Kamis, 29 Maret 2012

kitab berkeliling dialam neraka VI (Giok Shi Thum Chi)

BAB 31
MENGUNJUNGI TINGKAT KE-LIMA MENDENGAR TENTANG MEMBELAH DADA AMBIL HATI
TAHUN 1977, SI GWEE JI CAP KAUW

Chi Hoet:
Tempo hari saya ada sedikit urusan, hingga Dewa Yo Chian menggantikan saya untuk menemani Yang Shen keliling Alam Baka. Dewa Yo bertemu dan ke Tingkat ke-Lima, saling bercanda juga membicarakan ajaran dan mengharapkan manusia di dunia, jika baca buku kitab harus memahami artinya, jangan hanya sekedar membaca seperti makan buah-buahan tetapi harus makan isinya. Kalau menggigit kulitnya tidak akan tahu rasa nikmat dari buah itu. Hari ini siap mengelilingi Alam Baka. Yang Shen naik ke Teratai.
Yang Shen:
Siap, Guru. Tempo hari kamu pernah cerita bahwa Dewa bisa berubah menjadi banyak, kok tempo hari kamu jadi hilang kemana?
Chi Hoet:
Ha ha ha, saya tidak hilang. Hanya sengaja mengundang Dewa Yo Chian sebagai bintang tamu, beginikan bisa menyemangatkan para murid. Waktu sudah tiba, siap berangkat.
Yang Shen:
Saya sudah duduk mantap, silahkan berangkat.
Chi Hoet:
Tingkat ke-Lima sudah tiba, cepat turun. Yiam Wong dan Pejabat sudah menunggu untuk menyambut kita. Cepat beri salam.
Yang Shen:
Salam berjumpa lagi Yiam Wong dan Pejabat, hari ini saya ikut Chi Hoet kemari untuk meninjau, harap banyak memberikan bantuan.
Yiam Wong:
Yang Shen cepat bangun, selamat datang kamu dan Chi Hoet ke Istana ini, silahkan masuk ke dalam dan mengobrol.
Chi Hoet:
Kami atas Titah mengarang buku, kali ini meninjau ke Tingkat ke-Lima, tugasnya sudah selesai setengah, harap Yiam Wong memberikan bantuan, agar tugas suci bisa cepat selesai dengan lancar untuk mengembangkan Sinar Kebaikan.
Yiam Wong:
Ya, dunia jaman sekarang cukup maju dan hati manusia jadi angkuh, pelajaran agama pun dijauhi, masih lumayan kalau di Taiwan ada banyak didirikan Vihara, untuk mengembangkan ajaran kebaikan mengikuti kamauan Langit hingga banyak menolong manusia di dunia ini. Di antaranya Vihara Shen Shien yang paling maju di depan dan banyak berhasil hingga Giok Tee menurunkan Titah untuk mengarang buku Mengelilingi Alam Neraka. Mulai tahun 1976, Pe Gwee Cap Go di Alam Baka Sepuluh Tingkatan mendapat Titah mengetahui hal ini. Setelah ditunggu cukup lama baru kalian tiba. Sekarang istirahat dulu dan mengobrol.
Yang Shen:
Terima kasih atas jamuan Yiam Wong. Di luar Istana, Roh dosa penuh sesak, tiap wajah nampak tidak ceria dan ketakutan, ada yang melihat kemari.
Chi Hoet:
Yiam Wong Tingkat ke-Lima sering terdengar di dunia, kamu tegas tidak kenal ampun, hukuman yang terdapat disini juga berat, Roh dosa mungkin sudah tahu, maka mereka ketakutan.
Yiam Wong:
Kalian berdua cepat ke dalam ruangan.
Yang Shen:
Terima Kasih.
Yiam Wong:
Silahkan duduk, perintahkan Pejabat tuang Teh Dewa.
Pejabat:
Siap, sudah tuang Teh Dewa. Silahkan ketua maupun kalian minum, tidak usah sungkan.
Yang Shen:
Saya sedang haus, coba cicipi. Wah, sungguh wangi, cocok dengan selera saya.
Yiam Wong:
Saya paling senang minum Kepala Dingin Kwan Im Besi.
Chi Hoet:
Dalam bahasa Yiam Wong terdapat maksud lain, apakah Yang Shen mengerti?
Yang Shen:
Yiam Wong Tingkat ke-Lima di dunia dijuluki PAO KUNG benar lain dari pada yang lain. Kepala Dingin artinya wajah tegas, Kwan Im Besi disebut hati keras tidak kenal ampun. Ini memang sifatnya Pao Kung.
Yiam Wong:
Ha ha, tidak cuma-cuma tinta suci dari Vihara Shen Shien, dasar TAO-nya mantap. Cerdas, bisa tepat menebak maksud bahasa saya.
Yang Shen:
Itu hanya kebetulan.
Yiam Wong:
Hari ini kalian berdua tiba di Istana ini saya sungguh senang, panas dinginnya situasi dunia, manusialah yang di dalam masyarakat itu, cari nama kedudukan sehingga mengabaikan citra kemanusiaan, dimana-mana terlihat pandangan saling berlomba dan bersaingan. Kamu menipu sayapun berbohong, demi memajukan usaha diadakan kegiatan yang menyesatkan, memancing langganan dengan menggunakan muslihat wanita cantik atau cara lain yang bisa merusak moral sebagai manusia, siang dan malam ditinjau oleh Alam Baka yang tercatat banyak terdapat hal-hal yang sungguh terjadi seperti di atas, manusia sekarang moralnya bejat, tempat pelacuran senang dikunjungi oleh pria, wanita menjual diri setiap hari bertambah, dosa bertambah terus, saya sebagai pengurus Tingkat ke-Lima tidak kenal ampun, setiap Roh dosa yang diserahkan kemari pasti ketakutan, nasehatilah manusia di dunia, cepat insyaf, rubahlah sikap, cari ajaran yang benar, kalau tidak, tiba disini akan merasakan ketegasan saya. Istana ini boleh disebut Neraka Besar Berjeritan karena setiap Roh yang dihukum kemari pasti menjerit kesakitan, apalagi Neraka ke-16, Belah Dada Ambil Hati khusus menghukum hati manusia yang jahat, hati yang miring, hati yang beracun, hati yang sadis, hati yang benci, hati binatang, hati yang bejat, hati yang mementingkan diri sendiri, hati anjing, hati yang tidak bermoral atau hati yang jahat lainnya. Saya akan memerintahkan Jendral membelah dadanya mengambil hatinya, hukuman ini sadis, bukan saya tega, namun manusia yang terlalu jahat sehingga dihukum demikian. Karena waktu sudah tiba, lain hari kalian berdua bisa menyaksikannya.
Chi Hoet:
Ya, sudah tiba saatnya kita pulang ke Vihara.
Yang Shen:
Terima kasih atas jamuan dan nasehat Yiam Wong, kami permisi Yiam Wong dan para Pejabat Dewa.
Yiam Wong:
Para Pejabat dan Jendral berbaris mengantar tamu.
Chi Hoet:
Terima kasih, selamat tinggal. Yang Shen naik ke Teratai.
Yang Shen:
Saya sudah duduk, silahkan Guru berangkat.
Chi Hoet:
Vihara Shen Shien, sudah tiba. Yang Shen turun, Roh kembali ke badan.
BAB 32
MENGUNJUNGI NERAKA KECIL CONGKEL HATI
TAHUN 1977, GO GWEE CAP LAK




Chi Hoet:
Budaya dan ajaran Cina, sebenarnya asal terkumpulnya dari hawa murni Langit dan Bumi sebab itu bisa bertahan lama, turun temurun tetap untuk kepercayaanya. Sayangnya manusia sekarang lebih condong kepada kenyataan melihat bukti terang, sehinga mengabaikan budaya sendiri mengikuti budaya barat, segala apapun ala kebarat-baratan sehingga melupakan leluhur sendiri, malu menjadi anak cucu keturunan ala timur. Apalagi sekarang zaman kemajuan manusia bisa sampai ke Bulan, menganggap manusia bisa melebihi Langit, tidak tahunya ini hanya ombak kecil dalam lautan besar, menggunakan alat canggih merusak Alam Dunia, akibatnya mencari penyakit sendiri, manusia harus hati-hati. Yang Shen naik ke Teratai.
Yang Shen:
Siap, silahkan berangkat.
Chi Hoet:
Sudah tiba, cepat turun.
Yiam Wong:
Selamat datang Chi Hoet dan Yang Shen, kemari lagi, di jalanannya cepat.
Chi Hoet:
Hari ini mau merepotkan lagi, harap Yiam Wong tunjukan jalan.
Yiam Wong:
Tempo hari saya sudah bilang saya akan mengajak kalian meninjau Neraka Mencongkel Hati. Ikutilah saya, para Jendral mendampingi.
Yang Shen:
Terima kasih atas perhatian Yiam Wong, di depan Neraka Kecil ke-16 Congkel Hati sudah terdengar suara jeritan kesakitan, saya melihat pemandangan yang lebih sadis lagi.
Yiam Wong:
Para umat sudah merubah hati, maka di Neraka mau tidak mau hatinya harus dicongkel untuk diobati.
Yang Shen:
Pejabat Neraka sudah datang, saya mau memberikan salam.
Pejabat:
Menyambut yang mulia, Chi Hoet dan Yang Shen tiba kemari, kalau kami ada kekurangan, harap dimaklumi.
Yang Shen:
Saya mengikuti Guru kemari karena mau mencari bahan untuk dicantumkan dalam buku, harap banyak memberikan petunjuk.
Yiam Wong:
Suruh Jendral bukakan pintu.
Jendral:
Siap, sudah dibuka, silahkan meninjau.
Yang Shen:
Ai, tidak tega mendengarkan suara jeritan ini. Lihat prajurit setan menggunakan pisau yang tajam untuk membelah dada Roh dosa dan mencongkel hatinya, seperti membantai babi, congkel hati babi. Roh dosa diikat kencang di tiang kayu, dadanya terbelah, hanya sekali jeritan sudah pingsan, tidak tahu dosa apa yang mereka lakukan.
Pejabat:
Saya akan menyiram mereka dengan Air Mengembalikan Roh, biar sadar.
Yang Shen:
Sungguh ajaib, Roh disiram Air Mengembalikan Roh sadar lagi dan dadanya kembali seperti semula.
Pejabat:
Saya akan menyuruh beberapa Roh keluar dan menceritakan dosanya.
Yiam Wong:
Para Roh dosa dengarkan. Inilah Chi Kung Budha dan Yang Shen dari Tai Chung Vihara Shen Shien, kemari mencari bahan Alam Baka. Cepat ceritakan kepada mereka dosa yang kamu lakukan di dunia dan tidak boleh disimpan, agar dapat dicantumkan dalam buku amal, tidak boleh dilanggar.
Roh:
Siap, mohon Yiam Wong bisa meringankan dosa saya, bolehkah?
Yiam Wong:
Coba kamu ceritakan dulu. Saya akan mempertimbangkannya.
Roh:
Ya, waktu di dunia, karena pendidikan tinggi hingga jadi mahasiswa, terpengaruh pikiran yang modern hingga ikut kebarat-baratan, di sekolah ada seorang profesor beragama Kristen, dia menasehati saya masuk agam Kristen. Selain bisa memperdalam bahasa Inggris masih ada kesempatan untuk keluar negeri. Saya pikir demi masa depan, akhirnya saya turuti, kalau ada kesempatan ikut ke gereja mendengarkan ceramah pendeta. Pertama bisa memperdalam ilmu pengetahuan, kedua bisa bergaul dengan pemuda-pemudi, banyak kegiatan urusan agama. Setelah dibaptis, hati memikirkan bahwa di kampung halaman sendiri sembahyang Dewa, menghormati Budha sudah ketinggalan zaman, hanya menyembah patung ajaran sesat. Waktu liburan, saya bertekad merubah kepercayaan di rumah, bilang pada ayah dan ibu, jangan menyembah patung lagi, namun orang tua berpendirian teguh, tidak mau menerima saran saya. Saya jadi marah dan mengambil tempat abu leluhur, papan namanya dibuang ke tanah, melihat ini orang tua saya marah besar, mengambil kursi dan memukul saya. Setelah kejadian itu, saya nekad tidak mau pulang ke rumah lagi. Setelah lulus saya ikut pendeta kemana-mana menyebarkan agama Kristen dan bertugas di gereja. Pada suatu hari saya meninggal dalam kecelakaan lalu lintas, setelah Yesus Kristus tidak datang menjemput saya kembali ke Surga, namun ditangkap oleh dua setan jahat dibawa ke Neraka dan disidang oleh Yiam Wong, dihukum ke Neraka Mencongkel Hati, mohon Yiam Wong meringankan dosa saya.
Yiam Wong:
Kepercayaan keagamaan tidak dipaksakan, agama apapun boleh dianut, namun kamu telah lupa diri, sehingga merusak tempat abu, dan merusak nama papan leluhurmu sendiri. Cara menganut agama seperti kamu itu tidak bisa diajarkan kepada orang lain, bahwa minum air harus ingat asal mata airnya, walaupun pendeta bilang jangan menyembah patung namun kamu sendiri tidak sadar. Salib, Alkitab dan Pendeta adalah patung. Kenapa kamu menyembahnya. Yang disebut "Basmikan patung" artinya agar kamu menyadari akan duniawi, jangan hanya tahu hidup bersenang-senang, sehinga lupa mengisi kekosongan batin diri sendiri. Kamu salah paham atas ajaranmu, merusak tempat abu leluhur sama dengan memutuskan hubungan dengan leluhur, coba kamu pikir asalmu dari mana? Kamu marganya siapa? Semua ini adalah pemberian dari leluhurmu. Langit disebut Tuhan Allah Yang Maha Besar. Leluhur adalah Tuhan Allah Yang Kecil. Kamu sudah lupa asal dirimu bahkan menghina leluhurmu. Ini bukan tujuan Tuhan Allah, maka Surga tidak menampung kamu, harus diturunkan ke dalam Neraka. Karena mengaku terus terang, saya akan meringankan hukumanmu dikurangi dua bulan, setelah bebas hukuman akan Reinkarnasi ke Enam Jalanan.
Chi Hoet:
Tujuan mempercayai agama sebenarnya untuk melatih diri, menenangkan hati, bukanlah cari gara-gara saling mengejek menyebutkan dirinya agama yang paling benar. Langit sudah menurunkan peraturanNYA, kalau saling menghina agama masing-masing, itu sudah timbul hati yang membeda-bedakan. Hilanglah sudah maksud kedamaian atas kasih sayang sesama umat. Kalau manusia yang macam begini menyebarkan agama, apakah sudah pantas? Bukankah Dewa itu sudah mementingkan diri sendiri. Lihat orang percaya agama apa baru dilindungi. Kalau begini akan timbul perselisihan antara Dewa dan Nabi. Surga akan menjadi medan pertempuran dan tidak bisa disebut dunia yang penuh kegembiraan dan suci lagi. Waktu sudah habis, lain hari kemari lagi. Yang Shen siap pulang.
Yiam Wong:
Perintahkan Pejabat dan Jendral berbaris, antarkan tamu.
Yang Shen:
Karena terbatasnya waktu, tidak bisa lama disini, terima kasih atas bantuan Yiam Wong, Pejabat dan Jendral, kami permisi.
Chi Hoet:
Cepat naik ke Teratai.
Yang Shen:
Saya sudah duduk, silahkan Guru berangkat.
Chi Hoet:
Vihara Shen Shien sudah tiba. Yang Shen turun, Roh kembali ke badan.
BAB 33
MENGUNJUNGI LAGI NERAKA KECIL CONGKEL HATI
TAHUN 1977, GO GWEE JI CAP KAUW




Chi Hoet:
Di dunia ada semacam manusia, dalam dirinya tidak punya keahlian apa-apa, tapi kalau melihat orang lain sukses, dia iri hati sehingga melahirkan kejahatan, mengadu domba atau mengoreksi kelemahan orang lain. Ada yang melihat agama orang lain tidak sama dengan agama kepercayaannya, maka dia bercerita, menghina orang itu. Orang bermodel begini setelah meninggal harus dihukum ke Neraka Congkel Hati. Siap berkeliling ke Alam Baka. Yang Shen naik ke Teratai.
Yang Shen:
Siap, saya sudah duduk, silahkan Guru berangkat.
Chi Hoet:
Sudah tiba, cepat turun.
Yang Shen:
Di depan terlihat lagi Neraka Congkel Hati.
Chi Hoet:
Hari ini kita tidak usah merepotkan Yiam Wong lagi, langsung menuju ke Neraka agar mengirit waktu. Oh, Pejabat Neraka sudah membuka pintu menyambut kita.
Yang Shen:
Mari kita masuk.
Pejabat:
Selamat datang lagi Chi Hoet dan Yang Shen, silahkan masuk.
Yang Shen:
Hukuman di Neraka sangat menakutkan, sejak mulai Tingkat Pertama yang disaksikan di Neraka adalah pandangan yang menyeramkan. Neraka Congkel Hati lebih sadis lagi.
Pejabat:
Hati yang menentukan seseorang, Hukuman Congkel Hati sungguh sakit, hati setelah sakit atau terluka, seluruh badan terasa goncang, sakitnya tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.
Chi Hoet:
Kita masuk ke dalam Neraka ini lagi, banyak melakukan wawancara dengan Roh dosa agar dapat bahan yang konkrit untuk dicantumkan ke dalam buku, untuk menasehati dunia.
Pejabat:
Kalian menunggu di luar penjara, saya akan ke dalam mengajak beberapa Roh keluar, perintahkan Jendral hentikan hukuman sementara, menggunakan Kipas Kembalikan Roh, biar Roh dosa dikembalikan ke asalnya.
Jendral:
Siap!
Pejabat:
Cepat, lepaskan tiga Roh dosa, bawa keluar agar menceritakan dosanya kepada Chi Hoet dan Yang Shen, untuk menasehati manusia.
Jendral:
Sudah melepaskan tiga Roh dosa, cepat ikut Pejabat keluar.
Pejabat:
Ini adalah Chi Kung Budha dan Yang Shen, cepat ceritakan perbuatan kalian, harus jujur.
Roh:
Saya dulu kerja di kantor milik pemerintah, karena saya kurang berhasil dan melihat teman sekantor naik pangkat, saya jadi iri hati, menyalahkan atasan tidak adil, ingin membalas, maka saya menggunakan kesempatan untuk mengadu pada atasan bahwa si anu sering bolos, melakukan korupsi dan lain-lain untuk menjatuhkan mereka, waktu empat tahun yang lalu saya terkena penyakit kanker paru-paru sehingga meninggal, Si Hitam dan Si Putih mengawal Roh saya ke Neraka, di Cermin Dosa terlihat waktu saya mengadukan satu kerjaan sehingga mencelakakan orang,kemudian saya diserahkan ke Tingkat Lima, disidang oleh Shen Lo Wuang, Yiam Wong marah-marah, bilang bahwa saya tidak punya keahlian bukannya tahu diri, namun iri hati pada orang lain yang pintar dan membuat rencana menjahati dia, hati saya sungguh tega, harus dihukum ke Neraka Congkel Hati, siang dan malam disiksa terus oleh prajurit Alam Baka, sungguh sakit, waktu masih hidup tidak percaya adanya Hukum Karma, sekarang mau bicara apa lagi.
Chi Hoet:
Iri pada orang lain yang lebih pintar tidak boleh, kamu telah merusak suasana kekompakan dalam pekerjaan, sungguh tidak boleh, sebagai bawahan kamu harus belajar lebih banyak agar bisa menjadi pintar, harus menghormati atasan, kalau tidak harus dicongkel hatinya, inilah akibatnya.
Pejabat:
Roh Kedua cepat ceritakan dosa yang kamu lakukan.
Roh:
Waktu di dunia saya adalah murid pengabdi Budha dan sudah menjadi Bikhu, saya hanya bersemedi dan bertapa di rumah sendiri, karena sudah banyak baca alkitab sehingga menganggap hanya ajaran Budha yang benar, ajaran agama lain tidak benar dan menyesatkan. Maka saya sering memandang rendah umat agama lain, seperti murid aliran TAO, saya bilang bahwa Dewa yang dipercaya olehnya adalah Dewa yang derajatnya rendah tidak bisa membantu manusia naik ke Surga. Kalau ada yang kasih buku amal dari Vihara saya menganggap remeh, saya bilang yang menempel di badan si pemasukan adalah setan, yang ditulis adalah hampa, palsu, jangan percaya. Seumur hidup cukup puas menghina ajaran lain, menganggap diri sendiri sudah lulus dari ajaran Budha suci nan murni, sudah mencapai kesempurnaan. Tidak tahunya setelah meninggal, tidak ada jalan ke Surga bagi saya, langsung ke Neraka dan diserahkan ke Tingkat Lima. Yiam Wong tidak senang dan memaki: "Kamu penghianat agama Budha, tidak memiliki hati yang mulia sedikitpun, walau menjadi Bikhu masih punya hati duniawi, menghina ajaran agama lain, tidakkah kamu sadar bahwa ajaran Budha sebetulnya adil, tidak membedakan umat, yang penting berbuat kebaikan, tidak berbuat kejahatan. Semua agama sama,kamu kira Budha itu sungguh jago? Nabi lain juga lihai, kenapa kamu menampar pipi orang lain? Menganggap diri lebih tinggi". Saya menyesali tingkah laku saya, sehingga menyia-nyiakan kehidupan ini.
Chi Hoet:
Kamu menutup hati Budha namun berbicara ajaran Budha, sungguh sayang, selain hatimu harus dicongkel, kemudian hari harus dihukum dicabut lidah.
Pejabat:
Roh ketiga cepat ceritakan dosamu.
Roh:
Saya sebagai perantara kemasukan di Vihara, mula-mula saya sungguh melaksanakan tugas saya, Dewa sering turun melalui badan saya untuk menulis segala ajaran kebaikan, kemudian hari karena pengurus Vihara kurang perhatian, saya berpikir kenapa saya harus begini terus, tidak ada masa depan, sehingga semangatpun pupus sudah, maka bilang pada murid yang lain, bisa menjadi perantara kemasukan itu adalah perbuatan manusia, hanya berpura-pura menulis segala ajaran yang palsu, kalian jangan percaya lagi. Para murid setelah mendengar omongan saya, menjadi malas semuanya, tidak datang ke Vihara lagi untuk bersembahyang, bersemedi demi kebaikan lagi. Sayapun meninggalkan tugas saya. Tujuh tahun kemudian saya meninggal, Roh saya dikawal sampai Tingkat ke-Lima. Yiam Wong memaki:"Kamu sebagai perantara kemasukan, walaupun tidak dihiraukan oleh pengurus tetapi jangan menghina ajaran tersebut. Kamu sudah berdosa harus dihukum ke Neraka Congkel Hati selam 15 tahun untuk memperbaiki hati yang menghina Dewa. Kemudian akan diserahkan ke tingkat lain."
Chi Hoet:
Sebagai perantara kemasukan di Vihara artinya mewakili Dewa manusia di dunia, tidak boleh menghina, menghina akan berdosa besar. Kemasukan Dewa untuk menasehati dunia adalah pekerjaan yang ikut melaksanakan keinginan Langit untuk menolong sesama harus diizinkan oleh Yang Maha Kuasa baru Vihara boleh membuka pekerjaan tersebut, yang menghina sama juga menentang Langit pasti dihukum. Waktu sudah tiba, Yang Shen siap untuk pulang.
Yang Shen:
Terima kasih atas bantuan Pejabat dan Jendral, permisi.
Chi Hoet:
Sangat penting meninjau Neraka Congkel Hati, lain kali pasti meninjau lagi.
Yang Shen:
Saya sudah mantap duduk di Teratai. Silahkan Guru berangkat.
Chi Hoet:
Vihara Shen Shien sudah tiba. Yang Shen turun, Roh kembali ke badan.
BAB 34
KUNJUNGAN KETIGA DI NERAKA CONGKEL HATI KETEMU BULAN TUJUH (CHIT GWEE) PINTU HANTU DIBUKA
TAHUN 1977, CHIT GWEE CHE SA




Chi Hoet:
Bulan Chit Gwee Pintu Hantu dibuka, sanak saudara datang ke Alam Dunia untuk berjalan-jalan, maka bulan Chit Gwee juga dipanggil Bulan Hantu, mau melakukan segala urusan banyak terdapat pantangan takut berurusan dengan Roh Hantu, kalau manusia di dunia bisa setiap saat senantiasa menghormati Hantu maupun Dewa, maka tidak akan berbuat kesalahan lagi, Pintu Hantu terbuka, tugas mengarang buku di Alam Baka sedikit banyak terganggu, namun ada saya disini setan akan minggir. Yang Shen tidak usah takut.
Yang Shen:
Setan juga jelmaan manusia aneh tidak aneh, yang aneh kita sendiri juga menjadi setan. Saya tidak takut pada mereka.
Chi Hoet:
Begitu lebih bagus, mari naik ke Teratai, siap berkeliling Alam Baka.
Yang Shen:
Saya sudah duduk, silahkan berangkat.
Chi Hoet:
Sudah tiba, cepat turun.
Yang Shen:
Di depan adalah Pintu Hantu, kini sudah dibuka, Roh pada berdesakan keluar, setiap Roh tampak gembira seperti telah menghisap hawa segar.
Chi Hoet:
Bulan Chit Gwee Pintu Hantu dibuka, setiap Roh dari daerah Penduduk Biasa bisa bergiliran keluar. Setiap orang seperti burung yang dibebaskan dalam kandangnya sehingga bersenang-senang menuju ke Alam Dunia.
Yang Shen:
Kenapa Roh itu melihat kita pada minggir semua?
Chi Hoet:
Karena kita mendapat Titah Giok Tee, bersinar memancar, maka Roh takut.
Yang Shen:
Apakah Roh di Alam Baka akan dibebaskan semua setiap bulan Chit Gwee.
Chi Hoet:
Oh tidak, bulan Chit Gwee Pintu Hantu terbuka hanya mengutamakan Roh dari Daerah Penduduk Biasa, karena Roh ini umumnya tidak punya dosa dan tidak punya jasa sehingga menetap di Daerah Penduduk Biasa. Kehidupan sama dengan manusia di dunia, hari biasa tidak boleh meninggalkan daerah itu, kecuali ketemu bulan Chit Gwee baru diizinkan untuk berlibur, bagi Roh dosa ada juga sebagian yang diizinkan pulang ke dunia, namun harus tepat tanggal 15 (Cap Go), maka di ajaran Budha terdapat hari CIO KO untuk Pejabat di Alam Baka, biasanya sudah ada hari yang tertentu untuk istirahat atau berlibur tidak ada pembatasan ini. Inilah sebagian kehidupan di Alam Baka. Yang Shen cepat naik ke Teratai, kita masih mau menuju ke Neraka Congkel Hati lagi.
Yang Shen:
Saya sudah duduk, silahkan Guru berangkat.
Chi Hoet:
Sudah tiba, cepat turun.
Yang Shen:
Ya, Pejabat Neraka sudah datang menyambut, selamat berjumpa lagi Pejabat dan Jendral, hari ini kami mau merepotkan kalian lagi, harap dibantu.
Pejabat:
Tidak usah sungkan, kebetulan sekarang bulan Chit Gwee, di jalanan Alam Baka terjadi kemacetan, kalian berdua sungguh capek.
Chi Hoet:
Tidak apa-apa, kami sudah menyaksikan, melihat Roh pada riang gembira, ketahuilah betapa berharganya kebebasan itu.
Pejabat:
Kalian berdua silahkan masuk untuk meninjau, saya akan periksa berkas-berkas Roh dosa, yang bisa sebagai contoh perbuatan mereka untuk menasehati manusia.
Yang Shen:
Terima kasih, saya melihat Roh dosa yang dikurung di penjara kelihatannya lebih sedih dibanding hari biasa, kenapa ya?
Pejabat:
Karena ini bulan Chit Gwee, segala Roh yang tidak berdosa bisa bebas ke Alam Dunia bermain, Roh dosa disini mungkin waktu di dunia sudah tahu bahwa bulan Chit Gwee adalah bulan liburan untuk Roh Alam Baka dan mereka ingin bebas, namun sekarang tetap diborgol sehingga hilang kebebasan mereka, hati mendambakan kebebasan itu, namun prajurit Alam Baka tidak mengampuni, tetap melaksanakan hukuman mencongkel hati, karena itulah mereka jadi lebih sedih dibanding hari bisa, maka manusia di dunia harus berjaga-jaga, jadilah orang yang baik, banyak melakukan kebaikan, jangan berbuat dosa dan kejahatan, setelah meninggal masuk ke Neraka, tidak akan menemui hari yang terang apalagi kebebasan, sekarang saya akan pilih dua Roh dosa keluar untuk menceritakan dosanya.
Yang Shen:
Terima kasih, prajurit Alam Baka sungguh tidak kenal ampun, menggunakan pisau tajam untuk membelah dada sehingga darah berceceran, sungguh pemandangan yang sadis.
Pejabat:
Saya sudah mengeluarkan dua Roh dosa, cepat ceritakan dosamu pada Chi Hoet dan Yang Shen agar tercantum dalam buku untuk menyadarkan manusia.
Roh:
Sungguh malu kalau diceritakan karena istri saya sudah meninggal, namun nafsu birahi saya tetap membara, suatu hari di kebun luar kampung bertemu seorang gadis di jalan sendirian dan saya lihat di sekeliling tidak ada orang, lalu saya memeluk gadis itu dan menarik paksa ke dalam kebun tebu, gadis itu berontak terus, minta supaya saya membebaskan dia, namun saya sudah kemasukan hawa nafsu setan, menakut-nakuti dia jika tidak menyerah akan saya bunuh, akhirnya dia tidak berdaya dan saya memperkosanya. Sejak kejadian itu saya jadi menyesal, biarpun gadis itu tidak melaporkan pada polisi namun hati saya malu dan sering memarahi diri sendiri dan tidak lama kemudian saya dapat penyakit dan meninggal. Roh saya sampai di Alam Baka, Yiam Wong marah-marah, karena saya berterus terang atas kesalahan saya maka tidak dikawal ke Panggung Cermin Dosa, langsung diserahkan ke Tingkat Lima, dihukum ke Neraka Congkel Hati selama sepuluh tahun, sekarang sudah tersiksa empat tahun, setiap hari menyesali atas kekhilafan saya, namun sudah terlambat.
Pejabat:
Memperkosa seorang gadis, merusak kehormatan dia sungguh dosa yang besar, walaupun kamu sudah menyesal, namun dosa ini sudah terjadi, harus diketahui bahwa segala kejahatan urusan sexsuallah utamanya, kini kamu sudah masuk perangkap, tidak bisa menyalahkan siapa-siapa, menasehati manusia di dunia untuk menghindari dosa ini, kalau melanggar harus cepat-cepat bersujud di depan Dewa Budha menyesali perbuatanya, mencetak buku Berkeliling di Alam Baka 1000 buku, kemungkinan akan dikurangi hukumannya. Kalau tidak di Nerakalah bagiannya. Sekarang Roh dosa ke-2, ceritakan degan jujur dosa yang kamu lakukan di dunia.
Roh:
Sekarang saya sungguh tersiksa, mau bilang apa, hanya karena pikiran yang menyesatkan saya sehingga berdosa besar, mohon Chi Kung Budha menolong saya.
Chi Hoet:
Kamu dulu sungguh bejat kelakuanmu, cukup membuat kamu bersenang-senang, sekarang sudah menerima pembalasannya. Saya mana bisa mengampuni kamu, mengakulah terus.
Roh:
Ya, Chi Hoet tidak mau menolong saya, saya juga tidak bisa berbuat apa-apa. Waktu saya masih hidup di dunia mencari nafkah sebagai supir taxi, karena waktu kecil kurang sekolah sehingga kelakuan saya cukup kurang ajar, melacur, main judi, mabuk-mabukan, lebih-lebih kehausan soal sex, di dalam mobil taxi saya tersedia kaset porno, jika bertemu penumpang wanita yang sendirian, saya sengaja menyetel kaset tersebut untuk menggoda, memang saya sering dimaki-maki namun perbuatan ini semau saya, suatu malam dapat wanita muda cantik yang sendirian, timbul keinginan saya, selain menyetel kaset porno, saya tambahkan kecepatan mobil, penumpang itu dibawa oleh saya sampai di luar kota dan saya memegang pisau mengancam dan akhirnya penumpang wanita tersebut saya perkosa, perbuatan begini sampai terjadi tiga kali saya lakukan, pada lima tahun yang lalu terjadi tabrakan sayapun mati. Roh saya diborgol oleh Kepala Sapi Berwajah Kuda ke Alam Baka, setelah disidang akhirnya diserahkan ke Tingkat ke-Lima, dihukum 30 tahun, tiap hari tersiksa, menyesal juga sudah terlambat.
Pejabat:
Roh ini sungguh berdosa besar, umurnya dikurangi 10 tahun dan cepat ditarik kembali ke Alam Baka, setelah habis dihukum disini akan dimasukkan ke Neraka APHI, tidak boleh Reinkarnasi lagi. Manusia harus waspada, sex adalah kejahatan utama, berbuat mesum, berhubungan yang tidak sah, memperkosa wanita atau menyetel kaset porno di dalam mobil untuk menggoda orang lain tidak akan diampuni di Alam Baka.
Chi Hoet:
Hukuman Congkel Hati lebih sadis dibanding hukuman yang lain, manusia janganlah berbuat kejahatan, menutupi hatinya, kalau Karma sudah tiba, mau menyesal sudah terlambat. Camkanlah itu. Waktu sudah habis, Yang Shen siap untuk pulang.
Yang Shen:
Terima kasih Pejabat dan Jendral.
Chi Hoet:
Cepat naik ke Teratai.
Yang Shen:
Saya sudah duduk, silahkan Guru berangkat.
Chi Hoet:
Vihara Shen Shien sudah tiba. Yang Shen turun, Roh kembali ke badan.
BAB 35
KEEMPAT KALI MENGUNJUNGI NERAKA CONGKEL HATI
TAHUN 1977, CHIT GWEE CAP LAK




Chi Hoet:
Orang yang tidak punya kerjaan, dirinya jadi suka malas-malasan, apalagi suka judi akan lebih celaka lagi, banyak manusia yang tergoda sehingga masuk jurang judi, rumah tangga jadi berantakan, anak-anak jadi terlantar, contohnya yang belum lama di Tai Chung terjadi perampokan. Itupun karena judi. Hutang banyak, setelah kalah main sehingga nekad menjadi perampok, dari perkara mencuri sampai ke perkara besar merampok. Itu akibatnya main judi, nasehatilah manusia, jauhilah main judi, jangan sampai terjerumus sehingga menyesal seumur hidup, sex adalah kejahatan utama, yang melanggar sungguh terhina, sebagai wanita yang baik-baik harus menjaga diri, jangan menyeleweng berbuat mesum di luar rumah tangga, dosa ini besar, sama dengan judi. Coba dengarkan jeritan di Alam Baka, apakah kamu tidak takut? Yang Shen hari ini siap ikut saya ke Neraka Congkel Hati lagi, cepat naik ke Teratai.
Yang Shen:
Saya sudah duduk, silahkan berangkat.
Chi Hoet:
Sudah tiba, cepat turun.
Yang Shen:
Saya sudah turun, hari ini kelihatan di Alam Baka lain dari pada biasanya, di jalanan sungguh ramai, para Roh mondar-mandir, suasana agak santai, kenapa ya?
Chi Hoet:
Karena ini hari CIO KO, di Vihara atau Kelenteng diadakan pesta CIO KO, sekalian bagi-bagi makan dan untuk fakir miskin dan bagi Roh yang ringan dosanya diizinkan keluar dari Neraka untuk terima sedekah.
Yang Shen:
Oh begitu, di depan Pejabat dan Jendral sudah menyambut kita.
Pejabat:
Selamat datang lagi. Karena Chit Gwee ketemu hari CIO KO di Alam Baka berikan kebebasan. Sehingga agak kacau suasananya, harap kalian maklum.
Chi Hoet:
Tidak apa, justru kami yang selalu merepoti, harap Pejabat dan Jendral maklum.
Pejabat:
Karena ini Titah untuk mengarang buku, jasapun besar, mana berani melanggar. Silahkan cepat masuk ke dalam Neraka untuk meninjau.
Yang Shen:
Terima kasih, di dalam terdengar suara jeritan.
Chi Hoet:
Yang dihukum di Neraka Congkel Hati adalah Roh yang berdosa berat, maka tidak dibebaskan, dan tidak bisa menikmati suasana bebas dan terima sedekah di dunia.
Pejabat:
Hari ini saya keluarkan Roh dosa yang lain untuk menceritakan kisah mereka.
Roh:
Ya, waktu di dunia saya kerjanya di bagian luar di perusahaan, tiap hari mengorder di luar kota. Sering menginap di hotel dan kenal seorang calo tukang main, lalu sayapun diajaknya. Mula-mula hanya iseng, namun akhirnya jadi ketagihan, kalau tidak main sehari rasanya gatal, hatipun penasaran, akhirnya menjadi kebiasaan, walau kerja hasilnya lumayan namun karena sering kalah main, tidak bisa balik modal, habis-habisan dan meminjam uang disana-sini, tidak mengurus rumah tangga lagi, hidup begitu terus sampai umur 43 tahun. Waktu habis minum saya mengendarai motor, terjadi tabrakan dan sayapun meninggal, Roh saya dikawal ke Neraka, baru tahu umur saya dikurangi 5 tahun. Setelah disidang di Tingkat Pertama sampai ke-Lima. Shen Lo Wuang marah-marah, dan menghukum saya ke Neraka Congkel Hati selam 13 tahun, tiap hari dibelah dada dan dicongkel hati yang suka berjudi, sungguh tersiksa. Harap manusia jangan suka berjudi, di Neraka paling pantang tukang judi, begitu Shen Lo Wuang lihat terhukum, tukang judi akan dikawal duluan dan dihukum cambuk 100 kali dengan papan, baru disidang lagi. Tukang judi pantatnya paling keras karena tiap hari duduk di meja judi, kurang olah raga, pantat itu harus dipukul biar berolah raga sedikit, sudah terhina, kulit pantatpun sakit, sungguh sakit. Mohon Chi Hoet tolong saya.
Chi Hoet:
Tukang judi paling kejam, kamu tidak usah memohon pada saya dengan tangan kotor, terimalah hukuman.
Pejabat:
Kamu jangan sembarangan memohon ampun, setelah menyembuhkan hati yang suka berjudi, kamu akan diserahkan ke Neraka Panggang Jari untuk dihukum disana, siapa suruh kamu hidup dengan hobby main judi, setelah mati terimalah pembalasan ini, jangan menyalahkan orang lain. Roh kedua cepat ceritakan dosamu.
Roh:
Begitu banyak orang, saya malu cerita jadinya. Setelah berumah tangga, sifat saya yang suka menyeleweng senang bergaul dengan pria, berbuat mesum, mencari kesenangan, kalau dihitung teman pria saya ada lima orang, sering berjanji dan berhubungan di luar, suami saya sama sekali tidak tahu. Umur 54 tahun saya meninggal karena sakit jantung. Roh saya dikawal oleh si Hitam dan si Putih, setelah dicerminkan dosa saya yang memalukan itu, saya tidak bisa memungkiri, saya mengaku dan diserahkan ke Tingkat ke-Lima dan dihukum dalam Neraka Congkel Hati selama 20 tahun, tiap hari hati terasa sakit dicongkel, mau menyesalpun sudah terlamat, mohon Chi Hoet bisa minta tolong pada Yiam Wong mengampuni dosa saya.
Chi Hoet:
Sebagai wanita, harus menjaga citra sebagai wanita, suka berbuat amoral namun tidak suka berbuat kebaikan, saya tidak bisa membantu.
Pejabat:
Chi Hoet tidak usah meladeni dia, waktu masih hidup suka berbuat amoral, maka "hati yang suka berbuat amoral" harus dicongkel, karena ini akibat perbuatan kamu, mau minta tolong pada Chi Hoet harus waktu masih hidup, mohon pada Dewa atau Budha, mungkin bisa dikurangi dosamu, kalau sampai mati tidak menyesal, sekarang tidak bisa diampuni lagi.
Chi Hoet:
Benar apa yang dikatakan Pejabat, setiap orang yang suka judi atau berbuat amoral, harus cepat-cepat insyaf, lakukan amal kebaikan dan berjanji banyak mencetak buku Mengelilingi Alam Baka, dosamu bisa dihapuskan. Waktu sudah tiba, Yang Shen siap untuk pulang.
Yang Shen:
Siap, banyak terima kasih atas petunjuk Pejabat dan Jendral, kami mau permisi.
Pejabat:
Para Jendral berbaris, antarkan tamu.
Chi Hoet:
Yang Shen cepat naik ke Teratai, siap pulang.
Yang Shen:
Saya sudah duduk, silahkan berangkat.
Chi Hoet:
Vihara Shen Shien sudah tiba. Yang Shen turun, Roh kembali ke badan

0 komentar:

Posting Komentar

Analitic

Suasana angin Topan di surabaya november 2017

Suhu Malaysia yang gagal Panggil Shen

Upacara Buddha Tantrayana Kalacakra indonesia

Four Faces Buddha in Thailand 1 (Copy Paste Link ini) https://www.youtube.com/watch?v=jnI1C-C765I

SemienFo At Thailand 2 (Copy Paste Link ini) https://www.youtube.com/watch?v=GOzLybAhJ2s

Informasi

 
;