Jumat, 04 Mei 2012

Yue Lao Xing Jun & Co Su Kong

Yue Lao (月老) disebut juga Yue Lao Xing Jun (月老星君), atau Yue Xia Lao Ren (月下老人).

Dia juga disebut sebagai Dewa Jodoh (牽紅線 / 結姻緣).

Biasanya Yue Lao didampingi oleh 2 pengikutnya :
1) Hong Luan Xing Jun (紅鸞星君)
2) Tian Xi Xing Jun (天喜星君)

 
 
Co Su Kong - Dewa Dari Cadas Air Jernih



清 水祖師 Qing Shui Zu Shi {Hok Kian = Ching Cui Co Su}disebut juga sebagai 烏面祖師Wu Mian Zhu Shi (Dewa yang berwajah hitam). Di kalangan rakyat Taiwan, penduduk di propinsi Hok Kian, RRC, & orang-orang Hok Kian di manca negara beliau sering dihormati sebagai 祖師公 Zu Shi Gong {Co Su Kong}. Sebutan lain untuk beliau adalah : 清水巗祖師 Qing Shui Yan Zu Shi (Dewa dari cadas air jernih), 昭應祖師 Zhao Ying Zu Shi (Guru Besar Zhao Ying), dan 落鼻祖師 Luo Bi Zu Shi (Dewa yang hidungnya terlepas).

Co Su Kong berasal dari propinsi Hok Kian, kabupaten Yong Chun. Nama panggilan sehari-hari adalah 陳昭應 Chen Zhao Ying {Hok Kian = Tan Ciao Eng}. Beliau lahir pada tanggal 6 bulan 11 Imlek, tahun 1044 M, pada zaman Dinasti Song [960-1279 M], masa pemerintahan Kaisar Ren Zhong tahun keempat. Chen Zhao Ying pada usia kanak-kanak telah mencukur rambut untuk menjadi Bhikkhu. Beliau pergi ke Gunung 大靜山 Da Jing Shan untuk berguru kepada Guru Zen 明松禪師 Ming Song Chan Shi, yang kemudian menamainya kembali dengan Pu Zu {Pho Ciok}.

Setelah membina diri dengan tekun selama 3 tahun, beliau mencapai kesempurnaan, lalu berpamitan kepada gurunya. Sebelum berangkat gurunya mewariskan jubah & patra kepada Chen Zhao Ying, dan berpesan kepadanya agar berpegang teguh pada semangat cinta kasih Buddhisme, & memberikan manfaat kepada makhluk hidup & dunia sebagai misi luhur seumur hidup.

Chen Zhao Ying mahir dalam pengobatan & mendatangkan hujan bagi penduduk di sekitar An Xi {An Hui} & Xia Men {E Meng}. Beliau sering membantu penduduk yang miskin dalam hal pengobatan dan menolong orang-orang membangun jembatan. Di dekat gua tempat beliau bertapa terdapat sumber air yang jernih, yang bernama Qing Shui Yan {Ching Cui Giam} yang berarti Cadas Air Bersih. Dengan air jernih & meditasi di gua ini Chen Zhao Ying mengobati orang-orang yang meminta pertolongannya. Karena itu beliau mendapat sebutan 清水巗祖師 Qing Shui Yan Zu Shi {Qing Shui Zu Shi} yang berarti Dewa dari Cadas Air Jernih.

Co Su Kong kadang disebut juga 烏面祖師 Wu Mian Zhu Shi (Dewa yang berwajah hitam). Pada saat bertapa di gua Qing Shui Yan, beliau diganggu oleh setan iblis. Lalu beliau terdesak sampai masuk ke lubang selama 7 hari 7 malam. Walaupun terkurung dalam lubang selama berhari-hari, beliau tidak meninggal. Pada saat keluar dari lubang, wajah beliau seluruhnya sudah dipenuhi warna hitam. Inilah sebabnya mengapa beliau disebut juga sebagai Wu Mian Zhu Shi.

Qing Shui Zu Shi sering ditampilkan dengan wajah berbeda-beda, kadang berwarna hitam, kuning atau merah. Ada ahli sejarah yang berpendapat bahwa perbedaan warna muka disebabkan karena asal daerah pemujaan yang berbeda-beda. Arca Qing Shui Zu Shi ditampilkan sebagai seorang Bikkhu yang yang duduk bersila dengan memakai topi 5 warna Buddhis, dengan memakai jubah {Jia Sha} berwarna merah.

Pernah pada suatu kali, arca Co Su Kong copot hidungnya. Belakangan, walaupun sudah diperbaiki oleh orang, namun setiap kali akan timbul bencana alam atau mara bahaya yang akan menimpa penduduk setempat, hidungnya akan copot kembali. Ini merupakan isyarat akan datangnya bencana. Sehingga Co Su Kong disebut juga sebagai 落鼻祖師 Luo Bi Zu Shi, yang berarti Dewa yang Hidungnya Terlepas.

Co Su Kong wafat pada saat bersemedi tanggal 6 bulan 6 Imlek, tahun 1143 M, pada masa pemerintahan Kaisar Wei Zhong dari Dinasti Song tahun ke sembilan.

Kelenteng Qing Shui Zu Shi banyak terdapat di propinsi Fu Jian {Hok Kian}. Di Taiwan & negara Asia lainnya, kelenteng Qing Shui Zu Shi didirikan oleh kelompok imigran dari 廈門 Xia Men {E Meng}. Karena para imigran dari Xia Men ini banyak terdapat pula di Indonesia, maka kelenteng yang memuja Qing Shui Zu Shi juga ada, antara lain : Kelenteng 金德院 Kim Tek Ie, Jakarta; Kelenteng Da Jue Si {Tai Kak Si}, Jl. Gg Lombok, Semarang; & Kelenteng Tanjung Kait, Tangerang.

0 komentar:

Posting Komentar

Analitic

Suasana angin Topan di surabaya november 2017

Suhu Malaysia yang gagal Panggil Shen

Upacara Buddha Tantrayana Kalacakra indonesia

Four Faces Buddha in Thailand 1 (Copy Paste Link ini) https://www.youtube.com/watch?v=jnI1C-C765I

SemienFo At Thailand 2 (Copy Paste Link ini) https://www.youtube.com/watch?v=GOzLybAhJ2s

Informasi

 
;