Translated by Lianhua Ĵυή Shi An



Dewa Garuda,dalam pelafalan mandarin adalah Jia-lou-luo Tian 「迦樓羅天」,sesungguhnya Beliau adalah Burung Agung Bersayap Emas 「大鵬金翅鳥/ Da peng jin chi niao」,yang sering kita bahas, disebut juga Burung Bersayap Agung「羽翅鳥/ Yu chi niao」. Sebab bulu sayap Nya sangat berharga, oleh karena itu juga disebut sebagai Burung Bersayap Emas 「金翅鳥 / Jin Chi Niao」, sebutan untuk Beliau ada banyak.


Dulu kita telah mengadakan inisiasi Sadhana Maha-brahma. Vahana (tunggangan) dari Maha-brahma adalah Tujuh ekor angsa putih. Vahana dari Mahesvara adalah lembu putih. Bagaimana dengan Dewa Pemelihara, Visnu atau Dewa Subha-krtsna ? Vahana-Nya adalah Garuda. Garuda merupakan salah satu Dewata Agung dalam Agama Hindu. .. Mereka juga sangat menghormati lembu Dewa Mahesvara. Lambang negara Indonesia adalah Garuda.

seringkali saya berpikir, Yin-du (India dalam lafal mandarin) dan Yin-ni (Indonesia) merupakan nama dua negara, namun dalam bahasa mandarin hanya selisih satu aksara saja. Ternyata Garuda ini dijadikan lambang negara Indonesia. Sesungguhnya Dharma Tantrayana pernah tersebar di Indonesia, Agama Hindu juga demikian, sehingga, jika Anda pergi ke Pulau Bali, akan menjumpai bahwa agama yang dipeluk di Pulau Bali adalah Agama Hindu. Selain itu pernah ada satu masa dimana seluruh Indonesia adalah Tantrayana. Lagu 「Bengawan Solo」yang sering kita nyanyikan, merupakan satu lagu nasional di Indonesia. Di suatu daerah dekat Kota Solo , ada Borobudur, yaitu Mandala Tantrayana.



Raja Garuda memiliki wujud burung, Dharmabhala Nya adalah yang nomor satu di antara amanusIa (makhluk bukan manusia) . Jadi yang hari ini hadir menerima abhiseka sungguh memiliki berkah, karena Anda sekalian pasti mampu menumbuhkan Dharmabhala dan Prajna (Kebijaksanaan Agung). Sayap Garuda sepanjang ribuan li, menurut ramalan cuaca hari ini bagian Utara, Selatan dan Timur Laut berawan, sedangkan bagian lainnya cerah . Namun hari ini, begitu saya lihat, ternyata sayap Garuda telah menutupi seluruh Taiwan. Jika kedua sayap Nya dibentangkan , maka mampu menjangkau ribuan li, asalkan Beliau mengepakkan sayap Nya maka akan tercipta angin topan.

Bahan makanan Beliau adalah naga, di dalam Sutra Buddha ada tercatat dengan jelas, wujud Nya, kedua cakar Nya mencengkeram naga, paruh Nya mengapit naga. Sehingga Delapan Raja Naga Utama semua memohon belas kasihan, menghadap pada Buddha Sakyamuni, “Kami bangsa Naga hampir punah.” Long (mandarin) disebut Naga.
Buddha Sakyamuni yang selalu berwelas asih pada para insan bertanya kepadanya, “Anda sekalian bangsa Naga , ada masalah apa sehingga memohon kepada Saya ?” , bangsa naga menjawab : “Bangsa kami akan segera punah.” , “Kenapa demikian ?”, “Karena Garuda memangsa kami sampai hampir punah.” . Ada pepatah “Naga yang berkekuatan besar.” , sehingga pada dasarnya naga sendiri memiliki Dharmabhala yang sangat besar, namun semua kalah dengan Garuda, Naga menjadi bahan makanan Garuda.
Buddha Sakyamuni sangat welas asih, saat itu Beliau melakukan compromised、 membuat negoisasi, menjadi pimpinan negoisasi, mengumpulkan bangsa naga dan Garuda untuk bermusyawarah.Buddha Sakyamuni bertanya : “Untuk selanjutnya, bisakah Anda tidak lagi memangsa naga ?”

Garuda menjawab : “No. Naga adalah yang paling enak ! Selain itu, naga memiliki tenaga yang sangat kuat, dengan memangsa naga, kekuatanku akan bertambah, sekali terbang mampu mengitari bumi 365 putaran.” Bumi berputar satu tahun ada 365 hari, ini melambangkan betapa besar kekuatannya. Asalkan sayap dikepakkan, maka Ia sanggup mengitari bumi banyak kali. Naga menangis dan menuturkan “Kami segera punah, dimangsa olehnya sampai tersisa sedikit saja.” Putera-puteri dan cucu naga semua memohon belas kasihan, “ Buddha, mohon tolonglah kami !”

Buddha Sakyamuni serba sulit, karena Garuda hanya bisa memangsa naga.

Tiba-tiba Raja Naga mendapatkan jawabannya, beliau berkata kepada Buddha Sakyamuni : “Buddha , saya telah menemukan jawabannya !” Buddha menjawab : “Apa ide Anda ?” , “Mohon tanya wahai Garuda, jika Anda memangsa kami sampai punah, ini juga tidak bermanfaat bagi Anda.” , Garuda merasa heran , “Mengapa memangsa kalian tidak bermanfaat ?” , “Jika Anda memangsa habis kami, apa yang bisa Anda makan nantinya ?”

Garuda berpikir, “Benar juga, jika saya terus memangsanya, maka mereka akan punah, kelak saya makan apa ? saya akan kelaparan.”

Kemudian Buddha Sakyamuni mengatakan : “Saya menitahkan , kelak siswa Buddha tiap saat membuat pujana, melakukan pujana mega.” Apa itu pujana mega ? ,yaitu pujana yang dihaturkan banyak bagaikan awan awan di angkasa, ini disebut pujana mega. “Kelak yang pertama kali diundang adalah Anda, Garuda.” Garuda merasa gembira mendengar bahwa Ia diletakkan pada urutan nomor satu, Dia mengatakan : “Kelak bagaimana mengundang saya ?”“Aku menitahkan pada para siswa Buddha saat ini dan di masa yang akan datang , saat melakukan manifestasi dana makanan, maka nama Anda yang akan berada di urutan pertama : “ Wahai Garuda, dan para preta gentayangan, raksasa dan Hariti, amrta ini akan memuaskanmu. Om Mu-di Suoha. Om Mu-di Suoha. Om Mu-di Suoha” kemudian mentransformasikannya menjadi pujana yang banyak bagai awan.

Saat itu barulah Garuda menyanggupi, dan mengatakan : “Baiklah, Anda kelak menghaturkan dana makanan manifestasi untuk saya.” Sehingga Ia adalah yang paling awal menerima pujana mega, amrta yang banyak bagaikan awan di angkasa. Beliau mengatakan : “Ini adalah makanan yang paling murni, yang menumbuhkan Prajna dan Dharmabhala, selain itu juga merupakan yang paling lezat.” Semenjak Garuda memperoleh pujana mega amrta dari para siswa Buddha, Beliau melepaskan bangsa naga, sampai saat ini putera-puteri dan cucu naga masih bisa terus berketurunan lagi.

Mudra dari Adinata ini, merupakan mudra yang dibentuk menyerupai sayap burung, demikian (Mahaguru memperagakan mudra), kemudian di goyangkan tiga kali. Bagaimana dengan mantra Nya ?

Yaitu : “Om Ga-si-bo Suoha” (ejaan pinyin) / sanskrit : “Om Ksipa Svaha”

Bagaimana dengan visualisasinya ? yaitu wujud Garuda yang seperti di altar dan thangka, dengan adanya ketiga hal ini, maka kita bisa menekuni Sadhana Garuda Yoga.

Garuda sendiri dengan sayap Nya mampu menangkal segala malapetaka, sayap Nya terbuat dari Sapta-ratna ( 7 macam mestika), sehingga Beliau mampu menangkal segala macam marabahaya, inilah Santika ( Tolak bala ). Cahaya sapta-ratna yang dipancarkan oleh Garuda juga mampu menganugerahkan Vasikarana (keharmonisan) , para insan yang berada di lokasi yang disinari oleh Nya juga akan memperoleh anugerah kesejahterahan, yaitu mampu mengadhistana (memberkati) para insan supaya memperoleh rejeki. Garuda mampu mesukseskan santika , paustika dan vasikarana. Bahkan, karena Dharmabhala Beliau sangat besar, kemampuan rddhi-pada (kemampuan untuk mengarungi berbagai alam sesuai kehendak) Beliau juga sangat kuat , dalam sekejap pikiran Beliau juga mampu mengitari bumi banyak kali. Juga, paruh dan cakar Nya mampu menaklukkan mara , mampu mencengkeram mara. Dengan Paruh Nya, Beliau juga mampu mematuk para mara. Sehingga juga mampu menitahkan supaya para pengganggu mundur, metode abhicaruka Nya (metode penaklukkan) sangat baik. Tadi Saya ada mengucapkan : “Dengan sayap Nya membawa para arwah yang didaftarkan supaya terlahir di Negeri Buddha nan murni.” Sayap Nya mampu terbang sampai ke Negeri Buddha nan murni, Beliau juga adalah vahana dari Dewata Subha-krtsna, yaitu merupakan vahana dari Dewa Vishnu.

Dharmabhala Garuda adalah yang nomor satu diantara para amanusya, kenapa disebut amanusya ? Karena Beliau bukan manusia, disebut juga sebagai amanusya, juga bukan tampil dengan wujud Buddha, Bodhisattva, Arahat, ataupun wujud Dewa. Diantara para amanusya, yang memiliki Dharmabhala paling besar adalah Garuda.

Menekuni sadhana adinata Garuda sangat mudah memperoleh yukta. Tadi saat melakukan simabandhana diri, ada Vajrapani Bodhisattva dan di depan Nya ada Garuda, sehingga kita melakukan simabandhana diri sama saja dengan menghadirkan dua adinata yaitu Vajrapani dan Arya Garuda, Garuda juga menyatu dalam tubuh saya. Sehingga Adinata ini diantara para amanusya memiliki Dharmabhala yang number one !

Jika Anda mampu beryukta dengan Garuda, Negeri Buddha yang manakah yang tidak dapat Anda kunjungi ? Asalkan Beliau hadir untuk membawa Anda, sayap dikepakkan tiga kali, langsung mencapai Sukhavatiloka. Ini sungguh penting !

(ket penterjemah : Dalam Buddhisme, makhluk yang masih terperdaya oleh samsara tidak akan bisa sampai di Sukhavati-loka. Sebab Sukhavati-loka sesungguhnya bukan nama tempat dalam artian harafiah, melainkan adalah Negeri Buddha yang merupakan manifestasi batin murni yang tak tercemar oleh samsara.)

Apa maksudnya dengan amanusya ? Yaitu bukan manusia, Garuda merupakan makhluk yang memiliki Dharmabhala besar , memang sudah ada saat jaman Sang Buddha, di India sendiri sebenarnya sudah ada, Beliau adalah vahana dari Dewa Vishnu. Namun Anda tidak boleh mengatakan bahwa Beliau adalah hewan, kita harus sopan dengan mengatakan bahwa Beliau bukan golongan manusia, Namun Beliau juga termasuk golongan Dewata ! Garuda kita adalah Dewa, memiliki Dharmabhala yang agung. Sehingga Anda tidak boleh mengatakan bahwa Garuda adalah hewan, karena Beliau adalah Hyang Arya, maka kita sebut Beliau sebagai Arya Garuda, Beliau melindungi Dharma, Beliau mampu menaklukkan semua kejahatan, baik itu orang jahat maupun mara jahat.