAN KEDUNIAWIAN TOTAL
      Dalam menjalankan jalan kebenaran ini, kehidupanku yang dulunya banyak  kuisi dengan mencari kesenangan, mencari teman untuk bercanda dan  berkumpul untuk ngobrol. Menjadi hilang sama sekali.  aku tidak tau  mengapa saat ini keinginan untuk berkumpul dan mengobrol dengan  teman-temanku semakin pudar.  Aku lebih banyak mendekatkan diriku kepada  para dewa, jika ada waktu aku habiskan dengan membaca mantera dan  bersembahyang dan menjalani meditasi.  
      Sampai suatu ketika, saat aku sudah tidak menyadari lagi bahwa aku  sudah semakin jauh dengan teman-temanku dan tidak memperhatikan suami  dan anak-anakku, karna aku selalu menghabiskan waktuku dengan  bersembahyang. Sempat terjadi hal yang membuatku sedih.  padahal aku  menganggap aku sudah berbuat hal yang baik, tidak lagi bersikap egois,  tidak lagi mudah marah dan  tidak lagi mempunyai ambisi mencari  kesenangan duniawi. Aku sempat merasa kecewa terhadap apa yang aku  terima. Menjalani kehidupanku saat ini begitu sulit. 
     Dengan perasaan sedih, aku menghadap guruku untuk mencurahkan isi hatiku.
     Aku berkata kepadanya, mengapa disaat aku lebih banyak meluangkan waktu  untuk mendekatkan diri pada tuhan, walaupun aku sudah bersikap sabar,  tetap saja cobaan datang menghampiriku.
Aku  bertanya kepada guruku, apakah aku harus meninggalkan keduniawian total  agar bisa menjalani jalan kebenaran ini dengan lebih tenang? Apakah aku  harus meninggalkan suami dan anak-anakku, sehingga aku tidak  mendapatkan cobaan berat dalam menjalani hidupku?
Guruku berkata :
     “ desi … kau tidak diarahkan untuk meninggalkan keduniawian. Kau telah  bisa melihat masa depanmu dan disitu melihat sendiri kau akan membentuk  keluarga yang bahagia, jadi jangan berfikir yang tidak-tidak.  Mendekatkan dirimu pada para dewa tentunya harus tetap memperhatikan  keluargamu dan membina keluargamu sebaik-baiknya. menjalani kehidupanmu  dengan menjalankan kerohaniaan sekaligus keduniawian memang tidak mudah,  tapi jika engkau bisa melewatinya engkau akan semakin kuat menghadapi  cobaan apapun.”
     Mendengar petunjuk guruku itu aku menjadi sadar, bahwa semua masalah  yang aku alami dalam keluargaku adalah atas perbuatanku sendiri, jika  aku berusaha menjaga dan tetap memperhatikan keluargaku dengan tulus.  Maka aku tentu tetap bisa dengan bebas mendekatkan diriku pada para  dewa. Dan tidak merasa tertekan karna harus menjalankan keduanya, yaitu  menjalankan kebenaran sekaligus menjalankan kehidupanku sebagai orang  awam.
   Aku tahu bahwa mencurahkan waktuku lebih banyak untuk bersembahyang  tentunya akan membuat ikatan batin dengan tuhan semakin kuat.  Tapi aku  hidup didunia ini sesungguhnya bukan mutlak menenggelamkan diriku dalam  kerohanian dan tidak memikirkan kebahagiaan keluargaku. 
22. DIUNDANG PERAYAAN ULANG TAHUN DEWA
      Pada suatu malam, aku dan suamiku pergi ke sebuah vihara didaerah  Tangerang, kami bersembahyang disana untuk memperingati ulang tahun  salah satu dewa di vihara itu. setelah aku selesai bersembahyang guruku  memanggil.
     “ desi … kau telah diundang secara khusus oleh dewa rejeki untuk menghadiri ulang tahunnya ditempatnya.”
      “ sungguhkah..??? jawabku.
      “ ya, saat kau pulang nanti bermeditasilah.”
      “baik.”
      Perasaanku bercampur aduk menjadi satu, benarkah aku telah diundang  oleh dewa rejeki untuk menghadiri ulang tahunnya.  Dulu sebelum rohku  terbangunkan dan aku sudah bisa mendapat pengelihatan karena telah  banyak membaca salah satu mantera. Pada saat hari ulang tahun dewa  tersebut seperti sekarang ini, aku pernah pergi kesuatu tempat, menaiki  sebuah perahu menyusuri sebuah sungai yang penuh dengan bunga. Dan  melihat dari kejauhan kembang api berhamburan. Seperti apa tempat dewa  rejeki itu dan aku belum pernah melihat dewa itu sebelumnya.
      Sesampainya dirumah aku membasuh diriku dan mulai untuk bermeditasi  sesuai petunjuk guruku.  Saat memasuki Samadhi, rohku keluar dan pergi  kesuatu tempat. Tempat itu sama persis dengan yang aku lihat dulu saat  aku membaca mantera. Sebuah sungai dan sebuah perahu dan aku naik  diujung perahu itu, perahu itu bergerak menyusuri sungai yang penuh  dengan bunga, kembang api menyala dikejauhan. Benar benar sama, tapi  kali ini apa yang kualami tidak hanya sampai disitu, perahu itu terus  berjalan sampai ketepian. Sampai ditepi,Aku turun dari perahu itu dan  melihat banyak sekali orang-orang, mereka semua seperti menuju suatu  tempat, aku mengikuti orang-orang tersebut. Aku melihat pintu gerbang  yang besar sekali, didalam pintu gerbang itu aku juga melihat  rumah-rumah seperti daerah perkampungan. Aku terus berjalan dan sampai  didepan sebuah rumah yang besar, anehnya orang orang yang datang pergi  menuju kemeja penerima tamu dan menulis buku tamu. seperti menghadiri  acara pernikahan saja. Tapi aku melakukan hal yang sama dengan  orang-orang tadi, menuliskan namaku dibuku tamu itu dan aku  dipersilahkan masuk. Saat aku masuk keruangan itu aku melihat banyak  sekali tamu yang datang, bangku-bangku berjejer disebelah kiri dan kanan  dan mereka terlihat bergembira. Aku berjalan ditengah ruangan itu  menuju kearah depan.  Dan sesampainya didepan aku melihat ada seorang  tua berjenggot dan memegang tongkat sedang duduk dan dikanan kirinya ada  juga yang sedang duduk, wajah mereka hampir serupa, tapi memakai baju  yang berbeda. Apakah yang ditengah itu dewa rejeki?
Saat aku sampai didepan dewa itu, ia berkata :
     “ desi … kau sudah tiba ? aku adalah dewa rejeki ,aku mengundangmu  secara khusus untuk menghadiri acara ulang tahunku.  Semua ini karena  jodoh sehingga kau bisa ketempatku ini. Semoga kau berbahagia.”
      Lalu aku dibawa oleh seorang pelayan untuk duduk ditempat yang telah  disediakan untukku. Aku melihat semua orang bergembira, dan dewa rejeki  mengundang para tamunya untuk bersulang arak dan aku ikut bersulang.   Pada saat waktu makan, salah seorang pelayan menawarkan aku sepotong  daging ayam, aku katakan aku tidak makan itu, aku vegetarian. Lalu  pelayan itu mengambilkan satu piring sayur untukku dan memakannya.
      Disaat acara belum selesai, aku berpamit pulang pada dewa rejeki, dan  mengucapkan selamat ulang tahun dan mengucapkan terima kasih karena  telah mengundangku.lalu aku beranjak pergi meninggalkan tempat itu  dengan perasaan kagum.  Karna kali ini aku sudah bisa datang ketempat  dewa rejeki dan bertemu dengannya. 
     Ternyata jika roh sudah terbangun, mata ketiga telah terbuka.  Maka  alam gaib dengan alam manusia terlihat hanya setipis benang saja.   Begitu dekat dengan diri kita tapi kita tidak merasakannya.
23. HARI ULANG TAHUN YANG BERBEDA
      Biasanya bila hari ulang tahunku sudah mau dekat, aku pasti sibuk untuk  mempercantik diriku, membeli baju baru, mempersiapkan masakan dan  merencanakan untuk mengundang teman-temanku kerumah. Dan setelah itu  pergi kesuatu tempat untuk bersenang-senang dengan teman-temanku itu.  hari ulang tahunku itu kuhabiskan dengan hura-hura dan bersenang-senang  saja.
      Tapi dihari ulang tahunku saat ini, aku sama sekali tidak mempersiapkan  apapun, tidak ingin membeli apapun dan tidak menginginkan apapun  apalagi bersenang-senang.  Saat ini Pikiranku berubah, aku malah  berfikir untuk membalas budi orang tuaku yang telah melahirkan dan  membesarkan aku.  Pikiran ini terlintas begitu saja, aku merasa dihari  ulang tahunku ini aku lebih ingin berbagi dengan orang tuaku untuk  membalas jasa-jasanya. Orang tuaku sempat kaget, karna tidak biasanya  seperti ini dan mereka belum pernah mengalami hal itu karena tidak ada  tradisinya. 
      Dulu saat hari ulang tahunku ,aku pasti menghamburkan uang demi  memenuhi keinginan merayakan ulang tahunku itu.  tapi kali ini  benar-benar berbeda, tidak ada lagi hura-hura dihari ulang tahunku.  Aku  lebih banyak mendekatkan diriku pada guru-guruku, dan memohon bimbingan  dan nasehat dari mereka. 
      Pada suatu ketika, guru sejatiku memanggil. Dan mengucapkan selamat  ulang tahun padaku dan dia memberikan aku hadiah ulang tahun yang  berharga, begitu juga guru-guruku yang lain, masing-masing memberiku  hadiah yang tidak ternilai dan amat berguna untukku. Aku amat bahagia  saat itu, walaupun tiada perayaan,   tiada teman-teman yang berkumpul  dan tiada kesenangan duniawi yang kualami dulu, tapi hari itu aku  benar-benar bahagia dan terharu, menangis dihadapan guruku dan  mengucapkan banyak terima kasih atas semua perhatiannya.
      Pengalaman mendapat perhatian dari para guruku pada saat ulang tahunku,  mendapatkan hadiah-hadiah khusus dari mereka, akan menjadi kenangan  yang tidak akan pernah aku lupakan. Karna hari ulang tahunku kali ini  benar-benar berbeda dengan yang dulu. Ulang tahunku ini lebih berarti  dan lebih berkesan buatku. 
      Aku sudah tidak ingin menghabiskan waktuku dan hidupku ini dengan suatu  yang tidak berguna, selain berusaha untuk menjaga keluarga dan usaha,  aku lebih tenang jika berada dekat dengan para guruku. Aku merasa  terlindung karenanya. Mencurahkan semua isi hatiku padanya, karna para  guruku lebih bisa dipercaya bisa menjaga rahasia.  Dan bisa membimbingku  kearah yang baik. 
24. JUBAH YANG DIBERKATI
     Pada awal-awal aku mendekatkan diriku pada para dewa, melakukan puja  bakti dan ritual penyebrangan roh.  Aku hanya mengunakan pakaian yang  biasa aku pakai sehari hari.  Pernah suatu kali saat aku akan diangkat  murid oleh dewa tao, dewa tersebut memberikan aturan padaku agar aku  memperhatikan pakaian yang aku pakai saat puja bakti atau pun saat  menerima bimbingan dari para guruku.  Karna kadang aku bertemu dengan  para guruku itu dengan hanya mengunakan kaos dan celana pendek saja, aku  pikir yang penting hati tulus dewa pasti tidak akan marah, tapi  peraturan tetap peraturan. 
     Tiap kali dewa tao itu datang membimbing aku tidak diperkenankan  memakai pakaian yang tidak sopan. Dan aku mulai memilih-milih pakaian  saat menghadap guruku itu.  Ini membuat aku berfikir untuk mengunakan  jubah puja bakti, agar aku terlihat lebih sopan saat menghadap para  guru.  Suamiku penuh perhatian, dia membelikan aku jubah puja bakti itu  di salah satu  vihara di jakarta, jubah itu berwarna kuning. Dan aku  mulai mengenakan jubah itu saat puja bakti dan menghadap para dewa.  ternyata dewa merencanakan lebih dari itu, aku diarahkan untuk memakai  jubah luarnya.  Dan aku membelinya divihara yang sama. Jubah luarnya itu  tidak boleh sembarangan bisa dipakai. Hanya orang-orang tertentu saja  yang boleh memakainya. Aku meminta petunjuk dari guru sejatiku mengenai  jubah itu, guruku mengizinkannya dan menganjurkan agar aku membelinya.  Jubah pujabakti itu memang sudah dipersiapkan untukku dengan warna dan  gambar yang telah ditentukan.
      Sampai dirumah aku mohon guruku untuk memberkati jubah itu agar aku  bisa memakainya untuk pujabakti.  Tapi guruku mengatakan agar aku  meminta berkat dari yang maha kuasa. Dan aku meminta petunjuk apa yang  harus kulakukan untuk mendapatkan berkat itu.  Karna aku bisa  berkomunikasi dengan dewa, ternyata aku juga bisa berkomunikasi dengan  yang maha kuasa, mungkin pembaca tidak percaya. 
      Disaat aku memohon agar yang maha kuasa mau memberkati jubahku itu, DIA  meminta agar aku meditasi dan menyuruh aku mengenakan jubahku itu .  Awalnya aku tidak tau maksudnya, tapi disaat aku meditasi menghadap  kelangit.  Tiba-tiba rohku keluar dan tiba diistana langit. Didepan aku  melihat pintu gerbang yang dijaga 2 orang penjaga. Tapi gerbang itu  sudah terbuka dan kedua penjaga itu membungkukkan badan saat aku  melewatinya. Aku melewati 3 gerbang tanpa hambatan sedikitpun tidak  seperti sebelumnya aku pernah dihalangi oleh penjaga gerbang itu dan  harus bersujud 3 kali baru bisa masuk keistana langit. 
     Aku pernah datang keistana langit 2 kali. Dan ini yang ke 3 kalinya.
Sampai diistana langit aku masuk kedalam dan menghadap yang maha kuasa. DIA berkata :
    “ desi kau sudah datang,?”
     “ yang maha kuasa, kenapa aku bisa kesini, aku kira ENGKAU hanya akan  mengirimkan sinar kearahku untuk memberkati saat aku meditasi?”
    “ aku akan memberkati jubahmu, tentunya kau harus datang menemuiku.”
      Lalu aku melihat DIA membuat dua lembar hu, dia memegang 1 hu disebelah  kanan dan satu hu lagi disebelah kiri, lalu hu itu tiba-tiba terbakar  dengan sendirinya. Tidak lama kemudian aku melihat seekor naga dan  seekor burung hong datang menghampiri DIA. Yang maha kuasa menyuruhku  berdiri dan mengarahkan kedua tangannya kepadaku, lalu naga dan burung  hong itu melesat kearahku dan masuk kedalam jubahku.
      “desi … aku telah menganugrahkan naga emas dan burung hong emas  kepadamu, mereka akan melindungi dan menjagamu. jalanilah tugasmu dengan  baik. Kau boleh kembali.”
     Aku mengucapkan terima kasih kepadaNYA, dan berpamitan.
Sejak itu jubahku telah diberkati oleh yang maha kuasa dengan kekuatannya.
25. PESAN SALAH SATU BUDHA UNTUK TIDAK MEMBEDAKAN ALIRAN
      Pada suatu hari salah satu dewa yang menjadi guruku telah selesai  membimbingku, dan biasanya bila satu dewa selesai membimbing akan ada  dewa lain yang akan mengantikannya.  Hal ini akan diberitahukan oleh  guru sejatiku, kapan waktunya, siapa dewanya dan kemana aku harus  menghadap dewa tersebut.
      suatu hari, saat aku dan suamiku sedang berbincang diruangan kantor  kami, tiba2 saja ada salah satu pengurus vihara didaerah tangerang  menghubungi suamiku lewat telpon genggamnya, pengurus vihara itu ingin  mencari donatur/penyumbang untuk acara cioko/penyebrangan roh di  viharanya, karna baru beberapa hari yang lalu kami telah mengadakan  acara yang sama, kami mengatakan bahwa dengan berat hati bahwa saat ini  kami tidak bisa menyumbang.  Setelah pembicaraan selesai aku merasakan  guruku memanggil dan berkata:
      “ desi … kau harus ikut berpartisipasi, biar sedikit yang penting kau  ada ketulusan untuk membantu, karna hal ini termasuk ujianmu untuk  mendapatkan bimbingan dari salah satu dewa yang ada divihara itu.”
      Demikianlah guruku itu berkata, akhirnya kami memutuskan untuk ikut  berpartisipasi. Suamiku langsung menyiapkan barang-barang yang akan  dibawa ke vihara itu, sementara menyiapkan barang-barang tersebut,  terlintas dalam pikiran suamiku untuk mengajak saudara-saudaranya ikut  berpartisipasi juga dan bersama-sama melakukan kebajikan.  Ternyata  saudara-saudaranya itu mau ikut. Yach… lumayan untuk tambahan membantu  orang lain. Lalu keesokan harinya aku dan suamiku pergi kevihara itu  dengan membawa barang-barang yang telah kami persiapkan dan sekaligus  menemui dewa yang ada divihara itu.
      Sesampainya disana, aku langsung bersembahyang kepada para dewa di  vihara itu, setelah selesai aku menuju ruang dewa yang diberitahukan  oleh guruku itu. karna dewa tao tersebut duduk disamping salah satu  budha, aku menghadap budha itu terlebih dulu dan memohon petunjuk  darinya. Begini petunjuk yang diberikan olehnya.:
      “desi, menjalani jalan kebenaran janganlah membedakan antara aliran.  biarkan sekelompok orang mengatakan bahwa mencapai kebudhaan itu hanya  bisa dicapai atas usaha diri sendiri, dan biarkan sekelompok orang  mengatakan bahwa untuk mencapai kebudhaan itu disamping dari usaha diri  sendiri juga dibantu oleh mahluk suci/dewa yang membimbing seperti yang  sedang engkau jalani saat ini. Karna Semua aliran adalah sama, tujuannya  membawa manusia kembali kepada Tuhan.”
       Aku tahu dalam dunia ini, manusia memupunyai kepercayaan dan keyakinan  yang berbeda, kepercayaan itu ada yang sudah dianut sejak lahir, ada  yang setelah dewasa baru bertemu dengan kepercayaannya itu. yang penting  didalam hati tulus dan yakin sepenuhnya terhadap kepercayaannya itu dan  tidak tergoyahkan, aliran apapun/kepercayaan apapun akan tetap bisa  membawa manusia kembali kepada tuhan dan mendapat tempat yang baik  bersama denganNYA.  Bukankan itu yang diharapkan oleh kita umat manusia  ???  
      Tapi kadang aku juga suka mendengar dan melihat, banyak orang yang suka  membanding-bandingkan agama/aliran tertentu dan menganggap bahwa  agama/aliran yang mereka anut itu adalah yang paling benar. Sesungguhnya  semua agama/aliran adalah sama, bertujuan membimbing manusia kejalan  yang benar. Semua tergantung manusianya, apakah benar-benar menjalankan  ibadahnya dengan baik atau tidak.
26. DIKIRIMI ILMU HITAM
      Pernah suatu malam, akibat melepaskan seseorang dari percobaan  guna-guna, pengirim guna-guna tersebut menemuiku dengan sangat marah.
       Aku mendadak terbangun pada pukul 3 pagi, karena merasa sesuatu yang  tidak enak dalam diriku. Mataku begitu terang dan tidak bisa dipejamkan  lagi saat itu, biasanya aku paling susah untuk bangun pagi, tapi pagi  ini sepertinya agak berbeda. Aku merasa tidak nyaman untuk berbaring,  akhirnya aku bangun dan mandi dan memutuskan untuk bermeditasi.  Sebelum  meditasi aku melafal mantera terlebih dahulu, tapi badanku semakin  tidak enak rasanya. Aku berusahan menyelesaikan mantera yang kubaca lalu  langsung masuk dalam meditasi. Dalam meditasiku itu tiba tiba aku  merasakan ada getaran mahluk tidak bersih, sepertinya mau berkomunikasi  denganku. akhirnya komunikasi dengan seorang pengirim guna-guna  tersambung. 
     “ siapa kau, mengapa menggangguku ?” orang itu bertanya.
     “ namaku desi, aku mengganggu kamu? Balik aku bertanya dengan bingung.
     “ ya, kau sudah membuat mahluk yang kumasukkan pada tubuh pasienku kembali.”
      Mendengar perkataannya itu aku baru ingat, karna baru kemarin aku  melepaskan seseorang dari guna-guna, memberikan air putih yang telah aku  beri mantera. ternyata dialam gaib itu cepat sekali reaksinya. Dalam  satu hari dia sudah tau keberadaanku dan saat ini datang menemuiku.
      “ aku tidak bermaksud mengganggu, ini hanya kebetulan saja. Orang yang  kau guna-guna itu masih kerabatku, dan kebetulan dia datang kerumahku.  Maaf jika membuatmu terganggu.”
     “ tidak bisa, kau harus menerima akibat perbuatanmu menolong orang itu.”
     “ tolong jangan marah, sungguh saya tidak bermaksud sama sekali.”
      “ apa kamu mau saya santet hah…?
      Pengirim guna-guna itu semakin marah dan terus mengoceh padaku. Dalam  meditasiku itu, tubuhku terguncang menahan serangannya dan rasanya tidak  kuat lagi. karna pada saat itu aku hanya bisa menahannya dan belum bisa  melawan serangannya. dan disaat puncak serangan itu, aku ditolong oleh  salah satu budha. Budha itu menutup komunikasi kami dan memancarkan  sinar putih yang begitu terang,terlihat jelas walaupun mataku terpejam.  Suara pengirim guna-guna itu mendadak hilang tidak terdengar lagi. Aku  telah terlepas darinya.
Budha itu berkata kepadaku.:
      “desi , kau harus berhati-hati. Kau harus selalu mengikuti petunjuk  guru-gurumu dan para dewa, agar kau terhindar dari hal-hal yang tidak  baik.”
     Aku mengucapkan terima kasih atas pertolongan budha tersebut.
Ternyata  kekuatan guna-guna itu memang ada, kali ini aku baru mengetahuinya dan  hampir terkena juga, jika tidak ditolong budha.  Mengapa ada saja orang  yang mempunyai niat jahat terhadap sesamanya, kemana hati nurani mereka?  Demi harta dan harga diri menghalalkan segala cara untuk meraihnya.   Tega menyakiti orang lain yang tidak tau apa-apa.
     Kadang aku berfikir, mengapa tuhan membiarkan orang-orang seperti itu  bebas merajalela di dunia ini, apakah tuhan tidak bisa membuat  orang-orang jahat itu hilang kekuatannya agar tidak bisa mencelakai  orang lain.  Mungkin karna manusia didunia ini terlalu banyak dosa dan  kesalahan, sehingga harus mengalami hukuman didunia terlebih dahulu baru  menjalani hukuman di neraka agar manusia lebih mawas diri. Entahlah …  ini hanya pemikiranku. Segala aturan langit aku tidak mengetahuinya  hanya para dewa yang tahu.
27. PENUNGGU SEBUAH TELAGA
       Pagi ini aku dan suamiku berangkat ke daerah puncak, pergi kesuatu  telaga didaerah itu. ini adalah petunjuk dari guruku agar aku  mendapatkan energy gaib dari tempat itu.  saat mendapatkan tugas itu,  aku sempat takut, karna telaga itu dikatakan angker dan ada penunggunya.  Aku takut jika aku bermeditasi disana aku diganggu/dirasuki oelh  penunggu telaga tersebut.  Karna berdasar cerita yang kudapatkan dari  internet, pernah ada satu orang yang mengunjungi telaga itu sempat  diganggu.
       Tapi guruku meyakinkan aku bahwa tidak akan terjadi apa-apa, jika niat  kita baik dan bersikap sopan saat mengunjungi telaga itu, tidak akan  terjadi apa-apa. Aku diminta tidak usah takut. Karna para dewa  melindungi.
       Akhirnya kami pergi juga, kami tidak berani membawa anak kami. Karna  kata guru kami tidak boleh.  Karna anak-anak belum bisa melindungi  dirinya dengan melafal mantera. Jadi tidak boleh dibawa untuk  menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
       Kira-kira 1 kg jarak kami dari telaga itu, mendadak telingaku terasa  aneh. Aku merasakan perbedaan daerah itu, sepertinya aku sudah masuk  dikawasan berkekuatan gaib dan hal ini kurasakan terus selama aku berada  ditelaga itu. Dan tidak lama kami sampai di telaga tersebut. Telaga itu  adalah tempat wisata, tapi saat kami datang hari itu begitu sepi, hanya  ada 3 atau 4 orang saja yang ada. 
      Kami mencari tempat teduh untuk menunggu petunjuk selanjutnya. Ternyata  tempat tersebut banyak sekali monyet-monyet liar berada disana.  Aku  sempat takut karna ada satu monyet yang terus mengikuti kami. Lalu  guruku memanggil dan meyuruhku untuk bermeditasi. Saat aku mengambil air  telaga untuk membasuh wajah dan tangan dan kakiku, aku merasakan  getaran aneh, tanda komunikasi dengan mahluk tidak bersih kurasakan.   Aku pikir mungkin aku tidak sopan, karna mengambil airnya tanpa meminta  izin terlebih dahulu. Aku bertanya pada guruku apa yang terjadi, kata  guruku mahluk penunggu telaga itu ingin berkomunikasi denganku. Dan  guruku mengizinkan aku untuk berkomunikasi dengan mahluk itu.
tiba-tiba dalam meditasiku, ada suara kudengar.
      “ hai perempuan siapa kau?”
       Aku memperkenalkan diriku, dan mengatakan kepadanya bahwa aku tidak  bermaksud jahat dan hanya menjalankan tugas dari guruku untuk  bermeditasi ditempat ini. Aku meminta izin darinya.
       “ kau sepertinya bukan orang biasa, karna kau dikelilingi oleh banyak  dewa dan aku melihat ada dewa pelindung juga, mereka semua memancarkan  sinar.”
      Sempat kaget juga mendengar perkataannya, ternyata dewa pelindung  datang menemani aku dan suamiku. Pantas saja begitu banyak monyet  disekeliling kami tapi tidak ada yang mengganggu. Penunggu telaga itu  mengizinkan aku untuk bermeditasi ditempatnya.dan aku bisa meditasi  dengan tenang
      Setelah aku selesai meditasi aku mengucapkan terima kasih kepada  penunggu telaga itu. dan dia menitip pesan agar orang-orang yang datang  ketempatnya tidak boleh memikirkan/membicarakan sesuatu yang tidak baik,  karna hal itu akan menjadi mala petaka bagi mereka. Begitu pesannya.  Dan kami berpamitan. Dalam perjalanan keluar telaga itu, kami harus  melewati gerombolan monyet-monyet yang lumayan banyak, agak takut juga  tapi berusaha tetap tenang melewatinya, anehnya melihat kami melewati  mereka ,mereka tidak menyerang kami malah membuka jalan untuk kami  bahkan aku melihat ada satu monyet yang bertiarap seperti member hormat.  Ah ,akhirnya bisa keluar juga dari tempat itu tanpa ada gangguan  sedikitpun.
      Saat dalam perjalanan pulang kira-kira 1 km dari telaga itu, telingaku  kembali normal. Mungkin aku telah keluar dari daerah gaib. Dan sejak aku  pergi ke telaga itu, kekuatan gaib yang kumiliki semakin kuat. Aku bisa  dengan cepat merasakan keberadaan mahluk gaib. Itulah yang aku alami.
28. KISAH SEORANG MEDIUM
       Ada seorang medium datang kerumahku, dia masih teman suamiku. Dia  mempunyai temperament yang agak kasar, dan emosinya suka meledak-ledak  jika ada orang yang membuatnya marah.
       Saat dia datang, dia bercerita pada suamiku bahwa dia tidak sanggup  lagi menjalani pekerjaannya menjadi medium dari seseorang yang mendanai  dia. Pekerjaannya membantu orang yang mendanainya tersebut untuk  melakukan hal-hal yang tidak baik dengan mengunakan tubuhnya dirasuki  oleh mahluk gaib/arwah.
       Saat kami kerumahnya, aku belum merasakan apa-apa. Tapi saat naik  keatas lotengnya, aku melihat banyak rupang dewa duduk dimeja altar, aku  berfikir untuk bersembahyang dan bersujud dihadapan rupang-rupang dewa  tersebut tapi aku agak binggung harus kemeja altar yang mana dulu. Saat  aku dalam kebingungan salah satu dewa yang rupangnya ada dialtar  tersebut berkata kepadaku.
      “ desi, kau tidak boleh bersembahyang dan bersujud disini.  Rupang-rupang yang ada disini memang rupang dewa. tapi yang duduk bukan  dewa, tapi mahluk-mahluk yang kotor.  Tempat ini sudah kotor, jadi  pulanglah kerumahmu.”
      Aku tersentak mendengarnya, kaget dan sedih. Mengapa bisa begini.  Mengapa medium itu tidak tau, kalau tempatnya itu sudah kotor dan bukan  dewa yang duduk dialtarnya.  Dengan gontai dan berat hati aku turun  kebawah dan mengajak suamiku untuk kembali kerumah.
      Sesungguhnya medium itu sejak dilahir telah didampingi oleh satu dewa  dan melindunginya, tapi dia tidak menyadarinya, malah membenci dewa  tersebut. Dia Lebih memilih dirasuki oleh mahluk-mahluk tidak baik agar  dapat membantu orang yang mendanainya untuk melakukan hal-hal yang tidak  baik.  Dan ditubuhnya juga menempel satu arwah/roh seseorang, roh itu  minta tolong kepadaku agar bisa membebaskan dia dari kurungan dewa yang  melindungi medium itu. aku bertanya kenapa dia bisa terkurung  ditubuhnya.  Roh itu bercerita, bahwa dulu dia amat membenci ayah dari  medium itu, karena saat ayahnya masih muda telah melakukan pelecehan  pada adik sepupunya, dan ayahnya itu tidak merasa bersalah atas  perbuatannya. Sehingga disaat roh itu meninggal karna sakit, masih ada  dendam didalam hatinya sehingga membawa dia ketempat ayahnya itu, tapi  sampai disana malah ditangkap oleh dewa pelindung medium itu dan tidak  bisa terlepas.
Aku  mengatakan kepada roh itu akan mencoba untuk membantunya, yang penting  dia berjanji untuk tidak menggangu keluarga medium itu. diapun berjanji.  
      Awalnya aku memohon pada dewa yang mendampingi medium itu agar bisa  melepaskan roh tersebut, dewa itu memberikan petunjuk agar aku  memanterai air putih untuk diberikan kepada medium itu, tapi waktu aku  berikan dia tidak meminumnya, akhirnya dewa pendampingnya itu tidak tahu  lagi harus bagaimana untuk menolong orang yang dilindunginya itu,  Akhirnya aku disuruh untuk  memohon salah satu dewa yang bisa membantu  melepaskan roh itu sekaligus menyebrangkannya.  karna tidak ada jalan  lain lagi. Setelah mendapatkan petunjuk dari dewa tersebut, aku  menjalankan ritual penyebrangan rohnya sesuai tanggal yang ditentukan  setelah roh itu dilepaskan oleh dewa tersebut. Dan roh itu mengucapkan  terima kasih.
      Dari kejadian ini aku berfikir dalam hati, mengapa manusia yang telah  memiliki indra ke-6/kelebihan yang diberikan oleh dewa, tidak dia  pergunakan untuk hal-hal yang baik. Merelakan tubuhnya dirasuki oleh roh  apa saja demi mendapatkan kekayaan.  Orang yang memiliki kelebihan dari  para dewa, jika mereka mempergunakan kelebihan mereka untuk menolong  orang banyak tanpa pamrih, mungkin kehidupan didunia ini tidak akan  sekacau ini. Semua umat manusia akan hidup dengan damai dan bahagia.  Tanpa ada kekuatiran, karena banyak para orang pintar membantu orang  yang masih awam melepaskan kekuatiran mereka selama hidup didunia ini,  dan secara perlahan membantu mereka membina diri dan mendekatkan diri  pada para dewa. agar segala karma mereka bisa sedikit-demi sedikit  terbayar
      Kenapa banyak manusia tidak menyadari bahwa semua perbuatan kita pasti  berakibat. Karma itu tidak dapat dihindari bagaikan baying-bayang tubuh  yang mengikuti diri kita, kemana dan dimana saja kita berada.
Hidup  didunia ini sungguh menyedihkan, orang yang menapaki jalan kebenaran  itu sedikit, yang sesat malah banyak.  Orang yang mendapat penerangan  sedikit, yang terjerumus malah banyak. Sangat disayangkan.
29. AKIBAT BERKATA KASAR PADA ORANG LAIN
      Disini aku menceritakan satu kisah seorang wanita, yang sekitar  beberapa tahun belakangan mulai sering kerasukan dan tak sadarkan diri.  Dia tidak tahu kenapa bisa seperti itu. sudah beberapa kali menemui  orang pintar tapi jawaban yang dia dapat tidak memuaskan hatinya.  Tanpa  sengaja di main kerumahku untuk mengunjungi saudaranya yang saat itu  berada dirumahku.  Dia menceritakan perihal dirinya itu saat aku berada  disitu.  Dulu dia dan suaminya beragama budha, dan menurut cerita dia  dan suaminya sudah pindah keagama lain disebabkan kecewa dengan pengurus  diviharanya saat itu. 
      Pada saat itu guruku memberi petunjuk bahwa ada roh yang menempel  padanya, roh itu yang telah membuat dirinya mengalami kerasukan dan  tidak sadarkan diri.  Dan pada saat itu juga roh tersebut ingin  berkomunikasi denganku, guruku mengizinkannya. Akhirnya kami berbincang
       Roh itu mengatakan bahwa dia benci dengan wanita ini, karena saat  mereka masih muda, mereka satu vihara yang sama. Dan wanita itu pernah  mengucapkan kata-kata kasar padanya saat dia masih hidup sehingga roh  itu membencinya. Karna itu saat orang yang dihina/dimaki tersebut  meninggal rohnya mengikuti wanita itu. dan pada hari-hari tertentu roh  tersebut membuat wanita itu hilang kesadaran, dan kadang keluarganya  terkena penyakit yang aneh.
       Sesungguhnya dia ingin pergi tapi karena ada sesuatu yang belum  terselesaikan dia tersangkut pada wanita itu.  aku katakan jika aku bisa  membantunya pergi dari wanita itu dan menyebrangkannya apakah dia mau,  ternyata dia mau. Tapi dia ada satu permintaan, katanya wanita itu harus  sujud 3 x lebih dulu dengan menyebut namanya dan meminta maaf atas  perbuatannya. Maka dia tidak akan mengganggu lagi. Aku menyanggupinya.
       Lalu aku beritahukan hal itu pada wanita itu, padahal aku tidak tau  kalau dulunya wanita itu suka berkata kasar pada orang lain, dan wanita  itu mengakui sendiri. Mendengar apa yang kukatakan, wanita itu mengikuti  persyaratan yang diajukan oleh roh tersebut. Dan akhirnya roh tersebut  pergi meninggalkan wanita tersebut dan tak menganggu lagi karna telah  disebrangkan oleh salah satu dewa.
Ternyata  tidak hanya sampai disitu, setelah beberapa lama roh tersebut pergi.  Wanita itu masih suka tidak sadar, aku bertanya pada guruku kenapa dia  masih seperti itu, padahal roh yang membenci dia sudah tidak mengganggu  dia lagi.  Guruku berkata bahwa, roh yang menempel padanya karena dendam  sudah tidak ada, tapi iman wanita itu tidak kuat sehingga dia mudah  diganggu roh halus yang berada disekitarnya.
      Untuk perlindungan dalam dirinya sendiri harus dilakukan dengan sering  membaca doa dan mantera dan mendekatkan diri kepada tuhan menurut  kepercayaannya sehingga tidak ada lagi roh-roh jahat yang berani  mendekatinya.  Karena tiap manusia berbeda-beda ada yang mudah dirasuki  dan diganggu oleh roh jahat ada yang tidak. Manusia Yang mudah dirasuki  roh jahat harus membuat perlindungan untuk dirinya.
      Hindarilah berkata kasar dan tidak baik pada orang lain dan janganlah  membicarakan kejelekan/kekurangan orang lain, karena apa yang kita  lakukan pasti ada karmanya yang akan kita terima dikehidupan saat ini  atau dikehidupan kita yang akan datang.  
      Petaka atau bahagia tidak akan datang dengan sendirinya, tapi semua itu  berdasarkan apa yang kita perbuat. Meyakini hukum karma, menjauhi  kejahatan dan memupuk kebajikan adalah hal yang bijaksana untuk masa  depan kita kelak.
30. ROH YANG MENGIKUTI KAKAKNYA
      Suatu hari aku melihat seseorang, sebut saja mila, guruku memberi  petunjuk bahwa mila sedang diikuti oleh satu roh. Roh ini bisa membuat  mila celaka, saat ini mila masih kecil, dan roh tersebut sedang mencari  kesempatan untuk mencelakakannya, jadi guruku berpesan agar tidak  membiarkan mila pergi kemana-mana seorang diri. Aku memberitahukan  petunjuk guruku itu kepada orang tua mila.
      Esok paginya saat aku sedang mempersiapkan anakku untuk pergi  kesekolah, tiba-tiba aku mencium bau wangi bedak wanita dan tubuhku  merasakan ada mahluk gaib/roh yang berada didekatku. Tapi hanya sekilas  kurasakan, guruku mengatakan bahwa roh yang aku ketahui ingin  mencelakakan orang datang melihatku. Aku agak kaget, bagaimana dia bisa  tau padahal orang yang dia ikuti ada didaerah lain. Guruku mengatakan  dunia gaib itu hanya selembar kain tipis, jika sudah masuk kedunia gaib  semuanya akan tersambung dan sekejab mata bisa mengetahuinya. Seperti  diriku, alam gaib sudah terbuka untukku dan selalu mendapatkan petunjuk.  Begitu juga dengan mahluk gaib lainnya dan orang-orang yang telah  memasuki alam gaib itu.
      Merasakan roh itu telah datang kepadaku, aku memutuskan untuk  berkomunikasi dengannya untuk mengetahui apa yang dia inginkan dan  mengapa dia mengikuti mila. Sepulang mengantar anakku kesekolah aku  memanggil roh itu untuk datang dan berkomunikasi dengannya.
      Dalam komunikasi roh itu mengatakan bahwa dia mati karena bunuh diri  minum racun, hal itu dia lakukan karena telah ditinggal oleh kekasihnya.  Dan disaat dia diambang kematian, kakak perempuannya tidak berusaha  menolongnya dan tidak segera membawanya kerumah sakit. Akhirnya dia mati  mengenaskan, karena rasa kesal pada kakaknya itu, roh itu mencelakai  kakaknya tersebut hingga meninggal, dengan harapan kakaknya tersebut  bisa menemaninya. Tapi dugaannya salah, kakaknya itu malah direinkarnasi  lagi menjadi mila dikehidupan sekarang ini. Karena itu roh tersebut  mengikuti mila dan mencari peluang untuk mencelakakan mila yang dia  anggap kakaknya itu agar bisa menemaninya.
      Aku katakan kepada roh itu,supaya jangan menganggu mila karena dia  tidak tau apa-apa, walaupun itu roh kakaknya tapi kakaknya tersebut  sudah tidak mengenal dirinya. Mungkin saat dia minum racun tersebut  kakaknya panik dan tidak tau harus berbuat apa sehingga tidak sengaja  membiarkannya mati. Mendengar penjelasanku roh itu menangis, aku  mendengar tangisannya yang begitu sedih. Dia kesepian dan tidak bisa  reinkarnasi, kalau tidak mengikuti kakaknya itu kemana dia harus pergi.  Begitu katanya.
      Aku katakan padanya bahwa aku akan membantunya. Mendengar perkataanku  itu dia agak kaget dan bertanya apakah aku bisa membantunya. Aku katakan  akan mencoba dan mencari cara agar dia bisa disebrangkan dan bisa  reinkarnasi kembali. Aku memintanya untuk menunggu kabar dariku dan  selama menunggu kabar dariku, dia tidak boleh menggangu mila. Dia  menyetujuinya.
      Guruku menyuruh agar aku minta petunjuk pada salah satu dewa yang yang  mengurus hal ini. Dan setelah mendapatkan petunjuk apa yang harus  kulakukan aku segera memberitahu hal itu pada roh tersebut dan  menyuruhnya untuk bersiap-siap.  dia mengucapkan terima kasih. Aku juga  bertanya kepadanya apa permintaannya, dia mengatakan bahwa dia suka  tubuhnya selalu harum dan dia meminta bedak wangi padaku. Cara  penyebrangan rohnya agak berbeda, karna aku menyebrangkannya bukan  disaat pintu alam baka terbuka. Jadi tata cara dan ritualnya agak  khusus.  Akhirnya roh tersebut telah tersebrangkan, aku ucapkan terima  kasih pada para dewa dan para budha karna satu roh gentayangan telah  terselamatkan lagi.
31. AMANAT MENULIS BUKU PERTAMA
      Ikatan batin yang terjalin antara aku dan guru-guruku telah terlewati  dengan baik, walaupun belum sampai bertahun-tahun tapi waktu kontak  batin yang baru seumur jagung telah memberikan aku banyak pengamalan.  Banyak hal yang terjadi selama waktu itu, kesedihan, kebahagiaan,  kemarahan, kebimbangan datang silih berganti. Cobaan dan godaan tak  henti-hentinya menghalangi jalanku ini.  Guru-guruku selalu memberiku  kekuatan dan kesabaran yang besar kepadaku.
      Apa yang kulakukan dan apa yang kuperbuat tak luput dari perhatian  guru-guruku. walaupun mereka selalu memperhatikanku, tapi mereka juga  bisa menjaga privasiku, mereka mengerti bahwa aku adalah orang awam yang  tak luput dari hal-hal duniawi.  Mereka selalu mengingatkan aku bahwa  aku bukanlah orang yang meninggalkan keduniawian total sama sekali. yang  terpenting berusaha menjalankan 5 sila sebaik-baiknya. yaitu, tidak  mencuri, tidak berbohong, tidak berzinah, tidak bermabuk-mabukan dan  tidak membunuh. Menjalankan kehidupan dengan baik dan berbuat kebajikan.
      Awal mula salah satu guruku mengamanatkan agar aku menulis buku  pertamaku ini, aku sempat tidak yakin karena aku tidak bisa mengarang  ataupun menulis buku. saat aku masih sekolah di smp dan sma setiap kali  ada tugas membuat karya tulis aku pasti tidak pernah mengumpulkan karena  tidak tau cara menulisnya dan malu untuk bertanya pada guru  pembimbingku disekolah. makanya diberi amanat menulis buku pertamaku ini  oleh guruku itu membuat aku gemetar dan tidak percaya diri, karna aku  belum lama mendapatkan kontak batin dan bimbingan dari guru-guruku itu  tapi sudah diminta untuk menulis buku.
      Apa sudah pantas bagiku untuk menulisnya dan apakah aku sudah  diizinkan, tapi guru-guruku selalu meyakinkan aku untuk menulis buku  ini, karena ini adalah buku pertamaku, jadi salah satu guruku yang  memberikan judul untuk bukuku ini sekalugus membimbingku dalam penulisan  sampai penerbitannya. Aku mengatakan kepada guruku bahwa tulisanku  begitu berantakan dan kacau balau, kata-kata yang kutulis begitu polos  dan membingungkan.  Tapi guruku berkata.
      “ desi, jika buku pertamamu ini telah tersusun dengan bagus dengan  memakai kata-kata yang yang telah oleh dengan baik, itu namanya bukan  buku pertama.  Buku pertamamu tentu saja akan tertulis dengan kepolosan  dan apa adanya. Jadi kau tidak usah kuatir, tulislah semua pengalamanmu  apa adanya.”
Mendengar  nasehat guruku itu aku menjadi bersemangat menulis bukuku ini. Aku  diamanatkan untuk membuat tulisan dengan 50 bahan cerita, pada saat  tulisanku telah mendapatkan 23 cerita, aku mendapatkan cobaan. Aku  mengalami panas dalam yang tidak pernah kurasakan sebelumnya sama  sekali. selama 5 hari aku menahan sakit dan tidak bisa tidur. Tidak bisa  bersadhana, membaca mantera dan meneruskan bukuku yang baru 23 cerita  itu. rasanya aku tidak tahan dengan rasa sakit ini. Aku memohon  pertolongan guruku agar bisa menyembuhkan sakitku ini, tapi guruku  mengatakan bahwa aku sedang mendapat ujian dalam penulisan bukuku ini,  guru sejatiku tidak boleh melanggar hukum langit dengan menolongku, aku  harus melewati cobaan itu sendiri tanpa pertolongan darinya. karena jika  aku bisa melewati cobaan itu maka aku akan naik tingkat lagi. Begitu  petunjuk yang diberikan oleh guru sejatiku.
      Tapi aku begitu menderita selama 5 hari itu, segala macam obat telah  aku minum, dari obat demam, sakit gigi, sakit kepala, panas dalam,  radang dan antibiotic. Tapi sakitnya tidak hilang-hilang malah kian hari  bertambah sakit saja. Tapi aku tetap tidak pergi memeriksakan diriku ke  dokter dan tetap menulis buku dan memaksakan diriku untuk bersadhana  dan membaca mantera. Sampai tulisan ku telah mendapatkan 31 cerita,  sakitku mulai membaik, karena secara tiba-tiba saja suami ku menemukan  ramuan/jamu yang berhasiat mengobati sakitku itu. Setelah minum ramuan  itu beberapa kali aku mulai membaik.
      Dari pengalamanku ini, aku menyadari bahwa menulis buku untuk dapat  membuka hati umat manusia itu tidak mudah, banyak cobaan dan godaan yang  menghalangi. Jika hati tidak kuat menahan cobaan dan godaan itu,  mungkin akan mengurungkan niat menulis. Aku bersyukur atas perlindungan  dan pertolongan guru-guruku secara langsung maupun tidak kepadaku.  Atas  segala berkat yang telah diberikan kepadaku, aku menahan segala  penderitaanku  itu demi menjalankan amanat tersebut.
32. SILUMAN ULAR DAN SILUMAN BURUNG
      Aku pernah mencoba membantu seseorang yang suaminya terkena guna-guna,  suaminya itu selalu mengalami halusinasi, merasakan bahwa istrinya  berselingkuh dengan pria lain, padahal istrinya itu tidak melakukan  apa-apa. Kadang suaminya tersebut entah kenapa ingin memukul istrinya  tersebut, saat dia sadar dia tidak tahu mengapa dia sampai seperti itu.  istrinya itu tidak tahan dengan sikap suaminya tersebut, karena telah  jauh berbeda dengan yang sikapnya yang dulu.
      Akhirnya melalui salah seorang temanku, dia datang meminta bantuanku.   Aku mencoba membantunya dan meminta petunjuk guruku mengenai masalahnya  itu. setelah mendapatkan petunjuk, aku segera memberitahukan orang  tersebut. Ternyata lagi-lagi karena dendam dan kebencian, ada 2 orang  yang telah mengirimi suaminya guna-guna sehingga membuat suaminya itu  berubah. Dengan tujuan agar rumah tangga mereka hancur berantakan.   Ternyata kedua pengirim guna-guna itu adalah wanita. Aku tidak bisa  menceritakan terlalu jelas mengenai motif guna-guna itu pada istrinya  tersebut, untuk menghindari timbulnya masalah baru dalam rumah tangga  mereka. Biar hanya aku yang tau, karena aku merasa itu lebih aman.
       Setelah aku memberitahukan apa yang harus dilakukannya untuk melepaskan  guna-guna tersebut pada suaminya. Dia langsung menjalankan petunjuk  yang kuberikan dengan segera.  Setelah 2 hari telah lewat, saat sedang  sibuk dengan pekerjaanku, aku merasa aneh pada tubuhku, merasa dingin  dan mual. Pertanda sesuatu tidak baik, aku memutuskan untuk bermeditasi.   Setelah beberapa lama aku masuk meditasi, tiba-tiba saja aku melihat  seekor ular yang tidak begitu panjang dan agak gemuk bergerak-gerak dan  berdiri didepanku, aku mendiamkannya beberapa saat sampai tersambungnya  komunikasi diantara kami,lalu aku mendengar ular itu berkata.
“siapa kau berani-beraninya membuat aku keluar dari tubuh orang yang aku ikuti”
     “maaf aku bukan siapa-siapa, aku tidak bermaksud menganggu.”
      “ kenapa kau membuat aku tidak bisa menjalankan tugas yang diberikan  oleh majikanku. Cepat kau lepaskan semua, agar aku bisa masuk kembali  ketubuhnya.”
     “ mohon kau jangan menganggu dia lagi, dia sudah cukup menderita”
      “ tidak bisa, aku harus menjalankan tugas sampai tuntas.”
      “ maaf, aku tidak bisa melakukannya.”
     “ jika kau tidak mau melakukannya maka aku akan menyerangmu.”
Ular  itu menghampiriku dan melilitkan tubuhnya padaku aku merasakan  lilitannya semakin kuat, melihat hal ini aku tidak tinggal diam, segera  mengeluarkan jurus yang diajarkan oleh salah satu guruku untuk  melawannya, ular itu tidak tahan dan melepaskan lilitannya dan menjauh,  tapi dia tidak puas dan masih berusaha untuk menggigitku, aku segera  mengeluarkan jurus tertinggi yang diajarkan oleh salah satu guruku yang  lain, ular itu terpental jauh dan lari. Aku telah selamat dari  serangannya berkat ilmu yang diberikan oleh guru-guruku.
       Tapi tidak berhenti disitu, keesokan harinya aku kembali merasakan  getaran yang sama. Dalam meditasiku aku melihat seekor burung terbang  kearahku. Ternyata dia salah satu kiriman guna-guna pada orang yang aku  bantu lepaskan, tapi burung ini tidak seperti siluman ular tadi. Dia  lebih terlihat bijaksana dan tidak pemarah, dia bisa menerima  perkataanku.  Dan rela pergi dengan baik-baik. Dia diberi tugas oleh  majikannya untuk membuat orang yang dia tuju mengalami penderitaan,  majikannya mendapatkan dia dari sebuah gunung. Aku agak lega karena  Menghadapi siluman burung ini lebih mudah tanpa serangan darinya, hanya  cukup bernegosiasi saja dia sudah mengerti.
33. BERTEMU DENGAN DEWA-DEWA CILIK
     Sejak aku mendapat bimbingan dari dewa yang menangani ilmu hitam dan ilmu gaib, aku menjadi dekat dengan alam gaib.
Suatu  kali aku dan suamiku diajak makan oleh saudara kami di sebuah rumah  makan, saat aku masuk kerumah makan itu aku belum merasakan apa-apa,  tapi setelah aku duduk beberapa lama disalah satu meja, aku mulai  merasakan suasana yang aneh.  Aku seperti merasa berada didunia yang  lain, walaupun aku sedang duduk bersama keluargaku.
      Lalu aku pergi ke kamar mandi rumah makan itu, karena aku merasa agak  aneh, aku memejamkan mata dan mencoba merasakan dan melihat suasana  rumah makan itu dengan mata batinku, ternyata saat aku sedang meneliti  tempat itu, aku melihat ada beberapa anak kecil dengan lincahnya berlari  kesana kemari.  Aku pikir apakah rumah makan itu memelihara tuyul?  Dan  kulihat yang makan ditempat itu lumayan banyak, tapi orang-orang yang  makan disitu hanya berkumpul di satu sisi saja, karena sisi tempat duduk  yang lainnya kadang diduduki oleh anak-anak kecil itu.  Dengan perasaan  bingung aku kembali kemeja dan masih tetap merasakan sesuatu yang lain,  kadang aku merasa seperti ada seseorang berada disampingku.  Dan dalam  kebingunganku itu, guruku memberi tahu bahwa anak-anak kecil itu adalah  dewa-dewa cilik yang berada didunia mengumpulkan jasa pahala mereka agar  mereka bisa naik kenirwana dengan membantu manusia. 
      Saat aku dan keluargaku selesai makan, kami segera keluar dari rumah  makan tersebut.  Dan saat aku keluar dan naik kemobil, aku merasa  punggungku tertekan seperti ada yang naik kepunggungku. Mendadak saja  telapak tanganku terasa dingin tapi berkeringat. Apa yang sedang terjadi  padaku? Sesampainya aku dirumah saudaraku, perasaanku semakin aneh  saja, aku bertanya pada guruku. Guruku mengatakan bahwa salah satu dari  dewa cilik yang ada dirumah makan tadi telah menempel padamu.  Aku  kaget, kog bisa begitu dan untuk apa dia mengikutiku. apa yang harus aku  lakukan, apakah dia akan mengangguku? Guruku bilang pertemuanku dengan  dewa cilik itu karena jodoh, aku berjodoh dengannya. Dia akan bisa  membantuku dalam menjalankan misiku dan dia bukan mahluk yang jahat.  Mendengar petunjuk guruku aku agak lega.
      Dewa cilik itu selalu mengikutiku.  sesampainya aku dirumah, aku segera  berkomunikasi dengannya. Dia memanggilku dengan sebutan nyonya dan dia  memberitahukan aku siapa namanya. Lucu sekali, dan katanya jika ada hal  yang butuh bantuannya supaya jangan sungkan untuk memberitahukannya. 
Dewa  cilik itu bisa membuat tubuhnya menjadi kecil, dan dia suka sekali  duduk dihidungku, jika dia sedang duduk di situ aku pasti merasa  tertekan pada hidungku ini.
Ternyata  tidak hanya sampai disitu, teman-teman dewa cilik itu juga ingin  membantuku, dan mereka meminta izin apakah diperbolehkan. Aku bertanya  pada guruku mengenai permohonan dewa-dewa cilik itu, guruku  mengizinkannya. Dan akhirnya beberapa dewa cilik ikut bersamaku.
      Suatu kali ada 1 dewa cilik yang tidak betah tinggal dengan tuannya,  karena tuannya itu telah melakukan sesuatu yang tidak baik, sehingga dia  memutuskan untuk pergi meninggalkan tuannya, mungkin jodoh dengan  tuannya itu telah habis. Dan yang tidak habis pikir, dewa cilik itu juga  ingin ikut bersamaku. Wah …  semakin ramai saja. Tapi dewa-dewa cilik  itu tidak sembarangan bermain dan dia selalu meminta izin kepadaku  terlebih dulu jika ada yang ingin mereka lakukan dan setiap aku  membutuhkan bantuan mereka akan selalu datang membantuku.  Mereka selalu  membantuku dalam menjalankan tugas-tugasku.
34. MENJALANKAN SADHANA
       Sejak aku berjodoh dengan seorang budha hidup yang menjadi guruku, aku  selalu menjadikan guruku itu pemacu semangatku dalam menjalankan dharma,  melakukan ritual penyebrangan roh, pelimpahan jasa dan bersadhana  kepada para budha dan para dewa.  aku begitu mengagumi guruku itu,  karena dalam kehidupan ini dia telah memiliki murid yang jutaan  jumlahnya. Alirannya tersebar di segala tempat.  Dulu saat aku pertama  kali membaca buku yang ditulis, aku tidak mengerti dan tidak memahami,  mungkin karena pada saat itu aku belum terbuka dan roh ku belum  terbangunkan, sehingga bukunya itu hanya kuanggap buku biasa saja.  Tapi  jodoh memang berkata lain, walaupun aku tidak ingat lagi tentang buku  tulisannya yang kubaca itu, seperti ada dorongan yang kuat membuat aku  kembali mencari buku-bukunya tersebut dan kembali menyimaknya. 
       Guruku itu berpesan agar mempelajari buku-bukunya tersebut, karena ada  banyak sekali hal-hal dalam buku itu yang bisa bermanfaat untukku dalam  menjalankan misiku saat ini. Memang aku akui setelah aku terbuka, aku  lebih memahami semua yang guruku itu alami, apa yang dia alami dalam  kehidupan ini, juga pernah kualami.  Roh kami sama-sama terbangunkan  dengan sendirinya.  Awalnya aku tidak begitu yakin dengan apa yang aku  alami, sepertinya tidak masuk akal. Guru sejatiku berkata, semakin aku  pikirkan apa yang kualami ini semakin tidak masuk akal. Karena pada  awalnya aku adalah seorang awam yang menjalani hidup seperti orang awam  pada umumnya, lebih banyak menghabiskan waktu untuk kepentingan diri  sendiri, jarang berpuja bakti dan mendekatkan diri pada para dewa. 
       Tapi saat ini, aku telah merubah kebiasaanku dengan menjalani kehidupan  duniawi seimbang dengan rohaniku sehingga menjalani kehidupan di dunia  yang penuh dengan penderitaan ini aku menjadi lebih tenang. Aku juga  melakukan sadhana setiap hari, membaca mantera dan bermeditasi  disela-sela pekerjaanku, bimbingan dari guru-guruku juga masih kujalani  setiap hari, aku sudah tidak banyak mengeluh lagi seperti pada awalnya  aku diberi bimbingan. Aku sudah lebih mengerti keterbatasan para dewa  dalam menolong umat manusia sehingga semakin hari aku semakin sabar  dalam menghadapi masalah dalam hidupku.
       Mungkin jika aku yang dulu, banyak sekali keinginan dan harapan yang  mau kucapai untuk kepentinganku dan khayalan-khayalan bisa memiliki  sesuatu yang berharga dan bisa menyenangkan hatiku selalu berusaha  kukejar. Tapi, aku tidak lagi seperti yang dulu. tidak ada lagi ambisi  untuk memenuhi kebutuhanku sendiri, aku lebih memilih apa adanya, tidak  ingin bersaing dan tidak ingin merasa lebih dari orang lain.
       Tujuanku saat ini adalah menjalankan bhavanaku dengan baik, bersadhana  pada para budha dan dewa dan menjalankan misi yang telah diberikan  kepadaku. Sadhana-sadhana yang kulakukan setiap hari bisa mendatangkan  kontak batin langsung pada budha dan dewa yang ku sadhanakan. Dari  menjalankan sadhanaku itu aku bisa mendapatkan petunjuk dan bimbingan  yang baik dan bermanfaat.
       Aku katakan bahwa sadhana amat penting, para budha dan dewa turun untuk  memberkati sadhana yang aku lakukan. Aku baru benar-benar menyadari hal  ini ketika suatu kali aku menjalankan sadhana dialtar rumahku, saat  sedang bershadana pada satu budha aku terpaksa menghentikan sadhanaku  itu, karena harus mengurus karyawanku yang baru kembali mengirim barang.  aku langsung ditegur oleh salah satu guruku, bahwa tidak boleh  menghentikan shadana di tengah jalan, tidak baik. Karena saat aku  bersadhana itu para budha dan para dewa turun untuk memberkatinya, tidak  sopan jika harus membuat mereka menunggu. Para dewa mungkin tidak marah  atas kesalahanku, tapi menjalankan sadhana haruslah sempurna agar apa  yang kita mohonkan dikabulkan oleh para budha dan dewa. sejak itu aku  selalu berusaha menjalankan sadhana dengan sempurna.
35.  SEMPAT INGIN MENYERAH
        Saat aku baru menjalani bimbingan kurang lebih 5 bulan, aku sempat  berfikir ingin menyerah dan tidak mau lagi meneruskan semua ini.  Pikiranku sempat kacau saat itu dan ingin berontak.  Karena aku tidak  tahan dengan tekanan-tekanan yang kurasakan. Pada awalnya menolong orang  amat membuat aku susah dan menderita rasanya jika ada orang yang  bertanya dan meminta solusi untuk masalahnya aku mulai timbul rasa  takut. Aku merasa lelah dan tidak kuat menjalaninya saat itu. 
       Padahal guruku sudah mengatakan kepadaku, bahwa apapun masalah orang  yang bertanya kepadaku, aku pasti akan mendapatkan petunjuk dari guruku  itu, apa yang kudengar dari guruku itulah yang harus disampaikan, tidak  boleh ditambah apalagi dikurangi. Tapi aku tetap takut waktu itu, aku  takut petunjuk yang guruku katakan tidak sesuai dengan kenyataannya.  
        Rasa takut berbuat kesalahan itu yang membuat aku tertekan. Dan  berusaha menghindar dari pertanyaan orang tentang masalah mereka.  Padahal misi telah diberikan oleh guruku, rohku telah terbangunkan, dan  mata ketigaku telah terbuka. Tapi aku tidak menjalankan misiku dengan  baik malah berusaha menghindar dari misiku itu. 
       Rasa tertekan itu demikian berat kurasakan, sampai sering membuat aku  menangis. Dan sempat berfikir jika seandainya aku tetap menjadi orang  awam mungkin aku tidak akan tertekan seperti ini. Dan ingin rasanya  memberikan kelebihan-kelebihan yang kudapatkan ini kepada orang lain  saja, agar aku bisa tenang.
Aku  ini memang orang bodoh dan polos, mendapatkan kekuatan dari para dewa  malah tidak menginginkanya. Semakin berusaha menghindar, malah dewa  semakin dekat.
Guruku memberi nasehat kepadaku.
       “ kau berjodoh dengan para dewa, kelebihan yang kau miliki datangnya  tanpa keinginan dalam dirimu, semakin engkau tidak menginginkannya,  kelebihan itu akan semakin bertambah dalam dirimu. Tidak semua orang  bisa mendapatkan berkah sepertimu, semua itu karena jodoh di kehidupanmu  yang lalu. Mengapa engkau tidak menghargainya?.”
      Aku katakan bahwa aku tidak siap menjalani ini dan merasa tertekan.
      “ menolong orang jangan dijadikan beban. Jalanilah kehidupanmu dengan  tenang dan ikutilah setiap petunjuk para dewa. maka kau tidak akan salah  jalan. ”
       Mendengar nasehat guruku itu, aku kembali meyakinkan diriku dan  mengumpulkan kekuatan dalam diriku untuk menghadapi segala hal yang akan  terjadi pada diriku. Awalnya terasa berat dan tidak terbiasa menghadapi  kasus-kasus orang yang datang padaku. Tapi sekarang aku sudah lebih  tenang dan bisa menghadapinya dengan lebih jernih, karena aku yakin dan  percaya bahwa guru-guruku, para budha dan dewa selalu memberikan  petunjuk kepadaku sehingga aku taHu apa yang harus aku lakukan. Dan aku  tidak berniat untuk mundur lagi, saat ini aku sudah setengah jalan, aku  tidak mau mengecewakan guru-guruku yang telah membimbing aku dengan  sabar selama ini.
       Semoga saja apa yang aku lakukan dalam menjalankan misiku ini, aku bisa  memberikan kebahagiaan untuk orang banyak dan bisa melepaskan mereka  dari kesulitan hidup didunia ini.
36. HATI-HATI DENGAN GUNA-GUNA
       Selama aku menjalani kehidupanku sekarang ini, membantu orang  menghadapi kasus yang mereka alami, sebagian besar permasalahan yang  mereka hadapi selain karna karma juga akibat guna-guna atau ilmu hitam  yang dikirim seseorang. 
       Guna-guna yang mereka terima biasanya dikarenakan rasa benci dan dendam  seseorang. Biasanya karena kesalahan orang yang diguna-guna tersebut  atau rasa sakit hati pengirim guna-guna itu. karena manusia hidup  didunia ini selalu bersosialisasi, kadang tanpa sengaja menyakiti hati  orang lain, namun kadang juga tanpa rasa bersalah karena memang sudah  sifat dalam dirinya suka menyakiti orang lain.
      Manusia awam banyak yang tidak menyadari kalau dirinya terkena  guna-guna, karena dalam dirinya tidak ada perlindungan dewa. ada  guna-guna yang tidak besar kekuatannya tapi ada juga guna-guna yang kuat  yang bisa merengut nyawa orang yang diguna-gunai itu.  menjadi manusia  itu sesungguhnya serba salah. Berusaha berbuat baik pasti ada saja yang  iri dan tidak suka, berbuat jahat malah lebih parah lagi. Hidup  bersosialisasi dan bergaul dengan teman juga tidak menyadari telah  diguna-gunai oleh teman sendiri. 
       Hati manusia memang tidak bisa diduga, diluar terlihat baik dan  bersahabat, Tapi didalam punya rencana yang jahat. kita tidak bisa  menduga apa yang akan terjadi dalam hidup kita.  Karena itu, untuk  menghindari hal-hal yang yang tidak diinginkan, ada baiknya kita lebih  mendekatkan diri kepada para dewa, jangan disaat kita telah mengalami  sakit dulu atau setelah kita terkena guna-guna itu baru kita datang  kepada para dewa untuk memohon pertolonganNYA. Seharusnya sebelum hal  itu terjadi, dekatkanlah diri kita selalu kepada para dewa, agar para  dewa selalu melindungi kita dari hal-hal yang tidak baik yang akan  mencelakakan kita dimanapun kita berada.
       Guna-guna itu sesungguhnya baru akan mengenai diri kita jika kita tidak  ada perlindungan dalam diri kita dan tidak ada dewa yang menahannya  karena kita jauh dengan para dewa. Apalagi jika hidup kita penuh dengan  kesalahan dan dosa, jika ada orang yang membenci kita dan mengirimi kita  guna-guna, maka dalam sekejap mata akan dengan mudah terkena guna-guna  itu. selain mendekatkan diri kepada para dewa, kita juga harus menjaga  sikap dan tingkah laku kita terhadap orang lain, selalu berbuat kebaikan  dan mengindari dari perbuatan jahat. sehingga kita terhindar dari niat  seseorang untuk mengirimkan kita guna-guna dan ilmu hitam.
       Berhati-hatilah dengan guna-guna, karena kita tidak menyadari seberapa  besar kekuatannya. Bidang kedokteran tak bisa mendeteksi guna-guna, jadi  jika ada seseorang yang mendadak sakit ataupun mendadak meninggal, hal  itu terlihat begitu wajar. Karena gaib itu tidak terlihat hanya bisa  dirasakan, tapi kita tidak tau apa yang terjadi dan kenapa bisa terjadi  pada kita.
        Dalam menjalani kehidupan didunia ini, kita tidak boleh meremehkan  sesuatu hal yang kita anggap tidak penting. Sehingga kita tidak mawas  diri dan berhati-hati dalam berhubungan dengan sesama. Saling menghargai  dan saling mengerti kesulitan dan penderitaan orang lain, akan membuat  hidup kita lebih bermakna. Haruslah kita menjaga sikap dan tingkah laku  kita dengan baik, agar tidak ada dendam ataupun kebencian orang lain  terhadap kita.
37. PERGI KETEMPAT-TEMPAT KERAMAT
     Beberapa kali aku diberi tugas oleh guruku untuk pergi ketempat-tempat keramat, seperti gua, gunung, telaga dll.
       Mendapatkan tugas itu aku sempat bertanya-tanya. Untuk apa aku pergi  kesana, karena berdasarkan yang aku dengar, tempat-tempat seperti itu  biasanya didatangi orang untuk mendapatkan kekuatan/ilmu dan juga  mencari kekayaan/pesugihan. Dan sepertinya bukan tempat-tempat yang baik  menurutku. jika aku pergi ketempat seperti itu apa tidak ada  gangguannya, dan orang-orang akan menganggap aku tidak benar.
Guruku mengatakan;
       “ desi … aku menyuruhmu untuk pergi ketempat seperti itu bukan untuk  mencari ilmu ataupun mencari kekayaan, tapi agar kau bisa menyerap  energy dari tempat itu untuk mendekatkan dirimu dengan alam gaib.  Sesungguhnya tempat-tempat seperti itu energynya sangat kuat, hanya saja  banyak orang karena ketamakan dan ambisinya untuk mendapatkan kekuatan  dan harta menyalah gunakan tempat itu. aku tidak menuntunmu untuk  menjalani ritual ditempat itu, atau memohon pada penunggu-penunggu  tempat itu. tapi untuk menambah kekuatanmu dalam dunia gaib dan juga  agar kau bisa menerima semua bimbingan dari para dewa. karena untuk  berhubungan dengan para dewa, rohmu harus masuk kealam gaib, baru bisa  menerima setiap bimbingan.”
       Petunjuk guruku itu, membuat semua pikiran-pikiran jelekku hilang. Dan  aku tidak perduli lagi pada perkataan orang dan tidak takut jika ada hal  terjadi saat aku pergi ketempat-tempat itu, guruku pasti menjaga dan  melindungi aku. Akhirnya aku dan suamiku pergi menjalankan tugas
       Benar saja sampai di suatu gunung yang ditunjuk, aku dan suamiku  dipandu oleh orang yang berasal dari daerah itu, kami diajaknya  berkeliling dan sempat diajak ke makam keramat, dan biasanya orang-orang  yang datang kesana akan menjalankan ritual ditempat itu dan memohon  sesuatu. Aku dan suamiku disuruh untuk menjalankan ritual agar usaha  lancar dll, Tapi berdasarkan petunjuk guruku aku tidak diperbolehkan  menjalaninya. Aku ketempat itu hanya untuk bertemu dengan para dewa  disana dan bermeditasi dialam terbuka. itu saja. Jadi kami menolak  ajakan pemandu tersebut dengan baik-baik.
       Kadang ketempat seperti itu, banyak orang yang memanfaatkan kesempatan.  Memasang harga yang mahal untuk perlengkapan sembahyang, malah kadang  kami dipandu untuk sedikit-sedikit memasukkan uang kami disuatu tempat.  Mereka memanfaatkan kesempatan bagi pendatang yang ingin bersembahyang  disana. Saat kami bersembahyang ada orang yang memberikan kami dupa,  kami mengira dupa tersebut kami bayar dengan sukarela, ternyata malah  kami harus membayar dupa tersebut dengan harga yang telah ditentukan  oleh mereka dan ternyata sangat mahal. Pengalaman sekali dimanfaatkan,  kami tidak lagi menerima jika ada yang memberi kami dupa. Kami lebih  memilih untuk beranjali dan bernamaskara saja dihadapan para dewa. Para  dewa pasti mengerti dan mengetahui semua ini, terlebih lagi mereka tidak  mengharuskan aku untuk mempersembahkan dupa kepada mereka.
       Sesungguhnya tempat-tempat keramat itu memang punya kekuatan gaib yang  besar, asalkan manusia mempergunakan kekuatan yang didapat dari tempat  tersebut untuk menjalankan dharma, mungkin akan sangat baik. Tapi  kebanyakan manusia pergi ketempat itu untuk tujuan tertentu, menjadi  sesat dan mempergunakan kekuatannya untuk mencelakai orang lain atau  untuk mencari keuntungan materi semata.  
      Kebanyakan orang mengasumsikan tempat-tempat keramat itu tempat yang  tidak baik, sebenarnya bukan tempatnya yang tidak baik, tapi orang yang  datang kesanalah yang tidak mempunyai niat yang baik dan luhur.
38. DI BIMBING DEWA PENGOBATAN
       Aku punya pengalaman yang unik dengan guruku dewa pengobatan, dia  mempunyai ciri khas yang jauh berbeda dengan guru-guruku yang lain. Dia  tidak mempunyai jadwal dalam membimbingku, tidak seperti guru-guruku  yang lain. Tapi dia selalu datang membimbingku secara spontan dan  mendadak jika ada sesuatu yang akan terjadi padaku atau saat aku sedang  menghadapi kasus yang membutuhkan pertolongannya. Aku saja sampai  bingung, karena tidak tau kapan dia akan datang membimbingku, tidak ada  jadwal yang pasti. Aku hanya bisa merasakan perubahan pada tubuhku jika  dia mau datang membimbing.
       Guru sejatiku mengatakan bahwa, dewa pengobatan ini walaupun sikapnya  seperti itu, tapi dia punya kekuatan yang besar. Aku bisa mendapatkan  pelajaran berharga darinya. Tapi aku agak sulit mengikuti kebiasaannya  ini. Karena kadang 1 hari dia bisa 2 kali datang membimbing, kadang 2  hari tidak datang membimbing. Tapi aku akui bahwa bimbingannya memang  tidak sembarangan dan punya kekuatan yang besar seperti yang dikatakan  guru sejatiku. Dia mengajarkan aku membuat hu, mantra dan kata-kata.   Dia berpesan kepadaku, bahwa kekuatan dalam diri itu tidak perlu  diperlihatkan. Bersikap apa adanya saja dan jangan meninggikan diri.
       Tentu saja aku selalu ingat kata-katanya itu, maknanya amat dalam dan  mengajarkan kepadaku agar selalu rendah hati. Karakter guruku ini memang  amat berbeda, dia selalu datang menemuiku dengan ceria dan bergembira.  Dengan santainya berjalan dan melompat, seperti tidak ada beban dalam  hatinya. Aku kadang berfikir ingin sepertinya, bisa selalu ceria dan  bahagia. Tidak ada beban, menjalani semua masalah dengan enteng saja.
       Saat pertama kali dia datang membimbing, aku tidak mengerti apa yang  kurasakan, wajah dan bibir terasa tebal dan aku merasa agak sedikit  pusing dan melayang. Saat aku sedang bingung, guru sejatiku memberitahu  bahwa dewa pengobatan mau datang membimbing. Aku baru sadar dan langsung  masuk kedalam meditasi untuk menerima bimbingannya. Kadang aku memang  agak sedikit sulit membedakan perubahan dalam tubuhku ini, kedatangan  dewa, panggilan guru sejatiku dan getaran mahluk gaib kadang tidak bisa  kubedakan, hanya saja ada bagian tubuh tertentu yang membedakannya. Aku  sudah mempelajari semua itu, agar aku bisa dengan segera mengetahui  tanda-tandanya dan bisa bergerak dengan lebih cepat.
       Dewa pengobatan ini telah menjadi budha, dia bisa mencapai pencerahaan  walaupun masih minum arak. Hanya saja dia tidak menganggap arak itu  adalah arak, tapi dia menganggap arak itu adalah air . sehingga tidak  membuatnya mabuk dan membuatnya lupa diri. Dia bisa mengendalikan  dirinya walapun dia minum arak.  
       Kita sebagai manusia apakah bisa seperti dewa pengobatan ini?  Kebanyakan manusia tengelam dalam kemabukan minuman keras, tidak bisa  mengendalikan diri dan terjerumus semakin dalam. Menjadi tergantung  terhadap minuman beralhokol dan tidak bisa melepaskan diri dari semua  itu. sungguh disayangkan. Sesungguhnya bukan minuman beralkoholnya yang  dilarang untuk diminum, tapi akibat dari mabuk minum alhokol itulah yang  tidak dibenarkan. Tidak sadarkan diri dan mempermalukan diri sendiri.
39. BIMBINGAN DEWA LANGIT
Saat  aku menulis buku ini, aku sedang dalam bimbingan dewa langit. Dewa  langit ini mengantikan bimbingan dewa ilmu hitam dan gaib yang telah  selesai membimbingku. Hanya tata cara dan peraturan kedua dewa tersebut  memiliki kesamaan. Dan yang membedakan diantara mereka adalah, jika dewa  ilmu hitam dan gaib membimbingku dalam meditasi dan rohku tidak keluar,  hanya mendengarkan bimbingannya saja. Tapi dibimbing dewa langit, rohku  harus keluar untuk pergi ketempatnya dilangit. Pada hari pertama dewa  langit membimbing dia datang menemuiku dan aku merasakan rohku keluar  dari tubuh jasmaniku ini, dan  keluar menghadap dewa langit itu.  aku  agak sedikit bingung kenapa caranya seperti itu, mungkin dia adalah dewa  langit yang tinggi, jadi akulah yang harus datang ketempatnya jika mau  dibimbing.
Aku  dibawa ketempatnya, dan melihat tempatnya itu begitu indah tapi seperti  penuh dengan misteri. Aku merasakan suasana gaib yang begitu kuat  didaerah itu. lalu aku dibawa ke rumahnya, dan langsung keruangan  meditasinya. Aku bertanya pada dewa langit itu, kenapa disini juga ada  ruang untuk meditasi? Apakah dewa langit juga meditasi. Dewa langit itu  berkata bahwa walaupun dia adalah dewa langit, tetap menjalani meditasi.  Jadi aku yang manusia juga harus rajin menjalankan meditasi, karena  dari meditasi itulah segalanya bisa terbuka.
Diruang  meditasinya aku diajarkan gerakan untuk menetralisir kekuatanku jika  terlalu besar, Sekaligus diberi kekuatan olehnya. Diajarkan membuat hu  dan diberi nasehat-nasehat.
Pada  hari pertemuan yang kedua saat jadwal bimbingannya, aku tidak dijemput  lagi oleh dewa langit tersebut. Rohku keluar dengan sendirinya dari  tubuh jasmaniku dan pergi sendiri ketempatnya di langit untuk menerima  bimbingan. Aku bisa mengeluarkan roh dalam tubuh jasmaniku sejak guruku  yang  seorang budha hidup membimbing dan membawa rohku pergi kenirwana  dan neraka. Jadi saat dewa langit memberitahu bahwa rohku harus keluar  untuk pergi ketempatnya, aku sudah bisa melakukannya. dan kurasa dewa  langit itupun sudah mengetahuinya.
Sesunggunya  aku tidak pernah berfikir akan dibimbing oleh dewa langit yang tinggi  tingkatannya, seakan tidak percaya dewa langit itu mau membimbing aku.  Semakin lama dewa yang datang membimbing dan menjadi guruku tingkatannya  semakin tinggi. Dan aku harus semakin menjaga sikapku pada mereka,  karena semakin tinggi tingkatan dewa tersebut, semakin tinggi pula  bimbingannya. Dan terlebih lagi peraturannya semakin ketat. Tapi  sekarang aku sudah lebih mengerti dan tidak panik lagi seperti dulu,  menerima semua bimbingan dengan tenang dan tidak merasa tertekan lagi.  Karena untuk apa dihindari dan ditentang, jika memang jalan yang  kutempuh sekarang ini memang sudah digariskan dari atas. Aku sudah  mengetahui masa depanku, jadi aku hanya mengikuti semua petunjuk para  dewa saja. Aku percaya jalan yang kutempuh ini adalah jalan yang benar.
40. MEMOHON HUJAN MEREDA
       Hidup dijakarta jika sudah masuk musim penghujan, pasti akan mengalami  bencana banjir. Hal itu pasti dialami hampir setiap tahun, bahkan pernah  dalam satu tahun harus mengalami 2 kali bencana banjir. Jika sudah  terkena banjir pasti akan merasakan penderitaan. makan, mandi, bekerja,  sekolah, berdagang tidak bisa dijalani dengan lancar. Sepertinya Jakarta  memang tidak akan pernah luput dari bahaya banjir ini.
      Didaerah tempatku juga pernah mengalami kebanjiran, karena hujan lebat  dan tidak berhenti-henti. Selokan mampat sehingga air tidak bisa  mengalir dengan lancar. Kalau sudah melihat hujan turun dengan derasnya  aku pasti sudah gelisah dan pasrah saja karena tidak tau harus melakukan  apa agar hujan bisa berhenti sehingga tidak banjir.
      Sekarang karena aku sudah dekat dan bisa berkomunikasi dengan para  dewa, aku sudah bisa memohon pertolongannya.  Pernah suatu kali, sama  sekali tidak aku rencanakan. Tiba-tiba hujan turun dengan derasnya  bercampur dengan guntur yang mengelegar dan petir menyambar dengan  kuatnya Dan air hujan sudah hampir masuk kerumahku, Aku bertanya pada  dewi welas asih, mengapa cuaca hari ini demikian buruk, apakah karena  memang sudah musimnya ataukah ada sebab lain?
    “ desi … saat ini ada sesuatu hal yang terjadi di langit sehingga  hari ini tidak begitu baik.”
     “ bisakah dewi membantu agar hujan hari ini bisa mereda, hamba memohon  hal ini agar tidak terjadi bencana banjir. Mohon pertolongan dewi.”
    “ Kaupun bisa langsung memohon pada yang maha kuasa. ”
    “ Saya tidak berani.”
    “ aku akan berusaha mengabulkan permohonanmu, kau tidak perlu kuatir.   jalanilah hidupmu dengan baik.”
     Benar saja, saat aku telah selesai berbicara dengan dewi welas asih  tersebut, hujan yang tadinya turun begitu keras bisa segera mereda,  Guntur dan kilat yang menyambar menghilang dengan begitu cepat. 
     Pengalaman pertama permohonanku ini sempat membuat aku tidak percaya,  mungkin kebetulan saja. Apakah permohonanku itu langsung dikabulkan dan  benar-benar telah didengar oleh yang maha kuasa.
     Tapi sejak kejadian itu, bila aku melihat hujan mulai turun dengan  derasnya dan diikuti oleh cuaca begitu buruk aku mencoba memohon  pertolongan pada dewi welas asih lagi, Dan anehnya selalu dikabulkan  permohonanku itu. begitu seterusnya, aku selalu memohon perlindungan  dari bahaya banjir.
     Karena aku selalu takut terjadi banjir, maka selalu memohon para dewa  dan yang maha kuasa membantu meredakannya. Yang tadinya daerahku sudah  hujan deras atau sudah terlihat langit begitu gelap dan sudah mulai  hujan, jika aku memohon pada para dewa maka hujan segera reda atau tidak  jadi hujan, seakan hujan dipindahkan ketempat lain. Sepertinya tidak  masuk akal, tapi hal ini benar-benar aku alami.
     suatu kali, cuaca begitu panas dalam beberapa hari. Sampai-sampai  ac/pendingin tidak bisa berfungsi dengan baik, yang keluar bukan hawa  dingin malah hawa panas. Cuaca yang panas beberapa hari itu telah  menyebabkan anak laki-lakiku mengalami sakit panas dalam. dia tidak  terbiasa dengan hawa yang terlalu panas, bahkan pendingin dikamar  tidurnya tidak pernah dimatikan sama sekali. tapi karena cuaca begitu  panas dan tidak turun-turun hujan dia tidak tahan. Melihat keadaannya  itu aku tidak tega, dan memutuskan memohon para dewa membantu menurunkan  hujan agar anakku bisa sedikit tenang.
    Lalu aku menghadap dewi welas asih untuk memohon pertolongannya mendatangkan hujan.
      “ dewi welas asih, hamba mohon pertolonganmu. Cuaca beberapa hari ini  begitu panas dan hujan tidak turun-turun. Saat ini anak hamba sedang  sakit panas dalam, bisakah dewi membantu menurunkan hujan.”
      “ desi … aku tahu kesulitanmu. Aku akan membantumu. Tapi jika hujan  telah datang kau tidak boleh memohon untuk menghentikannya.”
    Keesokan harinya hujan benar-benar turun, lega rasanya melihat anakku sembuh dari panas dalamnya. 
     Dari kejadian yang kualami ini aku berfikir bahwa, apa yang kulakukan  menghentikan hujan dan mendatangkan hujan mungkin adalah keegoisan yang  ada pada diriku karena aku melakukan hal itu untuk kepentinganku,  keluargaku dan orang-orang disekitarku saja. Terakhir suamiku member aku  nasehat bahwa tidak baik melakukan hal itu, karena apa yang kulakukan  bisa saja membuat orang lain menderita.  Jika orang lain mengharapkan  hujan turun tapi aku memohon untuk meredakan hujan itu apakah aku tidak  egois. Begitu pula sebaliknya.  Ada orang yang mengatakan bahwa apa yang  terjadi pada alam, kita tidak bisa berbuat apa-apa, bencana alam yang  terjadi didunia telah ditentukan karena semua atas perbuatan kita  sendiri yang tidak mencintai dan menjaga alam dengan baik.  Aku mulai  memahami dan mengerti perkataan suamiku, dalam hal ini suamiku itu lebih  bijak dariku yang masih hijau ini.
     Tapi sesungguhnya, dari kejadian yang kualami ini. Aku berfikir bahwa  semua bencana yang akan terjadi dalam hidup kita yang tidak bisa kita  ketahui kapan datangnya, jika kita dekat dengan para dewa, kita akan  mendapatkan pertolongan. Apapun permohonan kita kepada para dewa pasti  terkabulkan asalkan setulus hati memohon dan tidak hanya mencari para  dewa bila kita telah mengalami kesulitan saja. Tapi disaat kita senang  dan bahagia dan tidak mempunyai masalah, seharusnya kita juga  mendekatkan diri. Hanya kadang manusia lupa, jika sedang tidak  bermasalah dalam hidup tidak mau dekat dengan para dewa. menghabiskan  waktunya dengan bersenang-senang. Tapi jika sedang mengalami masalah  berat baru memohon pertolongan malah kadang menyalahkan para dewa atas  penderitaan mereka.
41. KARMA KEHIDUPAN LALU ADALAH NYATA
       Selama aku mendapatkan kelebihan bisa mengetahui karma masa lalu  seseorang, sudah beberapa orang yang aku ketahui apa kesalahan mereka  pada kehidupan yang lalu yang menyebabkan kehidupan mereka sekarang  mendapatkan banyak rintangan dan hambatan. Mereka tidak menyadari apa  yang mereka lakukan pada kehidupan sekarang ini adalah cerminan  perbuatan mereka dimasa kehidupannya yang lalu. Ini terdengar rumit.  Awalnya aku juga tidak begitu paham mengenai karma. Tapi dengan  seringnya melihat orang dan mendapatkan pengertian dari guruku, aku  sudah lebih memahaminyai
      Seperti salah seorang yang aku lihat ini, dikehidupan sekarang ini dia  tidak bisa menjalankan hidupnya dengan baik, berbagai peluang kerja yang  datang kepadanya tidak bisa dia dapatkan, sekalinya dapat dan  mendapatkan gaji yang lumayan, dia malah sakit-sakitan dan tidak bisa  meneruskan pekerjaannya itu dan kembali menganggur. Saat ini juga dia  bukan seorang yang baik, sering melakukan pembunuhan mahluk hidup untuk  dimakan dan dijual. Walaupun dia bisa mendapatkan uang yang lumayan  dengan menjual mahluk hidup itu, tetap saja hidupnya susah karena dia  tidak bisa mempergunakan uang yang dia dapatkan dengan baik, jika dapat  uang hari itu, hari itu juga dihabiskan.  Jika sudah tidak ada cara lagi  bagi dia untuk mendapatkan uang, maka dia akan datang ke rumah  keluarganya untuk minta dibantu.padahal dia sudah berkeluarga dan sudah  punya anak.
      Aku sempat mencoba melihat karma orang tersebut, ternyata karma masa  lalunya begitu buruk, pada kehidupan yang lalu dia adalah seorang  perampok dan pencuri pantas saja kehidupan dia sekarang hidupnya susah  dan kebaikan tidak berpihak padanya. Melihat karma lalunya dan melihat  kehhidupannya saat ini membuat aku sedih. Mengapa dia tidak  menyadarinya, mengapa dia tidak tahu mengapa hidupnya susah. Seharusnya  saat ini dia harus banyak berbuat kebaikan untuk membayar karmanya  dimasa lalu dan tidak menambah karma nya itu semakin berat.  Aku sudah  pernah mencoba memberinya nasehat mengenai karmanya tersebut agar dia  menjadi sadar dan merubah kesalahannya.  Tapi dia tidak percaya adanya  karma pada dirinya, malah menyalahkan orang tua.   
    Dia menganggap bahwa karma orang tualah yang membuat dia menjadi susah.
     Banyak orang tidak mengetahui dan tidak mempercayai adanya karma,  apalagi kehidupan masalalu. Menganggap bahwa setelah mati mereka hanya  pergi kesurga atau neraka, karena mereka tidak percaya adanya  reinkarnasi/kelahiran kembali. Dulu aku juga tidak tahu dan tidak  percaya adanya reinkarnasi. Tapi setelah aku mendapatkan bimbingan dalam  ajaran budha aku baru mengetahui dan percaya adanya reinkarnasi itu.
     Orang yang kuceritakan diatas itu hanyalah sebagian dari orang-orang  yang kuketahui karma masalalunya. Ada yang karmanya baik dan ada yang  buruk.  Bagi yang karma masa lalunya baik, mereka mendapatkan kehidupan  yang baik pula disaat ini. Tapi bagi yang karma masa lalunya buruk, maka  kehidupan mereka pada saat ini juga buruk. Sepertinya segalanya sudah  diatur, dan dari sini aku juga melihat bahwa orang-orang yang mempunyai  karma masa lalu yang serupa, maka dikehidupan sekarang mereka menjadi  satu keluarga. Kadang juga Dipertemukan menjadi orang tua dan anak.
    Karma itu benar-benar nyata, kita harus mempercayainya. Walaupun kita  tidak mengetahui atau belum mengetahui masa lalu kita, sebaiknya kita  mulai berbuat kebaikan untuk bekal dikehidupan kita yang akan datang.  Karena kita tidak pernah tahu setelah kita meninggalkan dunia ini, roh  kita akan kemana, ke surga, keneraka atau turun lagi kedunia untuk  mengalami penderitaan tumimbal lahir.
42. PELIMPAHAN JASA PARA LELUHUR MEMBUAHKAN HASIL
       Pada waktu bulan ceng beng, atau saat pintu alam baka dibuka. Aku dan  suamiku melakukan pelimpahan jasa untuk para leluhur. Dulu kami hanya  mempersiapkan masakan vegetarian dan non vegetarian juga perlengkapan  untuk bekal para leluhur. Kami melakukan pelimpahan jasa itu dengan  setulus hati. Pada kesempatan ceng beng ini aku membuatkan  teratai-teratai dari kertas sembahyang dan memberikan nama-nama leluhur  kami pada setiap teratai. Dengan harapan mereka menerima persembahan  kami itu.
       Saat ceng beng itu juga pertama kalinya ada pembacaan kitab suci  penyebrangan roh di rumahku. Kitabnya sangat tebal, butuh waktu hampir 4  jam untuk membacanya tanpa berhenti. Dan sambil menunggu pembacaan  kitab suci itu selesai, aku melafal mantera dihadapan altar rumahku  sebanyak 108 x (satu putaran japamala).
      Dan saat aku melafal mantera tiba-tiba aku mendapat pengelihatan. Aku  melihat ada satu dewa yang duduk diatas teratai datang menghampiriku,  mengenakan jubah, memegang tongkat emas. Lalu aku melihat dewa itu turun  dari teratai tersebut dan membungkukkan badan padaku seperti member  hormat. Kemudian dewa itu membawaku kesuatu tempat, kami menyusuri jalan  yang sepi dan tidak ada sinar matahari, saat kami memasuki tempat itu  baju dan tubuh dewa itu berubah menjadi emas. 
       Sampai diujung jalan aku melihat sebuah teratai agak besar, awalnya  hanya satu teratai saja. Namun semakin kuperhatikan teratai itu  bertambah banyak dan menyusun seperti tangga yang naik keatas, awalnya  aku tidak mengerti apa maksud dari pengelihatanku itu, kenapa dewa itu  membawaku ketempat itu dan melihat teratai itu.
       Setelah menyelesaikan pelafalan mantera aku baru sadar, saat ini aku  kan membuat teratai untuk para leluhur, dan dewa itu ingin  memberitahukan kepadaku bahwa teratai-teratai itu berguna untuk para  leluhur sehingga mereka bisa naik kealam yang lebih tinggi. Menyadari  hal itu aku begitu bahagia dan terharu, ternyata apa yang aku dan  suamiku lakukan untuk para leluhur, telah diberkati oleh para dewa,  sehingga mengutus dewa tersebut untuk memberi petunjuk padaku lewat  pengelihatan karena saat itu aku belum bisa berkomunikasi dengan para  dewa.
       Pada saat itu aku juga bisa melihat kedatangan para leluhur kami itu,  melihat mereka menikmati hidangan yang kami sediakan untuk mereka. Dan  juga melihat leluhurku yang beragama berbeda datang ketempatku,  leluhurku itu agak bingung, karena saat itu adalah pertama kalinya aku  melakukan pelimpahan jasa untuk mereka. Mereka menengok suasana disana  dan disini seperti merasa aneh. Tentu saja mereka terlihat seperti itu,  karena agama mereka berbeda denganku.
43. DEWA MEMILIH TEMPAT UNTUK DATANG
       Kita mengira bahwa para dewa akan turun pada semua tempat untuk  mendengarkan permohonan umat manusia dan mengabulkannya. Sebenarnya   pada setiap tanggal 1 dan 15 penanggalan lunar para dewa berkumpul  divihara langit, hal ini aku ketahui saat aku diajak guruku pergi  kenirwana melihat tempat-tempat disana. Para dewa berkumpul divihara  langit itu untuk memberkati umat manusia dan mendengarkan permohonan  mereka.  
       Dalam menemui manusia, Para dewa tidak sembarangan turun kesuatu  tempat. Setiap dewa memiliki tempat-tempat khusus yang paling suka dia  datangi. Ini berdasarkan pengalamanku selama mendekatkan diri kepada  para dewa dan mendapatkan berkatnya. Karena setiap aku diberi tugas oleh  guruku untuk menemui dewa tertentu, pasti guruku menunjukan salah satu  tempat dan aku harus pergi ketempat itu. berbeda dewa berbeda pula  tempatnya.  padahal kan ditempat lain juga ada dewa itu, kenapa harus  ketempat itu saja. Guruku mengatakan bahwa masing-masing dewa punya  tempat yang paling berkenan dan nyaman baginya untuk turun. Jadi aku  harus pergi ketempat yang ditunjuk saja baru dewa tersebut senang  bertemu denganku dan memberikan berkatnya.
      Biasanya dewa-dewa baru benar-benar mau turun  kevihara-vihara/altar-altar rumah yang bersih, yang tidak tercemar oleh  mahluk kotor/siluman. Dan tempat tersebut sering menjalankan puja bakti  dan pelafalan mantera-mantera.
       Pernah suatu kali, guruku memberiku tugas untuk menemui dewa penguasa 3  alam didaerah Jakarta, tapi karena aku tidak punya waktu dan tempatnya  jauh dari rumahku, aku meminta izin untuk menemui dewa tersebut di  tangerang saja. Mungkin guruku tidak ingin menyulitkan aku sehingga dia  mengizinkannya. Tapi sampai disana dewa tersebut mengatakan maksudnya,  bahwa dia tidak begitu senang datang ketempat itu, tapi karena dia ingin  memberkatiku, mau tidak mau didatang ketempat itu juga. 
       Orang menganggap bahwa para dewa itu terlalu banyak aturan, tidak boleh  begini dan tidak boleh begitu. Selama aku menjalani ini, pendapat itu  salah besar. Para dewa itu amat welas asih dan mau mengerti kesulitan  manusia, malah kadang bersedih atas sikap manusia yang menyalahkan dewa.  mereka bisa menjadi dewa karena telah banyak berbuat kebaikan menolong  manusia saat mereka masih berada didunia ini. Sampai telah menjadi  dewapun tetap menolong manusia.
44. KEGAGALAN = NAIK TINGKAT
       Aku pernah menanggani satu kasus, itu adalah kasus pertamaku sejak aku  mendapatkan bimbingan dari para dewa. ada seseorang yang ingin  mengetahui mengapa sampai saat ini dia belum juga dikaruniai seorang  anak padahal telah menikah beberapa tahun.
      Setelah aku melihat mengenai dirinya itu, aku mendapatkan petunjuk  bahwa dia memiliki karma masa lalu yang menyebabkan dia tidak bisa  memiliki anak, aku meminta petunjuk guruku apa yang harus aku lakukan  agar dia bisa mendapatkan anak, guruku mengatakan bahwa dia harus  menghadap salah satu dewa yang menangani masalah karmanya itu, dan  memohon pengampunan dengan tulus. Dan setelah itu baru memohon berkah  seorang anak dari dewa pemberi anak. Aku memberitahukan mengenai hal itu  kepada orang tersebut dan dia menjalankannya.
      Setelah belum ada 1 bulan sejak dia menjalankan semua itu, dia  dinyatakan hamil. Mendengar kabar ini darinya membuat aku ikut  berbahagia. Tapi kebahagiaan itu tidak berlangsung lama, 1 bulan  kemudian saat dia memeriksakan kondisi janinnya dokter menyatakan bahwa  bayinya tidak berkembang dan harus digugurkan. Dia begitu sedih begitu  juga aku, mengapa bisa jadi seperti ini. Bukankah awalnya begitu baik.  Aku meminta petunjuk guruku mengenai hal ini, apakah janinnya tersebut  harus digugurkan seperti yang dokter katakan. Tapi guruku mengatakan  bahwa janin itu adalah anugrah yang diberikan oleh dewa kepadanya jadi  jangan digugurkan, karena sama artinya tidak menghargai anugrah yang  telah diberikan kepadanya. guruku mengatakan agar dia menyerahkan  semuanya kepada para dewa, dan yakin sepenuhnya bahwa bayi itu akan  baik-baik saja.
      Tapi namanya manusia, tetap saja ada kekuatiran. Kalau tidak dirinya  yang kuatir, pasti keluarganya yang kuatir atas kesehatan dirinya. Aku  memintanya agar banyak membaca mantera dan berdoa semoga ada keajaiban.   Sempat ada keajaiban, saat dia memeriksakan kondisi janinnya lagi, alat  usg tidak bisa mendeteksi keberadaan janin tersebut, yang terlihat  hanya kantong bayinya saja. Guruku mengatakan bahwa bayi itu sedang  dalam perlindungan para dewa, jadi jangan kuatir. Tapi tetap saja dia  panik dan terpaksa mengikuti petunjuk dokter untuk mengugurkannya. Aku  tidak bisa berbuat apa-apa, hanya bersedih atas apa yang terjadi. Saat  itu aku merasakan bahwa apa yang kulakukan untuk orang lain telah  mengalami kegagalan. Dan sempat tidak menerima kejadian itu, dan tidak  mau mendengar petunjuk-petunjuk guruku lagi.
      Suatu hari saat aku agak sedikit tenang, aku bermeditasi. saat itu datanglah salah satu budha berkata kepadaku.
      “ desi mengapa kau bersedih dan menjauhkan dirimu dari para dewa “
       “ maafkan hamba, sesungguhnya hamba kecewa dan sedih karena para dewa  tidak membantu hamba menangani kasus yang hamba hadapi.”
      “ desi kau tidak boleh berkata seperti itu, para dewa telah membantumu. Apa kau tidak merasakannya?”
       “ tapi hasilnya tidak sesuai dengan kenyataan. Ini adalah kegagalan  yang telah aku perbuat, aku tidak berani lagi menjalani hal ini.”
       “ desi … para dewa sudah menjawab semua permohonanmu untuk orang  tersebut, hanya saja manusia tidak memiliki keteguhan hati, para dewa  mengatakan agar apapun yang terjadi serahkanlah semua kepada para dewa,  jadi yakinilah itu. maka keajaiban akan datang. Orang tersebut lebih  mendengar perkataan manusia, bukan perkataan dewa. jadi ini bukan  kegagalanmu, justru melewati kasusmu ini kau telah naik tingkat.”
       Aku kaget setengah mati, bagaiman bisa aku naik tingkat, apa yang  kulakukan dalam menolong orang tidak membuahkan hasil dan tidak membuat  mereka bahagia, bagaimana mungkin bisa naik tingkat.
      “ apa yang terjadi terhadap orang tersebut bukan kesalahanmu, kau telah  bisa melewati ujianmu, karena tidak ada lagi keAKUan didalam dirimu.  Kau rela menderita dan bersedih untuk orang lain, dan berusaha untuk  membantu orang lain.”
     “ hamba tidak berani menerima penghargaan ini, hamba tidak siap.”
     “ desi berfikirlah dengan lebih jernih, kedepannya kau akan lebih mengerti dan lebih memahami semua hal didunia ini.”
Lalu budha itu menghilang, menyusul guruku yang datang menemuiku.    
      Guruku kembali meyakinkan aku, bahwa aku tidak gagal. Jadi aku diminta  tidak bersedih lagi. Guruku memberi benda pusaka atas kenaikan tingkatku  itu. akhirnya aku menerimanya dengan hati gamang.
45. TUBUHKU BANYAK MENGANDUNG UNSUR YANG
      Sejak aku dekat dengan para dewa dan selalu mendapatkan bimbingannya,  aku menjadi tidak mudah terserang penyakit. Karena disamping mendapatkan  perlindungan dari para dewa, kadang aku juga diberi anugrah-anugrah  untuk kekuatan tubuhku ini. Hanya pada awal menerima berkah dan berkat,  karena tubuhku masih banyak mengandung unsur yin, aku masih merasa lelah  dan lemas karena belum terbiasa menerima berkah-berkah itu. Tapi  semakin lama tubuhku semakin kuat.
       Semakin banyaknya berkah yang aku terima dari para dewa, aku merasakan  hawa panas dalam tubuhku, tapi aku tidak sakit panas dalam. Hanya hawa  yang keluar dalam tubuhku bersifat panas. Aku menanyakan hal ini pada  guruku, guruku mengatakan bahwa unsur yang dalam diriku sangat besar,  kau tidak akan mudah terserang penyakit dan diganggu roh/arwah yang  berunsur yin. Tapi tubuhmu belum kuat untuk menahan unsur yang itu.  guruku bilang akan memberitahukan kepadaku apa yang harus aku lakukan  untuk mengatasi hal ini.
      Saat aku meditasi sore, salah satu budha datang menemuiku. Dia  menyuruhku untuk pergi kesuatu tempat agar tubuhku bisa menerima unsur  yang telah masuk pada diriku dan yang akan terus masuk kedalam tubuhku  selama dalam bimbingan para dewa juga agar aku bisa mendapat kekuatan  untuk menjalani tugas-tugas yang akan datang yang lebih berat lagi.  Karena aku sudah naik tingkat.
      Aku bingung, kenapa bukan guruku yang memberi petunjuk ini, budha itu  berkata bahwa aku bisa diberi tugas oleh budha/dewa apa saja. Karena aku  memang berjodoh dan telah dekat dengan para dewa. guruku juga  membenarkan petunjuk yang diberikan oleh budha itu. dan aku dengan  tenang menjalankan tuga yang diberikan budha tersebut.
      Tempat yang ditunjuk budha itu adalah salah satu tempat wisata, yang  hawanya mengandung banyak belerang. Sesampainya ditempat itu kami  berfoto-foto dan membeli souvenir khas daerah itu sambil menunggu  petunjuk selanjutnya dari guruku. 
      Guruku menyuruh agar aku mencari tempat yang tenang untuk bermeditasi,  aku menjalankannya. Saat aku mulai memasuki Samadhi, hawa belerang itu  kuat sekali kurasakan masuk kehidungku, setelah beberapa lama aku mulai  terbiasa dan tenang. Tidak lama kemudian budha yang menyuruh kupergi  ketempat itu datang lagi.
      “ desi, kau telah menjalankan petunjukku dengan baik, aku senang  melihat apa yang kau lakukan. Tidak semua manusia bisa mencapai tahap  sepertimu ini. Kau sudah boleh menyudahi meditasimu, karena tubuhmu  telah mendapatkan kekuatan kembali. Pulanglah dengan bahagia.”
      Saat perjalanan pulang kembali kerumah, aku merasakan hawa yang begitu  dingin, aku mengigil dan kepalaku agak mengambang. Aku mencoba untuk  tidur didalam mobil tapi tidak bisa. pikiranku melayang kemana-mana tapi  tidak ada yang aku pikirkan. Seperti kosong. Setelah beberapa saat, aku  merasakan kekuatan dalam tubuhku, aku merasa segar dan mataku begitu  jernih. Dan hawa panas yang sebelumnya kurasakan hilang dalam diriku.  Tubuhku kembali normal dan mendapatkan kekuatan lebih. Perubahaan ini  hanya aku yang merasakannya.
      Sejak menjalankan tugas itu, dewa-dewa yang datang membimbingku semakin  tinggi, dan kasus-kasus yang kuhadapi juga semakin tidak masuk akal dan  semakin membutuhkan tenaga lebih banyak. Tapi aku tidak mau lagi  mengeluh, karena para dewa membimbingku selama ini tanpa mengharapkan  balasan apapun dariku.  
46. DEWI GUNUNG KHULUN
      Mendapat kontak batin dan berkah bimbingan dari para dewa, adalah  anugrah terbesar dalam hidupku. Pada awalnya aku tidak menyadarinya, dan  tidak menghargai setiap bimbingan yang aku terima. Para dewa dengan  sabar dan penuh kasih memberiku banyak nasehat dan menguatkan hatiku.  Semua ini karena jodoh antara aku dengan para dewa sudah tiba, karma  masalalu telah kubayar dikehidupan ini, sehingga aku bisa mendapatkan  kontak batin dan bimbingan dari para dewa.
      Mendapat petunjuk dari guruku, bahwa ada satu dewi yang akan  membimbingku. Dewi ini adalah dewi dari gunung khulun, dia akan  membimbingku dalam menyusun sadhana, melafal mantera dll. Dan tidak  pernah kuduga sebelumnya, bahwa dewi gunung khulun inilah yang  mengamanatkan agar aku menulis buku pertamaku ini.
     Saat dibimbing olehnya, aku harus memiliki keyakinan teguh dalam  menjalankan kehidupanku sekarang ini. karena dengan keyakinan teguhlah  semua yang diharapkan akan menjadi kenyataan dan bisa mendapatkan hasil  yang baik. Menghadapi masalah juga harus yakin bisa menjalankannya.  Dia  juga berpesan, untuk menolong manusia tanpa pilih-pilih dan minta  petunjuk guru apakah boleh ditolong. Harus tau tata karma, hormat pada  guru dan dharma. Harus rajin melatih diri dan mempelajari semua  bimbingan dari para guru.
     Saat dewi itu menyuruh agar aku mulai menulis buku ini, aku merasa  tidak yakin bisa melakukannya. Dan aku bertanya-tanya untuk apa aku  harus menulis buku ini.  Karena menurut sepengetahuanku, menulis buku  seperti ini banyak halangan dan gangguannya. Tidak hanya gangguan dari  alam gaib, tapi juga akan mendapat ganguan dari orang-orang yang tidak  menyukai bukuku ini.
     Dewi tersebut mengatakan kepadaku, agar aku tidak perlu takut. Karena  jika para dewa sudah memberikan amanat ini, maka aku akan dilindungi.  aku diminta untuk menuliskan semua pengalamanku selama mendapatkan  kontak batin dengan para dewa. untung saja aku selalu menuliskan setiap  kejadian dan bimbingan yang kudapatkan selama ini, jadi dengan melihat  kembali catatanku itu aku sudah bisa menuliskannya kedalam buku ini.
     Pada buku pertamaku ini, aku diminta untuk menulis 50 isi pengalaman  hidupku itu, dan setiap harinya dewi itu akan menanyakan perkembangan  tulisanku sampai selesai. Jadi dewi itu yang membimbing aku dalam  pembuatan bukuku ini. Jika ada hal yang aku tidak mengerti dan  membutuhkan kata-kata yang tepat, maka dewi tersebut akan menjelaskannya  dan memberitahukan kata-kata yang baik yang harus aku tulis.
     Dewi itu mengatakan, buku yang akan aku tulis ini akan bisa membuka  hati umat manusia yang membacanya. Dan memberitahukan kepada mereka  bahwa para dewa itu benar-benar ada. Jika ada ikatan jodoh dimasa lalu,  maka manusia tersebut akan bisa mendapatkan kontak batin seperti diriku.  Buku ini disebarkan untuk jalan dharma, jadi aku diminta untuk  menulisnya dengan baik.
47. TIDAK MENGINDAHKAN PERTANDA BURUK
     Sejak aku mendapatkan kontak batin dengan para dewa, aku selalu mendapatkan pertanda-pertanda pada tubuhku.
Kadang  tubuhku mengisyaratkan bahwa guruku memanggil, kadang member isyarat  ada mahluk gaib atau dewa, kadang memberi isyarat ada ilmu hitam datang  menyerang. Tapi anggota tubuh ku yang lain ada yang memberitahukan suatu  pertanda baik dan buruk.
      Suatu kali telinga sebelah kananku berdenging kuat dan lama sekali,  guruku mengatakan bahwa aku akan mendapat kabar kurang baik, biasanya  aku akan menanyakan kepada guruku, kabar yang aku dapatkan ini dari  keluarga terdekatku atau tidak. Jika guruku mengatakan bahwa kabar itu  bukan dari keluarga terdekatku, aku akan sedikit tenang. Dan benar saja  pada esok harinya aku mendapat kabar duka dari saudara jauhku.
      Dan suatu kali, telinga kananku berdenging lagi. Aku berfikir pasti aka  nada sesuatu yang tidak baik. Karena guruku mengatakan jika berdenging  di telinga kanan akan mendapatkan kabar tidak baik dan jika berdenging  disebelah kiri akan mendapat kabar baik. Mengingat hal itu aku segera  meminta petunjuk, guruku mengatakan bahwa akan terjadi sesuatu yang  buruk pada keluargaku, mendengar perkataan guruku itu aku sempat tidak  tenang, tapi aku tidak mengindahkan perkataannya dan tidak berusaha agar  sesuatu hal yang buruk itu terjadi, aku sibuk dengan pekerjaanku saja  dan tidak memperhatikan keluargaku dan tidak meminta mereka agar  berhati-hati.
      Benar saja, esok paginya saat anakku menuruni tangga bersama susternya  mereka tergelincir dan terjatuh ditangga, aku tidak bisa langsung  melihat mereka karena sedang berbicara dengan rekan bisnisku ditelpon.  Melihat mereka terjatuh, aku merasa amat bersalah. Mengapa aku tidak  berhati-hati dan tidak segera mengambil sikap untuk mencegah hal ini.  Guruku sudah memberitahukan hal ini kepadaku, tapi aku tidak  mengindahkannya. Aku takut anakku dan susternya terjadi apa-apa, sambil  menangis aku segera memohon guruku untuk membantu mengobati mereka.  Guruku berkata kepadaku.”
      “ desi jangan bersedih, mereka tidak apa-apa hanya terkena benturan dan  trauma sedikit, mereka akan kembali pulih. Jangan kuatir, berkatilah  air putih untuk mereka minum.”
      Dan guruku itu memberi petunjuk untuk mengobati luka benturan yang  dialami suster, karena dia lebih parah lukanya. Itu semua karena dia  tidak melepaskan gendongannya pada anakku dan rela dirinya yang lebih  terluka. Aku mengucapkan terima kasih padanya didalam hati, karena tidak  semua suster anak seperti dia, dan aku memohon agar para dewa  melindungi dia dan segera menyembuhkan luka-lukanya.
      Apa yang terjadi pada anakku itu diketahui oleh para dewa, dewi gunung  khulun datang memberi petunjuk padaku, agar aku mempersiapkan hu yang  dia ajarkan untuk diberikan kepada anakku dan suster. Hu ini untuk  menghilangkan trauma dari kecelakaan, sehingga mereka tidak mengalami  panas pada tubuhnya. Aku menjalankan petunjuk itu.
      Dengan harap-harap cemas, setelah semua yang ku lakukan. Aku dengan  gelisah menunggu perkembangan mereka. Ternyata tidak terjadi apa-apa  lagi. Anakku juga tidak panas dan bisa bergerak dan bermain dengan  ceria, sepertinya benar yang dikatakan oleh guruku, bahwa anakku tidak  akan apa-apa. Keyakinan memang bisa membuat semua menjadi kenyataan.
48. MELATIH MATA BATIN
      Sesungguhnya mata batin telah aku dapatkan saat aku banyak melafal satu  mantera. Yang tadinya disaat mataku terpejam tidak melihat apapun,  selain cahaya putih yang menjauh. Secara tiba-tiba bisa melihat  pemandangan/suasana suatu tempat atau melihat kehadiran dewa dan roh.  Aku melihat semua itu seperti gambar/film saja. Kadang datang  pengelihatan yang sama sekali tidak aku pikirkan.
      Dulu pada awalnya, aku melihat kehadiran dewa tidak begitu jelas dan  terlihat samar-samar saja. Guruku mengatakan agar aku melatih mata  batinku dengan bermeditasi. ada jam-jam tertentu yang harus aku ikuti  untuk melatih mata batinku agar bisa melihat kehadiran para dewa dengan  lebih jelas. Karena waktu yang ditentukan amat sulit aku jalankan,  karena pada jam-jam seperti itu, banyak sekali ganguannya. 
      Rasa mengantuk, malas dan lelah. Padahal aku harus melatihnya secara  rutin setiap hari, tapi sulit sekali. kadang 4 hari aku bisa  menjalankannya dengan teratur, tapi entah kenapa timbul lagi gangguan  itu. memang tidak mudah untuk menjalankannya. Guruku sangat pengertian,  dia tahu bahwa aku berat menjalankan hal ini, jadi tidak terlalu  menekanku, hanya saja jika aku tidak selalu melatih mata batinku ini,  aku tidak bisa melihat setiap kejadian ataupun kehadiran para dewa  dengan jelas. Tentunya dengan begitu aku sendiri yang tidak mendapatkan  manfaatnya. 
      Aku berusaha untuk konsekuen melatih mata batinku, tapi aku tidak bisa  terlalu ekstrem karena aku tidak hanya menjalankan kebatinan saja, tapi  juga menjalankan kehidupanku sebagai orang awam, yang harus  berkonsentrasi pada usaha kami. Aku berusaha menjalaninya dengan  seimbang. Yang penting hati tulus dan tidak ada niat-niat yang tidak  baik, para dewa pasti akan mengerti kondisiku ini.
      Guruku mengatakan, jika aku rutin melatih mata batinku, maka aku akan  bisa melihat para dewa dan mahluk gaib tidak hanya saat menutup mata,  tapi saat mata terbukapun aku akan bisa melihatnya. Aku berkata pada  guruku, bahwa aku akan berusaha untuk melatihnya. Memang ada orang yang  dari lahir sudah bisa melihat hal-hal gaib dengan mata terbuka, biasanya  kelebihan ini dewa yang memberikannya. Tapi bagaimana orang tersebut  bisa mempergunakan kelebihannya itu dengan baik, semua tergantung dari  dirinya sendiri untuk menguasainya. Dan jika dia bisa memahami apa yang  ada dalam dirinya itu dan bisa bertindak bijaksana, mempergunakan  kelebihannya itu untuk menolong dan membantu orang, maka jodohnya dengan  para dewa pasti akan terbuka dan dia akan mendapatkan bombingan kearah  yang baik.
49. ALAM GAIB YANG SEMPAT DITUTUP DIBUKA KEMBALI
      Dulu saat aku baru menjalani bimbingan, hatiku tidak pernah teguh,  masih selalu bimbang dan ragu terhadap setiap bimbingan yang aku terima  dari para dewa. saat menjalankan tugas ataupun menghadapi suatu kasus,  aku terkadang goyang dan tidak begitu siap. Selalu memikirkan hal-hal  yang negative terlebih dulu, sehingga belum menjalani tugas atau kasus  tersebut, aku sudah bergerak mundur.
       Guruku selalu meyakinkan aku, agar aku tetap teguh. Percaya sepenuhnya  dengan petunjuk para dewa, maka tidak akan salah jalan. Mungkin pada  awalnya guruku itu pasti merasa lelah membimbingku, karena aku ini  terlalu pesimis, dan tidak berani menghadapi tugas dan kasus yang aku  jalani. Sesungguhnya bukan karena apa. Menjalani jalanku ini amatlah  berat dan tidak mudah, jika alam gaib telah terbuka dan aku sudah bisa  berinteraksi dengan alam dan mahluk gaib. Maka apapun yang aku lakukan  dan menjalankan tugas dan kasusku yang menyangkut alam gaib pasti akan  tersambung secara otomatis. Guruku tidak mau aku mengalami hal-hal yang  tidak diinginkan. Saat menjalankan kasus seseorang yang berkaitan dengan  alam gaib, aku harus teguh, yakin, siap dan berani menghadapinya.  Karena kekuatan gaib itu tidak bisa dilihat dengan mata jasmani, jika  aku tidak mempersiapkan diriku sedemikian rupa untuk bisa menangkal dan  melawannya, itu akan berakibat buruk untukku. Itulah yang dikuatirkan  oleh guruku. Selama ini setiap ada kekuatan gaib yang menyerangku, masih  ada guruku yang menangkalnya sehingga tidak mengenai diriku. Tapi  kedepannya aku harus bisa menghadapinya sendiri.
       Pernah suatu kali alam gaib itu terpaksa ditutup oleh guruku, karena  guruku mengkuatirkan aku. Guruku mengetahui apa yang aku rasakan,  ketidak siapan aku dan kemalasanku untuk berlatih. Sehingga sejak saat  itu, tidak ada hal-hal gaib yang aku rasakan. Tapi aku masih terus  dibimbing oleh para dewa. dan setelah guruku merasa bahwa aku sudah  siap, dia membuka kembali alam gaib itu untukku dan berkata.
        “ desi … aku melihat kau sudah siap menjalani tugas-tugasmu, kau telah  membuktikannya hari ini dengan secara spontan membantu salah satu  keluargamu yang diserang ilmu hitam. Sesungguhnya aku sengaja membiarkan  guna-guna itu mengenai keluargamu demi melihat reaksimu, ternyata  engkau menjalankannya dengan baik dan tenang. 
       Mulai hari ini aku akan membuka kembali alam gaib itu untukmu, jalanilah setiap tugasmu dengan baik.”
        Sejak guruku mengatakan hal itu, langsung saja datang beberapa kasus  yang berkaitan dengan alam gaib menghampiriku bertubi-tubi, sampai aku  agak kewalahan. Tapi aku berusaha bersikap tenang, dan mengingat  pesan-pesan guruku itu didalam hati.
         Saat itu secara mendadak teman suamiku member kabar bahwa istrinya  masuk rumah sakit akibat pendarahan pada kehamilannya, setelah diperiksa  ternyata dikandungannya ada kista yang sudah membesar, itu lah yang  menyebabkan dia mengalami pendarahan dan harus dioperasi untuk  melahirkan bayinya yang baru berusia 8 bulan. 
         Setelah dia melahirkan bayinya istrinya itu mengalami koma dan tidak  sadarkan diri selama 2 hari, teman suamiku itu begitu sedih dan tidak  tau harus berbuat apa lagi. Suamiku menceritakan hal ini kepadaku dan  memintaku untuk melihat keadaan istrinya dengan mata batinku. Lalu aku  masuk dalam Samadhi, rohku keluar dan pergi kerumah sakit itu, diluar  aku melihat teman suamiku itu sedang duduk bersedih. Lalu aku masuh  keruang istrinya, aku melihat istrinya itu tidak bergerak, tapi aku  melihat ada 2 orang berpakaian hitam dan putih. Aku menghampiri kedua  orang dan bertanya ;
“ maaf, nama saya desi. Anda berdua siapa?”
“ kami adalah dewa penjemput roh.”
“ mengapa anda berada didekat wanita itu?”
“ jika rohnya keluar kami yang akan menangkapnya.”
“ kenapa? Apa wanita ini memang sudah ditakdirkan untuk meninggal”
“  karena wanita ini bukan orang yang baik. Dia belum waktunya meninggal.  Jika ada orang baik yang memohon untuknya, maka dia akan selamat.”
“ bisakah engkau membantunya “
“ ini bukan tugas kami. Bukankah kau bisa berkomunikasi dengan para dewa. kau tanyalah kepada para dewa mengenai hal ini.”
“ baiklah, aku akan meminta petunjuk para dewa. terima kasih.” Lalu aku bergegas pergi dari rumah sakit itu.
      Setelah itu aku meminta petunjuk guruku, apa yang harus kulakukan untuk  menolong wanita itu. guruku memberitahu apa saja yang harus  kupersiapkan. Lalu dengan ketulusan hati menjalankan ritual dan memohon  kepada para dewa agar bisa memberikan kesempatan hidup bagi wanita itu  agar dia bisa berkumpul kembali dengan keluarganya.
      Esok harinya, teman suamiku itu memberi khabar bahwa istrinya sudah  siuman dan sudah bisa berbicara. Mendengar hal itu aku merasa lega, aku  dan suamiku tidak memberitahukan apa yang kami lakukan untuk istrinya.  Biarlah mereka bisa mendapatkan kebahagian berkumpul satu keluarga dan  mulai menata hidup mereka dengan baik.
     Ini adalah salah satu hal yang terjadi saat gaib dibukakan oleh guruku,  ada beberapa hal lagi yang terjadi dan tidak kutuliskan disini.  Aku  sungguh bersyukur berjodoh dengan guruku itu, dia selalu memperhatikan  aku, menjagaku dan membimbingku agar aku menjadi lebih baik. 
50. SELALU MENDAPAT HADIAH BILA SELESAI MENJALANKAN TUGAS
     Aku menceritakan pengalamanku ini bukan semata-mata mengada-ada. Tapi  ini benar-benar aku alami. Mendekatkan diri pada para dewa, ternyata  bagiku bukan hanya sekedar mendekatkan diri. Aku dipilih secara khusus  oleh para dewa untuk menjalankan dharma. Dengan tujuan membantu orang  lain dan membimbing mereka agar berbuat baik.
      Tugas-tugas para dewa yang kujalankan, pada awalnya ringan kurasakan.  Tapi semakin naik tingkat semakin berat dan penuh dengan tantangan. Tapi  setiap kali aku selesai menjalankan tugas yang diberikan, aku selalu  mendapatkan penghargaan. Berupa benda-benda pusaka yang tidak terlihat  oleh mata jasmani dan hanya bisa dilihat dengan mata batin. Benda-benda  pusaka itu tersimpan pada diriku. 
       Awalnya aku tidak terlalu antusias dengan hadiah-hadiah itu, karena  kupikir tidak akan berfungsi apa-apa. Tapi ternyata pikiranku itu salah,  benda-benda pusaka yang diberikan kepadaku bukan tidak ada fungsinya.  Karena adanya benda-benda pusaka itu, aku mengalami perubahan demikian  pesat. Benda-benda pusaka itu benar-benar menyatu dalam tubuhku dan  membantu mengaktifkan kekuatan-kekuatan yang ada dalam diriku yang pada  saat itu belum terbuka. Setiap benda memiliki fungsi masing-masing.   Berdasarkan bimbingan apa yang akan aku terima dan siapa yang  membimbingku. 
      Para dewa memberikan semua itu, mungkin untuk memotivasi diriku. Agar  aku bersemangat menjalankan semua tugas yang diberikan. Dan mau  mempergunakan kelebihan yang aku miliki untuk menolong orang, karena  tujuan para dewa dari dulu adalah menyelamatkan para insan. Suatu tujuan  yang mulia bagiku, tapi proses menuju kesana tidak mudah. Harus rela  mengalami penderitaan demi orang lain yang tidak aku kenal.  Aku  berusaha merubah karakter dan sikapku yang sebelumnya kurang begitu peka  terhadap kesulitan orang lain. Sesungguhnya aku ini memiliki sifat acuh  pada orang lain dan tidak terlalu memperdulikan orang lain, selama  orang itu tidak menggangguku, akupun tidak akan menganggunya. Sifatku  ini bertolak belakang dengan suamiku yang suka menolong orang, hatinya  segera tergerak jika melihat kesulitan orang lain.
      Tapi aku bersyukur karena secara perlahan sifatku itu berubah,  disamping dibimbing oleh para dewa juga ada suamiku yang selalu  mengingatkan aku dengan sabar. Mungkin jika tidak ada dukungan dari  suamiku dan bimbingan para dewa, aku mungkin masih menjadi seorang yang  tidak berarti dan tidak peka terhadap kesulitan orang lain. Yang  menghabiskan kehidupanku dengan kesenangan duniawi. Tidak seperti  sekarang mulai mengabdikan diriku untuk menjalankan dharma.
       Semua hadiah-hadiah yang kuterima dari para dewa akan selalu kujaga  dengan baik, dan tidak akan mempergunakannya untuk hal-hal yang tidak  baik. Tapi mempergunakan semua benda tersebut untuk tujuan kebaikan.  Para dewa pasti tahu ketulusan hatiku ini.
PENUTUP BUKU I
PENUTUP
       Akhirnya buku pertamaku ini telah selesai kutulis, lega rasanya bisa  kuselesaikan dengan baik. Awal menulisnya aku begitu bingung untuk  menyusun kata-kata, tapi semakin lama menulis ada saja bahan kata-kata  yang aku dapatkan. Semua ini pasti atas pertolongan para dewa, yang  tidak membiarkan aku mengalami kesulitan dalam penulisan buku ini.
        Semoga isi buku ini berkenan dihati umat sedharma, dan bisa bermanfaat.  Ini adalah tulisan pertamaku, jadi segala kesalahan penulisan yang  kulakukan semoga para umat sedharma bisa memakluminya. Sebab aku sedang  dalam taraf belajar dalam penulisan buku, selain mendapatkan bimbingan  dari guruku aku juga mendapatkan banyak pengetahuan saat aku mulai  membuka kembali catatan pengalamanku ini.
       Aku menyadari bahwa tulisan  ini belum lengkap dan jauh dari sempurna.  Untuk  itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat aku  harapkan untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Silahkan menghubungi  nomor telpon (021)70942728 atau E-mail: desi0875@ymail.com,  Semoga buku ini bisa menambah wawasan pengetahuan yang bermanfaat untuk kebahagiaan semua.
        Dari tulisanku ini aku mencoba mengambil kesimpulan, bahwa menjalankan  dharma dalam kehidupan sehari-hari yang terpenting adalah perbuatan dan  niat yang tulus, banyak berbuat kebajikan dan tidak berbuat kejahatan  serta mensucikan hati dan pikiran.  Agar tidak ada lagi kesedihan dan penderitaan yang kita alami.
        Akhir kata, aku mengucapkan terima kasih atas diterimanya buku ini.  perjalananku dalam mendapatkan bimbingan belum berhenti disini, dan  masih akan terus berlanjut dan menempa diriku. Semua pengalaman batin  yang aku alami, dengan senang hati aku bagikan untuk para umat sedharma.  

 
 
 
 

4 komentar:
Sadhu....sadhu..... sadhu.....
semoga apa yang kamu lakukan kamu selalu dilindungi
saddhu...saddhu.....saddhu....
amitofo selalu melindungi dan para dewa pasti selalu melindungi dirimu
Semoga Thian Ie Wang Ta Tie beserta para Budha, Dewa-Dewi, beserta seluruh utsan NYA memberkati. Baik yg membaca maupun yg berpartisipasi dalam penulisan buku ini. _/\_💖
Ikut membaca
Posting Komentar